• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahanan Froud dan ITTC 1957

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tahanan Froud dan ITTC 1957"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Perhitungan Tahanan

Kapal dengan Metode

Froude

1st

Froude menganggap bahwa

tahanan

suatu kapal atau model dapat

dipisahkan ke dalam dua bagian: 

p

g

(1) 

tahanan gesek

dan

(2) 

tahanan sisa

.

Tahanan sisa ini disebabkan karena

pengaruh

gaya gravitasi

dan

gaya

pengaruh

gaya gravitasi

dan

gaya

inersia

, sedangkan tahanan gesek

disebabkan karena pengaruh

gaya

viskositas

dan

gaya inersia

(2)

Jika

tahanan sisa dianggap tidak tergantung

tahanan gesek

maka percobaan model dapat

dilakukan dengan cara berikut. Mengikuti hukum

Froude untuk model berarti:

V

dan Vs masing‐masing adalah

kecepatan model 

dan

kecepatan kapal

, dan  adalah

rasio skala

Gaya gravitasi

kemudian direduksi ke suatu

Vs

V

M

proporsi tertentu dan

gaya viskositas

ke proporsi

lain. 

Hal ini tidak akan menimbulkan masalah apapun

jika gaya viskositas baik untuk model maupun

untuk kapal dapat dihitung kedua‐duanya.

1st

Tahanan total model R

TM

diukur pada

sejumlah harga kecepatan V

M

. Tahanan ini

kemudian dipisahkan ke dalam dua bagian

p

g

(4.5)

R

FM

adalah tahanan gesek

dan

R

RM

adalah tahanan sisa model

. Jika R

FM

telah

dihitung maka harga tahanan sisa R

RM

RM FM

TM

R

R

R

g

g

RM

dapat dicari dengan Persamaan (4.5). 

(3)

Dengan adanya

kesamaan geometris

dan

harga angka

Froude yang sama

, maka komponen tahanan model  

dapat

dikonversi

ke dalam komponen tahanan kapal

yang bersangkutan dengan mengalikannya dengan

y

g

g

g

g

y

g

skala gaya:

(4.6)

dimana:

skala gaya tahanan sisa

skala massa jenis spesifik

g L F

3   RM RS F R R    M S    L

skala panjang

skala percepatan karena gravitasi

Jika

1, maka sesuai dengan “Hukum Perbandingan

Froude” 

(4.7)

  M S L L L   gRM L P RS

R

R

3  g  1st

Tahanan gesek kapal

dihitung dengan

menggunakan asas yang sama dengan waktu

menghitung tahanan gesek model . 

M k

t h

t t l k

l

d

t dihit

Maka

tahanan total kapal

dapat dihitung

dengan:

(4.8)

(4 9)

RM L FS RS FS TS

R

R

R

R

R

3

)

(

3 FM TM L FS TS

R

R

R

R

(4.9)

Berdasarkan anggapan yang dipakai oleh

Froude maka

koefisien gesek untuk pelat

dapat dipakai langsung untuk benda yang 

berbentuk kapal

.

)

(

TM FM L FS TS

R

R

R

R

1st

(4)

Froude menghitung tahanan gesek dengan rumus

(4.10)

rumus ini diubah oleh anaknya, R.E. Froude, menjadi

n

F

fSV

R

y ,

,

j

(4.11)

Kemudian diganti lagi menjadi

(4.12)

dalam hal ini

825 . 1

fSV

R

f

825 . 1

1000

SV

R

F



t

(4.13)

L

adalah panjang model atau kapal dalam meter, 

t

suhu

dalam derajat celcius, 

S

luas permukaan basah dalam

m

2

, dan

kecepatan dalam m/det. 

adalah berat jenis

air dalam kg/m

3

.

1 0.0043(15 )

68 . 2 258 . 0 1392 . 0 t L t             1st

Model

yang dipakai mempunyai

permukaan yang mulus

dan koefisien gesek yang dipakai adalah

koefisien gesek

untuk permukaan mulus

Untuk kapal

dapat dipakai

koefisien gesek permukaan

kasar. 

Rumus yang diberikan untuk 

t

tadi memperhitungkan hal

ini. 

Perlu pula disebutkan disini bahwa

koefisien gesekan

permukaan

menurut Froude  untuk panjang yang besar

dan kecepatan yang tinggi

didapat secara ekstrapolasi

sampai ke panjang dan kecepatan tersebut  

sampai ke panjang dan kecepatan tersebut. 

