• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TEORI PENUNJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TEORI PENUNJANG"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB III

TEORI PENUNJANG

1.1 Teori Desain Grafis

Desain Grafis itu berasal dari dua kata yaitu Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian Desain Grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bias menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar.

Dan Desain grafis merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Didalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik yang sering disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.

Desain grafis berkembang pesat saat peradaban manusia menemukan tulisan dan mesin cetak. Berikut adalah peristiwa yang mempengaruhi perkembangan desain grafis di dunia:

(2)

10

1. The Great Exhibition (1851)

Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober 1851, pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain. Pameran digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, sering disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.

2. Aristide Bruant, Henri Toulouse-Lautrec (1892)

Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya peleburan industri dan seni.

3. Modernisme (1910)

Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah "Form follow Function" yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol terkuat dari kejayan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan “bahasa mesin”, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan “estetika mesin”.

4. Dadaisme (1916)

Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-1923) yang dikembangkan mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik. Dadaisme

(3)

11

membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.

5. De Stijl (1916)

Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris.

6. Constructivism (1918)

Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan object geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan moderen melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris.

7. Bauhaus (1919)

Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.

8. Gill Sans (1928-1930)

Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi klasik

(4)

12

dan karakteristik geometris lemah gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility).

9. Harry Beck (1931)

Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.

10. International Style (1950)

International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi.

11. Helvetica (1951)

Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.

12. Psychedelia and Pop Art (1960)

Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, desain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas,

(5)

13

Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar.

13. Émigré (1984)

Majalah desain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi.

1.2 Program Pengolahan Grafis

Program desain grafis adalah program yang biasa digunakan untuk mendesain pamphlet, baliho, poster dsb. Program tersebut, antara lain :

1. Program Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout)

Dpergunakan untuk keperluan pembuatan brosur, pamflet, booklet, poster, dan sejenis. Program ini adalah dapat mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop). Yang termasuk dalam kelompok ini, antara lain Adobe FrameMaker, Adobe In Design, Adobe PageMaker, Corel Ventura, Microsoft Publisher, dan Quark Xpress.

2. Program Aplikasi Pengolah Vektor/Garis

Dipergunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa

(6)

14

garis lurus maupun lengkung. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini, antara lain Adobe Illustrator, Beneba Canvas, CorelDraw, Macromedia Freehand, Metacreations Expression, dan Micrografx Designer.

3. Program Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar

Digunakan untuk mengolah gambar/manipulasi foto (photo retouching). Perlu diperhatikan bahwa semua objek yang diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Selain itu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, tetapi dianggap sebagai kumpulan pixel. Yang termasuk dalam aplikasi ini, antara lain Adobe Photoshop, Corel Photo Paint, Macromedia Xres, Metacreations Painter, Metacreations Live Picture, Micrografx Picture Publisher, Microsoft Photo Editor, QFX, Wright Image, Pixelmator, Manga studio, Gimp, dan Pos Free Photo Editor.

4. Program Aplikasi Pengolah Film/Video

Digunakan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Seperti, pemberian judul teks pada karaoke, teks terjemahan, dll. Pada umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Yang termasuk dalam kategori ini, antara lain Adobe After Effect, Power Director, Show Biz DVD, Ulead Video Studio, Element Premier, Easy Media Creator, Pinnacle Studio Plus, WinDVD Creater, Nero Ultra Edition, dan Camtasia.

(7)

15

5. Program Aplikasi Pengolah Multimedia

Digunakan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk multimedia, misalnya berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya serta dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancang sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik. Yang termasuk dalam kelompok ini, antara lain Macromedia, Macromedia Authorware, Macromedia Director, Macromedia Flash, Multimedia Builder, Ezedia, Hyper Studio, dan Ovation Studio Pro.

6. Pengolah 3 Dimensi

Yang termasuk dalam kelompok ini, antara lain Xara 3D, 3Ds Max, Houdini, Lightware, Blender, Pixar, Maya, Poser, dan AutoCad.

7. Software Tipografi

Yang termasuk dalam kelompok ini, antara lain Fontographer dan AMP Font Viewer.

