• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANGGULANGANTANTANGAN SEKARANG DAN MASA DEPAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH NUKLIR AKTIVITAS TINGGI DAN BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENANGGULANGANTANTANGAN SEKARANG DAN MASA DEPAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH NUKLIR AKTIVITAS TINGGI DAN BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENANGGULANGANTANTANGAN

SEKARANG DAN MASA DEPAN DALAM

PENGELOLAAN LIMBAH NUKLIR AKTIVITAS

TINGGI DAN BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS

Suzie Darmawati

Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif, BAT AN

program nuklir sekarang ini sudah dewasa dilihat dari segi jumlah unit nuklir yang beroperasi, sedangkan jumlah limbah dan bahan bakar nuklir bekas meningkat sebanding dengan jumlah unit itu. Misalnya dalam tahun

1997 saja, 10500 ton bahan bakar nuklir bekas ditimbulkan dari 427 pembangkit tenaga nuklir yang beroperasi dibuang diselUruh dunia( 1 ] .

Namun orang harus mengetahui

perbedaan antara bahan bakar nuklir bekas dengan berbagai jenis limbah nuklir yang timbul di berbagai negara.

Pertarna, harus dicacat bahwa perlakuan terhadap bahan bakar nuklir bekas berbeda-beda antara satu negara dengan negara lain[2]. Bagi beberapa negara yang menjalankan daur terbuka yang menggunakan pilihan tanpa proses olah ulang, bahan bakar nuklir

bekas dipak dan disimpan di

penempatan tanah dalam (antara 500 -1000 m dibawah permukaan tanah) setelah masa pendinginan yang cukup di dalam fasilitas penyimpanan semen-tara. Untuk negara-negara ini bahan bakar nuklir bekas diberi nama sebagai limbah aktivitas tinggi. Sampai sekarang pilihan daur terbuka adalah

~

PENDAHULUAN

Masa depan tenaga nuklir ter-gantung pada berbagai faktor, seperti daya saing, kelompok anti senjata nuklir clan penerimaan masyarakat di negara-negara industri maupun di negara-negara yang perekonomiannya baru tumbuh. Masalah-masalah yang ada di masyarakat meliputi berbagai topik seperti keselamatan, komunikasi dan pengelolaan limbah aktivitas tinggi clan bahan bakar nuklir bekas. Masalah yang terakhir ini adalah masalah utama yang akan mempengaruhi lingkungan secara umum di sekeliling industri tenaga nuklir. Jawaban yang tepat terhadap masalah pengelolaan limbah dan bal1an bakar nuklir bekas pasti akan meningkatkan kepercayaan pada industri tenaga nuklir diseluruh duma. Sebaliknya bila salah dalam pe-ngelolaan limbah dan bahan bakar nuklir bekas maka akan mengganggu program pengembangan nuklir secara keseluruhan.

Penanggulangan masalah pengelola-an limbah dpengelola-an bahpengelola-an bakar nuklir bekas penting sekali bagi negara-negara nuklir, karana sebagian besar

(2)

dan limbah aktivitas tinggi atau HL W (High Level Waste), sesuai dengan tingkat aktivitas dan waktu para keradioaktifan. Sebagai contoh LL W

untuk sarung tangan, pakaian

pelindung dan peralatan kecil yang dipakai dalam operasi tiap hari pada instalasi nuklir. Untuk IL W tennasuk komponen logam bahan pembuat reaktor. Sementara sisa dari produk belah yang dihasilkan oleh olah ulang bahan bakar nuklir bekas di-kelompokkan pada HLW.

Dilihat dari segi teknis semata, penanganan limbah nuklir tidak menunjukkan masalah istimewa, seperti

tampak selama bertahun-tahun

keberhasilan dan keamanan operasinya. Perlakuan terhadap LL W dan IL W meliputi transportasi, pengolahan, penyimpanan dan pemantauan adalah kegiatan rutin dikebanyakkan negara nuklir terkemuka di dunia. Misalnya pusat penyimpanan LL W dan IL W telah dipersiapkan di negara-negara

seperti Perancis di Soulaines, Afrika Selatan di Vaalputs, Sepanyol di EI Cabril dan juga di negara-negara lain. Masalah HL W lebih sensitif karena

penanganan HL W menghendaki

jawaban industri khusus disebabkan

limbah nuklir ini mengandung

radioaktivitas tinggi, baik sewaktu tahap persiapan maupun selama tahap penyimpanan sementara/akhir.

