Gbr 1. UPS Gbr 1. UPS
1.
1. UPS (Uninteruptible Power Supply )
UPS (Uninteruptible Power Supply )
Pengertian UPS
Pengertian UPS
UPSUPS merupakan merupakan singkatan singkatan daridari Uninteruptible Power Supply Uninteruptible Power Supply yang mempunyai yang mempunyai pengertian
pengertian bahwa bahwa UPS UPS adalah adalah perangkat perangkat output output yang yang merupakan merupakan catu catu daya daya yang yang tidak tidak dapatdapat diinterupsi. Maksud dari kata interupsi itu sendiri adalah kelebihan, kekurangan, dan matinya diinterupsi. Maksud dari kata interupsi itu sendiri adalah kelebihan, kekurangan, dan matinya arus listrik yang digunakan untuk mengoperasikan perangkat UPS. Dengan kata lain, UPS arus listrik yang digunakan untuk mengoperasikan perangkat UPS. Dengan kata lain, UPS bekerja sedemikian rupa tanpa terpengaruh oleh adanya interupsi tadi. UPS merupakan peran bekerja sedemikian rupa tanpa terpengaruh oleh adanya interupsi tadi. UPS merupakan peran gkatgkat
yang biasanya menggunakan
yang biasanya menggunakan baterai baterai backup backup sebagai sebagai catuan catuan daya daya alternatif, alternatif, untuk untuk DapatDapat memberikan suplai daYa yang tidak terganggu untuk
memberikan suplai daYa yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik perangkat elektronik yang terpasang. UPSyang terpasang. UPS merupakan sistem penyedia
merupakan sistem penyedia daya listrik daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikanyang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi,
telekomunikasi, jasa informasi, jasa informasi, penyedia penyedia jasa jasa internetinternet dan banyak lagi. Dapat dibayangkandan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa
berapa besar besar kerugian kerugian yang yang timbul timbul akibat akibat kegagalankegagalan daya listrikdaya listrik jika jika sistem sistem tersebut tersebut tidaktidak dilindungi dengan UPS.
Kapasitas UPS Produk Endless Power dibagi menjadi 4 tipe, yaitu:
1. EP100 | merupakan katagori unit UPS dengan kapasitas 1Kva - 10 Kva, terdiri dari 1 Kva, 2 Kva, 3Kva, 6Kva, 10Kva dengan tipe 1 phase in dan 1 phase out
2. EP200 | merupakan katagori unit UPS dengan kapasitas 10Kva - 20Kva, terdiri dari dari 10Kva, 15Kva, 20Kva, dengan tipe 3 phase in dan 1 phase out
3. EP300 | merupakan katagori unit UPS dengan kapasitas 10Kva - 60Kva, terdiri dari 10Kva, 20Kva, 30Kva, 40Kva, 50Kva, 60Kva dengan tipe 3 phase in dan 3 phase out 4. EP500 | merupakan katagori modular UPS dengan kapasitas 6Kva - 200Kva, terdiri dari
kapasitas modul 60Kva, kapasitas modul 100Kva, kapasitas modul 150Kva, kapasitas modul 200Kva dengan tipe 3 phase in dan 3 phase out
Cara Kerja UPS
UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. UPS akan menemukan penyimpangan jalur voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS. Kegagalan listrik sesaat akibat terputusnya aliran listrik atau akibat sambaran petir dapat meningkatkan arus catu daya dan dapat mematikan supplay arus listrik direct current (DC) yang menuju motherboard komputer. Kegagalan listrik sesaat tersebut dapat mempengaruhi kinerja perangkat komputer baik pada hardware maupun software sehingga menggunakan aktivitas pengolahan data. Gangguan hardware dapat mengakibatkan motherboard cepat rusak, berkurangnya performance system, dan turunnya performance hardware. Sedangkan gangguan system software dapat berupa kemungkinan operating system corrupt, data lost,dan lain sebagainya.
Fungsi Utama dari UPS
1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama (PLN).
2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera menghidupkan Genset sebagai pengganti PLN.
