PELUANG USAHA AIR MINUM DALAM KEMASAN
(kajian pendahuluan)
LATAR BELAKANG
Way Kanan adalah suatu kabupaten yang telah berusia 11 tahun pada saat ini, dimana memiliki berbagai potensi yang tinggi pada daerahnya dengan kekayaan daerah yang belum di eksploitasi baik yang berasal dari sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Kondisi ini sangat memungkinkan sekali untuk kabupaten ini tumbuh dan berswadaya mandiri dimana potensi-potensi tersebut dapat dikelola dan dimanfaatkan secara proporsional dan profesional sehingga dapat secara langsung memberi kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah dengan pengelolaan yang baik dan benar.
Pemerintah tidak memproteksi hal ini bahkan memberikan peluang bagi pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usaha menjadi wira usaha di semua aspek dan akses kabupaten, dari keterbukaan ini diharapkan masyarakat dapat mengambil bagian dan peranan dalam memicu pertumbuhan ekonomi di kabupaten way kanan.
KONDISI DAERAH
Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota di Propinsi Lampung,
yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km2 atau sebesar 11,11 persen dari luas Propinsi
Lampung, dan dibatasi oleh :
1. Propinsi Sumatera Selatan, di sebelah Utara 2. Kabupaten Lampung Utara, di sebelah Selatan 3. Kabupaten Tulang Bawang, di sebelah Timur 4. Kabupaten Lampung Barat, di sebelah Barat
Ibukota Kabupaten Way Kanan adalah Blambangan Umpu yang merupakan salah satu kampung tua yang ada di Kabupaten Way Kanan. Secara geografis, Kabupaten Way Kanan
terletak pada posisi :
Timur – Barat, berada antara : 104,17o - 105,04o Bujur Timur
Utara – Selatan, berada antara: 4,12o - 4,58o Lintang Selatan
TOPOGRAFI
Secara topografi, Kabupaten Way Kanan dapat dibagi menjadi 2 (dua) unit topografis, yaitu
a. Topografi Berbukit Sampai Bergunung
Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan ketinggian bervariasi antara 450 - 1500 m dari permukaan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan yang umumnya ditutupi oleh vegetasi hutan primer atau sekunder dengan puncak-puncaknya antara lain: Bukit Barisan dan Bukit Pesagi.
b. Daerah River Basin
Di Kabupaten Way Kanan terdapat river basin sungai-sungai kecil, Pada umumnya bentuk medan topografi Kabupaten Way Kanan terbagi atas 2 (dua) bagian, yaitu :
- Sebelah barat lebih kurang 7 persen dari luas wilayah Kabupaten Way Kanan merupakan rangkaian pegunungan Bukit Barisan, yang terdiri dari lereng-lereng yang curam atau terjal dengan ketinggiannya bervariasi antara 450 - 1500 m dari permukaan laut, dan pada umumnya ditutupi oleh vegetasi hutan primer atau sekunder.
- Sebelah timur lebih kurang 93 persen dari luas wilayah Kabuapten Way Kanan terbentang dataran yang sebagian besar tertutup vulkanis awan gelap dan terbentang sawah serta perkebunan dataran rendah.
GEOLOGI
Data tentang endapan mineral di Kabupaten Way Kanan belum banyak ditemukan sehingga besarnya potensi endapan bahan tambang belum banyak diketahui secara pasti. Dari literatur dan peta geologi dapat diinventarisir bahwa bahan tambang utama yang ada
di Kabupaten Way Kanan adalah bahan galian C, diantaranya Andesit (176,9 juta m3), Riodasit
(3 juta m3 ), Marmer (15,8 juta m3 ), Zeolit (16,8 juta m3 ), Phospat, Kaolin (7,5 juta m3), Benthonite (60 juta m3), Tufa (123,6 juta m3), Pasir Batu (1,3 juta m3), Batu Gamping,
Lempung/Tanah Liat (0,4 juta m3), Basalt (0.4 juta m3). Daerah Kabupaten Way Kanan memilki iklim tropis dengan 2 (dua) musim yang selalu berganti sepanjang tahun, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Temperatur rata-rata di daerah ini pada 30° C.
PEMERINTAHAN
Pemekaran wilayah kecamatan berdasarkan Keputusan Bupati Way Kanan Nomor :2 Tahun 2003 dan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 2005, sehingga jumlah kecamatan menjadi 14 (empat belas) kecamatan dengan jumlah desa atau kampung sebanyak 210 kampung. Keempatbelas kecamatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kecamatan Banjit dengan ibukota di Kampung Pasar Banjit, luas wilayahnya 331,6
km2 terdiri dari 20 kampung.
