• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga TESIS"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PERBANDINGAN EFEK ANTIFERTILITAS

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

TERHADAP JUMLAH OOSIT DAN ANGKA FERTILISASI

MENCIT (Mus musculus) SECARA IN VITRO

HARTINI SRI UTAMI

011314653010

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN REPRODUKSI

JENJANG MAGISTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

i

(2)

TESIS

PERBANDINGAN EFEK ANTIFERTILITAS

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

TERHADAP JUMLAH OOSIT DAN ANGKA FERTILISASI

MENCIT (Mus musculus) SECARA IN VITRO

HARTINI SRI UTAMI

011314653010

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN REPRODUKSI

JENJANG MAGISTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

ii

(3)

PERBANDINGAN EFEK ANTIFERTILITAS

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

TERHADAP JUMLAH OOSIT DAN ANGKA FERTILISASI

MENCIT (Mus musculus) SECARA IN VITRO

TESIS

Untuk memperoleh Gelar Magister

Dalam Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi

Pada Jenjang Magister Program Pascasarjana Universitas Airlangga

Oleh:

HARTINI SRI UTAMI

011314653010

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN REPRODUKSI

JENJANG MAGISTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

iii

(4)
(5)

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI

Tesis ini telah diuji dan dinilai oleh panitia penguji Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Jenjang Magister Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Pada tanggal 05 Januari 2016

Panitia penguji :

Ketua : Dr. Budi Utomo, dr., M. Kes.

Anggota : 1. Dr. Hendy Hendarto, dr., Sp. OG (K) 2. Dr. Widjiati, drh., M. Si.

3. Sri Ratna Dwiningsih, dr., Sp. OG (K) 4. Hamdani Lunardhi, dr., M.Kes., Sp.And.

v

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis dengan judul „Perbandingan Efek Antifertilitas Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Jumlah Oosit dan Angka Fertilisasi Mencit (Mus musculus) secara In Vitro” dapat diselesaikan. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan (M. Kes.) pada Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

Penyusunan tesis ini tidak akan berhasil tanpa bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak baik dalam bentuk moril maupun materi. Oleh karena itu, ijinkan saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA. selaku Rektor Universitas

Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada saya untuk menempuh dan menyelesaikan Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi.

2. Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp. U. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menempuh pendidikan pada Pascasarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi.

3. Dr. Hermanto Tri Joewono, dr., Sp. OG (K) selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menempuh dan menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi.

vi

(7)

4. Prof. Dr. Pudji Srianto, drh., M. Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan ijin kepada saya untuk melakukan penelitian di laboratorium kandang hewan coba dan laboratorium in vitro fertilization (IVF) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.

5. Dr. Hendy Hendarto, dr., Sp. OG (K) selaku pembimbing ketua yang telah meluangkan waktu serta perhatiannya untuk membimbing dan memberikan masukan kepada saya.

6. Dr. Widjiati, drh. selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu serta perhatiannya untuk membimbing, memberikan masukan, dan membantu dalam penelitian ini.

7. Sri Ratna Dwiningsih, dr., Sp. OG (K) selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran yang positif untuk perbaikan usulan penelitian ini.

8. Hamdani Lunardhi, dr., M.Kes., Sp. And. selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran yang positif untuk perbaikan usulan penelitian ini.

9. Dr. Budi Utomo, dr., M. Kes. selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran yang positif untuk perbaikan penelitian ini.

10. Ibu Suhartini, SE., M.Kes. selaku Ketua Yayasan Karunia Abadi yang telah memberikan kesempatan belajar untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 11. Dr. Hj. Tri Ratih Agustina, dr., MARS selaku Ketua Stikes Insan Unggul Surabaya yang telah memberikan kesempatan belajar untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

vii

(8)

12. Seluruh civitas akademika Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah dengan sukarela membantu dalam menempuh pendidikan di Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi.

13. Kawan-kawan sekaligus sahabat seperjuangan yang telah memberikan dorongan, bantuan, dan inspirasi kepada saya dalam menempuh pendidikan hingga sulit untuk saya lupakan.

