• Tidak ada hasil yang ditemukan

TeguhHeru & Rekan. Ir I. PT EVERGREEN INVESCO TbK DAN ENTITAS ANAK. Registered Public Accountants Business Consultant

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TeguhHeru & Rekan. Ir I. PT EVERGREEN INVESCO TbK DAN ENTITAS ANAK. Registered Public Accountants Business Consultant"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

.

t

Ir

I

PT EVERGREEN INVESCO TbK

DAN ENTITAS

ANAK

L\PORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31

Desember 2012 Dan 2011

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

I

Teguh }lefll & Re*an

Regist€red hrblic A@unhnts KM( lio. 579/Xl.l.1/2012 Ordr.lHl, Jl. Xh, ADdulldt

Mrl

o.lr,&k ttr g.l!Ll!'

ld : {aa 2l t35 6lat Fd : + GA 21 8t7 8{3Y En I l@guhharu.co.i or k p-ttrl@roo.com

(2)

I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI

II. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1

III.

A. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 2

B. Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian 3

C. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

D. Laporan Arus Kas Konsolidasian 5

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 6

(3)

SURAT PERNY AT AAN DIREKSI

TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTIT AS ANAK

Kami yang bertandatangan dibawah ini:

1. Nama

Alamat Kantor

:Johanes Wahyudi Edward

:Sampoerna Strategic Square, South Tower Lantai 30,

JI.Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta 12930

:021 - 29930720 :Direktur Utama Nomor Telepon Jabatan 2. Nama Alamat Kantor : Johan Suwandy

:Sampoerna Strategic Square, South Tower Lantai 30,

JI.Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta 12930

:021 - 29930720

:Direktur

Nomor Telepon Jabatan

Menyatakan bahwa:

1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.

2. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi

keuangan di Indonesia.

3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian telah dimuat secara lengkap dan benar.

b. Laporan keuangan konsolidasian tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak

benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.

.4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Perusahaan dan Entitas Anak.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 21 Maret 2013

Atas nama dan mewakili Direksi;

(~-

-

.

(Johanes Wahyudi Edward)

Direktur Utama

(Johan Suwandy)

(4)

No. : 004/LA-TH&R/III/2013 Kepada Yth.

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi

PT.Evergreen Invesco, Tbk

di

Jakarta

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kami telah mengaudit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT. Evergreen Invesco, Tbk dan

Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta Laporan Laba Rugi Komprehensif

Konsolidasian, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian dan Laporan Arus Kas Konsolidasian

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Laporan keuangan

konsolidasian adalah tanggung jawab Manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada

pemyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publik

Indonesia (IAPI).Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar

kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu

audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan

pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip

akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Manajemen Perusahaan serta

peniIaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseJuruhan. Kami yakin bahwa audit kami

memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat

Kantor Akuntan Publik

Teguh Hero lrianto & Rekan

NlKAP: KEP No : 579fKM.1f2012

'"' vlJe

LIe 1 ~'V •C

~

CC

s-s =>--'-1> ~

Ii

;

.

0: :z:

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara

wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT.Evergreen Invesco, Tbk dan Entitas Anak

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir

pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Drs. Teguh Hero Irianto, CPA NIAP No: 0275

Jakarta, 21 Maret 2013

Teguh Heru&Rekan

Registered Public Accountants KMKNo.579/KM.l/2012 Graha THI, JI.Kh.Abdullah Syafei No.11, Jakarta S.elatan,

(5)

Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011 ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank 5 4.719.174.133 1.434.156.399 Piutang usaha pihak ketiga 6 44.115.079.567 77.726.830.962 Piutang lain-lain pihak ketiga 400.500.000 530.500.000 Persediaan 7 47.615.347.694 43.202.567.372 Biaya dibayar dimuka 625.840.350 571.798.174 Pajak masukan dibayar dimuka 311.604.933 -Uang muka pembelian 8 68.425.390.539 97.886.289.670 Jumlah Aset Lancar 166.212.937.216 221.352.142.577 ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan 21 2.067.199.478 1.965.818.295 Goodwill 10 8.578.239.844 8.578.239.844 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 107.523.562.445 pada tahun 2012 dan

Rp 90.445.555.051 pada tahun 2011 9 404.020.315.180 334.709.046.749 Aset lain-lain 198.235.000 341.053.005 Jumlah Aset Tidak Lancar 414.863.989.502 345.594.157.893 JUMLAH ASET 581.076.926.718 566.946.300.470 LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank 12 92.507.096.321 88.772.387.111 Utang usaha pihak ketiga 11 1.107.032.991 4.435.508.833 Utang pajak 13 4.166.350.659 1.449.741.483 Utang lain-lain pihak ketiga 72.763.954 99.654.124 Biaya yang masih harus dibayar 338.954.550 173.151.802 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 98.192.198.475 94.930.443.353 LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas imbalan kerja 20 5.764.428.796 4.885.411.214 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 5.764.428.796 4.885.411.214 EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar 10.000.000.000 lembar saham Modal yang ditempatkan dan disetor penuh -

