• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN ABSTRAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

577 KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN

Zulkifli Lubis, Nur Azizah Affandy

1)

Dosen dpk pada Fakultas Teknik Prodi Sipil Universitas Islam Lamongan

ABSTRAK

Kebutuhan akan air oleh manusia tidak ada habisnya, terutama air bersih. Perencanaan Kebutuhan air bersih ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Ibu kota Kecamatan (IKK) Glagah pada musim kemarau. Karena pada musim kemarau, warga sulit mendapatkan air bersih disebabkan tempat penampungan air hujan sudah habis sebelum musim kemarau berakhir.

Dalam Perencanaan Kebutuhan air bersih ini, akan membahas tentang pola Kebutuhan air yang cocok di IKK Glagah, jumlah debit rata-rata harian, debit jam maksimumdan debit harian maksimum Kebutuhan air bersih ini.

Pola sistem tertutup merupakan polaKebutuhan yang cocok di IKK Glagah, dengan debit harian rata-rata 15,6 lt/dt, debit jam maksimal 29,25 lt/dt, debit harian maksimal 23,4 lt/dt. Dengan adanya perencanaan ini penulis bisa membantu dalam memecahkan masalah krisis air bersih di IKK Glagah kab. Lamongan. Sehingga krisis air yang melanda akhir-akhir ini di IKK Glagah bisa teratasi dengan baik.

Kata kunci: Kebutuhan, air bersih, IKK

PENDAHULUAN

Kebutuhan akan air oleh manusia tidak ada habisnya, terutama air bersih yang layak untuk keperluan rumah tangga seperti: mandi , memasak, bahkan yang paling penting adalah untuk minum. Hal ini bisa dirasakan pada beberapa tahun terakhir. Dimana sumber maupun tempat penampungan air sudah berkurang, seperti telaga yang berganti menjadi pemukiman, sumur bor yang airnya kering saat musim kemarau, maupun sungai-sungai yang tercemar oleh bahan kimia.

Hal ini pulalah yang dirasakan warga di IKK (ibukota kecamatan) Glagah Kabupaten Lamongan. Dimana warga di IKK Glagah tersebut mengalami kesulitan mendapatkan air bersih yang layak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terlebih lagi saat musim kemarau. Hal ini disebabkan sungai yang mengalir disekitar IKK Glagah sudah tercemar oleh bahan kimia dari peptisida maupun zat-zat kimia lainnya yang berasal dari area sawah dan tambak warga sekitar. Sehingga tidak layak untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan setiap hari.

Selain dari sungai, warga IKK Glagah juga menggunakan air sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. Tetapi menurut beberapa ahli kesehatan, air yang bersumber dari sumur bor kurang sehat untuk

digunakan. Hal ini disebabkan air sumur bor mengandung zat kapur, tanah lumpur, dan zat-zat lainnya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, warga menampung air hujan kedalam gentong maupun tempat penampungan air lainnya saat musim hujan tiba, dan apabila masih kurang, warga membeli air pet keliling yang dijual Rp 2.500 -3.000 per jerigen (muadhom,2012).

Untuk mengatasi masalah krisis air bersih ini, perlulah dibuat sebuah Kebutuhan air bersih yang baik, dan sehat. Sehingga bisa dikonsumsi warga IKK Glagah. Dimana sumber air yang digunakan untuk Kebutuhan ini berasal dari sungai bengawan jero maupun dari sumur bor yang kemudian dikelola dengan baik. Yang kemudian airnya bisa didistribusikan ke rumah-rumah warga, tempat-tempat umum maupun ke toko-toko melalui pipa-pipaKebutuhan.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui debit kebutuhan air bersih rata-rata di IKK Glagah tiap harinya.

TINJAUAN PUSTAKA

Kompleknya faktor-faktor yang berhubungan dengan perencanaanKebutuhanair bersih ini, menuntut adanya kajian yang

(2)

578 menyeluruh pada daerah yang akan di buatkan

Kebutuhan.

