• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN PONDASI BAHASA ARAB DILENGKAPI KUNCI JAWABAN PANDUAN BELAJAR BAHASA ARAB. untuk ORANG AWAM (NAHWU-SHOROF TINGKAT SANGAT DASAR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMBANGUN PONDASI BAHASA ARAB DILENGKAPI KUNCI JAWABAN PANDUAN BELAJAR BAHASA ARAB. untuk ORANG AWAM (NAHWU-SHOROF TINGKAT SANGAT DASAR)"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

0

MEMBANGUN PONDASI BAHASA ARAB

PANDUAN BELAJAR

BAHASA ARAB

untuk

ORANG AWAM

(NAHWU-SHOROF TINGKAT SANGAT DASAR)

PENYUSUN

MUHAMMAD MUJIANTO AL-BATAWIE

http://kitabfahimna.blogspot.com

▸ Baca selengkapnya: kunci jawaban bahasa arab kelas 1 mi

(2)

1

PENGANTAR PENYUSUN

ﻢيحﺮﻟا ﻦحمﺮﻟا للها ﻢﺴب

Alhamdulillah, berkat pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala akhirnya saya bisa menyelesaikan buku ini. Dalam buku ini saya jelaskan kaidah-kaidah dasar ilmu Nahwu-Shorof yang insya Allah akan sangat mudah difahami oleh orang awam (Orang yang baru mengenal bahasa Arab).

Setelah mempelajari buku ini, saya harapkan pembaca bisa: 1. Membuat kalimat sempurna dalam bahasa Arab. 2. Membuat cerita pendek sederhana dalam bahasa Arab. 3. Menerjemahkan tulisan pendek dalam bahasa Arab. 4. Memberi harokat tulisan Arab gundul untuk tingkat dasar.

Barangkali ada pembaca yang bertanya: Apa bedanya buku ini dengan SERIAL KITAB FAHIMNA?

Kalau dari sisi materi, buku ini sama dengan KITAB FAHIMNA. Bahkan kebanyakan materi dalam buku ini saya ambil dari KITAB FAHIMNA TINGKAT PEMULA. Kemudian saya beri beberapa materi tambahan dan saya perbanyak latihan untuk semakin menambah pemahaman kaidah yang sudah dipelajari. Jadi, secara umum buku ini sama dengan KITAB FAHIMNA.

Bedanya, kalau KITAB FAHIMNA ditulis sebagai bekal untuk mempelajari kitab Nahwu-Shorof TINGKAT LANJUTAN, sedangkan buku ini ditulis sebagai bekal untuk mempelajari kitab Nahwu-Shorof TINGKAT DASAR. Jadi setelah mempelajari buku ini, saya harapkan pembaca jadi punya bekal untuk belajar ilmu Nahwu-Shorof tingkat dasar. Apapun buku yang nantinya akan digunakan sebagai sarana belajar. Semoga nanti proses belajarnya jadi lebih mudah.

Oleh karena itu, saya juga sangat menyarankan kepada para pengajar bahasa Arab untuk menggunakan buku ini sebagai pengantar sebelum mereka mengajarkan kitab Nahwu-Shorof tingkat dasar kepada murid-murid mereka. Semoga nantinya proses transfer ilmu di kelas jadi lebih mudah dilakukan.

Demikian saja. Semoga yang saya tulis ini bernilai ikhlas di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bermanfaat untuk kaum Muslimin.

Bogor, Ramadhan 1435 H Juli 2014 M

(3)

2

DAFTAR ISI

PENGANTAR PENULIS (1) JADWAL BELAJAR (4) PENDAHULUAN (5)

BAB 1. ILMU NAHWU & ILMU SHOROF (6) BAB 2. PENGETAHUAN UMUM (10)

KOSAKATA DASAR (15)

BAGIAN 1: DASAR-DASAR ILMU NAHWU (20)

PELAJARAN 1. MENGENAL KATA (22)

PELAJARAN 2. MENGENAL 5 MACAM ISIM (26)

PELAJARAN 3. MEMBUAT KALIMAT & MEMBERI HAROKAT KATA (31) PELAJARAN 4. MEMBUAT JUMLAH MUFIDAH (33)

PELAJARAN 5. MENGENAL 2 POLA KALIMAT INTI (35)

PELAJARAN 6. MENGENAL 6 KEDUDUKAN ISIM DALAM KALIMAT (38) PELAJARAN 7. MEMBERI SIFAT SEBUAH ISIM (40)

PELAJARAN 8. MENGHUBUNGKAN 2 KATA (41) PELAJARAN 9. MENGGABUNGKAN 2 ISIM (42)

PELAJARAN 10. MENGENAL 3 MACAM SUSUNAN 2 KATA (44) PELAJARAN 11. ZHOROF MAKAN (45)

PELAJARAN 12. MENCERITAKAN SESUATU (46) PELAJARAN 13. MABNI & MU‘ROB (48)

PELAJARAN 14. ISIM YANG MABNI (49)

PELAJARAN 15. MENGENAL DHOMIR (BAG-1) (50) PELAJARAN 16. MENGENAL DHOMIR (BAG-2) (52) PELAJARAN 17. MENGENAL ISIM ISYARAT (56) PELAJARAN 18. SYIBHUL JUMLAH (57)

PELAJARAN 19. MUBTADA MUAKHOR-KHOBAR MUQODDAM (58)

UJIAN AKHIR ILMU NAHWU (59)

BAGIAN 2: DASAR-DASAR ILMU SHOROF (61)

PELAJARAN 1. MENGENAL WAZAN (63)

PELAJARAN 2. MENGENAL FI‘IL MUJARROD & FI‘IL MAZID (67) PELAJARAN 3. MENGENAL FI‘IL SHOHIH & FI‘IL MU‘TAL (70) PELAJARAN 4. MENGENAL FI‘IL LAZIM & FI‘IL MUTA‘ADDI (72) PELAJARAN 5. MENGENAL 3 MACAM FI‘IL (74)

PELAJARAN 6. PEMBENTUKAN FI‘IL MADHI (75) PELAJARAN 7. PEMBENTUKAN FI‘IL MUDHORE (76) PELAJARAN 8. PEMBENTUKAN FI‘IL AMER (77) PELAJARAN 9. TASHRIF FI‘IL MADHI (80)

PELAJARAN 10. TASHRIF FI‘IL MUDHORE (81)

(4)

3

JADWAL BELAJAR INTENSIF

Berikut ini urutan belajar yang disarankan jika ingin menjadikan buku ini sebagai sarana BELAJAR INTENSIF selama 7 HARI:

HARI MATERI HALAMAN

1

Ilmu Nahwu & Ilmu Shorof 6 Pengetahuan Umum 10

Mengenal Kata 22 Mengenal 5 Macam Isim 26

2

Membuat Kalimat 31 Mengenal Jumlah Mufidah 33 Mengenal 2 Pola Kalimat Inti 35 Mengenal 6 Kedudukan Isim 38

3

Memberi Sifat Isim 40 Menghubungkan 2 Kata 41 Menggabung 2 Isim 42 Mengenal 3 Macam Susunan Kata 44 Zhorof Makan 45 Menceritakan Sesuatu 46

4

Mabni & Mu‘rob 48 Isim yang Mabni 49 Mengenal Dhomir (Bag-1) 50 Mengenal Dhomir (Bag-2) 52 Mengenal Isim Isyarat 56 5

Syibhul Jumlah 57 Mubta Muakhor 58 Ujian Akhir Nahwu 59

6

Mengenal Wazan 63 Mengenal Fi‘il Mujarrod 67 Mengenal Fi‘il Shohih 70 Mengenal Fi‘il Lazim 72

7

Mengenal 3 Macam Fi‘il 74 Pembentukan Fi‘il Madhi 75 Pembentukan Fi‘il Mudhore 76 Pembentukan Fi‘il Amer 78 Tashrif Fi‘il Madhi 80 Tshrif Fi‘il Mudhore 81 Ujian Akhir Shorof 83

(5)
(6)

5

(7)

6

BAB 1

ILMU NAHWU & ILMU SHOROF

>>> Kenapa Kita Harus Belajar Ilmu Nahwu & Shorof ?

Ketika seseorang ingin menguasai bahasa Arab, maka dia harus belajar ilmu Nahwu dan ilmu Shorof terlebih dahulu.

Lho, kenapa bisa begitu? Kenapa kita harus belajar ilmu Nahwu dan ilmu Shorof dulu kalau ingin menguasai bahasa Arab?

Berikut ini penejelesannya.

>>> Tujuan Belajar Bahasa

Ketika seseorang belajar sebuah bahasa (bahasa apapun, tidak hanya bahasa Arab), maka tentunya yang dia inginkan adalah agar bisa berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa itu. Baik komunikasi lewat lisan maupun tulisan.

Nah, begitupun dengan bahasa Arab. Tujuan seseorang belajar bahasa Arab tentu saja adalah agar dia bisa berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Arab. Dan komunikasi itu bisa dilakukan lewat lisan ataupun lewat tulisan.

Sekarang saya ingin bertanya kepada Anda semua. Saat berkomunikasi, apa yang disampaikan seseorang kepada orang lain? Atau apa yang diterima seseorang dari orang lain?

Jawabannya tentu saja adalah ―KALIMAT‖. Bisa satu kalimat, dua kalimat, atau beribu-ribu kalimat. Dan kalimat itu bisa disampaikan lewat lisan maupun lewat tulisan.

Nah, dalam bahasa Arab, jika kita ingin bisa menyusun sebuah kalimat sempurna yang dimengerti oleh orang lain, maka kita harus belajar ilmu Nahwu dan ilmu Shorof terlebih dahulu. Oleh karena itulah, kedua ilmu ini harus dipelajari terlebih dahulu bagi orang yang ingin menguasai bahasa Arab. Tanpa menguasai kedua ilmu ini, seseorang tidak akan mungkin bisa membuat kalimat dengan baik dan benar.

Lalu, apa yang dimaksud dengan ilmu Nahwu dan ilmu Shorof?

>>> Mengenal Ilmu Shorof

Terlebih dahulu saya akan jelaskan tentang ilmu Shorof. Apa itu ilmu Shorof?

Ilmu Shorof adalah ilmu tentang cara mengubah sebuah kata menjadi berbagai macam bentuk (pola) yang berbeda-beda maknanya.