Namun apapun pilihan akhir negar-negara nuklir, dalam penanganan limbah dan bahan bakar nuklir bekas harus sesuai dengan serangkaian ketentuan yang ditetapkan oleh proses pengambilan keputusan masa kini.

Untuk itu pertimbangan etika, penerimaan masyarakat dan kondisi politik serta ekonomi adalah masalah strategi back-end fuel cycle daTi

negara-negara seperti Kanada,

Finlandia, Swedia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat. Negara-negara

ter-sebut belum ada yang menyelesaikan secara lengkap penyimpanan tanah dalam bahan bakar nuklir bekasnya. Sementara penelitian dan pengem-bangan serta perkiraan kelangsungan hidup masih berjalan.

Dipihak lain, bagi negara yang telah memulai strategi olah ulang, bahan berharga yang terkandung di dalam bahan bakar nuklir bekas, misalnya uranium clan plutonium, dipisal1kan clan dipakai kembali dalam bahan bakar reaktor pembiak, sedangkan sisa akhir diperlakukan sebagaimana limbah cair aktivitas tinggi. Limbah tersebut diimobilisasi dengan gelas borosilikat, kemudian disimpan di tempat penyim-panan sementara selama 30 -50 tahun clan selanjutnya disimpan di tempat penyimpanan tanah dalam.

Proses olah ulang telah dipilih clan dilaksanakan oleh berbagai negara seperti Belgia, Prancis, Jerman, Jepang, Belanda, Rusia dan Swis. Strategi ini menjurus pada pembuatan struktur industri resmi termasuk pabrik olah ulang, pabrik pembuatan cam-puran bahan bakar oksida (MOX), pabrik konversi uranium yang diploses kembali, pengolahan limbah clan

workshop yang dipersiapkan untuk ire dan lain-lain. Di beberapa negara, kategori untuk limbah nuklir adalah bahan bahan yang tidak berguna clan akan dibuang/disimpan setelah di-analisis dan ditangani dengan tepat. Limbah-limbah dibagi menjadi limbah aktivitas rendah atau LLW (Low Level Waste), limbah aktivitas menengah atau ILW (Intermediate Level Waste)

[12]

(3)

yang sangat penting yang membentuk jalur energi nuklir yang dirasakan

masyarakat luas dan sipengambil keputusan.

Tulisan ini dimaksudkan untuk mengemukan kecenderungan utama intemasional yang menyangkut pengelolaan limbah dan bahan bakar nuklir bekas, ikut diperhitungkan kebijaksanaan nasional dilihat daTi segi pilihan akhir siklus bahan bakar nuklir bekas.

POLAUMUM

program nuklir yang akan paling berhasil adaIah program yang diikuti dengan penawaran penyelesaian terbaik terhadap limbah nuklir. Mengenai hal ini, membuat sekecil mungkin volume dan kandungan racun adalah per-syaratan yang sangat penting yang akan diajukan hila mungkin.

DaIam beberapa tahun terakhir ini masyarakat industri internasionaI telah mulai memperkenalkan program "lebih hijau" yang berarti konsep seperti "pembangunan terns menerns" dan "hak generasi mendatang", yang saat ini mernpakan bagian dari pemikiran para pemimpin bisnis dunia. Terhadap tenaga nuklir, dugaan ini menghimbau

agar ditekankan cara terbaik

menghadapi kebutuhan masa kini tanpa membahayakan dunia dimana anak cucu kita tetap hidup.

Apa maksud pengelolaan limbah clan bahan bakar nuklir bekas ? Terns terang, tenaga nuklir akan terns menerns menjadi sumber energi yang disetujui secara luas hila volume limbah dapat ditekan sekecil mungkin dan kandungan racun limbah berkurang

sehingga menurunkan dampaknya

terhadap generasi mendatang.