2. Kecamatan Baradatu dengan ibukota di Kampung Tiuh Balak Pasar, memiliki luas
wilayah 152,03 km2 terdiri dari 22 kampung.
3. Kecamatan Gunung Labuhan dengan ibukota di Kampung Gunung Labuhan,
memiliki luas wilayah 115,22 km2 terdiri dari 19 kampung
4. Kecamatan Kasui dengan ibukota Kampung Jaya Tinggi, luas wilayahnya 150,20 km2
dengan jumlah kampung sebanyak 18 kampung.
5. Kecamatan Rebang Tangkas dengan ibukota Kampung Gunung Sari, memiliki luas
wilayah 207,18 km2 terdiri dari 10 kampung
6. Kecamatan Blambangan Umpu beribukota di Kampung Blambangan Umpu yang
sekaligus merupakan ibukota Kabupaten Way Kanan. Kecamatan ini luasnya 533,06
km2 dengan jumlah kampung sebanyak 24 kampung.
7. Kecamatan Way Tuba beribukota di Kampung Way Tuba, luas wilayahnya 206,25 km2
terdiri dari 12 kampung.
8. Kecamatan Negeri Agung dengan ibukota di Kampung Negeri Agung, luas
wilayahnya 562,98 km2 terdiri dari 18 kampung.
9. Kecamatan Bahuga dengan ibukota di Kampung Mesir Ilir, luas wilayahnya 81,92 km2
terdiri dari 8 kampung.
10. Kecamatan Buay Bahuga dengan ibukota di bumi Harjo,luas wilayahnya 100,83 km2
terdiri dari 7 kampung
11. Kecamatan Bumi Agung dengan ibukota di Bumi Agung,luas wilayahnya 189,25 km2
12. Kecamatan Pakuan Ratu dengan ibukota di Kampung Pakuan Ratu, luas wilayahnya
580,34 km2 terdiri dari 19 kampung.
13. Kecamatan Negara Batin dengan ibukota di Kampung Negara Batin, luas
wilayahnya 348,4 km2 terdiri dari 14 kampung.
14. Kecamatan Negeri Besar dengan ibukota Kampung Negeri Besar, luas wilayah
362,37 km2 terdiri dari 10 kampung.
KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun 2000 berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2000 adalah sebanyak 349,8 ribu jiwa. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 1990, dimana pada saat itu kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Way Kanan masih merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Utara, maka pertumbuhan penduduknya relatif rendah yaitu hanya sebesar 0,15 persen per tahun pada periode tahun 1990-2000.
Penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun 2007 berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2007 tercatat sebanyak 362.749 jiwa, jika dibandingkan dengan tahun 2006 maka terjadi peningkatan jumlah penduduk sebanyak 939 jiwa atau dengan pertumbuhan sebesar 0,26 persen.
Kepadatan penduduk Kabupaten Way Kanan tahun 2007 adalah sebesar 92 jiwa per km2.
Berdasarkan kecamatan di Kabupaten Way Kanan, maka Kecamatan Baradatu memiliki tingkat
kepadatan penduduk tertinggi yaitu 245 jiwa per km2, sedangkan Kecamatan Negeri Agung
tercatat sebagai kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah, yaitu sebesar 35 jiwa per km2.