Misalnya dari dalam kamus kita ambil kata ―

نَﺮنَﺼنَﻧ

‖ (Menolong), ―

نَ نَﺮنَﺿ

‖ (Memukul), dan ―

نَﻞنَ نَقَﻗ

‖ (Membunuh). Kemudian, dengan berbekal ilmu Shorof, ketiga kata ini bisa kita ubah menjadi kata-kata berikut:

(8)

7

رٌ صْ صُﺼصْﻨنَﻣ

رٌﺮصِﺻ نَﻧ

صْﺮصُﺼصْﻧصُا

صُﺮصُﺼصْﻨنَقَ

Yang ditolong Yang menolong Tolonglah! Sedang menolong

رٌ صْ صُﺮصْﻀنَﻣ

رٌ صِ نَﺿ

صْ صِﺮصْﺿصِا

صُ صِﺮصْﻀنَ

Yang dipukul Yang memukul Pukullah! Sedang memukul

رٌ صْ صُقَ صْﻘنَﻣ

رٌﻞصِا نَﻗ

صْﻞصُ صْقَﻗصُا

صُﻞصُ صْﻘنَقَ

Yang dibunuh Yang membunuh Bunuhlah! Sedang membunuh Kita juga bisa ubah menjadi kata-kata berikut:

صْصُ صْﺮنَﺼنَﻧ

نَ صْﺮنَﺼنَﻧ

نَﻧصْﺮنَﺼنَﻧ

صُ صْﺮنَﺼنَﻧ

Kalian telah meolong Kamu telah menolong Kami telah menolong Saya telah menolong

Atau dengan kata lain, ilmu Shorof adalah ilmu tentang cara memproduksi kata. Dengan ilmu Shorof, kita bisa memproduksi berbagai macam bentuk kata dengan berbagai macam makna yang kita inginkan. Nah kemudian, dari berbagai macam kata yang kita produksi itu, kita akan menyusunnya menjadi sebuh kalimat. Dan untuk menyusunnya menjadi sebuah kalimat kita

harus belajar ilmu Nahwu terlebih dahulu.

PENTING !!!

Dan penting untuk kita ketahui, bahwa dengan ilmu Shorof kita bisa mengetahui harokat sebuah kata secara lengkap dari awal hingga akhir, sehingga sebuah kata bisa

dibaca atau diucapkan. Mohon ingat ini baik-baik !!!

>>> Mengenal Ilmu Nahwu

Ilmu Nahwu adalah ilmu yang mempelajari 3 hal:  Menyusun kata menjadi kalimat.

= Ada RUMUS KHUSUS untuk bisa menyusun kata menjadi kalimat. Menentukan kedudukan kata dalam kalimat.

Menentukan harokat akhir sebuah kata.

Perlu kita ketahui bersama bahwa sebuah kata jika sudah dimasukkan ke dalam sebuah kalimat akan berubah harokat akhirnya sesuai dengan kedudukan katanya.

Perhatikan baik-baik contoh berikut:

Orang yang ditolong telah memukul orang

yang membunuh

لًا صِا نَﻗ

رٌ صْ صُﺼصْﻨنَﻣ

نَ نَﺮنَﺿ

Orang yang membunuh telah memukul

(9)

8

Lihatlah! Kata ―

رٌ صْ صُﺼصْﻨنَﻣ

‖ dan ―

رٌﻞصِا نَﻗ

‖ berubah harokat akhir katanya sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat. Kata ―

رٌ صْ صُﺼصْﻨنَﻣ

‖ dan ―

رٌﻞصِا نَﻗ

‖ berharokat akhir dhommah saat berkedudukan sebagai SUBJEK, dan berharokat akhir FATHAH saat berkedudukan sebagai OBJEK.

Jadi, dengan belajar ilmu Nahwu disamping kita bisa menyusun kata menjadi kalimat, kita juga bisa menentukkan kedudukan kata dalam kalimat agar kita bisa menentukan harokat akhir katanya dengan tepat sesuai dengan kedudukannya.

PENTING !!!

Perlu diketahui bahwa kedudukan kata dalam kalimat itu ada banyak, tidak hanya SUBJEK dan OBJEK. Tapi ada juga, seperti: MUBTADA, KHOBAR, MUDHOF ILAIH, DLL. Insya Allah kita akan mempelajarinya secara bertahap dalam ilmu

Nahwu.

>>> Hubungan Ilmu Nahwu & Shorof

Dari penjelasan di atas, kita bisa mengetahui betapa eratnya hubungan antara ilmu Nahwu dan ilmu Shorof. Bahkan keduanya tidak bisa dipisahkan.

Ilmu Shorof ibarat ilmu tentang cara membuat material bangunan. Sedangkan ilmu Nahwu ibarat ilmu tentang cara menyusun material menjadi sebuah bangunan. Tentu akan tidak mungkin kita bisa menyusun sebuah rumah tanpa adanya material. Dan tidak akan mungkin juga kita bisa menyusun material menjadi sebuah bangunan jika kita tidak tahu bagaimana cara menyusunnya. BETUL ?!

>>> Kesimpulan

Jadi, kesimpulannya adalah:

KENAPA KITA BELAJAR ILMU SHOROF?

Agar kita bisa mengubah sebuah kata menjadi berbagai macam bentuk yang memiliki makna berbeda-beda sesuai yang kita inginkan.

KENAPA KITA BELAJAR ILMU NAHWU ?

Agar kita bisa menyusun kata-kata menjadi kalimat sempurna. Kemudian juga, agar kita bisa menentukan kedudukan sebuah kata dalam kalimat.

Lho, memangnya untuk apa kita mengetahui kedudukan sebuah kata dalam kalimat?

Agar kita bisa menentukan harokat akhir sebuah kata. Sebab, harokat akhir sebuah kata bisa berubah-ubah sesuai kedudukannya dalam kalimat.

(10)

9

Demikianlah penjelasan singkat tentang ilmu Nahwu dan Shorof yang bisa saya berikan. Semoga bermanfaat.

Wallahu a‘lam.

LATIHAN:

1. Apa yang dimaksud dengan ilmu nahwu? Jelaskan! 2. Apa yang dimaksud dengan ilmu shorof? Jelaskan!

(11)

10

BAB 2

PENGETAHUAN UMUM

Agar kegiatan belajar kita menjadi mudah, ada beberapa hal yang harus kita ketahui dan pahami terlebih dahulu.

1. Huruf Hijaiyyah

(

صُ يَّيصِا نَ صِصْاا صُ صْ صُﺮصُصْ نَا)

ada 29, yaitu:

2. Sebuah kata yang diawali alif-lam (

ﻝﺍ

) tidak boleh ditanwin. Sebab, ALIF-LAM dan TANWIN

TIDAK BOLEH bergabung dalam satu kata. Jika dalam satu kata sudah terdapat alif-lam,

maka kata itu tidak boleh ditanwin. Begitupun sebaliknya.

SALAH BENAR BENAR

رٌﺪصِ صْﺴنَﻤصْﻟنَﺍ

رٌﺪصِ صْﺴنَﻣ

صُﺪصِ صْﺴنَﻤصْﻟنَﺍ

رٌﺏ نَ صِﻜصْﻟنَﺍ

رٌﺏ نَ صِﻛ

صُﺏ نَ صِﻜصْﻟنَﺍ

Lalu, apa bedanya kata yang beralif-lam dengan yang tidak? Akan datang penjelasannya nanti

insya Alloh.

3. Apabila alif-lam (

ﻝﺍ

) dirangkaikan dengan HURUF-HURUF QOMARIYYAH, maka cara membacanya seperti membaca kata ―Al-Qomar (

صُﺮنَﻤنَﻘصْﻟنَﺍ

)‖, yaitu dengan MENSUKUNKAN huruf lam-nya.

Huruf qomariyyah ada 14, yaitu:

ﻱ ﻭ ﻫ ﻡ ﻙ ﻕ ﻑ ﻍ ﻉ ﺥ ﺡ ﺝ ﺏ ﺃ

Contoh:

Kelas

صُﻞصْﺼنَﻔصْﻟنَا

Yang pertama

صُ يَّ نَصْ نَا

Bulan

صُﺮنَﻤنَﻘصْﻟنَا

Rumah

صُ صْينَقَ صْﻟنَا

Kursi

يُّ صِﺳصْﺮصُﻜصْﻟنَا

Yang cantik

صُ نَﻠصْقَيصِﻤنَصْ نَا

Majalah

صُ يَّﻠنَ نَﻤصْﻟنَا

Cerita

صُ نَ نَﻜصِصْ نَا

(12)

11

Petunjuk

صُ نَ انَﺪصِصْانَا

Kebaikan

صُﺮصْقَينَصْ نَا

Wasiat

صُ يَّيصِﺻنَ صْﻟنَا

Ilmu

صُﻢصْﻠصِﻌصْﻟنَا

Keyakinan

صُصْ صِﻘنَيصْﻟنَا

Yang ghaib

صُ صْينَﻐصْﻟنَا

Alif-lam (

ﻝﺍ

) yang bertemu dengan ke-14 huruf di atas disebut ALIF-LAM

AL-QOMARIYYAH (

صُ يَّ صِﺮنَﻤنَﻘصْﻟنَا

).

CARA MENGHAFALNYA ialah dengan menghafal UNGKAPAN berikut:

صْﻪنَﻤصْيصِﻘنَﻋ صْﻒنَﺧ نَ نَﻚيَّ نَح صِﻎصْبنَ

4. Namun, apabila sebuah kata diawali oleh SELAIN ke-14 huruf di atas (ditambah alif), yaitu:

Ketika diberi alif-lam (

ﻝﺍ

) di awalnya, maka huruf lam (

) tidak dibaca, kemudian ke-14 huruf ini diberi tasydid ( ّ ).

Matahari

صُﺲصْﻤيَّلﻟنَا

Taubat

صُ نَبصْ يَّقَ ﻟنَا

Shalat

صُ نَ يَّﺼﻟنَا

Tiga

صُ نَ نَ يَّلﻟا

Kesesatan

صُ نَﻟ نَ يَّﻀﻟنَا

Toko

صُا يَّﻛيُّﺪﻟا

Dokter

صُ صْيصِ يَّﻄﻟنَا

Dzikir

صُﺮصْﻛيّْﺬﻟنَا

Zalim

صُصِا يَّﻈﻟنَا

Kepala

صُ صْ يَّﺮﻟنَا

Malam

صُﻞصْييَّﻠﻟنَا

Berkunjung

صُ نَ نَ يّْﺰﻟنَا

Nikmat

صُ نَﻤصْﻌيّْقَﻨﻟنَا

Langit

صُا نَﻤيَّﺴﻟنَا

Ke-14 huruf di atas disebut huruf-huruf syamsiyyah. Kemudian, alif-lam yang bertemu dengan ke-14 huruf ini disebut ALIF-LAM ASY-SYAMSIYYAH (

صُ يَّيصِﺴصْﻤيَّلﻟنَا

). Sebab alif-lam

(13)

12

(

ﻝﺍ

) dibacanya sama seperti membaca asy-syams (

صُﺲصْﻤيَّلﻟنَا

), yaitu dengan tidak membaca huruf lam-nya. Jadi huruf lam dianggap tidak ada.

5. Apabila ada kata yang berawalan alif-lam (

ﻝﺍ

) dibaca sendirian (tidak dibaca bersambung dengan kata sebelumnya), maka cara membacanya adalah dengan memfathahkan huruf alif (Perhatikan contoh di atas).

Namun, jika dibaca bersambung dengan kata sebelumnya, maka huruf alif tidak dibaca (dianggap tidak ada). Adapun huruf lam (

) mengikuti ketentuan nomor 3 dan 4 di atas.

صُﺮنَﻤنَﻘصْﻟﺍنَﻭ

صُﺮنَﻤنَﻘصْﻟنَﺍ

صُﺲصْﻤيَّلﻟانَ

صُﺲصْﻤيَّلﻟنَا

6. Huruf ―

صِﻝ

‖ (arti: untuk) jika bergabung dengan kata yang beralif-lam, maka huruf alif yang ada di awal kata itu dibuang. Contoh:

ﻪصّﻠصِﻟ

للها

+

صِﻝ

نَﻦصْيصِﻨصِﻣصْﺆصُﻤصْﻠصِﻟ

نَﻦصْيصِﻨصِﻣصْﺆصُﻤصْﻟنَﺍ

+

صِﻝ

7. Huruf ta (

) ada dua bentuk: (1) TA MAFTUHAH (

صُ نَحصْ صُقَ صْﻔنَﻤصْﻟا صُا يَّ ﻟنَا

) dan (2) TA MARBUTHOH (

صُ نَﻃصْ صُقَبصْﺮنَﻤصْﻟا صُا يَّ ﻟنَا

).

