• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012/2013 PEDOMAN PENDIDIKAN. Program Studi Farmasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012/2013 PEDOMAN PENDIDIKAN. Program Studi Farmasi"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENDIDIKAN

Program Studi Farmasi

Tahun Akademik 2012/2013

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Jalan Veteran, Malang - 65145

Telp. (0341) 551611 Pes. 213, 214 : 569117, 567192

Fax. (62) (0341) 564755

Email : farmasi.fk@ub.ac.id

http://farmasi.fk.ub.ac.id

(2)

Pedoman Pendidikan

Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Tahun Akademik 2012/2013

Kode Dokumen : 00806 04000

Revisi : 0

Tanggal : 30 Juli 2012

Diajukan oleh : Ketua Program Studi ttd

Drs.Bambang Sidharta, Apt.,MS

Dikendalikan oleh : Manajemen Representatif

ttd

Dr. Dra.Atikah,Apt.,M.Si

Disetujui oleh : Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

ttd

(3)

KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Akademik Tahun Akademik 2013/2014diterbitkan atas dasar Surat Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Nomor ... /SK/UN10.7/KP/2012 tanggal... dengan tujuan untuk menyampaikan informasi proses belajar mengajar di Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Buku ini merupakan pedoman bagi Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya TA 2012/2013. Beberapa esensi yang terdapat di dalam buku ini antara lain adalah Landasan Hukum Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Sistem Pendidikan, Pelaksanaaan Pembelajaran, Evaluasi Keberhasilan, serta Penunjang Keberhasilan Studi.

Buku ini menjadi acuan bagi seluruh civitas akademika yang meliputi staf pengajar, mahasiswa, administrasi,dansemua pihak terkait yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di Program Studi Farmasi Fakutas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Mengingat perkembangan pendidikan yang dinamik, maka pada Buku Pedoman ini dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

ttd.

Dr. dr. Karyono Mintaroem, Sp.PA NIP. 19501116198002 1 001

(4)
(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ... iii

DAFTAR ISI ... v

KALENDER AKADEMIK ... vii

PIMPINAN DAN STAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ... ix

KONTRIBUTOR ... x

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Sejarah ... 1

B. Perkembangan Bidang Akademik ... 1

C. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan ... 2

BAB II : MACAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI ... 5

BAB III : SISTEM PENDIDIKAN ... 6

A. Pengertian Dasar ... 6

1. Kompetensi ... 6

1.1 Batasan dan Elemen Kompetensi ... 6

1.2 Standar Kompetensi ... 6

1.3 Standar Kompetensi Sarjana Farmasi ... 6

1.4 Dasar Pengukuran Kompetensi ... 10

1.5 Jenjang Kualifikasi ... 11

2. Kurikulum ... 11

2.1 Batasan Kurikulum ... 11

2.2 Kurikulum Berbasis Kompetensi ... 11

2.3 Model Kurikulum ... 12

2.4 Isi Kurikulum ... 12

2.5 Struktur, Durasi, dan Komposisi Kurikulum ... 13

2.6 Skema Struktur Kurikulum ... 13

2.7 Kodifikasi Mata Kuliah dan Bahan Ajar Mata Kuliah ... 13

2.8 Tugas Akhir ... 20

2.9 Kuliah Kerja Nyata (KKN) ... 23

2.10 Persyaratan Yudisium Program Sarjana ... 23

B. Administrasi Pendidikan ... 23

C. Pelanggaran Akademik ... 23

D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana ... 24

BAB IV : PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ... 25

A. Silabus Pembelajaran ... 25

B. Waktu dan Tempat Pembelajaran ... 25

C. Strategi Pembelajaran ... 25

D. Model Pembelajaran ... 26

BAB V : EVALUASI KEBERHASILAN ... 29

A. Ketentuan Umum ... 29

B. Nilai Lulus ... 29

C. Pembobotan ... 30

D. Tahapan Evaluasi ... 31

(6)

F. Predikat Kelulusan ... 31

BAB VI : PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI ... 33

A. Ujian Perbaikan ... 33 B. Ujian Susulan ... 33 C. Semester Pendek ... 33 D. Ujian Khusus ... 34 F. Kepenasehatan Akademik ... 34 G. Bimbingan Konseling ... 35

BAB VII : PENUTUP ... 36

(7)

KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2012/2013

I

SEMESTER GANJIL

TANGGAL

1 Lapor Terima & Daftar Ulang Mahasiswa Baru

SNMPTN Undangan 12 – 13 Juni 2012 SNMPTN Ujian Tulis 16 – 20 Juli 2012 SPKD dan SPKIns 23 – 26 Juli 2012

SPMK 30 Juli – 2 Agustus 2012

Vokasi 6 – 9 Agustus 2012

Pascasarjana

2 Daftar ulang admisnistrasi (pembayaran SPP omline) bagi mahasiswa lama

6 – 16 Agustus 2012 3 Daftar ulang akademik (pengisian KRS) mahasiswa

lama

6 – 16 Agustus 2012 4 Upacara penerimaan mahasiswa baru 29 Agustus 2012

5 PKK – MABA bagi mahasiswa baru 29 Agustus – 1 September 2012

6 Kuliah semester ganjil 3 September – 21 Desember 2012 7 Batas akhir batal tambah dan pembatalan mata

kuliah

Diserahkan kebijakan fakultas

8 Ujian Tengah Semester (UTS) 22 oktober – 2 November 2012

9 Batas akhir pengumuman jadwal ujian akhir semester ganjil

23 November 2012

10 Pekan sunyi 24 – 28 Desember 2012

11 Ujian akhir semester (UAS) semester ganjil 31 Desember 2012 – 11 Januari 2013

12 Batas akhir pengumuman nilai ujian dan pengisian KHS

18 Januari 2013 13 Batas akhir evaluasi keberhasilan studi mahasiswa 25 Januari 2013 14 Batas akhir semester ganjil 1 Februari 2013

(8)

I

SEMESTER GENAP

TANGGAL

1 Daftar ulang administrasi (pembayaran SPP online) 14 Januari – 1 Februari 2013

2 Daftar ulang akademik (pengisian KRS) 21 Januari – 1 Feruaru 2013 3 Kuliah semester genap 11 Februari – 31 Mei 2013 4 Batas akhir batal tambah dan pembatalan mata

kuliah

Diserahkan kebijakan fakultas

5 Ujian tengah semester (UTS) 1 April – 12 April 2013 6 Batas akhir pengumuman jadwal ujian akhir

semester genap

19 April 2013

7 Pekan sunyi 3 – 7 Juni 2013

8 Ujian akhir semsester (UAS) semester genap 10 -21 Juni 2013 9 Pelaksanaan semester pendek 24 juni – 26 juli 2013 10 Batas akhir pengumuman nilai ujian dan pengisian

KSHS

28 Juni 2013 11 Batas akhir evaluasi keberhasilan studi mahasiswa 26 Juli 2013 12 Batas akhir semester genap 2 Agustus 2013

Rektor,

Ttd

Prof.Dr.Ir. Yogi Sugito

(9)

Pimpinan dan Staf

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Dekan : Dr. dr. Karyono Mintaroem, Sp.PA Pembantu Dekan I : Dr. dr. Sri Andarini, MPH

Pembantu Dekan II : Prof. Dr. dr. M. Rasyad Indra, MS Pembantu Dekan III : dr. Bambang Prijadi, M.S

Jurusan / Program Studi :

1. Jurusan Kedokteran / Program Studi Pendidikan Dokter

Ketua : Prof. Dr. dr. Teguh W. Sardjono, M.Sc Sekretaris : Dr. dr. Wisnu Barlianto, Sp.A(K)

2. Jurusan Ilmu Keperawatan

Ketua : Dr. dr. Kusworini, M.Kes, Sp.PK Sekretaris : Ns. Mukhamad Fathoni, S.Kep, M.Ns

3. Jurusan / Program Studi Ilmu Gizi

Ketua : Dr. Endang Sri Wahyuni, dr.,M.S Sekretaris : Nia Novitawirawan, STP, M.Sc

4. Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

Ketua : drg. M.Chair Effendi,SU,SpKGA Sekretaris : drg. R.Setyohadi,M.S

5. Program Studi Pendidikan Bidan

Ketua : dr. Mokhamad Noryanto, SpOG Sekretaris : Diadjeng Kusumawardani, M.Kes.