14. Ibunda tercinta Hj. Nuroliyah dan Ayahanda H. Edi Ismail yang senantiasa mendidik, mendoakan, membantu serta memberikan dorongan untuk kesuksesan saya hingga mampu menempuh pendidikan yang lebih tinggi. 15. Suami tercinta Ugi Prayogo yang telah memberikan ijin, bantuan, dukungan

dan dorongan, senantiasa mendampingi serta mendoakan saya dalam menempuh pendidikan.

16. Anak terkasih dan tersayang Brian Aldan Prayogo yang senantiasa menjadi penyemangat di setiap langkah mama dan “semua ini” untukmu sayang.

Saya menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna sehingga saya mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang membangun demi kesempurnaannya. Saya berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca, masyarakat, dan Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi.

Surabaya, Desember 2015

Penulis,

viii

(9)

RINGKASAN

PERBANDINGAN EFEK ANTIFERTILITAS EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP JUMLAH OOSIT DAN

ANGKA FERTILISASI MENCIT (Mus musculus) SECARA IN VITRO

Hartini Sri Utami

Hasil survei jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan. Jumlah penduduk Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun meningkat sebesar 17,8 juta dari 237,6 juta di tahun 2010 menjadi 255,4 juta di tahun 2015. Dampak negatif dari pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus meningkat adalah meningkatnya kemiskinan, kekurangan gizi, dan menurunnya pendidikan.

Keluarga berencana (KB) adalah salah satu usaha pemerintah untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di Indonesia. Peserta KB sata ini masih didominasi oleh 62% wanita usia 15 – 49 tahun dengan metode kontrasepsi yang menjadi pilihan adalah yang berdaya guna efektif, aman, mudah didapat, tidak memerlukan motivasi terus menerus, dan efek samping minimal.

Buah manggis yang merupakan salah satu sumber daya alam Indonesia yang menurut eksperimen kulit buahnya mengandung zat antifertilitas berupa xanton (95%), tanin, saponin, dan flavonoid dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif kontrasepsi alami yang aman, mudah didapat, sesuai daya beli masyarakat, dan memiliki nilai tambah bagi kesehatan. Xanton bekerja pada sistem syaraf pusat sebagai inhibitor enzim monoamin oxidase sehingga dopamin meningkat dan menghambat sekresi GnRH. Sekresi GnRH yang terhambat dapat menghambat sekresi FSH dan LH sehingga proses steroidogenesis, oogenesis, dan follikulogenesis menjadi terganggu. Tanin, saponin, dan flavonoid menghambat kerja enzim aromatase yang membantu konversi androgen menjadi estrogen sehingga terjadi androgen dominan yang dapat menganggu follikulogenesis dan oogenesis.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan perbedaan jumlah oosit dan angka fertilisasi secara in vitro antara kelompok yang diberi suspensi CMC 0,5% dan kelompok yang diberi suspensi ekstrak kulit buah manggis dosis 100 mg/ kgBB, 200 mg/ kgBB, 300 mg/ kgBB, dan 400 mg/ kgBB.

Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan rancangan post test

only control grup design. Subyek penelitian mencit betina dengan pengambilan

sampel acak lengkap yang dibagi dalam 5 kelompok, 1 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan. Setiap kelompok terdiri atas 7 hewan coba. Kelompok kontrol diberikan suspensi CMC 0,5% 0,2 ml/ 20 grBB secara sonde selama 12 hari. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak kulit buah manggis yang telah dilarutkan dalam suspensi CMC 0,5% secara sonde dengan dosis bertingkat 100 mg/ kgBB (K2), 200 mg/ kgBB (K3), 300 mg/ kgBB (K4), dan 400 mg/ kgBB (K5)

0,2 ml/ 20 grBB setiap pemberian selama 12 hari. Mencit dilakukan penyerentakan siklus selanjutnya dikawinkan dengan pejantan vasektomi. Kantong fertilisasi dari kedua oviduk diamati dan dirobek untuk koleksi oosit. Jumlah oosit dihitung di bawah mikroskop inverted dan difertilisasi dengan

ix

(10)

sperma pejantan normal. Hasil fertilisasi dilihat pembelahan 2 sel setelah 24 jam di bawah mikroskop inverted.

