• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Isi. Distribusi Majalah Gema Diponegoro 54 TTS. 26 SELINGAN 27 LENSA & PERISTIWA 31 OPSLAT Gladi Posko Kodim 0701/Bms

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar Isi. Distribusi Majalah Gema Diponegoro 54 TTS. 26 SELINGAN 27 LENSA & PERISTIWA 31 OPSLAT Gladi Posko Kodim 0701/Bms"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

26 SELINGAN

27 LENSA & PERISTIWA

31 OPSLAT

Gladi Posko Kodim 0701/Bms

32 RUANG PERSIT

Anggota Persit Berperan Mendukung Kinerja Suami

36. BERITA SATUAN

46. PRAJURIT BERPRESTASI

48 Prajurit Dianugerahi KP Luar Biasa

48. TEKNOLOGI

Kapal Motor Cepat

50. BINTAL

Makna Kebangkitan Kristus Bagi Umat Kristiani

52 OPINI

Budayaku Yang Lahir dan Berkembang Dari Kedaulatan Pribadi Bangsa

53 YANG PERLU DIKETAHUI

TNI Jangan Ragu Kawal Pemilu

54 TTS

Cover : Kunker Kasad di Rindam IV/Dip. Foto : Putri

Daftar Isi

4

FOKUS

* Transformasi TNI, TNI AD Tambah Perlengkapan

* Prajurit TNI Harus Taat Pada Aturan

* TNI Jangan Ragu Mengawal Jalannya Demokrasi

9

RAGAM

* Pelatihan Jamu Bagi Dokter TNI AD

Meningkatkan Citra dan Pemanfaatan Jamu Indonesia

* Peringatan HUT ke-50 Dharma Pertiwi Jaga Semangat Kebersamaan

* Korps Wanita TNI Harus Maju, Kuat, Solid, Militan dan Profesional

* Srikandi Pomdam IV/Diponegoro Show Of Force Pada Hari Kartini

16 GD UTAMA

Sosialisasi dan Sinkronisasi Transformasi TNI AD

20 BINTRAKOR

Sertijab Pejabat Kodam IV/Diponegoro Kodam Wujudkan Transformasi TNI AD

22 SERBA SERBI

Berkunjung ke kediaman Pangdam IV/Dip. Puri Wedari, Rumah Kita Semua

24 BINCANG-BINCANG

Kolonel Inf. Mulyo Aji, MA

Daftar Isi

Pelindung : Pangdam IV/Diponegoro Pembina : Kasdam IV/Diponegoro Penasehat :

Irdam IV/Diponegoro, Para Asisten dan Staf Ahli Pangdam IV/Diponegoro

Pimp. Red / Penanggung Jawab : Kapendam IV/Diponegoro

Letkol Arh Elphis Rudy Wapimred :

Waka Pendam IV/Diponegoro Letkol Arm Hery Purwanto

Redaktur Pelaksana : Mayor Inf Ir. Susanto, M. Si Mayor Caj (K) Pudji Astuti SH

Mayor Inf Saeroji Mayor Inf Mochklisin Mayor Inf Moh Rais, S.Sos

Sekretaris :

Dra. Mulyani Susilowati, M. Si Staf Redaksi :

Kapten Inf Agus Supriyadi Kapten Inf Mulyadi

Kapten Caj (K) Santi Kristiyani, S.Pd. Kapten Inf Suparno

Kapten Chk Suparmin

Kapten Ctp Eko Wibowo, S.Si. M.Sc. Kapten Chb Mujiono

Kapten Caj (K) Irene Rena Saputri S.Psi Sri Rosana, SH, Sri Rahayu, S.Sos

Redaktur Foto : Lettu Inf M.Ardiansyah

Serda Bambang Cipto, Sigit Kristianto Bendahara :

Dra. Sih Ratnawati Tata Usaha :

Djumiati, Sri Robiyati, Suratno Design :

Yosep, Hariyanto, Cucut, Roso Distribusi :

Mayor Inf Rudiyanto, S.Pd Rison Binartoko Advertising : D. Mulyono Kontributor : Penrem 071/WK, Penrem 072/Pmk, Penrem 073/Mkt, Penrem 074/Wrt Alamat Redaksi :

Pendam IV/Diponegoro,Jl. Perintis Kemer dekaan, Watugong, Semarang

Telp. (024) 7479609 (hunting) Fax. (024) 7479609

e-mail : gema_diponegoro@yahoo.co.id Percetakan :

CV. Jaya Sakti Mandiri

(Isi di luar tanggung jawab percetakan)

Dari Redaksi

Redaksi menerima tulisan baik berupa : artikel, laporan, berita atau foto, kartun dan karikatur terutama yang berkaitan dengan kemanunggalan

TNI dan rakyat, redaksi berhak untuk menyunting naskah. Kiriman

Pembaca GD yang terhormat

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo, dalam berbagai kunjungan ke daerah meminta kepada segenap anggotanya untuk disiplin dan taat pada aturan. Selain itu, Pangdam juga ber harap segenap prajurit memiliki jiwa korsa, menjadi prajurit yang kuat, hebat, militan dan profesional, bisa menjadi pelindung dan pengayom rakyat, jaga nama keluarga dan satuan.

Menurut Pangdam, sampai saat ini, masih banyak prajurit di Kodam IV/Diponegoro yang melakukan pelanggaran. Untuk itu, Pangdam mengingatkan agar para prajurit banyak bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah yang diterima selama ini.

Selanjutnya dalam amanat Tujuh belasan, Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko menginstruksikan agar TNI tidak ragu-ragu mengantisipasi perkembangan dan mengambil langkah-langkah tegas jalannya demokrasi serta mengamankan bangsa dan negara. Kesemuanya informasi ini dapat disimak lebih lanjut pada Rubrik Fokus.

Pembaca yang berbahagia,

Sementara itu, pada Rubrik Laput, Redaksi sajikan kegiatan Sosialisasi dan Sinkronisasi Transformasi TNI AD di jajaran Kodam IV/Diponegoro yang dilaksanakan oleh Tim Pokja TNI AD. Kegiatan yang berupaya menyerap aspirasi dan masukan dari masing-masing daerah ini diharapkan dapat menyempurnakan konsep awal tentang transformasi TNI AD yang telah dirumuskan oleh Tim Pokja yang terdiri dari 3 bidang transformasi yaitu bidang pertempuran, bidang Binter dan bidang dukungan.

Kemudian kegiatan di jajaran Kodam IV/Diponegoro yang cukup menonjol diantaranya Sertijab pejabat di jajaran Kodam IV/Dipongoro, Kegiatan memperingati HUT ke - 63 Persit Kartika Chandra Kirana dan HUT ke-48 Dharma Pertiwi, Apel Bersama Wanita TNI. Di Rubrik Sosok,kita tampilkan tiga anggota Kodim 0706/Temangung yang mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dari Pimpinan TNI AD atas prestasinya dalam kerusuhan Temanggung tahun 2010.

Adapun berbagai kegiatan Kodam dan Satuan jajaran Korem, Kodim, Koramil tertuang dalam berbagai rubrik yang ada mulai dari Binsat, Binter, Ragam, Opslat, Warta, Ruang Persit, TTS dan sebagainya. Hadir pula lembar Penpas untuk dijadikan pedoman sikap bagi Prajurit dan PNS jajaran Kodam IV/ Diponegoro.

Tidak lupa Redaksi mengucapkan terima kasih kepada Satuan yang telah aktif mengirimkan artikel kegiatan, semoga menjadi penyambung informasi bagi anggota lainnya. Terima kasih pula kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan finansial demi kesinambungan majalah GD. (Redaksi)

1. Kodam IV/Diponegoro 2. Mabesad 3. Pusterad 4. Pusdikter 5. Kapuspen TNI 6. Gubernur Jateng 7. Kapolda Jateng 8. Pangdam I /BB 9. Pangdam II/Sriwijaya 10. Pangdam III/Siliwangi 11. Pangdam V/Brawijaya 12. Pangdam VI/Tanjungpura 13. Pangdam VII/Wirabuana 14. Pangdam IX/Udayana 15. Pangdam XVI/Patimura 16. Pangdam XVII/Trikora 17. Pangdam Jaya

18. Pangdam Iskandar Muda 19. Yayasan Kar tika Jaya 20. Radio Gajah Mada Smg

(3)

FOKUS

Hal tersebut disampaikan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo saat berkunjung dan memberikan pengarahan kepada prajurit Yon Arhanudse-15 di Jalan Kesatrian, Jatingaleh Semarang (30/4). Kunjungan Pangdam didampingi para Asisten dan Kabalak jajaran Kodam.

Lebih lanjut dikatakan, fungsi kesatuan Yonif 400/Raider mempunyai kemampuan Raider dan Gultor, Yonif 403/WP dan Yonif 408/SBH mempunyai kemampuan Pur kota, Yonif 406/CK dan Yonif 407/PK Pur hutan dan gunung, Yonif 405/SK dan Yonif 410/ALG Ralasuntai, Yonkav 2/Tank mobilitas tinggi, daya kejut dan daya tembak besar, Yon Ar med 3/105 Tarik mempunyai Bantem jauh, akurat & daya hancur besar, Yon Arhanudse 15 mempunyai kemampuan pertahanan udaraluas dan akurat, Yon Zipur 4/TK mendukung

pertempuran dan non pertempuran secara maksimal.

Pada kesempatan tersebut Pangdam IV/Diponegoro juga memerintahkan kepada setiap prajurit Yon Arhanudse-15 untuk memiliki jiwa korsa, prajurit yang kuat, hebat, militan dan profesional. Pangdam juga meminta agar prajurit Yon Arhanudse-15 bisa menjadi pelindung dan pengayom masyarakat serta bisa menjaga nama baik kesatuan.

Pangdam juga mengingatkan kepada seluruh anggotanya untuk menjaga kebersihan, kerapian di lingkungan

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo :

Tranformasi, TNI AD Tambah Perlengkapan

asrama dan ketertiban agar tercipta kondisi yang asri dan sejuk. Tanah kosong yang ada agar ditanami dengan tanaman yang bermanfaat baik untuk sayuran maupun tanaman obat. Keterbatasan lahan juga dapat disiasati dengan menggunakan polybag.

