Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : SMK KRISTEN (BM) SALATIGA
Kompetensi Keahlian : Pemasaran Mata Pelajaran : Kewirausahaan Kelas/Semester : XII-1/I
Alokasi Waktu : 4 jam @ 45 menit (2 kali pertemuan) Standar Kompetensi : Mengelola Usaha Kecil
Kompetensi Dasar : Mempersiapkan Pendirian Usaha
Materi : Pemilihan Tempat Usaha
Indikator :
1. Menjelaskan macam-macam kondisi tempat domisili perusahaan diluar pengaruh faktor ekonomis.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang diperhatikan dalam pemilihan tempat usaha. 3. Menjelaskan hal-hal yang menjadi ukuran dalam menetapkan tempat usaha
yang paling strategis.
4. Menjelaskan faktor-faktor memilih tempat usaha yang paling strategis dan yang paling diinginkan oleh perusahaan.
5. Mengidentifikasi kondisi-kondisi dalam penentuan tempat usaha paling strategis ditinjau dari faktor biaya angkut bahan baku dan bahan jadi.
6. Menentukan tempat usaha paling strategis dengan menggunakan rumus. I. Tujuan Pembelajaran :
Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together), siswa yang telah mengenal permohonan izin usaha dan pengelolaan keuangan, dapat:
1. Menjelaskan macam-macam kondisi tempat domisili perusahaan diluar pengaruh faktor ekonomis.
2. Menyebutkan faktor-faktor yang diperhatikan dalam pemilihan tempat usaha. 3. Menjelaskan ukuran-ukuran dalam menetapkan tempat usaha yang paling
strategis.
4. Menjelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam pemilihan tempat usaha yang paling strategis dan yang paling diinginkan oleh perusahaan.
5. Mengidentifikasi kondisi-kondisi dalam penentuan tempat usaha paling strategis ditinjau dari faktor biaya angkut bahan baku dan bahan jadi.
6. Melakukan perhitungan dan menentukan tempat usaha dengan menggunakan rumus.
7. Menjawab pertanyaan apersepsi yang diberikan guru.
8. Bekerja sama dengan siswa lain dalam memahami materi dan menjawab soal yang diberikan guru.
9. Menerima siswa lain sebagai rekan dalam belajar.
10. Mengajukan pertanyaan kepada guru apabila tidak atau kurang jelas dalam memahami materi.
11. Menjelaskan materi kepada semua anggota kelompok. 12. Melakukan presentasi sebagai perwakilan kelompok. 13. Menerima pendapat siswa lain.
II. Materi Ajar
1. Macam-macam kondisi tempat domisili perusahaan diluar pengaruh faktor ekonomis.
2. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam pemilihan tempat usaha. 3. Ukuran-ukuran dalam menetapkan tempat usaha paling strategis.
4. Hal-hak yang diperhatikan dalam pemilihan tempat usaha yang paling strategis dan paling diinginkan perusahaan.
5. Kondisi-kondisi dalam penentuan tempat usaha paling strategis ditinjau dari faktor biaya angkut bahan baku dan bahan jadi.
6. Contoh perhitungan dalam menentukan tempat usaha dengan menggunakan rumus. (uraian terlampir )
III. Metode Pembelajaran :
A. Metode pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together).
IV. Kegiatan Pembelajaran : Perte muan Alokasi waktu Kegiatan pembelajaran Interaksi Guru Siswa
I 15 menit Kegiatan Awal 1. Membuka pelajaran 2. Apersepsi Memberikan salam dan mengecek kesiapan siswa. Memberikan pertanyaan lisan untuk mengingat kembali pelajaran lalu. Guru bertanya Siswa membalas salam guru Siswa menjawab
Eksplorasi
prosedur apa saja yang harus dipersiapkan dalam pendirian usaha? Guru menjelaskan bahwa dalam mendirikan usaha, hal terpenting selain modal adalah lokasi tempat usaha. Guru menggali pemahaman siswa tentang lokasi tempat usaha.
Guru bertanya usaha apa yang ingin dijalankan siswa jika mereka memiliki modal? Mengapa mereka memilih usaha tersebut? Dimana mereka akan menjalankan usahanya?
Apa alasan mereka memilih tempat tersebut untuk menjalankan usaha? Guru membangun formulir SITU, SIUP, NPWP, NRP, NRB, AMDAL. Siswa memperhatikan penjelasan guru. Siswa menjawab tentang usaha yang ingin mereka jalankan. Siswa menjawab alasan kenapa mereka memilih usaha tersebut. Siswa menjawab dimana tempat usaha mereka. Siswa memberikan alasan kenapa memilih tempat tersebut untuk menjalankan usaha. Siswa menyiapkan
motivasi bahwa pada kesempatan ini akan
mempelajari tentang pemilihan tempat usaha dan mengemukakan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan meminta siswa untuk mencatatnya. diri dan mengidentifikasi pentingnya mempelajari pemilihan tempat usaha dan mencatat tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
70 menit Kegiatan Inti: Elaborasi Numbering: Guru menjelaskan tentang model pembelajaran NHT Guru menyampaikan materi tentang pemilihan tempat usaha secara singkat, dan memberi contoh soal untuk dikerjakan bersama guru. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang belm mengerti tentang materi pemilihan tempat usaha. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok, setiap siswadalam setiap kelompok mendapat Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru. Siswa menggunakan kesempatan untuk bertanya. Mendengarkan dan memperhatikan siapa saja yang menjadi anggota
nomor 1-5.
Guru mengarahkan siswa untuk duduk sesuai
kelompoknya masing-masing. Questioning:
Guru memberikan tugas tentang materi pemilihan tempat usaha kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan. Heads together: Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Answering: Guru memanggil salah satu nomor siswa dannomor yang dipanggil mempresentasikan hasil diskusi.
kelompoknya. Siswa duduk
bersama siswa yang menjadi rekannya.
Siswa menerima tugas dari guru.
Tiap siswa dalam kelompok membagi tugas, mengajarkan kepada teman kelompoknya yang belum memahami materi dan memastikan tiap anggota kelompoknya dapat mengerjakannya/ mengetahui jawabannya. Siswa mendengarkan guru dan siswa yang nomornya disebutkan guru mempresentasikan hasilnya untuk seluruh kelas. Siswa lain yang tidak presentasi memberi dukungan kepada teman yang ditunjuk.
5 menit Konfirmasi Kegiatan Penutup Guru memberikan kesempatan untuk kelompok lain memberi tanggapan. Guru memberikan tanggapan atas hasil diskusi. Guru mengulang bagian yang penting dari materi secara ringkas. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang: Macam-macam kondisi tempat domisili perusahaan diluar pengaruh faktor ekonomis. Faktor-faktor dalam pemilihan tempat usaha. Hal-hal yang menjadi ukuran dalam menetapkan tempat usaha yang paling strategis. Siswa memberi komentar pekerjaan kelompok lain. Siswa memperhatikan dan mendengarkan. Siswa memperhatikan dan mendengarkan, bertanya jika ada yang belum dimengerti.
Siswa
memperhatikan dan mendengarkan.
Faktor-faktor memilih tempat strategis yang diinginkan perusahaan. Kondisi-kondisi dalam penentuan tempat usaha paling strategis ditinjau dari faktor biaya angkut bahan dan bahan jadi. Menentukan tempat strategis dengan menggunakan rumus. Guru menjelaskan kegiatan pertemuan berikutnya.
II 20 menit Kegiatan Awal Guru memberikan salam mengecek kesiapan siswa. Guru memberikan
apersepsi. Guru bertanya
faktor apa saja yang diperhatikan dalam memilih tempat usaha. Bagaimana caranya memilih sebuah lokasi tempat usaha strategis dengan menggunakan rumus. Siswa menjawab salam Siswa menjawab pertanyaan guru tentang faktor-faktor yang diperhatikan dalam memilih tempat usaha. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pemilihan tempat usaha dengan menggunakan rumus.
60 menit 10 menit Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Guru mengumumkan nilai kerja kelompok Guru memberikan penghargaan kepada kelompok paling berprestasi dan memberi motivasi kepada kelompok yang nilainya masih kurang. Guru memberi kesempatan siswa untuk belajar sebelum tes individu. Guru memberikan soal tes individu. Guru mengawasi siswa selama tes berlangsung. Guru
mendengarkan dan mencatat kesulitan yang dialami siswa
Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru. Kelompok paling berprestasi menerima penghargaan. Siswa memanfaatkan kesempatan untuk belajar. Siswa menerima soal tes. Siswa mengerjakan soal tes individu secara mandiri. Mengungkapkan
kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan soal
MATERI AJAR
PEMILIHAN TEMPAT USAHA
a. Macam-Macam Tempat Perusahaan Di Luar Pengaruh Faktor Ekonomis. Dalam dunia bisnis, tempat domisili perusahaan yang diluar pengaruh ekonomis dapat diklasifikasikan menjadi tiga kondisi, yaitu tempat perusahaan yang disebabkan oleh:
4) Faktor historis atau sejarah.