A Pola Jaringan PipaKebutuhan

Pada dasarnya pola jaringanKebutuhan air ada dua, yaitu pola jaringan terbuka dan

tertutup, dimana pemilihan pola yang cocok pada beberapa hal seperti:

 Daerah yang memerlukan air bersih  Jarak sumber air atau titik pengambilan  Keadaan topografi

 Keadaan geologi  Jumlah penduduk

 Peta lokasi daerah rencana pengembangan 1 Sistem Jaringan Pipa Terbuka

Karakteristik jaringan terbuka adalah pipa-pipa yang tidak saling berhubungan, area konsumen disuplai melalui satu jalur pipa utama dan adanya pipa terbuka.

Daerah yang cocok untuk sistem jaringan pipa terbuka adalah:

 Perkembangan penyebaran penduduk yang kearah memanjang.

 Sarana jaringan jalan yang tidak berhubungan.

 Keadaan topografi dengan kemiringan medan menuju satu arah.

2 Sistem Jaringan Pipa Tertutup Yaitu pipa-pipaKebutuhan saling berhubungan, air mengalir melalui dua arah atau lebih dan area pemakaian disuplai melalui beberapa jalur pipa utama.

Sistem jaringan tertutup cocok untuk daerah yang berkarakteristik:

 Perkembangan kota atau desa yang cenderung kesegala arah.

 Sarana jaringan jalan saling berhubungan.

 Keadaan topografi yang cenderung datar.

B Sistem PerpipaanKebutuhan

Macam-macam pipa yang umumnya digunakan dalam perencanaan Kebutuhan air bersih adalah sebagai berikut:

1. Pipa primer ,transmisi atau pipa induk (Supplay Main Pipe)

2. Pipa sekunder (Arterial Main Pipe) 3. Pipa tersier

4. Pipa servis (pemberian air) C Metode Proyeksi Jumlah Penduduk

Dalam perencanaan Kebutuhan air bersih data mengenai jumlah penduduk akan

diperlukan untuk menentukan metode proyeksi jumlah penduduk dimasa yang akan datang.

Ada beberapa metode dalam perhitungan jumlah penduduk yaitu:

1. Metode Aritmatik

Menurut Sarkowo M. (1985), metode ini dihitung berdasarkan pada angka kenaikan rata-rata setiap tahunnya. Rumusnya:

( ) ……..… (1) Dimana:

Pn = jumlah penduduk pada tahun n yang akan datang.

Pt = jumlah penduduk pada tahun akhir data. Po = jumlah penduduk pada awal tahun data. T = jangka waktu (selisih ) tahun data. n = jangka waktu tahun proyeksi.

a. Kebutuahan Air

Kebutuhan air bersih dipengaruhi oleh:

 Ketersediaan air, baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun kontiniutas

 Kebiasaan penduduk setempat

 Pola dan tingkat kehidupan

 Harga air

 Faktor teknis ketersediaan air seperti: - FasilitasKebutuhan

- Fasilitas penyambungn saluran limbah yang dapat mempengaruhi kualitas air bersih

- Kemudahan dalam mendapatkannya

 Keadaan sosial ekonomi setempat

Kebutuhan air dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Kebutuhan Domestik 2. Kebutuhan Non-Domestik 1 Kebutuhan Domestik

Kebutuhan air domestik dapat diketahui dari data penduduk yang ada. Untuk mengetahui kebutuhan air pada masa yang datang, antara lain kita perlu mengetahui jumlah penduduk pada massa yag akan datang, atau dengan kata lain kita perlu mengetahui:

a. Jumlah penduduk pada saat ini. b. Kenaikan penduduk

Semakin banyak jumlah orang, maka semakin banyak pula kebutuhan air Jenis pelayanan air memberikan pengaruh terhadap konsumsi air, yang dikenal dua

kategori fasilitas penyediaan air bersih yaitu: 1. Fasilitas perpipaan meliputi:

- Sambungan Rumah (SR) - Sambungan Kran Umum (KU) 2. Fasilita Non-perpipaan

(3)

579 Tabel 1 Kebutuhan air bersih domestik.

No Kategori Jumlah penduduk (orang) Penyediaan air (lt/orang/hari) Kehilangan air SR HU 1 Metropolitan >1.000.000 190 30 15-25% 2 Besar 500.000-1.000.000 170 30 15-25% 3 Sedang 100.000-500.000 150 30 15-25% 4 Kecil 20.000-100.000 130 30 15-25% 5 IKK <20.000 100 30 15-25%

Sumber: Arifiyanti, N, Irsalina N.A.2011. 2 Kebutuhan Non-Domestik

Kebutuhan dasar air non-domestik ditentukan oleh banyaknya konsumen non domestik yang berupa fasilitas-fasilita antara lain sebagai berikut:

 Perkantoran (pemerintah dan swasta)

 Pendidikan (TK,SD,SMP,SMA, dan Perguruan Tinggi)

 Tempat-tempat ibadah (masjid, gereja,dll.)

 Kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dll)

 Komersial (toko, hotel, bioskop,dll)

 Umum (terminal, pasar,dll)

Untuk memperkirakan jumlah kebutuhan air non-domestik, yang digunakan sebagai acuan dasar adalah 20% persen dari kebutuhan air bersih dari sektor domestik (BAPPEDA Lamongan)

Menurut Sarkowo M. (1985), Untuk mengatisipasi adanya kehilangan air yang terjadi pada pendistribusian, maka kehilangan air pada tahun x diperkirakan sebesar n%, sehingga kapasitas rata-rata air bersih adalah:

( ) …………. (2) a. Fluktuasi Pemakaian

Fluktuasi kebutuhan air yaitu naik turunnya kebutuhan akan air yang disebabkan oleh :

 Musim

 Budaya masyarakat

 Kondisi daerah

 Ukuran kota

Fluktuasi kebutuhan air dibagi menjadi 2 macam yaitu:

 Fluktuasi jam maksimum (fjm)

 Fluktuasi harian maksimum (fhm Dalam perencanaan Kebutuhan air bersih, yang menjadi tolak ukurnya adalah kebutuhan air hari maksimum dan jam maksimum dengan

referensi kebutuhan air rata-rata. Untuk wilayah pedesaan di Indonesia kebutuhan dasar air adalah 100 lt/orang/hari kebawah ditambah dengan perbedaan iklim yang tidak mencolok maka dapat diantisipasi : o 1<fhm<1,5. Artinya faktor harian

maksimum untuk kebutuhan dasar 100 lt/orang/hari penerapan di Indonesia berkisar antara 1-1,5.

o 1<fjm<2,0 Artinya faktor harian maksimum untuk kebutuhan dasar 100 lt/orang/hari penerapan di Indonesia berkisar antara 2.

FLOWCHART

Gambar 1 Diagram Alur Penelitian

ANALISA PERHITUNGAN A Umum

Ibukota kecamatan (IKK) Glagah terletak di Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur, sebelah timur laut dari

SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DI IKK Glagah ANALISA KEBUTUHAN AIR

BERSIH DI IKK Glagah

YA KESIMPUL AN TIDAK COCOK Mulai Sele sai PENENTUAN LANDASAN TEORI  Teori proyeksi jumlah penduduk.  Teori perhitungan kebutuhan air bersih  Teori kehilangan energy pada sambungan & percabangan pipa jaringan distribusi. PENGUMPULAN DATA  Jumlah penduduk 10 th terakhir.  Jumlah fasilitas umum di IKK Glagah  Kebutuhan air bersih warga tiap harinya PERCOBAAN PENERAPAN PERENCANA DILAPANGAN

(4)

580 Ibukota Kabupaten Lamongan. IKK Glagah

terdiri dari 4 (empat) desa, yaitu Desa Glagah, Desa Margoanyar, Desa Duduk Lor, dan Desa Karang Agung. Luas wilayah IKK Glagah adalah 631 ,00 Ha. Adapun batas wilayah IKK Glagah adalah:

 Utara : Wilayah Kecamatan Karang Binangun

 Timur : Desa Jatirenggo dan Bapuhbaru

 Selatan : Desa Medang dan Rayunggumuk

 Barat : Desa Pasi dan Rayunggumuk. Letak permukaan tanah IKK Glagah berada di -0,75 m di atas permukaan air laut, dan secara umum permukaan tanah IKK Glagah termasuk datar, yaitu berada di kemiringan antara 0-2%, dengan curah hujan berkisar 2.217 mm pertahun.