Selain memberikan pengarahan, Pangdam juga mengunjungi perumahan, barak prajurit dan fasilitas asrama, mengecek Alutsista berupa meriam 57 mm, S60 milik Yon Arhanudse yang akan diganti baru dengan sistem Rudal.

Pengarahan di Kodim 0733/BS Tingkatkan Kemampuan Soft Skill

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Kodim 0733/BS Semarang, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo meminta kepada anggota Kodim 0733/ BS untuk meningkatkan kemampuan soft skill berupa penguasaan bahasa Inggris sehingga aktif berkomunikasi dengan

masyarakat terutama wisatawan yang ke berkunjung ke Kota Semarang, karena Bahasa Inggris merupakan bahasa pergaulan internasional yang harus dikuasai oleh semua orang termasuk para prajurit TNI.

Pangdam juga menjelaskan, masih banyak prajurit yang tersandung kasus karena tingkat kesejahteran prajurit yang belum terpenuhi. Jika prajurit bertugas dengan baik (disiplin, semangat, gembira

dan ikhlas), dapat ditunjang bila keluarga di rumah bahagia.

Jenderal bintang dua ini juga meminta kepada semua prajurit TNI baik dari Danramil sampai Babinsa untuk selalu siaga terhadap kondisi di lingkungan masing-masing, karena Babinsa berfungsi sebagai mata dan telinga bagi Satuan. Sebagai mata, melihat dan merekam dan sebagai telinga mendengarkan hal-hal menonjol. Kunjungan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo di Arhanudse 15 Dahana Bhaladika

Pengarahan Pangdam IV/Diponegoro kepada anggota Kodim 0733 BS/Semarang di Aula Sudirman

Pengarahan Pangdam IV/Diponegoro kepada anggota Yon Arhanudse 15/DB

Pangdam mengecek alutsista Yon Arhanudse 15/DB

Terkait dengan transformasi TNI, TNI AD akan

menambah kekuatan dengan membeli dan

mendatangkan beberapa peralatan seperti Tank Leopard,

helikopter Apache, Mistral dan sebagainya secara

bertahap yang akan tiba di Indonesia sebelum tanggal 5

Oktober tahun 2014.

“Babinsa juga harus mampu membuat jaring intel di wilayah binaannya”, tegasnya.

Hadir pada pengarahan Pangdam, para Asisten Kasdam, Dandim 0733/BS Semarang Letkol Arm Dicky Armunantho Mulkan. Pengarahan yang berlangsung di Balai Sudirman Markas kodim 0733/BS diikuti anggota Kodim, anggota Densubzibang, Bengrah A 04.41.01 dan Minvetcaddam IV/Diponegoro. (GD)

(4)

Kunker Pangdam di Kodim 0714/Salatiga

Bersama Rakyat TNI Kuat

S.AP, mewakili Danrem 073/Mkt, Kolonel Inf Stephanus Tri Mulyono, para Per wira jajaran Korem 073/Mkt, Dandim 0714/ Salatiga Letkol Inf Tjahyono Prasetyanto, Kapolres Salatiga AKBP Dwi Tunggal Jaladri dan Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan.

Pangdam menambahkan, sejumlah prajurit TNI di wilayah Kodam IV/ Diponegoro telah dipecat lantaran melakukan pelanggaran fatal. “Kalau nakal jamannya Prada, biar cepat memecatnya. Jangan nakal sudah tua. Jangan jadi makelar yang untungnya bisa mencapai Rp 500 juta satu orang kalau lolos, itu sama saja menembak di atas kuda, masuk untung tak masuk uang dikembalikan.

Pangdam meminta kepada para prajuritnya untuk mensyukuri apa yang telah diterima saat ini dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak nama baik keluarga serta kesatuan. “Pelanggaran yang kalian lakukan akan memalukan keluarga dan satuan. Istri harus mengingatkan suami, jangan justru menjerumuskan”, tandasnya.

Pada kesempatan tersebut Pangdam juga menjelaskan kondisi teritorial wilayah Kodam IV/Diponegoro termasuk wilayah-wilayah yang patut mendapatkan perhatian.

Babinsa Ujung Tombak

Kepada prajurit TNI AD yang ber tugas sebagai Babinsa, Pangdam mengingatkan Babinsa harus paham

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo menekankan TNI AD sebagai institusi negara, bercita-cita dan menginginkan adanya perubahan ke arah kemajuan yang lebih baik. Kita ingin memiliki Prajurit yang profesional, solid, militan dan dicintai rakyat, yang tentu kesemua itu sangat tergantung kepada kita semua, serta berpulang kepada kita sekalian untuk berbuat yang terbaik. Pagdam IV/Diponegoro meminta kepada keluarga besar Kodim 0714/Salatiga, agar tetap memegang komitmen dan jatidiri, guna melaksanakan setiap kebijakan pimpinan yang telah ditetapkan.

Pangdam IV/Diponegoro foto bersama tokoh masyarakat Salatiga

Komsos Babinsa kepada masyarakat di wilayah binaan Pelatihan kedisiplinan terhadap pelajar oleh Babinsa

FOKUS

Pangdam IV/Diponegoro mengharapkan Prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro bisa memahami dan mengimplementasikan program reformasi birokrasi TNI AD di satuan masing-masing secara berkelanjutan pada aspek doktrin, struktur dan administrasi, khususnya aspek kultur dan mindset personel TNI AD, baik dalam konteks tugas dan jabatan maupun dalam konteks komunikasi sosial dengan masyarakat.

Hal ini penting untuk menjadi perhatian para prajurit sekalian, karena hal ini merupakan roh yang harus menjiwai semua kebijakan, program dan sistem yang ada. Pembinaan keprajuritan, sikap dan prilaku, dalam mewujudkan pembangunan TNI AD, merupakan upaya dalam mengeliminasi ego sektoral dan dalam rangka mewujudkan motto

“bersama rakyat TNI kuat”, serta upaya meningkatkan kepercayaan rakyat kepada TNI AD, yang saat ini rakyat percaya bahwa TNI telah semakin dekat dengan rakyat.

Pernyataan tersebut disampaikan Pangdam dalam pengarahannya kepada prajurit Kodim 0714/Salatiga yang berlangsung di Aula Makodim. Hadir pada kesempatan tersebut Kasrem 073/ Makutarama, L etkol Arm Sutriyono,

seluk beluk wilayah yang diampu, harus tahu gambaran situasi termasuk kondisi satuan, geografi, demografi dan kondisi sosial. Babinsa juga harus tahu betul kondisi lapangan. Jika tidak tahu permasalahan, sangat memalukan.

L ebih lanjut Pangdam juga menjelaskan menjelang Pilpres keberadaan para Babinsa sangat diperlukan untuk menjaga wilayah agar tetap kondusif. Untuk itu, komunikasi sosial mutlak diperlukan para Babinsa.

“Babinsa merupakan ujung tombak TNI AD di wilayah desa atau kelurahan “, kata Pangdam.

Selain itu, Babinsa harus memiliki kedekatakan dengan rakyat, dicintai rakyat, membantu rakyat serta melindungi rakyat serta melakukan pembinaan teritorial (binter) untuk mewujudkan kemanunggalan TNI dengan Rakyat.

(GD)

TNI bersama masyarakat membuat badan jalan

(5)

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo membuka pelatihan jamu bagi dokter TNI AD seluruh Indonesia yang berlangsung di Pabrik Jamu Sido Muncul, Semarang (2/5). Pelatihan jamu sebagai upaya turut meningkatkan citra dan pemanfaatan jamu Indonesia di bidang kedokteran. Sebagai upaya mensejajarkan jamu dengan Chinese Tradisional Medicineatau Ayurveda

dari India.

Pelatihan Jamu Bagi Dokter TNI AD

Meningkatkan Citra dan

Pemanfaatan Jamu Indonesia

Pangdam juga mengatakan para dokter dari 5 Kodam di Indonesia akan mempelajari jamu mulai dari proses penanaman, pengolahan hingga bisa dikonsumsi sebagai jamu. Hasil pelatihan ini, bisa diterapkan dan disebarkan kepada masyarakat sebagai bentuk pengobatan selain menggunakan obat kimia.

Pelatihan dokter “Penelitian Berbasis Pelayanan Saintifikasi Jamu”, bekerjasama dengan Direktorat Kesehatan TNI AD, Komnas Saintifikasi Jamu, Kementrian Kesehatan RI, Perhimpunan Dokter Herbal Indonesia dan PT. Jamu Sido Muncul. Pelatihan selama seminggu dan berlangsung dalam dua tahap, dimana masing-masing tahap diikuti oleh 30 orang dokter .

Wakil Direktur Kesehatan TNI AD, Kolonel Ckm Untung Sunaryadi megatakan pelatihan tersebut untuk meningkatkan kualitas dokter dalam penelitian dan pengumpulan bukti klinis dalam bidang jamu dan ilmu yang dipelajari oleh para dokter Angkatan Darat ini bisa diterapkan dalam penugasan di daerah terpencil tanpa adanya ketersediaan obat kimia.

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisonal (B2P2TOOT), Indah Yuning Prapti SKM M.Kes mengatakan materi yang disampaikan berupa etika, riset sampai praktek. Prakteknya akan dilakukan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tadisional Tawangmangu yang memiliki 1.200 tanaman obat dan sudah mendapat bukti ilmiah untuk khasiatnya. Tempat itu, satu-satunya di Indonesia,” katanya. Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Indah Yuning Prapti mengatakan, Kemenkes telah merekomendasikan 14 produk jamu untuk dijadikan obat yang bisa oleh dokter kepada pasien. Adapun penggunaannya masih menunggu Komisi Nasional Saintifikasi Jamu. 14 produk jamu herbal yang direkomendasikan Kemenkes tersebut diantaranya untuk mengobati

obesitas, pegal linu, pelancar air susu ibu (ASI), daya tahan tubuh, konstipasi (sembelit) dan Hemoroid (wasir/ambeien ).