Panjang dan kecepatan yang demikian ini jauh melebihi

yang dipakai percobaan. 

Selain itu, 

tahanan tekanan

juga disertakan dalam

tahanan sisa, sekalipun dalam kenyataannya tahanan

tekanan itu sangat tergantung pada

sifat kekentalan

(5)

Kelemahan metoda Froude 

antara lain adalah:

1. Tahanan gesek berdasarkan hasil percobaan pada pelat datar sehinggamengabaikan faktor bentuk dari kapal

(tebal lapisan batas tidak sama, kecepatan partikel air p p p disepanjang badan kapal tidak sama).

2. Tidak memperhitungkan adanyapemisahan aliranyang  terjadi pada kapal.

3. Tidak memperhitungkanpengaruh gelombang

disepanjang badan kapal yang timbul ketika kapal bergerak maju.

S k li

d

k l

h

t

b t  

F

d

 

Sekalipun adanya kelemahan tersebut, asas Froude yang 

memisahkan tahanan ke dalam dua bagian itu masih

merupakan

asas yang paling banyak dipakai

di tangki

percobaan di seluruh dunia. Tetapi, dewasa ini hanya

sedikit tangki percobaan yang memakai rumus gesekan

dan koefisien yang diberikan oleh R.E. Froude.

1st

1. Model dibuat denganangka Froude sama

Langkah umum metoda Froude:

m m S S L V L V2 2 

2. Tahanan model didapat dari hasil percobaan = RTm

3. Tahanan gesek model dihitung dengan formula = RFm 4. Tahanan sisa model 

5. Koefisien tahanan sisa model = koefisien tahanan sisa kapal

Fm Tm Rm R R R    RS m m m Rm Rm C V S R C   2 2 1  2 1  3

6. Tahanan sisa kapal=    

dimana = massa jenis air laut = massa jenis air tawar = skala panjang

7. Tahanan gesek kapaldihitung dengan formula 

8. Tahanan total kapal Sm   m S L LFS RRS FS TS R R R    2 2 1 . S S S RS RS C SV R   Rm m S3R    1st

(6)

Diketahui data kapal dan model sebagai berikut:

Contoh Perhitungan Dengan metoda Froude:

KAPAL MODEL

L (m) 143 25 6 367

 Dari hasil percobaan didapat:

 Kecepatan model = 1.735 m/dt

LWL(m) 143.25 6.367

B (m) 18.30

T (m) 7.982

Luas penampang basah (m2) 3620.2

Kerapatan massa fluida (r) (kg/m3) 1025 1000

 Tahanan total model = 4.370 kg

 Temperatur air tangki = 100C

 Temperatur air laut = 150C

Tentukan / hitung tahanan total kapal !

Metric- Unit

1st

Penyelesaian:

Contoh Perhitungan Dengan metoda Froude:

825 . 1 1000SV RF   dimana:

= Tahanan gesek (kg gaya) = Luas permukaan basah (m2)

= Kecepatan (m/dt) = Berat jenis air (kg/m3)

= Koefisien tahanan gesek

untuk temperatur 150C  Panjang model / kapal (m) 1000 F R S Vf L    68 . 2 258 . 0 1392 . 0  L = Panjang model / kapal (m)

 faktor koreksi koefisien tahanan gesek untuk temperatur berbeda dengan 150C:

 Skala panjang gelombang model: L       T L T          1 0.004315 68 . 2 258 . 0 1392 . 0 15 0043 . 0 1 '   5 . 22 367 . 6 25 . 143   M S L L  Metric- Unit 1st

(7)

Penyelesaian: (Cont’d)

 Luas basah penampang model:

Contoh Perhitungan Dengan metoda Froude:

2 3620

S

m2

Model dan kapal dibuat dengan bilangan Froude yang sama: m/dt

(a)  Tahanan gesek model (model Froude):

1510 . 7 5 . 22 2 . 3620 2 2    S M S S 2298 . 8 5 . 22 735 . 1 2 2      S MM M S S V V gL V gL V 825 . 1 1000 M M M M FM S V R  

Koefisien tahanan gesek model  dihitung dengan formula Le Besnerais pada temperatur 100C : 1000    TL      1 0.004315 68 . 2 258 . 0 1392 . 0    1 0.004315 10 367 . 6 68 . 2 258 . 0 1392 . 0      M  0215 . 1 16772 . 0 x M  M0.1713 Metric- Unit 1st