Tempat perusahaan yang sudah berdiri sejak lama, pengelolaannya dilakukan secara turun temurun maka memerlukan pertimbangan tempat usaha sebagai faktor historis.
5) Faktor alam.
Tempat perusahaan ini harus tunduk dan patuh terhadap kondisi alam, tidak bisa memilih lokasi untuk menjalankan usaha, karena jalannya operasi perusahaan dipengaruhi oleh faktor alam, misalkan perusahaan sayur-sayuran, perusahaan pertambangan, dan sebagainya.
6) Faktor peraturan pemerintah.
Dalam rangka membuat tata kota yang baik, pemerintah memiliki kebijakan tentang pengelompokan-pengelompokan daerah tertentu yang dikhususkan untuk kegiatan tertentu pula.
b. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan tempat usaha Dalam penentuan tempat usaha terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan dengan baik. Faktor-faktor tersbut adalah:
7) Sifat bahan baku dan kemudahan mendapatkannya secara kontinu.
8) Sifat produk yang dihasilkan, jarak dengan pasar, dan ongkos transportasi. 9) Pengadaan tenaga kerja dan tingkat sosial masyarakat.
10) Tersedianya sumber air yang memadai dan faktor-faktor lingkungan lainnya yang menunjang usaha.
11) Peraturan-peraturan setempat, fasilitas dan kemudahan yang tersedia, faktor-faktor tersebut yang paling menonjol adalah faktor-faktor bahan baku, pasar, dan omgkos transportasi.
12) Faktor lain yang berpengaruh
Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap keseluruhan proses produksi, baik itu iklim, sikap masyarakat, peraturan pemerintah, intensitas persaingan, dan lain-lain.
c. Menetapkan Tempat Usaha Strategis
menetapkan tempat usaha strategis adalah merupakan dambaan para pengelola usaha, sebab:
5) Sangat menguntungkan.
6) Dapat memuaskan dalam segala hal. 7) Adanya kemudahan dalam segala hal.
Yang menjadi ukuran menetapkan tempat usaha yang paling strategis dan yang paling diinginkan oleh para pengusaha diantaranya sebagai berikut:
6) Dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. 7) Dapat menjamin kepuasan kebutuhan para konsumen. 8) Adanya fasilitas pemerintah daerah.
9) Dapat menjamin keamanan perusahaan dan para pembeli.
10) Transportasi banyak dan mudah didapat dengan ongkos relative murah.
Maka pemilihan tempat usaha yang paling strategis dan yang paling diinginkan oleh perusahaan diantaranya sebagai berikut:
9) Letaknya strategis.
10) Dekat dengan bahan baku.
11) Dekat dengan pasar dan konsumen. 12) Tenaga kerja mudah didapat. 13) Biaya transportasi murah.
14) Fasilitas pemerintah daerah mendukung dan menunjang. 15) Fasilitas tenaga penggerak/energy mudah didapat.
16) Keadaan ekonomi konsumen di daerah tersebut cukup baik. d. Pemilihan Tempat Strategis Menggunakan Rumus
Dalam buku Pengantar bisnis, Weber menerangkan bahwa dalam penentuan tempat paling strategis ditinjau dari faktor biaya angkut bahan baku dan bahan jadi, ada empat kondisi yang perlu diperhatikan, yaitu:
5) Bahan baku tersedia tidak terbatas dimana mana atau disebut ubiquited-ubiquited mutlak.
6) Bahan baku tersedia tidak terbatas teteapi hanya pada beberapa tempat. 7) Diperlukan bahan baku yang terdapat di beberapa tempat.
8) Bahan semua terpakai atau tidak, ada sisanya atau tidak.
Berdasarkan data diatas dan dapat dipilih lokasi perusahaan yang terbaik, yaitu: 5) Jika kondisi yang ada seperti pada nomor 1, maka tempat perusahaan yang
paling efisien dan ekonomis adalah berada di daerah konsumen (K), karena perusahaan tidak dapat mengeluarkan baiya untuk memasarakan barang hasil produksi.
6) Jika kondisi yang ada seperti pada nomor 2, maka untuk memilih lokasi perusahaan harus dihubungkan dengan nomor 4, karena bahan baku hanya berada di daerah tertentu.
7) Jika seluruh bahan baku dipakai dalam produksi, dan ongkos biaya angkut bahan baku sama dengan biaya angkut bahan jadi, maka tempat perusahaan dapat memilih lokasi di antara lokasi konsumen (K) dan (B) lokasi bahan baku.
8) Tetapi jika biaya bahan angkut bahan baku lebih murah dari biaya bahan angkut bahan jadi, maka lokasi yang terbaik adalah di dekat konsumen (K) berada. Sebaliknya jika biaya angkut bahan baku lebih mahal dari biaya angkut bahan jadi, maka lokasi yang paling baik adalah berada dekat dengan lokasi bahan baku (B).
Sebagai contoh perhitungan untuk memilih tempat perusahaan berada, perhatikan ilustrasi berikut:
20 Km 10 Km 25 Km Keterangan:
B dan B‟ : daerah sumber bahan baku K : daerah konsumen
Jarak B ke B‟ : 10 km Jarak B ke K : 20 km Jarak B‟ ke K : 25 km
Jika biaya angkut perton per km adalah Rp 1.000,00 Rumus perhitungannya:
Keterangan:
JBb : jarak antara sumber bahan baku JmKBb : jumlah kekurangan bahan baku
JKTP : jarak antara lokasi konsumen dengan perusahaan JP : jumlah kebutuhan atau hasil produksi
Perhitungannya adalah:
1) Jika berat hasil produksi sama dengan berat bahan baku, maka lokasi perusahaan yang terbaik adalah:
Misal, lokasi perusahaan di daerah B, maka perhitungannya adalah: Biaya angkut = ((10x30) + (20x50)) x Rp 1000,00
= Rp 1.300.000,00
K, daerah konsumen B‟, ada 30 ton bahan
baku
B, ada 20 ton bahan baku
Misal lokasi perusahaan di daerah B‟, maka perhitungannya adalah: Biaya angkut = ((10x20) + (25x50)) x Rp 1000,00
= Rp 1.450.000,00
Misal lokasi perusahaan di daerah B‟, maka perhitungannya adalah: Biaya angkut = ((20x20) + (25x30)) x Rp 1000,00
= Rp 1.150.000,00
Jadi, jika berdasarkan kondisi diatas, berat hasil sama dengan berat bahan baku maka lokasi yang paling menguntungkan adalah di daerah K atau dekat dengan konsumen dengan asumsi bahan baku hanya tersedia di daerah B dan B‟.
2) jika berat hasil produksi lebih ringan dari berat bahan baku, misalkan dari bahan baku seberat 50 ton dihasilkan 10 ton barang, maka perhitungannya adalah:
Misal, lokasi perusahaan di daerah B, maka perhitungannya adalah: Biaya angkut = ((10x30) + (20x10)) x Rp 1000,00
= Rp 500.000,00
Misal lokasi perusahaan di daerah B‟, maka perhitungannya adalah: Biaya angkut = ((10x20) + (25x10)) x Rp 1000,00
= Rp 450.000,00
Misal lokasi perusahaan di daerah B‟, maka perhitungannya adalah: Biaya angkut = ((25x30) + (20x20)) x Rp 1000,00
= Rp 1.150.000,00
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI KESIAPAN SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN
Pertemuan : Hari tanggal:
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
1. Membawa buku paket 2. Membawa buku catatan
3. Membawa kelengkapan alat tulis 4. Membawa kalkulator
Jumlah
Lampiran 3
PEDOMAN OBSERVASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
Unsur-unsur pengaruh positif NHT Indikator
Pengembangan ketrampilan sosial - Menghargai pendapat orang lain, - Mau menjelaskan ide atau pendapat. - Aktif bertanya
- Bekerja dalam kelompok
Hasil belajar - Nilai tes mencapai atau melebihi KKM - Pemahaman materi lebih mendalam - Mampu menjawab pertanyaan
apersepsi guru Peningkatan pengakuan adanya
keragaman
- Meningkatkan hubungan antar manusia yang heterogen
- Dapat bekerja sama antar siswa dalam kelompok
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP GURU DENGAN MODEL NHT
Nama Sekolah :
Kelas :
Nama Pengamat : Tempat/Tanggal :
Petunjuk Pengisian : Bubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang anda amati
No Kegia tan
Kriteria /
indikator Uraian Kegiatan
Skala Keterlaksanan dalam pembelajaran 0 1 2 3 4 5 1 awal Mengecek kehadiran siswa, Apersepsi dan motivasi Mengabsen siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberi apersepsi di awal pembelajaran Memberikan pertanyaan apersepsi Memotivasi siswa di awal pembelajaran 2 inti
Numbering
Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran yang dipakai (NHT) Menjelaskan materi secara singkat Membagi kelompok dan memberi nomor untuk tiap kelompok
Mengarahkan siswa untuk masuk ke dalam kelompoknya
Questioning Memberi latihan soal untuk dikerjakan siswa bersama masing-masing kelompok.
