• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PT INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014

Factory & Office Jl. Pahlawan

Desa Karang Asem Timur Citeureup, Bogor 16810 Indonesia

Phone : (62-21) 8752115 Fax : (62-21) 8753934

(2)
(3)

Hal LAPORAN KONSOLIDASIAN

PER 31 MARET 2015, DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR

31 MARET 2015, 2014

---LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 MARET 2015, 31 DESEMBER 2014 ---A

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 ---B

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 ---C

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 ---D

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 31 MARET 2015, DAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR

(4)

Hal: A

Cat. 31 Maret 2015 31 Desember 2014 Cat. 31 Maret 2015 31 Desember 2014

Hal. USD USD Hal. USD USD

ASET LANCAR LIABILITAS JANGKA PENDEK

KAS DAN SETARA KAS 1-20 4,509,628.26 4,072,819.54 UTANG USAHA 12-23 23,732,800.95 31,102,977.51 PIUTANG USAHA 2-20 31,765,464.51 30,029,461.18 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 13-23 2,426,282.37 3,658,737.39 PERSEDIAAN 3-20 51,406,995.85 52,997,341.13 UTANG LAIN-LAIN 14-23 2,402,758.77 2,561,838.27 PIUTANG LAIN-LAIN 4-21 1,789,403.06 2,087,230.00 UANG MUKA PELANGGAN 15-23 67,252.52 87,416.05 PAJAK DIBAYAR DIMUKA 5-21 18,200,889.08 19,936,326.02 UTANG JANGKA PENDEK 16-24 37,108,622.32 34,562,093.79 BIAYA DIBAYAR DIMUKA 6-21 1,521,368.68 1,862,211.47 UTANG JANGKA PANJANG JATUH TEMPO 17-24

JUMLAH ASET LANCAR 109,193,749.44 110,985,389.34 DALAM SATU TAHUN 3,490,082.01 3,959,652.52 UTANG PAJAK 18-24 2,030,077.84 1,349,532.90 ASET PAJAK DITANGGUHKAN 30-27 197,668.16 194,896.23 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 71,257,876.78 77,282,248.43

ASET TIDAK LANCAR

INVESTASI JANGKA PANJANG 7-21 49,455.98 49,455.98 LIABILITAS JANGKA PANJANG

UTANG JANGKA PANJANG 17-24 44,535,524.82 44,470,208.60

ASET TETAP LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN, bersih 30-31 4,863,333.93 4,454,640.15

NILAI PEROLEHAN 460,315,582.87 457,553,316.61 LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 19-24 3,551,804.12 3,440,250.00 AKUMULASI PENYUSUTAN (277,754,438.96) (274,957,094.68) JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 52,950,662.87 52,365,098.75

NILAI BUKU 8-22 182,561,143.91 182,596,221.93

PROPERTI INVESTASI 9,630,448.55 9,630,448.55 JUMLAH LIABILITAS 124,208,539.65 129,647,347.18 ASET TIDAK BERWUJUD

NILAI PEROLEHAN 5,957,327.97 5,916,575.88 EKUITAS

AKUMULASI AMORTISASI (3,675,580.53) (3,479,916.72) MODAL SAHAM 20-24 130,404,630.36 130,404,630.36

NILAI BUKU 9-22 2,281,747.44 2,436,659.16 TAMBAHAN MODAL DISETOR 21-25 1,676,502.15 1,676,502.15 SALDO LABA 23,120,402.85 20,502,731.30 GOODWILL 10-22 1,548,663.00 1,548,663.00 KOMPONEN EKUITAS LAINNYA 7,721,192.78 7,453,896.48 ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 11-23 828,711.75 856,327.69 162,922,728.14 160,037,760.29 KEPENTINGAN NONPENGENDALI 19,160,320.44 18,612,954.41

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 197,097,838.79 197,312,672.54

JUMLAH EKUITAS 182,083,048.58 178,650,714.70

JUMLAH ASET 306,291,588.23 308,298,061.88 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 306,291,588.23 308,298,061.88

ASET LIABILITAS DAN EKUITAS

PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

(TIDAK DIAUDIT)