Direktur Sido Muncul, David Hidayat mengatakan dengan adanya kegiatan ini, dunia kedokteran bisa memaksimalkan potensi obat herbal di Indonesia. “Kegiatan ini yang ditunggu-tunggu oleh pengusaha agar dunia kedokteran bisa memaksimalkan potensi obat herbal di Indonesia,” katanya.(GD)

RAGAM

Direktur Sido Muncul, David Hidayat menjelaskan produk kepada Pangdam IV/ Dip.

Auden dan dokter TNI AD dalam pembukaan pelatihan jamu

TNI dibangun untuk mengemban tugas dan peran strategis dalam mengantisipasi ancaman dari luar yang mengganggu stabilitas keamanan bangsa dan negara. Untuk itu Panglima TNI menginstruksikan agar TNI tidak ragu-ragu mengantisipasi perkembangan jalannya demokrasi dan bertekad mengambil langkah-langkah tegas dalam mengawal demokrasi, serta mengamankan bangsa dan negara.

Demikian amanat Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko yang dibacakan Asops Kasdam IV/Diponegoro Kolonel Inf Iwan Setiawan pada Upacara Bendera 17-an bul17-an April 2014 y17-ang diselenggarak17-an Jajaran Kodam IV/Diponegoro di Lapangan Parade Kodam IV/Diponegoro Watugong Semarang (17/4).

Lebih lanjut Jenderal Moeldoko mengatakan, dalam konteks mengamankan jalannya pemilu, TNI telah mengerahkan kekuatan 35.029 personel, yang berada pada posisi siaga penuh hingga berakhirnya tahapan pemilu 2014, yang diformat dalam tiga lapisan kekuatan.

Upacara Bendera 17-an

TNI Jangan Ragu Mengawal

Jalannya Demokrasi

tetap, yang telah digariskan oleh pimpinan TNI, dalam melaksanakan tugas pengamanan pemilu.

Pada sisi lain, Panglima TNI menekankan dan menegaskan kepada seluruh prajurit bahwa garis komando kendali TNI sepenuhnya berada di tangan Panglima TNI, sehingga tidak ada prajurit TNI yang blok-blokan terhadap aliran-aliran politik apapun, sebagaimana isu yang berkembang di media massa baru-baru ini. “Untuk itu, sekali lagi jaga soliditas dan jangan terpengaruh oleh provokasi-provokasi klasik, yang dimainkan oleh kelompok kepentingan tertentu”, tandas Panglima TNI.

Diurai Panglima TNI, kecenderungan situasi nasional dan pergeseran geopolitik dan geostrategis kawasan Asia serta Asia pasifik yang berubah dalam hitungan hari berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas-tugas TNI. Untuk itu, para prajurit diharapkan untuk melaksanakan evaluasi secara benar pada setiap triwulannya dan mengembangkan kapasitas dalam membangun akses atau jejaring kerja yang seluas-luasnya, guna mengikuti kecenderungan perkembangan lingkungan. “Optimalkan sumber daya yang dimiliki pada semua strata, karena sekecil apapun peran dan tugas para prajurit dan PNS adalah penentu bagi keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas TNI”, tandas Panglima TNI.

Panglima TNI berharap kepada prajurit dan PNS agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, dengan dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, semangat, ketulusan dan penuh dedikasi, yang dapat memberikan nilai ibadah kepada kita sekalian. ( GD )

Petugas pembaca Pembukaan UUD ‘45, Sapta Marga dan Panca Prasetya Korpri

FOKUS

Panglima TNI mengungkapkan rasa syukurnya atas pelaksanaan pemilu legislatif yang telah terlaksana dengan lancar, tertib, aman dan damai. Dalam kaitan tersebut, Jenderal TNI Moeldoko menginstruksikan kepada seluruh pimpinan satuan di jajaran TNI untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas pengamanan pemilu legislatif dalam rangka penyempurnaan tugas pada tahapan pemilu berikutnya, baik yang terkait dengan tugas perbantuan distribusi logisitik pemilu, maupun tugas pengamanan pemilu.

Jenderal Moeldoko berharap agar para prajurit mempedomani kebijakan format pengerahan kekuatan dalam tugas tersebut, serta mematuhi prinsip penugasan yang bersifat penebalan, prinsip tidak ada pembagian sektor dan prinsip tidak kontak langsung. Lebih lanjut ditegaskan bahwa hal ini harus menjadi atensi, karena dinamika yang akan berkembang dipastikan berbeda dengan dinamika pemilu legislatif. Kepada para prajurit Jenderal Moeldoko menekankan agar tetap pada komitmen netralitas TNI, serta pedomani prosedur

(6)

Hal tersebut disampaikan dalam amanatnya pada Peringatan HUT ke-50 Dhar ma Per tiwi Daerah D yang diselenggarakan di Aula Makodam IV/Diponegoro Semarang (16/4). Acara peringatan dihadiri Ketua Dhar ma Pertiwi Daerah D Ny.

Peringatan HUT ke-50 Dharma Pertiwi

Pangdam IV/Dip. :

Jaga Semangat

Kebersamaan

dr. Ita Sunindyo, para Wakil Ketua, pengurus dan anggota Dharma Per tiwi Daerah D.

Pa n g d a m m e n a m b a h k a n semangat kebersamaan dapat

diwujudkan manakala segenap anggotanya dapat bersatu walaupun berasal dari organisasi yang berbeda yaitu Persit K artika Chandra Kirana, Jalasenastri dan Pya Ardhya Garini. Untuk itu, Dhar ma Per tiwi harus kompak dengan Bhayangkari dan Organisasi Wanita lainnya.

Adapun bentuk kegiatan yang dapat dilaksanakan dengan mengadakan saling silaturahmi, anjangsana, interaksi maupun melaksanakan kegiatan sosial bersama sehingga akan bertambah wawasan, persaudaraan dan manfaat buat lainnya.

Ditambahkan P a n g l i m a , kebersamaan Dhar ma Per t i w i dengan Organisasi W anita lainnya, dapat diwujudkan dalam peran nyata diantaranya dalam kegiatan

Go Green, penghijauan yang sangat diperlukan untuk mengurangi pemanasan global, dan pemanfaatan lahan kosong baik dengan tanaman buah maupun

RAGAM

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo

mengharapkan kepada segenap anggota Dharma

Pertiwi Daerah D untuk dapat memegang teguh jati

dirinya baik sebagai ibu, istri prajurit

dan anggota organisasi. Sebagai ibu

agar mendidik anak-anaknya menjadi

orang yang berguna bagi nusa dan

bangsa, sebagai istri dapat membahagiakan

suami dan mengantarnya hingga puncak karier

dan sebagai anggota Dharma Pertiwi mau belajar

berorganisasi serta menjaga semangat kebersamaan.

menanam sayur-sayuran dan pembersihan rumah dan lingkungan sekitar sehingga terlihat bersih dan nyaman.

Selanjutnya turut serta menyukseskan program Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu Skala Besar di wilayah Jateng & DIY. Sehingga dengan hasil yang melampaui target, wilayah Kodam IV/Diponegoro berhasil mendapatkan Rekor Muri dalam Program KB Kes. Par tisipasi dalam TMMD khusus untuk kegiatan non fisik berupa penyuluhan.

Tingkatkan Kepedulian Sosial

Sementara itu Ketua Dharma Per t i w i D a e r a h D , N y. dr . I t a Sunindyo pada kesempatan ini membacakan sambutan tertulis Ketua Umum Dhar ma Per tiwi Ny. Koes Moeldoko menekankan kepada anggota Dhar ma Per tiwi untuk meningkatkan kepedulian sosial, pendidikan dan cinta lingkungan guna mewujudkan kesejahteraan prajurit beserta keluarga dan masyarakat.

Kebersamaan dan kepedulian seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan, dengan kebersamaan dan kepedulian, maka anggota Dhar ma Per tiwi diharapkan mampu menghadapi setiap dinamika perkembangan yang terjadi dengan

hati yang sabar dan ikhlas serta dapat menyelesaikan berbagai bentuk persoalan sosial kemasyarakatan yang terjadi di lingkungan.

Pe n d i d i k a n d a n c i n t a lingkungan adalah dasar sendi utama kehidupan sosial kemasyarakatan dan kebangsaan. Jika kehidupan keluarga telah sehat, cerdas dan sejahtera maka kehidupan masyarakat dan bangsa juga akan menjadi lebih baik.

Kesejahteraan prajurit TNI dan keluarga sesuai hasil Rapim TNI yang

lalu, maka pimpinan TNI telah mengamanatkan agar meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI dan PNS TNI dalam rangka menjaga profesionalitas dan memelihara moril personel yang diwujudkan dengan menaikkan gaji, pemberian tunjangan-tunjangan serta melanjutkan pembangunan perumahan prajurit dan PNS TNI. Kegiatan puncak acara syukuran dilaksanakan pemotongan tumpeng oleh Ketua Dharma Pertiwi Daerah D, Ny. dr. Ita Sunindyo dan d i s e r a h k a n k e p a d a N y. Z u h r i anggota Jalasenastri yang telah mendampingi suami dalam berdinas selama 32 tahun. Acara juga dimeriahkan dengan tarian Nusantara dari TK Hang Tuah, tarian Zamrud Khatulistiwa dari Persit, dan peragaan busana.

