• Tidak ada hasil yang ditemukan

I I I I I I I I I I I I I I I RENCANA KINERTA TAHUN 2013 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN. lffl ) l{#-'1yfffr. 0FMncA& n0 o{ililn?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I I I I I I I I I I I I I I I RENCANA KINERTA TAHUN 2013 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN. lffl ) l{#-'1yfffr. 0FMncA& n0 o{ililn?"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

b

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) )

RENCANA

KINERTA

TAHUN 2013

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN

lffl )

l{#-'1Yfffr

I * ;, | 'S&66'll!S l { r t o r I h k * * mtfld lI,l,l! 0FMncA& n0 o{ililn?{

Kementerian

Peftanian

Badan Penelitian

dan Fengembangan

Peftanian

Pusat Penelitian

dan Pengembangan

Perkebunan

Jl. Tentara Palajar No. 1 Bogor

Bogor 16111

@

(2)

KATA PENGANTAR

Tugas utama Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun) adalah untuk menciptakan teknologi inovasi komoditas perkebunan dalam bentuk varietas unggul, teknologi budidaya, dan rekomendasi keb'tjakan mendukung program pengembangan nasional di bidang perkebunan. Sehubungan dengan itu, disusun Rencana Kerja Tahunan (Rlff) yang akan dijadikan acuan dalam pencapaian target kinerja Puslitbangbun. Penyusunan RKT ini merupakan bagian dari upaya tersebut dan diarahkan sebagai acuan dalam mencapai target kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan tahun 2013.

Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target yang ditetapkan dalam RKT 2013 disusun berdasarkan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan tahun sebelumnya, pelaKanaan kegiatan penelitian dan pengembangan perkebunan secara menyeluruh, dan dengan mempeftimbangkan tingkat keberhasilan masing-masing kegiatan. Hal ini sangat penting, mengingat beberapa penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan multi-years dan sangat bergantung pada fasilitas dan sarana pendukung.

Sebagai acuan pokok, dalam tataran operasional masih dimungkinkan untuk dilakukan penyesuaian, terutama terkait dengan perkembangan isu sefta kebutuhan stakeholder. Semoga RKT Puslitbang Perkebunan 2013 dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai acuan dalam mencapai target kinerja Puslitbang Perkebunan 2013.

Sakir, M.Si V L'LI7 198403 1 001r

(3)

t. :; I ) ,

i

I

t

t

I

t

I

t

l

I

t

I

I

I

I I

I

I

t

t

I

I

I

I

I

t

l

I

I

I I I I I l t I

I

I

I

L

DfiFTAR ISI IGTA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASAMN "."...

A. Visi B. Misi C. Tujuan D. Sasaran

BAB III KEBUAKAN, STRATEGI, DAN KEGIATAN

A. Kebijakan B. Strategi ....'... C. Kegiatan Halwnan 1 1 3 4 4 4 4 5 6 6 6 7

(4)

7

7

7

E

a

rr

a

a

1'

a

-7

-t

I

I

I

I

)

I

I

I

I

I

)

I

) )

I

) ) ) ) ) ) BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan peftanian secara nasional sangat ditentukan oleh perencanaan yang seksama, terstruktur dan sesuai dengan sumberdaya yang tersedia. Penyusunan rencana kinerja tahunan merupakan hal penting yang harus dilakukan agar pelaksanaan kegiatan lebih terarah untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Demikian pula dengan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian, aspek perencanaan adalah langkah awal yang akan menentukan keberhasilan dalam mencapai target utama penelitian dan pengambangan, yakni menghasilkan inovasi teknologi pertanian mendukung kebijakan nasional.

Rencana kinerja tahunan Pusat Penelitian dan pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun) merupakan sasaran tahunan yang disusun berdasarkan target output yang telah ditentukan dalam Renstra Puslitbangbun tahun 20t0-20t4. Rencana kinerja tahunan ini disusun dengen memperhatikan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan sampai saat ini, sefta faktor-faktor penentu keberhasilan lainnya. Sasaran tahunan ini juga disusun dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal, sefta dengan memperhatikan berbagai tantangan yang ada, terutama yang terkait dengan kondisi perubahan iklim saat ini, tuntutan kebutuhan teknologi pengguna serta kondisi ekonomi nasional.