(5)

Hal: B Cat. 31 Maret 2015 31 Maret 2014

Hal. USD USD

PENJUALAN BERSIH 22-25 50,023,049.43 48,270,990.00

BEBAN POKOK PENJUALAN 23-25 (42,031,540.00) (39,361,754.55)

LABA KOTOR 7,991,509.43 8,909,235.45

BEBAN PENJUALAN 24-26 (1,296,471.28) (1,318,558.36)

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 25-26 (1,444,428.51) (1,361,632.85)

PENDAPATAN LAINNYA 26-27 847,690.02 1,473,121.80

BEBAN LAIN-LAIN 27-27 (690,981.24) (220,851.45)

LABA USAHA 5,407,318.42 7,481,314.59

BEBAN KEUANGAN, bersih 28-27 (1,104,867.81) (346,912.16)

LABA SEBELUM PAJAK 4,302,450.61 7,134,402.43

BEBAN PAJAK 30-31 (1,286,530.97) (1,939,694.83)

LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 3,015,919.65 5,194,707.61 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN:

SELISIH KURS KARENA PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN 416,414.23 841,467.25

CADANGAN LINDUNG NILAI -

-PAJAK PENGHASILAN TERKAIT -

-JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN 416,414.23 841,467.25 JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF 3,432,333.88 6,036,174.86 LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA

PEMILIK ENTITAS INDUK 2,617,671.55 4,707,218.51

KEPENTINGAN NONPENGENDALI 398,248.10 487,489.10

LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 3,015,919.65 5,194,707.61 JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA

PEMILIK ENTITAS INDUK 2,884,967.85 5,247,504.96

KEPENTINGAN NONPENGENDALI 547,366.03 788,669.90

JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF 3,432,333.88 6,036,174.86 LABA PER SAHAM DASAR 0.006 0.010

UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)

(6)

Hal: C

SELISIH KURS EKUITAS YANG

KARENA DAPAT

TAMBAHAN SALDO LABA SALDO LABA PENJABARAN CADANGAN DIATRIBUSIKAN

MODAL MODAL DITENTUKAN TIDAK DITENTUKAN LAPORAN LINDUNG KEPADA

DISETOR DISETOR PENGGUNAANNYA PENGGUNAANNYA KEUANGAN NILAI ENTITAS INDUK NONPENGENDALI JUMLAH EKUITAS

SALDO PER 31 DESEMBER 2013 130,404,630.36 1,676,502.15 779,349.67 5,926,802.34 6,710,017.63 - 145,497,302.15 17,363,946.90 162,861,249.05 LABA BERSIH PERIODE BERJALAN - 4,707,218.49 4,707,218.49 487,489.10 5,194,707.59 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - - -SELISIH KURS PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN 540,286.45 540,286.45 301,180.80 841,467.25 -JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF - - - 4,707,218.49 540,286.45 - 5,247,504.94 788,669.90 6,036,174.84

CADANGAN UMUM - -

-DIVIDEN - - - -SALDO PER 31 MARET 2014 130,404,630.36 1,676,502.15 779,349.67 10,634,020.83 7,250,304.08 - 150,744,807.09 18,152,616.80 168,897,423.89

SALDO PER 31 DESEMBER 2014 130,404,630.36 1,676,502.15 821,117.28 19,681,614.02 7,453,896.48 - 160,037,760.29 18,612,954.41 178,650,714.70 LABA BERSIH PERIODE BERJALAN - 2,617,671.55 2,617,671.55 398,248.10 3,015,919.65 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - - -SELISIH KURS PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN 267,296.30 267,296.30- 149,117.93 416,414.23 -JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF - - - 2,617,671.55 267,296.30 - 2,884,967.85 547,366.03 3,432,333.88 CADANGAN UMUM - - - -DIVIDEN - - - - -SALDO PER 31 MARET 2015 130,404,630.36 1,676,502.15 821,117.28 22,299,285.57 7,721,192.78 - 162,922,728.14 19,160,320.44 182,083,048.58

PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014

(TIDAK DIAUDIT)

KEPENTINGAN (DALAM USD)

(7)

Hal: D 31 Maret 2015 31 Maret 2014

USD USD

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

PENERIMAAN KAS DARI PELANGGAN 51,684,744.96 49,039,335.23 PEMBAYARAN KAS KEPADA PEMASOK DAN KARYAWAN (50,660,298.43) (47,176,765.48)

KAS DIHASILKAN DARI OPERASI 1,024,446.53 1,862,569.75

PEMBAYARAN BEBAN KEUANGAN (1,089,439.09) (333,315.37) PENGEMBALIAN(PEMBAYARAN) PAJAK, bersih 1,187,878.41 (388,545.46)

KAS BERSIH DIPEROLEH DARI AKTIVITAS OPERASI 1,122,885.85 1,140,708.92

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

PEROLEHAN ASET TETAP (2,849,537.93) (9,316,759.05) HASIL PENJUALAN ASET TETAP 2,673.67 -PENERIMAAN DIVIDEN - 4,227.99 PENERIMAAN BUNGA 79,770.57 112,675.86

KAS BERSIH DIPEROLEH DARI AKTIVITAS INVESTASI (2,767,093.69) (9,199,855.20)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

PENERIMAAN(PEMBAYARAN) UTANG JANGKA PENDEK DAN PANJANG, bersih 2,123,115.24 7,706,479.10 PEMBAYARAN DIVIDEN (2,869.16)

-KAS BERSIH DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN 2,120,246.08 7,706,479.10

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 476,038.24 (352,667.18) PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING (39,229.52) 28,875.38

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4,072,819.54 2,130,504.64

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 4,509,628.26 1,806,712.84

UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)

(8)

PT INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014.

DAN UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014.

Hal: 1

1. UMUM

a. Pendirian dan informasi umum

PT Indo Kordsa Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman modal dalam negeri No.6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 83 tanggal 8 Juli 1981 dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta, yang diubah melalui akta notaris No. 288 tanggal 27 November 1981 dan No. 261 tanggal 28 Januari 1982 dari notaris yang sama. Akta-akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.Y.A.5/88/3 tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 22 Juni 1982, Tambahan No. 771. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 20 tanggal 25 Juni 2014 dari Utiek R. Abduracman, S.H., notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan atas dewan direksi dan komisaris Perusahaan. Perubahan ini telah diketahui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-17351.40.22-2014 tanggal 02 Juli 2014.

Berdasarkan Akta Notaris No. 6 tanggal 4 Nopember 2011 dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan telah merubah statusnya dari Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-AH.01.10.40382 tanggal 12 Desember 2011 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-137/WPJ.19/2011 tanggal 19 Oktober 2011, Perusahaan mendapatkan izin untuk menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat didalam menyelenggarakan pembukuan akunting mulai sejak 1 Januari 2012.

Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat dan pabrik berlokasi di Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang manufaktur dan pemasaran ban, filament yarn (serat-serat nylon, polyester, rayon), benang nylon untuk ban dan bahan baku polyester (purified terepthalic acid). Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada 1 April 1987. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, ke Eropa, Asia dan Timur Tengah. Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan rata-rata 1.527 karyawan untuk tahun 2014 dan 1.491 karyawan untuk tahun 2015.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Kordsa Global Endustriyel Iplik ve Kord Bezi Sanayi ve Ticaret A.S. (Kordsa Global, Turki), suatu perusahaan yang berdomisili di Turki. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Robby Sumampow Wakil Komisaris Utama : Cenk Alper

Komisaris Ali Caliskan

Ievan Daniar Sumampow Bulent Arasli

Hakan Oker

Mehmet Nurettin Pekarun Mehmet Mesut Ada

(9)

Eko Satriono

Adil Ilter Turan (Komisaris independen) Sertan Ozan (Komisaris independen) Ivan Sulistyo (Komisaris independen)