6. Program Studi Farmasi

Ketua : Drs.Bambang Sidharta,Apt., M.S Sekretaris : Dr. Atikah, Apt., M.Si

(10)

Kontributor Buku Pedoman Akademik TA 2012/2013

Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya

Dekan : Dr. dr. Karyono Mintaroem, Sp.PA

Pembantu Dekan I : Dr. dr. Sri Andarini,MPH

Pembantu Dekan II : Prof.Dr. dr. M. Rasyad Indra, M.S

Pembantu Dekan III : dr. Bambang Prijadi, M.S

Program Studi Farmasi

Ketua Program Studi : Drs. Bambang Sidharta, Apt., M.S Sekretaris Program Studi : Dr. dra.Atikah,Apt., M.Sc

Anggota : Efta Triastuti., M.Farm.Klin., Apt

Hananditia Rachma Pramestitie., M.Farm.Klin., Apt Dahlia Permatasari, S.Farm., Apt.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. A. Sejarah

Dalam sistem layanan asuhan kesehatan di Indonesia profesi kefarmasian (Apoteker) merupakan komponen mutlak yang masih sangat dibutuhkan peningkatan peran dan fungsinya baik secara kualitas maupun kuantitas, maka kebutuhan akan Apoteker di Indonesia tidak akan berhenti. Oleh karenanya pendidikan di bidang farmasi yang menghasilkan Apoteker juga masih diperlukan. Universitas Brawijaya sebagai salah satu perguruan tinggi yang telah memiliki Fakultas Kedokteran merasa terpanggil untuk menyelenggarakan program pendidikan S1 Farmasi pada Fakultas Kedokteran dalam rangka memenuhi kebutuhan/harapan masyarakan dan negara. Rektor membentuk kelompok kerja yang bertugas mempersiapkan pembukaan Program S1 Farmasi melalui Surat Tugas Rektor Nomor: 267/J10/KP/2007. Kelompok kerja ini bertugas membuat dan menyusun proposal pembukaan program studi S1 pada Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.Aktivitas pendidikan Program Studi Farmasi secara resmi diselenggaran pada Tahun Ajaran 2009/2010 berdasarkan Surat Keputusan Rektor No.252/SK/2009 tanggal 1 Juli 2009.

B. B. Perkembangan Bidang Akademik

C. Penyelenggaraan Program StudiFarmasi didukung oleh 47 orang dosen dengan kualifikasi Guru Besar sebanyak 8,51%; Doktor sebanyak 31,91%; Magister sebanyak 40,43%; dan Sarjana sebanyak 19,15% berasal dari berbagai kelompok keahlian di Fakultas Kedokteran, jurusan Kimia,jurusan Biologi, dan jurusan Fisika Fakultas MIPA UB. Selain itu, juga didukung oleh dosenluar biasa yang berasal dari lembaga di luar Fakultas Kedokteran maupun luar Universitas Brawijaya (UB). Sebagian besar dosen memiliki kemampuan meneliti yang tinggi serta komitmen dan dedikasi pada pengembangan institusi.Hal ini dapat diamati dari peningkatan perolehan dana hibah penelitian, jumlah publikasi nasional maupun internasional, peningkatan efisiensi dan produktivitas proses pembelajaran, serta jalinan kerjasama tingkat lokal maupun nasional.

(12)

D. C. Visi,Misi, dan Tujuan Pendidikan

Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Brawijaya Visi Universitas:

Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Misi Universitas adalah:

1. Menyelenggarakan proses pendidikan berstandar internasional agar peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan atau profesi atau vokasi yang berkualitas dan berkepribadian serta berjiwa dan/atau berkemampuan enterpreuner.

2. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora dan seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Tujuan Universitas adalah:

1. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas memiliki disiplin dan etos kerja, sehingga menjadi tenaga akademis dan professional yang tangguh dan mampu bersaing di tingkat internasional.

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni guna mendorong pengembangan budaya.

3. Membantu pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(13)

Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Visi Fakultas:

Menjadi institusi pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan yang terkemuka dan bertaraf internasional.

Misi Fakultas:

Merintis pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kedokteran dan ilmu kesehatan terkini serta bermutu.

Nilai:

 Responsif

 Efektif dan Efisien  Suportif

 Inovatif  Komitmen

Tujuan:

1. Tercapainya hasil penyelenggaraan Fakultas di bidang Pendidikan Tinggi berupalulusan yang beriman, bertaqwa, berakhlak terpuji, berwawasan Kedaruratan Medik, dan memiliki profesionalisme untuk mampu bersaing dalam skala nasional maupun internasional.

2. Tercapainya hasil penyelenggaraan Fakultas di bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat berupa Riset dan Karya Ilmiah di bidang Ilmu-ilmu Kesehatan terkini untuk dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu, pendidikan serta pelayanan kepada masyarakat yang menjadi stakeholders nya.

3. Tercapainya hasil pengembangan Organisasi dan Manajemen Fakultas berupa struktur organisasi dan tata kelola yang lebih otonom, sehat, berbasis Teknologi Informasi, dan menjadi institusi yang memiliki daya saing nasional yang tinggi. 4. Terjalinnya kerjasama pengembangan insitusional, pendidikan, dan penelitian baik

pada tingkat regional, nasional, maupun pada tingkat internasional untuk mempercepat pencapaian visi/misi.

(14)

Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Visi Program Studi Farmasi:

Menjadi institusi pendidikan kefarmasian yang berperan aktif dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat dan berdaya saing internasional.

Misi Program Studi Farmasi:

1. Menyelenggarakan pendidikan kefarmasian agar peserta didik dapat menjadi sarjana farmasi yang berkarakter dan berjiwa entrepreneur.

2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian di bidang kefarmasian. 3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang

kefarmasian.

Tujuan Program Studi Farmasi:

1. Menghasilkan sarjana farmasi yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian dengan cara melakukan penelitian dasar dan terapan yang inovatif.

3. Berperan aktif dalam mendidik masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan, terutama dalam bidang kefarmasian.

(15)

BAB II

MACAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU

PROGRAM STUDI

Macam Penerimaan Mahasiswa Baru

Dalam rangka penerimaan mahasiswa baru, Universitas Brawijaya melakukan beberapa macam cara atau jalur sebagai berikut :

a. Jalur Nasional SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

SNMPTN merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil tes tertulis/ujian keterampilan,dengan biaya pendaftaran ditanggung oleh peserta. SBMPTN dilaksanakan secara serentak di 62 PTN.

b. Jalur Mandiri SPMK (Seleksi Program Minat dan Kemampuan)

SPMK adalah seleksi penerimaan mahasiswa baru UB melalui ujian tulis yang dilakukan khusus oleh Universitas Brawijaya.

c. Seleksi Program Kemitraan Instansi (SPKIns)

Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis berdasarkan kemitraan dengan instansi

d. Seleksi Program Kemitraan Daerah (SPKD)

Seleksi ini dilakukan melalui ujian tulis berdasarkan kemitraan dengan Pemerintah Daerah

e.

Seleksi Jalur Prestasi Akademik (PSB)

PSB ditujukan untuk semua siswa kelas XII SMA/SMK/MA sederajat yang lulus tahun 2013, yang memiliki prestasi di berbagai bidang seperti olahraga, seni, budaya, penalaran (misal olimpiade, karya ilmiah, debat, dll). Prestasi yang dimaksud adalah pernah menjadi juara atau finalis di berbagai kegiatan di tingkat Nasional atau Propinsi atau Kabupaten

(16)

BAB III

SISTEM PENDIDIKAN

A. Pengertian Dasar

1. Kompetensi

1.1. Batasan dan Elemen Kompetensi

Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002, Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu

Elemen-elemen kompetensi terdiri dari :

1. Landasan kepribadian.

2. Penguasaan ilmu dan keterampilan. 3. Kemampuan berkarya.

4. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.

5. Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai dengan keahlian dalam berkarya.

1.2. Standar Kompetensi

Menurut PP 19/2005tentang Standar Nasional Pendidikan bahwastandar kompetensi lulusan adalah kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan (pasal 1 ayat 4), standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan(pasal 25 ayat 1). Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan (pasal 26 ayat 4). Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi(pasal 27 ayat 2).

Menurut peraturan presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI. Lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan dan Sarjana paling rendah setara dengan jenjang 6 (pasal 5).

1.3 Standar Kompetensi Sarjana Farmasi

Standar Kompetensi Sarjana Farmasi merupakan standar nasional yang harus dicapai lulusan pendidikan S1 Farmasi di seluruh Indonesia

(17)

termasuk lulusan pendidikan Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Kompetensi utama lulusan S1 Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya sesuai dengan Surat Keputusan Majelis Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia Nomor: 12/APTFI/MA/2010 tentang Kompetensi Sarjana Farmasi Indonesia adalah:

1. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kefarmasian di bidang klinis meliputi sistem kardiovaskuler, pernafasan, saraf, endokrin, ophtalmologi, THT, urologi, tulang & persendian, obsgyn, ginjal, dan gangguan dermatologi secara profesional.

2. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kefarmasian di bidang komunitas secara profesional.

3. Mahasiswa mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.

4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen apotek, RS, dan industri di bidang kefarmasian.

5. Mahasiswa mampu menjalin hubungan interpersonal.

6. Mahasiswa mampu mengembangkan profesionalisme melalui penelitian. Kompetensi pendudukung lulusan S1 Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya sesuai dengan Surat Keputusan Majelis Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia Nomor: 12/APTFI/MA/2010 tentang Kompetensi Sarjana Farmasi Indonesia adalah:

1. Mahasiswa mampu menguasai sistem informasi dan teknologi di bidang kefarmasian.

2. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu formulasi, pembuatan, dan evaluasi sediaan obat.

3. Mahasiswa mampu menerapkan metode-metode analisis di bidang farmasi.

4. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kefarmasian di bidang fitoterapi.

Kompetensilainnya lulusan S1 Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya adalah:

1. Mahasiswa mampu memiliki jiwa entrepreunership di bidang kefarmasian, yaitu berjiwa kreatif, inovatif, serta mampu memanfaatkan peluang dalam membuka lapangan pekerjaan di masyarakat di bidang kefarmasian.

(18)

2. Mahasiswa mampu melakukan Inter Professional Education (IPE) yang merupakan ketrampilan bekerjasama dalam tim kesehatan untuk memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan.

3. Mahasiswa mampu menerapkan bahasa internasional dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.

Standar Kompetensi Sarjana Farmasi meliputi sejumlah area kompetensi dan masing-masing area kompetensi memiliki komponen-komponen kompetensi, sebagai berikut :

(1) Area Kompetensi meliputi:

a. Komunikasi efektif

b. Ketrampilan klinis dan komunitas c. Landasan ilmiah ilmu farmasi d. Pengelolaan masalah kesehatan e. Pengelolaan informasi

f. Mawas diri dan pengembangan diri

g. Etika, moral, medikolegal,profesionalisme, serta keselamatan pasien

(2) Komponen Kompetensi

A. Area Pengetahuan Dasar dan Pemahaman Ilmu Kefarmasian, meliputi komponen:

1. Mengidentifikasi, memeriksa kemurnian, serta menetapkan kadar obat dan bahan obat.

2. Menerapkan prinsip dasar serta terapan bidang pengembangan obat dan bahan obat berbasis bahan alam dan sintesis.

3. Menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang ilmu kedokteran untuk mendukung pelayanan kefarmasian.

4. Memahami bidang ilmu sosial dasar untuk mendukung profesi pelayanan kefarmasian.

5. Memahami prinsip dasar dan teknologi pembuatan serta dapat menjelaskan penggunaan dan pelayanan kelompok obat khusus. 6. Kemampuan memahami prinsip dasar ilmu dan teknologi

kefarmasian khusus yang relevan dengan pengembangan produk obat sampai pada pemasaran.

7. Kemampuan memahami prinsip dasar ilmu dan teknologi kefarmasian khusus yang relevan dengan pengembangan produk obat sampai pada pemasaran.

(19)

B. Area Keterampilan Analisis, meliputi komponen:

1.

Kemampuan menjelaskan prinsip dasar dan teknik pembuatan serta memahami hubungan struktur-aktivitas biologis kelompok obat.

2.

Kemampuan membuat sediaan obat dan obat tradisional yang memenuhi persyaratan proses dan produk farmasi yang benar (CPOB).

3.

Kemampuan melakukan dan menerapkan prinsip dasar uji khasiat, dinamika, serta kinetika bahan obat dan sediaan obat secara in

vitro dan in vivo.

C. Area Keterampilan Profesional, meliputi komponen :

1. Kemampuan melakukan pengadaan obat dan membuat sediaan obat dengan memahami serta menerapkan dasar ilmu tentang obat dari sifat kimia-fisika, farmakologi, formulasi, dan teknologi.

2. Kemampuan menjelaskan arti ilmiah formulasi obat, macam komposisi, khasiat, indikasi, kontraindikasi, efek samping dan interaksi, aturan pemakaian, serta jalur pemberian obat.

3. Kemampuan memilih obat terbaik atas dasar ilmu kefarmasian yang terintegrasi untuk tujuan efikasi, keamanan, penggunaan obat yang rasional, serta berorientasi pada kepentingan penderita. 4. Kemampuan melakukan pengelolaan sarana dan prasarana terkait

dengan pekerjaan kefarmasian.

5. Kemampuan melaksanakan penelitian sebagai penerapan metode ilmiah dan sikap ilmuwan serta mampu mengkomunikasikan dan mempertanggungjawabkan hasil penelitian sesuai kaidah keilmuan.

6. Melakukan pengendalian mutu bahan obat dan sediaan obat, obat tradisional, kosmetika, makanan, serta minuman.

7. Mengenali produk obat dan sediaan kefarmasian lainnya serta mengidentifikasi keabsahan dan mutu produk dengan pendekatan analisis yang sesuai.

D. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan, meliputi komponen:

1. Memberikan informasi dan melakukan komunikasi tentang obat dan perbekalan kefarmasian lainnya kepada penderita,

(20)

masyarakat, dan sesama profesi kesehatan secara obyektif, ilmiah, dan bertanggung jawab.

2. Menelaah dan menilai keabsahan/kebenaran ilmiah dari informasi obatserta berorientasi pada kepentingan penderita.

3. Menerapkan secara benar dan konsisten perundangan dan peraturan pemerintah tentang kefarmasian serta kode etik profesi farmasi.

4. Menunjukkan sikap dan kinerja yang profesional, yaitu kompeten dalam bidangnya, rasa memiliki dan mencintai profesi, serta berwawasan pada perkembangan ilmu dan profesi kefarmasian. 5. Melakukan telaah publikasi ilmiah yang berkaitan dengan bidang

kefarmasian.

E. Area Pengelolaan Informasi, meliputi komponen:

1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk memahami perkembangan asuhan kefarmasian dalam masyarakat dari aspek sosial dan ekonomi.

2. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi. 3. Memanfaatkan informasi kesehatan.

F. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri, meliputi komponen:

1. Menerapkan mawas diri.

2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat untuk menyelesaikan problem yang relevan dan nyata dalam praktek kefarmasian. 3. Mengembangkan pengetahuan baru dalam bidang kefarmasian.

1.4 Dasar Pengukuran Kompetensi

Penguasaan kompetensi diukur berdasarkan tingkat ketercapaiannya dalam melaksanakan Good Pharmacy Practice menurut Educational

Outcomes of Pharm.D di USAyakni: pharmaceutic care; system managementandpublic health serta Eight Star Pharmacist (WHO) yakni decision maker, care giver, communicator, manager, leader, researcher,teacher,andlonglife learner:

1. Kepedulian terhadap kesejahteraan pasien dalam segala situasi dan kondisi.

2. Kemampuan menyediakan obat, produk pelayanan kesehatan lain, menjamin kualitas, informasi dan saran yang memadai kepada

pasien,serta memonitor penggunaan obat yang digunakan pasien.

(21)

rasional dan ekonomis serta penggunaan obat yang tepat.

4. Kemampuan melaksanakan pelayanan farmasi yang sesuai untuk setiap individu yang didefinisikan dengan jelas dan dikomunikasikan secara efektif kepada semua pihak terkait.

1.5 Jenjang Kualifikasi

Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada akhir pendidikan Sarjana Farmasi berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) paling rendah setara dengan jenjang 6 yaitu:

1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmupengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaianmasalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalahprosedural.

3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai

alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung

jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

2. Kurikulum

a. Batasan Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat dokumen formal dan tertulis tentang Tujuan Pendidikan dan Pedoman Proses Belajar Mengajar untuk mencapai Tujuan yang dimaksud.

Mengacu pada Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 38 ayat (3), kurikulum dapat dikembangkan oleh perguruan tinggi bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi.

Untuk memperjelas pengaturan kurikulum sebagai pedoman proses belajar mengajar maka SK Mendiknas No. 232/U/2000 tanggal 30 Desember 2000, serta SK Dirjendikti Nomor 43/DIKTI/2006 dapat menjadi acuan berikutnya.

b. Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah dokumen formal dan terorganisasi terkait dengan penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar yang

(22)

bertujuan menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan lulusan untuk mampu melaksanakan tugas profesi yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

c. Model Kurikulum

Kurikulum Berbasis Kompetensi dirancang dengan peningkatan sain-teknologi kefarmasian yang kuat dan unggul serta pembekalan implementasi pada konsep asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) melalui pendekatan terintegrasi baik horizontal maupun vertikal pada kelompok sistem asuhan/pelayanan kesehatan bersama dokter, dokter gigi, keperawatan, kebidanan, gizi dan tenaga/profesi kesehatan lainnya yang lebih berorientasi pada masalah farmasi klinis dan komunitas.

d. Isi Kurikulum

Isi Kurikulum dikelompokkan menjadi :

1. Prinsip-Prinsip Metode Ilmiah, terdiri dari disiplin ilmu metodologi penelitian, etika dan perundangan kefarmasian dan metodologi belajar, statistika, dan Tugas Akhir.