Ta maftuhah (

) artinya adalah ta yang terbuka, sedangkan ta marbuthoh (

) artinya adalah ta yang terikat/tertutup. Contoh:

رٌ نَﺤنَﺴصْﻤصِﻣ

رٌ نَ صْ يُّقَ نَﺳ رٌﺕصْ نَﺻ رٌﺕصْ نَﻣ

Penghapus Papan tulis Suara Kematian

8. UMUMNYA, sebuah kata yang berharokat akhir fathatain

(

ﹱ)

, ditambahkan huruf alif (

) di akhirnya. Contoh:

ﺍلًاﺪصْ نَﺯ رٌﺪصْ نَﺯ لًاﻤنَﻠنَﻗ رٌﻢنَﻠنَﻗ لًاب نَ صِﻛ رٌﺏ نَ صِﻛ

(14)

13

KECUALI untuk kata yang berakhiran ta marbuthoh (

) dan berakhiran hamzah (ء), tidak diberi alif di akhir katanya. Contoh:

لًاا نَﺴصِﻧ

رٌا نَﺴصِﻧ

لًا نَﺳنَﺭصْﺪنَﻣ

رٌ نَﺳنَﺭصْﺪنَﻣ

Para wanita Para wanita Sekolah Sekolah

لًاا نَنَ

رٌا نَنَ

لًا نَ نَ صْﻜنَﻣ

رٌ نَ نَ صْﻜنَﻣ

Langit Langit Perpustakaan Perpustakaan

9. Sebuah kata yang berakhiran ta marbuthoh (

), apabila bersambung dengan kata lain secara langsung (menempel), maka huruf ta marbuthoh berubah menjadi ta maftuhah. Sebab ta marbuthoh posisinya hanya ada di akhir kata. Contoh:

نَﻚصُ نَ نَ صْﻜنَﻣ

نَﻙ

+

رٌ نَ نَ صْﻜنَﻣ

Perpustakaanmu Kamu + Perpustakaan

صُﻪصُ نَﺳنَ صْﺪنَﻣ

صُ

+

رٌ نَﺳنَﺭصْﺪنَﻣ

Sekolahnya Dia + Sekolah

Namun, jika tidak bersambung secara langsung (menempel), maka tidak berubah. Contoh:

صُ نَ نَ صْﻜنَﻣ

صِ نَﻨصْ صِﺪنَﻤصْﻟﺍ

صِ نَ صْﺮنَﻘصْﻟﺍ

صُ نَﺳنَﺭصْﺪنَﻣ

Perpustakaan kota Sekolah desa

LATIHAN:

1. BACALAH kata-kata berikut ini dengan harokat yang benar!

صُﺪنَﻟنَ ﻟﺍ

Anak

صُ صْ نَ ا

Bumi

صُﺬصْيصِﻤصْﻠصِ ﻟﺍ

Murid

صُﺓنَﺬصِﻓ نَﻨﻟﺍ

Jendela

صُ نَﺟ نَﺟصُﺰﻟﺍ

Kaca

صُﻢصِﻟ نَﻈﻟﺍ

Orang yang zhalim

صُ نَﻓصْﺮصُﻐﻟﺍ

Kamar

صُﻞنَﻤنَ ﻟﺍ

Onta

(15)

14

2. Ubahlah harokat akhir kata-kata berikut ini menjadi fathatain!

يّّ صِﻠنَﻋ

Si Ali

رٌﺪصِ صْﺴنَﻣ

Masjid

رٌﺓنَﺭصْﻭصُﺭ نَﻗ

Botol

رٌ نَﻄنَﺧ

Salah

رٌ نَ نَ صْﻜنَﻣ

Perpustakaan

رٌاانَ

Penyakit

رٌ نَﺳنَﺭصْﺪنَﻣ

Sekolah

رٌاانَﺰنَﺟ

Balasan

رٌﺮصْ صِﺮنَﺳ

Tempat tidur

رٌﻢنَﻟ نَﻋ

Alam

رٌ صْينَب

Rumah

رٌاانَ نَ

Obat

رٌاانَ نَﺳ

Sama

رٌ ايَّ نَﺟ

HP

رٌﺪيَّﻤنَصُ

Si Muhammad

3. Masukkan alif-lam ―

ﻝﺍ

‖ ke dalam kata-kata berikut!

رٌﻞصْ صِﺪصْﻨصِﻣ

Sapu tangan

رٌ نَﺳيّْ نَﺪصُﻣ

Guru wanita

رٌﺡ نَ صْﻔصِﻣ

Kunci

رٌ نَﻛصْ نَﺷ

Garpu

رٌصّ صِﺳصْﺮصُﻛ

Kursi

رٌ نَﻘنَﻌصْﻠصِﻣ

Sendok

رٌﻢصْ نَﻧ

Bintang

نَﺩ

رٌ صْﻟ

Timba

رٌﺺصْيصِﻤنَﻗ

Kemeja

رٌ نَﺟايَّ نَ

Sepeda

4. HAFALKAN semua KOSA KATA di ATAS! BACALAH BERULANG-ULANG ! (Minimal 10X)

(16)

15

(17)

16

PANDUAN BELAJAR

1. BACALAH semua KOSAKATA yang ada dengan suara keras. Ucapkan secara berulang-ulang (minimal 3 kali sehari) hingga lancar.

2. HAFALKAN semua KOSA KATA dengan baik.

3. BERLATIHLAH membuat KALIMAT SEMPURNA dengan menggunakan KOSAKATA yang ada. (Pelajari cara membuat kalimat dalam ILMU NAHWU).

4. PERBANYAKLAH perbendaharaan KOSAKATA dengan banyak membaca A-QUR‘AN, AL-HADITS, & kitab-kitab ringkas yang ditulis oleh para ulama. Dan, sering-seringlah

membuka kamus.

INGAT !!!

SEMAKIN BANYAK KOSAKATA KITA MILIKI,

SEMAKIN MUDAH KITA MEMAHAMI BAHASA ARAB

KATA

KATA dalam BAHASA ARAB terbagi 3:

HURUF

FI‘IL

ISIM

KATA DEPAN/KATA SAMBUNG

KATA KERJA KATA yang menunjukkan MANUSIA, HEWAN, TUMBUHAN, BENDA MATI, SIFAT, WAKTU, & TEMPAT.

FI‘IL

FI‘IL dalam ILMU NAHWU terbagi menjadi 3:

FI‘IL AMER

FI‘IL MUDHORE

FI‘IL MADHI

KATA KERJA PERINTAH KATA KERJA untuk WAKTU SEKARANG/AKAN

DATANG

KATA KERJA untuk WAKTU LAMPAU

(18)

17

BACALAH KOSAKATA BERIKUT INI DENGAN SUARA KERAS (MINIMAL 3 X)

HURUF KATA KERJA NO PERINTAH SEKARANG DAHULU

صْﻦصِﻣ

صْﻞصُﻛ

صُﻞصُﻛصْ نَ

نَﻞنَﻛنَ

1

نَ صِ

صْ نَﺮصْﺷصِا

صُ نَﺮصْلنَ

نَ صِﺮنَﺷ

2

ىنَﻠنَﻋ

صْﺲصِﻠصْﺟصِا

صُﺲصِﻠصْنَ

نَﺲنَﻠنَﺟ

3

صِ

صْﻞصِﺴصْﻏصِا

صُﻞصِﺴصْﻐنَقَ

نَﻞنَﺴنَﻏ

4

صِ

صْ صِﺮصْﺿصِا

صُ صِﺮصْﻀنَ

نَ نَﺮنَﺿ

5

صِ

صْﺮصُﺼصْﻧصُا

صُﺮصُﺼصْﻨنَقَ

نَﺮنَﺼنَﻧ

6

نَ

صْﺬصُﺧ

صُﺬصُﺧصْ نَ

نَﺬنَﺧنَ

7

صْ نَ

صْﻞصِصْحمصِا

صُﻞصِﻤصْنَ

نَﻞنَنَحم

8

نَ

صْﻊنَﺿ

صُﻊنَﻀنَ

نَﻊنَﺿنَ

9

صْنَا

صْ نَﻫصْ صِا

صُ نَﻫصْﺬنَ

نَ نَﻫنَ

10 ARTI

Dari Makanlah ! Sedang makan Telah makan 1 Ke Minumlah ! Sedang minum Telah minum 2 Di atas Duduklah ! Sedang duduk Telah duduk 3 Di dalam Cucilah ! Sedang mencuci Telah mencuci 4 Dengan Pukullah ! Sedang memukul Telah memukul 5 Untuk/milik Tolonglah ! Sedang menolong Telah menolong 6

Dan Ambillah ! Sedang

mengambil Telah mengambil 7 Atau Bawalah ! Sedang membawa Telah membawa 8 Tidak Letakkanlah ! Sedang

meletakkan Telah meletakkan 9 Belum Pergilah ! Sedang pergi Telah pergi 10

(19)

18

BACALAH KOSAKATA BERIKUT INI DENGAN SUARA KERAS (MINIMAL 3 X) BENDA MATI TUMBUHAN HEWAN MANUSIA NO

رٌﺮنَ نَح

رٌ نَﺮنَ نَﺷ

رٌ صْﻠنَﻛ

رٌﻞصُﺟنَ

1

رٌﻒصْينَﺳ

رٌ صْلصُﻋ

رٌ صْﺮصِﻗ

رٌ نَ صْﺮنَﻣ

2

رٌ صْ نَقَ

رٌ نَ نَ

رٌﻞصْيصِﻓ

رٌﺪنَﻟنَ

3

رٌ انَ صْﺮصِﺳ

رٌ نَﺮصْﻫنَ

رٌﻞنَنَ

رٌ صْﻨصِب

4

رٌ انَﺪصِﺟ

رٌا يَّﻔصُقَا

رٌ نَﺮنَﻘنَقَب

يّّ صُ

5

رٌ نَﻋ نَﺳ

رٌ نَﻨصِﻋ

رٌ نَﻠصْنَ

رٌ نَ

6

رٌﺮصْﻄصِﻋ

رٌ نَ صِﻛ نَﻓ

يّّﻂصِﻗ

رٌﺪيَّﻤنَصُ

7

رٌ نَﻔنَلصْﻨصِﻣ

رٌ نَﻘصُقَاصْﺮصُقَب

رٌ نَﻧصْ نَ

رٌ صِﻟ نَﻃ

8

رٌﻂصْلصُﻣ

رٌ صْ نَﻣ

رٌ نَﺟ نَﺟنَ

رٌ نَ صِﻟ نَﻃ

9

رٌ نَب

رٌا نَصْ صِ نَب

رٌﻚصْ صِ

رٌ نَ صْﺳصُ

10 ARTI

Batu Pohon Anjing Laki-laki 1 Pedang Rumput Monyet Wanita 2 Baju Daun Gajah Anak laki-laki 3 Celana Bunga Onta Anak wanita 4 Tembok Apel Sapi betina Ibu 5 Jam Anggur Semut Bapak 6 Minyak wangi Buah Kucing Muhammad 7 Handuk Jeruk Kelinci Siswa 8 Sisir Pisang Ayam betina Siswi 9 Pintu Terong Ayam jantan Ustadz 10