Adapun rangkaian kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun ke-50, Dharma Pertiwi Daerah D telah melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya menyerahkan bantuan untuk korban bencana alam di Jepara, Kudus dan Pekalongan, menyelenggarakan operasi katarak gratis bekerjasama dengan PT. Sido Muncul , ceramah pembinaan mental, donor darah, ziarah di Taman Makam P ahlawan “ Giri Tunggal”, anjangsana di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama dan Panti Asuhan Gatot Subroto. (GD) Pangdam IV/Diponegoro memberikan arahan pada HUT ke-50 Dharma Pertiwi

Ibu - ibu Persit PD IV/Diponegoro dalam acara HUT ke 50 Dharma Pertiwi Pagdam IV/Dip didampingi Ibu Ita Sunindyo memotong tumpeng dalam HUT Dharma Pertiwi

Sambutan Ketua Dharma Pertiwi Daerah D, Ny. dr. Ita Sunindyo pada acara HUT Dharma Pertiwi

(7)

Apel Bersama Korps Wanita TNI :

Korps Wanita TNI Harus Maju,

Kuat, Solid, Militan dan Profesional

RAGAM

Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dalam amanat tertulis yang dibacakan Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Sunindyo pada Apel Bersama Korps Wanita TNI Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang dipusatkan di Lanumad Adi Soemarmo, Surakar ta (Senin, 21/4). Korps Wanita TNI merupakan gabungan dari Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD), Korps W anita Angkatan Laut (KOWAL), dan Korps Wanita Angkatan Udara (WARA). Lebih lanjut dikatakan, Korps Wanita TNI tidak boleh hanya bangga dengan semangat sebagai “Melati Pagar Bangsa”, tetapi harus membangun dan

mengembangkan semangatnya “Cut Nyak Dien” dalam perjuangan bersenjata melawan penjajah.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko juga mengatakan, TNI akan menciptakan Prajurit Wanita TNI sebagai Woman Fighter Pilot yang bisa menduduki jabatan operasional lainnya. Namun semua tergantung pada semangat para Prajurit Wanita TNI untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas, serta secara individu mampu mengeliminasi keterbatasan dalam rangka pengembangan tugas yang diemban dengan tidak mengurangi kodrati sebagai wanita Indonesia. Dijelaskan, saat ini sedang disiapkan 38 Taruni dengan komposisi 16 Taruni Akmil, 10 Taruni ALL, 12 Taruna AAU dan tahun 2014 dibuka kembali penerimaan Taruni.

Mampu Beri Nilai Tambah

Sementara itu, Mayor Jenderal TNI Sunindyo pada acara syukuran menegaskan, Korps Wanita TNI harus mampu memberikan pengabdian terbaik kepada negara dan bangsa melalui berbagai prestasi yang membanggakan. Bahkan Korps Wanita TNI diharapkan mampu memberi nilai tambah pada peran dan tugas TNI.

Untuk menjawab tantangan tugas tersebut, Korps Wanita TNI dituntut untuk meningkatkan profesionalisme sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Jangan jadikan sifat dan ciri kewanitaan Prajurit Korps Wanita TNI menjadi penghalang dalam melaksanakan tugas. Hal ini sejalan dengan tema “”Dengan Semangat Juang RA Kar tini, Wanita TNI Siap Meningkatkan Profesionalitas”.

Pangdam IV/Diponegoro juga mengharapkan, Korps Wanita TNI mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat tampil menjadi Korps Wanita TNI yang memiliki kepribadian serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dalam kedisiplinan, sikap kejuangan, harga diri dan penampilan. Selain itu juga menjadi wadah “Pemersatu” diantara sesama Korps Wanita TNI.

Hadir pada acara tersebut, Wakil Guber nur Akmil, Wakil Guber nur AAU, Danlanud, Danrem 074/Wrt, dan para Dan/Ka/Satdisjan Wan TNI. (GD)

Tidak ada kata lain dibenak segenap Prajurit selain

TNI harus maju, kuat, solid, militan dan

profesional dalam mewujudkan visi dan misi TNI

dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.

Semangat tersebut harus terpatri kuat di jiwa

Prajurit TNI apapun syaratnya, termasuk Korps

Wanita TNI.

Pelaksanaan Upacara Apel Bersama Wanita TNI di Lanymad Adi Soemarmo Surakarta

Pangdam IV/Diponegoro beser ta Ibu memotong tumpeng pada acara syukuran apel bersama Wanita TNI.

Pangdam IV/Diponegoro foto bersama dengan Wanita TNI

(8)

Pe n g a w a l a n d i m u l a i d a r i penginapan Pangdam IV/Diponegoro dari titik start Hotel Diamond menuju tempat upacara kurang lebih berjarak 1 0 K m . D a l a m P o l i s i M i l i t e r, i n i diistilahkan “penampakan”. Pada Hari Kartini yang ditampilkan bukan lagi prajurit Polisi Militer pria yang tinggi besar tetapi digantikan oleh prajurit Polisi Militer wanita yang manis dan murah senyum namun tetap tegas dalam melaksanakan t u g a s . S e h i n g g a m a s y a r a k a t mengetahui akan keberadaan Polisi Militer Wanita yang mungkin selama ini tidak pernah mereka jumpai di jalan raya.

S e l a m a k e g i a t a n , K o w a d Pomdam IV/Diponegoro bekerja sama dengan P o l i s i M i l i t e r L anud Adi S u m a r m o s e l a k u t u a n r u m a h khususnya W ara Pomau dan Polisi Wanita dari Polr es Surakarta.

Rangkaian pengawalan terdiri dari 1 unit kendaraan sweeper Polri yang dikemudikan oleh Polwan dari Polres Surakarta, 2 unit SPM Suzuki 750cc, masing-masing dikendarai oleh Letda

Srikandi Pomdam IV/Diponegoro

Show Of Force Pada Hari Kartini

RAGAM

Tuntutan Tugas

K e t e r l i b a t a n a n g g o t a K o w a d P o m d a m I V / D i p o n e g o r o s e b a g a i motoris terinspirasi harapan Panglima Kodam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo yang berkeinginan agar pada saat Hari Kartini tanggal 21 April 2014 dikawal oleh motoris-motoris wanita. Walaupun keinginan beliau hanya d i s a m p a i k a n s e c a r a l i s a n p a d a

Upacara Pembukaan Ops Gaktib “Citra Wira Keris-I” di Mapomdam IV/Diponegoro beberapa waktu silam, namun merupakan p e r i n t a h l i s a n b a g i D a n p o m d a m I V / Diponegoro yang kemudian ditindak lanjuti oleh Dandenpom IV/5 Semarang.

Sebagaimana harapan pimpinan, maka tidak ada alasan bagi Kowad Pomdam IV/ D i p o n e g o r o u n t u k m e n o l a k p e r i n t a h tersebut, apalagi beralasan “tidak bisa”, sehingga dalam waktu yang singkat ( 2 minggu) Kowad Pomdam IV/Diponegoro dan jajarannya melaksanakan pembinaan dan latihan menjadi motoris wanita. Hal ini seiring dengan era globalisasi, dimana Korps Wanita Angkatan Darat dituntut untuk d a p a t m e n g i k u t i d a n m e n y e s u a i k a n perkembangan jaman.

Motoris biasanya dijabat oleh prajurit pria yang berpangkat Bintara /Tamtama, dan keahlian dalam mengendarai SPM ber-cc besar perlu mendapatkan pendidikan/ k u r s u s / p e n a t a r a n k h u s u s y a n g diselenggarakan oleh Pusdikpom Kodiklat TNI AD.

B e r b e k a l m e n t a l y a n g g i g i h d a n kemauan keras untuk “bisa” maka Moge 900 cc ber -merk Yamaha dan Suzuki 750 c c m e n j a d i t e m a n d i j a l a n a n s e l a m a beberapa minggu. Meskipun terjadwal dengan latihan setiap hari, namun kegiatan di staf/kantor tidak ditinggalkan, Kowad Polisi Militer harus mampu membagi waktu, pikiran dan tenaga sehingga semua tugas p o k o k d a n t u g a s t a m b a h a n g u n a mendukung kelancaran tugas pokok dapat diselesaikan dan dilaksanakan semaksimal mungkin sesuai harapan pimpinan.

K o w a d P o m d a m I V / D i p o n e g o r o menyadari bahwa pimpinan Kodam IV/ Diponegoro menginginkan kemajuan dan k e a h l i a n d a r i K o w a d Po m d a m I V / Diponegoro agar tidak tertinggal dengan Kowad Polisi Militer lainnya di seluruh I n d o n e s i a . K a m i s a n g a t m e n g h a r g a i a p r e s i a s i d a r i B a p a k Pa n g d a m I V / Diponegoro dan berharap agar dikemudian hari tetap diberikan kesempatan untuk menampilkan kelebihan dan kemampuan Kowad khususnya Polisi Militer yang setara dengan kemampuan Pria.

Selamat Hari Kartini 21 April 2014, akulah penerus cita-citamu…

Sawah tempatnya para petani Banyak belut dan banyak padi Ayolah kawan seperti RA. Kartini Berjuang demi bangsa sendiri.

(Letda Cpm (K), Daniek Martian Hariyani)

Motoris wanita, anggota

Pomdam IV/Diponegoro

mewarnai pelaksanaan Apel

Bersama Wanita TNI tahun

2014 yang dipusatkan di Lanud

Adi Sumarmo Surakarta. Selain

itu ada pengatur lalu lintas dan

Rolakir di tempat upacara.

Kepiawaian anggota Kowad

mengendarai motor gede

menunjukkan wanita Indonesia

juga dapat berperan sejajar

dengan pria, di tengah

peringatan hari lahir, pahlawan

emansipasi Raden Ajeng Kartini.

Cpm (K) Daniek Martian Hariyani dari Pomdam IV/Diponegoro dan Ser tu (K) Anita dari Denpom IV/4 Surakarta, Randis P angdam IV/Diponegoro, R a n d i s p a r a A s i s t e n K o d a m I V / Diponegoro dan 1 unit Fo r t u n e r Pomdam IV/Diponegoro. Rangkaian pengawalan dipimpin oleh Komandan Kawal Letda Cpm (K) Daniek Martian Hariyani yang merangkap sebagai motoris pembuka jalan.

Sedang melaksanakan tugas pengawalan Pangdam IV/Diponegoro

Melaksanakan pengaturan lalu lintas di jalan raya

Kegiatan Srikandi-Srikandi

Pomdam IV/Diponegoro

(9)

Harapan ini disampaikan dalam amanat tertulis yang dibacakan Kasdam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Ibnu Darmawan pada pembukaan Sosialisasi dan Sinkronisasi Transfor masi TNI Angkatan Darat yang berlangsung di Aula Makodam IV/Diponegoro (28/4). Kegiatan diikuti Danrem 072/Pamungkas, Irdam IV/Diponegoro dan Para pejabat TNI di wilayah Kodam IV/Diponegoro.