2. Ilmu Humaniora meliputi ilmu agama, kewarganegaraan dan Pancasila, hukum dan etika kefarmasian, Pengantar Kewirausahaan, bahasa (Indonesia dan Inggris), dan perilaku manusia.

3. Ilmu-Ilmu Farmasi Dasar, terdiri dari disiplin ilmu yaitu kimia farmasi I, fisika farmasi, biologi farmasi,pengenalan kefarmasian, farmakognosi I, kimia farmasi II,kimia organik, ilmu kesehatan masyarakat-I , botani farmasi. 4. Ilmu Medik, terdiri dari disiplin ilmu anatomi- histologi, biokimia, biologi

molekuler, farmakologi, ilmu kesehatan masyarakat-II, mikrobiologi parasitologi ,fisiologi patofisiologi, imunologi, toksikologi klinik. Ilmu-ilmu medik dijadikan dasar ilmu farmasi klinik dan komunitas sehingga mahasiswa mempunyai pengetahuan yang cukup untuk memahami konsep dan praktik farmasi klinik dan komunitas.

5. Ilmu Farmasi, meliputi ilmu preskripsi I, radio farmasi; farmakognosi; farmasi fisika; kimia farmasi III; ilmu farmakoterapi sistem organ I, II, II, IV; kimia analisa farmasi; biofarmasi; manajemen apotek dan kewirausahaan; teknologi farmasi sediaan likuida, semisolida; fitokimia; farmakokinetika; kimia medisinal; toksikologi klinik; teknologi farmasi sediaan solid, sistem penghantaran bentuk sediaan obat; fitoterapi; komunikasi informasi edukasi, manajemen rumah sakit dan industri; interaksi obat; preskripsi II; layanan kefarmasian klinik dan komunitas; farmasi lingkungan; kimia

(23)

forensik; bioteknologi farmasi; standarisasi obat tradisional; kosmetologi; epidemiologi; analisis makanan & minuman; penyalahgunaan obat; farmakoekonomi; analisis dampak lingkungan; aromaterapi; terapi nutrisi; validasi dan kalibrasi; patient safety.

Komponen penting dari kurikulum adalah tersedianya kesempatan bagi mahasiswa untuk mengadakan kontak efektif secara personal dengan pasien seawal mungkin. Selama kontak dimanfaatkan untuk mempelajari interaksi, faktor fisik dan psikologis, keluarga, komunitas, sosial dan lingkungan yang mempengaruhi perjalanan penyakit pasien.

e. Struktur, Durasi, dan Komposisi Kurikulum

Struktur dan durasi kurikulum terdiri dari dua tahap, yaitu tahap sarjana farmasi. Tahap sarjana farmasi dilakukan selama 8 semester dengan beban studi sekurang-kurangnya 147SKS dan diakhiri dengan gelar Sarjana Farmasi (S.Farm). Semester I sampai dengan semester VIII mempunyai beban studi 147SKS(termasuk Tugas Akhir), masing-masing 8-21SKS per semester, terdiri dari 137SKS mata kuliah wajib dan 10SKS mata kuliah pilihan.

f. Skema Struktur Kurikulum

Skema struktur kurikulum dapat dilihat pada Tabel 1.

g. Kodifikasi Mata Kuliah dan Bahan Ajar Mata Kuliah (Course Content)

Dalam rangka pengelompokkan matakuliah dan bahan ajar matakuliah diperlukan kodifikasi yang ditetapkan oleh universitas sehingga mempermudah penelusuran rumpun ilmu terkait diantara seluruh disiplin ilmu yang diajarkan diberbagai program studi dan jenjang pendidikan di Universitas Brawijaya.

Kodifikasi mata kuliah dan bahan ajar kompetensi sebagai berikut: (1) Humaniora

1. Agama (MPK4001)

2. Kewarganegaraan dan Pancasila (MPK4007) 3. Bahasa Indonesia (MPK4008) (2) Ilmu-ilmu Farmasi

Mengikuti aturan sebagai berikut: Kode mata kuliah terdiri dari 7 digit:

Digit 1 : Kode Fakultas Kedokteran (D)

Digit 2 : Kode waktu pendirian program studi (Prodi Farmasi adalah prodi ke-5 Fakultas Kedokteran maka kodenya adalah “E”) Digit 3 : Kode Program Studi Farmasi (F)

Digit 4 : Menyatakan jenjang pendidikan (untuk program S1 kodenya adalah “4”)

(24)

Digit 5 : Menyatakan waktu kuliah (jika mata kuliah dibuka di semester ganjil dan genap maka kodenya adalah “0”, jika dibuka pada semester ganjil maka kodenya adalah “1” sedangkan jika mata kuliah dibuka pada semester genap maka kodenya adalah “2”)

Digit 6&7 : Menyatakan urutan mata kuliah

Tabel 1. Skema Struktur Kurikulum

SEMESTER I K P T

Humaniora dan Dasar-dasar Ilmu Farmasi

MPK4001 Agama (3) 3 - -

MPK4007 Kewarganegaraan dan Pancasila (3) 3 - -

DEF4101 Etika dan Perundangan Kefarmasian (1) 1 - -

DEF4102 Metode Belajar (1) 1 - -

DEF4103 Kimia Farmasi I (2) 2 - -

DEF4103P Praktikum Kimia Farmasi (1) - 1 -

DEF4104 Fisika Farmasi Dasar (2) 2 - -

DEF4104P Praktikum Fisika Farmasi Dasar (1) - 1 -

DEF4105 Ilmu Kesehatan Masyarakat I (2) 2 - -

DEF4106 Pengantar Kewirausahaan (1) 1 - -

DEF4107 Biologi Farmasi (2) 2 - -

DEF4107P Praktikum Biologi Farmasi (1) - 1 -

DEF4108 Pengenalan Kefarmasian (1) 1 - -

JUMLAH 21 sks

SEMESTER III K P T

Pendekatan Farmasetika dan Farmakologi dalam Terapi

DEF4118 Farmakologi (2)* 2 - -

DEF4118P Praktikum Farmakologi (1)* - 1 -

DEF4119 Farmakognosi (1)* 1 - -

DEF4119P Praktikum Farmakognosi (1)* - 1 -

DEF4120 Biologi Molekuler (2)* 2 - -

DEF4120P Praktikum Biologi Molekuler (1)* - 1 -

DEF4121 Patologi Klinik (2)* 2 - -

DEF4122 Farmasi Fisika (2) * 2 - -

(25)

DEF4123 Preskripsi I (2)* 2 - -

DEF4123P Praktikum Preskripsi I (1)* - 1 -

DEF4124 Kimia Farmasi III (2)* 2 - -

DEF4125 Mikrobiologi-Parasitologi (2)* 2 - -

DEF4125P Praktikum Mikrobiologi-Parasitologi (1)* - 1 -

JUMLAH 21 sks

SEMESTER IV K P T

Dasar Pengembangan Obat : Desain Sediaan sampai Terapi

DEF4226 Ilmu Kesehatan Masyarakat – II (2)* 2 - -

DEF4227 Farmakoterapi Sistem Organ I (2)* 2 - -

DEF4227T Tutorial Farmakoterapi Sistem Organ I (1)* - - 1

DEF4228 Kimia Analisa Farmasi(2)* 2 - -

DEF4228P Praktikum Kimia Analisa Farmasi (1)* - 1 -

DEF4229 Biofarmasi (2)* 2 - -

DEF4230 Manajemen Apotek dan Kewirausahaan (2)* 2 - -

DEF4231 Teknologi Farmasi Sediaan Likuida, Semisolid dan

Steril (2)* 2 - -

SEMESTER II K P T

Dasar Ilmu Sains Farmasi

DEF4209 Radio Farmasi (1) 1 - -

DEF4210 Perilaku Manusia (1) 1 - -

DEF4211 Kimia Organik (2)* 2 - -

DEF4211P Praktikum Kimia Organik (1)* - 1 -

DEF4212 Anatomi-Histologi (2) 2 - -

DEF4213 Botani Farmasi (1)* 1 - -

DEF4213P Praktikum Botani Farmasi (1)* - 1 -

DEF4214 Biokimia (2) 2 - -

DEF4214P Praktikum Biokimia (1) - 1 -

DEF4215 Kimia Farmasi II (2)* 2 - -

DEF4215P Praktikum Kimia Farmasi II (1)* - 1 -

DEF4216 Fisiologi-Patofisiologi (2) 2 - -

DEF4216P Praktikum Fisiologi-Patofisiologi (1) - 1 -

DEF4217 Statistika Dasar (2) 2 - -

(26)