Mehmet Tanju Ula (Komisaris independen). Direktur Utama : Nuri Refik Duzgoren

Direktur : Emine Duygu Kirca Fatma Arzu Ergene Ong Liong Tik

Reza Herman Surjaningrat Iefenn Adrianne Sumampow

Ibrahim Haluk Kaban (Direktur tidak terafiliasi)

b. Entitas anak

Perusahaan memiliki kepemilikan langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:

Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha Utama Persentase Tahun Jumlah Aset Pemilik Operasi 31 Maret 2015 PT Indo Kordsa Polyester Indonesia Benang polyester 99,91% 1997 78.143.563,60 (dahulu PT Indo Kordsa Teijin)

Thai Indo Kordsa Co., Ltd. Thailand Kain Ban (Tire Cord 64,19% 1993 63.006.575,84 Fabric)

c. Penawaran Umum Saham dan Obligasi

Dengan izin Menteri Keuangan No. S1-127/SHM/MK.10/1990, tanggal 20 Juli 1990, pada tanggal 5 September 1990, 12.500.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, efektif mulai 1 Desember 2007 menjadi Bursa Efek Indonesia. Dengan surat Bursa Efek Jakarta No. S-86/BEJ/VI/1992 tanggal 17 Juni 1992 dan No. S-129/BEJ/I.1/VII/94 tanggal 12 Juli 1994 dan Bursa Efek Surabaya No.72/EMT/LIST/BESA/II/94 tanggal 12 Juli 1994, seluruh saham Perseroan yang ditempatkan dan disetor per akhir tahun 1994, yaitu 225.000.000 saham, telah dicatatkan di kedua bursa tersebut. Pada tahun 1997 telah dilakukan pemecahan nilai nominal saham (stock splits) dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham, sehingga jumlah saham beredar bertambah dari 225.000.000 saham menjadi 450.000.000 saham. Dengan surat Bursa Efek Jakarta No. PENG-343/BEJ-1.2/0897 tanggal 26 Agustus 1997 dan surat Bursa Efek Surabaya No. 206/PENG-LIST/BES/CBA/MI/97 tanggal 21 Agustus 1997, seluruh saham Perusahaan yang telah ditempatkan, yaitu sebanyak 450.000.000 saham, telah dicatatkan seluruhnya di kedua bursa tersebut.

Dengan surat Bursa Efek Surabaya No. T2-099/LIST/BES/VIM/99 tanggal 3 Agustus 1999, Perusahaan mengakhiri pencatatan seluruh saham Perusahaan yang beredar di Bursa Efek Surabaya, efektif sejak tanggal 5 September 1999.

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 seluruh saham Perusahaan sejumlah 450.000.000 lembar saham masih tercatat pada Bursa Efek Indonesia

(10)

_________________________________________________________________________Hal: 3 2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

Dalam tahun berjalan, Grup menerapkan semua standard baru dan revisi interpretasi yang

dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1

Januari 2013.

. PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

Standar revisi ini memberikan ruang lingkup lebih sempit untuk transaksi kombinasi bisnis Antara entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama, dan perubahan akuntansi untuk selisih Antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah asset neto yang diperoleh (disajikan secara permanen di ekuitas dan tidak diakui ke laba rugi). Grup tidak memiliki trannsaksi kombinasi bisnis sepengendali, penerapan awal revisi standard ini tidak memiliki dampak material terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. - Penyesuaian PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

Standar baru ini mensyaratkan pengungkapan antara lain deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lain, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lain dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit.

b. Standard intepretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah:

. ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan;

. ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

. ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka; dan . PSAK 12, Pencabutan PSAK 33; Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum.

Penerapan awal PSAK dan ISAK diatas tidak memiliki dampak pada pengungkapan atau jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah: . PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan;

. PSAK 4 (revisis 2013), Laporan Keuangan Tersendiri;

. PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; . PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja;

. PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian; . PSAk 66, Pengaturan Bersama;

. PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain; dan . PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.

Sampai dengan tanggal penertiban laporan keuangan konsolidasian manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standard dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.

(11)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di

Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian tidak ditujukan untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip dan praktek pelaporan yang berlaku di negara-negara lain.

b Dasar Penyusunan

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang USD dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

c. Dasar Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.