3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan back up data dan mengamankan Operating System (OS) dengan melakukan shutdown sesuaiprosedur ketika listrik utama (PLN) padam.
4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggusistem komputer baik berupa kerusakan software,data maupun kerusakan hardware.
5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahantegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupategangan yg
stabil.
6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehinggamemudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
7. User friendly dan mudah dalam installasi.
8. User dapat melakukan kontrol UPS melalui Jaringan LAN dengan menambahkan beberapa accessories yang diperlukan.
9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan Internet.
10. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS management.
Fungsi UPS adalah sebagai penstabil listrik dan untuk memback up kebutuhan listrik. Ini memungkinkan komputer yang kita gunakan akan terlindungi oleh perangkat UPS. Artinya semua data yang ada di komputer kita telah disimpan di dalam memori perangkat UPS. Ini dinamakan dengan istilah Back Up. Nah, apabila komputer kita sedang terkena kendala seperti kelebihan daya listrik, atau kekuarangan daya listrik, atau matinya daya listrik, maka secara otomatis UPS akan menyimpan semua data di komputer kita yaitu dengan cara memback up semua file dan dokumen penting untuk diamankan. Jadi komputer kita akan terselamatkan oleh kendala-kendala tadi jika terdapat perangkat UPS
JENIS-JENIS UPS 1. Standby
UPS tipe Standby merupakan tipe yang biasa digunakan oleh para pengguna rumahan untuk disandingkan dengan PC mereka. Transfer Switch telah diatur untuk mengambil input AC (searah) sebagai sumber daya utama, sedangkan sumber daya cadangan diambil dari baterai atau Inverter (pada saat sumber daya utama padam). UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan filtrasi terhadap gangguan daya dan pengelolaan arus, di samping juga keuntungan bagi pengguna dari sisi rancangan yang efisien, ukurannya yang kecil serta biaya yang harus
dikeluarkan terbilang murah.
2. Line Interactive
UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business, pengembang web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Hal ini dikarenakan selain memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, tipe ini juga memiliki kemampuan menyesuaikan voltase yang cukup baik. Bagian Inverter (pengubah daya dari batere ke AC) selalu terhubung ke output sistem UPS. Dalam keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian batere. Sedangkan dalam keadaan listrik padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan daya dari batere ke output UPS. Posisi Inverter yang selalu terhubung ke output memberi tambahan penyaring daya. Hal inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak digunakan untuk server
dan kondisi listrik yang tidak terlalu baik. Gbr 2. Standby UPS
3. Double Conversion Online
Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC. Pada tipe ini, terputusnya pasokan listrik utama tidak akan memicu sakelar transfer karena arus listrik AC yang masuk pada bagian input tengah melakukan pengisian pada batere yang memberikan tenaga pada
Inverter yang terletak pada bagian output. Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan tanpa mengambil jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini memperlihatkan kinerja di atas rata-rata. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.
Gbr 4. Double Conversion Online UPS Gbr 3. Line Interactive UPS
4. Delta Conversion Online
Diagram UPS ini merupakan bentuk teknologi Konversi Ganda (Double Conversion) yang terah diperbaharui dan tersedia dengan daya 5kVA hingga 1.6MW. Memiliki kemiripan dengan tipe Double Conversion, tipe ini menggunakan Inverter untuk selalu memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion.
Misalkan saja sebuah paket harus diantarkan dari lantai 4 ke lantai 5. Teknologi Delta Conversion menghemat energi dengan cara mengantarkan paket tersebut menurut perbedaan pada titik awal dan titik akhir saja. Delta Conversion memiliki dua fungsi, yang pertama adalah untuk mengendalikan karakteristik power input. Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk mengendalikan arus pada input untuk mengarahkan proses pengisian pada sistem baterai. Hal yang perlu diingat adalah tipe ini meminimalisir energi yang terbuang. Selain itu, ia memiliki kompatibilitas tinggi terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan akan
penggunaan kabel.