Kepadatan Penduduk Per Km2 Dan Rata-rata Penduduk Per Rumah Tangga Di Kabupaten
Way Kanan, 2008
Kecamatan Luas Jumlah Jumlah Kepadatan Rata-rata (Ha) RT Pend Pend per Km2 Pend per RT 1. Banjit 33.160 12.151 40.000 120,63 3,29 2. Baradatu 15.203 9.698 37.385 245,91 3,85 3. Gunung Labuhan 11.522 4.687 19.540 169,59 4,17 4. Kasui 15.020 7.767 29.847 198,72 3,84 5. Rebang Tangkas 20.718 7.797 26.615 128,47 3,41 6. Blambangan Umpu 53.306 10.740 43.078 80,81 4,01 7. Way Tuba 20.625 4.994 18.771 91,01 3,76 8. Negeri Agung 56.298 5.104 19.539 34,71 3,83 9. Bahuga 10.083 5.235 9.885 98,03 1,89 10. Buay Bahuga 8.192 2.675 18.144 221,48 6,78 11. Bumi Agung 18.925 6.388 25.356 133,98 3,97
12 Pakuan Ratu 58.034 6.711 25.077 43,21 3,74 13 Negara Batin 34.840 8.230 31.386 90,09 3,81 14 Negeri Besar 36.237 4.766 20.155 55,62 4,23 Jumlah/Total 2008 392.163 96.943 364.778 93,02 3,76 2007 392.163 94.585*) 362.749 92,50 3,84*) Keterangan : *) Angka Diperbaiki
Sumber : BPS Kabupaten Way Kanan
Jumlah Pencari Kerja Dan Tenaga Yang Mendapat Pekerjaan Menurut Tingkat Pendidikan Di Kabupaten Way Kanan, 2008
Pendidikan Jumlah Pencari Kerja Tenaga yang Mendapat Pekerjaan
Education 2006 2007 2008 2006 2007 2008 SD / Sederajad 42 33 25 17 10 24 SLTP / Sederajad 56 44 33 22 14 31 SLTA / Sederajad 988 762 585 386 241 575 D1 / D2 71 54 42 28 17 40 D3 85 65 50 33 21 48 DIV / S1 169 131 101 66 41 96 S2 0 0 0 0 0 0 Jumlah/Total 1.411 1.089 836 552 344 814
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Way Kanan
POTENSI DAERAH
Kabupaten Way Kanan memiliki potensi yang tinggi untuk pengembangan di sektor pertanian. Sebagian besar sungai-sungainya mengalir dari arah barat yang berbukit-bukit menuju ke arah Timur yang landai, hal ini sangat potensial untuk pengembangan irigasi. Sungai-sungai yang dimaksud antara lain:
1. Way Kanan dengan panjang lebih kurang 51 km, luas daerah aliran 1.198 km2.
2. Way Umpu dengan panjang lebih kurang100 km, luas daerah aliran 1.179 km2.
3. Way Besay dengan panjang lebih kurang 113 km, luas daerah aliran 870 km2.
4. Way Giham dengan panjang lebih kurang 80 km, luas daerah aliran 506 km2.
5. Way Tahmi dengan panjang lebih kurang 50 km.
Air merupakan sumber daya alam yang memegang peranan penting untuk dimanfaatkan berbagai bidang kehidupan baik sektor pertanian, peternakan, perikanan, industri, pertambangan, pariwisata, dsb. Fungsi-fungsi strategis tersebut telah menempatkan
air sebagai sarana yang vital dalam kehidupan manusia, namun saat ini kualitas air di alam sudah jauh menurun.
Kualitas air di daerah perkotaan dan wilayah-wilayah tertentu yang terdapat berbagai aktifitas tersebut di atas sedikit banyaknya sudah mulai tercemar berbagai macam kontaminan, seperti : logam berat, garam, pestisida, herbisida, bakteri, virus, dan bahan-bahan beracun lainnya. Sumber air pun banyak yang rusak sehingga jumlah cadangan air yang memenuhi standar kelayakan untuk dipergunakan semakin berkurang. Hal ini mendorong Kita untuk menciptakan dan mengembangkan suatu teknologi agar dapat mengolah air yang mengandung berbagai kontaminan menjadi air yang memenuhi standar kelayakan untuk dipergunakan sebagai air sanitasi/bersih atau berkualitas untuk di konsumsi / minum
Way kanan dngan Potensi Penduduk yang cukup besar telah menjadi target area pemasaran dari berbagai perusahaan swasta air minum yang berada di Bandar Lampung, Kerugian yang diterima oleh masyarakat Way Kanan dengan sangat terpaksa adalah membeli air minum konsumsi tersebut dengan harga yang jauh lebih mahal dibanding area penjualan di wilayah Bandar Lampung karena harus menanggung beban biaya distribusi.
Mempertimbangkan bahwa potensi air bersih yang berlimpah dari wilayah Way Kanan yang belum dimanfaatkan secara maksimal serta menyediakan kepada masyarakat air miinum dalam kemasan yang berkualis SNI maka PT Way Kanan Makmur Abadi yang merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah Way Kanan membuat Unit Usaha Produksi dan Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan.