Dalam amanatnya, Pangdam mengatakan bahwa transformasi TNI Angkatan Darat merupakan sebuah konsep pemikiran dalam rangka menjawab berbagai skenario ancaman dari dalam dan luar negeri serta mewujudkan TNI Angkatan Darat menjadi “World Class Army” yang siap menghadapi pertempuran dalam bentuk apapun dengan dukungan kekuatan TNI Angkatan Darat yang setara atau seimbang bila dibandingkan dengan kekuatan militer negara lain.

Untuk itu, lebih lanjut Pangdam mengatakan, mengalir dari pemahaman tersebut, beberapa waktu lalu Kepala Staf Angkatan Darat telah mengeluarkan perintah untuk membentuk Tim Pokja yang bertugas untuk menyusun Transformasi TNI AD : dalam Fungsi Pertempuran, Fungsi Binter dan Fungsi Dukungan, dan pada hari ini Tim dari Mabesad akan memaparkan Transformasi TNI AD yang telah disusun.

Pembukaan Sosialisasi dan Sinkronisasi Transformasi TNI AD

Berikan Sumbangsih Terbaik

GD UTAMA

Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Ibnu Darmawan

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI

Sunindyo berharap kepada peserta untuk

memberikan sumbangsih terbaik demi

kebesaran dan kejayaan TNI Angkatan Darat

yang kita cintai bersama. Berfikirlah

“Out of

The Box”

untuk melakukan lompatan dalam

menghadapi tantangan tugas masa depan.

Mengingat pentingnya acara, Pangdam berharap kepada seluruh peserta berkonsentrasi, berfikir serta

berperan aktif dalam memberikan sumbang saran kepada Tim Sosialisasi Transfor masi.

Tim Sosialisasi dan Transformasi TNI AD ke Kodam IV/Diponegoro diketuai oleh Kolonel Inf Suratno, bidang Per tempuran disampaikan oleh Letkol Inf Ardi Sutopo, bidang Binter oleh Letkol Inf Arudji Anwar dan bidang dukungan oleh Mayor Arm Nico Ramadhani.(GD)

Kita mengenal kata berubah-ubah dan berubah. Selama ini kita sering berubah-ubah, mengikuti keinginan pimpinan, setelah pimpinan berganti maka kebijakan juga berganti. Transfor masi TNI ke depan adalah transformasi yang berubah, yaitu perubahan yang sistimatis dan didesain untuk mencapai tujuan baik jangka pendek, sedang maupun panjang, ujar pemapar.

Membangun secara keseluruhan, ibarat akan menggambar manusia ada tangan, kepala, badan, kaki harus ada keseimbangan. Setelah sasaran akhir ditentukan maka langkah selanjutnya menentukan kemampuan dari masing-masing kekuatan yang telah terbentuk (Capability Base Planning), atau perencanaan pengembangan kekuatan berdasarkan kemampuan.

Kemampuan yang dibangun harus memenuhi efek operasional. Selain itu juga berdasarkan tugas pokok. Dalam membangun postur, kita jabarkan sesuai kemampuan yang kita miliki dan Satuan yang memiliki kemampuan tersebut.

Oleh karenanya penjabaran tugas pokok perlu diperhatikan beberapa hal : Pertama adalah konsep komprensif,

Bidang Pertempuran

Perlu Kesatupaduan Antar Satuan Matra

Kecabangan

Transformasi berarti perubahan. Perubahan yang dilakukan TNI

saat ini bukan hanya fisik, seperti perubahan organisasi, perubahan

alutsista atau yang lain, tetapi menyangkut juga perubahan non fisik

yaitu merubah cara berpikir prajurit TNI AD. Karena sehebat

apapun perubahan fisik dilaksanakan tanpa disertai perubahan non

fisik (cara perpikir), tidak ada artinya dan kita akan ditinggal oleh

era yang sedang berkembang.

Peragaan pada Latancab Kodam IV/Diponegoro di Temanggung

(10)

tidak ada satupun kecabangan yang mampu melaksanakan tugasnya sendiri, atau mampu melaksanakan operasi secara berdiri sendiri, tetapi perlu kesatupaduan antar satuan matra kecabangan yang satu dengan yang lain. Itulah makanya perlu adanya komitmen. Kedua proyeksi keterlibatan. Sejauhmana pelibatan TNI Angkatan Darat tiap satuan mampu memberikan potensi. Ketiga adalah tipologi wilayah sangat berpengaruh terhadap postur yang akan kita bangun. Kondisi wilayah yang satu dengan yang lain berbeda dan ini berpengaruh kepada kebutuhan apa saja yang akan diperlukan. Keempat kebijakan baik dari pusat (Kasad) maupun dari daerah Kodam untuk jangka panjang. Kesemuanya ini dilakukan dalam rangka Capability Display.

Pengembangan Kodam

Dengan demikian, pengembangan-pengembangan yang akan dilaksanakan oleh Kodam adalah pertama penentuan kekuatan yang akan dibutuhkan perkecabangan dalam rangka mendukung tugas pokok Kodam. Kedua penentuan apa yang harus dimiliki, kemampuannya seperti apa, sehingga satuan yang dikembangkan bisa dioperasikan secara maksimal.

Beberapa yang dikembangkan dalam menyusun tranformasi di Kodam: Pertama siklus personil (penambahan atau pengurangan personil), Kedua meningkatkan kemampuan perorangan, Ketiga, tiap kecabangan tidak membesarkan kecabangan masing-masing secara besar-besaran tetapi mengacu pada peningkatan kemampuan

karena satu peperangan dapat dilaksanakan oleh beberapa satuan kecabangan. Terakhir kemampuan anggaran yang diberikan kepada TNI khususnya TNI AD.

Aspek Strategi Teritorial

Binter, Palang Pintu Bangsa dan Negara

Letkol Inf Arudji Anwar, Dosen Madya Seskoad, Akmil 1990, anggota Tim mengatakan Binter TNI telah diakui melalui kajian ilmiah. Konsep Binter sudah dilakukan talk show di Univ dari ITB, Rektor dan civitas akademika, IPB dan UI. Konsep ini juga di up grade melalui masukan, pandangan tentang terirorial. Kepala Angkatan Darat, menginginkan bentuk buku/produk

strategi ini nantinya menjadi milik civitas akademika dan mengarah Binter sebagai Science, dan sudah diterima oleh ITB dan UI dan UGM.

Untuk merancang strategi transformasi Angkatan Darat tersebut perlu adanya persamaan persepsi terlebih dahulu, bahwa pembinaan teritorial merupakan bagian strategi pertahanan negara yang bersifat ke dalam, sehingga teritorial dibangun dengan asumsi bahwa TNI ataupun negara Republik Indonesia tidak akan melakukan invasi ke negara luar tetapi harus siap menghadapi kemungkinan ancaman militer baik bersenjata maupun tidak bersenjata dari negara luar, ser ta mampu mengatasi ancaman dan tantangan dari dalam negeri sendiri. Jadi, Apabila TNI Angkatan Darat dan rakyat bersatu maka agresor dapat kita hadapi dan merupakan bagian dari total defence atau Sishankamrata yang kita miliki dan tidak bertentangan dengan konvensi Jenewa.

Selain itu Binter dilaksanakan semua steakholder, melalui kegiatan pembinaan geo demo komsos, yang merupakan palang pintu bangsa yang bisa mencegah perpecahan dan disintegrasi bangsa. Persepsi inilah yang kita bangun bersama, untuk menjawab keraguan bagi masyarakat tentang fungsi dan peran binter.

Binter diproyeksikan untuk dapat mendukung pertahanan militer yang disebut Nir Power. Pembinaan teritorial

saat ini sudah dilaksanakan mulai dari Kodam, Korem, Kodim, Koramil. Binter juga mendukung tumbuhnya komponen cadangan dan komponen pendukung. Kekuatan teritorial dan ketahanan TNI dan Rakyat merupakan bentuk dari pertahanan militer yang menjadi sarana utama menghadapi ancaman non militer. Selanjutnya Binter harus dapat diproyeksikan untuk mendukung memberikan motivasi, mendorong, mempengaruhi dan mengajak untuk terwujudnya sinergitas aspek ipoleksosbud merubah menjadi hal yang lebih mikro lagi. Seperti bidang Idiologi, kekuatan pemahaman implementasi Pancasila, bidang ekonomi, Binter harus sebagai system terhadap gejolak perekonomian sehingga bisa memberikan warning (peringatan) terhadap kasus korupsi, kolusi, ilegal loging, ilegal fishing, BBM.Binter harus peka melihat itu.

Binter harus mampu mendorong/ memfasilitasi pemerintah untuk memikirkan tentang ketahanan energy, saat ini hampir 90 persen energy Indonesia tergantung kepada Singapura, sehingga Singapura bisa leluasa terhadap Indonesia, sehingga apabila jalur distribusi minyak ditutup oleh Singapura, Indonesia mau lewat mana. Karena itu TNI telah bekerjasama dengan USU (menemukan sumber energi) berupaya untuk mewujudkan kemandirian BBM.

Hubungan Industrialisasi. Binter juga harus memantau perkembangan industry

di Indonesia, keselamatan umum, lingkungan hidup, sosial (teknologi dan informasi), keselamatan penduduk. Binter dengan pertahanan Nir militer yang kuat akan mendukung Hard militer. Aspek ini disebut sistem pertahanan rakyat semesta.

Adapun Strategi transformasi Binter ditujukan pada penajaman Binter ke depan yaitu mewujudkan 6 komponen Binter sebagai fungsi Binter yang saling mempengaruhi: 1. Penataan Organisasi teritorial 2. Pemantapan SDM aparat teritorial 3. Latihan, Sarpras dan Kodal 4. Membangun persepsi masyarakat binter sebagai science 5 & 6. Pembinaan dan pengorganisasian Komponen cadangan dan komponen pendukung.

Pengembangan konsep Binter tidak terlepas dari warisan nilai luhur sejarah perjuangan merebut kemerdekaan dan menegakkan kemerdekaan melalui perang semesta yang dicapai dengan semangat kerakyatan, kewilayahan dan nasionalisme.

Binter TNI dikenalkan di luar negri sejak tahun 1957 melalui tugas pasukan Perdamaian PBB, yang sudah mendapatkan penghargaan dan apresiasi penduduk setempat.