(20)

19

BACALAH KOSAKATA BERIKUT INI DENGAN SUARA KERAS (MINIMAL 3 X) WAKTU TEMPAT SIFAT NO

رٌا نَ نَﺻ

رٌﺪصِ صْﺴنَﻣ

رٌﻞصْيصِنَ

1

رٌ نَ نَقَﻧ

رٌ نَﺳنَ صْﺪنَﻣ

رٌ صْيصِ نَﻗ

2

رٌا نَﺴنَﻣ

رٌ صْينَقَب

رٌﺮصْقَيصِ نَﻛ

3

رٌﻞصْينَﻟ

رٌ نَﻓصْﺮصُﻏ

رٌﺮصْقَيصِﻐنَﺻ

4

رٌ صْ نَقَ

رٌ يَّنَحم

رٌﺮصْقَيصِلنَﻛ

5

رٌ صْ صُقَ ﺳصُ

رٌا نَ صْﺴصُب

رٌﻞصْيصِﻠنَﻗ

6

رٌﺮصْ نَﺷ

رٌ نَ صْﻜنَﻣ

رٌ صْ صِﺮنَﻗ

7

رٌ نَﻨنَﺳ

رٌ نَﻓصْﺮصُﺷ

رٌﺪصْيصِﻌنَب

8

نَا صْ نَا

رٌﺦنَ صْﻄنَﻣ

رٌﺬصْ صِﺬنَﻟ

9

الًاﺪنَﻏ

رٌﻞصْﺼنَﻓ

رٌﻒصْيصِﻈنَﻧ

10 ARTI

Pagi Masjid Indah 1 Siang Sekolah Jelek 2 Sore Rumah Besar 3 Malam Kamar Kecil 4 Hari Kamar mandi Banyak 5 Seminggu Kebun Sedikit 6 Sebulan Meja Dekat 7 Tahun Beranda Jauh 8 Sekarang Dapur Lezat 9 Besok Kelas Bersih 10

(21)

20

BAG 1

DASAR-DASAR

ILMU NAHWU

(22)

21

TARGET:

1.

MEMBUAT KALIMAT SEMPURNA

لًا صْيصِنَ لًاح نَ نَﺻ صِﺪصِ صْﺴنَﻤصْﻟا صِ نَا صْﺮصُﻘصْﻟنَا رٌﺪيَّﻤنَصُ نَ نَﺮنَقَﻗ

Muhammad membaca al-Qur‘an di Masjid pada pagi hari yang indah

صُ نَﺮصْﻘنَقَا

صُ نَ صْﺮنَﻤصْﻟا

صِ نَﻌصِﺳانَ صْﻟا صِ نَﻓصْﺮصُﻐصْﻟا صِ لًا نَﻟ نَﺳصِ

Wanita itu sedang membaca surat di dalam kamar yang luas

2.

MENCERITAKAN SESUATU Rumah itu besar dan indah

رٌﻞصْيصِنَ نَ رٌﺮصْقَيصِ نَﻛ صُ صْينَقَ صْﻟنَا

Ali tinggal di rumah besar itu

صِصْ صِ نَﻜصْﻟا صِ صْينَقَ صْﻟا صِ يّّ صِﻠنَﻋ صُﻦصُﻜصْﺴنَ

Di dalam kamar (ada) meja dan kursi

يّّ صِﺳصْﺮصُﻛ نَ رٌ نَ صْﻜنَﻣ صِ نَﻓصْﺮصُﻐصْﻟا صِ

Kursi itu bersih

رٌﻒصْيصِﻈنَﻧ يُّ صِﺳصْﺮصُﻜصْﻟنَا

Muhammad sedang duduk di atas kursi yang bersih itu

صِﻒصْيصِﻈيَّﻨﻟا يّْ صِﺳصْﺮصُﻜصْﻟا ىنَﻠنَﻋ رٌﺪيَّﻤنَصُ صُﺲصِﻠصْنَ

3.

MEMBERI HAROKAT & MENERJEMAHKAN CERITA PENDEK TANPA HAROKAT

ﻤﻃ ﻓ ﻠﻋ

ﻟ ﻃ ﻤﻃ ﻓ ﻟ ﻃ ﻠﻋ

.

ﺳ ﺪلما ﻟ ﻃ ﻤﻃ ﻓ ﻌﻣ ا ﻟ ﻃ ﻠﻋ

.

ا نه ﺳ ﺪلما ﻤﻃ ﻓ ﻫﺬا ح ﺻ ﻌﻣ ا ﻠﻋ ﻫﺬ

.

ﻌﻣ ا ﻠﻋ ﻫﺬ

ﺟا ﺪﻟ ب ﺳ ﺪلما ﻤﻃ ﻓ ﻫﺬا ﻠﻓ ب

.

ﻌﻤ ا ﻌﻣ ا يبﺮﻌﻟا ﻐﻠﻟا ﻠﻋ ﺪ

ﺴﻟا ﺳ ﺪلما يبﺮﻌﻟا ﻐﻠﻟا ﻤﻃ ﻓ ﺪا

.

ﺪ مج ﻟ ﻃ ﻤﻃ ﻓ ﺪ مج ﻟ ﻃ ﻠﻋ

.

(23)

22

PELAJARAN 1

MENGENAL KATA

 KATA adalah UCAPAN yang memiliki ARTI  KATA dibagi menjadi 3: ISIM, FI‘IL & HURUF

 ISIM adalah KATA yang menunjukkan MANUSIA, HEWAN, TUMBUHAN, BENDA MATI, SIFAT, WAKTU, & TEMPAT.

 FI‘IL adalah KATA KERJA.

 HURUF adalah KATA DEPAN atau KATA SAMBUNG.

Sebuah literatur berbahasa Arab, sepanjang apapun, sebenarnya hanya tersusun dari kata. Kata demi kata disusun menjadi sebuah kalimat. Kalimat demi kalimat disusun menjadi sebuah paragraf. Kemudian paragraf demi paragraf disusun menjadi sebuah tulisan yang panjang hingga berlembar-lembar banyaknya.

KATA artinya adalah UCAPAN yang memiliki ARTI.

KATA bahasa Arabnya adalah KALIMAT (

صُ نَﻤصِﻠنَﻜصْﻟنَا

), sedangkan KALIMAT bahasa Arabnya adalah JUMLAH (

صُ نَﻠصْﻤصُصْ نَا

). Hati-hati, jangan sampai tertukar!

BAHASA INDONESIA BAHASA ARAB KATA

ﻤﻠﻜﻟا

KALIMAT

ﻠﻤ ا

>>> PEMBAGIAN KATA

Dalam bahasa Arab, KATA dibagi menjadi 3: ISIM, FI‘IL, dan HURUF.

PENJELASAN: 1. ISIM

ISIM (

صُﻢصْﺳصِصْ نَا

) adalah KATA yang menunjukkan: Manusia, Hewan, Tumbuhan, Benda Mati, Sifat, Waktu, dan Tempat.

رٌﺮنَ نَح رٌﺮصْنَ رٌﻞصْيصِﻓ

رٌﻞصُﺟنَ

Batu Kurma Gajah Seorang laki-laki

رٌﺪصِ صْﺴنَﻣ رٌﻞصْينَﻟ رٌا نَ نَﺻ

رٌﻞصْيصِنَ

(24)

23

2. FI’IL

FI’IL (

صُﻞصْﻌصِﻔصْﻟنَا

) adalah KATA KERJA. FI‘IL dibagi menjadi 3:

صِﺮصْﻣنَصْ ا صُﻞصْﻌصِﻓ

صُ صِ نَﻀصُﻤصْﻟا صُﻞصْﻌصِﻔصْﻟنَا

صِﺿ نَﻤصْﻟا صُﻞصْﻌصِﻔصْﻟنَا

Kata kerja perintah Kata kerja untuk waktu sekarang/akan datang

Kata kerja untuk waktu lampau

صْ صُ صْﻛصُا

صُ صُ صْﻜنَ

نَ نَ نَﻛ

Tulislah! Sedang/akan menulis Telah menulis

CATATAN:

1. Untuk membedakan FI‘IL MUDHORE yang bermakna ―sedang‖ dan ―akan‖ dilihat dari konteks kalimatnya.

Ali di kamar sedang membaca al-Qur‘an

نَا صْﺮصُﻘصْﻟا صُ نَﺮصْﻘنَقَ صِ نَﻓصْﺮصُﻐصْﻟا صِ يّّ صِﻠنَﻋ

Ali akan pergi besok

الًاﺪنَﻏ يّّ صِﻠنَﻋ نَ نَﻫصْﺬنَ

2. Biasanya untuk memberi makna ―AKAN‖ pada FI‘IL MUDHORE, diberi tambahan huruf ―

نَ

‖ di awalnya.

صُ نَﻫصْﺬنَينَﺳ

صُﻊصِﺟصْﺮنَقَينَﺳ

صُ صُ صْﺪنَينَﺳ

Dia akan pergi Dia akan pulang Dia akan belajar

PENJELASAN LEBIH LENGKAP TENTANG FI’IL ADA DALAM ILMU SHOROF 3. HURUF

HURUF (

صُ صْﺮنَصْ نَا

) adalah KATA DEPAN atau KATA SAMBUNG.

صِ

ىنَﻠنَﻋ

نَ صِ

صْﻦصِﻣ

Di dalam Di atas Ke Dari

صْ نَ

نَ

صِ

صِ

(25)

24

CATATAN:

1. Ada 2 KELOMPOK huruf yang banyak digunakan:

A. HURUF JAR (

يّْﺮنَصْ ا صُ صْﺮنَح

) yaitu HURUF yang menyebabkan ISIM yang terletak setelahnya menjadi berharokat akhir KASROH.

Dari masjid

صِﺪصِ صْﺴنَﻤصْﻟا ﻦﻣ صْﻦصِﻣ

Ke masjid

صِﺪصِ صْﺴنَﻤصْﻟا نَ صِ

Di atas kursi

يّْ صِﺳصْﺮصُﻜصْﻟا ىﻠﻋ ىنَﻠنَﻋ

Di dalam kamar

صِ نَﻓصْﺮصُﻐصْﻟا

صِ

Dengan pesawat

صِ نَﺮصِا يَّﻄﻟ ب

صِ

Untuk/milik Muhammad

دٍﺪيَّﻤنَﺤصُﻤصِﻟ

صِ

B. HURUF ATHOF (

صِﻒصْﻄنَﻌصْﻟا صُ صْﺮنَح

) yaitu HURUF yang berfungsi untuk MENGHUBUNGKAN dua kata (ISIM atau FI‘IL).

Ali dan Hasan

رٌﻦنَﺴنَح نَ يّّ صِﻠنَﻋ

Kitab atau pena

رٌﻢنَﻠنَقَﻗ صْ نَ رٌ نَ صِﻛ

2. HURUF JAR hanya masuk kepada ISIM. Jadi, jika dalam sebuah kalimat ada HURUF JAR, berarti kata setelahnya adalah ISIM. (Lihat contoh-contoh di atas).