Penyelesaian: (Cont’d)

 Tahanan gesek model  adalah:

Contoh Perhitungan Dengan metoda Froude:

(b) Tahanan sisa model:

 Koefisien tahanan sisa model:

825 . 1 1000 M M M M FM S V R   825 . 1 375 . 1 151 . 7 1000 1713 . 0 1000 x x RFMkg RFM3.349 RM FM TM R R R   kg 021 . 1 349 . 3 370 . 4      TM FM RM R R R

 Koefisien tahanan sisa model:

(c) Tahanan gesek untuk kapal :

2 2 1 M M M RM RM V S R C   825 . 1 1000 S S S S FS SV R   Metric- Unit 1st

(8)

Penyelesaian: (Cont’d)

Koefisien tahanan gesek model  dihitung dengan formula Le Besnerais pada temperatur 150C :

Contoh Perhitungan Dengan metoda Froude:

p p 5

 Tahanan gesek model  adalah: L S  68 . 2 258 . 0 1392 . 0  25 . 143 68 . 2 258 . 0 1392 . 0    S  00177 . 0 1392 . 0 x S  14097 . 0  S  825 . 1 1000 SS S S FS SV R   825 1 2298 8 2 3620 14097 . 0 1025x

(d) Tahanan sisa kapal :

 Model dibuat berdasarkan bilangan Froude yang sama, maka:

825 . 1 2298 . 8 2 . 3620 1000 14097 . 0 1025 x x RFSkg RFS24500 2 2 1 M M M RM RM RS V S R C C    Metric- Unit 1st

Penyelesaian: (Cont’d)

 Tahanan sisa kapal :

Contoh Perhitungan Dengan metoda Froude:

S S S S V R V S C R 2 2 1  (e) Tahanan total kapal : RM M S M S M S S S S RS RS R V S V S C R . . 2 2 .      kg 11925.6 = kg 594 . 11925 021 . 1 . 5 . 22 . 1000 1025 3      RS R kg R R RTSRSFS 11925.5942450036425.594 Metric- Unit 1st

(9)

Diketahui data kapal dan model sebagai berikut:

Contoh Perhitungan Dengan metoda Froude:

Kapal Model

L (ft) 408 00 20 40

 Dari hasil percobaan didapat:

 Kecepatan model  = 3,5 knot

LWL (ft) 408,00 20,40

B (ft) 50,853

T (ft) 16,404

Luas penampang basah (ft2) 25598,00

Kerapatan massa fluida 1,9905 1,9384

 Tahanan total model = 7,4 lbs

 Temperatur air tangki = 650F

Tentukan / hitung tahanan total kapal !

British- Unit

1st

Penyelesaian:

 Skala panjang model =        =      = 20

Contoh Perhitungan Dengan metoda Froude:

40820,4

 Luas penampang basah model =

 Model dan kapal dibuat dengan bilangan Froude sama:

2 2 2 63,995 20 25598 ft S S S m     knot V V gL V gL V m S m m S S 65 , 15 20 . 5 , 3 2      

(a) Tahanan Gesek Model (model froude)

Koefisien tahanan dihitung dengan formula Le Besnerais pada temperature 550F: 825 , 1 . . m m m Fm f S V R  010525 , 0 4 , 20 8 , 8 053 , 0 00871 , 0 8 , 8 053 , 0 00871 , 0        m m L f British- Unit 1st

(10)

Penyelesaian: (Cont’d)

 Temparature air tangki = 650F

 koreksi koefisien tahanan gesek

Contoh Perhitungan Dengan metoda Froude:

65 55

% 24% 24

0 0 0

F F

 koreksi koefisien tahanan gesek

 Maka, koefisien tahanan gesek pada 650F adalah:

 Tahanan gesek model adalah:

(b) Tahanan sisa model:

65 55

% 2,4% 24 , 0     F F

100%2,4%

0,105250,010273  m f



 

lbs RFm 0,010273 63,995 3,5 6,468 825 , 1    Fm Rm Tm R R R

 Koefisien tahanan sisa model:

British- Unit lbs 932 , 0 468 , 6 4 , 7      Tm Fm Rm R R R 2 2 1 m m m Rm Rm V S R C   1st

Penyelesaian: (Cont’d)