4.694.111.500 lembar saham pada 31 Desember 2012 dan 4.605.000.500 pada

31 Desember 2011 14 469.411.150.000 460.500.050.000 Tambahan modal disetor 15 445.557.500 2.500 Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 1.000.000.000 -Tidak ditentukan penggunaannya 5.738.591.947 6.105.393.403 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas induk 476.595.299.447 466.605.445.903 Kepentingan nonpengendali 525.000.000 525.000.000 Jumlah Ekuitas 477.120.299.447 467.130.445.903 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 581.076.926.718 566.946.300.470

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

(6)

31 Desember 31 Desember

Catatan 2012 2011

PENDAPATAN 16 149.688.677.872 247.615.484.273

BEBAN POKOK PENJUALAN 17 124.595.722.414 226.766.306.316

LABA KOTOR 25.092.955.458 20.849.177.957

BEBAN USAHA 18 8.075.686.520 7.228.077.031

LABA USAHA 17.017.268.938 13.621.100.926

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Kerugian kurs mata uang asing - bersih (895.854.529) (405.631.560)

Penghasilan jasa giro 49.891.699 240.631.760

Beban bunga dan administrasi 19 (10.672.674.618) (9.354.726.874)

Lain-lain - bersih 51.442.371 283.256.496

-Beban Lain-lain - Bersih (11.467.195.077) (9.236.470.178)

LABA SEBELUM PAJAK 5.550.073.861 4.384.630.748

BEBAN PAJAK - BERSIH 21 (4.916.875.317) (2.250.267.755)

LABA TAHUN BERJALAN 633.198.544 2.134.362.993

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -

-JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 633.198.544 2.134.362.993

Laba yang dapat diatribusikan kepada:

- Pemilik entitas induk 633.198.544 2.134.362.993

- Kepentingan nonpengendali -

-JUMLAH 633.198.544 2.134.362.993

LABA PER SAHAM DASAR 22 0,14 0,46

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

(7)

Modal Tambahan dapat diatribusikan

Ditempatkan Modal Ditentukan Tidak ditentukan kepada pemilik Kepentingan Jumlah

Catatan dan Disetor Disetor penggunaannya penggunaannya entitas induk Nonpengendali Ekuitas

Saldo per 1 Januari 2011 460.500.000.000 - - 3.971.030.410 464.471.030.410 525.000.000 464.996.030.410

Tambahan modal disetor 15 50.000 2.500 - - 52.500 - 52.500

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 2.134.362.993 2.134.362.993 - 2.134.362.993

Saldo per 31 Desember 2011 460.500.050.000 2.500 - 6.105.393.403 466.605.445.903 525.000.000 467.130.445.903

Tambahan modal disetor 15 8.911.100.000 445.555.000 - - 9.356.655.000 - 9.356.655.000

Cadangan umum 14 - - 1.000.000.000 (1.000.000.000) - -

-Laba komprehensif tahun berjalan - - 633.198.544 633.198.544 - 633.198.544

Saldo per 31 Desember 2012 469.411.150.000 445.557.500 1.000.000.000 5.738.591.947 476.595.299.447 525.000.000 477.120.299.447

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

(8)

31 Desember 31 Desember 2012 2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 177.806.101.402 247.279.418.357 Pembayaran kas kepada pemasok (114.558.966.594) (216.469.615.640) Pembayaran kas kepada karyawan (11.766.812.540) (11.559.172.841) Penerimaan bunga deposito dan jasa giro 49.891.699 240.631.760 Pembayaran bunga dan administrasi bank (10.672.674.618) (9.354.726.874) Pembayaran pajak penghasilan (1.638.962.563) (855.215.484) Pembayaran dari operasi lain-lain (14.234.728) (528.454.894) Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 39.204.342.058 8.752.864.384 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Uang muka pembelian aset (18.671.913.184) (47.154.140.473) Perolehan aset tetap (30.338.775.350) (24.851.255.350) Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (49.010.688.534) (72.005.395.823) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penambahan utang bank 140.496.721.388 8.821.839.653 Pembayaran utang bank (136.762.012.178)

-Tambahan modal disetor 9.356.655.000 52.500 Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 13.091.364.210 8.821.892.153 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 3.285.017.734 (54.430.639.286)

KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN 1.434.156.399 55.864.795.685

KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN 4.719.174.133 1.434.156.399

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

(9)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT. Evergreen Invesco, Tbk selanjutnya disebut Perusahaan didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 18 September 2003 dari Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta dengan nama PT. Artha Perkasa Invesco, yang kemudian dengan akta No. 106 tanggal 26 Mei 2009 dari Eliwaty Tjitra, S.H., notaris di Jakarta yang diubah namanya menjadi PT. Evergreen Invesco. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-10285 HT.01.01.TH.2004 tanggal 27 April