Jika diperlukan, penyesuian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan nonpengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif entitas anak diatribusikan pada kepentingan pemilik Perusahaan dan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan entitas anak dan kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

(12)

Hal: 5

Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan; Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.

d. Kombinasi Bisnis

Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standard yang relevan.

Kepentingan nonpengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.

Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontijen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuiakan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuain periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI)

(13)

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup

melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisis menyesuaikan, aset

atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

e. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan IKP, kecuali TIK, diselenggarakan dalam mata uang USD, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi. Pembukuan TIK diselenggarakan dalam mata uang Thai Baht. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas TIK pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi pada ekuitas.

f. Transaksi Pihak-Pihak Berelasi.

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor): a). Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor. ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau

iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor b). Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

(14)

Hal: 7 asosiasi dari entitas ketiga;

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

g. Aset keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, jika ada, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut; . Nilai wajar melalui laba rugi

. Tersedia untuk dijual

. Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika asset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

. diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat, atau

. pada pengakuan awal merupakan bagian dari portfolio instrument keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek actual terkini; atau

. merupakan derivative yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrument lindung nilai. Aset keuangan selain asset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika;

. penetapan tersebuat mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

(15)

. kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi) misalnya direksi dan CEO.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari asset keuangan.

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)

Investasi pada efek ekuitas yang tidak tercatat dalam bursa diklasifikasikan sebagai AFS karena instrumen tersebut tidak memiliki harga pasar yang dikutip dari bursa dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal. Investasi ini diukur pada nilai perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat hak Perusahaan dan entitas anak untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas, asset keuangan lainnya, piutang nasabah dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang” yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrument keuangan, atau, jika lebih tepat, yang digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

(16)

Hal: 9 Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.

Bukti objektif penurunan nilai dari pinjaman yang diberikan dan piutang termasuk sebagai berikut: . kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan nilainya dilakukan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional, atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang

Untuk aset keuangan yang tidak diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, untuk jumlah kerugian penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Untuk asset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih Antara jumlah tercatat asset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan.

Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba atau rugi.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi.

(17)

Penghentian pengakuan aset keuangan

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitias lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan, serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus

dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Utang usaha, utang lain-lain, utang bank dan utang lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.

Liabilitas Keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL).

Liabilitas Keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.

Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika:

. diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau

. pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrument keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek actual terkini; atau

. merupakan derivative yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrument lindung nilai. Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:

. mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

. kelompok asset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang

(18)

Hal: 11 didokumentasikan dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO.

Liabilitas keuangan sebagai FVTPL yang diukur pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Grup menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih Antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

i. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika:

. saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

. berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

j. Kas dan Setara Kas

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

k. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

l. Biaya Dibayar Dimuka

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

m. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

PT Indo Kordsa Tbk (induk perusahaan):

Penyusutan asset tetap (kecuali tanah) diakui sebagai penghapusan biaya perolehan asset dikurangi nilai residu dangan metode jumlah unit produksi (productive-output method) sejak dimulainya produksi percobaan, sedangkan taksiran masa manfaat aset tersebut dinyatakan dalam kuantitas produksi tertentu, yang dalam hal tire cord fabric adalah suatu standard mix produk tire cord

(19)

fabric. Taksiran masa manfaat bermacam-macam aset tersebut adalah untuk produksi tire cord fabric antara 99.000 ton dan 612.000 ton, dan nylon yarn antara 430.000 ton dan 645.000 ton.

Aset tetap non-pabrik disusutkan dengan metode garis lurus sejak bulan aset siap digunakan berdasarkan taksiran masa manfaatnya dengan persentase per tahun: 3 1/3% (30 tahun) untuk

bangunan, 20% (5 tahun) untuk peralatan kantor dan 25% (4 tahun) untuk kendaraan bermotor.