DEF4231P Praktikum Teknologi Farmasi Sediaan Likuida dan

Semisolida (1)* - 1 -

DEF4232 Fitokimia (2)* 2 - -

DEF4232P Praktikum Fitokimia (1)* - 1 -

Mata Kuliah Pilihan (2) 2 - -

JUMLAH 20 sks

SEMESTER V K P T

Pengembangan Obat : Desain Sediaan sampai Terapi

DEF4133 Farmakoterapi Sistem Organ II (2)* 2 - -

DEF4133T Tutorial Farmakoterapi Sistem Organ II (1)* - - 1

DEF4134 Imunologi (2)* 2 - -

DEF4135 Farmakokinetika (2)* 2 - -

DEF4135P Praktikum Farmakokinetika (1)* - 1 -

DEF4136 Kimia Medisinal (2)* 2 - -

DEF4137 Toksikologi Klinik (2)* 2 - -

DEF4138 Teknologi Farmasi Sediaan Solid (2)* 2 - -

DEF4138P Praktikum Teknologi Farmasi Sediaan Solid (1)* - 1 - DEF4139 Sistem Penghantaran Bentuk Sediaan Obat (2)* 2 - -

Mata Kuliah Pilihan (2) 2 - -

JUMLAH 19 sks

SEMESTER VI K P T

Farmasi Terapan Awal

DEF4240 Farmakoterapi Sistem Organ III (2)* 2 - -

DEF4240T Tutorial Farmakoterapi Sistem Organ III (1)* - - 1

DEF4241 Fitoterapi (2)* 2 - -

DEF4241P Praktikum Fitoterapi (1)* - 1 -

DEF4242 Komunikasi Informasi Edukasi(1)* 2 - -

DEF4242T Tutorial KIE(1)* - - 1

DEF4151 Metodologi Penelitian(2) 2 - -

DEF4244 Manajemen Farmasi Rumah Sakit dan Industri (2)* 2 - -

(27)

MPK4008 Bahasa Indonesia (3) 3 - -

Mata Kuliah Pilihan (2) 2 - -

JUMLAH 19 sks

SEMESTER VII K P T

Farmasi Terapan Lanjut

DEF4146P Praktikum Preskripsi II (2)* - 2 -

DEF4147 Farmakoterapi Sistem Organ IV (2)* 2 - -

DEF4147T Tutorial Farmakoterapi Sistem Organ IV (1)* - - 1

DEF4148T Layanan Kefarmasian Klinik (2) (PBL)* - - 2

DEF4149T Layanan Kefarmasian Komunitas (2) (PBL)* - - 2

DEF4169 Proposal Tugas Akhir (1) - - 1

DEF4152 Farmasi Lingkungan / Green Pharmacy(1)* 1 - -

DEF4153 PKNM (Program Karya Nyata Mahasiswa)(3) 3 - -

DEF4243 Bahasa Inggris (3) 3 - -

Mata Kuliah Pilihan (2) 2 - -

JUMLAH 19 sks

SEMESTER VIII K P T

Penelitian

DEF4254 Tugas Akhir(6) 6 - -

Mata Kuliah Pilihan (2) 2 - -

JUMLAH 8 sks

MATA KULIAH PILIHAN K P T

DEF4255 Kimia Forensik (2) sem 4 2 - -

DEF4256 Bioteknologi Farmasi (2)*sem 4 2 - -

DEF4257 Standarisasi Obat Tradisional (2)  sem 4 2 - -

DEF4158 Kosmetologi (2) sem 5 2 - -

DEF4159 Epidemiologi (2)*sem 5 2 - -

DEF4160 Analisis Makanan & Minuman*sem 5 2 - -

DEF4261 Penyalahgunaan Obat (Drug Abuse) (2)*sem 6 2 - -

DEF4262 Farmakoekonomi (2)*sem 6 2 - -

DEF4263 Analisis Dampak Lingkungan sem 6 2 - -

DEF4164 Aromaterapi (2) sem 7 2 - -

DEF4165 Terapi Nutrisi (2)*sem 7 2 - -

DEF4166 Validasi dan Kalibrasi (2)*sem 7 2 - -

DEF4167 Patient Safetysem 7 2 - -

K = Kuliah; T = Tutorial; P = Praktikum

(28)

Keterangan:

Nama matakuliah yang diakhiri dengan tanda “*” adalah mata kuliah yang memiliki mata kuliah prasyarat.

DAFTAR MATA KULIAH PRASYARAT

Mata Kuliah Mata Kuliah Prasyarat

Semester II Kimia Organik Kimia Farmasi I

Botani Farmasi Biologi Farmasi Kimia Farmasi II Kimia Farmasi I

Semester III

Farmakologi Anatomi Histologi, Fisiologi dan Patofisiologi

Farmakognosi Botani Farmasi

Biologi Molekuler Biokimia, Kimia Organik

Patologi Klinik Anatomi Histologi, Fisiologi dan Patofisiologi Farmasi Fisik Fisika Farmasi Dasar, Kimia Farmasi I Kimia Farmasi III Kimia Farmasi II

Mikrobiologi Parasitologi Biolog Farmasi

Preskripsi I Pengenalan Kefarmasian, Kimia Dasar Semester IV

Ilmu Kesehatan Masyarakat II Ilmu Kesehatan Masyarakat I

Farmakoterapi Sistem OrganI Farmakologi, Fisiologi dan Patofisiologi, Patologi Klinik Kimia Analisa Farmasi Kimia Farmasi III

Biofarmasi Anatomi Histologi, Fisiologi dan Patofisiologi Teknologi Farmasi Sediaan

Likuida Semisolida Steril dan Non Steril

Farmasi Fisika

Fitokimia Farmakognosi, Kimia Organik, Kimia Farmasi III Semester V

Farmakoterapi Sistem OrganII Farmakologi, Fisiologi dan Patofisiologi, Patologi Klinik Imunologi Patologi Klinik, Farmakologi

Farmakokinetik Biofarmasi, Kimia Farmasi III Kimia Medisinal Kimia Organik

(29)

Toksikologi Klinik Patologi Klinik, Farmakologi TeknologiFarmasiSediaan

Solida

Farmasi Fisika

Sistem Penghantaran Obat Biofarmasi, Farmasi Fisika Semester VI

Farmakoterapi Sistem OrganIII Farmakologi, Fisiologi dan Patofisiologi, Patologi Klinik

Fitoterapi Fitokimia, Teknologi Farmasi Sediaan Solida, Farmakokinetik, Farmakoterapi Sistem Organ, Fisiologi dan Patofisiologi

Manajemen Apotek dan kewirausahaan

Pengantar Kewirausahaan, Etika Perundang-undangan Kefarmasian

Manajemen Farmasi Rumah Sakit dan Industri

Manajemen Apotek dan Kewirausahaan, Teknologi Farmasi Sediaan Likuida Semisolida Steril dan Non Steril, Teknologi Farmasi Sediaan Solida Interaksi Obat Farmakologi, Fisiologi dan Patofisiologi, Farmakokinetik

Semester VII

Preskripsi II Komunikasi Informasi dan Edukasi, Preskripsi I Farmakoterapi Sistem OrganIV Farmakologi, Fisiologi dan Patofisiologi, Patologi Klinik PBL (Layanan Kefarmasian

Klinik)

Farmakoterapi Sistem Organ I, Farmakoterapi Sistem Organ II, farmakoterapi Sistem Organ III

PBL (Layanan Kefarmasian Komunitas)

Manajemen Apotek dan Kewirausahaan, Komunikasi Informasi Edukasi, Preskripsi II

Farmasi Lingkungan Kimia Analisis Farmasi

Mata Kuliah Pilihan (MK Prasyarat ditetapkan sebagai MK yang pernah diikuti, tidak harus LULUS) Penyalahgunaan Obat Etika dan Undang-undang, Farmakologi

Farmakoekonomi Manajemen Apotek, Farmakologi Epidemiologi Fisiologi dan Patofisiologi, Statistik Bioteknologi Farmasi Biologi Molekular, Kimia Farmasi III

Validasi Kimia Farmasi III

Analisis Makanan dan Minuman Kimia Farmasi III

h. Tugas Akhir

(1) Mahasiswa wajib menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan sebagai Sarjana Farmasi.