Seperti yang dijelaskan di atas, negara-negara nuklir telah membuat dua jawaban untuk pengelolaan limbah dan bahan bakar nuklir bekas yang mengandung plutonium dan produk belah. Pertama, produk berbahaya akan dikubur dalam suatu fasilitas bawah tanah khusus yang lebih dikenaI dengan penyimpanan tanah dalam. Kedua, olah ulang dimana meng-hasilkan produk yang dapat digunakan kembaIi misalnya plutonium clan menangani sisa akhir dengan baik. Seperti diterangkan diatas,

di-samping mementingkan segi teknis, pengelolaan limbah dan bahan bakar nuklir bekas juga melibatkan masalah non teknis, yang membuat seluruh proses lebih rumit. Bicara secara umum, tenaga nuklir diterima baik oleh masyarakat yang jelas merasakan manfaat yang dibawa oleh sumber energi ini, terutama ketika berhadapan dengan masalah intemasional seperti kebutuhan akan energi panas secara umum. Orang tetap ingat bahwa tenaga nuklir mempunyai keuntungan nyata dilihat dari segi dampak lingkungan dibandingkan dengan sumber energi lain. Namun penilaian terhadap limbah

nuklir menjadi sumber ketakutan masyarakat berkaitan dengan energi nuklir.

Hasil penilaian umum[3] me-nunjukkan kebanyakan orang agak enggan menerima pembangunan tempat penyimpanan limbah nuklir di daerah sekitarnya, baik untuk penyimpanan LL W maupun penyimpanan HL W yang kemungkinan terjadinya musibah lebih besar. Tidak diragukan lagi,

(4)

PENYELIDIKAN UNTUK

PENYELESAIAN MENYELURUH

Ketika dibongkar daTi reaktor nuklir, bahan bakar nuklir (semula mengandung 100 % uranium) berisi 96% uranium, 1% plutonium clan 3% produk belah clan bahan lainnya.

untuk seterusnya menggunakan bahan bakar MOX dalam reaktor jenis 900 MWe.

Penggunaan plutonium dalam

reaktor nuklir akan mendapatkan keuntungan antara lain dari segi energi yang dihasilkan (1 gram plutonium menghasilkan jumlah listrik yang sarna dengan yang dihasilkan pembakaran 1 sampai 2 ton minyak), segi penggunaan bahan uranium (melakukan olah ulang plutonium berarti berkurang peng-gunaan uranium), dan dari segi resiko yang ditimbulkan (kedua fasilitas olah ulang dan instalasi tenaga nuklir dibawah pengawasan ketat program fisika proteksi dan keselamatan nasional dan intemasional)

Selanjutnya pemakaian bahan bakar MOX akan mengurangi persedian plutonium. Reaktor yang menggunakan uranium diperkaya menghasilkan 250 kg plutonium per tahun, sedangkan reaktor yang menggunakan 30% bahan bakar MOX tidak menghasilkan apa-apa dan reaktor yang menggunakan

100% MOX (dengan inti bahan bakar MOX penuh), memerlukan kira-kira 60

kg plutonium per TWh yang

dibangkitkan. Jadi penyeimbangan /penanganan plutonium yang dihasilkan hanya untuk permulaan saja. Se1anjut-nya di masa mendatang dengan pengembangan reaktor bahan bakar

MOX 50% atau 100%, sistem siklus

bahan bakar dapat memberikan

manfaat yang pasti, karena dari sistem tersebut plutonium yang digunakan lebih banyak dari yang dihasilkan.

Sebaliknya, membiarkan plutonium utuh dalam bahan bakar bekas pastilah menjurus pada terbentuknya apa yang dinamakan "tambang plutonium" artinya selama ratusan tahun bahan

Proses Olah Ulang Bahan Belah Plutonium dan uranium adalah bahan yang dapat digunakan kembali. Strategi olah clang itu akan menghasilkan efisiensi yang sangat

tinggi (99,88% daTi produk belah yang terkandung di dalam bahan bakar nuklir bekas dapat dilakukan dalam pabrik olah ulang yang modem). Dalam penelitian yang panjang menjelaskan bahwa ekstraksi plutonium yang efisien dapat mengurangi kandungan racun pada limbah nuklir akhir antara 20 -30 satuan yang dapat meringankan penyimpanan tanah dalam.

Plutonium dan uranium yang ada dapat digunakan kembali dalam bahan bakar nuklir, melalui campuran dengan bahan bakar baru untuk reaktor daya.