3. ISIM yang terletak setelah huruf jar dikenal dengan istilah MASBUQ BI HARFIL JAR (

يّْﺮنَصْ ا صِ صْﺮنَصِ صُ صْ صُقَ صْﺴنَﻤصْﻟنَا

). MOHON INGAT INI BAIK-BAIK!!!

>>> CIRI-CIRI ISIM

ISIM bisa dikenali dengan 2 CIRI:

1. Ada ALIF-LAM (

ا

) di awalnya. 2. Ada TANWIN di akhirnya.

NAMUN, ALIF-LAM dan TANWIN tidak boleh berkumpul dalam sebuah isim. Jika sebuah isim sudah diberi ALIF-LAM, maka tidak boleh ditanwin. Begitupun sebaliknya.

SALAH BENAR BENAR

رٌﺪصِ صْﺴنَﻤصْﻟنَا رٌﺪصِ صْﺴنَﻣ صُﺪصِ صْﺴنَﻤصْﻟنَا

رٌﻢنَﻠنَﻘصْﻟنَا

رٌﻢنَﻠنَقَﻗ

صُﻢنَﻠنَﻘصْﻟنَا

(26)

25

Lalu, apa bedanya ISIM yang beralif-lam dengan yang bertanwin? Akan datang penjelasannya nanti.

RINGKASAN

1

ﻤﻠﻜﻟا

KATA adalah ucapan yang memiliki arti 2

ﻠﻤ ا

KALIMAT

3

ﻢﺳ ا

KATA yang menunjukkan manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, sifat,waktu, dan tempat

4

ﻞﻌﻔﻟا

KATA KERJA

5

ﺮ ا

KATA DEPAN atau KATA SAMBUNG

6

ﺿ لما ﻞﻌﻔﻟا

KATA KERJA untuk waktu LAMPAU 7

ﻀلما ﻞﻌﻔﻟا

KATA KERJA untuk waktu SEKARANG atau akan datang 8

ﺮﻣ ا ﻞﻌﻓ

KATA KERJA PERINTAH

9

ﺮ ا ﺮح

HURUF yang menyebabkan ISIM yang terletak setelahnya menjadi berharokat KASROH

10

ﻒﻄﻌﻟا ﺮح

HURUF SAMBUNG, huruf yang berfungsi untuk menyambung dua kata

11

ﺮ ﺴلما

ﺮ ا

ISIM yang terletak SETELAH HURUF JAR

MOHON HAFALKAN BAIK-BAIK!!!

LATIHAN:

Sebutkan ISIM, FI‘IL, dan HURUF yang terdapat dalam surat An-Nas berikut! (ISIM=14, FI‘IL=3, HURUF=5)





















































(27)

26

PELAJARAN 2

MENGENAL 5 MACAM ISIM

Ada 5 MACAM ISIM yang HARUS kita ketahui dan fahami dengan baik di tingkat dasar. Yaitu: 1 Isim Ghoiru Munshorif (فرصنملا ريغ مسلاا) ISIM yang TIDAK BOLEH diTANWIN 2 Isim Mudzakkar (ركذملا مسلاا) ISIM yang berjenis LAKI-LAKI 3 Isim Muannats (ثنؤملا مسلاا) ISIM yang berjenis WANITA 4 Isim Nakiroh (ةركنلا مسلاا) ISIM yang masih UMUM penunjukkannya 5 Isim Makrifah (ةفرعملا مسلاا) ISIM yang sudah TERTENTU

penunjukkannya

PENJELASAN:

1. ISIM GHOIRU MUNSHORIF

Sebuah ISIM jika tidak diberi ALIF-LAM, maka HARUS diberi TANWIN di akhirnya. Ini

KAIDAH UMUMNYA. INGAT, ini KAIDAH UMUMNYA!!!

رٌ نَب صُ نَ صْﻟنَا

رٌ نَﺳنَ صْﺪنَﻣ صُ نَﺳنَ صْﺪنَﻤصْﻟنَا

Namun, ada beberapa SEBAB yang membuat sebuah ISIM TETAP TIDAK BOLEH DIBERI

TANWIN meskipun tidak diberi ALIF-LAM. ISIM jenis ini dikenal dengan istilah ISIM GHOIRU

MUNSHORIF (

صِ صِﺮنَﺼصْﻨصُﻤصْﻟا صُﺮصْقَينَﻏ صُﻢصْﺳصِصْ نَا

) alias ISIM YANG TIDAK BOLEH DITANWIN.

Diantara SEBAB sebuah ISIM TIDAK BOLEH DITANWIN adalah: 1. Nama WANITA

صُ نَﻨصْقَ نَ صُ نَصْ صِﺪنَﺧ صُ نَلصِا نَﻋ

Zainab Khodijah Aisyah

2. Nama LAKI-LAKI yang berakhiran TA MARBUTHOH.

صُ نَ صِ نَﻌصُﻣ صُ نَﺤصْﻠنَﻃ صُ نَﺰصْنَحم

Muawiyah Tholhah Hamzah

3. Nama ASING (NON ARAB), baik nama MANUSIA atau NAMA DAERAH

صُ انَﺪصْﻐنَقَب صُﻞصْيصِﻋ نَصْ صِ صُﻢصْيصِﻫانَﺮصْقَبصِ

(28)

27

CATATAN:

Semua nama Nabi termasuk ISIM GHOIRU MUNSHORIF, KECUALI 6 NAMA, yaitu:

رٌ صْ صُﻟ رٌاصْ صُقَﻧ رٌ صْ صُﻫ رٌ صْينَﻌصُﺷ رٌ صِﻟ نَﺻ رٌﺪيَّﻤنَصُ

LATIHAN:

1. Sebutkan KAIDAH UMUM tentang ISIM!

2. Sebutkan 3 SEBAB sebuah ISIM tidak boleh diberi TANWIN! Berikan contohnya masing-masing 3 buah!

3. Apa yang dimaksud dengan ISIM GHOIRU MUNSHORIF? Jelaskan!

4. Sebutkan sebab isim-isim berikut ini digolongkan ke dalam kelompok isim ghoiru munshorif!

صُ نَﺰصْنَحم صُ نَﻨصْقَ نَ صُ نَﺤصْﻠنَﻃ صُ نَصْ صِﺪنَﺧ صُ نَﻣ نَﺳصُ

صُ نَﻤصِﻃ نَﻓ صُﻞصْيصِﻋ نَصْ صِ صُ نَﺮنَﺴصْينَﻣ صُﻢصْيصِﻫانَﺮصْقَبصِ صُ نَلصِا نَﻋ

---oOo---

2 & 3. ISIM MUDZAKKAR & ISIM MUANNATS

Berdasarkan JENISNYA, ISIM dibagi menjadi dua: Isim MUDZAKKAR (

صُﺮيَّﻛنَﺬصُﻤصْﻟنَا

) & Isim MUANNATS (

صُ يَّﻧنَﺆصُﻤصْﻟنَا

).

 Isim MUDZAKKAR adalah isim yang berjenis LAKI-LAKI.  Isim MUANNATS adalah isim yang berjenis WANITA.

Bagaimana cara membedakannya ?

Cara membedakannya ialah dengan terlebih dahulu kita mengenali kelompok ISIM MUANNATS. Jika tidak termasuk ke dalam kelompok ISIM MUANNATS, maka kita bisa masukkan ke dalam kelompok ISIM MUDZAKKAR.

MENURUT ORANG ARAB, yang termasuk ke dalam kelompok ISIM MUANNATS adalah: 1. MANUSIA atau HEWAN yang berjenis kelamin wanita.

رٌ صْﻨصِب

رٌ نَ صْﺮنَﻣ

رٌ نَﺮنَﻘنَقَب

Anak wanita Wanita Sapi betina

(29)

28

صُ نَﻤصِﻃ نَﻓ صُنَ صْﺮنَﻣ صُ نَﻤصْيصِﻠنَح

Fatimah Maryam Halimah

3. Isim yang berakhiran TA MARBUTHOH

رٌ نَ يَّينَﺳ رٌ نَﺳنَ صْﺪنَﻣ رٌ نَﻔنَلصْﻨصِﻣ

Mobil Sekolah Handuk

CATATAN:

1. Nama laki-laki yang berakhiran TA MARBUTHOH tetap dianggap MUDZAKKAR, dan penulisannya tidak boleh ditanwin.

2. ANGGOTA TUBUH yang BERPASANGAN (Mata, Telinga, Tangan, Kaki, Dll.) dimasukkan ke dalam KELOMPOK ISIM MUANNATS.

LATIHAN:

1. Sebutkan 3 KELOMPOK ISIM MUANNATS! Beri contohnya masing-masing 3 buah! 2. Bedakan ISIM MUDZAKKAR & ISIM MUANNATS dari kata-kata berikut ini!

رٌ نَﺳايَّﺮصُﻛ صُ نَﻣ نَﺳصُﺃ رٌ نَﺪنَﻗ يّّﺺنَﻘصِﻣ رٌﺓنَﺭصْ صُﺻ رٌﻥصْ صُب نَﺻ رٌ نَﻗ نَﻄصِب رٌﺭ نَ صِﺳ

صُﺓنَﺮنَﺴصْينَﻣ رٌاصُ صُ رٌﻒصِا نَﻫ رٌ نَﺟايَّ نَ رٌﺵﺍنَﺮصِﻓ رٌﺓنَﺩ نَ نَﺷ رٌﻂصْلصُﻣ رٌﺪنَﻌصْﺼصِﻣ

رٌﺱصْ صُﻣ نَﻗ صُ يَّينَقَﻗصُ رٌﻝﺍنَﻭصْﺮصِﺳ صُﻢنَ صْﺮنَﻣ رٌﺓنَﺮصْلنَﻧ رٌﺭﺍنَﺯصِﺇ رٌﺵنَﺮصْﻔصِﻣ رٌﺓﺁصْﺮصِﻣ

رٌﻦصْينَﻋ رٌﺝصْﺭصُﺩ رٌﻞصْﺟصِﺭ

رٌﺪنَ رٌﺮصْﻄصِﻋ رٌﺓنَﺬصِﻓ نَﻧ رٌﻁ نَﺴصِب رٌﻉ نَ صْﺬصِﻣ

رٌﻕصْﻭصُﺪصْﻨصُﺻ رٌ نَﻟايَّ نَﺟ رٌﻢنَا نَﺧ رٌ صْ نَقَ صُ نَﻨصْ نَﺯ رٌ نَحنَ صْﺮصِﻣ رٌﺓنَﺮصِﻛصْﺬنَا رٌ نَﻈنَﻔصْﺤصِﻣ

Buku catatan Usamah Telapak kaki

Gunting Gambar Sabun Kartu Gorden Maisarah Telinga Telepon Sepeda Kasur Ijazah Sisir Lift

Kamus Ruqoyyah Celana Maryam Brosur Kain sarung Taplak meja Cermin Mata Laci Kaki Tangan Minya wangi Jendela Tikar/karpet Radio Kotak Motor Cincin Baju Zainab Kipas angin Karcis Dompet

HAFALKAN SEMUA KOSA KATA DI ATAS & CARA MENULISNYA !!! ---oOo---

(30)

29

4 & 5. ISIM NAKIROH & ISIM MAKRIFAT

Berdasarkan KEJELASANNYA, ISIM dibagi menjadi dua:

 Isim NAKIROH (

صُ نَﺮصِﻜيَّﻨﻟنَا

) adalah ISIM yang penunjukan bendanya belum tertentu (masih umum).