(c) Tahanan gesek kapal RFs

Contoh Perhitungan Dengan metoda Froude:

825 , 1 V S f R

 Temperatur perairan tempat operasi kapal = 590F

 koreksi koefisien tahanan gesek

 Sehingga, Tahanan gesek kapal :

, s s s Fs f SV R  008837 , 0 408 8 , 8 053 , 0 00871 , 0 8 , 8 053 , 0 00871 , 0        s s L f

59 55

% 0,96 24 , 0 0 0   F F 1000,96% 0,0088370,008752  x Fs     lbs RFs  0,008752 25598 15,651,82533909,24

(d) Tahanan sisa kapal RRs

 Model dibuat berdasarkan bilangan Froude yang sama, maka:

British- Unit     Fs , , , 2 2 1 m m m Rm Rm Rs V S R C C    1st

(11)

Penyelesaian: (Cont’d)

 Tahanan sisa kapal:

Contoh Perhitungan Dengan metoda Froude:

1 2 S SS VS2 (e) Tahanan total kapal RTS lbs 4 , 7656 932 , 0 20 1,9384 1,9905 2 1 3 2 2           em m S m S m S S S S RS Rs R V V S S V S C R    lbs 64 , 41565 24 , 33909 4 , 7656      RS FS TS R R R British- Unit 1st

Perhitungan Tahanan

Kapal dengan Metode

Metoda ITTC 1957

(12)

Metoda ITTC 1957 adalah metoda yang 

didasarkan pada asas Froude dan “garis

korelasi model‐kapal ITTC 1957”.

Koefisien tahanan gesek

C

disepakati

Koefisien tahanan gesek

disepakati

sebagai:

Koefisien tahanan total model    

2 10

2

log

075

,

0

Rn

C

F Tm

C

F C 1st

ditentukan dari pengujian di tangki

percobaan dan dengan rumus berikut:

2

2

1

m m m Tm Tm

V

S

R

C

tahanan total model kecepatan maju model luas permukaan basah model massa jenis fluida tangki percobaan.

Koefisien tahanan sisa model adalah:

Untuk pengujian model dengan angka Froude 

 

d

k

l

Fm Tm

Rm C C

C   Koefisien penambahan tahanandianggap bervariasi terhadap

ukuran kapal sebagai berikut: Displacement C

yang sama dengan kapal,

Koefisien tahanan total kapal yang 

permukaannya mulus adalah:

Koefisien tahanan total kapal:

Rm RS

C

C

RM FS TSS

C

C

C

Banyak galangan kapal yang  menggunakan koefisien penambahan tahanan dengan nilai tetap, yaitu 0,4 x 10‐3. Displacement CA 1,000 t 0,6 x 10-3 10,000 t 0,4 x 10-3 100,000 t 0 1,000,000 t -0,6 x 10-3 1st

Koefisien tahanan total kapal:

A Rm

FS

TS

C

C

C

C

koefisien penambahan tahanan untuk korelasi model-kapal yang juga memperhitungkan pengaruh kekasaran permukaan model.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kreativitas dan hasil belajar sejarah dengan menerapkan metode pembelajaran Guided Inquiry pada peserta didik kelas XI-IIS 2

Sonuç olarak, A Grubu öğrencilerinin tek sayfalık sunumları sırasında araştırmacı tarafından elde edilen ve kayıt altına alınan bu veriler, öğretmen adaylarının her

Triputro Nugroho, M.Kes, selaku Direktur SDM dan Pendidikan RSUP Sanglah, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti PPDS-1 Ilmu Penyakit dalam

Harga kelompok komoditas yang disebutkan di atas yang memberikan pengaruh terhadap konsumsi zat gizi (kalori, protein, lemak, dan karbohidrat) yaitu beras, minyak dan lemak, ikan,

Selain Aung San baik ketika hidup maupun setelah mati, yang turut mewarnai usaha perjuangan demokrasi Burma, juga terdapat beberapa aktor lainnya yang ditampilkan

Keyakinan penyebab gangguan mental akibat faktor biologis lebih meningkatkan intensi untuk mencari bantuan ke tenaga profesional dibandingkan keyakinan gangguan

(7) Pengendalian pemanfaatan ruang yang berpotensi merusak fungsi Kawasan Lindung dan lahan pertanian pangan berkelanjutan di sekitar jaringan jalan nasional