• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUY OSO SECURITIES. OSO Focus PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk 30 September 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUY OSO SECURITIES. OSO Focus PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk 30 September 2016"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Current Price Sept, 29 2016 IDR 236 Target Price IDR 360 Upside (Downside) 69.66%

BUY

Stock Information

Ticker Code ISSP

GICS Sector Basic Industry Market Cap (IDR billion) 1,710.3

52-Week High (IDR) 284 52-Week Low (IDR) 114 Shares Issued (billion) 7.18

Major Shareholders (%)

PT Cakra Bhakti Para Putra 55.94% Others 2.46% Public 41.60% Total 100.00% Price Performance Source: bloomberg Riska Afriani r.afriani@oso-securities.com PT OSO Securities Cyber 2 Tower,

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13 Setiabudi

Jakarta 12950 Tel. : 021 2991 5300 Fax : 021 2902 1497

SPINDO Strong Amid Weakening Oil And Gas Business

Lesunya bisnis minyak dan gas (migas) berdampak ke bisnis pipa

baja. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perusahaan migas yang

lebih memilih untuk mengerem ekspansi dan menunda pembelian

pipa. Di antara proyek pipa yang mereka incar adalah, pengadaan

pipa PT Pertagas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, dan PT Pusri.

Namun lesunya bisnis migas ternyata tidak begitu berdampak

terhadap kinerja SPINDO seiring dengan fokus Spindo yang tidak

hanya di sektor migas, melainkan lebih didominasi pada sektor

konstruksi. Adapun sektor furniture dan automotive juga ikut

berperan dalam diversifikasi bisnis SPINDO.

Infrastructure Development Boost Demand of SPINDO

Peningkatan permintaan baja terimbas dari kerja sama yang

dilakukan pemerintah untuk pembangunan berbagai infrastruktur.

Selain itu imbauan untuk menggunakan baja nasional dalam

program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN)

juga menjadi salah satu katalis positif untuk SPINDO sebagai

emiten yang memproduksi pipa baja.

The Sales Volume Grew Amid Declining ASP

Dalam enam bulan pertama tahun ini, harga jual rata-rata produksi

Spindo turun 16.23%, pendapatan juga terkoreksi 11.65% menjadi

Rp 1.56 triliun. Namun volume penjualan Spindo masih tumbuh

menjadi 182.911 ton. Kami perkirakan pendapatan SPINDO tahun

ini akan mengalami penurunan sebesar 7.6% menjadi Rp 3.31

Triliun seiring dengan penurunan harga jual rata-rata produksi

yang kami perkirakan sebesar 9.54% dibandingkan tahun

sebelumnya, sementara untuk volume penjualan kami perkirakan

meningkat sebesar 27.77%.

Financial Performance

Kami perkirakan saham ISSP masih outperform mengingat

diversifikasi usaha ISSP, serta fokus pemerintah terhadap

infrastruktur yang akan berkontribusi terhadap penjualan ISSP.

Kami menggunakan metode Discounted Cash Flow dengan asumsi

WACC sebesar 8% (Bloomberg) dan Terminal Growth 3% maka

diperoleh nilai wajar ISSP adalah Rp 360 per saham. Nilai tersebut

mengimpikasikan PER’ 12.07x dan PBV 0.89x.

Figure I : Summary Financial Performance

Financial Summary 2014A 2015A 2016F 2017F 2018F

Revenue 3,367.87 3,583.54 3,312.49 4,530.65 6,345.04 EBITDA 223.23 348.34 444.04 653.79 982.06 Net Income 214.90 159.01 214.07 385.96 656.30 GPM 17% 22% 25% 26% 27% OPM 7% 10% 14% 15% 16% NPM 6% 4% 6% 9% 10% EPS 29.93 22.15 29.82 53.75 91.41 ROE 9.32% 6.23% 7.37% 11.73% 16.63%

(2)

World Steel Production Growth

World Steel Association (worldsteel) melaporkan bahwa produksi baja dunia saat ini untuk 66 negara per Juli 2016 meningkat 1.4% menjadi 133.7 juta ton (Mt). Sementara itu produksi baja China untuk Juli 2016 naik 2.6% menjadi 66.8 Mt. Produksi baja Jepang meningkat 0.5% menjadi 8.9 Mt. India meningkat 8.1% menjadi 8.1 Mt dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Produksi baja mentah Korea Selatan juga mengalami peningkatan sebesar 1.5% menjadi 6.0 Mt.