PT Indo Kordsa Polyester (dahulu PT Indo Kordsa Teijin), entitas anak :

Penyusutan aset tetap (kecuali tanah) diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan persentase (taksiran masa) manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Bangunan 3 1/3 % (30 tahun)

Mesin, peralatan dan instalasi 5 % (20 tahun) Peralatan kantor 20 % ( 5 tahun) Kendaraan bermotor 25 % ( 4 tahun)

Thai Indo Kordsa Co.,Ltd. (entitas anak):

Penyusutan aset tetap (kecuali tanah) diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan metode jumlah unit produksi (productive-output method) berdasarkan taksiran jam produksi sebesar 129.600 jam.

Penyusutan aset tetap non-pabrik diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan persentase (taksiran masa) manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Bangunan pabrik 5 % ( 20 tahun) Peralatan kantor 20 % ( 5 tahun) Kendaraan bermotor 20 % ( 5 tahun)

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahaan estimasi tersebut berlaku prospektif

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat bersihnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

(20)

Hal: 13

n. Properti Investasi

Tanah untuk kenaikan nilai dibukukan sebagai properti investasi, diukur sebesar nilai wajar.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi dicatat pada laba atau rugi.

o. Aset Tidak Berwujud

Aset tidak berwujud diamortisasi selama lima tahun dengan menggunakan metode garis lurus

p. Goodwill

Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.

Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Grup pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.

Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Perusahaan dan entitas anak yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikam pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Pada pelepasan unit penghasil kas yang relevan, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan.

q. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecuali Goodwill

Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari asset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam minilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

(21)

Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

r. Provisi

Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwi masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan terima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

s. Biaya pinjaman

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.

Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi periode terjadinya

t. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diukur sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pendapatan dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa.

Penjualan Barang

Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:

. Grup anak telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.

. Grup tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual . Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal

. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Grup tersebut; dan

. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

(22)

Hal: 15 Pendapatan Dividen

Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Pendapatan bunga

Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.

Beban

Beban diakui pada saat terjadinya.

u. Imbalan Pasca Kerja

Program Pensiun Iuran Pasti – Perusahaan dan IKP

Perusahaan dan IKP menyelenggarakan program pensiun iuran pasti atas semua karyawan tetap. Kontribusi Perusahaan dan IKP atas program tersebut dibebankan ke laba atau rugi.

Imbalan Pasca Kerja – Perusahaan dan IKP

Perusahaan dan IKP memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan nilai wajar aset program.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya – Perusahaan dan IKP

Perusahaan dan IKP juga memberikan imbalan kerja lainnya, seperti uang pisah. imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti

Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.

Imbalan Pasca Kerja – TIK

Liabilitas imbalan pasca kerja merupakan imbalan yang dicadangkan untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Thailand. Liabilitas tersebut dihitung oleh independen

(23)

aktuaria berdasarkan asumsi aktuaria dengan metode Projected Unit Credit untuk menentukan nilai kini imbalan kerja yang akan dibayarkan dimasa akan datang. Dengan metode ini, perhitungan

dilakukan berdasarkan perhitungan aktuaria dengan data termasuk gaji karyawan, tingkat perputaran karyawan, tingkat kematian dan lama kerja.

Biaya atas imbalan kerja dicatat sebagai laba atau rugi. v. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantive telah berlaku pada akhir periode pelaporan

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh asset pajak tangguhan tersebut.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus asset pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.

w. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi residual yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan;

(24)

Hal: 17

x. Instrumen Derivatif Keuangan

Grup menggunakan instrumen derivatif keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing.

Penggunaan derivatif keuangan diatur dalam kebijakan Grup disetujui oleh direksi, yang memberikan prinsip-prinsip tertulis mengenai penggunaan derivatif keuangan.

Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi di bawah judul arus kas cadangan lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif langsung diakui dalam laporan laba rugi, dan termasuk dalam keuntungan kurs mata uang asing – bersih.

Jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pandapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi pada periode ketika item yang dilindung nilai diakui dalam laba rugi, di baris yang sama dari laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai item yang dilindung nilai diakui. Namun, ketika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi yang kemudian menimbulkan pengakuan atas non-keuangan atau liabilitas non-keuangan, keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi di ekuitas dipindahkan dari ekuitas dan termasuk dalam pengukuran awal biaya dari aset non-keuangan atau liabilitas non-non-keuangan.