PENDAPATAN ASLI DAERAH
TARGET DAN REALISASI PAD MENURUT DINAS/INSTANSI DI KABABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008
DINAS / INSTANSI JENIS PAD TARGET REALISASI PERCENTAGE (1) (2) (3) (4) (5) 1. DINAS P2KA 1. Pajak Hotel 1.500.000 1.215.000 81,00
2. Pajak Restoran 10.000.000 10.857.000 108,57 3. Pajak Reklame 14.000.000 29.214.900 208,68 4. Pajak Penerangan Jalan 915.000.000 962.642.680 105,21 5. Pajak Hiburan 1.500.000 1.502.000 100,13 6. Retribusi Izin Gangguan 109.000.000 134.153.288 123,08 7. Jasa Giro 5.115.424.491 4.117.985.695 80,50 8. Rek. Deposito pd Bank Mandiri 1.500.000.000 4.947.260.273 329,82 9. Retr. Pelayanan Persampahan 11.389.000 6.221.000 54,62 10.Retr. Pelayanan Sampah 30.000.000 28.567.000 95,22 11.Retr. Pasar Grosir/Pertokoan 50.000.000 35.120.000 70,24 2. Dinas PU 1. Retribusi IMB 200.000.000 222.428.250 111,21
2. Ret. Sewa Alat Berat 150.000.000 81.355.000 54,24 3. Dinas Pertambangan 1. Pajak bahan Galian Gol.C 200.000.000 556.162.550 278,08
& Energi
4. Dinas Kesehatan 1.Retribusi Yankes 83.634.000 56.510.176 67,57 5. Dinas Kependu- 1. Retribusi Akte Kelahiran &KTP 125.000.000 156.275.600 125,02
dukan & Capil
6. Dinas HUBKOMINFO 1. Retr. Tempat Khusus Parkir 0 6.520.000 0 2. Retr. Terminal 140.000.000 71.279.000 50,91 3. Retr. Izin Trayek 10.000.000 14.550.000 145,50 4. Retr. Pengujian Kend. Bermotor 15.000.000 25.510.000
170,07
5. Pajak Parkir 8.000.000 0 0
7. Dinas PERINDAG 1. Setoran SIUP 5.000.000 32.171.500 643,43 8. Dinas Pertanian, 1. Alsintan 39.600.000 50.700.000 128,03 Peternakan 2. Retribusi Hasil Perikanan 11.500.000 12.750.000 110,87
& Perikanan
9. Dinas HUTBUN 1. Retr.Izin Pemungutan Hsl Hutan 0 262.191.751 0 2. Retr.Jasa Usaha 600.000.000 36.500.000 6,08 10. UPT Pengolahan Air Bersih 1. Retribusi Air Bersih 141.000.000 183.013.700 129,80 11. SKPKD 1. Retr. Pelayanan Kesehatan 0 100.000.000 0
2. Deviden PT Bank Lampung 250.000.000 252.540.000 101,02 3. Denda Keterlambatan Kerja 0 138.500.008 0
bid.Pendidikan
4. Denda Keterlambatan Kerja 0 23.403.580 0 Bid.Kesehatan
5. Denda Keterlambatan Kerja 0 255.705.355 0 Bid.Pekerjaan Umum
6. Pendapatan dr Pengembalian 0 28.642.347 0 Kelebihan Pembayaran Gaji&Tunj
7. Pendapatan dr Pengembalian 0 1.275.500 0 Belanja
8. Pendapatan dr Angsuran 0 850.000 0 9. Lain-lain PAD yg sah 0 1.571.147.496 0 12. RSUD 1. Retribusi Yankes 25.000.000 61.352.953 245,41
Jumlah /Total 9.761.547.491 14.476.073.605 148,30
REGULASI
a. Undang – Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
b. Undang – Undang No.12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
c. Undang – Undang No.5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah
VISI dan MISI PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN
A. VISI
" Terwujudnya Masyarakat Way Kanan yang Sejahtera, Demokratis, Berbudaya dan Religius"
B. MISI
1. Mewujudkan Penuntasan Kemiskinan dan Kesejahteraan Masyarakat dengan
Prioritas pada Pemberdayaan Ekonomi kerakyatan, Peningkatan kesehatan dan Infrastruktur Daerah Guna Mendukung Secara Optimal Pembangunan Daerah
2. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan yang Bertanggungjawab
bagi Percepatan Pemabangunan Daerah
3. Mewujudkan Demokrasi dalam segala Aspek Kehidupan, Menghormati Hak Asasi
Manusia dan Menjamin Tegaknya Supremas Hukum
4. Pemanfaatan Potensi Daerah dan Lingkungan hidup Secara Bijaksana Guna Menuju
Pemberdayaan Masyarakat
5. Membentuk Moralitas, SDM dan Sumber Daya Pembangunan yang Profesional
Unggul dan Berdaya Saing Melalui Penguasaan Teknologi dan Kewirausahaan
P a br ik P em as ar an S a le s Di strib u tio n di strib Re ta ile r Fin an ce B u sin es U ni t He a d
S tru ktur P em asa ra n FAKTOR PENDUKUNG
1. PROFIL DAN SEBARAN USAHA KECIL
Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia. Pertama, definisi usaha kecil menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp 200 juta (Sudisman & Sari, 1996: 5). Kedua, menurut kategori Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan industri berdasrakan jumlah pekerjanya, yaitu: (1) industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang; (2) industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3) industri menengah dengan pekerja 20-99 orang; (4) industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih (BPS, 1999: 250).
2. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Variable bebas dan variable tak bebas dapat diperoleh dari pengembangan dan atribut yang di sajikan dalam item di bawah ini :
• Struktur Pemasaran
Kab. Way kanan terdiri dari 14 kecamatan yang berjumlah 210 kampung dengan daya beli produk ± 96% penduduknya dengan non period
• Analisa Penduduk terhadap Daya Beli dalam Jumlah Bulan (resistent market per kecamatan)
KECAMATAN JUMLAH PROBABILITY DAYA BELI BUYER
Penduduk % jml bulan dus
1. Banjit 40.000 3 8 10 2. Baradatu 37.385 3.5 8 10 3. Gunung Labuhan 19.540 1.5 6 10 4. Kasui 29.847 4 8 10 5. Rebang Tangkas 26.615 1.5 5 10 6. Blambangan Umpu 43.078 3.5 8 10 7. Way Tuba 18.770 1.5 4 10 8. Negeri Agung 19.539 2.5 7 10 9. Bahuga 9.885 1.5 6 10 10. Buay Bahuga 18.144 1.5 6 10 11. Bumi Agung 25.357 2 6 10 12 Pakuan Ratu 25.077 1.5 8 10 13 Negara Batin 31.386 2 8 10 14 Negeri Besar 20.155 2.5 8 10 JUMLAH / TOTAL 364.778
• Sosial ekonomi masyarakat
Kondisi masyarakat secara majemuk merupakan kondisi yang memprihatinkan di tinjau dari sisi pendidikan, gaya hidup, pola bertani dan berkebun, pengembangan potensi diri dan pemahaman sukuisme. Keadaan ini sangat situatif dan tergantung pada momentum yang ada tetapi sangat frekuentif. Sehingga masyarakat tercipta pola pikir yang pragmatis dan simple, apabila terbentur dengan problema maka keputusan yang cepat dan sigap diambil adalah emotion dan efek yang timbul lari dari tanggung jawab, sehingga pola sosial ini membawa dampak pada gaya hidup yang tidak dinamis melainkan prestice sehingga membuat kondisi yang glamour, dan pola hidup hanya terbawa dalam suasana eksistensi.
Dalam marketing situasi ini sangat menguntungkan karena masyarakat sudah berpola gaya hidup yang praktis dan instan walau harus mengeluarkan cost yang tinggi. Sehingga suatu produk akan tercipta market secara alami dengan sangat mudah.
• Kebutuhan pasar terhadap Daya beli masyarakat
Opini masyarakat bergeser dari pola hidup gotong royong dan kekeluargaan menjadi pola praktis yang hanya secara teknis sehingga membuat masyarakat menjadi konsumtif, dan perkembangan saat ini masyarakat telah terbiasa menggunakan fasilitas yang instan dan praktis. Perbandingan biaya terhadap permintaan dan penawaran pun menjadi tidak seimbang dikarenakan permintaan pasar yang tinggi pada pola produk instanitas dan pratis dari pada penawaran oleh produk itu sendiri. Masalah yang ada penawaran mengalami kendala dengan distribusi dan transportasi yang jauh sehingga memakan biaya tinggi untuk suatu produk masuk pasar way kanan, tetapi disisi lain harga produk yang tinggi masih tergolong murah dikarenakan biaya yang digunakan tanpa penggunaan pola praktis masih terlalu tinggi.
Pendapatan keluarga dan alokasinya di sebutkan dalam Pareto Law merupakan teori yang menyatakan bahwa pola distribusi pendapatan adalah konstan, baik secara historis maupun geografis, tanpa memperhatikan kebijakan perpajakan atau kesejahteraan. Dengan berbasis pendapatan pada setiap keluarga dapat dibagi dalam beberapa kelompok mulai dari pendapatan keluarga rendah, sedang dan tinggi. Dengan metode ini dapat diasumsikan sebagai berikut :
I = g (C1, C2, C3, ...Cn) ...(1) Dimana :
I = Jumlah total pendapatan setiap keluarga.