Figure II : Crude Steel Production

Source : Worldsteel

Berbeda dengan kondisi di Asia, mayoritas produksi baja di Uni Eropa mengalami penurunan. Jerman menghasilkan 3,4 Mt baja mentah pada bulan Juli 2016 atau turun sebesar 6,1% dibandingkan Juli 2015. Begitupun produksi baja The United Kingdom turun 27.3% menjadi 0,7 Mt.

Figure III : World Steel Capacity Utilization Ratio

(3)

China Steel Production Growth

Perbaikan kondisi ekonomi yang terjadi di China, mampu memengaruhi berbagai aspek, bukan hanya di pasar saham, tetapi juga pertumbuhan industri di China, produksi industri di China pada bulan Agustus mengalami kenaikan menjadi 6.30% dari bulan sebelumnya 6.00% atau lebih tinggi dari eskpektasi pelaku pasar 6.1%. Bukan hanya pertumbuhan baja, pertumbuhan semen juga terlihat dalam perubahan yang positif.

Figure IV : China Steel Production

Source : World Steel Association, National Berau of Statistics

Produksi baja China sejak tahun 2010 hingga Juni 2016 bergerak fluktuasi, namun jika diambil garis lurus, Produksi baja di China terus mengalami peningkatan. Peningkatan produksi baja yang terjadi inline dengan mulai tumbuhnya permintaan baja. Tumbuhnya permintaan baja di China didukung oleh pelonggaran kredit yang dimulai pada semester II tahun 2015. Peningkatan terjadi pada investasi di sektor perumahan sementara untuk sektor infrastruktur tetap stabil pada semester I 2016.

Pada dua bulan pertama tahun ini produksi baja mentah sempat jatuh sebesar 7% (YoY), namun sejak Maret hingga Mei 2016 pertumbuhan produksi baja China sudah mulai terlihat mengalami kenaikan sebesar 1%. Secara keseluruhan, perubahan signifikan memang sudah terlihat sejak bulan Maret. Hal tersebut seiring dengan langkah pemerintah dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, peraturan terhadap kapasitas baja yang sempat menjadi berita utama di China ternyata tidak begitu berpengaruh terhadap produksi baja. Karena kapasitas baja berbeda dengan produksi baja (kapasitas produksi baja tahunan China saat ini berada dikisaran 1.13 Milliar Ton, sementara produksi baja tahunan baru-baru ini sekitar 800 juta ton). Kedepan produksi baja China bisa dengan mudah mendapatkan dukungan yang kuat selama pabrik baja terus mendapatkan keuntungan. Perusahaan baja besar di China untuk kuartal I ini mendapat keuntungan sekitar USS 1.3 miliar yang menandai 700% peningkatan dari tahun ke tahun.

(4)

Domestic Steel Pipe Industry

Industri pipa baja tidak terpisahkan dengan pembangunan nasional. Pipa baja banyak digunkan untuk berbagai industri srategis infrastruktur (distribusi minyak dan gas bumi), konstruksi, transportasi. Beberapa peran pemerintah seperti pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) mampu meningkatkan potensi bagi pertumbuhan industri baja dalam negeri. Perekonomian di Indonesia yang makin baik dan berkembang dinilai sangat membutuhkan baja untuk mendukung pem bangunan baik sektor otomotif, infrastruktur, konstruksi, pabrik, hingga alat-alat rumah tangga.

Pembangunan nasional diperkirakan memberi pengaruh pada konsumsi baja mencapai 15 juta ton untuk membangun sejumlah infrastruktur seperti jalan tol, jembatan dan konstruksi bangunan bertingkat. Selain itu, tata niaga impor dan ksatbilan harga baja di dalam negeri juga harus dijaga. Semakin stabil harga baja, investor semakin tertarik berinvestasi di Indonesia sekaligus meningkatkan daya saing kita dengan negara kawasan ASEAN.