Olah ulang bahan bakar MOX untuk mengambil sisa plutonium adalah kegiatan rutin di Eropa. Jepang telah memutuskan untuk memulai program penggunaan bahan bakar dasar plutonium, sedangkan negara Asia lainnya bennaksud menggunakan itu sebagai bagian dari strategi akhir mereka. Sampai sekarang 29 reaktor memakai bahan bakar MOX di Eropa (15 di Perancis, 9 di Jennan, 3 di Swiss daD 2 di Belgia) dan angka ini akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang karena pemerintah Perancis baru-baru ini memberi lampu hijau

00

(5)

berbahaya dapat masuk keangkasa, baik sebagai kecelakaan maupun melalui perembesan. Orang hendaknya jangan lupa bahwa energi nuklir

berkaitan dengan beberapa bahan radioaktif yang berumur panjang yang dapat dit~ukan. Ini menghendaki ekstra hati-hati karena masa depan masyarakat kita tak dapat diramalkan. Oleh karena itu kita hams mengambil semua tindakan pencegahan, me-mastikan bahwa bahan bakar nuklir yang disimpan di bawah tanah mengandung bahaya yang sangat kecil bagi generasi mendatang. Bagi mereka yang menarik manfaat energi nuklir dewasa ini, hat itu merupakan tanggung jawab moral.

Sejauh yang menyangkut uranium, olah ulangnya berguna karena

uranium yang telah diproses kembali (kira-kira 96% dari bahan olah ulang) dapat digunakan dalam semua jenis utama reaktor tenaga nuklir yang sekarang beroperasi. Sampai saat ini beberapa reaktor mengguriakan bahan bakar olah ulang uranium yang diperkaya kembali di Perancis , Belgia, Jepang clan Jerman. Harga uranium alamiah tingkat rendah saat ini tidak membuat olah ulang uranium uang diproses kembali berharga murah. Namun masalah olah ulang ini tidak akan dibahas hanya berdasarkan mencapai harga bahan bakar serendah mungkin dalam waktu singkat. Keputusan yang matang-perlu diambil dalam kerangka kerja jangka panjang dengan mempertimbangkan masalah lingkungan clan strategi dalam melestarikan sumber alam uranium clan mengurangi jumlah limbah nuklir.

Menurunkan Volume Limbah

Seperti yang telah dikemukan di atas, bahan bakar nuklir bekas hanya mengandung 3 % produk belah yang dianggap sebagai produk limbah akhir. Oleh karena itu usaha yang serius untuk memperkecil jumlah limbah dilakukan melalui kegiatan olah ulang bahan bakar nuklir bekas, berkat meluasnya teknologi yang dikembang-kan oleh masyarakat industri. Pertimbangan untuk kebijaksanaan pengelolaan limbah nuklir ini terletak pada keadaan setiap jenis limbah sesuai dengan karakteristiknya. Hal ini menyinggung dua kategori limbah radioaktif, yaitu LL W ilL W (limbah-limbah ini sebagian besar menyangkut limbah bersifat teknologi yaitu limbah yang terbentuk sewaktu operasi

industri) dan HLW (terdiri daTi bagian bahan bakar nuklir yang tidak dapat digunakan kembali yaitu produk belah, jenis aktinida, kelongsong dan basil

akhir limbah).

Limbah aktivitas rendah dan menengah (LL W dan IL W) diper-lakukan dan dikondisikan melalui metode industri normal, seperti insenerasi, kompaksi atau sementasi. Olah ulang memungkinkan keadaannya tepat sesuai dengan karakteristik limbah nuklir, termasuk aktivitas-aktivitas di dalamnya. Dewasa ini volume olahan LL W yang terbentuk sewaktu operasi olah ulang kira-kira I m3 per ton bahan bakar nuklir bekas.

Perlakuan dan pengkondisian HL W diikuti oleh sebuah perbedaan pola. Seperti limbah yang mengandung produk belah dan aktinida. Umumnya, produk belah mengandung radio-aktivitas tinggi, tetapi sebagian besar umumnya berumur pendek, sementara

(6)

pengembangan pengungkung yang tepat.

Standar yang dikeluarkan hams dipandang sebagai dasar konsep pengelolaan limbah nuklir dari kegiatan olah ulang. Artinya bahwa limbah nuklir aktivitas tinggi, tidak memperhatikan bentuk, aktivitas clan tempat penyimpanan akhir, semuanya akan dimasukkan kedalam kotak yang sarna, ini adalah kebijakan UCS (kebijakan wadah umum), yang siap digunakan oleh industri olah ulang Perancis.