2004 telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 2004, Tambahan Berita Negara No. 9847 dan akta tersebut juga telah

mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-23615.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 28 Mei 2009. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan

terakhir dengan akta No. 140 tanggal 27 Juni 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn, notaris di Jakarta mengenai pernyataan keputusan rapat tentang peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan yang merupakan hasil Pelaksanaan Waran. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam

database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-32523 tanggal 6 September 2012.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan besar. Perusahaan mulai beroperasional secara komersial pada tahun 2008.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan. Jumlah karyawan Perusahaan dan

Entitas Anak rata-rata 540 dan 597 karyawan masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

b. Penawaran Umum Saham

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 29 Januari 2010, yang diaktakan dengan akta Notaris Robert Purba, S.H., dengan No. 163 dan No. 164, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat dan telah memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM melalui Surat Keputusannya No. S-5950/BL/2010 tanggal 30 Juni 2010, jumlah lembar saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebanyak 2.000.000.000 (dua milyar) lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham dan harga penawaran Rp 105 (Rupiah penuh) per lembar saham yang disertai dengan penerbitan Waran Seri I sebanyak 900.000.000 (sembilan ratus juta) yang dikeluarkan dalam rangka penawaran umum.

(10)

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham yang bernilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 105 (Rupiah penuh) yang dapat dilaksanakan selama tahun pelaksanaan Waran selama 3 tahun yaitu sejak tanggal 10 Januari 2011 sampai dengan 12 Juli 2013 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perusahaan.

Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk deviden selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis tahun pelaksanaannya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai, tidak berlaku dan tidak dapat diperpanjang lagi. Saham hasil penawaran umum dan hasil pelaksanaan Waran Seri I yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Saham ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perusahaan dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

c. Komisaris dan Direktur.

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

31 Desember 2012 dan 2011 Komisaris Utama merangkap

Komisaris Independen : Franklin William Kayhatu

Komisaris : Imawam Kantawidjaja

Direktur Utama : Johanes Wahyudi Edward

Direktur merangkap

Direktur Tidak Terafiliasi : Johan Suwandy

Komite Audit

Ketua : Franklin William Kayhatu

Anggota : Hikmat

Anggota : Eric Halim

Gaji dan tunjangan dari pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Komisaris 209.940.750 209.940.750

(11)

d. Entitas Anak yang Dikonsolidasi

Perusahaan mengkonsolidasikan entitas anak dengan kepemilikan secara langsung yang dikendalikan dengan kepemilikan mayoritas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

Tempat Mulai

Anak Perusahaan Kedudukan Berpoerasi komersial Kegiatan usaha 31 Desember 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2012 31 Desember 2011 1 PT. Tristate Indonesia Pandaan 1974 Industri Pemintalan Benang 99,00% 99,00% 518.815.591.428 483.447.097.140 2 PT. Pacific Multi Industri Jakarta Selatan - Perdagangan Besar 99,80% 99,80% 35.025.000.000 35.025.000.000

Persentase Pemilikan Efektif

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTASI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak menimbulkan pengaruh signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:

PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap

PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 30 (revisi 2011), Sewa

PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan

PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian

PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham

PSAK 110, Akuntansi Sukuk

ISAK 15, PSAK 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya

ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

ISAK 24, Evaluasi Sunstansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa

ISAK 25, Hak Atas Tanah

(12)

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar-standar baru dan standar revisi serta interpretasi berdampak sebagai berikut:

PSAK 60, Instrumen Keuangan Pengungkapan

Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.

Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Perusahaan, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Perusahaan terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut (Catatan 3).

b. PSAK yang telah diterbitkan tapi belum efektif

PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali dan Penyesuaian Sandar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60, Instrumen Keuangan Pengungkapan telah diterbitkan tapi belum efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan belum diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari penerapan retrospektif, jika ada, atas standar ini di masa yang akan datang terhadap laporan keuangan konsolidasian.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 berdasarkan keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

(13)

b. Prinsip Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (Entitas Anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

Penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau penjualan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan Perusahaan.

Seluruh transaksi antar Perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

c. Kombinasi Bisnis

Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepekatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nillai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi yang relevan. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.

Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontijensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut

Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan dan entitas anak memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.

(14)

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan Entitas Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun bersangkutan.

Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan berdasarkan kurs tengah

yang diterbitkan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 :

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Dollar Amerika Serikat 9.670,00 9.068,00

Yen Jepang 111,97 116,80

e. Transaksi pihak berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak (Entitas pelapor):

(1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal

berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain

adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1).