Strategi Bidang Dukungan Utamakan Prioritas

Pemapar menyampampaiakan penyusunan postur pertahanan negara dengan melihat perkembangan

lingkungan strategis dihadapkan pada ancaman-ancaman riil di depan mata, permasalahan perbatasan dan lain lain. Terkait dari transformasi khususnya di bidang dukungan Angkatan Darat dalam mendukung semua kegiatan pertempuran maupun kegiatan pembinaan teritorial. Namun ada hal-hal yang menjadi pelajaran sasaran atau prioritas yang perlu dibuat maupun diambil pimpinan karena tidak mungkin membangun seluruhnya dengan anggaran yang kita miliki saat ini.

Perlu diketahui bahwa anggaran Per tahanan Angkatan tahun 2014 ini sebesar 37 trilyun. 20 trilyun atau lebih dari setengahnya adalah anggaran belanja pegawai. Inilah yang menyebabkan koridor zero personil masih menjadi landasan kebijakan pimpinan Angkatan Darat khususnya maupun pimpinan negara. Apabila kita ingin menambah kekuatan menambah jumlah personil untuk melengkapi orgas DSPP yang ada sekarang, hanya mengakibatkan belanja pegawai yang tinggi.

Tansformasi Dukungan mencakup aspek-aspek: Intelijen, Opslat, Personel, Logistik, Rengar, Litbang, Cyber, Topografi, Hukum, Psikologi dan Pengawasan

Tranfor masi intelijen adalah perubahan paradigma dengan mengubah stigma intelijen yang ada sekarang menjadi intelijen yang profesional, bagaimana menciptakan prajurit-prajurit atau aparat-aparat intelijen untuk bisa menggunakan sumber-sumber intelijen, bukan hanya berbasiskan data yang diperoleh perorangan akan tetapi semua sumber daya yang ada. Kemudian SDM Per wira intelijen diharapkan memiliki ruang jabatan intelejen mulai dari Pama sampai dengan pangkat tertinggi.

Selanjutnya bidang personil, beroreintasi pada : Tupok, Ancaman dan pelibatan TNI AD yang disusun berdasarkan prioritas, Refungsionalisasi Puscabfung. Sesuai Perpr es Nomor 10 tahun 2009, tentang Orgas TNI Kedudukan Puscabfung berada langsung dibawah Kasad sebagai staf khusus dalam rangka pembinaan kekuatan & kemampuan kesenjataan masing-masing pembinaan fungsi personel melalui Binteman yang proporsional dan profesional serta Binpers dimana manusia sebagai pendukung dan aset organisasi. (GD)

GD UTAMA

Kompi bantuan menentukan kedudukan senjata dalam perbantuan pasukan depan

Karya bakti dalam rangka mendekatkan diri dengan rakyat

(11)

Hal tersebut disampaikan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo saat memimpin serah terima lima pejabat Kodam IV/Diponegoro di Serambi Kehor matan Kodam IV/Diponegoro, Sabtu (19/4). Hadir pada acara sertijab, Kasdam IV/Diponegoro Danrem 072/ Pamungkas, Irdam IV/Diponegoro, para Danrem, para Asisten, Staf Ahli, Staf Khusus dan Perwira Liaison ser ta Kabalak dan Komandan Satuan jajaran Kodam IV/ Diponegoro, Ketua Persit Kar tika Chandra Kirana PD IV/Diponegoro beserta Pengurus.

Dijelaskan Panglima, sejalan dengan pelaksanaan transformasi TNI AD, maka satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro harus mendorong percepatan pelaksanaan pembangunan dalam rangka kesinambungan pembinaan, sehingga kesiapsiagaan operasional Satuan dalam menghadapi tantangan tugas akan semakin kompleks dan dinamis.

“Semua tugas harus dapat

dipertanggungjawabkan, tidak hanya secara administrasi, namun harus benar-benar memenuhi aspek legalitas, transparansi maupun akuntabilitas”, jelas

Pangdam.

Orang pertama di jajaran Kodam IV/ Diponegoro ini memerintahkan kepada Asops Kasdam IV/ Diponegoro untuk segera mempercepat proses transformasi TNI AD di jajaran Kodam IV/Diponegoro. Hal ini dilakukan melalui penyempurnaan organisasi, operasi serta latihan guna mensinergikan dan mengoptimalkan pelaksanaan peran dan fungsi Satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro dalam rangka menjamin kesiapan operasional dan tercapainya keberhasilan tugas.

Kepada Aspers Kasdam IV/ Diponegoro, pangdam memerintahkan agar membangun opini masyarakat dengan menampilkan kinerja dan bukti nyata bahwa masuk menjadi prajurit TNI tidak dipungut biaya sama sekali. Selanjutnya pembinaan karir TOA/TOD juga harus mendapat prioritas, dengan melakukan pembinaan personel secara jujur, obyektif , dan transparan serta berbasis kompetensi, kinerja dan jenjang pendidikan.

Selanjutnya kepada Aster Kasdam IV/Diponegoro, diminta kontribusi positif jajaran komando kewilayahan dalam upaya mentransformasikan pembinaan teritorial ke dalam model-model kegiatan yang dapat diterima oleh publik secara luas serta merupakan solusi yang mendasar bagi pemecahan masalah kesejahteraan masyarakat.

Sertijab Pejabat Kodam IV/Diponegoro

Kodam Wujudkan Transformasi TNI AD

BINTRAKOR

Kodam IV/Diponegoro akan mewujudkan transformasi TNI AD

yang ditopang oleh kompetensi SDM prajurit, serta modernisasi

Alutsista, sehingga diharapkan mampu memberikan daya tangkal

yang efektif dan signifikan, dalam rangka menjamin kepentingan

strategis pertahanan negara aspek darat di masa mendatang.

Proses alih tugas dan jabatan di lingkungan TNI-AD merupakan kebutuhan organisasi, dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan berkaitan

Bangun Kebersamaan

Dan Soliditas Satuan

Tingkatkan Pembentukan Opini Positif

Terkait bidang penerangan, Pangdam berharap kepada Kapendam IV/Diponegoro, agar terus meningkatkan upaya untuk membangun citra Kodam IV/Diponegoro dan membentuk opini positif di tengah masyarakat.

“Tingkatkan kecepatan dan ketepatan dalam merespon pemberitaan di media massa. Kodam IV/Diponegoro harus mampu mengendalikan dan menguasai informasi bagi kepentingan peran, fungsi dan tugas-tugasnya mendatang’, tambahnya.

Sedang kepada Kakudam IV/ Diponegoro , agar segera melakukan per cepatan dalam pengelolaan DIPA Anggaran, sehingga dalam pelaksanaannya tidak diketemukan kesalahan. Tegakkan tertib administrasi secara tegas dan konsisten sehingga terhindar dari kemungkinan terjadinya penyimpangan ataupun keterlambatan dalam segala aspek yang terkait di bidang keuangan dan kesejahteraan prajurit.

Jabatan yang diserahterimakan Asops Kasdam IV/Diponegoro dari Kolonel Inf Iwan Setiawan kepadaKolonel Inf Rifki, Aspers Kasdam IV/Diponegoro dari Kolonel Inf Erwin Rustiawan kepada Letnan Kolonel Inf Masduki, S.E., Aster Kasdam IV/Diponegoro Kolonel Inf Gregorius Suharso kepada Kolonel Kav. Gathut Setyo Utomo,S.I.P., Kapendam IV/Diponegoro dari Kolonel Arh Ramses Lumban Tobing, S.T. kepada Letkol Arh Elphis Rudy dan Kakudam IV/Diponegoro dari Kolonel Cku Misdin Simarmata, S.E., S.H. kepada L etkol Cku Hero Eka Watoni, S.M. (GD)

Sertijab Dandim 0721/Blora

Segera Menyesuaikan Diri

D a n r e m 0 7 3 / M a k u t a r a m a Kolonel Inf Stephanus Tri M u l y o n o m e m i m p i n upacara serah terima jabatan K o m a n d a n Kodim 0721/ B l o r a , bertempat di Aula Korem 0 7 3 /

Makutarama Salatiga (22/4). pejabat lama Letnan Kolonel Kav Abd Haris, SIP menempati jabatan baru sebagai Kabag Binsat Sdirbinpuanter Pusterad, sedang pejabat baru Letnan Kolonel Inf Ariful Mutaqin sebelumnya menjabat sebagai Dansecata/Gumil Resimen Induk Kodam Iskandar Muda. Upacara dihadiri para Dandim sejajaran Rem 073/Makutarama, para Perwira Korem, serta kepala Dinas dan jawatan di wilayah Korem 073/Makutarama.

Danrem 073/Makutarama menyampaikan, TNI-AD pergantian jabatan dalam TNI adalah rangka pembinaan dan peningkatan kinerja Personel. Danrem berharap agar pejabat baru dan lama dapat menyesuaikan tugas dan bekerja optimal di tempat tugas yang baru. Danrem mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen di Kabupaten Blora yang selama ini telah mendukung tugas Letkol Kav Abdul Haris, SIP sebagai Dandim 0721/Blora. Dan berharap pula dukungan yang sama juga diberikan kepada Letkol Inf Ariful Mutaqin, sehingga wilayah Kabupaten Blora kedepan dapat tercipta situasi aman dan kondusif.

Pada hari itu juga dilakukan ser tijab Ketua Persit K artika Chandra Kirana Cabang XLII Dim 0721/Blora dari Ny. Elva Abdul Haris kepada Ny. Fitri Ariful Mutaqin, tempat di aula Persit Rem 073/Makutarama. (Dim 0721/Blora)

dengan upaya pembinaan personel dalam rangka tour of duty dan tour of area, kata Komadan Korem 074/ Warastratama Kolonel Inf Mulyo Aji, MA saat memimpin serah terima Jabatan Dandim 0725/Sragen (22/4).

Danrem 074/Wrt menyampaikan bahwa alih tugas dan jabatan dilingkungan Korem 074/Wrt selain bertujuan untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan, manajerial, wawasan dan profesionalisme keprajuritan para Per wira, juga untuk memelihara kesinambungan organisasi, sehingga senantiasa mampu memberikan karya terbaik dalam mengemban tugas-tugas organisasi.