Heads Together
Menjadi fasilitator saat anggota kelompok bekerja dalam kelompok masing-masing
Membimbing dan memotivasi siswa untuk berperan serta aktif kerja dalam kelompok
Mengarahkan siswa saat bekerja dalam kelompok masing-masing
Mengarahkan jalannya diskusi kelompok Menyebutkan salah satu nomor dari tiap kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas
Memberi kesempatan kelompok lain untuk memberi tanggapan
Answering Memberi tanggapan hasil diskusi Memberi soal evaluasi
4 akhir Mengulang sekilas materi yang penting Mengumumkan nilai dari hasil kerja tiap kelompok
Memberi penghargaan kepada kelompok yang paling berprestasi
Menjelaskan kegiatan berikutnya Penilaian :
0: apabila aktivitas tidak dilakukan
1: apabila aktivitas yang dilakukan 20% 2: apabila aktivitas yang dilakukan > 20% - 40% 3: apabila aktivitas yang dilakukan > 40% - 60% 4: apabila aktivitas yang dilakukan > 60% - 80% 5: apabila aktivitas yang dilakukan > 80%
KOMENTAR:... ... ... ... ... ...
Kriteria penilaian hasil observasi aktivitas guru = 110_ x 100% = 100% 110
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP SISWA DENGAN MODEL NHT
Nama Sekolah :
Kelas :
Nama Pengamat : Tempat/Tanggal :
Petunjuk Pengisian : Bubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang anda amati
No kegiatan Kriteria /
indikator Uraian Kegiatan
Skala Keterlaksanaan dalam pembelajaran 0 1 2 3 4 5
1 awal Apersepsi dan motivasi
Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
Menyimak apersepsi dari guru Menjawab pertanyaan apersepsi guru
Memperhatikan motivasi yang disampaikan oleh guru
2 Inti
Numbering
Memperhatikan penjelasan pembelajaran model koopertif tipe NHT yang disampaikan guru Duduk dengan masing-masing kelompok Menerima siswa lain sebagai rekan dalam kelompoknya
Questioning
Diskusi dan bekerja sama dalam memahami soal yang diberikan guru
Menulis (mencatat) materi yang penting Berani mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti
Heads together
Berperan aktif dalam menularkan dan menerima pendapat
Berani menjelaskan materi yang dikuasai kepada semua anggota kelompoknya
Diskusi dan bekerja sama dalam mengerjakan soal
Mempresentasikan hasil diskusi
Mmemberi dukungan kepada teman yang lain Answering Membahas soal latihan
Mengerjakan soal evaluasi 3 akhir Mencatat bagian yang penting
Penilaian :
0: apabila aktivitas tidak dilakukan
1: apabila aktivitas yang dilakukan 20% 2: apabila aktivitas yang dilakukan > 20% - 40% 3: apabila aktivitas yang dilakukan > 40% - 60% 4: apabila aktivitas yang dilakukan > 60% - 80% 5: apabila aktivitas yang dilakukan > 80%
KOMENTAR:... ... ... ... ... ... ... ... ...
Kriteria penilaian hasil observasi aktivitas siswa = 95_ x 100% = 100% 95
Lampiran 6
KISI-KISI WAWANCARA TERHADAP SISWA
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah anda suka belajar dengan diskusi kelompok?
2. Apakah anda berperan dalam diskusi kelompok?
3. Apakah anda menyukai pembelajaran metode kooperatif NHT?
4. Apakah ada kendala yang anda hadapi pada waktu belajar kelompok?
JUMLAH
Lampiran 7
ANGKET TANGGAPAN SISWA Nama Sekolah :
Nama Siswa : Hari/Tanggal :
Petunjuk Pengisian : Berikan tanda (√) pada jawaban yang anda pilih jika ada komentar tuliskan pada tempat yang telah disediakan
1. Apakah anda menyukai pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif NHT (Numbered Heads Together)?
Ya Tidak
Komentar:……… ……..….………..……… …... 2. Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya (tanpa menggunakan metode pembelajaran NHT), bagaimana setelah menggunakan metode pembelajaran NHT? Komentar:………...…… ……… ……….… 3. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran NHT anda dapat belajar lebih baik?
Ya Tidak
Komentar:………... ...………...… ……….……… 4. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif NHT anda dapat lebih mudah mempelajari dan memahami materi yang diajarkan?
Ya Tidak
Komentar:……… ……… ……….
Lampiran 8
KISI-KISI WAWANCARA GURU
1. Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) sebelumnya?
2. Apakah Bapak/Ibu pernah menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT sebelumnya?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pembelajaran NHT?
4. Setelah menerapkan metode pembelajaran tipe NHT, apakah menurut Bapak/Ibu ada peningkatan yang signifikan terhadap siswa?
Lampiran 9
PEMBAGIAN KELOMPOK PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
NOMOR ANGGOTA 1 NOMOR ANGGOTA 2 NOMOR ANGGOTA 3 NOMOR ANGGOTA 4 NOMOR ANGGOTA 5 KELOMPOK A Luchi Suryani Agung Setyo Utomo Hendry Prasetyo Eka Endang Setyawatiningsih KELOMPOK B Priambodo Dewi Retnasih Chatarina Aprilia Happy
Edi Handoyo Retma Ratri
KELOMPOK C Wijiyani Sriyani Yeremia Agung Saputra Esty Sulistyaningsih Maria Fransiska Myra KELOMPOK D May Shella Arvioline Candra Filipi Fibtiyanto Indah
Fitriyani Roberto Bagio
KELOMPOK E Erlina Setya Rini Sulistyawati Rahayu Pangastuti Rangga Swastyan
Lampiran 10
TUGAS KELOMPOK SIKLUS I
Kelompok: 1 ……….. 2. ………. 3. ………. 4. ………. 5. ………. 1. 20 Km 10 Km 25 Km Keterangan:
B dan B‟ : daerah sumber bahan baku K : daerah konsumen
Jarak B ke B‟ : 10 Km Jarak B ke K‟ : 20 Km Jarak B‟ ke K : 25 Km
Jika biaya angkut per ton per Km adalah Rp 1.000,00, tentukan:
a. Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku!
b. Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika dari bahan baku dihasilkan
200 ton barang jadi!
Jawab:
a. Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku
K, daerah konsumen
B‟, ada 150 ton bhn baku
Lokasi B Biaya angkut = { (….. x …..) + (….. x …..)} x ….. = {…… + ……} x ……… = ……….. x ……… = ……… Lokasi B‟ Biaya angkut = {(….. x …..) + (….. x …..)} x …. = {….. + …..} x …….. = …….. x …….. = ……… Lokasi K Biaya angkut = {(….. x …..) + (…… x ……)} x …. = {…… + ……} x ….. = ……. x ……. = ………..
Jadi tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku adalah ………….
b. Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika dari bahan baku dihasilkan 200 ton barang jadi.
Lokasi B Biaya angkut = { (….. x …..) + (….. x …..)} x ….. = {…… + ……} x ……… = ……….. x ……… = ……… Lokasi B‟ Biaya angkut = {(….. x …..) + (….. x …..)} x …. = {….. + …..} x …….. = …….. x …….. = ……… Lokasi K Biaya angkut = {(….. x …..) + (…… x ……)} x …. = {…… + ……} x ….. = ……. x ……. = ………..