Berdasarkan Peraturan Pertanian No.6l/Permentan/OT.I40lI0l20t0, tugas dan fungsi Puslitbangbun adalah melaksanakan kegiatan teknis berkaitan dengan penelitian dan pengembangan perkebunan dalam rangka menghasilkan teknologi inovasi komoditas perkebunan, dan melakukan analisis kebijakan untuk menyokong penyusunan rekomendasi kebijakan nasional dalam aspek perkebunan. Agar tugas dan fungsi tersebut dapat terlaksana dengan baik, perlu disusun rencana kinerja tahunan

(5)

Rencana Kinerja Tahunan (RKD Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan adalah rencana kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan dengan indikator kinerja beserta target-targetnya yang mengacu pada kebUakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 2010-2014.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana KerJa Tahunan adalah :

1. Menghasilkan perencanaan kerja secara tertulis sebagai dasar pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan komoditas perkebunan pada tahun yang sedang berjalan.

2. Menjadi acuan dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan perkebunan dalam rangka pencapaian target kinerja

3. Sebagai Indikator keberhasilan kegiatan penelitian dan pengembangan komoditas perkebunan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

(6)

BAB rr. Vrsr, Mrsr, TUJUAN, DAN SASARAN

A. Visi

Selaras dengan visi Badan Litbang Pertanian tahun 20t4, Puslitbang Perkebunan telah menetapkan visi 2014 yaitu : "Menjadi pusat keunggulan inovasi teknologi perkebunan berkelas dunia".

Visi tersebut dirumuskan didasarkan pada kemauan untuk menjadikan Puslitbangbun sebagai lembaga pemerintah yang mampu melayani masyarakat dengan menyediakan inovasi teknologi unggulan sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta mendukung keberhasilan program pembangunan perkebunan nasional.

B. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, Puslibang Perkebunan menyusun misi sebagai berikut:

(1) Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi unggulan dan kebijakan di bidang perkebunan

(2) Meningkatkan kualitas dan optimalisasi sumberdaya penelitian dan pengembangan perkebunan

(3) Mengembangkan jaringan dan meningkatkan kerjasama iptek ditingkat nasional dan internasional

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai Puslitbang Perkebunan adalah sebagai berikut: 1. Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Benih Unggul, Teknologi Budidaya Dan

Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan

2. Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan Tanaman Perkebunan sebagai bahan Kebijakan Pertanian di bidang Perkebunan,

(7)

t:

D. Sasaran

Sasaran yang akan dicapai Puslitbang Perkebunan adalah sebagai berikut: 1. Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Benih Unggul, Teknologi Budidaya Dan

Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan, yang sasarannya adalah tersedianya:

a. Varietas unggul tanaman perkebunan, b. Teknologi Budidaya tanaman perkebunan;

c. Produk Olahan dan Teknologi Peningkatan Nilai Tambah tanaman-perkebunan;

d. Benih unggul tanaman perkebunan e. Plasma Nutfah tanaman perkebunan

2. Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan Tanaman Perkebunan sebagai bahan Kebijakan Peftanian di bidang Perkebunan, yang sasarannya adalah tersedianya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Tanaman Perkebunan 3. Meningkatkan Diseminasi hasil penelitian Perkebunan kepada pengguna

yang sasarannya adalah :

a. Meningkatnya hasil publikasi hasil penelitian ;

b. Meningkatnya penyebaran hasil penelitian perkebunan kepada pengguna ;

(8)

E

7

7

E

E

7

-E

>\ -> -,

-E

>\ ,

7

-IL

-L

* I L p I t -l> -

t-BAB III. KEBIJAKAN, STRATEGT, PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Kebijakan

Arah keb'rjakan dan strategi Puslitbang Perkebunan mengacu pada Renstra Litbang Peftanian 2OLO-20L4 dengan mempertimbangkan sasaran pembangunan pertanian 2010 - 20t4 melalui peningkatan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang inovatif, efisien dan efektif dengan mengedepankan kaidah ilmiah dan berkontribusi terhadap

perkembangan iptek. Keb'rjakan tersebut diimplementasikan melalui pemanfaatan sumberdaya penelitian yang ada secara optimal dan meningkatkan jejaring kerjasama dengan institusi lain baik nasional maupun internasional. Dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan peftanian, rumusan arah kebijakan Puslitbang Perkebunan didasarkan pada isu-isu strategis terkait komoditas perkebunan antar lain:

1. Peningkatan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang inovatif, efisien dan efektif

Z. peningkatan jejaring kerjasama dengan institusi lain baik nasional maupun internasional.

3. Peningkatan kapasitas dan kompetensi lembaga dalam menghasilkan varietas unggul, teknologi budidaya dan pasca panen ramah lingkungan serta rekomendasi kebijakannYa

4. peningkatan diversifikasi produk perkebunan, nilai tambah dan daya saing dan ekspor yang berkaitan dengan lingkungan dan kesehatan

Penyediaan agro input (benih, insektisida dan pupuk) bermutu dan berdaya saing tinggi

B. Strategi

untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka strategi yang ditetapkan adalah:

(9)

E

E

e

-E

7

t t t

E

u

t

-a

7

E

t

7

t

a

a

a

a

t

b

e

a

t -, , )

I

I

I

1. Penguatan inovasi teknologi perkebunan yang berorientasi pada pemecahan masalah strategis dan benruawasan lingkungan pada pengembangan komoditas lada, jambu mete, kemiri sLtnan, kapas, jarak pagar, kelapq sagul aren/ jahq temulawalg nilam, kelapa sawit, karet, kopi, kakaq tebu, teh dan kina.

2. "Outsourcing" pendanaan dan tenaga ahli melalui aliansi kerjasama strategis.

3. Optimalisasi sumberdaya penelitian dalam rangka memacu peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian dan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pengguna,

4. Peningkatan kualitas rekomendasi kebijakan yang mampu menyelesaikan masalah dan isu pembangunan perkebunan yang sedang berkembang. 5. Mengefektifkan metode dan media diseminasi teknologi perkebunan melalui

berbagai media informasi mutakhir.

C. Kegiatan

Pada tahun 2013 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan menyusun target untuk menghasilkan : (1) Sepuluh varietas/klon unggul baru tanaman perkebunan, (2) inovasi teknologi untuk peningkatan produktivitas tanaman perkebunan, (3) bibit tebu melalui teknologi kultur jaringan, (4)

benih sumber tanaman perkebunan, (5) aksesi sumber daya genetik tanaman perkebunan yang terkonservasi dan terkarakterisasi, (6) produk olahan tanaman perkebunan, dan (7) rekomendasi kebijakan perkebunan.

Secara rinci kegiatan Puslitbang Perkebunan besefta unit kerjanya sebagai berikut :

C,7, Perakitan varietas unggul

Perakitan varietas perkebunan diarahkan pada varietas unggul yang mempunyai sifat genjah dan umur ekonomis panjang, tahan OPT, tahan terhadap cekaman faktor abiotik (kering, basah), produksi tinggi, kadar minyak tinggi, kualitas tinggi. Adapun fokus komoditas dan target output perakitan varietas untuk tahun 2013 sebagai berikut:

(10)

1. Varietas nilam produktivitas tinggi dan toleran terhadap layu bakteri 2. Dua varietas lada unggul lokal produksi tinggi

3, Dua varietas unggul tembakau Madura

4. Dua varietas unggul tembakau Temanggung 5. Varietas unggul rosella merah

6. Varietas unggul sagu Meranti 7. Varietas unggul kelapa Dalam B. Dua klon unggul teh

C.2. Perakitan teknologi budidaya

Kegiatan penelitian perakitan teknologi budidaya diarahkan pada upaya untuk menghasilkan inovasi teknologi budidaya mendukung pengembangan varietas unggul yang telah dihasilkan, serta untuk memecahkan permasalahan lapang yang dihadapi dalam pengembangan masing-masing komoditas, sepefti pengendalian hama dan penyakit, antisipasi kekeringan, dan efisiensi pemupukan. Target output perakitan teknologi budidaya tahun 2013 adalah: 1. Teknologi budidaya tebu untuk meningkatkan produktivitas dan rendemen

melalui perbaikan sistem tanaman, intensifikasi sistem ratoon dan efisiensi pemupukan

2. Teknologi pengendalian penyakit busuk pangkal batang pada lada 3. Teknologi pengendalian penyakit bercak daun pada jahe.