Danrem berpesan kepada Dandim baru untuk segera menyesuaikan diri dengan tugas baru. Lanjutkan dan tingkatkan upaya membangun kebersamaan dan soliditas satuan, pelihara dan tingkatkan moril dan kesejahteraan Prajurit sesuai dengan kemampuan serta berikan atensi kepada keluarganya. Semua itu perlu terus kita lakukan karena disitulah letak kekuatan kita, ungkap Danrem. Pada kesempatan yang sama selesai kegiatan juga dilakukan serah terima Ketua Persit KCK cabang XLVI Kodim 0725/Sragen. (Penrem 074)

(12)

SERBA-SERBI

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo berkali-kali mengajak seluruh anggota Kodam IV/Diponegoro dan masyarakat untuk berkunjung ke rumah kediaman beliau di Puri Wedari. Rumah yang terletak di Jalan Brigjen Sudiarto Semarang ini, merupakan salah satu bangunan kuno peninggalan pemerintah Belanda yang tentunya mempunyai nilai sejarah yang tinggi.

“Rumah ini, adalah rumah kita semua, silahkan untuk datang dan melihat-lihat bangunan dan pemandangan yang ada”, pesannya kepada anggota.

Wujud dari keinginan beliau ini d i r e a l i s a s i k a n d e n g a n d i g e l a r n y a pertunjukan wayang kulit pada awal menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro dengan dalang kondang Haji Ki Joko Hadiwidjoyo. Bukan hanya pejabat dan anggota TNI yang hadir, namun pejabat Pemerintah P rovinsi Jateng, jajaran Polda dan masyarakat sekitar turut menikmati w a y a n g k u l i t d e n g a n l a k o n “ S a n g Pengayom Radja Soeya”. Pagelaran wayang kulit juga dimaksudkan untuk m e l e s t a r i k a n b u d a y a b a n g s a y a n g mempunyai nilai sangat agung.

Berkunjung ke kediaman Pangdam IV/Dip.

Puri Wedari, Rumah Kita Semua

Kemudian pada setiap acara lepas sambut pejabat jajaran Kodam IV/ Diponegoro, rumah yang sangat megah ini juga dijadikan tempat berlangsungnya kegiatan. Letaknya yang di kota Semarang atas menambah eksotiknya suasana malam karena gemerlapnya lampu di kota Semarang bawah akan melengkapi indahnya malam dengan udara sejuk .

Orang pertama di jajaran Kodam IV/ Diponegoro ini ingin selalu dekat dengan anggota menjadi salah satu alasan agar rumahnya dikunjungi anggota . Tentunya dengan kehadiran anggota, rumah yang dirancang oleh arsitek Eropa, Thomas Karsten pada tahun 1929 itu akan menambah semarak suasana.

Dulu, Rumah Dinas Walikota

Dalam catatan “Bangunan Bersejarah Kota Semarang”, Puri Wedari merupakan bagian dari proses pencarian langgam bangunan Indis yang tidak lagi mengacu pada langgam bangunan Eropa. Bangunan ini selain mengambil bentuk tradisi setempat juga berupaya memanfaatkan kondisi iklim untuk kenyamanan di dalam bangunan. Rumah ini juga dirancang sebagai tetenger utama kota Taman Candi Baru y a n g t e r p a d u d e n g a n Ta m a n Diponegoro. P u r i Wedari didirikan sebagai rumah dinas W a l i k o t a S e m a r a n g . Bagaimana kisah beralihnya fungsi menjadi rumah dinas Pimpinan Kodam, sulit sekali m e n e m u k a n petunjuk/catatan y a n g m e l a n d a s i n y a . Namun dari petunjuk “Nama Pe n g h u n i P u r i We d a r i ” y a n g tertera di dinding bangunan , Puri We d a r i s u d a h mulai dihuni Pimpinan Kodam sejak tahun 1943 -1949 oleh Djendral Mayoor Molinger yang menjabat sebagai Panglima Komando Militer Wilayah Jateng. Pa d a t a h u n

1966, Puri Wedari beralih fungsi menjadi rumah dinas Kasdam IV/Diponegoro yang saat itu dijabat oleh Kolonel Inf R. Widodo. Namun setelah 48 tahun, rumah dinas ini akhirnya beralih fungsi kembali menjadi rumah dinas Pangdam IV/Diponegoro pa da saat dijabat oleh Mayjen TNI Hardiono Saroso (2012) sampai sekarang.

Puri Wedari dibangun diatas tanah seluas 12.095 m2 persegi yang terdiri dari bangunan seluas 2.014 m2 dan taman di sekitarnya. Puri Wedari terdiri dari bangunan utama yang mempunyai 7 kamar tidur, 1 kamar kerja, 2 ruang tamu, 1 ruang makan, 1 ruang santai dan beberapa ruangan lainnya.

Selain itu juga terdapat Bangunan Mess Pati terdiri dari 4 kamar tidur dan 2 ruang makan. Bangunan untuk ajudan dan sopir terdiri dari 6 kamar tidur dan 4 ruang dapur. Bangunan rumah jaga terdiri dari Pos jaga, garasi mobil dan 2 kamar tidur.

Konon, bangunan bercat putih dan terdiri dari dua lantai ini membawa rejeki bagi penghuninya. Hal ini, terbukti beberapa pejabat yang menempati rumah tersebut akhirnya dapat menduduki jabatan yang lebih tinggi. (GD, bbrp sumber)

Halaman belakang Puri Wedari

(13)

Kelahiran Korem 074/Warastratama, menurut Danrem 074/Warastratama, Kolonel Inf Mulyo Aji, MA tidak dapat dipisahkan dengan sejarah berdirinya Kodam VII/

Kolonel Inf Mulyo Aji, MA

Korem 074/Wrt Rayakan HUT

bangsa Indonesia dalam rangkaian sejarah perjuangan nasional. Korem 074/ Warastratama sebagai bagian kesatuan dibawah Kodam VII/Diponegoro, dahulunya menjadi satu dengan wilayah Korem 072/ Pamungkas berkedudukan di Yogyakarta.

Wilayah Karesidenan Surakarta dipandang sebagai daerah yang amat berpotensi bagi Partai Komunis Indonesia, sehingga digunakan sebagai daerah basis kegiatan, baik dalam rangka menyusun kekuatan, gerakan maupun persembunyian yang strategis karena berdekatan dengan Gunung Merbabu dan Merapi. Sehingga diperlukan penanganan secara khusus, untuk segera terciptanya pemulihan situasi

Diponegoro (sekarang Kodam IV/ Diponegoro), sekaligus merupakan per wujudan nilai-nilai dan semangat proklamasi 1945 sebagai puncak perjuangan

BiNcang-bincang

“Kalau ada masalah sepanjang masih bisa diatasi oleh Dandim atau bahkan Danramil, Korem tidak perlu turut campur. Jika persoalan cukup rumit dan tidak bisa diselesaikan komando bawah, Korem lah yang maju,” ujar prajurit yang pernah bertugas dalam operasi Tim-Tim tahun 1989, tahun1992 dan tahun 1999 ini.

Terkait tugas kewilayahan, Korem 074 mempunyai banyak program sampai tingkat Kodim, seperti program Karya Bhakti dan sebagainya yang bertujuan agar masyarakat kompak. TNI AD punya program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD), tujuannya bukan hanya sekedar membangun saja, tetapi sebagai salah satu sarana bertemunya TNI dengan masyarakat. Bila ditengok jaman dulu, kita bisa merdeka karena ada gotong-royong. TMMD dibuat sebagai salah satu cara menumbuhkan tradisi tersebut. Dengan adanya TMMD maka masyarakat bisa berkomunikasi. Dengan adanya komunikasi mereka ada trust (kepercayaan) di antara mereka. Maka dengan adanya trust, mereka percaya bahwa persatuan itu luar biasa, imbuh suami Indah Wahyu Ningrum ini.

“Kodam mengadakan program bersih-bersih (Jumat Bersih, Sabtu Hijau, Minggu sehat) dan diikuti Satuan di tingkat bawahnya, mempunyai tujuannya juga untuk menjaga bersama persatuan dan keutuhan serta membiasakan mereka bersatu pikiran untuk maju ke depan. Manunggalnya TNI dan rakyat juga sangat membantu upaya deradikalisasi kelompok-kelompok garis keras. Apalagi kota Solo yang tersohor dengan sarang teroris,” kata orang nomor satu di jajaran Korem 074/Warastratama.

Untuk menekan dan mengendalikan, Korem bekerjasama dengan Kepolisian, Pemda dan tokoh agama serta masyarakat. Kerjasama dengan berbagai elemen tersebut untuk mengajak para teroris ini agar kembali pada ajaran pemerintah. Danrem 074/Wrt mengakui peran tokoh agama, seperti MUI, Departemen Agama dan Kiai, sangatlah sentral. Mereka inilah yang didapuk bersama-sama melakukan deradikalisasi. Tentu saja dalam pelaksanaannya setelah memetakan wilayah kemudian membatasi pengaruh gerakan radikal.

Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor Kep / 23 / IV 2007 tanggal 24 April 2007 tentang Pengesahan Berlakunya Doktrin TNI AD KEP pada Bab III pasal 14 tentang fungsi TNI AD, diterangkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan tugas-tugas lainnya, TNI AD menyelenggarakan

fungsi-BIODATA :

Nama: Kolonel Inf Mulyo Aji, MA

Tanggal lahir: 28 Juli 1964

Jabatan : Danrem 074/Warastratama.