Aplikasi UPS Data Center
Industrial Automition control Medical / Laboratorium control Aviation
Telcom
2. Sistem Manuver Daya Listrik
Manuver atau memanipulasi jaringan distribusi adalah serangkaian kegiatan membuat modifikasi terhadap operasi normal dari jaringan akibat dari adanya gangguan atau pekerjaan jaringan yang membutuhkan pemadaman tenaga listrik, sehingga dapat mengurangi daerah pemadaman dan agar tetap tercapai kondisi penyaluran tenaga listrik yang semaksimal mungkin.
Kegiatan yang dilakukan dalam manuver jaringan antara lain :
1. Memisahkan bagian
–
bagian jaringan yang semula terhubung dalam keadaan bertegangan ataupun tidak bertegangan dalam kondisi normalnya.2. Menghubungkan bagian
–
bagian jaringan yang semula terpisah dalam keadaan bertegangan ataupun tidak bertegangan dalam kondisi normalnya.Optimalisasi atas keberhasilan kegiatan manuver jaringan dari segi teknis ditentukan oleh konfigurasi jaringan dan peralatan manuver yang tersedia di sepanjang jaringan. Peralatan yang dimaksud adalah peralatan
–
peralatan jaringan yang berfungsi sebagai peralatan hubung. Jenis dari manuver sistem daya listrik yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut :1. ATS
ATS merupakan kepanjangan dari Automatic Transfer Switch. Merupakan jenis dari sistem manuver daya listrik antara PLN dan Genset (supply cadangan). ATS akan secara otomatis membuka supply listrik dengan genset dan menutup supply listrik dengan sumber PLN dan sebaliknya membuka supply dengan sumber PLN dan menutup supply listrik dari genset secara otomatis ketika supply listrik dari PLN menyala.
3. AMF
AMF merupakan singkatan dari Auto Main Failure. AMF ini tidak dapat berdiri sendiri dalam sebuah sistem manuver daya listrik akan tetapi harus digabungkan dengan ATS. AMF memiliki fungsi untuk menghidupkan genset secara otomatis apabila supply dari PLN mengalami kegagalan atau terjadi pemadaman listrik.
4. Instalasi Listrik Gedung
A. PHB ( Panel Hubung Bagi )
Panel hubung bagi adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari PLN dan selanjutnya mendistribusikan dan sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkit akhir ke beban yang berupa beberapa titik lampu dan melalui kotak-kontak ke peralatan pemanfaatan
listrik yang berada di dalam bangunan.
Sesuai dengan kegunaan dari panel listrik, maka dalam perancangannya harus sesuai dengan syarat dan ketentuan serta standar panel listrik yang ada. Untuk penempatan panel listrik hendaknya disesuaikan dengan situasi bangunan dan terletak ditempat yang mudah dijangkau dalam memudahkan pelayanan. Panel harus mendapatkan ruang yang cukup luas sehingga pemeliharaan, perbaikan, pelayanan dan lalu lintas dapat dilakukan dengan mudah d an aman. Peranan Panel Hubung Bagi (PHB) Dalam Suatu Bangunan.
1. Penghubung
Panel berfungsi untuk menghubungkan antara satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik lainnya pada suatu operasi kerja. Panel menghubungkan suplay tenaga listrik dari panel utama sampai ke beban-beban baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga. 2. Pengaman
Suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau suplay tenaga listrik apabila terjadi gangguan pada rangkaian. Komponen yang berfungsi sebagai pengaman pada panel listrik ini adalah MCCB dan MCB.
3. Pembagi
Panel membagi kelompok beban baik pada instalasi penerangan maupun pada instalasi tenaga. Panel dapat memisahkan atau membagi suplay tenaga listrik berdasarkan jumlah beban dan banyak ruangan yang merupakan pusat beban. Pembagian tersebut dibagi menjadi beberapagroup beban dan juga untuk
membagi fasa R, fasa S, fasa T agar mempunyai beban yang seimbang antar fasa. 4. Penyuplai
Panel menyuplai tenaga listrik dari sumber ke beban. Panel sebagai penyuplai, dan mendistribusikan tenaga listrik dari panel utama, panel cabang sampai ke pusat beban baik untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.