Akuntansi lindung nilai dihentikan pada saat Grup membatalkan hubungan lindung nilai, ketika instumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, diakhiri atau dieksekusi, atau ketika tidak lagi memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai.

Keuntungan dan Kerugian diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat perkiraan transaksi yang pada akhirnya diakui dalam laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian dalam ekuitas langsung diakui dalam laba rugi.

Suatu derivatif disajikan sebagai asset tidak lancar atau liabilitas tidak lancar jika sisa jatuh tempo dari instrument lebih dari 12 (dua belas) bulan dan tidak diharapkan akan direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset atau liabilitas lancar.

y. Informasi Segmen

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

a). yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama).

(25)

b). yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c). dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.

4. PERTIMBANGAN AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam catataan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat asset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.

Pertimbangan Krisis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang manajemen telah tetapkan dalam kebijakan akuntansi Grup dan yang memiliki pengaruh yang paling signifikan dalam jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

Penentuan mata uang fungsional

Grup mengukur transaksi dalam mata uang asing pada masing-masing mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak. Dalam menentukan mata uang fungsional dari entitas dalam Grup, pertimbangan diperlukan untuk menentukan mata uang yang paling utama mempengaruhi harga jual barang dan jasa dan Negara dimana lingkungan ekonomi dan peraturannya paling menentukan harga penjualan barang dan jasa. Mata uang fungsional entitas dalam Grup ditentukan berdasarkan penilaian manajemen atas lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi dan proses yang dilakukan oleh entitas dalam menentukan harga jual.

Sumber Estimasi Ketidakpastian

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini.

a. Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang diberikan dan Piutang

Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.

(26)

Hal: 19 b. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan

Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup.

c. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset dan properti investasi grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodic dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keausan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan factor yang disebutkan diatas.

d. Penilaian Nilai Wajar

Properti Investasi Perusahaan diukur pada nilai wajar untuk tujuan pelaporan keuangan. Dalam mengestimasi nilai wajar, Perusahaan menugaskan penilai independen untuk melakukan penilaian. Penilaian tersebut didasarkan pada pendekatan data pasar.

e. Penurunan Nilai Goodwill

Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya memerlukan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi aliran kas masa depan yang diharapkan yang timbul dari unit penghasil kas yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang sesuai dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini.

f. Manfaat Karyawan

Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup.

(27)

PER 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 UNTUK AKUN LAPORAN POSISI KEUANGAN UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 UNTUK AKUN LAPORAN LABA RUGI (TIDAK DIAUDIT)

Hal: 20 No. 1 KAS DAN SETARA KAS

2015 2014 USD USD Terdiri dari a. KasKas 5,960.20 4,747.54 b. BankBank PT BANK MANDIRI - -CIMB NIAGA 894,531.25 710,365.61 BANK PERMATA 91,366.60 258,590.87 INDONESIA EXIMBANK 148,964.42 277,575.26

STANDARD CHARTERED BANK 79,411.65 351,658.10

BANGKOK BANK - Bangkok 3,289,394.14 2,469,882.16

4,503,668.06

4,068,072.00

JUMLAH KAS DAN SETARA KAS : 4,509,628.26 4,072,819.54

No. 2 PIUTANG USAHA

2015 2014

USD USD

Terdiri dari

a. Lokal 17,029,623.66 15,489,377.36

b. Ekspor 14,735,840.85 14,540,083.82

(termasuk 2015 USD 10.123.468,46 dan THB 460.373.851,33 31,765,464.51 30,029,461.18

2014 USD 10.941.947,94 dan THB 384.103.083,76) Piutang usaha menurut umur adalah sebagai berikut :

Lancar 29,560,053.69 28,924,176.99

Jatuh tempo lewat ;