Pendidikan Umum : SD (1976), SMP (1979), SMA (1983), S2 (MA) tahun 1998. Pendidikan Militer : Akmil tahun 1987, Selapa I/Inf tahun 1995, Diklapa II/Inf tahun 2000, Seskoad tahun 2003, Sesko TNI tahun 2010

Penugasan Operasi : Ops Timtim tahun 1989, Ops Timtim tahun 1992, Ops Timtim tahun 1999

Penugasan Luar Negeri : Kamboja tahun 1993,Inggris tahun 1998, Belanda tahun 2002, Singapura tahun 2005, Filipina tahun 2011 dan Kolombia tahun 2011

Riwayat Jabatan : Danton STTB Kiban, Kasi-2/Ops Yonif 411/6/2, Danki-A Yonif 411/6/2, Danki-C Yonif 411/6/2, Kaprimkopad Yon 413/6. PS Kasi-3 Pers Brigif 6, K asi-3 Pers Brigif 6, Pama Mabes TNI, PDB Data PBN-1 Srenum, Dosen Gol-V Seskoad, Dandim 0824/Jember, PBDYA-2/Kompers SPB-1. Kadep Sosbah Akmil, Pamen Ahli Gol.IV Akmil, Danrindam IM, Paban III/ Binkar Spesad, Danrem 074/Warastratama

fungsi, yaitu; fungsi utama, fungsi organik militer, fungsi organik pembinaan, fungsi teknis militer umum, fungsi teknis militer khusus dan fungsi khusus. Dalam hal penyelenggaraan fungsi utama, TNI AD menyelenggarakan fungsi-fungsi antara lain Fungsi Pertempuran, Fungsi Pembinaan Kekuatan dan Fungsi Pembinaan Teritorial.

Menurut Kolonel Inf Mulyo Aji, MA, Organisasi Kowil sebagai wadah penyelenggaraan Binter saat ini harus bisa menjawab dampak dari perkembangan lingkungan strategis, informasi dan tekhnologi dengan segala permasalahannya yang terjadi di wilayah tanggung jawabnya apalagi dihadapkan dengan tujuan Binter untuk kepentingan pertahanan Negara di darat. Keberhasilan penyelenggaraan Binter di lapangan lebih banyak diukur dengan keberhasilan Satkowil khususnya ditingkat Kodim ke bawah, khususnya Koramil yang keamanan di wilayah Surakarta maka

Panglima Angkatan Darat telah mengeluarkan surat keputusan nomor : Skep/1392/12/1965 tanggal 4 Desember 1965, tentang keputusan pembentukan Korem 074/Warastratama, “ujar Alumnus Akademi Militer (Akmil) Magelang tahun 1987. Ketika berjuang, para pendiri Korem 074/Warastratama tidak mengenal perbedaan, justru mereka bersatu dengan mempunyai satu tujuan yang sama. Sebab satu bangsa, satu bahasa dan lahir di Indonesia, tambahnya.

Komando Resor Militer 074/ Warastratama mempunyai wilayah yang luas. Membentang dari eks Karesidenan Surakarta hingga Kedu, sehingga dalam pengendalian pihaknya terus berkomunikasi sampai tingkat Koramil menggunakan GSM, radio dan telepon gratis yang difasilitasi oleh TNI AD.

merupakan Satuan terdepan pelaksana Binter menjadi ujung tombak TNI AD dalam penyelenggaraan Binter.

Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan tersebut, Satkowil secara organisasi khususnya di tingkat Koramil harus dipertajam terutama dari segi personelnya, selama ini banyak Babinsa yang melaksanakan tugas pembinaan desa lebih dari dua desa sehingga dengan keterbatasannya, Binter yang seharusnya dilaksanakan secara terus menerus dan terpadu tidak tercapai dengan baik, sehingga diperlukan penambahan DSPP Babinsa. Dengan adanya transformasi Binter diharapkan kepada seluruh Babinsa agar dapat mengaktualisasikannya dalam pelaksanaan kegiatan di wilayah desa binaannya masing-masing disesuaikan dengan program kerja/kalender yang telah tentukan.

(Penrem 074/Wrt)

Tanggal 26 April 2014 jajaran Korem IV/Diponegoro memperingati

Hari Ulang tahun ke - 48. Korem 074/Warastratama. Korem yang

daerah komandonya meliputi wilayah Karesidenan Surakarta ini

mempunyai hari ulang tahun yang berbeda dengan tiga Korem lain

di jajaran Kodam IV/Diponegoro yang merayakannya pada setiap

tanggal 1 September.

(14)

SELINGAN

26

Gema DIPONEGORO 208 XVIII April 2014

Rasanya bangga menjadi seorang TNI

Pantang menyerah dalam bekerja

Aku pernah menjadi seorang tentara

walau pangkat terendah dan prajurit jadul

Tapi saya bangga.

Saya pernah dinas di Kopassus,

Terakhir aku jadi Dandenma

Kerja baik tidak pernah dipuji

Tapi salah sedikit kadang dimarahi

Aku terima dengan senang hati

Karena aku prajurit sejati

Aku bekerja tanpa pamrih

Walaupun badanku sudah letih

Kadang jalan sudah tertatih-tatih

Tapi aku tidak pernah sedih

Aku prajurit yang terlatih

Pengabdianku belum berakhir

Selama aku masih mau berkarir

Jadi tukang bos parkir

Yang penting hatiku tidak kikir

Dan tidak dimakan mak lampir.

Wahai prajurit TNI

Engkaulah prajurit sejati

Janganlah engkau berbuat anarkhi

Anda dicintai oleh rakyat ini

Semoga engkau jaya dan dinanti

Dibawah naungan ibu pertiwi.

Wahai kawan-kawanku

Teruskanlah perjuanganmu

Agar engkau tetap bersatu

Mempertahankan negeriku.

(Puisi karya Letkol Inf Suripto)

Pesan Seorang Prajurit

Peringatan HUT ke-50 Dhar ma Pertiwi Tahun

2014 di Aula Makodam. Kunjungan Wapres RI Budiono dalam rangka peresmian pembangunandouble track kereta api dari Semarang ke Bojonegoro.

Pangdam IV/Diponegoro menghadiri perayaan HUT ke 4 Paragon Semarang.

Pangdam IV/Diponegoro beramah tamah dengan anggota Persit dalam kunjungan kerjanya di Yon Arhanudse 15.

(15)

Pengarahan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo kepada anggota dan Persit Kodim 0714/ Salatiga.

Ketua Persit KCK PD IV/Diponegoro memberikan beasiswa anak berprestasi pada Peringatan HUT ke 68 Persit K artika Chandra Kirana Tahun 2014 di Balai Diponegoro.

Panlihda Calon Tamtama tahun 2014 di Rindam IV/ Tes samapta peser ta seleksi Diklapa II Tahun 2014 bertempat di Audiensi Pangdam IV/Diponegoro dengan Menwa di ruang kerja Pangdam.

Pangdam IV/Diponegoro menerima audiensi dari RRI Semarang di ruang kerja Pangdam.

Pangdam IV/Diponegoro meninjau aset tanah Kodam di wilayah Semarang.

Kunjungan Kerja Kapendam IV/Diponegoro Letkol Arh Elphis Rudy didampingi Waka Pendam IV/Dip. di Cakra Semarang TV.

(16)

OPSLAT

April 2014 XVIII 208 Gema DIPONEGORO

31

Latihan Posko I ini bertujuan untuk

memelihara dan meningkatkan kemampuan prosedur hubungan kerja komandan dan staf dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan komando pengendali operasi yang mencakup keterpaduan, kerjasama dan mengkoordinasikan semua unsur kelembagaan yang terkait dalam BPBD, sehingga terwujud keterpaduan, kesatuan pengendalian operasi yang efektif, cepat dan tepat sasaran, papar Danrem 071/Wk Kolonel Ind Edison, S.E, M.M. pada pembukaan L atihan Posko I Kodim 0701/Bms “Wijayakusuma Perkasa Ke XXXVI” TA.2014 yang berlangsung di Makodim 0701/Bms, (14/ 4).

Latihan Posko I Kodim 0701/Bms “W ijayakusuma Perkasa Ke XXXVI” TA.2014 dilaksanakan selama tiga mulai tanggal 14 s.d 16 April 2014 dengan mengambil tema “Kodim 0701/Bms melaksanakan tugas bantuan kepada pemerintah daerah dalam rangka menanggulangi bencana erupsi gunung Slamet di wilayah. Hadir pada upacara Pembukaan L atihan Posko I Kodim 0701/ Bms, Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein beserta pejabat FKPD

Gladi Posko Kodim 0701/Bms

Mekanisme Hubungan Unsur Kelembagaan

Dalam BPBD

Kab.Banyumas, Kasrem 071/Wk, para Dandim jajaran Korem 071/Wk, para Kasirem 071/Wk, para Dan/Ka/Pa Balak Aju Kodam IV/Dip jajaran Korem 071/ Wk, Kepala BPBD Banyumas, para Ketua dan organisasi SAR, Dinkes, Satpol PP, Damkar K ab.Banyumas, para relawan dan anggota pramuka.

Danrem 071/Wk menyampaikan

sesuai UU RI Nomor 34 Tahun 2014, TNI memiliki tugas pokok menegakkan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.Tugas tersebut dilaksanakan dalam bentuk tugas operasi militer untuk perang (OMP) dan tugas operasi militer selain perang (OMSP). Salah satu tugas operasi selain perang diantaranya membantu pemerintah daerah menanggulangi bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan. Sesuai UU Nomor 24 Tahun 2007, TNI AD terlibat dalam penanggulangan bencana yang tergabung dalam organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Oleh karena itu, dalam rangka menanggulangi bencana tersebut, setiap satuan yang terlibat perlu selalu meningkatkan kemampuan dan kualitas tugas dan perannya. “Aplikasikan latihan Posko ini dalam persoalan-persoalan mekanisme prosedur hubungan komandan dan staf, cara berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD beserta unsur-unsurnya serta bagaimana cara penang-gulangannya”, terangnya.

Paparan Danr em 071/Wk Kolonel Ind Edison, S.E, M.M. kepada Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein beserta pejabat FKPD K ab.Banyumas pada Latihan Posko I Kodim 0701/Bms “Wijayakusuma Perkasa Ke XXXVI” TA.2014

Paparan pada pelaksanaan Gladi Posko

( Kodim 0701/Bms )

Foto bersama Kasad, Jenderal TNI Budiman, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo dengan anggota Kor em 072/ Pamungkas.

Tes kesehatan pada seleksi calon Tamtama tahun 2014 di Rindam IV/Diponegoro.

Pangdam IV/Diponegoro foto bersama dengan Pengurus Yayasan Rumpun Diponegoro.

Gambar

Foto :   Putri

Referensi

Dokumen terkait