5. Pengontrol
Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari panel tersebut masing-masing rangkaian beban dapat dikontrol. Seluruh beban pada bangunan baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu tempat.
LVMDP
LVMDP ( LOW VOLTAGE MAIN DISTRIBUTION PANEL) atau biasanya disebut dengan PUTR (Panel Utama Tegangan Rendah) merupakan induk kendali atau pusat kendali power dalam suatu bangunan, baik bangunan tersebut berupa bangunan perkantoran, pergudangan , hotel , industry maupun tempat yang lainnya. Disebut pusat kendali karena sebelum power/ tegangan listrik didistribusikan pada setiap pemakaian , power akan diolah dan dikontrol dari induk power atau lebih dikenal dengan sebutan PANEL/ LVMDP.
Sumber tegangan yang diggunakan berasal dari PLN atau Genset, atau keduanya dan dapat dipergunakan secara bergantian maupun secara bersamaan secara terpisah,/bersamaan secara parallel(menjadi satu) . Pengendali pada Pusat Kendali ini biasanya dioperasikan manual oleh
operator , atau otomatis dengan control panel itu sendiri atau dengan BAS ( Building Automatic System ) yang kini banyak dipergunakan.
Terletak dalam ruangan tersendiri dan terpisah dari ruangan panel distribusi yang lain, berdiri sendiri atau menjadi satu dengan GENSET,
Berfungsi :
1. Sebagai power utama , panel ini akan mempermudah pendistribusian power ke pemaikaian
–
pemakaian melaluui panel distribusi pada setiap bagian2. Mempermudah pengecekan pemakaian daya secara menyeluruh 3. Pengecekan daya pada bagian yang akan didistribusikan
4. Sebagai penggaman tingkat akhir jika terjadi gangguan pada panel - panel pemakaian
Untuk membedakan panel ini dengan panel yang lainnya sangat mudah, mempunyai fisik yang lebih besar dari pada panel yang lainnya, tapi yang paling mudah untuk dilihat adalah, sumber power yang masuk ke panel ini adalah langsung dari penghasil power itu sendiri, baik dari trafo PLN atau genset yang bekerja sendiri , atau genset yang bekerja parallel.
MDP
MDP adalah singkatan dari Main Distribution Panel yang terdiri dari line pembagi dengan MCCB, yang mensuplai power ke panel lanjutan pada setiap gedung yang dialirkan arus listrik dan mendapatkan supply dari panel LVMDP. Pada panel MDP ini terpasang juga alat ukur yang digunakan untuk mengetahui dan membaca besarnya tegangan dan arus yang ada pada instalasi listrik. Alat ukut yang digunakan adalah voltmeter dan amperemeter. Adapun cara pengoperasian dari MDP adalah sebagai berikut :
1) Pastikan catuan daya dari LVMDP sudah siap , dengan mengecek di panel LVMDP.
2) Power Utama pada MDP di ON kan/ MCCB main power. Lampu Indikator akan menyala . 3) Power MDP siap untuk didistribusikan lagi sesuai arah pemba gi yang diperlukan.
DP
DP merupakan singkatan dari distribution panel. Panel distribusi ini adalah komponen dari sistem pasokan listrik yang membagi daya listrik ke sub panel, sekaligus memberikan perlindungan sekring atau pemutus sirkuit untuk setiap rangkaian utama, mendistribusikan daya listrik ke keperluan seperti ke panel penerangan dan stop kontak, mendistribusikan listrik ke panel control dan mendistribusikan ke panel mesin-mesin dalam sebuah produksi.
SDP
SDP atau Sub Distribution Panel merupakan sebuah panel yang mendistribusikan power listrik ke beban langsung. Seperti panel control penerangan dan stop kontak, panel control AC dan juga Panel control pompa. SDP mendapat suply daya dari DP yang sudah terbagi menjadi masing
–
masing bagian.A.