1-30 hari 1,481,983.25 806,893.23

31-60 hari 563,473.87 298,390.96

> 60 hari 159,953.70

-31,765,464.51

30,029,461.18 JUMLAH PIUTANG USAHA : 31,765,464.51 30,029,461.18

No. 3 PERSEDIAAN

2015 2014

USD USD

Terdiri dari

a. Barang jadi 11,881,633.27 12,237,424.31

b. Barang dalam proses 17,044,712.21 11,740,950.28

c. Bahan baku ` 17,006,445.33 17,467,449.39

d. Bahan pembantu dan suku cadang 3,883,442.42 3,620,983.45 Jumlah barang dalam gudang 49,816,233.23 45,066,807.43 e. Penyisihan penurunan nilai persediaan (2,714,772.41) (2,537,281.14)

47,101,460.82

42,529,526.29 f. Barang dalam perjalanan 4,305,535.03 10,467,814.84 Per 31 Maret 2015 persediaan Perseroan dan anak perusahaan diasuransikan dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 34.075.000

dan THB 378.216.704. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan ini dapat menutupi kemungkinan kerugian terhadap Perseroan dan anak perusahaan.

(28)

Hal: 21

No. 4 PIUTANG LAIN-LAIN

2015 2014

USD USD

Terdiri dari

a. Piutang karyawan 193,930.23 165,094.14

b. Uang muka kepada kontraktor 1,419,197.36 1,582,762.37 c. Klaim assuransi & supplier atas kerusakan barang 12,000.00 12,000.00 d. Piutang bunga 1,003.66 79.23 e. Piutang lain-lain 163,271.81 327,294.26

JUMLAH PIUTANG LAIN-LAIN : 1,789,403.06 2,087,230.00

No. 5 PAJAK DIBAYAR DIMUKA

2015 2014

USD USD

Terdiri dari

a. Pajak pendapatan psl.28A 5,070,460.36 3,945,070.65 b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 13,130,428.72 15,991,255.37

JUMLAH PAJAK DIBAYAR DIMUKA : 18,200,889.08 19,936,326.02

No. 6 BIAYA DIBAYAR DIMUKA

2015 2014

USD USD

Terdiri dari:

a. Sewa rumah/apartemen 247,036.64 292,868.08

b. Assuransi 1,235,935.79 157,936.99

c. Uang muka supplier 1,361,236.17

d. Beban pembiayaan 38,396.25 50,170.23

JUMLAH BIAYA DIBAYAR DIMUKA : 1,521,368.68 1,862,211.47

No. 7 INVESTASI DALAM ENTITAS ASOSIASI

2015 2014

USD USD

Terdiri dari:

Investasi dalam saham PT Bank Muamalat Indonesia 49,455.98 49,455.98 Jakarta (didirikan tahun 1991), pemilikan 0,02%,

100.000 saham nom.@ Rp.1.000, dinilai dengan metode cost.

Referensi

Dokumen terkait

• Most of participants agreed on what were presented on the two HCVA reports conducted by CtC in Nhon Ly commune and Nhon Binh ward. Some people at group 3 proposed a development

Dari 9 (Sembilan) Calon Penyedia Jasa Barang yang telah mendaftar sampai Acara Penjelasan Pekerjaan ini dilaksanakan, tidak ada pertanyaan yang disampaikan kepada PPBJ, oleh

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Pembangunan Guest House(Lelang Ulang) , dimana perusahaan saudara termasuk

Program Investasi Infrastruktur Jangka Menenga akan dokumen perencanaan dan pemrograman pe Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/K n, dan dilaksanakan

(3 D ) Jika kelayakan mendapat apa-apa pencen terbitan atau pencen tanggungan di bawah undang-undang yang disebut dalam subseksyen (1) adalah bergantung kepada penghitungan

Teknologi pada usahatani padi sawah yang memanfaatkan olahan kotoran sapi dari usaha penggemukan sapi potong sebagai pupuk organik serta pemanfaatan jerami dan

Angka kuman dan bahan kimia bahan makanan memenuhi persyaratan yang ditentukanc. Bahan makanan berasal dari

Percobaan dilakukan untuk menguji stabilitas parafin cair dan minyak jarak emulsi dengan surfaktan yang berbeda sodium stearat, gliserol mono stearat,