Rerata jumlah oosit kelompok perlakuan K2, K3, K4, dan K5 mengalami

penurunan dibandingkan dengan kelompok K1 (kontrol). Jumlah oosit kelompok

perlakuan K4 dan K5 mengalami penurunan hingga 0 dibandingkan dengan

kelompok perlakuan K2 dan K3. Persentase angka fertilisasi secara in vitro

kelompok perlakuan K2, K3 mengalami penurunan dibandingkan dengan

kelompok K1 (kontrol). Kelompok K4 dan K5 tidak terdapat oosit untuk

difertilisasi secara in vitro. Hasil uji Kruskal-Wallis jumlah oosit dengan p (0,001) < 0,05 dan angka fertilisasi secara in vitro p (0,001) < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan jumlah oosit dan angka fertilisasi antara kelompok kontrol dan kelompok yang diberikan ekstrak dengan dosis yang berbeda.

Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan jumlah oosit dan angka fertilisasi secara in vitro antara kelompok kontrol dan kelompok yang diberikan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Pemberian dosis 300 mg/ kgBB dan 400 mg/ kgBB menunjukkan tidak terdapat oosit untuk dapat difertilisasi secara in vitro.

x

(11)

SUMMARY

COMPARISON ANTIFERTILITY EFFECT OF MANGOSTEEN (Garcinia mangostana L.) PEEL EXTRACT ON MICE (Mus musculus)

OOCYTE COUNT AND FERTILIZATION RATE IN VITRO

Hartini Sri Utami

Survey shows that the number of Indonesia population continues to increase. The population of Indonesia in five-year period increased 17.8 million from 237.6 million in 2010 to 255.4 million in 2015. The negative impacts of continuously increasing population growth in Indonesia are increasing poverty, malnutrition, and decreasing education.

Family planning (FP) is one of the government's efforts to address the problem of continuously increasing population growth. FP is still dominated of 62% by women aged 15-49 years. Contraceptive method of choice is the one that is efficient, effective, safe, easy to maintain, does not require continuous motivation, and minimal side effects.

One of the natural resources of Indonesia, the mangosteen fruit, has peel which, according to experiments, contains anti-fertility in the form of xanton (95%), tannins, saponins and flavonoids. Mangosteen peel can be used as an alternative natural contraception that is safe, easy to obtain, affordable for the people, and has added value to health. Xanton acts in the central nervous system as the enzyme monoamine oxidase inhibitor that increases dopamine and inhibits the secretion of GnRH. Inhibited GnRH secretion will inhibit the secretion of FSH and LH, so that the process of steroidogenesis, oogenesis, and follikulogenesis will be disturbed. Tannins, saponins and flavonoids inhibit the action of the enzyme aromatase that helps the conversion of androgens to estrogens, so that androgens become predominant, which may disrupt folliculogenesis and oogenesis.

This study aimed to prove the differences of oocytes count and in vitro fertilization rate among the group receiving 0.5% CMC suspension and groups receiving suspension of mangosteen peel extract in doses of 100 mg/kg, 200 mg/kg, 300 mg/kg, and 400 mg/kg.

This study was an experimental study using posttest only control group design. Subjects were female mice enrolled with complete random sampling and were divided into 5 groups, one control group and four treatment groups. Each group consisted of 7 mice. The control group was given with 0.5% CMC suspension of 0.2 ml/20 grBW using sonde for 12 days. The treatment groups were given with extract of mangosteen peel that had been dissolved in a 0.5% CMC suspension using sonde in graded doses of 100 mg/kg (K2), 200 mg/kg (K3), 300 mg/kg (K4), and 400 mg/kg (K5) 0.2 ml/20 grBW in each administration for 12 days. The mice were subjected to simultaneous cycle, and subsequently mated to vasectomized male. Fertilization pouch of both oviducts were observed and torn for oocyte collection. The number of oocytes was counted under inverted microscope and fertilized with sperm of normal males. Fertilization results were observed as 2-cell division after 24 hours under inverted microscope.