Kebijakan pemerintah dalam pemerataan pembangunan di seluruh kawasan menodorong ISSP untuk membangun sarana distribusi gudang stok. Adanya gedung distribusi akan memudahkan konsumen atau kontraktor daerah untuk penyediaan pipa baja secara cepat. ISSP dengan cermat melihat potensi daerah-daerah yang memiliki permintaan cukup tinggi. Sepanjang 2015, pembangunan gedung distribusi telah dilaksanakan di daerah Semanan (Jakarta Barat), Kompleks Pergudangan Bizpark (Bandung) dan Samarinda. Pembangunan gedung distribusi merupakan bagian dari stratregi ISSP untuk penetrasi ke daerah-daeah di Indonesia.

Tingginya populasi masyarakat Indonesia yang lebih dari 250 juta dan dengan demografis yang menarik disertai pendapatan sektor menengah yang terus meningkat.

Selain itu, Industri yang sudah membaik juga akan berdampak positif terhadap demang akan industry baja. Proses produksi mobil, sepeda motor dan alat angkutan lain berekspansi 8.39% pada kuartal II 2016, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 3.36%. Pertumbuhan Industri Kendaraan bermotor ini didorong oleh perbaikan pertumbuhan ekonomi di akhir kuartal sebelumnya yang didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah. Sepanjang kuartal II 2016, nilai tukar rupiah lebih stabul. Produk domestik bruto industri non migas tumbuh 4.61% pada kuartal II 2016, lebih baik dibandingkan pertumbuhan 4.47% kuartal I 2016. Untuk sektor otomotif misalnya, di Indonesia setidaknya memproduksi satu juta unit mobil berbagai merek dan itu semua membutuhkan baja sebagai salah satu materialnya Oleh sebab itu, ISSP diperkirakan akan mencoba meningkatkan kapasitas produksi dengan pembangunan unit-unit prodiksi. Selain itu, investasi pada teknologi dan mesin-mesin baru akan mempercepat proses pemenuhan spesifikasi yang terus beragam.

(5)

The Challenges of Steel Industry

Dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Industri baja Indonesia akan bersaing dengan industri baja Thailand, Vietnam dan Malaysia, sehingga diperlukan upaya keras untuk memacu kinerja industri baja nasional untuk menjadi kuat dan mandiri.

Pesaing utama adalah Thailand yang merupakan pasar baja terbesar di ASEAN dengan konsumsi mencapai 17.3 juta ton pada 2013. Kedua, Vietnam dimana pertumbuhan pasar baja negeri tersebut berhasil tumbuh diatas 20% dari rata-rata. Konsumsi baja vietnam mencapai 14.5 juta ton pertahun. Ketiga, Malaysia, pasar baja di negeri jiran itu mencapai 10.2 juta ton atau nomor empat terbesar di ASEAN setelah Indonesia.

Company Strategy

Keunggulan diversifikasi produksi pipa baja memberi ruang bagi manajemen untuk beralih dari sektor industri yang satu ke yang lain. Dampak global penurunan industri minyak dan gas yang berimabas pada berkurangnya permintaan produk pipa baja minyak dan gas dapat diatasi dengan mengalihkan pada sektor konstruksi dan infrastruktur dan consumer good yang sedang dibutuhkan pasar. Strategi tersebut terbukti menjaga tingkat kas, mempekuat struktur modal dan menjaga arus kas bebas dan tetap kuat sehingga memungkinkan perusahaan mempertahankan keunggulan operasional.

Beberapa langkah-langkah yang dilaksanakan ISSP sejak tahun 2013 yaitu dengan mengganti unit-unit mesin lama dengan mesin serta penerapan tata ruang unit-unit mesin yang terstrukur untuk seluruh unit produksi secara bertahap. Upaya ini akan meningkatkan kapasitas, efisiensi beban dan biaya produksi sekaligus meningkatkan mutu produksi.

ISSP berfokus pada pertumbuhan pasar domestik Indonesia dibanding pasar ekspor. Program P3DN yang dicanangkan pemerintah berdampak positif bagi pertumbuhan industri baja tanah air. Kewajiban memaksimalkan penggunaan baja komponen lokal untuk pembangunan gedung dan jembatan nasional yang dibiayai oleh APBN atau APBD membantu peningkatan permintaan pipa baja ISSP.