C = Alokasi biaya berdasarkan kepentingan.
1, 2, 3,.. n = Merupakan tingkat kepentingan alokasi biaya tiap keluarga.
Nilai ATP umum diperoleh dari rasio alokasi pendapatan keluarga untuk biaya air minum kemasan terhadap total pemakaian air minum kemasan seluruh anggota keluarga, baik yang berpenghasilan maupun tidak.
ATP umum = ...(2) T xP I t p t
Dimana :
It = Total pandapatan keluarga perbulan (Rp/bulan)
PP = Prosentase pengeluaran untuk air minum kemasan per bulan dari total
pendapatan keluarga
Tt = Total pemakaian air minum kemasan keluarga per bulan (m3/bulan)
• Peluang investasi
Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah Way Kanan ini sebagian besar permodalannya dimiliki oleh pemerintah daerah. Pengelolaan perusahaan membutuhkan management yang professional sehingga dapat mencapai target yang ingin dicapai. Management yang professional memerlukan sumberdaya manusia yang terlatih ; bermotivasi dan berbudi luhur.
Unit Bisnis Air Minum Dalam Kemasan suatu kajian konsep untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bertujuan menyediakan air minum yang berkualiitas kepada masyarakat Way Kanan dengan harga yang terjangkau. Menambah lapangan kerja kepada masyarakat Way Kanan serta mendorong timbulnya usaha baru dalam jaringan distribusi yang dikelola masyarakat Way Kanan.
3. SEBARAN KAMPUNG/KECAMATAN
Distribusi pada rute target pemasaran dapat di tinjau dengan informasi di bawah ini :
PANJANG JALAN DIRINCI MENURUT JENIS PERKERASAN
DAN KECAMATAN KABUPATEN WAY KANAN TAHUN, 2008
KECAMATAN ATB/AC LAPEN SIRTU TELPORT TANAH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Banjit 7.400 48.640 1.000 64.813 20.114 2. Baradatu 20.570 10.609 4.766 18.322 5.040 3. Gunung Labuhan 4.580 47.140 - 35.660 4.500 4. Kasui 6.214 22.190 - 66.341 15.810 5. Rebang Tangkas - 15.479 - 50.379 36.123 6. Blambangan Umpu 72.249 70.841 1.190 91.165 44.755 7. Way Tuba - 19.885 - 50.240 13.310 8. Negeri Agung 12.400 33.650 5.900 71.470 7.690 9. Bahuga 1.980 4.530 - 15.950 1.734 10. Buay Bahuga - 2.090 4.040 23.610 7.530 11. Bumi Agung 20.662 21.390 600 33.082 40.090 12 Pakuan Ratu 7.520 16.200 13.300 34.000 20.000 13 Negara Batin - 7.750 12.900 30.310 10.040 14 Negeri Besar - 25.320 5.830 - -JUMLAH/TOTAL 163.575 345.714 49.526 585.342 226.736
Panjang Jalan Dirinci Menurut Kondisi Perkerasan Jalan Dan Kecamatan Di Kabupaten Way Kanan Tahun 2008
KECAMATAN BAIK SEDANG RUSAK RUSAK BERAT TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Banjit 80.282 29.690 24.047 17.948 151.967 2. Baradatu 36.778 10.288 8.905 3.336 59.307 3. Gunung Labuhan 60.842 12.358 13.062 5.618 91.880 4. Kasui 60.494 17.436 17.322 15.303 110.555 5. Rebang Tangkas 61.960 15.535 14.950 9.536 101.981 6. Blambangan Umpu 193.513 41.183 35.751 9.753 280.200 7. Way Tuba 54.485 10.216 11.506 7.228 83.435 8. Negeri Agung 86.849 21.595 12.322 10.344 131.110 9. Bahuga 12.218 4.642 3.845 3.489 24.194 10. Buay Bahuga 20.901 6.406 4.841 5.122 37.270 11. Bumi Agung 74.027 21.080 10.867 9.850 115.824 12 Pakuan Ratu 50.677 13.272 13.478 13.593 91.020 13 Negara Batin 27.063 12.950 9.541 11.446 61.000 14 Negeri Besar 13.360 7.008 3.813 6.969 31.150 TOTAL 833.449 223.659 184.250 129.535 1.370.893