(15)

vii. Orang yang diidentifikasi dalam angka (1) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak yang berelasi baik ataupun tidak dilaksanakan berdasarkan harga dan kondisi normal seperti halnya transaksi dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan tidak mempunyai transaksi dengan pihak berelasi.

f. Aset Keuangan, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasikan sebagai kas dan bank, pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan

dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang

diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama tahun yang relevan.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa mendatang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan tahun yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

(16)

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut :

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran

pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Pinjaman yang diberikan dan piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata tahun kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan penurunan nilai.

Perubahan nilai tercatat akun cadangan penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika, dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer kepada entitas lain.

Jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan Entitas Anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.

(17)

Jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan Entitas Anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas dan ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan

Utang usaha dan utang lain-lain, utang bank dan pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari liabilitas yang ada telah dimodifikasi secara substansial, pertukaran atau modifikasi tersebut diberlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan atas liabilitas baru, dan selisih antara masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Saling hapus antar aset keuangan dan liabilitas keuangan

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika,

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

(18)

g. Kas dan Bank

Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

h. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode biaya masuk pertama keluar pertama.

i. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

j. Aset Tetap

PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap, ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Penerapan PSAK ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :

Tahun

Bangunan dan prasarana 20

Mesin dan peralatan 16

Kendaraan 8

Inventaris kantor 4

Beban pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Perbaikan yang menambah masa manfaat atau meningkatkan manfaat ekonomis aset tetap dikapitalisasi ke harga perolehan aset terkait dan disusutkan dengan tingkat penyusutan aset yang bersangkutan.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian dari pendapatan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

(19)

k. Goodwill

Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Perusahaan dan Entitas Anak pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.

Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Perusahaan dan Entitas Anak yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika mendapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Pada pelepasan Entitas Anak, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan.

l. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Kecuali Goodwill

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tersebut.

Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi.

Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3f dan penurunan goodwill dijelaskan dalam Catatan 3k.

(20)

m. Liabilitas Imbalan Kerja

PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan petunjuk untuk penghitungan dan

penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja dengan penambahan

pengungkapan untuk imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba atau rugi aktuarial sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, dimana laba atau rugi aktuarial diakui sebagai laba atau rugi pada tahun terjadinya sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian, kecuali pada pengungkapan yang diharuskan. Entitas Anak memilih mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial, yang mana menggunakan pendekatan koridor sebagaimana dijelaskan dibawah ini.

Entitas Anak menghitung imbalan pasca kerja pasti sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Barang

Pendapatan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi :

Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;

Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal;

Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada Perusahaan; dan

Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi pendapatan dapat diukur dengan handal.

(21)

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.

Beban

Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

o. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabiltas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara subtantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Penggunaan aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui diluar laba atau rugi.

(22)

p. Laba Bersih per Saham Dasar

PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antara entitas yang berbeda pada tahun pelaporan yang sama dan antara tahun pelaporan yang berbeda untuk entitas yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Jumlah laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. q. Informasi Segmen

Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan

yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka

mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas :

a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b) Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c) Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan di tahun sebelumnya.

4. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING

Dalam proses penerapan standar akuntansi sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang mempunyai efek yang signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari yang sudah dijelaskan dibawah ini.

Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir tahun pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.

(23)

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan

Entitas Anak membuat penyisihan persediaan usang apabila persediaan tersebut diestimasi tidak akan digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan persediaan usang yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dengan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan nilai tercatat persediaan dan biaya persediaan barang usang, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 7.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan dan Entitas Anak atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 9.

Manfaat Karyawan

Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Entitas Anak diakumulasi dan diamortisasi selama tahun mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Entitas Anak dianggap tetap dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Entitas Anak.

(24)

5. KAS DAN BANK 31 Desember 31 Desember 2012 2011 Kas 872.103.471 949.870.587 Bank Rekening Rupiah

Bank Central Asia 608.390.273 160.512.799

Bank Panin 239.618.147 16.079.527

Bank Capital Indonesia 843.052.261 34.689.592

Bank CIMB Niaga 65.909.097 148.808.989

Bank Victoria 468.363.493 3.512.076

Bank Mega 2.842.969 3.370.374

Bank Internasional Indonesia 800.685 6.128.796 Jumlah 2.228.976.925 373.102.153 Rekening Dollar Amerika Serikat

Bank Panin 1.476.910.607 11.824.672

Bank Capital Indonesia 97.979.117 42.098.371

Bank Internasional Indonesia 25.705.761 24.507.000

Bank CIMB Niaga 17.498.252 32.753.616

Jumlah 1.618.093.737 111.183.659 Jumlah 4.719.174.133 1.434.156.399

Tingkat suku bunga setahun untuk kas di bank berkisar 0,15% - 3,00% dan 0,75% - 3,00% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Seluruh saldo bank ditempatkan pada pihak ketiga.

6. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA Rincian piutang usaha sebagai berikut : a. Berdasarkan pelanggan : 31 Desember 31 Desember 2012 2011 Pihak ketiga Benang 38.454.774.570 50.079.720.885 Bahan baku 5.660.304.997 27.647.110.077 Jumlah 44.115.079.567 77.726.830.962

(25)

b. Berdasarkan umur piutang sebagai berikut :

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Belum jatuh tempo 11.687.995.203 41.704.757.029

Lewat jatuh tempo :

1-30 hari 14.548.447.550 18.956.707.741

31 - 60 hari 12.254.899.940 13.274.024.644

61 - 90 hari 5.312.188.004 3.033.073.238

> 90 hari 311.548.870 758.268.310

Jumlah 44.115.079.567 77.726.830.962

c. Berdasarkan mata uang asing sebagai berikut :

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Pihak ketiga

Rupiah 33.994.992.420 33.832.243.358

Dollar Amerika Serikat 10.120.087.147 43.894.587.604

Jumlah 44.115.079.567 77.726.830.962

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang usaha pihak ketiga dijadikan jaminan atas fasilitas utang bank (Catatan 12).

Berdasarkan hasil penelahaan keadaan akun piutang usaha pihak ketiga masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu.

7. PERSEDIAAN 31 Desember 31 Desember 2012 2011 Bahan baku 20.278.691.063 21.954.651.262 Barang jadi 20.286.137.120 13.365.121.565 Sparepart 2.365.484.418 2.754.124.853 Barang dalam proses 2.240.450.552 2.626.514.845 Bahan pembantu 2.444.584.541 2.502.154.847

Jumlah 47.615.347.694 43.202.567.372

Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai

tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan untuk persediaan usang.

(26)

Persediaan barang jadi diasuransikan kepada PT. Asuransi Central Asia (ACA) – pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 40.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

8. UANG MUKA PEMBELIAN

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Mesin dan peralatan 48.986.153.934 86.364.741.225 Bahan baku 19.439.236.605 11.521.548.445

Jumlah 68.425.390.539 97.886.289.670

9. ASET TETAP

1 Januari 31 Desember

2012 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2012 Biaya perolehan:

Tanah 101.200.450.000 - - - 101.200.450.000

Bangunan dan prasarana 126.903.803.190 - - - 126.903.803.190

Mesin dan peralatan 194.886.080.493 - - - 194.886.080.493

Kendaraan 1.603.682.994 - - - 1.603.682.994

Inventaris kantor 560.585.123 3.675.000 - - 564.260.123 Aset dalam penyelesaian

Bangunan dan prasarana - 30.335.100.350 - - 30.335.100.350 Mesin dan peralatan - 56.050.500.475 - - 56.050.500.475 Jumlah 425.154.601.800 86.389.275.825 - - 511.543.877.625

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 35.409.886.688 6.173.919.405 - - 41.583.806.093 Mesin dan peralatan 53.774.442.308 10.690.826.085 - - 64.465.268.393 Kendaraan 762.533.536 178.581.522 - - 941.115.058 Inventaris kantor 498.692.519 34.680.382 - - 533.372.901 Jumlah 90.445.555.051 17.078.007.394 - - 107.523.562.445

(27)

1 Januari 31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2011 Biaya perolehan:

Tanah 79.825.000.000 21.375.450.000 - - 101.200.450.000 Bangunan dan prasarana 126.473.803.190 430.000.000 - - 126.903.803.190 Mesin dan peralatan 161.109.035.690 2.955.495.350 - 30.821.549.453 194.886.080.493 Kendaraan 1.523.682.994 80.000.000 - - 1.603.682.994 Inventaris kantor 550.275.123 10.310.000 - - 560.585.123 Aset dalam penyelesaian

Mesin dan peralatan - 30.821.549.453 - (30.821.549.453) -Jumlah 369.481.796.997 55.672.804.803 - - 425.154.601.800

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 29.200.188.721 6.209.697.967 - - 35.409.886.688 Mesin dan peralatan 44.757.256.075 9.017.186.233 - - 53.774.442.308 Kendaraan 583.952.014 178.581.522 - - 762.533.536 Inventaris kantor 459.824.429 38.868.090 - - 498.692.519 Jumlah 75.001.221.239 15.444.333.812 - - 90.445.555.051

Jumlah Tercatat 294.480.575.758 334.709.046.749

Penambahan aset tetap terdiri dari :

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Perolehan 30.338.775.350 24.851.255.350

Pindahan dari uang muka 56.050.500.475 30.821.549.453

Jumlah 86.389.275.825 55.672.804.803

Beban penyusutan di alokasikan sebagai berikut (Catatan 17 dan 18) :

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Biaya produksi tidak langsung 16.844.745.490 15.206.884.200

Beban umum dan administrasi 233.261.904 237.449.612

Jumlah 17.078.007.394 15.444.333.812

PT. Tristate Indonesia, Entitas Anak memiliki tanah yang terletak di Pandaan, Surabaya dengan Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama PT. Tristate Indonesia yang berakhir pada tanggal 3 Desember 2028.