Jadi Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika dari bahan baku dihasilkan 200 ton barang jadi adalah ………
2. Perusahaan ABC ingin membuka perusahaan baru, tetapi belum menentukan tempat kedudukan perusahaan baru tersebut, bahan baku berasal dari tiga kota yang berdekatan dan dekat dengan pasar produk perusahaan. Di kota X terdapat persediaan bahan baku sebanyak 200 ton dan memiliki jarak 30 km dari pasar, kota Y memiliki bahan baku sebanyak 250 ton dan berjarak 35 km dari pasar di kota Z, jarak kota X dan Y adalah 25 km. Biaya angkut bahan baku dan produk jadi sama yaitu Rp1000,00. Tentukan:
a. Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku!
b. Tempat produksi yang paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat setengah dari berat bahan baku!
Lampiran 11
KUNCI JAWABAN TUGAS KELOMPOK SIKLUS I 1. Lokasi B Biaya angkut = { (10 x 150) + (20 x 250)} x Rp 1.000,00 = {1500 + 5000} x Rp 1.000,00 = Rp 6.500.000,00 Lokasi B‟ Biaya angkut = {(10 x 100) + (25 x 250)} x Rp 1.000,00 = {1000 + 6250} x Rp 1.000,00 = Rp 7.250.000,00 Lokasi K Biaya angkut = {(20 x 100) + (25 x 150)} x Rp 1.000,00 = {2000 + 3750} x Rp 1.000,00 = Rp5.750.000,00
Jadi, tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku adalah lokasi K
2. Lokasi B Biaya angkut = { (10 x 150) + (20 x 200)} x Rp 1.000,00 = {1500 + 4000} x Rp 1.000,00 = Rp 5.500.000,00 Lokasi B‟ Biaya angkut = {(10 x 100) + (25 x 200)} x Rp 1.000,00 = {1000 + 5000} x Rp 1.000,00 = Rp 6.000.000,00 Lokasi K Biaya angkut = {(20 x 100) + (25 x 150)} x Rp 1.000,00 = {2000 + 3750} x Rp 1.000,00 = Rp5.750.000,00
Jadi, tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika dari bahan baku dihasilkan 200 ton barang jadi adalah lokasi B.
2.
30 Km 25 Km
35 Km
a. Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku
Lokasi X Biaya angkut = { (25 x 250) + (30 x 450)} x Rp 1.000,00 = { 6250 + 13500} x Rp 1.000,00 = Rp 19.750.000,00 Lokasi Y Biaya angkut = { (25 x 200) + (35 x 450)} x Rp 1.000,00 = { (5000) + (15750)} x Rp 1.000,00 = Rp 20.750.000,00 Lokasi Z Biaya angkut = { (30 x 200) + (35 x 250)} x Rp 1.000,00 = { 6000 + 8750} x Rp 1.000,00 = Rp 14.750.000,00
Jadi, lokasi yang paling ekonomis adalah kota Z.
Z, daerah pasar/konsuemen
Y, ada 250 ton bhn baku
X, ada 200 ton bhn baku
b. Tempat produksi yang paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat setengah dari berat bahan baku
Lokasi X Biaya angkut = { (25 x 250) + (30 x 225)} x Rp 1.000,00 = { 6250 + 6750} x Rp 1.000,00 = Rp 13.000.000,00 Lokasi Y Biaya angkut = { (25 x 200) + (35 x 225)} x Rp 1.000,00 = { (5000) + (7875)} x Rp 1.000,00 = Rp 12.875.000,00 Lokasi Z Biaya angkut = { (30 x 200) + (35 x 250)} x Rp 1.000,00 = { 6000 + 8750} x Rp 1.000,00 = Rp 14.750.000,00
Lampiran 12
SOAL TES INDIVIDU SIKLUS 1 Nama : __________________________
No : __________________________ Kelas : __________________________
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas!
1. Jelaskan tentang faktor sejarah sebagai salah satu faktor penentu lokasi tempat usaha!
Jawab:
__________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ 2. Apa saja yang menjadi ukuran dalam menetapkan tempat usaha yang paling
strategis? Jawab: 1._________________________________________________________________ 2._________________________________________________________________ 3._________________________________________________________________ 4._________________________________________________________________ 5._________________________________________________________________ 3. Pemilihan tempat usaha yang paling strategis dan yang paling diinginkan
perusahaan mencakup beberapa hal. Sebutkan! Jawab: 1._________________________________________________________________ 2._________________________________________________________________ 3._________________________________________________________________ 4._________________________________________________________________ 5._________________________________________________________________
4. Weber menerangkan bahwa dalam penentuan tempat paling strategis ditinjau dari faktor biaya angkut bahan baku dan bahan jadi, ada empat kondisi yang perlu diperhatikan. Jelaskan! Jawab: 1._________________________________________________________________ 2._________________________________________________________________ 3._________________________________________________________________ 4._________________________________________________________________
5. Jika seluruh bahan baku dipakai dalam produksi, dan ongkos biaya angkut bahan baku sama dengan biaya angkut bahan jadi, keputusan apa yang sebaiknya diambil? Jawab: __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ B. SOAL HITUNGAN
Perusahaan RAJAWALI ingin membuka perusahaan baru, tetapi belum menentukan tempat kedudukan perusahaan baru tersebut, bahan baku berasal dari tiga kota yang berdekatan dan dekat dengan pasar produk perusahaan. Di kota X terdapat persediaan bahan baku sebanyak 300 ton dan memiliki jarak 40 km dari pasar, kota Y memiliki bahan baku sebanyak 350 ton dan berjarak 45 km dari pasar di kota Z, jarak kota X dan Y adalah 35 km. Biaya angkut bahan baku dan produk jadi sama yaitu Rp1500,00.
a. Gambarkan dengan benar letak posisi dan jarak antara sumber bahan baku dengan daerah pasar produk perusahaan!
b. Tentukan tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika dari bahan baku dihasilkan 400 ton barang jadi!
c. Tentukan tempat produksi yang paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat setengah dari berat bahan baku!
Lampiran 13
JAWABAN TES INDIVIDU SIKLUS I Nama : __________________________
No : __________________________ Kelas : __________________________
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas!
1. Jelaskan tentang faktor sejarah sebagai salah satu faktor penentu lokasi tempat usaha!
Jawab: Tempat perusahaan yang sudah berdiri sejak lama, pengelolaannya dilakukan secara turun temurun, maka memerlukan pertimbangan tempat usaha sebagai faktor historis.
2. Apa saja yang menjadi ukuran dalam menetapkan tempat usaha yang paling strategis?
Jawab:
1. Dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. 2. Dapat menjamin kepuasan kebutuhan para konsumen. 3. Adanya fasilitas pemerintah daerah.
4. Dapat menjamin keamanan perusahaan dan para pembeli.
5. Transportasi banyak dan mudah didapat dengan ongkos relative murah.
3. Pemilihan tempat usaha yang paling strategis dan yang paling diinginkan perusahaan mencakup beberapa hal. Sebutkan!
Jawab:
1. Letaknya strategis.
2. Dekat dengan bahan baku.
3. Dekat dengan pasar dan konsumen. 4. Tenaga kerja mudah didapat. 5. Biaya transportasi murah.
6. Fasilitas pemerintah daerah mendukung dan menunjang. 7. Fasilitas tenaga penggerak/energy mudah didapat.
8. Keadaan ekonomi konsumen di daerah tersebut cukup baik.
4. Weber menerangkan bahwa dalam penentuan tempat paling strategis ditinjau dari faktor biaya angkut bahan baku dan bahan jadi, ada empat kondisi yang perlu diperhatikan. Jelaskan!
Jawab:
1. Bahan baku tersedia tidak terbatas dimana-mana atau ubiquited-ubiquited mutlak.
3. Diperlukan beberapa bahan baku yang terdapat di beberapa tempat. 4. Bahan semua terpakai atau tidak, ada sisanya atau tidak.
5. Jika seluruh bahan baku dipakai dalam produksi, dan ongkos biaya angkut bahan baku sama dengan biaya angkut bahan jadi, keputusan apa yang sebaiknya diambil?
Jawab: tempat perusahaan dapat memilih lokasi di antara lokasi konsumen dan lokasi bahan baku.
B. SOAL HITUNGAN
Perusahaan RAJAWALI ingin membuka perusahaan baru, tetapi belum menentukan tempat kedudukan perusahaan baru tersebut, bahan baku berasal dari tiga kota yang berdekatan dan dekat dengan pasar produk perusahaan. Di kota X terdapat persediaan bahan baku sebanyak 300 ton dan memiliki jarak 40 km dari pasar, kota Y memiliki bahan baku sebanyak 350 ton dan berjarak 45 km dari pasar di kota Z, jarak kota X dan Y adalah 35 km. Biaya angkut bahan baku dan produk jadi sama yaitu Rp1500,00.
a. Gambarkan dengan benar letak posisi dan jarak antara sumber bahan baku dengan daerah pasar produk perusahaan!
b. Tentukan tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika dari bahan baku dihasilkan 400 ton barang jadi!
c. Tentukan tempat produksi yang paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat setengah dari berat bahan baku!