B Analisa Jumlah Penduduk

Analisa jumlah penduduk diperlukan untuk memperkirakan kapasitas atau debit air bersih yang dibutuhkan saat umur rencana. Salah satu cara untuk memprediksi jumlah penduduk yang akan datang pada suatu daerah adalah dengan Metode Geometrik (bunga berganda). Keterangan

Pt = jumlah penduduk pada tahun t (tahun rencana)

po = jumlah penduduk pada tahun o (tahun awal data)

r = angka pertumbuhan penduduk t = periode waktu dalam waktu

Tabel 6 Jumlah Penduduk IKK Glagah Tahun 2009-2013 Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Glagah 3003 3059 3117 3173 3229 Margoanyar 3046 3104 3162 3220 3278 Duduk Lor 1599 1629 1660 1691 1722 Karangagun g 1257 1280 1305 1330 1355 Jumlah penduduk 8904 9073 9244 9414 9584

Sumber : BAPPEDA Lamongan

Tabel 7 Pertambahan Penduduk IKK Glagah Tahun 2009-2013

No. Tahun

Pertambahan Penduduk (jiwa) Glagah Margo anyar Duduk lor Karang agung 1 2006-2007 54 54 29 22 2 2007-2008 55 55 29 23 3 2008-2009 56 57 30 23 4 2009-2010 57 58 30 24 5 2010-2011 58 59 31 24 Rata-rata 56 56,6 29,8 23,2

Sumber : Hasil perhitungan

Tabel 8 Persentase Pertambahan Penduduk IKK Glagah Tahun 2009-2013

No. Tahun Persentase (%) Pertambahan penduduk Glagah Margo anyar Duduklor Karang agung 1 2008-2009 1,902 1,875 1,917 1,851 2 2009-2010 1,901 1,874 1,883 1,900 3 2010-2011 1,900 1,906 1,919 1,865 4 2011-2012 1,898 1,904 1,876 1,909 5 2012-2013 1,896 1,900 1,903 1,875 Rata-rata 1,890 1,890 1,890 1,880

Sumber : Hasil perhitungan

Contoh perhitungan mencari jumlah penduduk Desa Glagah tahun 2014

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 2009 2010 20112012 2013

Grafik 1 Pertumbuhan Penduduk IKK Glagah Tahun 2009-2013

Glagah Margoanyar Duduklor Karangangung

(5)

581 Pt = po (1+r)

t

= 3117(1+0.01899)1= 3176 jiwa

Target yang dilayani dalam umur rencana adalah sebesar 80% dari jumlah penduduk akhir tahun rencana. Sedangkan 20% lainnya

diperkirakan berasal dari sumur warga sendiri.

C Analisa Kebutuhan Air Bersih 1 Analisa Jumlah Kebutuhan Domestik

Untuk merencanakan kebutuhan air bersih saluran domestik ini diasumsikan tiap orang membutuhkan 100 lt/orang/hari, dan target pelayanan sampai akhir umur rencana adalah 80% dari 11.359 jumlah penduduk. Maka perkiraan kebutuhan air bersih domestik tiap desa adalah:

1) Desa Glagah

Kebutuhan air bersih domestik = jumlah penduduk x 80% x 100 lt/org/hr

= 3.830x 0.8 x 100

= 306.400 lt/hr = 3,55 lt/dt 2) Desa Margoanyar

Kebutuhan air bersih domestik = jumlah penduduk x 80% x 100 lt/org/hr

= 3.886x 0.8 x 100 = 310.880 lt/hr = 3,59 lt/dt

3) Desa Duduklor

Kebutuhan air bersih domestik = jumlah penduduk x 80% x 100 lt/org/hr

= 2.040x 0.8 x 100 = 163.200 lt/hr = 1,89 lt/dt

4) Desa Karangagung

Kebutuhan air bersih domestik = jumlah penduduk x 80% x 100 lt/org/hr

= 1.603x 0.8 x 100 = 128.240 lt/hr = 1,48 lt/dt

Jadi total kebutuhan air domestic = 3,55+3,59+1,89+1,48 = 10,51 lt/dt

2 Analisa Kebutuhan Air Non Domestik Dalam perencanaan Kebutuhan air bersih ini, kebutuhan air non domestik diasumsikan sebesar 20% dari kebutuhan air domestik.