 Isim MAKRIFAT (

صُ نَﻓصِﺮصْﻌنَﻤصْﻟنَا

) adalah ISIM yang penunjukkan bendanya sudah tertentu (jelas benda yang dimaksud)

Cara membedakannya ialah dengan terlebih dahulu kita mengenali kelompok ISIM MAKRIFAT.

Jika tidak termasuk ke dalam kelompok ISIM MAKRIFAT, maka kita bisa masukkan ke dalam kelompok ISIM NAKIROH.

MENURUT ORANG ARAB, yang termasuk ke dalam kelompok ISIM MAKRIFAT adalah: 1. Nama (Manusia/Daerah/Kota/Negara/Tempat)

نَيصِﺴصْيصِﻧصْ صُﺪصْﻧصِ

نَاصْﺮنَﻛ نَﺟ

رٌﺪيَّﻤنَصُ

Indonesia Jakarta Muhammad

2. Isim yang berawalan ALIF-LAM

(Dalam penerjemahannya biasanya diberi tambahan ―ITU/INI‖, untuk menunjukkan bahwa benda yang dimaksud sudah jelas)

صُﻞصُﺟيَّﺮﻟنَا

صُا يَّﻛيُّﺪﻟنَا

صُ نَ صِﻜصْﻟنَا

Laki-laki (itu) Toko (itu) Buku (itu)

CATATAN:

1. Nama manusia umumnya TIDAK DIBERI ALIF-LAM. Maka, TIDAK SEMUA ISIM

YANG TIDAK BERALIF-LAM termasuk ke dalam kelompok isim nakiroh. INGAT INI

BAIK-BAIK!!!

2. Jika ISIM diberi ALIF-LAM, berarti BENDANYA sudah JELAS. Sudah bisa difahami oleh orang yang berbicara dan yang mendengarnya.

رٌﻞصْيصِنَ صُﻞصُﺟيَّﺮﻟنَا رٌﻞصُﺟنَ نَا نَﺟ

Telah datang seorang laki-laki. Laki-laki itu ganteng

ﻞﺟ

Masih umum, belum jelas

ﻞﺟﺮﻟا

Sudah tertentu, yaitu laki-laki yang datang

(31)

30

LATIHAN:

1. Apa pengertian ISIM NAKIROH? Beri contohnya 3 buah! 2. Apa pengertian ISIM MAKRIFAT? Beri contohnya 3 buah!

3. Bagaimana cara membedakan ISIM NAKIROH & ISIM MAKRIFAT? Jelaskan! 4. Sebutkan 2 KELOMPOK ISIM MAKRIFAT! Beri contohnya masing-masing 3 buah! 5. Bedakanlah Isim Makrifat dan Isim Nakiroh dari kata-kata berikut ini! Sebutkan pula

alasannya!

نَاصْﺮنَﻛ نَﺟ

رٌﺡ نَ صْﺼ

صِﻣ

رٌصّ صِﻠنَﻋ

رٌﺯ نَﻔصْﻠ صُﻢنَ صْﺮنَﻣ صُ صْﻠصِﻤﻟﺍ

صِا

رٌﻚنَﻤ رٌﺮيَّﻜصُﺳ

نَﺳ

صُ نَﻨصِﻌﻟﺍ

رٌﻝ نَﻘصُاصْﺮ صُ نَ صِﻛ نَﻔﻟﺍ

صُب

رٌﺓنَ صْ

نَﻗ

رٌﻞنَﺼ صُا يَّلﻟنَا

نَب

رٌﻕنَﺭ

نَﻭ

رٌ صْل

صُﻋ

نَﻫ

صْﺪ

رٌا نَيصِﺴصْيصِﻧصْﻭصُﺪصْﻧصُﺃ

رٌﺓنَﺮ

صُﻛ

رٌﺪصْ نَﺯ

رٌﻢصْﺤ

نَﻟ

رٌﺓنَﺮصْﻫ صُ صْ يُّﺴﻟنَا

نَﺯ

رٌﻡﺍنَﺩ

صِﺇ

صُ صْﻠنَﻜﻟﺍ صُﻞصْيصِﻋ نَﻤصْﺳصِﺇ

رٌﺮصْ صِﺰصْﻨ صُ نَﻌيَّﻄﻟنَا

صِﺧ

رٌﺭصْ صُﻔصْﺼ صُ نَﻤصِﻃ نَﻓ صُﺡ نَﺴصْﻤصِصّ ﻟﺍ

صُﻋ

رٌﻞصْي

صِﻓ

صُﺏ نَ صِﻜﻟﺍ نَ نَبﺍنَﺭصْ صُﺳ

رٌﻢنَﻨ

نَﻏ

رٌ نَﻧصْ نَ صُنَ يَّﻠﻟنَا صُﻞنَﻤنَ ﻟﺍ

رٌﺓنَﺮنَﻘ

نَب

صُﻟصْ صُﺻ

Jakarta Lampu Ali TV Maryam Garam Ikan Gula Anggur Jeruk Buah Kopi Bawang Teh Daun/kertas Rumput Petunjuk Indonesia Bola Zaid Daging Bunga Pagar Lauk

Anjing Isma’il Babi Makanan Burung Fatimah Buaya Gajah Kitab Surabaya Kambing Kelinci Susu Onta Sapi betina Solo

HAFALKAN SEMUA KOSA KATA DI ATAS & CARA MENULISNYA !!!

RINGKASAN

PELAJARAN 2

1 Isim Ghoiru Munshorif (فرصنملا ريغ مسلاا) ISIM yang TIDAK BOLEH diTANWIN 2 Isim Mudzakkar (ركذملا مسلاا) ISIM yang berjenis LAKI-LAKI 3 Isim Muannats (ثنؤملا مسلاا) ISIM yang berjenis WANITA 4 Isim Nakiroh (ةركنلا مسلاا) ISIM yang masih UMUM penunjukkannya 5 Isim Makrifah (ةفرعملا مسلاا) ISIM yang sudah TERTENTU

penunjukkannya 1 Isim Ghoiru Munshorif (فرصنملا ريغ مسلاا)

صُ نَﺰصْنَحم صُ نَﻨصْقَ نَ

2 Isim Mudzakkar (ركذملا مسلاا)

رٌﺪصِ صْﺴنَﻣ رٌﻞصُﺟنَ

3 Isim Muannats (ثنؤملا مسلاا)

رٌ نَﺳنَ صْﺪنَﻣ رٌ نَ صْﺮنَﻣ

4 Isim Nakiroh (ةركنلا مسلاا)

رٌ نَب

5 Isim Makrifah (ةفرعملا مسلاا)

صُ نَ صْﻟنَا

(32)

31

PELAJARAN 3

MEMBUAT KALIMAT & MEMBERI HAROKAT KATA

لًاح نَ نَﺻ صِﻖصْ صِﺮيَّﻄﻟا صِ صِﺮنَ نَصْ صِب لًا صْﻠنَﻛ رٌﺪصْ نَ نَ نَﺮنَﺿ

Zaid memukul anjing dengan batu di jalan itu pagi hari

Kalau dalam bahasa INDONESIA, pola kalimat dasar yang sering di gunakan adalah: S (Subjek) + P (Predikat/Kata Kerja)

Muhammad pergi

Atau, jika KATA KERJAnya butuh OBJEK, maka biasanya menggunakan pola: S (Subjek) + P (Predikat/Kata Kerja) + O (Objek)

Muhammad minum kopi

Dalam bahasa Arab, pola kalimatnya tidak jauh berbeda. Hanya saja, KATA KERJAnya disebutkan diawal (SEBELUM SUBJEK).

Muhammad pergi

رٌﺪيَّﻤنَصُ نَ نَﻫنَ

Kemudian, OBJEK biasanya diletakkan SETELAH SUBJEK. Muhammad minum kopi

لًا نَ صْ نَقَﻗ رٌﺪيَّﻤنَصُ نَ صِﺮنَﺷ

Kemudian, kita bisa menambahkan MASBUQ BI HARFIL JAR, dan juga KETERANGAN WAKTU KEJADIAN.

لًاح نَ نَﺻ صِ نَﻓصْﺮصُﻐصْﻟا صِ لًا نَ صْ نَقَﻗ رٌﺪيَّﻤنَصُ نَ صِﺮنَﺷ

Muhammad minum kopi di kamar pagi hari

PEDOMAN PEMBERIAN HAROKAT PADA ISIM

Berikut ini PEDOMAN PEMBERIAN HAROKAT AKHIR pada ISIM untuk kalangan PEMULA:

KEDUDUKAN HAROKAT

SUBJEK DHOMMAH OBJEK FATHAH MASBUQ BI HARFIL JAR KASROH KETERANGAN WAKTU FATHAH

(33)

32

LATIHAN:

Buatlah kalimat yang berpola: مسا (Keterangan Waktu) مسا (Masbuq bi Harfil Jar) مسا (S) لعف Atau, مسا (Keterangan Waktu) مسا (Masbuq bi Harfil Jar) مسا (O) مسا (S) لعف

Gunakan FI‘IL-FI‘IL BERIKUT:

نَ نَﺮنَﺿ

نَﺬنَﺧنَ

نَﻞنَﻛنَ

نَﺪنَﻗنَ

نَﺲنَﻠنَﺟ

Memukul Mengambil Makan Tidur Duduk Contoh:

Zaid pulang dari sekolah sore hari

لًاا نَﺴنَﻣ صِ نَﺳنَ صْﺪنَﻤصْﻟا نَﻦصِﻣ رٌﺪصْ نَ نَﻊنَﺟنَ

Hasan memetik bunga di kebun siang hari

(34)

33

PELAJARAN 4

MENGENAL JUMLAH MUFIDAH

>>> Pengertian JUMLAH MUFIDAH (

صُ نَﺪصْيصِﻔصُﻤصْﻟا صُ نَﻠصْﻤصُصْ نَا

)

JUMLAH MUFIDAH biasa diterjemahkan dengan ―KALIMAT SEMPURNA‖.

Jumlah mufidah adalah susunan 2 kata atau lebih yang mempunyai pengertian sempurna/lengkap sehingga dapat memuaskan orang yang mendengarnya.

>>> Syarat Jumlah Mufidah

Jumlah mufidah memiliki 2 SYARAT: (1). Minimal tersusun dari 2 kata.

(2). Memberi pengertian sempurna (dapat memuaskan pendengar), sehingga pendengar tidak perlu menunggu-nunggu kata berikutnya.

Contoh:

رٌﺪيَّﻤنَصُ نَ نَﻫنَ يُّ صِﻠنَﻋ نَا نَﺟ انَ صِ

Apabila Ali datang, Muhammad pergi Sekarang, coba kalau kalimatnya begini:

ﻠﻋ ا ﺟ ا

Apabila Ali datang

Kalimat ini belum sempurna. Meskipun tersusun dari 3 kata, namun belum memberi pengertian sempurna. Masih menimbulkan tanda tanya: Kenapa memangnya kalau Ali datang?