Jawab:
a. Gambar posisi dan jarak antara sumber bahan baku dengan daerah pasar produk perusahaan.
X, bahan baku 300 ton
40 Km 35 Km
45 Km
Z, pasar
b. Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika dari bahan baku dihasilkan 400 ton barang jadi.
Lokasi X Biaya angkut = { (35 x 350) + (40 x 400)} x Rp 1.500,00 = { 12250 + 16000} x Rp 1.500,00 = Rp 42.375.000,00 Lokasi Y Biaya angkut = { (35 x 300) + (45 x 400)} x Rp 1.500,00 = {10500 + 18000} x Rp 1.500,00 = Rp 42.750.000,00 Lokasi Z Biaya angkut = { (40 x 300) + (45 x 350)} x Rp 1.500,00 = { 12000 + 15750} x Rp 1.500,00 = Rp 41.625.000,00
Jadi, lokasi yang paling ekonomis adalah lokasi Z.
c. Tempat produksi yang paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat setengah dari berat bahan baku
Lokasi X Biaya angkut = {(35 x 350) + (40 x 325)} x Rp 1.500,00 = {12250 + 13000} x Rp 1.500,00 = Rp 37.875.000,00 Lokasi Y Biaya angkut = {(35 x 300) + (45 x 325)} x Rp 1.500,00 = {10500 + 14625} x Rp 1.500,00 = Rp 37.687.500,00 Lokasi Z Biaya angkut = {(40 x 300) + (45 x 350)} x Rp 1.500,00 = { 12000 + 15750} x Rp 1.500,00 = Rp 41.625.000,00
Lampiran 14
PENILAIAN TUGAS KELOMPOK DAN TES INDIVIDU SIKLUS I Penilaian Tugas Kelompok
Skor Soal 1 a. 20 b 20 Soal 2 a 40 b 20 Total skor 100
Nilai = Total skor = 100
Penilaian Tes Individu
Skor Soal A 1. 10 2. 10 3. 10 4. 10 5 10 Soal B 1 50 Total skor 100
Nilai = total skor =100
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI KESIAPAN SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN SIKLUS I
Pertemuan : 1 dan 2
Hari tanggal: Sabtu, 24 September 2011 dan Sabtu, 1 Oktober 2011 Pertemuan 1
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
1. Membawa buku paket 4 15
2. Membawa buku catatan 19 0
3. Membawa kelengkapan alat tulis 19 0
4. Membawa kalkulator 3 16
Jumlah 45 31
Persentase 59,21% 40,79%
Pertemuan 2
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
1. Membawa buku paket 17 5
2. Membawa buku catatan 22 0
3. Membawa kelengkapan alat tulis 16 6
4. Membawa kalkulator 3 19
Jumlah 58 30
Lampiran 16
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU DENGAN MODEL NHT SIKLUS I
No Kegiatan Kriteria /
indikator Uraian Kegiatan
Skor Kategori
1 Awal Mengecek kehadiran siswa, Apersepsi dan motivasi
Mengapsen siswa 4 Baik
Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 Cukup Memberi apersesi di awal pembelajaran 3 Cukup Memberikan pertanyaan apersepsi 3 Cukup Memotivasi siswa di awal pembelajaran 3 Cukup 2 Inti
Numbering
Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran yang dipakai (NHT)
2 Kurang Menjelaskan materi secara singkat 3 Cukup Membagi kelompok dan memberi nomor
untuk tiap kelompok
4 Baik
Mengarahkan siswa untuk masuk ke dalam kelompoknya
4 Baik
Questioning Memberi latihan soal untuk dikerjakan bersama kelompoknya.
5 Sangat Baik
Heads Together
Menjadi fasilitator saat anggota kelompok bekerja dalam kelompok masing-masing
4 Baik
Membimbing dan memotivasi siswa untuk berperan serta aktif kerja dalam kelompok
3 Cukup
Mengarahkan siswa saat tim bekerja dalam kelompok masing-masing
4 Baik
Mengarahkan jalannya diskusi kelompok 3 Cukup Menyebutkan salah satu nomor dari tiap
kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas
4 Baik
Memberi kesempatan kelompok lain untuk memberi tanggapan
3 Cukup
Answering Memberi tanggapan hasil diskusi 4 Baik Memberi soal evaluasi 5 Sangat Baik 3 Akhir Mengulang sekilas materi yang penting 3 Cukup
Mengumumkan nilai dari hasil kerja tiap kelompok
5 Sangat Baik Memberi penghargaan kepada kelompok
yang paling berprestasi
5 Sangat Baik Menjelaskan kegiatan berikutnya 2 Kurang
Keterangan:
0: Apabila aktivitas tidak dilakukan
1: Apabila aktivitas yang dilakukan ≤ 20% sangat kurang 2: Apabila aktivitas yang dilakukan > 20% - 40% kurang 3: Apabila aktivitas yang dilakukan > 40% - 60% cukup 4: Apabila aktivitas yang dilakukan > 60% - 80% baik 5: Apabila aktivitas yang dilakukan > 80% Sangat baik
Hasil observasi aktivitas guru siklus I = 79_ x 100% = 71,82% 110
Lampiran 17
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DENGAN MODEL NHT SIKLUS 1
No kegiatan Kriteria /
indikator Uraian Kegiatan
Skor Kategori
1 awal Apersepsi dan motivasi
Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
4 Baik
Menyimak apersepsi dari guru 4 Baik Menjawab pertanyaan apersepsi guru 3 Cukup Memperhatikan motivasi yang disampaikan
oleh guru
4 Baik
2 Inti
Numbering
Memperhatikan penjelasan pembelajaran model koopertif tipe NHT yang disampaikan guru
4 Baik
Duduk dengan masing-masing kelompok 4 Baik Menerima siswa lain sebagai rekan dalam
kelompoknya
3 Cukup
Questioning
Diskusi dan bekerja sama dalam memahami soal yang diberikan guru
3 Cukup
Menulis (mencatat) materi yang penting 3 Cukup Berani mengajukan pertanyaan apabila tidak
mengerti
0 Tidak ada
Heads together
Berperan aktif dalam menularkan dan menerima pendapat
3 Cukup
Berani menjelaskan materi yang dikuasai kepada semua anggota kelompoknya
3 Cukup
Diskusi dan bekerja sama dalam mengerjakan soal
3 Cukup
Mempresentasikan hasil diskusi 4 Baik Memberi dukungan kepada teman yang lain 2 Kurang
Answering Membahas soal latihan 4 Baik
Mengerjakan soal evaluasi 4 Baik
3 akhir Mencatat bagian yang penting 0 Tidak ada
Memperhatikan penjelasan guru 4 Baik Keterangan:
0: Apabila aktivitas tidak dilakukan
1: Apabila aktivitas yang dilakukan ≤ 20% sangat kurang 2: Apabila aktivitas yang dilakukan > 20% - 40% kurang 3: Apabila aktivitas yang dilakukan > 40% - 60% cukup 4: Apabila aktivitas yang dilakukan > 60% - 80% baik 5: Apabila aktivitas yang dilakukan > 80% Sangat baik Hasil observasi aktivitas siswa siklus 1 = 59_ x 100% = 62,11%
Lampiran 18
Hasil observasi pengembangan ketrampilan sosial siswa siklus I
Kegiatan Skor
1 Menghargai pendapat orang lain:
Berperan aktif dalam menularkan dan menerima pendapat siswa lain
3 2 Aktif :
Berani mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti
Mempresentasikan hasil diskusi
0 4 3 Bekerja dalam kelompok:
diskusi dan bekerja sama dalam memahami soal yang diberikan oleh guru
Berani menjelaskan materi yang dikuasai kepada semua anggota kelompoknya
3 3
Nilai rata-rata untuk keterampilan sosial adalah tiga, atau kategori cukup.