LIST KECAMATAN DAN KAMPUNG DI KABUPATEN WAY KANAN
BLAMBANGAN
UMPU NEGERI AGUNG BAHUGA WAY TUBA BUMI AGUNG BUAY BAHUGA RATUPAKUAN NEGARA BATIN NEGERI BESAR BARADATU GUNUNG LABUHAN KASUI BANJIT REBANG TANGKAS
Blambangan
Umpu Bandar Dalam Bumi Agung Bandar Sari Bumi Agung Bumi Harjo NegaraBakti Adi Jaya Bima Sakti Bakti Negara Banjar Ratu Datar Bancong Argomulyo Air Ringkih Brata Yudha Bandar Kasih Bumi Agung
Wates
Beringin
Jaya Karangan Nuar Maju Bumi Mulya Bumi Jaya Kaliawi Banjar Agung Banjar Sakti Gelombang Panjang Bali Sadar Selatan Beringin Jaya Bumi Baru Gedung Harapan Giri Harjo Bukit Gemuruh Mulyo Harjo Punjul Agung Gunung Cahya Gedung Jaya Kaliawi Indah Banjar Baru Bengkulu Jaya Tinggi Bali Sadar Tengah Gunung Sari Bumi Ratu Gedung Jaya Mesir Ilir Bukit Harapan Pisang Baru Sri Tunggal Gunung Waras JayaGisting Kiling-kiling Banjar Masin Bengkulu Jaya Jukuh Kemuning Bali Sadar Utara Karya Maju Gedung Batin Gedung Menong Mesir Udik Bumi Dana Pisang Indah Suka Agung Karang Agung Karta Jaya Negara Jaya Banjar Mulya Bengkulu Raman Kampung Baru Bandar Agung Lebak Paniangan Gistang Kalipapan Sapto Renggo Karya Jaya Sri Numpi Suka Bumi Negara Harja JayaMarga Negeri Besar Banjar Negara Bengkulu Rejo Karang Lantang Bonglai Madang Jaya Gunung
Sangkaran Karya Agung Serdang Kuring Ramsai Suka Maju Suka Dana Negara Ratu BatinNegara Pagar Iman Banjar Sari Bengkulu Tengah Kasui Lama Campang Delapan Mulya Jaya Karang Umpu Kota Baru Tulang Bawang Say Umpu Tanjung Dalam Negara Sakti Negara Mulya Sri Basuki Banjar Setia Curup Patah Kasui Pasar Dono Mulyo Simpang Tiga Lembasung Kotabumi Way Kanan Suma Mukti Wonoharjo Negara Tama Purwa Agung Tegal Mukti Bumi Merapi Gunung Baru Kedaton Jukuh Batu Tanjung Raya Negeri Baru Mulya Sari Way Mencar Pakuan Baru Purwa Negara Tiuh Baru Bumi Rejo Gunung Labuhan Kota Way Kemu Tanjung Tiga Negeri Batin Negeri Agung Way Pisang Pakuan Ratu JayaSari Campur Asri Gunung Sari Sinar Gading Menanga Jaya
Negeri Bumi
Putera Penengahan Way Tuba Pakuan Sakti Setia Negara Cugah Kayu Batu Sukajadi Menanga Siamang Panca Negeri Pulau Batu Rumbih Sri Menanti Gedung Pakuon Negri Mulya Talang Mangga Neki Rambang
Jaya Rejo Sari Serupa Indah Sri Mulyo Gedung Rejo Negri Sungkai Tangkas Pasar Banjit Sangkaran
Bakti Sumber Rejeki Sukabumi Gunung Katun Negri Ujan Mas Tanjung Bulan Rantau Jaya
Segara Mider Sungsang Tanjung Agung Mekar Asri Suka Negeri Tanjung Harapan Rantau Temiang Sidoarjo Tanjung Rejo Tanjung Ratu Setia Negara Suka Rame Tanjung Kurung Rebang Tinggi
Sri Rejeki Way Limau Tanjung Serupa Sukosari Tiuh Balak II Tanjung Kurung
Lama
Simpang Asam
Sriwijaya Way Tawar Taman Asri Way Tuba Sumber Baru
Tanjung Raya
Giham Tiuh Balak Sumber Sari
Tanjung Raya
Sakti Tiuh Balak I
Tanjung Sari Tiuh Balak Pasar
Umpu Bakti Umpu Kencana
4. PELUANG DISTRIBUSI KE KABUPATEN SEKITAR
• Strategi Pemberdayaan Yang Tepat
Strategi pemberdayaan yang telah diupayakan selama ini dapat diklasifikasikan dalam:
- Aspek managerial, yang meliputi: peningkatan produktivitas/omset/tingkat
utilisasi/tingkat hunian, meningkatkan kemampuan pemasaran, dan pengembangan sumberdaya manusia.