4. Pemupukan optimal lada di Bangka Belitung dan Lampung.

5. Teknologi budidaya kapas tahan penggerek buah dan keterbatasan air dengan produktivitas > 4ton/ha.

6. Paket teknologi budidaya jarak pagar unggul. 7. Teknologi pemupukan tanaman aren.

8. Teknologi pengelolaan hama penggerek buah kopi untuk menurunkan tingkat serangan menjadi < 20 o/o.

9. Teknologi budidaya dan pemanfaatan klon tahan hama penggerek buah kakao penyakit Vascullar Streak Dieback dan busuk buah.

10. Teknologi budidaya untuk menekan emisi gas rumah kaca pada karet 11. Teknik mikrografting untuk perbanyakan bahan tanaman jambu mete 12. Perakitan teknologi budidaya tanaman jarak pagar dan pemanfaatan biji

jarak pagar untuk mendukung pengembangan desa mandiri energi 13. Teknologi pengendalian hama dan penyakit pada kelapa

14. Teknologi pengendalian ramah lingkungan untuk hama dan penyakit utama kakao

(11)

C.3. Bibit tebu melalui teknik kultur jaringan

Upaya pemerintah untuk mencapai swasembada tebu tahun 2014 menuntuk penyediaan bibit tebu dalam jumlah banyak. Salah satu cara cepat dan massal menghasilkan bibit tebu adalah melalui teknik kultur jaringan. Berkaitan dengan hal tersebut, Puslitbangbun telah melakukan kegiatan untuk menghasilkan bibit tebu kultur jaringan. Pada tahun 2013 telah ditetapkan target produksi bibit tebu sebanyak 5.000.000 budset (G2).

C.4, Benih sumber tanaman perkebunan

Sebagai institusi penelitian yang beftugas menghasilkan varietas unggul baru tanaman perkebunan, Puslitbang Perkebunan dan UPTnya memproduksi benih sumber tanaman perkebunan. Target output benih sumber tanaman perkebunan tahun 2013 berupa 345 ton dan 200.000 setek dari berbagai varietas yang telah dilepas. Direncanakan, benih sumber yang dihasilkan

berupa benih tanaman rempah (lada dan vanili), tanaman obat fiahe, kunyit, kencur, temulawak), tanaman atsiri (nilam dan serai wangi), kakao, kopi, karet, kelapa, aren, kapas, tembakau, kenaf, rosela, jarak pagar dan wijen.

C,5, Aksesi sumber daya genetik tanaman perkebunan

Aksesi dan sumberdaya genetik merupakan bahan utama yang harus tersedia untuk mendukung kegiatan perakitan varietas unggul baru. Oleh karena itu, salah satu kegiatan dalam penelitian dan pengembangan lingkup Puslitbang Perkebunan adalah dengan memperbanyak keragaman koleksi tanaman perkebunan yang ada. Kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan eksplorasi dan kegiatan lain untuk meningkatkan variasi genetik tanaman, sepefti mutasi, tranformasi, dan lain sebagainya.

Semua aksesi yang ada perlu dilakukan karakterisasi dan evaluasi untuk mendapatkan karakter unggul dari masing-masing aksesi. Informasi ini sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan perakitan varietas unggul baru melalui kegiatan hibridisasi, dan yang lainnya.

C,6, Perakitan produk olahan

Perakitan produk olahan berupa formula dan alat diarahkan untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditas. Target output perakitan teknologi produk olahan untuk tahun 20t0-20I4 adalah:

(12)

1. Pestisida Hayati (Tricoderma dan Mikor2a) penyakit busuk pangkal batang lada.

untuk penanggulangan

2. Produk pangan, pupuk, energi dan pakan ternak dari limbah kakao untuk meningkatkan nilai tambah > 300/o.

3. Biopestisida berbasis sitronellal, eugenol, dan azadirachtin untuk menekan serangan OPT utama perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura >

50o/o

4. Formulasi bioproduk dan alat prosesing untuk mendukung peningkatan produksi tebu,kapas, tembakau dan minyak industri

5. Biopestisida berbahan aktif nematoda Steinernema spp. untuk pengendalian hama uret pada tebu secara hayati

6. Teknologi diversifikasi produk palma untuk energi, pangan dan kesehatan 7. Agensia hayatai untuk pengendalian hama dan penyakit kopi dan karet