>>> Pembagian Jumlah Mufidah Jumlah Mufidah ada 2 macam:

A. JUMLAH FI’LIYYAH (

صُ يَّيصِﻠصْﻌصِﻔصْﻟا صُ نَﻠصْﻤصُصْ نَا

)

Yaitu KALIMAT SEMPURNA yang DIAWALI oleh FI‘IL dan tersusun –MINIMAL- dari FI‘IL dan SUBJEK.

Ali datang

يّّ صِﻠنَﻋ نَا نَﺟ

Muhammad Pergi

(35)

34

B. JUMLAH ISMIYYAH (

صُ يَّيصِصْ صِصْ ا صُ نَﻠصْﻤصُصْ نَا

)

Yaitu KALIMAT SEMPURNA yang DIAWALI oleh ISIM dan tersusun –MINIMAL- dari MUBTADA & KHOBAR.

MUBTADA adalah ISIM MAKRIFAT yang terletak di AWAL KALIMAT.

KHOBAR adalah ISIM NAKIROH yang MEMBERITAKAN MUBTADA agar pengertiannya menjadi jelas.

Masjid itu besar

رٌﺮصْقَيصِ نَﻛ صُﺪصِ صْﺴنَﻤصْﻟنَا

Sekolah itu besar

رٌ نَﺮصْقَيصِ نَﻛ صُ نَﺳنَ صْﺪنَﻤصْﻟنَا

PENJELASAN LENGKAPNYA akan datang setelah ini.

PERHATIAN !!! PENTING !!!

Sepanjang apapun kalimat sempurna, sebenarnya hanyalah tersusun dari ISIM, FI‘IL, dan HURUF. Oleh karena itu, jika kita ingin BISA memahami bahasa Arab, maka kita harus memahami dengan baik terlebih dahulu ISIM, FI‘IL, dan HURUF.

INGAT !!! FAHAMI

pengertian ISIM, FI’IL, dan HURUF! Insya Allah kita akan mudah memahami bahasa Arab.

LATIHAN:

1. Apa pengertian jumlah mufidah? 2. Apa syarat jumlah mufidah ?

3. Apa pengertian JUMLAH FI‘LIYYAH? Berikan contohnya 3 buah! 4. Apa pengertian JUMLAH ISMIYYAH? Berikan contohnya 3 buah!

(36)

35

PELAJARAN 5

MENGENAL 2 POLA KALIMAT INTI

Dalam bahasa Arab, ada 2 POLA KALIMAT yang paling sering digunakan, yaitu:

رٌﺪصْ نَ نَا نَﺟ

FI‘IL & FA‘IL

صُﻞصِﻋ نَﻔصْﻟا نَ صُﻞصْﻌصِﻔصْﻟنَا

Zaid datang

رٌﺮصْقَيصِ نَﻛ ﺪصُ صِﺴنَﻤصْﻟنَا

MUBTADA & KHOBAR

صُﺮنَقَ نَصْ ا نَ صُ نَﺪنَ صْ صُﻤصْﻟنَا

Masjid itu besar

PENJELASAN:

POLA 1: FI’IL – FA’IL

 FI‘IL (

صُﻞصْﻌصِﻔصْﻟنَا

) adalah KATA KERJA

 FA‘IL (

صُﻞصِﻋ نَﻔصْﻟنَا

) adalah ISIM yang TERLETAK setelah FI‘IL, dan merupakan PELAKU (SUBJEK) dari FI‘IL itu.

صُ نَلصِا نَﻋ صْ نَﻌنَﺟنَ

رٌﺪيَّﻤنَصُ نَﻊنَﺟنَ

Aisyah telah kembali Muhammad telah kembali

صُ نَلصِا نَﻋ صُﻊصِﺟصْﺮنَقَا

رٌﺪيَّﻤنَصُ صُﻊصِﺟصْﺮنَقَ

Aisyah sedang/akan kembali Muhammad sedang/akan kembali

CATATAN SANGAT PENTING:

1. Susunan FI‘IL – FA‘IL membentuk KALIMAT SEMPURNA.

2. Bila FA‘IL berupa isim MUANNATS, maka fi‘ilnya harus diberi tanda muannats, yaitu: (A). Untuk fi‘il MADHI, dengan menambahkan huruf ta yang disukun (

صْ

) di akhirnya.

Wanita itu pergi

صُ نَ صْﺮنَﻤصْﻟنَا صْ نَ نَﻫنَ

Anak wanita itu pergi

صُ صْﻨصِ صْﻟنَا صْ نَ نَﻫنَ

(B). Untuk fi‘il MUDHORE, dengan memilih fi‘il mudhore yang berhuruf MUDHORO‘AH ( ) di awalnya. (Baca pengertian HURUF MUDHORO‘AH dalam ILMU SHOROF).

Wanita itu sedang pergi

صُ ﺮلما صُ نَﻫصْﺬنَا

Anak wanita itu sedang pergi

صُ ﻨ ﻟا صُ نَﻫصْﺬنَا

(37)

36

LATIHAN:

1. Apa yang dimaksud dengan Fa‘il? Jelaskan!

2. Sebutkan ketentuan Fa‘il jika berupa ISIM MUANNATS! Jelaskan!

3. Buatlah 5 buah kalimat sempurna yang tersusun dari Fi‘il dan Fa‘il, dengan ketentuan: A. FI‘ILnya MADHI dan FA‘ILnya MUDZAKKAR.

B. FI‘ILnya MADHI dan FA‘ILnya MUANNATS. C. FI‘ILnya MUDHORE dan FA‘ILnya MUDZAKKAR. D. FI‘ILnya MUDHORE dan FA‘ILnya MUANNATS.

BERILAH HAROKAT LENGKAP, kemudian BACALAH DENGAN SUARA KERAS!

---oOo---

POLA 2:. MUBTADA & KHOBAR

MUBTADA (

أُ

نَﺪنَ صْ صُﻤصْﻟنَا

) adalah isim MAKRIFAT yang terletak di awal kalimat.

 KHOBAR (

صُﺮنَقَ نَصْ نَا

) adalah isim NAKIROH yang memberitakan mubtada atau pelengkap/penyempurna mubtada.

Susunan kata yang tersusun dari mubtada dan khobar membentuk kalimat sempurna (

ةديفلما لةلجما

). KHOBAR MUBTADA

Yang menerangkan Yang diterangkan

M D

رٌﻞصْيصِنَ رٌﺪيَّﻤنَصُ

Muhammad ganteng

رٌ نَﻠصْقَيصِنَ صُ نَلصِا نَﻋ

Aisyah cantik

رٌﺮصْقَيصِ نَﻛ صُ صْينَقَ صْﻟنَا

Rumah itu besar

رٌ نَﺮصْقَيصِ نَﻛ صُ نَ يَّييَّﺴﻟنَا

Mobil itu besar

CATATAN:

1- MUBTADA pada asalnya adalah isim MAKRIFAT, sedangkan KHOBAR isim NAKIROH.

2- Mubtada harus sama dengan khobar dalam jenisnya (sama-sama MUDZAKKAR atau sama-sama MUANNATS).

Teh itu nikmat

رٌﺬصْ صِﺬنَﻟ صُا يَّلﻟنَا

Kopi itu nikmat

(38)

37

Laki-laki itu ganteng

رٌﻞصْيصِنَ صُﻞصُﺟيَّﺮﻟنَا

Wanita itu cantik

رٌ نَﻠصْقَيصِنَ صُ نَ صْﺮنَﻤصْﻟنَا

LATIHAN:

1. Apa pengertian MUBTADA? Berikan contohnya 3 buah! 2. Apa pengertian KHOBAR? Berikan contohnya 3 buah!

3. Sebutkan 2 KETENTUAN yang terkait dengan MUBTADA & KHOBAR? Jelaskan dalam kalimat sempurna!

4. Terjemahkanlah kata-kata berikut ini!

Rumah itu besar Kamar itu besar Lampu itu kecil Sendok itu kecil Pasar itu jauh Sekolah itu jauh Muhammad shalih Fathimah shalihah Ilmu adalah cahaya Allah Maha Tahu

(39)

38

PELAJARAN 6

MENGENAL 6 KEDUDUKAN ISIM DALAM KALIMAT

Ada 6 KEDUDUKAN ISIM dalam sebuah kalimat yang PENTING untuk diketahui oleh PELAJAR PEMULA.

1. Mubtada 2. Khobar 3. Fa‘il (Subjek) 4. Maf‘ul Bih (Objek) 5. Masbuq bi Harfil Jar

6. Zhorof Zaman (Keterangan Waktu)

PENJELASAN:

1 & 2. Mubtada & Khobar

Telah berlalu penjelasannya.

رٌ نَﻠصْقَيصِنَ صُ نَ صْﺮنَﻤصْﻟنَا

رٌﻞصْيصِنَ صُﻞصُﺟيَّﺮﻟنَا

Wanita itu cantik Laki-laki itu ganteng 3. Fa‘il

Telah berlalu penjelasannya.

صُ نَ صْﺮنَﻤصْﻟا صْ نَا نَﺟ

صُﻞصُﺟيَّﺮﻟا نَا نَﺟ

Wanita itu telah datang Laki-laki itu telah datang

4. Maf‘ul Bih

Maf‘ul Bih adalah ISIM yang dikenai suatu pekerjaan (OBJEK). Maf‘ul Bih berharokat akhir FATHAH.

Ali memukul anjing

يّّ صِﻠنَﻋ نَ نَﺮنَﺿ

لًا صْﻠنَﻛ

Fatimah mencuci baju

صُ نَﻤصِﻃ نَﻓ صْ نَﻠنَﺴنَﻏ

لًابصْ نَقَ

Hasan menolong seorang anak laki-laki

رٌﻦنَﺴنَح نَﺮنَﺼنَﻧ

الًاﺪنَﻟنَ

5. Masbuq bi Harfil Jar

Masbuq bi Harfil Jar adalah ISIM yang terletak setelah HURUF JAR. Masbuq bi Harfil Jar berharokat akhir KASROH.

يّْ صِﺳصْﺮصُﻜصْﻟا ىنَﻠنَﻋ صِ صْ يُّﺴﻟا نَ صِ صِ نَﺳنَ صْﺪنَﻤصْﻟا نَﻦصِﻣ

صِ نَ صْﺳصُصْ صِﻟ

صِصْ يّْﻜيّْﺴﻟ صِب صِ يَّﻤنَصْ ا صِ

(40)

39

6. Zhorof Zaman (

صِا نَﻣيَّﺰﻟا صُ صْﺮنَﻇ

).

Zhorof Zaman adalah KETERANGAN WAKTU terjadinya sebuah perbuatan. Zhorof Zaman berharokat FATHAH.