(2) Tugas Akhir mahasiswa Program Studi Farmasi berupa karya tulis yang didasarkan atas hasil penelitian. Tugas Akhir dalam bentuk Skripsi disusun dengan cara dan bentuk yang sesuai dengan peraturan yang

(30)

ditetapkan, dibimbing oleh dua orang pembimbing. Bobot Tugas Akhir adalah 6 SKS.

(3) Penyusunan Tugas Akhir terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : a. Pembuatan proposal

b. Penelitian

c. Ujian Tugas Akhir

(4) Tugas Akhir dapat dilakukan oleh mahasiswa yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.

b. IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00. c. Tidak ada nilai E.

d. Nilai D atau D+ maksimal 10% dari keseluruhan SKS yang telah ditempuh.

e. Telah menempuh minimal 96 SKS.

f. Memenuhi syarat lain yang ditentukan oleh Ketua Program Studi. g. Sudah mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian.

(5) Proposal yang telah disusun dikonsultasikan kepada DosenPembimbing Utama dan Pendamping untuk mendapat persetujuan. Setelah disetujui oleh Dosen Pembimbing Utama dan Pendamping maka dapat segera diajukan untuk ujian proposal.

(6) Koordinator Tugas Akhirmenetapkan satu orang dosen penguji tambahan di luar dosen pembimbing dengan tembusan ke Ketua Lab. (7) Yang memenuhi persyaratan sebagai Pembimbing dan Penguji Tugas

Akhir adalah:

a. PembimbingUtama adalah dosen Universitas Brawijaya dengan jabatan fungsional akademik serendah-rendahnya Lektor, dengan tambahan gelar minimal Magister/sederajat.

b. Pembimbing Pendamping adalah dosen/tenaga kesehatan dengan jabatan fungsional akademik serendah-rendahnya Lektor dengan tambahan gelar Magister/sederajat atau Asisten Ahli dengan tambahan gelar Doktor/sederajat.

c. Penguji adalah dosen/tenaga kesehatan dengan jabatan fungsional akademik serendah-rendahnya Lektor Kepala bagi pemegang ijazah S-1 (Sarjana), Lektor bagi pemegang ijazah minimal S-2 (Magister) atau Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S-3 (Doktor).

(31)

d. Penentuan Pembimbing dan Majelis Penguji di luar persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Program studi.

(8) Ujian proposal dipimpin olehDosen Pembimbing Utama. Ujian proposal dilaksanakan selama 60 menit dengan materi ujian proposal penelitian antara lain: kerangka penelitian, metode penelitian, penggunaan kepustakaan, kemampuan penyajian, dan mempertahankan isi Tugas Akhir.

(9) Ujian proposal diadakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Merupakan ujian terbuka.

b. Dihadiri minimal oleh Dosen Pembimbing Utama.

c. Mahasiswa peserta Tugas Akhir minimal menghadiri 5 kali ujian proposal pada 3 bidang yang berbeda.

d. Kriteria penilaian ujian proposal sesuai dengan ketentuan Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir Program Studi Farmasi.

e. Nilai minimal ujian proposal adalah B, jika nilai kurang dari B maka mahasiwa yang bersangkutan harus mengulang ujian proposal. (10) Proposal yang telah lulus ujian proposal dapat disahkan/ditandatangani

oleh Ketua Program Studi Farmasi dan selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan dapat melakukan penelitian.

(11) Ujian Tugas Akhir diadakan untuk mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.

b. IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,75. c. Tidak ada nilai E.

d. Nilai D atau D+ maksimal 10% dari keseluruhan SKS yang telah ditempuh.

e. Telah menempuh minimal 147 SKS.

f. Telah menyelesaikan penelitian Tugas Akhir.

(12) Ujian Tugas Akhir diadakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Merupakan ujian tertutup.

b. Mahasiswa menentukan jadwal sidang Tugas Akhir pada waktu yang telah dialokasikan olehkoordinator Tugas Akhir.

c. Ujian Tugas Akhir wajib dihadiri oleh Dosen Penguji Satu dan minimal Dosen Penguji Dua atau Tiga.

(32)

d. Kriteria penilaian ujian Tugas Akhir sesuai dengan ketentuan Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir Program Studi Farmasi.

(13) Ujian Tugas Akhir diselenggarakan oleh Majelis Penguji yang terdiri dari Dosen Pembimbing dan Dosen yang ditunjuk sesuai bidang penelitian. Ujian dilakukan secara lisan. Jika oleh Majelis Penguji diperlukan perbaikan terhadap naskah, maka perbaikan harus selesai paling lambat satu bulan setelah ujian lisan. Nilai ujian diberikan langsung sesuai hasil ujian oleh Majelis Penguji tanpa menunggu hasil perbaikan naskah sedangkan predikat kelulusan diberikan setelah naskah perbaikan disetujui oleh Majelis Penguji. Jika diperlukan penelitian tambahan, maka harus dilakukan maksimum dalam waktu 6 bulan dan mengikuti ujian Tugas Akhir kembali.

(14) Ketentuan Tugas Akhir untuk mahasiswa yang menjuarai kompetisi PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional)berdasarkan SK Dekan FKUB berupa:

a. Pembebasan para anggota Tim Mahasiswa dari kewajiban akademis pembuatan Tugas Akhir.

b. Para anggota Tim Mahasiswa PIMNAS tetap berkewajiban menyerahkan naskah Tugas Akhir yang diikutinya oleh masing-masing mahasiswa.

c. Para anggota Tim Mahasiswa PIMNASberhak memperoleh nilai prestasi Akademis A sebagai nilai Tugas Akhir.

i. Kuliah Kerja Nyata (KKN)

(1) Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa merupakan kelompok Mata Kuliah muatan Universitas.

(2) Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa di Universitas Brawijaya bersifat intrakurikuler wajib untuk Program Sarjana.

(3) Bobot Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa adalah 3 SKS.

(4) Mahasiswa telah menempuh minimal 120 SKS atau Semester 7.

(5) Pelaksanaan Program Karya Nyata Mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dapat berbentuk:

a) Kuliah Kerja Nyata Tematik merupakan program kerja sama antara Universitas Brawijaya dengan Pemerintah Daerah.

(33)

b) Program Karya Nyata Mahasiswa (PKNM) merupakan bentuk alternatif program Kuliah Kerja Nyata di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

c) Petunjuk pelaksanaan PKNM dituangkan dalam Buku Pedoman PKNM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

j. Persyaratan Yudisium Program Sarjana

Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus program sarjana bila telah memenuhi persyaratan seperti BAB III Buku Pedoman Pendidikan Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan tidak melampaui maksimum masa studi 7 tahun.

B. Administrasi Pendidikan

1. Administrasi pendidikan mengikuti sepenuhnya dan menjadi bagian dari Administrasi Pendidikan Fakultas.

2. Administrasi Akademik Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran bertugas menyelenggarakan tugas adminsitratif secara khusus dalam menunjang proses belajar mengajar Kurikulum Berbasis Kompetensi.

3. Dengan Kodifikasi dan Pencirian Pembelajaran Kompetensi, Administrasi Akademik menyusun Kartu-Kartu mahasiswa (Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil Studi, dan Kartu lain yang diperlukan) sesuai dengan Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran.

4. Administrasi Akademik bertanggung jawab dan menyelenggarakan Sistem Informasi Akademik Kurikulum Berbasis Kompetensi.

5. Biaya studi dan Cuti Akademik mengacu pada Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya.

C. Pelanggaran Akademik

1. Jenis pelanggaran akademik mengacu pada Peraturan Akademik Universitas Brawijaya.

2. Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik mengacu pada Peraturan Akademik Universitas Brawijaya.

3. Prosedur Penetapan sanksi mengacu pada Peraturan Akademik Universitas Brawijaya.

D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana

1. Batas Masa Studi mahasiswa 14 semester atau 7 tahunterhitung saat terdaftar sebagai mahasiswa.

2. Bila melebihi masa studi tersebut mahasiswa dinyatakan tidak mampu melanjutkan studinya.

(34)

3. Masa studi pada butir 1, tidak termasuk cuti akademik/terminal dengan seijin Rektor.

4. Diperhitungkan termasuk Masa Studi pada butir 1, apabila mahasiswa tidak mendaftar ulang tanpa seijin Rektor.

(35)

BAB IV

PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

A. Silabus Pembelajaran

(1) Silabus Pembelajaran merupakan rencana kegiatan proses belajar mengajar dalam 1 semester, yang memuat unsur-unsur matakuliah, kode matakuliah, bahan ajar matakuliah (course content) dan kode bahan ajar, serta beban studi masing-masing matakuliah.

(2) Silabus Pembelajaran disusun dengan memperhatikan beban studi proporsional per semester dengan catatan jumlah beban studi keseluruhan minimal 147 SKS untuk keseluruhan 8 semester pendidikan Sarjana Farmasi.