Hasil observasi pengembangan peningkatan pengakuan adanya keragaman siswa siklus I
Kegiatan Skor
1 Meningkatkan hubungan antar manusia:
Duduk dengan masing-masing kelompok Menerima siswa lain sebagai rekan dalam
kelompoknya
Memberi dukungan kepada siswa lain
4 3 2 2 Dapat bekerja sama antar siswa dalam kelompok:
Diskusi dan bekerja sama dalam mengerjakan soal
3
Lampiran 19
ANALISIS HASIL TES DAN PERKEMBANGAN SISWA SIKLUS I SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN PEMASARAN SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2011/ 2012
Ket: T = Tuntas TT = Tidak Tuntas
* = Hasil diperoleh dari (Nilai siklus I – Nilai sebelum tindakan)
NO NIS NAMA NILAI
PRA SIKLUS T/TT NILAI SIKLUS 1 T/TT KET
1. 910005 Agung Setyo Utomo 30 TT 32 TT Naik 2 2. 910006 Candra Filipi Fibriyanto 30 TT 38,5 TT Naik 8,5 3. 910007 Chatarina Aprilia Happy KD 15 TT 62 T Naik 47
4. 910009 Dewi Retnasih 15 TT 29 TT Naik 14
5. 910010 Edi Handoyo - 55,5 TT -
6. 910011 Eka Endang Setyawatiningsih 15 TT 49 TT Naik 34
7. 910012 Erlina Setya Rini 65 T 60 T Turun 5
8. 910013 Esty Sulistyaningsih 15 TT 60 T Naik 45
9. 910014 Hendry Prasetyo - 28 TT -
10. 910015 Indah Fitriyani 45 TT 42 TT Turun 3
11. 910017 Luchi Suryani 100 T 98 T Turun 2
12. 910018 Maria Fransiska Myra 45 TT 60 T Naik 15 13. 910019 May Shella Arvioline 90 T 76,5 T Turun 13,5
14. 910021 Priambodo 100 T 74 T Turun 26
15. 910022 Rahayu Pangastuti 45 TT 27 TT Turun 18
16. 910023 Rangga Swastyan - 44,5 TT -
17. 910024 Retma Ratri 15 TT 37 TT Naik 22
18. 910025 Roberto Bagio - 42,5 TT -
19. 910029 Sri Yani 30 TT 63 T Naik 33
20. 910031 Sulistyawati 60 T 63 T Naik 3
21. 910032 Wijiyani 100 T 98 T Turun 2
22. 910033 Yeremia Agung Saputra 15 TT 51,5 TT Naik 36,5
Lampiran 20
DAFTAR NILAI KELOMPOK SIKLUS I
KELAS XII-1 KOMPETENSI KEAHLIAN PEMASARAN SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2011/2012
Nomor Anggota 1 Nomor Anggota 2 Nomor Anggota 3 Nomor Anggota 4 Nomor Anggota 5 Nilai
Kelompok A Luchi S. Agung S. Maria F. Eka Endang 100
Kelompok B Priambodo Dewi R. Chatarina Edi Handoyo 85
Kelompok C Wijiyani Sriyani Esty S. 85
Kelompok D May Shella Candra F. Indah F. Roberto 50
Lampiran 21
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TENTANG PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT SIKLUS I
NO PERTANYAAN KOMENTAR
1. Apakah anda suka belajar dengan diskusi kelompok?
18 siswa menjawab ya
2. Apakah anda berperan dalam diskusi kelompok?
20 siswa menjawab ya
3. Apakah anda menyukai
pembelajaran metode kooperatif NHT?
18 siswa menjawab ya, sedangkan 5 siswa masih ragu-ragu karena mereka bingung dengan metode kooperatif NHT.
4. Apakah ada kendala yang anda hadapi pada waktu belajar kelompok?
Kadang-kadang ada anggota yang tidak mau ikut berpikir atau diajak kerja sama, dan hanya menggantungkan pada satu atau dua orang yang pintar.
Susah untuk menyatukan pendapat
Ada anggota kelompok yang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri, ramai, atau bergosip. Susah untuk diskusi bila ada
anggota yang sama sekali tidak mengerti
Lampiran 22
TUGAS KELOMPOK SIKLUS 2 Kelompok: 1. _______________________ 2. _______________________ 3. _______________________ 4. _______________________ 5. _______________________
1. CV Melati bergerak di bidang meubel yang berdiri sejak tahun 2001. Selama beberapa tahun belakangan, CV Melati mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pada tahun 2011, CV Melati ingin membuka perusahaan baru, akan tetapi belum menentukan tempat kedudukan yang tepat untuk perusahaan baru tersebut. Ditinjau dari faktor biaya angkut bahan baku dan bahan jadi, bahan baku berasal dari tiga kota, dan dekat dengan pasar produk perusahaan. Di kota A terdapat persediaan bahan baku sebanyak 300 ton. Jarak kota A ke ke kota B adalah 20 km, sedangkan jarak kota A dari pasar di kota C adalah 40 km. Kota B memiliki bahan baku sebanyak 400 ton. jarak kota B dengan pasar adalah 50 km. Biaya angkut bahan baku dan produk jadi SAMA yaitu Rp1000,00.
Tentukan:
a. Tempat produksi manakah yang paling ekonomis yang sebaiknya dipilih pak Ahmad jika hasil produksi/bahan jadi mempunyai berat sama dengan berat bahan baku!
b. Tempat produksi manakah yang paling ekonomis yang sebaiknya dipilih pak Ahmad jika hasil produksi/bahan jadi mempunyai berat setengah dari berat bahan baku!
Jawab:
a. Tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku
Lokasi A Biaya angkut = { (….. x …..) + (….. x …..)} x ….. = {…… + ……} x ……… = ……….. x ……… = ……… Lokasi B Biaya angkut = {(….. x …..) + (….. x …..)} x …. = {….. + …..} x …….. = …….. x …….. = ………… Lokasi C Biaya angkut = {(….. x …..) + (…… x ……)} x …. = {…… + ……} x ….. = ……. x ……. = ………..
Jadi tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku adalah ………… sebesar
Rp ………..
b. Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika bahan jadi/barang produksi mempunyai setengah dari bahan baku.
Lokasi A Biaya angkut = { (….. x …..) + (….. x …..)} x ….. = {…… + ……} x ……… = ……….. x ……… = ……… Lokasi B Biaya angkut = {(….. x …..) + (….. x …..)} x …. = {….. + …..} x …….. = …….. x …….. = ……… Lokasi C Biaya angkut = {(….. x …..) + (…… x ……)} x …. = {…… + ……} x ….. = ……. x ……. = ………..
Jadi tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika dari bahan jadi/barang produksi yang dihasilkan setengah dari bahan baku adalah ……….. sebesar Rp ………. 2. 40 Km 25 Km 45 Km M, daerah konsumen
L, ada 200 ton bhn baku
Keterangan:
K dan L : daerah sumber bahan baku M : daerah konsumen/pasar Jarak K ke L : 25 Km
Jarak K ke M : 40 Km Jarak L ke M : 45 Km
Biaya angkut bahan baku per ton per Km adalah Rp 2000,00, Biaya angkut bahan jadi perton per Km adalah Rp 1000,00
Tentukan tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku!
Jawab:
Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku
Lokasi K Biaya angkut = (……...x …….. x ……..) + (……... x …….. x ……..) = ………… + ………. = ……… Lokasi L Biaya angkut = (……...x …….. x ……..) + (……... x …….. x ……..) = ………… + ………. = ……… Lokasi M Biaya angkut = (……...x …….. x ……..) + (……... x …….. x ……..) = ………… + ………. = ………
Jadi tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku adalah ……….. sebesar Rp…………..
Lampiran 23
KUNCI JAWABAN TUGAS KELOMPOK SIKLUS II
1.a. Tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku
Lokasi A Biaya angkut = { (20 x 400) + (40 x 700)} x Rp 1000,00 = {8000 + 28000} x Rp 1000,00 = 36000 x Rp 1000,00 = R36.000.000,00 Lokasi B Biaya angkut = {(20 x 300) + (50 x 700)} x Rp 1000,00 = {6000 + 35000} x Rp 1000,00 = 41000 x Rp 1000,00 = Rp 41.000.000,00 Lokasi C Biaya angkut = {(40 x 300) + (50 x 400)} x Rp 1000,00 = {12000 + 20000} x Rp 1000,00 = 32000 x Rp 1000,00 = Rp 32.000.000,00
Jadi tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku adalah lokasi C, sebesar Rp 32.000.000,00
b. Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika bahan jadi/barang produksi mempunyai setengah dari bahan baku.