(6)

Company Profile

PT Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk (PT SPINDO Tbk) didirikan pada tahun 1971, produsen pipa baja dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia dan berpengalaman dalam memproduksi berbagai macam pipa baja/tabung dan berbagai produk terkait lainnya. Produk portofolio ISSP terdiri dari berbagai macam produk dan produk standar karbon dan pipa stainless stell. Produk ISSP digunakan oleh berbagai macam industri : konstruksi, infrastruktur, utilitas, minyak dan gas, furnitur dan industri otomotif. Selain itu, ISSP juga menawarakan jasa yang terkait dengan pipa baja, mulai dari pelapisan, pemotongan gulungan baja menjadai gulungan lebar kecil (slittin) sampai melakukan pengujian kontrol kualitas yang terdapat pada laboratorium kami.

Figure V: ISSP Shareholders Structure

Figure VI : The Majority shareholders

Source : Company

Komposisi pemegang saham ISSP mayoritas dimiliki oleh PT Cakra Bakti Para Putra sebesar 55.94%, public 41.46% dan lainnya sebesar 2.61%. Adapun dalam PT Cakra Bakt Putra , kepemilikannya antara lain Ibnu Sutanto (42.51%), Soediarto Soerjoprahono (14.99%), Wardana Hudianto (12.22%), Tikman Utomo (7.04%), Gong Handiman Utomo (5.54%), Hardiman Utomo (5.54%), Gunawan Hudianto (3.55%), Tedja Sumkana (3.55%), Hermanu Hudianto (3.55%) dan Hary Santoso (1.51%)

(7)

ISSP memasarkan pipa baja dengan merek: SPINDO . Produk ISSP telah memperoleh berbagai standar sertifikasi domestik dan internasional. Jaminan mutu produk selalu dilakukan perusahaan melalui penerapan suatu program sistem evaluasi mutu yang ketat dan selaras dengan telah diterimanya sertifikat Internasional ISO 9002 dan API 5L. Sesuai dengan persyaratan mutu internasional PT SPINDO, Tbk. memenuhi standar ASTM, BS, JIS, ISO, API, AS dan SNI. Basis pelanggan ISSP meliputi perusahaan domestik Indonesia dan perusahaan-perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia seperti Total, Chevron, Honda dan Yamaha, serta perusahaan internasional seperti J Steel Australasia Pty, Ltd.

Penyediaan bahan baku ISSP melalui mitra kerja yang telah terbina, yaitu Krakatau Steel (Indonesia) sebanyak 20%, JFE (Jepang) 19%, POSCO (Korea Selatan) 19% dan WISCO (Tiongkok) 20 dan sisanya GRP 6%, ESSAR 3%, HOA SEN 3% dan NAMKIM 3%.

(8)

Figure VIII : SPINDO Is Exposed To Strong Demand Growth In All Key

And Market

Figure XI : Company Product

Ada dua macam merek pipa yang dipasarkan oleh ISSP : “Spindo” merek untuk pipa baja karbon dan “Tetsura” merek untuk pipa stainless steel. Pelanggan ISSP meiliputi perusahaan domestik maupun perusahaan-perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia seperti Total, Chevron, Honda dan Yamaha, serta perusahaan internasional seperti J Steel Australasia Pty, Ltd.

(9)

Types Of Pipe

 ERW : Produk berupa pipa hitam, air, mekanik, furnitur, API, tiang. Penggunaan produk ini untuk konstruksi, pipanisasi air, minyak dan gas, otomotif.

 SAW : produk akhir berupa pipa air, pipa spiral (API &non API). Penggunaan untuk pembangkit listrik, infrastruktur, transmisi pipa air, distrisbusi minyak dan gas

 TIG : produk akhir berupa pipa industri, kimia, ornament, furniture dan pipa mekanik. Penggunaan produk ini untuk furniture, industri dan otomotif.

(10)

Factory Location

Untuk melayani permintaan domestik, lokasi produksi ISSP berada di beberapa lokasi strategis, yaitu ; Karawang, Bandung, Gresik, Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan dan Samarinda.

Figure XI : Company Factory Location

Kapasitas produksi ISSP selalu bertambah setiap tahunnya, untuk menyesuaikan dengan pertambahan permintaan. Pada tahun 2012 produksi pipa baja ISSP hanya sebesar 26.500 ton, meningkat menjadi 34.450 ton pada tahun 2013 hingga mencapai 49.050 ton pada tahun 2015. Adapun pada tahun 2017-2019 ISSP menargetkan peningkatan kapasitas produksi menjadi 89.050 tonpipa baja yang disumbang oleh unit baru di Gresik.