xi

(12)

The mean of oocytes count in treatment groups K2, K3, K4, and K5 has a decrease compared to that of K1 (control) group. Oocytes count in K4 and K5 treatment groups decreased to 0 compared to that of treatment groups K2 and K3. Percentation in vitro fertilization rate in treatment groups K2 and K3 has decreased compared to that of K1 (control) group. In groups K4 and K5 no oocytes count to fertilized in vitro. Kruskal-Wallis test results showed that oocyte count had p (0.001) <0.05 and in vitro fertilization rate had p (0.001) <0.05. This means that there were differences in oocytes counts and fertilization rates between control group and groups receiving the extract in different doses.

In conclusion, there were differences in oocytes counts and fertilization rates between control group and groups receiving the mangosteen (Garcinia

mangostana l.) peel extract. In doses of 300 mg/kg and 400 mg/kg, no oocytes

count to fertilized in vitro.

xii

(13)

ABSTRAK

PERBANDINGAN EFEK ANTIFERTILITAS EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP JUMLAH OOSIT DAN

ANGKA FERTILISASI MENCIT (Mus musculus) SECARA IN VITRO

Hartini Sri Utami, Hendy Hendarto, Widjiati

Masalah utama yang dihadapi oleh Indonesia di bidang kependudukan adalah pertumbuhan penduduk yang masih tinggi dan berdampak negatif terhadap peningkatan kemiskinan, kekurangan gizi, dan menurunnya kualitas pendidikan. Salah satu upaya untuk menurunkan pertumbuhan penduduk adalah dengan program KB yaitu penggunaan kontrasepsi. Ekstrak kulit buah manggis menurut eksperimen mengandung zat antifertilitas yang dapat digunakan untuk alternatif kontrasepsi alami. Subyek penelitian menggunakan mencit betina yang dibagi dalam 5 kelompok terdiri atas 1 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan. Setiap kelompok terdiri atas 7 hewan coba. Kelompok kontrol diberikan suspensi CMC 0,5% 0,2 ml/ 20 grBB secara sonde selama 12 hari. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak kulit buah manggis yang telah dilarutkan dalam suspensi CMC 0,5% secara sonde dengan dosis bertingkat 100 mg/ kgBB (K2), 200 mg/ kgBB

(K3), 300 mg/ kgBB (K4), dan 400 mg/ kgBB (K5) 0,2 ml/ 20 grBB setiap

pemberian selama 12 hari. Mencit dilakukan penyerentakan siklus selanjutnya dikawinkan dengan pejantan vasektomi. Mencit dilakukan pembedahan untuk pengambilan oviduk. Kantong fertilisasi dari kedua oviduk diamati dan dirobek untuk koleksi oosit. Jumlah oosit dihitung di bawah mikroskop inverted dan difertilisasi dengan sperma pejantan normal. Hasil fertilisasi dilihat pembelahan 2 sel setelah 24 jam di bawah mikroskop inverted. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan jumlah oosit dan angka fertilisasi secara in vitro antara kelompok kontrol dan kelompok yang diberikan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Pemberian dosis 300 mg/ kgBB dan 400 mg/ kgBB menunjukkan tidak terdapat oosit untuk difertilisasi secara in vitro.