Standar pengelolaan limbah nuklir aktivitas tinggi hasil industri dirancang khusus untuk dapat disimpan selarna satu dekade clan untuk penyimpanan akhir pada penyimpanan bawah tanah.

Pengoptimalan dalam penanganan

limbah nuklir aktivitas tinggi yang dijalankan oleh suatu negara ter-gantung dari kemampuan olah ulang secara rasional terhadap kebijakkan pembuangan clan penyimpanan limbah nuklimya. Sebagai contoh, hanya perlu dibangun satu tempat penyimpanan untuk menyimpan semua jenis/bentuk limbah nuklir aktivitas tinggi, apakah limbahnya dimasukkan ke dalam wadah yang dilapisi kaca atau dipadatkan clan dikungkung dengan rapat. Standar industri yang digunakan juga bertujuan untuk menyederhanakan

rancangan penyimpanan, dengan

ukuran lubang clan tempat yang sarna. Demikianlah strategi olah ulang yang dijelaskan diatas dalam diskusi mengenai limbah clan bahan bakar nuklir bekas, berdasarkan prosedur industri melahirkan format standar limbah clan penggunaan ulang

bahan-bahan berharga menjadi sebuah

kenyataan. J angka waktu clan

sisanya aktinida mengandung radio-aktivitas yang berumur beberapa ribuan tahun.

Hal yang sangat penting adalah menyimpan limbah nuklir ini dengan aman, dan yakin bahwa limbah nuklir tersebut tidak berbahaya untuk beberapa ribuan tahun. Selama proses olah ulang, limbah nuklir cair aktivitas tinggi meningkat. Limbah nuklir dalam bentuk cair aman hila disimpan dalam tangki baja tahan karat. Namun demikian, limbah nuklir dalam bentuk padat lebih mudah untuk dibawa/ dipindahkan dari tempat penyimpanan sementara. Maka minimal limbah nuklir cair, sebaiknya dipadatkan dahulu sebelum disimpan pada penyimpanan akhir. Matriks yang cocok untuk pemadatan limbah nuklir aktivitas tinggi adalah bahan gelas, bahan ini menjadi pilihan utama akhir

diseluruh dunia.

Pengembangan proses pengung-kungan limbah nuklir aktivitas tinggi dengan menggunakan bahan gelas menghasilkan produk standar yang bagus, ini telah dibuktikan melalui percobaan dan diakui pula oleh ahli

keselamatan di beberapa negara di dunia. Saat ini, pengungkungan produk belah dari satu ton bahan bakar nuklir bekas membutuhkan 0, I m3 bahan gelas.

Strategi olah ulang berguna untuk teknologi mutakhir yang dicapai dan untuk menangani seluruh limbah aktivitas tinggi sebanyak 0,5 m3 per ton bahan bakar nuklir bekas. Dengan kata lain, kondisi limbah aktivitas tinggi hams stabil, aman dan disetujui secara internasional, semen tara penyimpanan tanah dangkal dari bahan bakar nuklir bekas menghendaki

[ill

t'u/d/nL//1t:'/1I1 Va' ~ Na.2.2axJ

(7)

ket1eksibelaIU1ya dipertimbangkan juga terhadap strategiolah wang.

bahan bakar nuklir VO2 yang dibuat menjadi bahan bakar MOX murni dengan penyimpanan semen tara limbah nuklir akhir dan bahan bakar nuklir MOX. Perlu dicatat bahwa olah ulang plutonium dalam bahan bakar nuklir MOX akan berhasil secara teknik bila dilakukan selama 2 atau 3 kali olahan, sementara itu reaktor masa depan dapat dibuat sistem olah ulang ganda sesuai dengan yang diinginkan. Sebagai catatan, konsep pengelolaan limbah nuklir secara umum adalah seluruh penggunaan bahan bakar nuklir termasuk bahan bakar nuklir MOX.

Waktu adalah modal untuk

merencanakan program nuklir dimasa mendatang. Pengembangan secara tekhnik akan diteruskan. Sebagai contohl Rusia dan Jepang akhimya

memutuskan untuk menggunakan

kolam yang merupakan bagian dari program penelitian dan pengem-bangannya dalam daerah reaktor cepat, sebelum skala industri dapat

di-laksanakan.