Lokasi A Biaya angkut = {(20 x 400) + (40 x 350)} x Rp 1000,00 = {8000 + 14000} x Rp 1000,00 = 22000 x Rp 1000,00 = Rp 22.000.000,00 Lokasi B Biaya angkut = {(20 x 300) + (50 x 350)} x Rp 1000,00 = {6000 + 17500} x Rp 1000,00 = 23500 x Rp 1000,00 = Rp 23.500.000,00
Lokasi C
Biaya angkut = {(40 x 300) + (50 x 400)} x Rp 1000,00 = {12000 + 20000} x Rp 1000,00
= 32000 x Rp 1000,00 = Rp32.000.000,00
Jadi tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika dari bahan jadi/barang produksi yang dihasilkan setengah dari bahan baku adalah Lokasi A, sebesar Rp22.000.000,00 2. Lokasi K Biaya angkut = (25x 200 x Rp 2000,00) + (40 x 340 x Rp 1000,00) = Rp10.000.000,00 + Rp 13.600.000,00 = Rp 23.600.000,00 Lokasi L Biaya angkut = (25x 140 x Rp 2000,00) + (45 x 340 xRp 1000,00) = Rp7.000.000,00 + Rp 15.300.000,00 = Rp 22.300.000,00 Lokasi M Biaya angkut = (40x 140 x Rp 2000,00) + (45 x 200 x Rp 2000,00) = Rp 11.200.000,00 + Rp 18.000.000,00 = Rp 29.200.000,00
Jadi tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku adalah lokasi L, sebesar Rp 22.300.000,00
Lampiran 24
SOAL TES INDIVIDU SIKLUS II Nama : __________________________
No : __________________________ Kelas : __________________________
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas
1. Jelaskan tentang faktor sejarah sebagai salah satu faktor penentu lokasi tempat usaha!
Jawab:
__________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ 2. Pemilihan tempat usaha yang paling strategis dan yang paling diinginkan
perusahaan mencakup beberapa hal. Sebutkan! Jawab: 1._________________________________________________________________ 2._________________________________________________________________ 3._________________________________________________________________ 4._________________________________________________________________ 5._________________________________________________________________ 6._________________________________________________________________ 3. Weber menerangkan bahwa dalam penentuan tempat paling strategis ditinjau dari faktor biaya angkut bahan baku dan bahan jadi, ada empat kondisi yang perlu diperhatikan. Jelaskan! Jawab: 1._________________________________________________________________ 2._________________________________________________________________ 3._________________________________________________________________ 4._________________________________________________________________ B. SOAL HITUNGAN
1. Pak Ahmad ingin membuka perusahaan baru, akan tetapi pak Ahmad belum menentukan tempat kedudukan yang tepat untuk perusahaan baru tersebut. Ditinjau dari faktor biaya angkut bahan baku dan bahan jadi, bahan baku berasal dari tiga kota, dan dekat dengan pasar produk perusahaan. Di kota X terdapat persediaan bahan baku sebanyak 200 ton. Jarak kota X ke ke kota Y adalah 10 km, sedangkan jarak kota X dari pasar di kota Z adalah 20 km. Kota Y memiliki bahan baku sebanyak 300 ton. jarak kota Y dengan pasar adalah 35 km. Biaya angkut bahan baku dan produk jadi SAMA yaitu Rp1000,00.
Tentukan:
a. Tempat produksi manakah yang paling ekonomis yang sebaiknya dipilih pak Ahmad jika hasil produksi/bahan jadi mempunyai berat sama dengan berat bahan baku!
b. Tempat produksi manakah yang paling ekonomis yang sebaiknya dipilih pak Ahmad jika hasil produksi/bahan jadi mempunyai berat setengah dari berat bahan baku!
Jawab:
a. Tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku
Lokasi X Biaya angkut = { (….. x …..) + (….. x …..)} x ….. = {…… + ……} x ……… = ……….. x ……… = ……… Lokasi Y Biaya angkut = {(….. x …..) + (….. x …..)} x …. = {….. + …..} x …….. = …….. x …….. = ……… Lokasi Z Biaya angkut = {(….. x …..) + (…… x ……)} x …. = {…… + ……} x ….. = ……. x ……. = ………..
Jadi tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku adalah …………. Sebesar Rp ………
b. Tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika bahan jadi/barang produksi mempunyai setengah dari bahan baku.
Lokasi X Biaya angkut = { (….. x …..) + (….. x …..)} x ….. = {…… + ……} x ……… = ……….. x ……… = ……… Lokasi Y Biaya angkut = {(….. x …..) + (….. x …..)} x …. = {….. + …..} x …….. = …….. x …….. = ………
Lokasi Z
Biaya angkut = {(….. x …..) + (…… x ……)} x …. = {…… + ……} x …..
= ……. x ……. = ………..
Jadi tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika dari bahan jadi/barang produksi yang dihasilkan setengah dari bahan baku adalah ……… sebesar Rp ……… 2. 30 Km 20 Km 35 Km Keterangan:
A dan B : daerah sumber bahan baku C : daerah konsumen/pasar Jarak A ke B : 20 Km
Jarak A ke C : 30 Km Jarak B ke C : 35 Km
Biaya angkut bahan baku per ton per Km adalah Rp 2000,00, Biaya angkut bahan jadi perton per Km adalah Rp 1000,00
Tentukan tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku!
Jawab:
Tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku
Lokasi A Biaya angkut = (……...x …….. x ……..) + (……... x …….. x ……..) = ………… + ………. = ……… Lokasi B Biaya angkut = (……...x …….. x ……..) + (……... x …….. x ……..) = ………… + ………. = ……… C, daerah konsumen B‟, ada 200 ton bhn baku A, ada 100 ton bhn baku
Lokasi C
Biaya angkut = (……...x …….. x ……..) + (……... x …….. x ……..) = ………… + ……….
= ………
Jadi tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku adalah ………….. sebesar Rp ……….
Lampiran 25
Kunci Jawaban Tes Individu Siklus II A. Uraian
1. Jelaskan tentang faktor sejarah sebagai salah satu faktor penentu lokasi tempat usaha!
Jawab: Tempat perusahaan yang sudah berdiri sejak lama, pengelolaannya dilakukan secara turun temurun, maka memerlukan pertimbangan tempat usaha sebagai faktor historis.
2. Pemilihan tempat usaha yang paling strategis dan yang paling diinginkan perusahaan mencakup beberapa hal. Sebutkan!
Jawab:
1. Letaknya strategis.
2. Dekat dengan bahan baku.
3. Dekat dengan pasar dan konsumen. 4. Tenaga kerja mudah didapat. 5. Biaya transportasi murah.
6. Fasilitas pemerintah daerah mendukung dan menunjang. 7. Fasilitas tenaga penggerak/energy mudah didapat.
8. Keadaan ekonomi konsumen di daerah tersebut cukup baik.
3. Weber menerangkan bahwa dalam penentuan tempat paling strategis ditinjau dari faktor biaya angkut bahan baku dan bahan jadi, ada empat kondisi yang perlu diperhatikan. Jelaskan!
Jawab:
1. Bahan baku tersedia tidak terbatas dimana-mana atau ubiquited-ubiquited mutlak.
2. Bahan baku tersedia tidak terbatas tetapi hanya pada beberapa tempat. 3. Diperlukan beberapa bahan baku yang terdapat di beberapa tempat. 4. Bahan semua terpakai atau tidak, ada sisanya atau tidak.
B. Soal Hitungan
1. Pak Ahmad ingin membuka perusahaan baru, akan tetapi pak Ahmad belum menentukan tempat kedudukan yang tepat untuk perusahaan baru tersebut. Ditinjau dari faktor biaya angkut bahan baku dan bahan jadi, bahan baku berasal dari tiga kota, dan dekat dengan pasar produk perusahaan. Di kota X terdapat persediaan bahan baku sebanyak 200 ton. Jarak kota X ke ke kota Y adalah 10 km, sedangkan jarak kota X dari pasar di kota Z adalah 20 km. Kota Y memiliki bahan baku sebanyak 300 ton. jarak kota Y dengan pasar adalah 35 km. Biaya angkut bahan baku dan produk jadi SAMA yaitu Rp1000,00.
a. Tempat produksi manakah yang paling ekonomis yang sebaiknya dipilih pak Ahmad jika hasil produksi/bahan jadi mempunyai berat sama dengan berat bahan baku!
b. Tempat produksi manakah yang paling ekonomis yang sebaiknya dipilih pak Ahmad jika hasil produksi/bahan jadi mempunyai berat setengah dari berat bahan baku!