(3) Matakuliah dalam 1 semester disusun dengan memperhatikan :

1. Hubungan pre-rekuisitas dengan matakuliah semester diatas dan di bawahnya agar proses pembelajaran berlangsung runtut dan sistematis.

2. Hubungan ko-rekuisitas antar matakuliah dalam semester yang sama agar diperoleh pemahaman yang integratif, holistik, dan komprehensif lintas ilmu terkait dengan pembelajaran satu atau lebih kompetensi/subkompetensi. 3. Hubungan dengan pembelajaran ketrampilan dan metodologi yang relevan

dengan matakuliah dalam semester yang sama.

B. Waktu dan Tempat Pembelajaran

(1) Waktu dan tempat Pembelajaran disusun dan ditetapkan oleh Program Studi dengan berkoordinasi dengan laboratorium.

(2) Waktu pembelajaran setiap subkompetensi disesuaikan dengan beban studi masing-masing.

(3) Waktu untuk pembelajaran mandiri ditetapkan sendiri oleh mahasiswa.

(4) Mahasiswa dapat meminta pembelajaran semisal kuliah pakar bila dibutuhkan.

C. Strategi Pembelajaran

(1) Kurikulum dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES (Student-centered,

Problem-based, Integrated, Community-based, Elective/ Early Cinical Exposure, Systematic).

(2) Program pembelajaran harus diupayakan terpusat pada aktivitas mahasiswa antara lain diskusi, belajar mandiri, self inquiry, seminar,dan cara belajar aktif lainnya sepanjang dimungkinkan.

(3) Program pembelajaran harus diupayakan menggunakan atau mengetengahkan

“masalah“ sebagai titik masuk penguasaan ilmu, keterampilan, perilaku, dan pemicu (trigger) pembelajaran aktif oleh mahasiswa.

(36)

(4) Untuk mendapatkan penguasaan holistik dan komprehensif, maka pembelajaran dilakukan dengan mengintegrasikan matakuliah-matakuliah terkait baik vertikal maupun horisontal.

(5) Pembelajaran kesehatan masyarakat diberikan lebih awal pada

semester-semester di bawah, selain untuk berintegrasi dengan matakuliah ilmu farmasi dasar, juga untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.

(6) Pada Semester VII, Program Studi menetapkan mata ajaran layanan kefarmasian

untuk pengenalan cara belajar sistematis (teaching how to learn) kepada mahasiswa melalui pendekatan problem-based learning.

D. Model Pembelajaran

Pendekatan dalam Pembelajaran KBK menggunakan Pendekatan SPICES (Haarden, 2000) yaitu Student Centered, Problem-based, Integrated, Community Oriented, Early Exposure to Clinic and community, dan Systematic, Objective Structure Clinical Examination.

Elaborasi Pendekatan ini dalam Kurikulum KBK PSF-FKUB dilaksanakan melalui Kuliah, Tutorial, Pengenalan Dini Profesi Kefarmasian dan Praktikum, melalui proses Belajar Mengajar Kurikulum Berbasis Kompetensi yang memiliki beberapa karakteristik:

a. Pembelajaran Mahasiswa Aktif (Student Active Learning)

b. Pembelajaran Terintegrasi

c.

Menggunakan Modul

d. Pembelajaran Keterampilan (Skill) secara terintegrasi dalam Sistem Pengembangan

Keterampilan dan Metodologi

e. Pencapaian Kompetensi melalui penguasaan materi mata kuliah kompetensi,

matakuliah disiplin ilmu, dan kompetensi keterampilan.

(1) Kuliah, Diskusi Kelompok, Tutorial, Seminar

Kuliah dilaksanakan untuk penjelasan pokok bahasan, diskusi pokok bahasan,

in groups reading assignment and seminar serta self learning (akses informasi).

Tutorial dilaksanakan dalam bentuk problem (context/case/evidence/portfolio)based learning, pembahasan soal-soal

(selected relevance problem), pembekalan dan/atau persiapan untuk

praktikum serta discovery learning; self directed learning;

cooperative-collaborative learning (proposal Tugas Akhir). (2) Praktikum

Praktikum dilaksanakan dalam bentuk eksperimen pendukung teori/konsep ilmiah; pelatihan keterampilan (psychomotoric, hard skill); pelatihan problem

(37)

solving laboratorik; studi eksploratif di tempat kerja/praktek; pelatihan soft/transferable skill; pelatihan peran profesional; demonstrasi (peraga nyata,

audio–visual); computer aided learning; project/research based learning (Tugas Akhir).

(3) Pembelajaran Mahasiswa Aktif (Student Active Learning)

Pembelajaran dilaksanakan terutama terpusat pada aktivitas mahasiswa (student-centered) mulai dari belajar mandiri mendahului pembelajaran dari dosen sampai dengan pencarian ilmu secara mandiri (self acquired)baik dengan mencari kepustakaan, mengunduh dari internet, berdiskusi dengan teman, serta mencari narasumber sehingga dosen bukan satu-satunya sumber informasi.Dalam konteks pembelajaran Mahasiswa Aktif ini, peran dosen dititik beratkan pada fungsi fasilitasi dan tutorial.

(4) Pembelajaran Terintegrasi

Pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi baik vertikal antara Pembelajaran Farmasi Klinis dan Komunitas dengan Pembelajaran Humaniora, Ilmu Farmasi dasar, Dasar Ilmu Sains Farmasi, Pendekatan Farmasetika dan Kedokteran Dasar, Dasar Pengembangan Obat, Pengembangan Obat, Farmasi Terapan Awal, Farmasi Terapan Lanjut, maupun secara horisontal antara Pembelajaran Klinik satu dengan lainnya atau antara pembelajaran Ilmu-Ilmu Farmasi Dasar dan Ilmu farmasi terapan.Pembelajaran terintegrasi dimaksudkan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mahasiswa memperoleh penguasan kompetensi sebagai Sarjana Farmasi secara holistik dan komprehensif.

2. Sistem pembelajaran memperoleh efisiensi setinggi mungkin dengan pengurangan tumpang-tindih bahan ajar masing-masing laboratorium/labskill satu dengan lainnya.

3. Matakuliah Disiplin Ilmu Prasyarat dan yang mempersyarati dapat diintegrasikan.

4. Penggunaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran menjadi lebih efektif dalam perencanaan, pengadaan, maupun operasionalisasinya secara terencana.

(5) Pembelajaran Cara Belajar dengan Problem-Based Approach

a) Membelajarkan cara belajar yang sistematis mengikuti pola akademik yang sederhana tetapi sistimatik dengan tujuan yaitu:

(38)

1. Membiasakan diri menghadapi problematika nyata yang akan dihadapi kelak dimasyarakat.

2. Mengidentifikasi masalah dibalik fenomena kesehatan yang dijumpai. 3. Menetapkan Tujuan Belajar sesuai dengan kekurangan dan kebutuhan

masing-masing individu mahasiswa.

b) Meningkatkan kemampuan belajar aktif dan mandiri melalui pengembangan kemampuan self-inquiry dalam mengakses, menganalisis, mensintesis, dan menyimpulkan berbagai informasi.

c) Melalui (a1) dan (a2) membelajarkan cara Belajar Sepanjang Hayat (Life-Long Learning).

d) Untuk hal-hal diatas dilakukan pembelajaran Poblem–Based Learning-Approach disamping model pembelajaran-pembelajaran tersebut diatas.

e) Problem-based Approach hanya merupakan salah satu model

pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan oleh karena itu tidak identik dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan tidak akan menggantikan model pembelajaran lain yang dipandang relevan.

(39)

BAB V

EVALUASI KEBERHASILAN

A. Ketentuan Umum

1. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah dilakukan melalui tugas terstruktur, kuis, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester, penilaian kegiatan praktikum, Ujian Praktikum, dan OSCE (Objective Structured Clinical

Examination).

2. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik sesuatu mata kuliah pada suatu semester dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu semester.

3. Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik Universitas.

4. Penilaian melalui tugas-tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian praktikum dimaksudkan untuk menentukan nilai akhir (NA) dengan pembobotan tertentu.

B. Nilai Lulus

a. Penilaian keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap matakuliah didasarkan pada tiga alternatif penilaian, sebagai berikut:

1. Menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan.

2. Menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN), yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya.

3. Menggunakan sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu menentukan nilai batas kelulusan terlebih dahulu, kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif dengan kelompoknya. Disarankan dalam sistem penilaian menggunakan PAN atau gabungan antara PAN dan PAP.