Vntuk saat ini, sementara ke-untungan energi nuklir dinikmati, kita hams mempersiapkan untuk masa depan cara menanggulangi hal-hal yang merugikan yang akan diwariskan kepada anak cucu kita yang akan datang. Kegiatan olah ulang membantu membuat konsep "keadilan terhadap keturunan" sebuah kenyataan yang ada.

JaDgka Waktu daD Kefleksibelan Saat ini, sebagian besar negara nuklir sudah memikirkan strategi penyimpanan akhir limbah nuklir. Beberapa negara sudah mencoba menempatkan pada daerah yang lebih cocok, semen tara yang lain masih

dalam program penelitian dan

pengembangan yang genus untuk mendapatkan pilihan tempat yang tepat. Dari berbagai masalah, misalnya strategi yang sudah dilakukan

sebelumnya, penyimpanan tanah

dangkal atau olah ulang, membuat kita mungkin menunggu untuk beberapa tahun sebelum dibukanya penyimpanan tanah da1am/ akhir.

Dalam hal penyimpanan tanah dangkal, umumnya teknik penyimpanan tanah dangkal (penyimpanan kering dalam tangki atau penyimpanan basah dalam kolam) diperlukan untuk penyimpanan bahan bakar nuklir bekas dan menunggu beberapa tahun sebelum di temp atkan pada penyimpanan akhir.

Demikian juga, jangka waktu

penyimpanan sangat lama diban-dingkan dengan menggunakan metode olah ulang, sambil menunggu putusan

pembangunan penyimpanan akhir

tanah dalam. Beberapa bahan bakar nuklir bekas sampai saat ini ada yang sudah disimpan selama 30 tahun, dan jangka waktu 50 tahun adalah tidak

lama lagi sambil menunggu

penyimpanan akhir selesai dibuat. N amun demikian, dalam strategi olah ulang pengertian jangka waktu berbeda-beda. Jangka waktu 10 -15 tahun cocok untuk proses bahan bakar nuklir tertutup, antara pengosongan

PERKIRAAN MASA DEPAN

Kita telah memasuki milenium barn, beberapa negara nuklir terkemuka sudah membuat perkiraan secara umum tentang kebijaksanaan nuklir di

(8)

Penerapan kebijakan industri olah ulang negara Perancis sudah dibuat, mungkin karena penyelesaian ini selalu dipandang oleh si pembuat kebijakan sebagai penggerak oleh perhatian nasional. Putusan terakhir dari sebuah komisi parlemen pada akhirnya adalah mempertahankan kembali reaktor cepat Super phenix.

Selanjutnya badan peneliti dan pengembangan terbesar dari kantor pemerintahan dan perusahan industri menyatakan bahwa masing-masing dan setiap si pelaku yang melakukan pengolahan bahan bakar nuklir bertanggung jawab terhadap yang lain. Perusahaan nuklir Perancis dan organisasinya tidak diasingkan.

Sebenarnya salah satu alasan

keberhasilan program nuklir Perancis adalah limbah nuklir yang terjadi merupakan tanggung jawab dari yang membuatnya.

negara masing-masing, khususnya terhadap kebijakan limbah nuklimya. Jawaban terhadap pertanyaan yang sangat sulit ini akan memakan waktu lama, dan memerlukan ketegasan pemerintah sebagai pembuat keputusan dan mewakili secara politik, yang akan membuat putusan yang tepat terhadap penanganan limbah dan bahan bakar nuklir bekasnya sendiri.

Yang perlu digaris bawahi adalah untuk menangani limbah dan bahan bakar nuklir bekas akan ditangani oleh tiap negara itu sendiri dengan kebijakkan secara nasional, untuk pengembangan dimasa datang. Seharusnya pengembangan energi nuklir nasional diputuskan sesuai dengan kebutuhan nasional.

Keuntungan negara Perancis berasal dari kebijakan olah ulang.