Capacity Expansion for The Year 2015-2019

SSAW TIG Unit 1,2,3 Unit 5 Unit 6 Next Unit Unit 4 Unit 2 Rungkut & Wargunung Karawang Sidoarjo Gresik Pasuruan Rungkut 2012 26,500 13,000 3,200 10,000 300 2013 34,450 17,950 3,200 13,000 300 2014 42,150 4,700 3,000 2015 49,050 4,900 2,000 2017-2019 89,050 40,000 Total 17,950 12,800 5,000 40,000 13,000 300 HRW Period Total

(11)

Business Risk

ISSP menghadapi beberapa risiko dalam usaha mulai dari risiko yang

berkaitan dengan bisnis ISSP, perkonomian Indonesia hingga risiko

investasi pada saham ISSP.

Untuk risiko bisnis ISSP sendiri antara lain, risiko ketergantungan

terhadap pihak ketiga dalam hal penyediaan bahan baku, penjualan

produk dan pengiriman produk. Risiko ekonomi, politik dan tren

ekonomi yang mempengaruhi kinerja ISSP. Risiko perubahan pasokan

atau harga baja yang dapat berdampak buruk terhadap operasional

dan keuntungan perusahaan. Risiko nilai tukar yang akan berdampak

buruk pada kondisi keuangan dan operasional perusahaan. Risiko

terkait pembangunan atau ekspansi pabrik di masa depan.

Untuk risiko yang berkaitan dengan kondisi di Indonesia seperti; risiko

terorisme dan peristiwa negatif di Asia Tenggara yang mengakibatkan

gejolak ekonomi dan sosial. Risiko gempa dan bencana alam lainnya.

Risiko ketenagakerjaan dan perburuhan. Risiko ekonomi dan global.

Risiko peringkat di Indonesia dan perusahaan di Indonesia.

Risiko yang berkaitan dengan investasi pada saham ISSP diantaranya,

risiko tidak likuid saham ISSP, flutuasi harga saham , kemampuan ISSP

untuk membayar dividen di masa yang akan datang.

Kami perkirakan di tahun 2016, pertumbuhan pendapatan SPINDO

akan meningkat seiring dengan pulihnya sektor properti seiring dengan

mulai masuknya dana reapatriasi. Hal tersebut dikarenakan

pembangunan properti saat ini lebih mengandalkan penggunaan besi

baja ketimbang kayu karena dinilai lebih awet dengan harga yang lebih

murah. Segmen konstruksi dan infrastruktur menyumbang 60%

terhadap volume penjualan ISSP. Adapun sisanya disumbang segmen

otomotif dan furnitur atau perabotan.

(12)

Recommendation & Valuation

Metode valuasi yang digunakan untuk mendapatkan fair value saham ISSP adalah menggunakan Discounted Cash Flow (DCF) dengan WACC sebesar 8.3% (Bloomberg) dan terminal growth 3%. Target price yang didapatkan untuk ISSP yaitu Rp 360. Kami merekomendasikan Buy untuk ISSP, seiring dengan fokus pemerintah saat ini terhadap pembangunan infrastruktur dalam negeri. Oleh karena itu, kami perkirakan permintaan terhadap pipa baja akan terus mengalami peningkatan. Selain itu kebijakan untuk peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN) akan mendorong masyakat menggunakan produk dalam negeri dibandingkan impor.

WACC

8.0% Bloomberg

Terminal Growth

3%

Free Cash Flow to the Firm (FCFF) - Two Stages

(Rp bn)

2016F

2017F

2018F

2019F

EBIT

452

662

990

1,505

Tax

(71)

(129)

(219)

(361)

After Tax Cash Flow

380

533

771

1,145

Depreciation & amortization

4

3

3

4

Minority interest

(0)

(0)

(0)

(0)

Change in working capital

5

(697)

(801)

(617)

Net capital expenditure

(191)

(189)

(183)

(198)

Free cash flows for the firm

198

(350)

(209)

333

Year

1

2

3

4

Discount factor

0.93

0.86

0.79

0.74

PV of free cash flows

183

(300)

(166)

245

Value of the firm in high growth

(38.4)

Stage 1

Value of FCF in terminal growth

5,047.6

Stage 2

Value of firm

5,009.2

Net cash/(debt)

(2,134.4)

Value of equity

2,874.8

# of shares (Bn)

7.2

Value of equity/share (Rp)