لًا صْينَﻟ لًاا نَﺴنَﻣ الًا نَ نَقَﻧ لًاح نَ نَﺻ

Malam Sore Siang Pagi

KESIMPULAN

NO KEDUDUKAN HAROKAT AKHIR CONTOH 1 MUBTADA DHOMMAH

صُﺪنَﻟنَ صْﻟنَا

رٌﻞصْيصِنَ

2 KHOBAR DHOMMAH

صُﺪﻟ ﻟا

رٌﻞي

3 FA‘IL DHOMMAH

نَا نَﺟ

صُﺪنَﻟنَ صْﻟا

4 MAF‘UL BIH FATHAH

صُ صْﺮنَﺼنَﻧ

نَﺪنَﻟنَ صْﻟا

5 MASBUQ BI HARFIL JAR KASROH

صِ يّّ صِﻠنَﻋ

صِ نَﻓصْﺮصُﻐصْﻟا

6 ZHOROF ZAMAN FATHAH

صِﺪصِ صْﺴنَﻤصْﻟا نَ صِ صُ صْ نَﻫنَ

لًاح نَ نَﺻ

LATIHAN:

1. Buatlah 5 buah KALIMAT SEMPURNA yang berpola:

بر ا ﺪ لما

2. Buatlah 5 buah KALIMAT SEMPURNA yang berpola:

(41)

40

PELAJARAN 7

MEMBERI SIFAT SEBUAH ISIM

Sebuah isim bisa diberi SIFAT (

صُ نَﻔيّْﺼﻟنَا

). Isim yang diberi sifat dikenal dengan MAUSHUF (

صُ صْ صُﺻصْ نَﻤصْﻟنَا

).

Rumah yang besar itu

صُﺮصْقَيصِ نَﻜصْﻟا صُ صْينَقَ صْﻟنَا

Sekolah yang besar

رٌ نَﺮصْقَيصِ نَﻛ رٌ نَﺳنَ صْﺪنَﻣ

CATATAN SANGAT PENTING:

1. SIFAT harus sama dengan MAUSHUF dalam 3 hal: - HAROKAT AKHIRNYA

- JENISNYA (MUDZAKKAR/MUANNATS) - KEJELASANNYA (NAKIROH/MAKRIFAT)

Lihat contohnya di atas.

2. SIFAT dan MAUSHUF belum membentuk KALIMAT SEMPURNA. Untuk menjadikannya sempurna, kita bisa memasukkannya ke dalam JUMLAH ISMIYYAH atau JUMLAH FI‘LIYYAH.

Laki-laki yang shalih itu telah datang

صُ صِﻟ يَّﺼﻟا صُﻞصُﺟيَّﺮﻟا نَا نَﺟ

Laki-laki yang shalih itu ganteng

رٌﻞصْيصِنَ صُ صِﻟ يَّﺼﻟا صُﻞصُﺟيَّﺮﻟنَا

Wanita yang shalihah itu telah pergi

صُ نَصِ يَّﺼﻟا صُ نَ صْﺮنَﻤصْﻟنَا صْ نَ نَﻫنَ

Wanita yang shalihah itu cantik

رٌ نَﻠصْقَيصِنَ صُ نَصِ يَّﺼﻟا صُ نَ صْﺮنَﻤصْﻟنَا

Aku telah menolong laki-laki yang shalih itu

نَ صِﻟ يَّﺼﻟا نَﻞصُﺟيَّﺮﻟا صُ صْﺮنَﺼنَﻧ

Aku telah memberi salam kepada wanita yang shalihah itu

صُ صْﻤيَّﻠنَﺳ

صِ نَصِ يَّﺼﻟا صِ نَ صْﺮنَﻤصْﻟا ىنَﻠنَﻋ

LATIHAN:

1. Berilah kata sifat pada isim-isim berikut ini!

يب ﻟ ﻃ ﺪ ﻟ ﻄﻟا ﻨ

Rumah Siswi Zaid Siswa (itu) Zainab

2. Masukkan isim-isim di atas (setelah diberi sifat) ke dalam JUMLAH ISMIYYAH! 3. Masukkan isim-isim di atas (setelah diberi sifat) ke dalam JUMLAH FI‘LIYYAH!

(42)

41

PELAJARAN 8

MENGHUBUNGKAN 2 KATA

Dua buah kata bisa dihubungkan dengan menggunakan HURUF ATHOF. Ali dan Hasan telah datang

رٌﻦنَﺴنَح نَ يّّ صِﻠنَﻋ نَا نَﺟ

Saya telah menolong Ali dan Hasan

لًاﻨنَﺴنَح نَ يِّيصِﻠنَﻋ صُ صْﺮنَﺼنَﻧ

Saya telah memberi salam kepada Ali dan Hasan

دٍﻦنَﺴنَح نَ يٍّ صِﻠنَﻋ ىنَﻠنَﻋ صُ صْﻤيَّﻠنَﺳ

CATATAN SANGAT PENTING:

1. HAROKAT AKHIR kata yang terletak SETELAH huruf athof HARUS SAMA dengan HAROKAT AKHIR kata yang terletak SEBELUM huruf athof.

نَ يّّ صِﻠنَﻋ نَﻞنَﻛنَ

رٌﻦنَﺴنَح

نَ ايِّ صُ

لًاﻤصْنَ

نَ صِ صْينَقَ صْﻟا صِ

صِﻢنَﻌصْﻄنَﻤصْﻟا

Ali dan Hasan makan nasi dan daging di rumah dan restoran

2. HURUF ATHOF bisa menghubungkan DUA BUAH ISIM, DUA BUAH FI‘IL, dan DUA BUAH KALIMAT.

Ali dan Hasan pergi

رٌﻦنَﺴنَح نَ يّّ صِﻠنَﻋ نَ نَﻫنَ

Ali masuk dan makan

نَﻞنَﻛنَ نَ نَﻞنَﺧنَ يّّ صِﻠنَﻋ

Ali datang dan Hasan pergi

رٌﻦنَﺴنَح نَ نَﻫنَ نَ يّّ صِﻠنَﻋ نَا نَﺟ

Ali ganteng dan Fatimah cantik

رٌ نَﻠصْقَيصِنَ صُ نَﻤصِﻃ نَﻓ نَ رٌﻞصْيصِنَ يّّ صِﻠنَﻋ

LATIHAN:

1. Buatlah 5 contoh huruf athof yang menghubungkan 2 isim! 2. Buatlah 5 contoh huruf athof yang menghubungkan 2 fi‘il!

(43)

42

PELAJARAN 9

MENGGABUNG DUA ISIM

Dua buah isim bisa digabung menjadi satu untuk memberi pengertian khusus.

Utusan Allah

صِللها صُ صْ صُﺳنَ

Pintu Surga

صِ يَّﻨنَصْ ا صُ نَب

Buku Nahwu

صِ صْﺤيَّﻨﻟا صُ نَ صِﻛ

Apabila kata ―

‖ (buku) disebut sendirian, pengertiannya masih umum, bisa buku apa saja: buku fikih, buku nahwu, buku tafsir, dll. Namun jika disambung atau disandarkan kepada isim yang lain, maknanya menjadi khusus.

PENJELASAN:

1. Isim yang disebut di awal disebut MUDHOF (YANG DISANDARKAN), dan isim yang terletak setelahnya disebut MUDHOF ILAIH (TEMPAT SANDARAN).

MUDHOF ILAIH MUDHOF

صِللها

صِ ﻨ ا

ب

صِ ﺤﻨﻟا

TEMPAT SANDARAN YANG DISANDARKAN

ﻪيﻟ ﻀلما

ﻀلما

2. Mudhof TIDAK BOLEH diTANWIN dan tidak boleh ada alif-lam. Adapun mudhof ‗ilaih

UMUMNYA ada alif-lam. Lihat contoh di atas.

3. MUDHOF harokat akhirnya bisa berubah sesuai kedudukannya dalam kalimat. Adapun

MUDHOF ILAIH berharokat akhir KASROH.

Telah datang hamba Alloh

صِللها

صُﺪ ﻋ

نَا نَﺟ

Saya telah menolong hamba Alloh

صِللها

نَﺪ ﻋ

صُ صْﺮنَﺼنَﻧ

Saya telah memberi salam kepada hamba Alloh

صِللها

صِﺪصْ نَﻋ

ىنَﻠنَﻋ صُ صْﻤيَّﻠنَﺳ

(44)

43

KESIMPULAN ketentuan MUDHOF & MUDHOF ILAIH:

MUDHOF tidak boleh diberi ALIF-LAM & TANWIN, dan MUDHOF harokat akhirya bisa berubah sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat.

 MUDHOF ILAIH berharokat akhir KASROH, dan UMUMNYA diawali oleh ALIF-LAM.

PERHATIAN !!!

Susunan MUDHOF-MUDHOF ILAIH banyak sekali didapati dalam al-Qur‘an, al-hadits, dan literatur berbahasa Arab lainnya. Maka,

FAHAMILAH BAIK-BAIK !!!

LATIHAN:

1. Apa yang dimaksud dengan Mudhof dan Mudhof ilaih? Berikan contohnya 3 buah! 2. Sebutkan ketentuan Mudhof !

3. Sebutkan ketentuan Mudhof ilaih!

4. Gabungkan kata-kata berikut ini menjadi bentuk mudhof-mudhof ‗ilaih!

Supir mobil

صُ نَ يَّييَّﺴﻟا صُﻖصِا يَّﺴﻟا

Pencari ilmu

صُﻢصْﻠصِﻌصْﻟا صُ صِﻟ يَّﻄﻟا

Kebun binatang

صُاانَ نَقَينَصْ ا صُ نَﻘصْقَ صِﺪنَ ا

Perpustakaan kampus

صُ نَﻌصِﻣ نَصْ ا صُ نَ صْﻜنَﻤصْﻟا

Bola kaki

صُ نَﺪنَﻘصْﻟا صُ نَﺮصُﻜﻟا

Pertolongan Alloh

صُللها صُﺮصْﺼيَّﻨﻟا

Agama Islam

صُ نَ صْﺳصِاا صُﻦصْ يّْﺪﻟا

Ilmu agama

صُﻦصْ يّْﺪﻟا صُﻢصْﻠصِﻌﻟا

Dinding kamar

صُ نَﻓصْﺮصُﻐصْﻟا صُ انَﺪصِ ا

Jam dinding

صُ انَﺪصِصْ ا صُ نَﻋ يَّﺴﻟا

5. Carilah susunan MODHOF-MUDHOF ‗ILAIH pada ayat-ayat berikut (ada 5) !





















































Referensi

Dokumen terkait

Salah satu kelainan peradangan yang paling serius dari system musculoskeletal adalah osteomielitis hematogen akut, infeksi bakteri melalui darah yang berkembang secara cepat

Dari perhitungan diatas, diperoleh nilai preferensi dari setiap alternatif dan produk unggulan terbaik Kabupaten Sleman menurut responden dari beberapa kriteria (Omzet,

yakni SD, namun yang lebih memprihatinkan adalah sekolah MI dan MTS nya, kelompok saya memilih MI dan MTs sebagai pengabdian dari kami semua, hari- hari kami mengajar di MI dan

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggali informasi dari penelitian – penelitian sebelumnya dan informasi dari buku – buku sebagai bahan perbandingan, dalam

1 CAP-3 M/s Technical Associates Pakistan (Pvt) Ltd Lahore Ch.. Izhar Construction (Pvt)

Perbedaannya dengan buku Persiapan USM STIS; Menuju STIS 56 menyediakan materi dan mengklasifikasikan soal (beserta jawaban+pembahasan) berdasarkan subbab materi, bukan

Pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua yang masih bertahan hingga kini tentu saja harus sadar bahwa penggiatan diri yang hanya pada wilayah keagamaan tidak lagi

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab Perusahaan Listrik Negara atas kompensasi yang berhak diterima konsumen akibat