Seluruh bahan bakar nuklir bekas diproses ulang, plutonium diolah menjadi bahan bakar MOX, dan beberapa proses ulang uranium juga dilakukan. Penanganan limbah nuklir dan penyimpanannya dilakukan pada fasilitas khusus, semen tara penelitian yang sedang berjalan adalah penyimpanan limbah nuklir aktivitas tinggi yang disimpan di dipenyimpanan tanah dalam. Dalam menangani masalah limbah nuklir yang utama adalah jangan membiarkan terlalu lama pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat umum seperti berapa banyak batasan plutonium yang boleh disimpan dalam penyimpanan tanah dangkal atau tanah dalam tentunya dengan mempertimbangkan paparan radiasi yang akan diterima masyarakat, dan yang tidak kalah pentingnya adalah seluruh basil akhir daTi penanganan limbah nuklir harus diumumkan.

PENUTUP

Pengolahan, pengkondisian clan pengangkutan limbah nuklir adalah tanggung jawab daTi perusahaan yang membuat limbah nuklir tersebut, sementara penyimpanannya adalah tanggung jawab perusahaan pemerintah setempat. Disini penjelasannya sangat jelas bahwa pengelolaan limbah nuklir

disederhanakan, tidak seperti di-beberapa negara lain dimana perusahaan pemerintah menangani seluruhnya pengelolaan bahan bakar nuklir bekas clan limbah nuklir.

Penyuplaian energi merupakan salah satu yang sangat dibutuhkan segera di abad ke 21 ini. Karena laju pertumbuhan populasi sangat cepat,

(9)

bahan nuklir yang berharga ditangani dengan aman clan digunakan secara baik. Juga dalam memperkecil volume limbah nuklir akhir untuk ditempatkan ke tempat penyimpanan, juga dibuat pintu yang dapat dibuka bila ada kegiatan untuk penyimpanan berikut-nya terhadap limbah nuklir tersebut. Dengan kata lain, tidak ada pilihan dalam menghadapi perasaan yang tidak mudah terhadap limbah clan bahan bakar nuklir bekas, yang sekilas menghasilkan reaksi yang negatif di masa depan terhadap energi nuklir secara keseluruhan.

populasi duma akan meningkat dari 5 bilion di tahun 1990 menjadi 7 bilion di tahun 2010, masyarakat internasional menghadapi masalah serius tentang sumber energi ini untuk menghadapi permintaan listrik. Energi nuklir ikut andil dalam energi dunia. Tugas dari masyarakat nuklir adalah menghindari program nuklir yang tidak benar dari pengelolaan limbah nuklir clan bahan bakar nuklir bekas. Secara umum penerimaan energi nuklir adalah sumbangan besar.

Jawaban terhadap adanya isu pengelolaan limbah nuklir clan bahan bakar nuklir bekas sudah dilakukan.

Strategi olah ulang yang utama adalah

DAFTARPUSTAKA

[1]

[2]

Oi N., IAEA Perspective on the Disposition of Plutonium, Seminar The Fifth International Policy Forum, Bethesda, MD, 23-26 Maret 1998. Anppropriate Role for Nuclear Energy in Asia's Power Sector, The Atlantic Council of the United States, p 15, Desember 1997.

NucNet New, No. 65/98/A, 17 Februari 1998.

[3]

Referensi

Dokumen terkait

Dahar (dalam Mukarramah, 2009) mengemukakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing memberikan beberapa ke- lebihan antara lain (1) pembelajaran

Dalam hal ini penerimaan terhadap diri sendiri menjadi hal yang sangat mendasar pada tahap mempersiapkan diri untuk melakukan coming out karena penerimaan diri merupakan

3 Bahwa subhipotesis 2.3 yaitu keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler berperan dalam meningkatkan pengertian mengenai pokok bahasan kesesuaian

Tanah pada kelas ini dinilai cukup sesuai untuk penggunaan lahan pertanian secara umum, yang umumnya mempunyai kualitas sedang dengan kisaran penggunaan atau

Berdasarkan data diatas hasil analisis hubungan dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada penderita penyakit ginjal kronik menunjukkan bahwa dari seluruh

Terkait dengan hubungan variabel yang terbentuk maka judul yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah Analisis Pengaruh Kepribadian Merek pada Loyalitas Merek

Menurut Ross [2003, p141-142], untuk menciptakan kemampuan Internet, perusahaan harus dengan teliti meluruskan strategi e-SCM mereka dengan kemampuan operasi untuk

Penempa- tan dan pemanfaatan sumber daya secara tepat adalah mutlak dalam mencapai tu- juan proyek, sehingga dari kegiatan peren- canaan waktu yang optimal dapat