Kata kunci : ekstrak kulit buah manggis, jumlah oosit, angka fertilisasi, in vitro

xiii

(14)

ABSTRACT

COMPARISON ANTIFERTILITY EFFECT OF MANGOSTEEN (Garcinia mangostana L.) PEEL EXTRACT ON MICE (Mus musculus)

OOCYTE COUNT AND FERTILIZATION RATE IN VITRO

Hartini Sri Utami, Hendy Hendarto, Widjiati

The main problem faced by Indonesia in the field of population is high population growth that negatively affects the increase of poverty, malnutrition, and declining quality of education. One of the efforts to reduce population growth is by family planning programs, which is by the use of contraception. According to experiments, mangosteen peel extract contains antifertility substances that can be used as alternative natural contraceptive.The subjects of this study were female mice, which were divided into 5 groups, consisting of one control group and four treatment groups. Each group consisted of 7 mice. The control group was given with 0.5% CMC suspension of 0.2 ml/20 grBW using sonde for 12 days. The treatment groups were given with mangosteen peel extract dissolved in a 0.5% CMC suspension using sonde in graded doses of 100 mg/kg (K2), 200 mg/kg (K3), 300 mg/kg (K4), and 400 mg/kg (K5) 0.2 ml/20 grBW in each administration for 12 days. The mice were subjected to simultaneous cycle, and were subsequently mated with vasectomized male. The mice were operated for removing the oviduct. Fertilization pouch of both oviducts were observed and torn for oocyte collection. Oocyte counts were counted under inverted microscope and fertilized with the sperm of normal males. Results of fertilization were observed as 2-cell division after 24 hours under inverted microscope. Results showed that there were differences in oocytes counts and fertilization rates between control group and groups receiving the mangosteen (Garcinia mangostana l.) peel extract. In doses of 300 mg/kg and 400 mg/kg, no oocytes count to fertilized in vitro.

Keywords: mangosteen peel extract, oocytes count, fertilization rate, in vitro

xiv

(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

HALAMAN PRASYARAT GELAR ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

RINGKASAN ... ix

SUMMARY ... xi

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR BAGAN ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN ... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan ... 4 1.3.1 Tujuan umum ... 5 1.3.2 Tujuan khusus ... 5 1.4 Manfaat ... 5 1.4.1 Manfaat teoritis ... 5 1.4.2 Manfaat praktis ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Konsep Kontrasepsi ... 7

2.1.1 Definisi kontrasepsi ... 7

2.1.2 Cara kerja kontrasepsi ... 8

2.1.3 Jenis kontrasepsi ... 8

2.2 Konsep Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) ... 9

2.2.1 Taksonomi ... 9

2.2.2 Morfologi ... 10

2.2.3 Ekologi dan penyebaran ... 10

2.2.4 Kandungan kulit buah manggis ... 11

2.2.5 Khasiat dan kegunaan ... 16

2.3 Konsep Fertilisasi ... 17

2.3.1 Definisi fertilisasi ... 17

2.3.2 Folikel ovarium, oogenesis, dan fisiologi ovulasi ... 18

2.3.3 Spermatozoa ... 29

2.3.4 Tahapan fertilisasi ... 30

2.4 Konsep Fertilisasi In Vitro ... 33

2.5 Konsep Reproduksi Mencit (Mus musculus) Betina ... 35

2.5.1 Alat reproduksi mencit betina ... 37

xv

(16)

2.5.2 Siklus reproduksi mencit betina ... 39

2.5.3 Pengaturan hormonal pada siklus estrus ... 44

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 46

3.1 Kerangka Konseptual ... 46

3.2 Hipotesis Penelitian ... 49

BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN... 50

4.1 Rancangan Penelitian ... 50

4.2 Hewan Coba ... 52

4.3 Besar Sampel ... 52

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 53

4.4.1 Variabel penelitian ... 53

4.4.2 Definisi operasional ... 54

4.5 Bahan Penelitian ... 56

4.6 Instrumen Penelitian ... 57

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 57

4.8 Prosedur Penelitian ... 57

4.8.1 Penentuan jenis, dosis, dan waktu perlakuan ... 57

4.8.2 Tahap penelitian ... 58

4.9 Cara Pengolahan dan Analisis Data ... 63

4.10 Kerangka Operasional ... 65

4.11 Etika Pemanfaatan Hewan Percobaan ... 66

4.11.1 Replacement ... 66

4.11.2 Reduction ... 66

4.11.3 Refinement ... 66

BAB 5 HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 67

5.1 Perbandingan Dosis Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Jumlah Oosit Mencit (Mus musculus) ... 67

5.2 Perbandingan Dosis Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Angka Fertilisasi Mencit (Mus musculus) secara In Vitro ... 74