Maka besar kebutuhan air non domestik tiap desa adalah

1) Desa Glagah

Kebutuhan air bersih non domestik = 20% x kebutuhan domestik

= 0,2 x 3,55 = 0,710 lt/dt 2) Desa Margoanyar

Kebutuhan air bersih non domestik = 20% x kebutuhan domestik

= 0,2 x 3,59 = 0,718 lt/dt

3) Desa Duduklor

Kebutuhan air bersih non domestik = 20% x kebutuhan domestik

= 0,2 x 1,89 = 0,378 lt/dt 4) Desa Karangagung

Kebutuhan air bersih non domestik = 20% x kebutuhan domestik

= 0,2 x 1,48 = 0,296 lt/dt

Jadi total kebutuhan air no domestik = 0,710 + 0,718 + 0,378 + 0,296= 2,102 lt/dt

3 Analisa Kehilangan Air

Untuk menghitung besarnya kehilangan air dalam Kebutuhan air diasumsikan sebesar 20-30 % dari jumlah kebutuhan air domestik. Besarnya kebutuhan air non domestik dalam 0 1000 2000 3000 4000 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0 2 0 2 1 2 0 2 2

Grafik 2 Prediksi Jumlah Penduduk IKK Glagah Tiap Desa Tahun 2014-2022

glagah margoanyar duduklor karangagung 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0 2 0 2 1 2 0 2 2 Ju m lah p en d u d u k tahun

Grafik 3 prediksi jumlah penduduk IKK Glagah tahun 2012-2022

(6)

582 perencanaan sistem air ini diasumsikan sebesar

25%. Maka kehilangan air disetiap desa adalah: 1) Desa Glagah

kehilangan air = 25% x (domestik + non domestik)

= 0,25 x (3,55 +0,710 ) = 4,26 lt/dt

2) Desa Margoanyar

kehilangan air = 25% x (domestik + non domestik)

= 0,25 x (3,59+0,718) = 4,308 lt/dt

3) Desa Duduklor

kehilangan air = 25% x (domestik + non domestik)

= 0,25 x (1,89+0,378) = 2,268 lt/dt

4) Desa Karangagung

kehilangan air = 25% x (domestik + non domestik)

= 0,25 x (1,48+0,296) = 1,776 lt/dt

Jadi total kehilangan air adalah =4,26+4,308+2.268+ 1,776=12,612 lt/dt

4 Analisa Konsumsi Harian Komulatif Konsumsi harian komulatif dihitung berdasarkan penjumlahan dari kebutuhan air domestik, non domestik, dan kehilangan air. Sehingga konsumsi air komulatif tiap desa adalah

1.) Desa Glagah

Konsumsi harian komulatif = air domestik + air non domestik + kehilangan air

= 3,55+0,710+4,260 = 8,520 lt/dt

2.) Desa Margoanyar

Konsumsi harian komulatif = air domestik + air non domestik + kehilangan air

= 3,59+0,718+4,308 = 8,616 lt/dt

3.) Desa Duduklor

Konsumsi harian komulatif = air domestik + air non domestik + kehilangan air

= 1,89+0,378+2,268 = 4,536 lt/dt

4.) Desa Karangagung

Konsumsi harian komulatif = air domestik + air non domestik + kehilangan air

= 1,48+0,296+1,776 = 3,552 lt/dt

Jadi total kebutuhan air komulatif adalah =8,520+8,616+4,536+3,552= 25,224 lt/dt.

Setelah didapat data jumlah kebutuhan air komulatif, data tersebut kemudian dijadikan acuan untuk merencanakan besar reservoir.

5 Analisa Kebutuhan Air Hari Maksimum Kebutuhan air hari maksimum adalah kebutuhan air pada hari-hari tertentu seperti pada hari libur, lebaran, dan lain-lain. Besarnya antara 1-1,5 dari total konsumsi harian

komulatif. Pada perencanan ini menggunakan asumsi 1,5 sehingga besarnya adalah = 1,5 x konsumsi air komulatif

= 1,5 x 25,224 = 37,836 lt/dt

6 Analisa Kebutuhan Air Jam Maksimum Kebutuhan air jam maksimum adalah kebutuhan air pada jam-jam tertentu seperti pada pagi hari dan sore saat orang-orang mandi, saat maghrib dan lain-lain. Besarnya antara 1-2 dari kebutuhan jam maksimum. Pada perencanan ini menggunakan 1,25 dari kebutuhan air harian maksimal. Sehingga besarnya kebutuhan air jam maksimum adalah

= 1,25 x kebutuhan jam maksimum = 1,25 x 37,836

= 47,295 lt/dt

Untuk bisa lebih jelas dalam melihat kebutuhan air pada perencanaan sistem air bersih ini, dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 9 Kebutuhan Air Dalam Perencanaan Kebutuhan Air Bersih di IKK Glagah tahun proyeksi 2014-2022