Distribusi Daya
Tenaga listrik dibangkitkan dipusat-pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLT, PLTD, PLTP, dan PLTG kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan yang berada di pusat listrik. Saluran transmisi tegangan tinggi kebanyakan mempunyai tegangan 30 KV, 66 KV, 150 KV dan 500 KV. Khusus untuk tegangan 500 KV daam prakteknya disebut dengan tegangan ekstra tinggi. Setelah melalui saluran transmisi maka tenaga listrik sampai ke gardu induk (sub station) untuk diturunkan menjadi tegangan menengah atau tegangan distribusi primer yang bertegangan 6KV, 12 KV atau 20 KV. Yang terakhir di sebutkan adalah yang cenderung di gunakan di Indonesia. Jaringan setelah keluar dari gardu induk biasa disebut jarringan distribusi, sedangkan jarinagan antara pusat listrik dan gardu induk biasa disebut jaringan transmisi, baik saluran transmisi ataupun saluran distribusi ada yang berupa saluran udara dan ada yang berupa sauran udara da nada yang berupa kabel tanah. Setelah melalui jaringan distribusi primer maka kemudian tenaga listrik diturunkan tegangannya dalam gardu-gardu distribusi menjadi teganan rendah atau jaringan distribusi sekunder dengan tegangan 380 V atau 220 V. melalui jaringan tegangan
rendah untuk selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah pelanggan (konsumen) melalui sambungan rumah hinga ke alat pengukur dan pembatas di rumah pelanggan atau sering disebut dengan KWH meter.
C. Instalasi Daya Listrik
Instalasi daya listrik adalah instalasi listrik yang berhubungan dengan beban-beban listrik berupa peralatan elektronik dan mesin-mesin listrik seperti motor listrik dan pompa- pompa.
Syarat-syarat instalasi daya listrik adalah :
Syarat Ekonomis
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari keseluruhan itu, biaya pemasangan dan biaya pemeliharaannya semurah mungkin. Rugi-rugi daya listrik pun harus
sekecil mungkin, rugi tegangan maksimal 5% dari tegangan sumber.
Syarat Keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan keselamatan manusia, terjamin peralatan dan benda-benda disekitar dari kerusakan akibat adanya gangguan seperti,
gangguan hubung singkat, gangguan beban lebih, gangguan tegangan lebih, dan sebagainya.
Syarat Keandalan
Syarat keandalan adalah bahwa kelangsungan pemberian atau pengaliran arus listrikm kepada beban atau konsumen pemakai listrik harus terjamin secara baik. Jadi instalsi listrik harus direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan terhentinya aliran adaah sangat listrik.
D. Instalasi Listrik Penerangan
Instalasi listrik penerangan ini merupakan sistem instalasi listrik untuk sistem penerangan sebuah gedung atau bangunan. Beberapa hal komponen utama yang digunakan
dalam sistem penerangan ini adalah lampu, saklar, dan kabel. Syarat-syarat instalasi penerangan :
Syarat ekonomis
Instalasi penerangan harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari keseluruhan instalasi itu termasuk biaya pemasangan dan perawatan dibuat semurah mungkin.
Syarat mudah digunakan
Tujuan pemasangan instalasi listrik khususnya instalasi penerangan adalah untuk digunakan dengan mudah dan cepat. Pengguna tidak perlu bersusah payah menggunakan listrik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti penerangan, memasak, atau sebagainya.
Andal
Dengan pemasangan yang baik dan benar, instalasi dapat diandalkan dan memberikan manfaat seperti tujuan penggunaannya. Jadi kapan pun dibutuhkan instalasi listrik dalam bangunan rumah tersebut sudah siap digunakan dan berkinerja baik.
Aman
Pemilihan dan pemasangan beban instalasi listrik yang baik dan benar dapat menjamin keamanan instalasi dan perlengkapannya. Hal ini juga bertujugan untuk menjamin keselamatan manusia, makhluk hidup lain dan keamanan harta benda kita. kesalahan pemilihan dan pemasangan beban instalasi listrik dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran.
Ramah lingkungan
Dengan pemasangan dan penggunaan energi listrik yang baik dan benar, kita turut menjaga dan melindungni lingkungan sekitar. Pemanfaatan energi listrik dengan benar juga menghemat penggunaan energi listrikdan pada akhirnya mengurangi eksplorasi potensi alam.