BAB 6 PEMBAHASAN ... 78

6.1 Perbandingan Dosis Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Jumlah Oosit Mencit (Mus musculus) ... 78

6.2 Perbandingan Dosis Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Angka Fertilisasi Mencit (Mus musculus) secara In Vitro ... 83

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN... 89

7.1 Kesimpulan ... 89

7.2 Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91

LAMPIRAN ... 96

xvi

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan dan komposisi gizi buah manggis dalam tiap 100 gram .... 12

Tabel 2.2 Perubahan pada epitel vagina selama siklus estrus ... 43

Tabel 4.1 Definisi operasional perbandingan efek antifertilitas ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah oosit dan angka fertilisasi mencit (Mus musculus) secara in vitro ... 54

Tabel 5.1 Kantong fertilisasi berdasarkan kelompok perlakuan ... 67

Tabel 5.2 Jumlah oosit berdasarkan kelompok perlakuan ... 69

Tabel 5.3 Hasil uji normalitas variabel jumlah oosit ... 71

Tabel 5.4 Hasil uji Kruskal-Wallis variabel jumlah oosit... 71

Tabel 5.5 Hasil uji Post hoc Bonferroni variabel jumlah oosit ... 72

Tabel 5.6 Angka fertilisasi secara in vitro berdasarkan kelompok perlakuan ... 74

Tabel 5.7 Hasil uji normalitas variabel angka fertilisasi ... 76

Tabel 5.8 Hasil uji Kruskal-Wallis variabel angka fertilisasi ... 76

Tabel 5.9 Hasil uji Post hoc Bonferroni variabel angka fertilisasi ... 76

xvii

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Buah manggis ... 9

Gambar 2.2 Struktur kimia senyawa turunan xanton ... 12

Gambar 2.3 Struktur kimia saponin, tanin, dan flavonoid ... 16

Gambar 2.4 Perubahan pada folikel ... 21

Gambar 2.5 Proses oogenesis ... 22

Gambar 2.6 Pembelahan meiosis pada oosit ... 24

Gambar 2.7 Ovarium, tingkat folikel, dan ovulasi ... 29

Gambar 2.8 Proses fertilisasi sampai dengan embrio dua sel ... 33

Gambar 2.9 Mencit (Mus musculus) ... 36

Gambar 2.10 Tampilan skematis apusan vagina pada daur estrus ... 43

Gambar 5.1 Grafik modus kantong fertilisasi pada masing-masing kelompok K1,K2,K3,K4, dan K5 ... 68

Gambar 5.2 Oviduk dilihat di bawah mikroskop inverted dengan pembesaran 400, (1) terdapat kantong fertilisasi yang ditunjukkan dengan tanda panah dan (2) tidak terdapat kantong fertilisasi ... 69

Gambar 5.3 Grafik rerata jumlah oosit pada masing-masing kelompok K1,K2,K3,K4, dan K5 ... 70

Gambar 5.4 Koleksi oosit dari kantong fertilisasi di bawah mikroskop inverted dengan pembesaran 200 ... 73

Gambar 5.5 Grafik persentase angka angka fertilisasi pada masing-masing kelompok K1,K2, dan K3 ... 75

Gambar 5.6 Gambar hasil fertilisasi mencit secara in vitro di bawah mikroskop inverted dengan pembesaran 200, a. terbentuk zygot, b. zygot mengalami pembelahan sel ... 77

xviii

(19)