C.7. Sintesa kebijakan

Prioritas sintesa kebijakan yang bersifat responsif dan antisipatif dalam mendukung pengembangan 6 komoditas strategis tanaman perkebunan. Dengan memperhatikan stakeholders dan cakupan bidang kajiannya, maka analisis kebijakan yang dilakukan Puslitbangbun mencakup dua jenis:

1. Analisis bidang masalah (subject-matter research), yaitu penelitian tentang suatu isu yang relevan bagi sejumlah stakeholders dalam menghadapi sejumlah masalah praktis yang sama.

2. Analisis pemecahan masalah spesifik (problem solving research), yaitu penelitian/analisis yang dirancang untuk mengatasi suatu masalah spesifik untuk stakeholders spesifik.

C,8, Kegiatan diseminasi

Menindaklanjuti trend kerjasama menunjukkan peran Puslitbang Perkebunan semakin nyata dibutuhkan oleh masyarakat pengguna untuk itu kegiatan diseminasi akan terus ditingkatkan. Kegiatan ini dilaksanakan baik berupa pembuatan/pencetakan bahan publikasi, maupun melalui pameran, ekspose, gelar teknologi, temu lapang, dan kegiatan lain untuk mempermudah penyaluran teknologi inovasi tanaman perkebunan.

(13)

MATRIK RENCANA KINER]A TAHUN 2013

BADAN PENELMAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Unit Kerja

Tahun Anggaran

Pusat Penelitian dan Pengembangan perkebunan 20t3

No SASAMN STMTEGIS INDIIGTOR

KINERlA TARGET 1 Tersedianya Varietas Unggul Tanaman Perkebunan Yang Berdaya sainq jumlah varietas unggul 1 0 varietas 2 Tersedianya Inovasi Teknoloqi Budidava Jumlah teknologi yq dihasilkan 2L teknologi 3 Tersedianya Teknologi Diversifikasi dan Peningkatan Nilai Tambah Jumlah teknologi olahan yg dihasilkan L4 Produk 4 Tersedianya Rekomendasi Kebijakan Tanaman Perkebunan

Jumlah kebijakan 6 kebijakan

5 Tersedianya Sumberdaya Genetik Tanaman Perkebunan Jumlah Plasma Nutfah 4.879 aksesi 6 Tersedianya Benih Sumber

Jumlah Benih 345 ton

200.000setek

7 Benih tebu (G2) 5 iuta budset

B Terselenggaranya Diseminasi Jumlah jurnal/publikasi 32 terbitan 9 Tenruujudnya Kerjasama Penelitian Tanaman Perkebunan Jumlah MOU Kerjasama 20 MOU r, M.Si 98403

V

TLTT 00 LL

Referensi

Dokumen terkait

i mahasiswa akuntansi dan manajemen keuangan Universitas Tamansiswa Yogyakarta. Risiko i investasi i mempengaruhi i minat i generasi milenial untuk i berinvestasi di i pasar

Z o n a Ti n g g i a n : Z o n a i n i d i i d e n t i f i k a s i pembentukannya berdasarkan keterdapatan sebaran zona tinggi (ZTM) pada anomali RTE dan residual

diisi dengan nama Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Wajib Pajak yang dilakukan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara

Genre pada syair “ istighfar wa taubah” karya Imam Syafi’I dan taubat karya Buya Hamka memiliki kesamaan yaitu pengalaman spiritual dan pengungkapan mahabbah

1 PERt=NCANAAN DAN SEKSi !I I Ir-=== PENDAFTARAN, SEKSI PEND/-\TI&gt;AN ~I , I SEKSI -,1 I 1-- I SEKSI I. I RETRiBUSI

he subject should maintain the relationship, not break it up: “he current situation beneits southwest, but not north- east.” he object is strong and able to help the subject: “It

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan teknik penilaian berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

dan Gambar 2.2. Pada Gambar 2.1 dapat dilihat pasar tradisional dilambangkan dengan simbol keranjang berbentuk rumah berwarna putih, yang kemudian dilakukan buffer