- Aspek permodalan, yang meliputi: bantuan modal (penyisihan 1-5% keuntungan BUMN
kredit bank) dan kemudahan kredit (KUPEDES, KUK, KIK, KMKP, KCK, Kredit Mini/ Midi, KKU).
- Mengembangkan program kemitraan dengan besar usaha baik lewat sistem
Bapak-Anak Angkat, PIR, keterkaitan hulu-hilir (forward linkage), keterkaitan hilir-hulu (backward linkage), modal ventura, ataupun subkontrak.
- Pengembangan sentra industri kecil dalam suatu kawasan apakah berbentuk PIK
(Pemukiman Industri Kecil), LIK (Lingkungan Industri Kecil), SUIK (Sarana Usaha Industri Kecil) yang didukung oleh UPT (Unit Pelayanan Teknis) dan TPI (Tenaga Penyuluh Industri).
- Pembinaan untuk bidang usaha dan daerah tertentu lewat KUB (Kelompok Usaha
Bersama), KOPINKRA (Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan).
• Strategi pasar
Sebagai Produsen Air minum dalam kemasan, perusahaan bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran dan distribusi dari air minum dalam kemasan yang di produksi oleh perusahaan.
Strategi pemasaran menggunakan dua jalur distribusi yaitu menggunakan jalur Distributor yang ditunjuk oleh Perusahaan dan Jalur langsung yang dikelola oleh perusahaan. Jalur pemasaran yang menggunakan distributor mempunyai target pemasaran kearah pasar dan retail yang terdapat didalam wilayah kerja distributor yang ditunjuk tersebut sedangkan jalur langsung atau Direct Selling mempunyai target ke pasar, Hotel, restoran, Cafe dan Pabrik dan wilayah kerjanya sesuai dengan kemampuan distribusi dari team Direct Selling tersebut.
Konsep distribusi dua jalur ini diharapkan dapat mempercepat penyebaran dari produk dan juga dapat memperkuat Brand Image dari produk yang merupakan Investasi jangka Panjang terhadap kekuatan dan kelangsungan hidup dari perusahaan serta ketahanannya terhadap serangan kompetitor yang masuk kedalam wilayah pemasaran kabupaten Way Kanan.
Dalam memperkuat Brand Image Produk digunakan strategi Marketing dimana wilayah Way Kanan harus dikuasai secara dominan, dengan menggunakan berbagai cara
marketing seperti Baliho, SPDS, Bilboard, maupun Strategi Komunikasi Konsumer lainnya.
• Cross distribution
PROPINSI LAMPUNG PROPINSI SUMATERA SELATAN
• Maping area profit
Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan
INVESTASI, PELUANG PROFIT DAN ROR/ROI
1. Investasi
• Investasi Fisik
• Investasi Mesin
• Depresiasi Fisik
NATAR KOTABUMI BATURAJA
BUKIT KEMUNING MARTAPURA
LIWA MUARADUA MUARA ENIM BERINGIN PALEMBANG PRABU MULIH INDRALAYA BANDAR JAYA B. LAMPUNG METRO BLAMBANGAN UMPU PRINGSEWU
• Depresiasi Mesin
• Production Cost
• Power engine cost (listrik / diesel)
• Packing Cost • Promotion Cost • Distribution Cost • Official salary • Interest cost 2. Peluang Profit • Market probability
• Daya beli pasar
3. ROR/ROI/BEP
KESIMPULAN
Perusahaan Daerah mempunyai nilai strategis sebagai penggerak berkembangnya usaha-usaha di bidang lain. Sebagai badan usaha yang berorientasi pada profit maka perusahaan akan memberikan :
1. Kontribusi terhadap peningkatan Pajak Pertambahan Nilai 2. Kontribusi terhadap Pajak Marketing Advertising
3. Penciptaan Lapangan Kerja
4. Penciptaan Usaha Baru dengan adanya perusahaan distributor. 5. Masuknya dana Investasi
6. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
7. Peningkatan perputaran uang didalam wilayah Kabupaten Way Kanan.
SARAN
Kabupaten Way Kanan dapat membuka Perusahaan Daerah dalam bentuk industri Air Minum Dalam Kemasan. Untuk profesionalisma dan berorientasi pada keuntungan, agar bekerja sama dengan pihak lain dalam pengelolaan dan pengembangannya.