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka konsep perbandingan efek antifertilitas ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah oosit dan angka fertilisasi mencit (Mus musculus) secara in vitro ... 46 Bagan 4.1 Desain penelitian perbandingan efek antifertilitas ekstrak kulit buah

manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah oosit dan angka fertilisasi mencit (Mus musculus) secara in vitro ... 50 Bagan 4.2 Kerangka operasional perbandingan efek antifertilitas ekstrak kulit

buah manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah oosit dan angka fertilisasi mencit (Mus musculus) secara in vitro ... 65

xix

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Konversi berat badan menurut jenis makhluk hidup yang

diberikan perlakuan dalam penelitian ... 96

Lampiran 2 Perhitungan dosis ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang diberikan secara per oral pada mencit (Mus musculus) ... 97

Lampiran 3 Pembuatan larutan perlakuan ... 99

Lampiran 4 Komposisi media M16 sebagai media kultur pada in vitro fertilization (IVF) ... 100

Lampiran 5 Rekapitulasi data hasil penelitian ... 101

Lampiran 6 Hasil uji normalitas ... 102

Lampiran 7 Hasil uji Kruskal-Wallis ... 103

Lampiran 8 Sertifikat etik ... 106

Lampiran 9 Surat ijin penelitian ... 107

Lampiran 10 Surat keterangan ekstrak kulit buah manggis ... 108

Lampiran 11 Surat keterangan determinasi tanaman manggis ... 109

Lampiran 12 Dokumentasi penelitian ... 110

xx

(21)

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Ag : Argentum (perak)

BKKBN : Badan koordinasi keluarga berencana nasional BB : Berat badan

BM : Berat molekul CO2 : Karbon dioksida

COMT : Catechol-O-methyltransferase CMC : Carboxy methyl cellulose

o

C : Derajat celcius cm : Centimeter

Cu : Cuprum (tembaga) Depkes : Departemen kesehatan

DOPAC : 3,4-dihydroxypenylacetic acid FSH : Follicle stimulating hormone GnRH : Gonadotropin realising hormone

gr : Gram

HVA : Hemovanilic acid iu : Internasional unit IUD : Intrauterine device IVF : In vitro fertilization

Kg : Kilogram

L-DOPA : Dihydroxyphenilacetic LH : Leutinizing hormone MAO : Monoamin oksidase

m dpl : Meter di bawah permukaan laut ml : Mililiter mg : Miligram mm : Milimeter µm : Mikrometer pH : Potential of Hydrogen P5P : Pyridoxal 5‟-phophate : Alpha β : Beta γ : Gamma

3βHSD : 3-beta hydroxysteroid dehydrogenase 17 βHSD : 17- beta hydroxysteroid dehydrogenase 5MTHF : 5-methyltetrahydrofolate

+ : Kurang lebih

% : Persen

xxi

Referensi

Dokumen terkait

a) Sistem penerimaan ini dibuat berdasarkan dari petunjuk Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung. a) Sistem penerimaan

Penelitian ini mengangkat permasalahan klasifikasi hasil pap smear test di Rumah Sakit “X” Surabaya tahun 2010 yang didasarkan pada ketujuh faktor risiko, yaitu

Dalam melakukan penelitian, peniliti mendapatkan informasi dari informan yang berasal dari, Puskesmas Kecamatan Tanah Abang yang berjumlah 5 orang, Puskesmas Kelurahan Bendungan

Kegiatan pembelajaran tatap muka secara daring guru menampilkan PPT yang sudah dirancang. Pada tahap awal meliputi kegiatan berdoa, apersepsi, menyampaikan tujuan

ekstrak  kasar  metanol.  Fukosantin  terkonfirmasi  pada  panjang  gelombang  maksimum  (maks) 447  nm  pada  spektrum  UV.  Puncak  monoisotopik  ion 

Walaupun terjadi penurunan titer antibodi pada pakan yang telah diberi aflatoksin tanpa toxin binder, akan tetapi dengan pemberian binder A, B, dan C pada pakan

Dari hasil kadar kreatinin darah dan urin yang didapatkan, berada dalam rentang normal menunjukkan tidak adanya gangguan pada ginjal, karena pengukuran kadar

ME mengundang pasangan suami istri yang ingin menghangatkan kembali relasi suami istri dan belum pernah bergabung dalam ME untuk mengikuti Week-end yang akan diadakan