No Keterangan Satu

an

Tahun

2012 2017 2022

1 Jumlah penduduk A Jiwa 9.42 10.34 11.36

2 Persentase pelayanan B % 80 80 80

3 Kebutuhan domestik C

(A x B x 100) Lt/dt 8,720 9,576 10,517

4

Kebutuhan non dimestik D (20% x C) Lt/dt 1,744 1,915 2,103 5 Kehilangan air E (25%(C+D)) Lt/dt 2,616 2,873 3,155 6 Konsumsi kebutuhan komulatif F (C+D+E) Lt/dt 13,080 14,364 15,775 7 Kebutuhan harian maksimu G (1,5 x F) Lt/dt 19,620 21,546 23,663 8 Kebutuhan jam maksimum H (1,2 x G) Lt/dt 23,544 25,855 28,395 Sumber : perhitungan

(7)

583 KESIMPULAN

Kesimpulan

Dari hasil kajian dan perhitungan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1.

Debit yang dibutuhkan dalam sehari di wilayah IKK Glagah sampai tahun proyeksi 2022 dengan perkiraan jumlah penduduk sebesar 11,248 jiwa adalah 15,6 lt/dt atau 1347840 lr/dt. Sedangkan untuk debit jam puncak adalah 29,25 lt/dt dan debit puncak harian adalah 23,4 lt/dt.

.

Daftar Pustaka Berupa Text Book :

Iskandar, Abubakar.1998. “Pedoman

Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir”, Jakarta :

Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997. Marihot, Siahaan. 19997.“ Pajak daerah dan

retribusi daerah”. Penerbit PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, Hal 6. Azwar , Saifuddin. 2007. ” Sikap Manusia Teori

dan Pengukurannya “.Pustaka Pelajar,

Yogyakarta. Berupa Jurnal :

Bungin, Burhan. 2001. “Metodologi Penelitian

Sosial ( Format-format Kuantitatifdan Kualitatif )”. Airlangga UniversityPress,

Surabaya. Berupa Jurnal : http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/139/jbptunik ompp-gdl-s1-2007-nurfajriat-6906-bab-ii.pdf).18-05-2012, 15:14:20 WIB https://www.google.co.id/url?Sa=trct=jg=penger tian+retribusi+parkir&source=web&cd= 6&ved=0CFkQFjAF&url=http%3A%2F %2Fk12008.widyagama.ac.id%2Frl%B ab7_parkir ),18-05-2012, 15:15:17 WIB. (

(8)

584 Halaman ini sengaja dikosongkan

Gambar

Gambar 1 Diagram Alur Penelitian  ANALISA PERHITUNGAN
Tabel 7 Pertambahan Penduduk IKK Glagah  Tahun 2009-2013
Tabel 9  Kebutuhan Air Dalam Perencanaan  Kebutuhan Air Bersih di IKK Glagah tahun  proyeksi 2014-2022

Referensi

Dokumen terkait

Rafiqah Ayu dengan Skripsi yang berudul “Makna Mahar Jeulamee Dalam Penghargaan Keluarga Istri Pada Sistem Perkawinan Suku Aceh Studi Deskriptif di Krueng Mane Kecamatan Muara Batu

Beberapa faktor yang mengakibatkan depresi menurut Hadi (2004) yaitu kehilangan dan reaksi terhadap stres. Kehilangan seseorang atau sesuatu yang dekat dengan dirinya dapat

Memahami masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan persamaan

Pada didte komunikasi jamak memungkinkan banyaknya simbol yang dikirimkan disaat yang bersamaan dan menggunakan kanal yang sama sehingga dapat mengirimkan sinyal lebih

Beranjak dari situ, muncul gagasan untuk menelaah lebih jauh wacana tersebut untuk dapat menunjukkan bahwa pakaian juga merupakan salah satu media representasi yang

Berdasarkan hasil penelitian, kelengkapan data identitas sosial sebelum dan setelah akreditasi menunjukkan kelengkapan data yang sama yaitu dari 180 lembar resume

Standar yang digunakan dalam perencanaan hidran umum yang akan dibangun adalah menggunakan standar sesuai kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya dalam Pedoman