PT. Pacific Multi Industri, Entitas Anak memiliki tanah yang terletak di Desa Pondok,

Sukoharjo dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berakhir pada tanggal 17 April 2024.

Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :

Nilai kontrak Nilai tercatat Bangunan dan prasarana $ 3.982.544 30.335.100.350 Mesin dan peralatan $ 7.158.447 56.050.500.475

(28)

Aset dalam penyelesaian terutama terdiri dari bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan pabrik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan kapasitas produksi. Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian adalah sekitar 80% dari jumlah biaya yang dianggarkan dan diperkirakan akan selesai dalam enam bulan mendatang.

Seluruh aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT. Asuransi Central Asia

(ACA) – pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dengan jumlah

pertanggungan masing-masing sebesar Rp 60.000.000.000.

Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan

tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang

dipertanggungkan.

Tidak ada aset tetap yang dijaminkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak.

10. GOODWILL

Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menghentikan amortisasi goodwill dan akumulasi amortisasi goodwill sebesar Rp 3.676.388.504 pada tanggal 31 Desember 2010 dieliminasi terhadap biaya perolehan yang tercatat sebesar Rp 12.254.628.348.

Perusahaan melakukan penelaahan terhadap nilai goodwill yang terpulihkan, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai goodwill.

11. UTANG USAHA PIHAK KETIGA Rincian utang usaha sebagai berikut : a. Berdasarkan pemasok :

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Pihak ketiga

Sparepart dan bahan pembantu 1.107.032.991 2.644.835.237

Bahan baku - 1.790.673.596

Jumlah 1.107.032.991 4.435.508.833

b. Berdasarkan mata uang asing sebagai berikut :

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Pihak ketiga

Rupiah 400.015.445 3.278.021.354

Dollar Amerika Serikat 648.063.421 1.065.125.221

Yen Jepang 58.954.125 92.362.258

Jumlah 1.107.032.991 4.435.508.833

Tidak ada jaminan yang diberikan Entitas Anak atas utang usaha kepada pihak ketiga tersebut.

(29)

12. UTANG BANK

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Pinjaman Rekening Koran 34.860.000.000 35.000.000.000

Pinjaman Berulang 1 57.647.096.321 53.772.387.111

Jumlah 92.507.096.321 88.772.387.111

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman aksep kepada Bank Capital Indonesia, Tbk untuk modal kerja maksimum sebesar Rp 35.000.000.000. Masa pinjaman sampai

dengan tanggal 22 Juni 2013 dengan tingkat bunga 14,5% pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Fasilitas pinjaman ini dijaminkan dengan tagihan piutang

usaha dan Personal Guarantee.

Pada bulan Mei 2010, Perusahaan mendapatkan penambahan fasilitas pinjaman berulang 1 untuk modal kerja sebesar USD 5.000.000. Pada bulan Juni 2011, Perusahaan mendapat tambahan fasilitas pinjaman sehingga menjadi USD 6.000.000.

Masa pinjaman sampai dengan tanggal 22 Juni 2013, tingkat bunga 8% pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Fasilitas pinjaman ini dijaminkan dengan tagihan piutang

usaha dan Personal Guarantee.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah memenuhi persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian bank.

13. UTANG PAJAK

Rincian utang pajak adalah sebagai berikut :

31 Desember 31 Desember 2012 2011 Pajak penghasilan Pasal 29 (Catatan 21) 4.125.394.112 1.289.588.016 Pasal 21 9.996.410 5.961.049 Pasal 4 (2) - 3.207.593 Pasal 23 774.481 714.073

Pajak pertambahan nilai 30.185.656 150.270.752

(30)

14. MODAL SAHAM

Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

Jumlah Persentase Jumlah

Nama pemegang saham saham kepemilikan modal disetor

% Rp

Natural Crystal Holding INC 2.600.000.000 55,39 260.000.000.000

First Venture Limited 800.000.000 17,04 80.000.000.000

Publik - masing-masing dibawah 5% 1.294.111.500 27,57 129.411.150.000

Jumlah 4.694.111.500 100,00 469.411.150.000

31 Desember 2012

Jumlah Persentase Jumlah

Nama pemegang saham saham kepemilikan modal disetor

% Rp

Natural Crystal Holding INC 2.600.000.000 56,46 260.000.000.000

First Venture Limited 800.000.000 17,37 80.000.000.000

Publik - masing-masing dibawah 5% 1.205.000.500 26,17 120.500.050.000

Jumlah 4.605.000.500 100,00 460.500.050.000

31 Desember 2011

Berdasarkan RUPS sebagaimana tercantum dalam akta notaris Humberg Lie, S.H., S.E, Mkn No. 140 tanggal 27 Juni 2012, pemegang saham menyetujui untuk :

Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perusahaan yang merupakan hasil Pelaksanaan Waran sejumlah 89.111.500 saham, sehingga meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 460.500.000.000 yang terbagi atas 4.605.000.000 saham menjadi Rp 469.411.150.000 yang terbagi atas 4.694.111.500 lembar saham.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-32523 tanggal 6 September 2012.