Jawab:
a. Tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku
Lokasi X Biaya angkut = { (10 x 300) + (20 x 500)} x Rp 1.000,00 = {3000 + 10000} x Rp 1000,00 = 13000 x 1000 = Rp 13.000.000,00 Lokasi Y Biaya angkut = {(10 x 200) + (35 x 500)} x Rp 1000,00 = {2000 + 17500} x Rp 1000,00 = 19500 x Rp 1000,00 = Rp 19.500.000,00 Lokasi Z Biaya angkut = {(20 x 200) + (35 x 300)} x Rp 1000,00 = {4000 + 10500} x Rp 1000,00 = 14500 x Rp 1000,00 = Rp 14.500.000,00
Jadi tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku adalah Lokasi X, sebesar Rp 13.000.000,00
b. Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika bahan jadi/barang produksi mempunyai setengah dari bahan baku.
Lokasi X Biaya angkut = { (10 x 300) + (20 x 250)} x Rp 1000,00 = {3000 + 5000} x Rp 1000,00 = 8000 x Rp 1000,00 = Rp 8.000.000,00 Lokasi Y Biaya angkut = {(10 x 200) + (35 x 250)} x Rp 1000,00 = {2000 + 8750} x Rp 1000,00 = 10750 x Rp 1000,00 = Rp 10.750.000,00
Lokasi Z
Biaya angkut = {(20 x 200) + (35 x 300)} x Rp 1000,00 = {4000 + 10500} x Rp 1000,00
= Rp 14500 x Rp 1000,00 = Rp 14.500.000,00
Jadi tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika dari bahan jadi/barang produksi yang dihasilkan setengah dari bahan baku adalah lokasi X, sebesar Rp 8.000.000,00 2. 30 Km 20 Km 35 Km Keterangan:
A dan B : daerah sumber bahan baku C : daerah konsumen/pasar Jarak A ke B : 20 Km
Jarak A ke C : 30 Km Jarak B ke C : 35 Km
Biaya angkut bahan baku per ton per Km adalah Rp 2000,00, Biaya angkut bahan jadi perton per Km adalah Rp 1000,00
Tentukan tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku!
Jawab:
Tempat perusahaan paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku
Lokasi A Biaya angkut = (20x 200 x Rp 2000,00) + (30 x 300 x Rp 1000,00) = Rp 8.000.000,00 + Rp 9.000.000,00 = Rp 17.000.000,00 C, daerah konsumen B, ada 200 ton bhn baku A, ada 100 ton bhn baku
Lokasi B Biaya angkut = (20x 100 x Rp 2000,00) + (35 x 300 x Rp 1000,00) = Rp4.000.000,00 + Rp10.500.000,00 = Rp 14.500.000,00 Lokasi C Biaya angkut = (30 x 100 x Rp 2000,00) + (35 x 200 x Rp 2000,00) = Rp 6.000.000,00 + Rp 14.000.000,00 = Rp 20.000.000,00
Jadi tempat produksi paling ekonomis bagi perusahaan jika hasil produksi mempunyai berat yang sama dengan berat bahan baku adalah Lokasi B sebesar Rp 14.500.000,00
Lampiran 26
PENILAIAN TUGAS KELOMPOK DAN TES INDIVIDU SIKLUS II Penilaian Tugas Kelompok
Skor
Soal 1 a. 30
b 30
Soal 2 40
Total skor 100
Nilai = Total skor = 100
Penilaian Tes Individu
Skor Soal A 1. 5 2. 10 3. 10 Soal B 1a. 25 1b. 25 2. 25 Total skor 100
Nilai = total skor =100
Lampiran 27
LEMBAR OBSERVASI KESIAPAN SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN SIKLUS II
Pertemuan : 1dan 2
Hari tanggal: Sabtu, 29 Oktober 2011 dan Sabtu, 5 November 2011 Pertemuan 1
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
1. Membawa buku paket 20 2
2. Membawa buku catatan 22 0
3. Membawa kelengkapan alat tulis 22 0
4. Membawa kalkulator 8 14
Jumlah 72 16
Persentase 81,82% 18,18%
Pertemuan 2
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
1. Membawa buku paket 21 0
2. Membawa buku catatan 21 0
3. Membawa kelengkapan alat tulis 21 0
4. Membawa kalkulator 15 6
Jumlah 78 6
Lampiran 28
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU DENGAN MODEL NHT SIKLUS II
No Kegiatan Kriteria /
indikator Uraian Kegiatan
Skor Kategori
1 awal Mengecek kehadiran siswa, Apersepsi dan motivasi
Mengapsen siswa 4 Baik
Menyampaikan tujuan pembelajaran 5 Sangat Baik Memberi apersesi di awal pembelajaran 4 Baik Memberikan pertanyaan apersepsi 4 Baik Memotivasi siswa di awal pembelajaran 5 Sangat Baik 2 inti
Numbering
Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran yang dipakai (NHT)
4 Baik
Menjelaskan materi secara singkat 5 Sangat Baik Membagi kelompok dan memberi nomor
untuk tiap kelompok
5 Sangat Baik Mengarahkan siswa untuk masuk ke dalam
kelompoknya
5 Sangat Baik Questioning Memberi latihan soal untuk dikerjakan
bersama kelompoknya.
5 Sangat Baik
Heads Together
Menjadi fasilitator saat anggota kelompok bekerja dalam kelompok masing-masing
4 Baik
Membimbing dan memotivasi siswa untuk berperan serta aktif kerja dalam kelompok
4 Baik
Mengarahkan siswa saat tim bekerja dalam kelompok masing-masing
5 Sangat Baik Mengarahkan jalannya diskusi kelompok 4 Baik Menyebutkan salah satu nomor dari tiap
kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas
5 Sangat Baik
Memberi kesempatan kelompok lain untuk memberi tanggapan
4 Baik
Answering Memberi tanggapan hasil diskusi 4 Baik
Memberi soal evaluasi 5 Sangat Baik
4 akhir Mengulang sekilas materi yang penting 5 Sangat Baik Mengumumkan nilai dari hasil kerja tiap
kelompok
5 Sangat Baik Memberi penghargaan kepada kelompok
yang paling berprestasi
5 Sangat Baik Menjelaskan kegiatan berikutnya 4 Baik
Keterangan:
0: Apabila aktivitas tidak dilakukan
1: Apabila aktivitas yang dilakukan ≤ 20% sangat kurang 2: Apabila aktivitas yang dilakukan > 20% - 40% kurang 3: Apabila aktivitas yang dilakukan > 40% - 60% cukup 4: Apabila aktivitas yang dilakukan > 60% - 80% baik 5: Apabila aktivitas yang dilakukan > 80% Sangat baik
Hasil observasi aktivitas guru siklus 1 = 99_ x 100% = 90% 110
Lampiran 29
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DENGAN MODEL NHT SIKLUS II
No kegiatan Kriteria /
indikator Uraian Kegiatan
Skor Kategori 1 awal Apersepsi
dan motivasi
Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
5 Sangat Baik Menyimak apersepsi dari guru 5 Sangat Baik Menjawab pertanyaan apersepsi guru 4 Baik Memperhatikan motivasi yang
disampaikan oleh guru
5 Sangat Baik 2 Inti
Numbering
Memperhatikan penjelasan
pembelajaran model koopertif tipe NHT yang disampaikan guru
5 Sangat Baik
Duduk dengan masing-masing kelompok
5 Sangat Baik Menerima siswa lain sebagai rekan
dalam kelompoknya
5 Sangat Baik
Questioning
Diskusi dan bekerja sama dalam memahami soal yang diberikan guru
5 Sangat Baik Menulis (mencatat) materi yang
penting
4 Baik
Berani mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti
5 Sangat Baik
Heads together
Berperan aktif dalam menularkan dan menerima pendapat
5 Sangat Baik Berani menjelaskan materi yang
dikuasai kepada semua anggota kelompoknya
4 Baik
Diskusi dan bekerja sama dalam mengerjakan soal
5 Sangat Baik Mempresentasikan hasil diskusi 5 Sangat Baik Memberi dukungan kepada teman
yang lain
4 Baik
Answering Membahas soal latihan 5 Sangat Baik Mengerjakan soal evaluasi 5 Sangat Baik
3 akhir Mencatat bagian yang penting 4 Baik
Keterangan:
0: Apabila aktivitas tidak dilakukan
1: Apabila aktivitas yang dilakukan ≤ 20% sangat kurang 2: Apabila aktivitas yang dilakukan > 20% - 40% kurang 3: Apabila aktivitas yang dilakukan > 40% - 60% cukup 4: Apabila aktivitas yang dilakukan > 60% - 80% baik 5: Apabila aktivitas yang dilakukan > 80% Sangat baik
Hasil observasi aktivitas siswa siklus 1 = 90_ x 100% = 94,74% 95