400.39

Margin of Safety

10%

Target price (Rp)

360.35

Current price (Rp)

236

Upside (Downside) potential

69.66%

(13)

Financial Performance

Income Statement IDR bn 2014 2015 2016F 2017F 2018F Sales 3,368 3,584 3,312 4,531 6,345 COGS (2,804) (2,811) (2,484) (3,353) (4,632) Gross Profit 564 773 828 1,178 1,713 Operating Expense (336) (417) (376) (516) (723) EBIT 229 356 452 662 990 EBITDA 223 348 444 654 982 Interest Income - - - - -Interest Expense (239) (239) (247) (254)

Forex Gain (Loss) - - - - -Other Inc (Exp) 192 78 73 100 140

Profit Before Tax 262 195 285 515 875

Tax Expense (47) (36) (71) (129) (219)

Minority Interest (0) (0) (0) (0) (0)

Loss Before Acquisition - - - - -Net Income 215 159 214 386 656

Balance Sheet

IDR bn

2014

2015

2016F

2017F

2018F

Cash

198

25

994

472

79

Receivables

792

664

635

869

1,217

Inventory

2,375

2,062

1,974

2,710

3,490

Other Current Asset

215

243

325

445

623

Total Current Aseet

3,580

2,993

3,928

4,496

5,409

Fixed Asset - Net

1,561

1,873

2,061

2,246

2,426

Other non-Current Asset

302

582

625

674

727

Total non-Current Aseet

1,863

2,455

2,686

2,920

3,153

Total Asset

5,443

5,448

6,614

7,415

8,561

Account Payable

821

358

246

518

845

Short term Loan

1,756

1,935

2,848

2,945

3,047

Other Current Liab.

58

35

40

61

93

Total Current Liab.

2,636

2,328

3,134

3,524

3,985

Long Term Loan

258

293

280

280

280

Other non Current Liab.

244

273

296

322

350

Total Non Current Liab

502

567

576

602

630

Minority Interest

0

0

0

0

0

Equity

2,305

2,553

2,904

3,290

3,946

(14)

CashFlow

2015 2016F 2017F 2018F

Net Income 159 214 386 656

Dep. & Amort. 9 4 3 3

Change In Working Cap. (23) 5 (697) (801)

Others (50) (77) (99) (146)

Total CFO 94 145 (407) (287)

- - -

-Investment Cash Flow - - -

-Capex (321) (191) (189) (183)

Chg. In Goodwill (29) - -

-Chg. In Other Asset (250) (44) (48) (53)

Minority Interest (0) - -

-Loss Before Acquisition - - -

-Total CFI (600) (235) (237) (236)

Free Cash Flow (506) (90) (644) (523)

Financing Cash Flow - - -

-Change in Capital - 136 -

-Dividend Paid - - -

-Other Equity Components 90 - -

-Adjustments - - -

-Net Change In Debt 214 900 97 102

Chg in Other Liabilities 29 23 26 28

Total CFF 333 1,059 122 130

Net Cash Flow (173) 970 (522) (393)

Cash Beginning 198 25 994 472 Cash Ending 25 994 472 79

Ratios

2014

2015

2016F

2017F

2018F

ROE (%)

9.3%

6.2%

7.4%

11.7%

16.6%

ROA (%)

3.9%

2.9%

3.2%

5.2%

7.7%

Margins

Gross Profit (%)

16.8%

21.6%

25.0%

26.0%

27.0%

EBIT (%)

6.8%

9.9%

13.6%

14.6%

15.6%

EBITDA (%)

6.6%

9.7%

13.4%

14.4%

15.5%

Net Profit (%)

6.4%

4.4%

6.5%

8.5%

10.3%

Financial Structure

Current Ratio

1.4

1.3

1.3

1.3

1.4

Quick Ratio

0.5

0.4

0.6

0.5

0.5

Net Gearing

11%

11%

10%

9%

7%

Solvency

1.5

1.9

2.7

3.9

Debt/EBITDA

8.8

6.3

7.0

4.9

3.4

(15)

DISCLAIMER

This report has been prepared by PT OSO Securities on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstance.is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts, opinions and expectations contained herein are entirely those of PT. OSO Securities. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT. OSO Securities, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action , suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT. OSO Securities, its affiliated companiesor their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or mis-statements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. The information contained in this report is not be taken as any recommendation made by PT. OSO Securities or any other person to enter into any agreement with regard to any investment mentioned in this document. This report is prepared for general circulation. It does not have regards tothe specific person who may receive this report. In considering any investments you should make your own independent assessment and seek your own professional financial and legal advice.