Berdasarkan Akta No. 141 tanggal 27 Juni 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E, Mkn, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui dan memutuskan penetapan penggunaan laba bersih tahun 2011 yang dibagi menjadi sebesar Rp 1.000.000.000 sebagai dana cadangan dan sisanya akan menambah saldo laba untuk mendukung operasional dan pengembangan usaha Perseroan.

(31)

Mutasi modal disetor Perusahaan adalah sebagai berikut :

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Saldo awal 460.500.000.000 260.500.000.000

Penawaran umum saham perdana - 200.000.000.000 Pelaksanaan waran menjadi saham 8.911.150.000 50.000

Jumlah 469.411.150.000 460.500.050.000

15. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH

Akun tambahan modal disetor merupakan selisih antara penerimaan dana pada hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan biaya emisi saham. Penerimaan dana yang dimaksudkan adalah kelebihan penerimaan dana antara harga penawaran pada penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan harga nominal saham Perusahaan.

Berikut merupakan detail perhitungan tambahan modal disetor Perusahaan :

Jumlah lembar saham yang diterbitkan pada

Rupiah penawaran umum Jumlah

Harga Penawaran 105 2.000.000.000 210.000.000.000

Harga Nominal 100 2.000.000.000 (200.000.000.000)

Kelebihan Penerimaan 10.000.000.000

Biaya emisi saham (10.000.000.000)

-Pelaksanaan Waran 445.557.500

Jumlah 445.557.500

Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari penawaran umum perdana yang dilakukan pada tanggal 30 Juni 2010.

(32)

16. PENDAPATAN

Akun ini merupakan pendapatan pihak ketiga adalah sebagai berikut :

31 Desember 31 Desember 2012 2011 Benang 129.479.814.216 157.502.154.865 Fiber 13.442.450.193 81.235.425.405 Kapas 5.515.765.353 6.774.354.136 Lain-lain 1.250.648.110 2.103.549.867 Jumlah 149.688.677.872 247.615.484.273

Tidak ada nama pihak pembeli dan jumlah nilai penjualan yang melebihi 10% dari pendapatan.

17. BEBAN POKOK PENJUALAN

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Bahan baku yang digunakan 87.614.844.413 180.431.574.796

Upah langsung 8.000.245.593 8.621.541.232

Biaya produksi tidak langsung 35.515.583.670 37.851.744.505

Jumlah biaya produksi 131.130.673.676 226.904.860.533

Persediaan barang dalam proses

Awal tahun 2.626.514.845 2.334.961.661

Akhir tahun (2.240.450.552) (2.626.514.845)

Jumlah Biaya Pokok Produksi 131.516.737.969 226.613.307.349

Barang jadi

Awal tahun 13.365.121.565 13.518.120.532

Akhir tahun (20.286.137.120) (13.365.121.565)

Jumlah 124.595.722.414 226.766.306.316

Pembelian yang melebihi 10 % dari jumlah pendapatan bersih konsolidasian adalah sebagai berikut:

31 Desember 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2012 31 Desember 2011

Rp Rp % %

PT Indorama Synthetics Tbk 21.592.149.998 20.994.372.904 14,42% 8,48% Indorama Polyester Industries PLC 15.450.567.457 - 10,32% -Jumlah 37.042.717.455 20.994.372.904 24,75% 8,48%

Jumlah / Total

Persentase terhadap jumlah pendapatan bersih

(33)

18. BEBAN USAHA 31 Desember 31 Desember 2012 2011 Beban penjualan Pengiriman 1.554.554.840 1.734.317.662 Komisi penjualan 139.002.450 154.142.193 Lain - Lain 37.392.169 23.895.000 Jumlah 1.730.949.459 1.912.354.855

Beban umum dan administrasi

Gaji dan tunjangan 2.655.538.566 1.843.696.804

PBB dan perijinan 623.270.548 160.671.174 Sewa 609.842.336 599.482.473 Keamanan 491.548.220 516.320.254 Imbalan kerja 284.175.402 253.191.894 Penyusutan 233.261.904 237.449.612 Beban kantor 188.002.447 187.388.073

Listrik, telepon dan telex 182.694.830 203.823.595

Konsultan 180.000.000 112.000.000

Pemakaian bahan bakar 132.001.540 112.318.157

Makan dan minum 100.517.740 133.285.000

Perlengkapan Kantor 81.886.597 131.354.042

Perjalanan dinas 61.215.990 110.204.800

Lain-lain 520.780.941 714.536.298

Jumlah 6.344.737.061 5.315.722.176

Jumlah 8.075.686.520 7.228.077.031

19. BEBAN BUNGA DAN ADMINISTRASI

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Beban Bunga Pinjaman (Catatan 12) 10.648.589.185 8.341.189.595

Beban Administrasi 24.085.433 1.013.537.279

Jumlah 10.672.674.618 9.354.726.874

20. IMBALAN KERJA

PT. Tristate Indonesia (Entitas Anak) telah membentuk penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Penyisihan imbalan kerja karyawan (terdiri dari biaya jasa kini dan amortisasi biaya jasa lalu) yang dibebankan secara langsung ke beban pokok penjualan dan beban usaha.