(40)

b. Hasil nilai akhir mata kuliah dilakukan oleh masing-masing dosen (atau tim dosen) dinyatakan dengan Huruf Mutu (HM) dan Angka Mutu (AM) seperti pada tabel berikut:

Kisaran Nilai Huruf Mutu

Angka Mutu

Golongan Kemampuan

> 80 – 100 A 4 Sangat Baik

> 75 – 80 B+ 3,5 Antara Sangat Baik dan Baik

> 69 – 75 B 3 Baik

> 60 – 69 C+ 2,5 Antara Baik dan Cukup

> 55 – 60 C 2 Cukup

> 50 – 55 D+ 1,5 Antara Cukup dan Kurang

> 44 – 50 D 1 Kurang

0 – 44 E 0 Gagal

c. Pemberian Nilai pada setiap kegiatan dapat dilakukan dengan Huruf Mutu (E – A) yang kemudian dikonversikan ke Angka Mutu (0 – 4)

1. Nilai akhir bagi mata kuliah yang diasuh oleh lebih satu dosen merupakan nilai gabungan dari semua dosen yang digabungkan oleh dosen koordinator. 2. Nilai akhir merupakan gabungan nilai : tugas/quiz, ujian tengah semester dan

ujian akhir. Nilai akhir ditentukan dengan kriteria pada butir b.

C. Pembobotan

Bobot suatu kegiatan penilaian mata kuliah ditentukan menurut perimbangan materi kegiatan dengan materi mata kuliah secara keseluruhan dalam satu semester.

Perhitungan Nilai Akhir dilakukan dengan memberikan bobot pada setiap kegiatan perkuliahan dalam semester tersebut menggunakan rumus :

 

n 1 i i i n 1 i i i i i

Bp

Ba

Bm

Bq

Bt

Bp.Np

Ba.Na

Bm.Nm

.Nq

Bq

.Nt

Bt

NA

Keterangan:

Bti : adalah bobot nilai tugas terstruktur ke i

Bqi : adalah bobot nilai kuis ke i

Bm : adalah bobot nilai Ujian Tengah Semester Ba : adalah bobot nilai Ujian Akhir Semester

(41)

Bp : adalah bobot nilai praktikum

Nti;Nqi; Nm; Na; Np : adalah nilai setiap kegiatan akademik

D. Tahapan Evaluasi

a. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah dilakukan melalui tugas terstruktur, kuis, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester, penilaian kegiatan praktikum, Ujian Praktikum, dan OSCE.

b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah pada semester dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu semester.

c. Ujian Tengah Semester dan Akhir Semester dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan dalam Kalender Akademik.

d. Penilaian melalui tugas tugas terstruktur, kuis, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan Ujian Praktikum dimaksudkan untuk menentukan Nilai Akhir (NA) dengan pembobotan tertentu.

e. Evaluasi Hasil Belajar merupakan proses penilaian yang dilakukan berturutan : 1) Pengukuran (Scoring) , 2) Penilaian (Grading), 3) Pengambilan keputusan.

E. Penilaian Hasil

Penilaian hasil belajar mahasiswa terdiri dari beberapa cara:

1. Ujian tulis (format jawaban pilihan ganda dan/atau jawaban kalimat uraian/penjelasan)

2. Ujian Praktikum (laporan/portofolio, pengamatan ketrampilan/perilaku dan/atau ujian tulis)

3. OSCE (Objective Structured Clinical Examination)

4. Laporan tugas (tugas baca, tugas seminar dan tugas pembelajaran PBL) 5. Ujian Tugas Akhir (naskah dan sidang presentasi proposal dan Tugas Akhir) Semua hasil-hasil belajar mahasiswa dalam kurikulum (KHS dan Transkrip Akademik) akan digunakan dalam sidang judisium kelulusan. Ko-kurikulum dan ekstra kurikulum akan/dapat dikumpulkan dalam suatu sistem portofolio (sampai sekarang belum pernah ada) mahasiswa secara mandiri dibimbing dosen wali dan dokumen ini beserta semua hasil belajar mahasiswa dan dapat menjadi berkas kelengkapan lulusan dalam proses melamar pekerjaan. Assessment PBL dilakukan dengan penilaian proses belajar menggunakan Lembar Observasi untuk menilai keterampilan belajar dan penguasaan ilmunya.

F. Predikat Kelulusan

(42)

a. IPK 2,00 – 2,75 : Memuaskan

b. IPK 2,76 – 3,50 : Sangat Memuaskan c. IPK 3,51 – 4,00 : Cumlaude

2. Predikat Kelulusan disebut Cumlaude (Dengan Pujian) ditentukan dengan memperhatikan :

a. Salah satu atau keduanya yaitu pada Tahap Akademik (S.Farm.)

b. Harus memenuhi seluruh persyaratan yang meliputi Masa Studi, IPK, Nilai Minimal seperti dibawah ini :

Uraian TAHAP AKADEMIK S1 Reguler

Masa Studi ≤ 4 tahun

IPK 3,51 – 4.00

(43)

BAB VI

PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI

A. Ujian Perbaikan

1. Ujian Perbaikan ditujukan untuk memperbaiki nilai akhir suatu mata kuliah yang pernah ditempuh dengan mengikuti semua kegiatan akademik yang berkaitan dengan perkuliahan pada semester ganjil dan/atau genap sesuai dengan kebijakan PJMK (Penanggung Jawab Mata Kuliah).

2. Dilaksanakan rentang waktu sesudah UAS yang terjadwal sampai sebelum KHS keluar.

3. Ujian perbaikan diperuntukkan bagi mata kuliah dengan nilai paling tinggi C+. 4. Hasil nilai yang dicapai maksimal B atau diambil nilai yang terbaik.

5. Ada tidaknya penyelenggaraan Ujian Perbaikan diserahkan kepada kebijakan PJMK.

B. Ujian Susulan

Ujian susulan dapat diselenggarakan berdasarkan ketentuan masing-masing Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK) yang dilaksanakan pada tengah semester atau akhir semester

C. Semester Pendek

1. Semester Pendek adalah semester yang diadakan pada tiap akhir semester yang dilaksanakan dalam 4 (empat) minggu.

2. Pada akhir Semester Pendek dilakukan Ujian untuk menentukan Skor dan selanjutnya dikonversikan ke dalam Nilai Huruf (Grade).

3. Nilai Akhir Ujian Semester Pendek mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B+.

4. Semester Pendek dilaksanakan dengan model pembelajaran diskusi aktif dengan bahan ajar review bahan ajar matakuliah kompetensi yang ingin diperbaiki.

5. Semester pendek menggunakan waktu belajar yang sama dengan Semester regular dengan bahan ajar yang dipadatkan.

6. Mahasiswa peserta Semester Pendek harus memenuhi ketentuan:

a. Mahasiswa peserta Semester Pendek adalah mahasiswa yang pernah mengambil mata kuliah tersebut sebelumnya.

b. Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta semester pendek untuk mata kuliah kompetensi tertentu dengan mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek (KRS-SP).

c. Membayar SPP Semester Pendek sesuai dengan ketentuan.

7. Semester Pendek dapat diselenggarakan sekurang-kurangnya diikuti 5 (lima) Mahasiswa.

8. Mahasiswa peserta Semester Pendek diangap gugur apabila tidak mengikuti minimal 80% kegiatan akademik dan SPP Semester Pendek yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.

Gambar

Tabel 1. Skema Struktur Kurikulum

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperoleh dianalisis secara tabulasi dengan analisis finansial yang menyangkut biaya, penerimaan, pendapatan dan kontribusi tenaga kerja dalam keluarga pada

Telah ditegakan diagnosis pada Ny. S berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien yaitu neurodermatitis sirkumskripta dan hipertensi grade I terkontrol.

 Tidak punya tujuan untuk menjadi kaya, maka kita tidak akan bertambah menjadi kaya, tidak mempunyai tujuan, kita tidak akan ke mana-mana, akan banyak sekali resiko.. Contoh

kinerja algoritme C4.5, sehingga dapat disimpulkan algoritme naïve bayes memiliki tingkat akurasi ketepatan lebih baik dibandingkan dengan algoritme C4.5 dalam

1) Toko modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran dengan berbentuk minimarket, Supermarket, Departemen Store,

●Daripada 443,883 pelajar lepasan SPM 2017, hanya 10% diterima melanjutkan pengajian ke Institut Pengajian Tinggi Awam (IPTA) termasuk Universiti Islam Antarabangsa Malaysia

Pemanfaatan SIAKD berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas LKPD melalui SPIP sebagai variabel intervening Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemanfaatan

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang telah dilakukan oleh Carolus et al (2013) yang menyatakan tidak ada hubungan antara berat badan lahir dalam bentuk