RESEARCH TEAM

Supriyadi Head of Research +62 21 2991 5300

(supriyadi@oso-securities.com)

Rifqiyati Research Analyst +62 21 2991 5300

(Rifqiyati@oso-securities.com)

Riska Afriani Research Analyst +62 21 2991 5300

(r.afriani@oso-securities.com)

HEAD OFFICE

Cyber 2 Tower, 22nd Floor Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 No. 13

JakartaSelatan 12950 Tel: +62-21-299-15-300 Fax : +62-21-290-21-497 BRANCHES Semarang Jl. Dr. Cipto No. 96 C - D Semarang, Jawa Tengah Tel: 024 - 3575511

Akastiebi

STIE Bisnis Indonesia

Kampus Kebayoran AKA Building Jl. Bangka Raya No.2 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Tel: +62-21 717 945 52 (General) Fax: +62 –21 717 944 65

Bandung

Grand Royal Panghegar lnt 2,10-11 JL. Merdeka No 2

Bandung, Jawa Barat

Tel: +62-22 424 0269 (General) Fax +62-22 424 0279

Bali

Shopping Archade A-4 JL. PantaiKuta The Stones Hotel Bali, Indonesia

Tel: 0361-754020, 0361-757037 Fax : 0361–754779

Medan

Mandiri Building Fl. VII Jl. Imam Bonjol No. 16 D Medan, Sumatera Utara

Yogyakarta

GaleriInvestasi UIN SunanKalijaga Jl. MarsdaAdisucipto

Yogyakarta 55281

Tel: +62-274 55 31 63 Fax: +62-274 55 31 63

Solo

Solo Centre Point

Jl. SlametRiyadi 373, Ruko A7B, Purwosari, Solo JawaTengah

Tel: +62-271 717 909 Fax: +62-271 710 689

Surabaya

Jl. Dr. Sutomo No. 97C Fl. 5th,Surabaya JawaTimur

Tel: +62-31 563 0234 (Hunting) Fax: +62-31 5630 26

Jember

Jember Business Centre (JBC) Jl. Trunojoyo No. 26 Blok A-8, Jember JawaTimur

Tel: +62-331 421050 (Hunting) Fax: +62-331 420320

Makasar

Jl. Pengayoman no.118 (sampingcarefour) Makassar, Sulawesi Selatan

Tel: 0411 - 439 050 Fax. 0411 - 431 373 Tel: +62-614539955 Fax: +62-614529427

Malang

Ruko Borobudur Bisnis Center Jl. Terusan Borobudur Kav. 5 Malang, JawaTimur Tel: 0341 - 407771

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Hasil 1 Penulis: Khanza Fairuz Islami (2018) Judul: Analisis Pengaruh NPF (Non Performing Financing), FDR (Financing to Deposit Ratio), ROA (Return On

Klik tombol tambah, kemudian ada satu field kosong lalu klik tombol simpan Semua field diisi Nama Kategori: (kosong) Sistem akan menolak penambahan data buku dan

Menurut Gronlund & Linn (1990: 6-8) ada beberapa prinsip penilaian yang harus dipertimbangkan agar kegiatan penilaian efektif yaitu: (a) adanya pembatasan

Bila diperhatikan, hasil analisis tes biologi kelas 7 semester gasal dengan program ITEMAN versi 3.00 dari sudut pandang tingkat kesulitan butir ternyata persentase butir

Hasil analisisnya adalah (1) Tabel variables entered/removed, tidak terdapat Variables Removed, yang berarti variabel bebas dimasukkan ke dalam perhitungan regresi; (2) R Square

Skripsi dengan judul PENGARUH JOB INSECURITY TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN ORGANIZATIONAL CHANGES SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Karyawan PT. Arta Boga

Mata kuliah ini memberikan kemampuan untuk menyusun proposal penelitian dengan pokok bahasan : konsep penelitian, sistematika penelitian, langkah-langkah penelitian,

Merujuk pada bagian analisis (subbab 3.1.2) tentang Pengendalian Harga dan Cukai Tembakau pada dasarnya petani tembakau dan pekerja industri rokok umumnya