(34)

Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Biaya jasa kini 361.523.137 364.641.295

Biaya bunga 501.419.422 414.195.813

Kerugian aktuaria tahun berjalan 299.329.023 233.930.467

Jumlah 1.162.271.582 1.012.767.575

Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Desember

2012 2011

Nilai kini liabilitas

tidak didanai 8.549.059.338 7.997.398.961

Keuntungan aktuarial

yang belum diakui (2.784.630.542) (3.111.987.747)

Jumlah 5.764.428.796 4.885.411.214

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut : 31 Desember 31 Desember

2012 2011

Saldo awal 4.885.411.214 3.872.643.639

Pembayaran beban (283.254.000)

-Beban tahun berjalan

- Beban pokok penjualan 878.096.180 759.575.681

- Beban usaha 284.175.402 253.191.894

Jumlah 5.764.428.796 4.885.411.214

Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama pada tanggal 11 Maret 2013 dan 10 Pebruari 2012 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.

Asumsi utama yang digunakan untuk menentukan penilaian aktuarial pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Tingkat mortalita CSO-1980 Indonesia - II

Umur pensiun 55 tahun 55 tahun

Tingkat kenaikan gaji tahunan 5% 5%

(35)

21. PAJAK PENGHASILAN

Manfaat (beban) pajak adalah sebagai berikut :

31 Desember 31 Desember 2012 2011 Pajak kini (5.018.256.500) (2.144.803.500) Pajak tangguhan 101.381.183 (105.464.255) Jumlah (4.916.875.317) (2.250.267.755) Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba fiskal adalah sebagai berikut :

31 Desember 31 Desember

2012 2011

Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian 5.550.073.861 4.384.630.748 Ditambah

Laba Entitas Anak sebelum

beban pajak tangguhan (4.886.170.567) (2.189.247.005) Bagian atas laba bersih

Entitas Anak (14.431.257.679) (4.833.011.093) Rugi sebelum beban pajak

tangguhan Perusahaan (13.767.354.385) (2.637.627.350) Perbedaan tetap

Penghasilan jasa giro (843.256) (6.861.952)

Perjamuan 300.000 13.418.756 Amortisasi goodwill - 2.875.154.210 Lain-lain 13.890.717.268 -Jumlah 13.890.174.012 2.881.711.014 Laba fiskal 122.819.627 244.083.664 Beban pajak Pajak kini Perusahaan 30.704.750 61.020.750 Anak perusahaan 4.987.551.750 2.083.782.750 Jumlah 5.018.256.500 2.144.803.500

Dikurangi Pajak penghasilan dibayar dimuka

Pasal 23 (47.522.140) (55.215.484)

Pasal 25 (845.340.248) (800.000.000)

Jumlah (892.862.388) (855.215.484)

Referensi

Dokumen terkait

Teknologi pada usahatani padi sawah yang memanfaatkan olahan kotoran sapi dari usaha penggemukan sapi potong sebagai pupuk organik serta pemanfaatan jerami dan

Angka kuman dan bahan kimia bahan makanan memenuhi persyaratan yang ditentukanc. Bahan makanan berasal dari

Percobaan dilakukan untuk menguji stabilitas parafin cair dan minyak jarak emulsi dengan surfaktan yang berbeda sodium stearat, gliserol mono stearat,

Khusus penyelenggaraan ujian komponen program produktif SMKIT Fitrah Hanniah bekerja sama dengan institusi pasangan sebagai Asessor (DU/ DI), dengan Guru

(3 D ) Jika kelayakan mendapat apa-apa pencen terbitan atau pencen tanggungan di bawah undang-undang yang disebut dalam subseksyen (1) adalah bergantung kepada penghitungan

Baut dan Mur merupakan komponen teknik yang paling banyak digunakan dalam bidang konstruksi logam, baik untuk sipil, otomotif maupun permesinan. Komponen ini memiliki

Dari 9 (Sembilan) Calon Penyedia Jasa Barang yang telah mendaftar sampai Acara Penjelasan Pekerjaan ini dilaksanakan, tidak ada pertanyaan yang disampaikan kepada PPBJ, oleh

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Pembangunan Guest House(Lelang Ulang) , dimana perusahaan saudara termasuk