1.3 Kategori Desain Grafis

Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori :

1. Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.

2. Web Desain.

(8)

16

4. Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.

5. Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.

1.4 Tipografi Desain Grafis

Tipografi (dalam bahas inggris : Typography) adalah perpaduan antara ilmu seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain. Tipografi juga bisa dikatakan sebagai “visual language” atau dapat berarti “Bahasa yang dapat dilihat”.

Tipografi (typography) menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.

Tipografi Menurut Stanley Marrison “Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi, dan menata/menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Typography merupakan cara hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi tujuan utama.”

(9)

17

Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis, desain web, percetakan, majalah, desain produk dll. Tipografi digunakan oleh para desainer untuk berkomunikasi dengan pembacanya secara visual agar maksud dari tulisan lebih mudah difahami.

3.5 Format Font Digital

Didalam sebuah desain terdapat font sebagai kesatuan dalam menyampaikan informasi. Format font digital memiliki beberapa type yaitu :

1. Postscript Fonts

Format font yang memiliki dua bagian, yaitu screen fonts dan printer fonts. Printer Fonts pada prinsipnya adalah bentuk outline yang kemudian diisi dengan titik-titik semprotan tinta pada bentuk outline tersebut. Proses ini disebut rasterization. Proses pengisian titik-titik tersebut pada komputer menggunakan perhitungan khusus yang disebut PostScript, oleh karena itu disebut PostScript Fonts.

Contoh PostScript Fonts misalnya Kozuka Gothic Pro B, Kozuka Gothic Std R, Adobe Song Std L, Century Old Style, dll.

2. TrueType Fonts

TrueType Fonts awalnya diproduksi oleh Apple, kemudian menjadi standar pada sistem Windows dan MacIntosh. Keuntungan TrueType Fonts adalah ia hanya memiliki satu file untuk semua ukuran font.

Contoh TrueType Fonts misalnya: Arial Black, Albertus, AvantGarde Md BT, Tahoma, Verdana, dll.

(10)

18

3. OpenType Fonts

Format ini dibuat atas kerjasama antara Microsoft dan Adobe. Opentype Fonts juga dapat diterima oleh sistem MacIntosh.

Contoh OpenType Fonts misalnya Myriad Pro Black Bondensed, Myriad Light Condensed, Lytos Pro Regular, Lytos Extra Ligth, dll.

4. Multiple Master Font

Font Type 1 yang lebar dan ketebalannya dapat dimodifikasi langsung dari master desainnya. Keuntungan dari penemuan teknologi ini adalah kita membeli satu lisensi font dan kita dapat memodifikasinya tanpa merubah bentuk asli font tersebut.manufaktur dari font ini adalah Adobe Corp.

Contoh Multiple Master Fonts ialah ITC AvagarMM, ITC AvantGarde Gothic MM.

3.6 Layout Website

Layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur-unsur grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif.

Jika data/unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan sebelumnya maka selanjutnya kita dapat melakukan proses tata letak / layout, namun pekerjaan layout ini memiliki pertimbangan bagi

pengembangan tata letak adalah :

1. Keseimbangan (balance)

Penataan unsur-unsur untuk mencapai suatu kesan yang menyenangkan untuk dilihat.

(11)

19

2. Lawanan (contrast)

Penggunaan ukuran, kepekatan dan warna yang sangat berbedabeda dalam rangka menarik perhatian.

3. Perbandingan (proportion)

Pertalian di antara obyek dan latar belakang keduanya tampak saling berinteraksi.

4. Alunan pirsa (gaze-motion)

Penataan judul, illustrasi, naskah dan tanda-tanda identifikasi yang sedemikian rupa dalam rangka pengurutan yang paling egois.

5. Kesatuan (unity)

Berbagai unsur iklan cetak di satukan dalam tata letak (layout). Dalam penyusunan layout terdiri dari beberapa pola kategori-kategori layout antara lain :

1. Mondrian

Element layout disusun dan diatur dengan mengisi setiap ruangnya dengan element copywriting dan visual dibuat seimbang.

2. Picture Window

Menggunakan komposisi gambar yang mendominasi layout iklan, yang memiliki ruang sekitar 2/3 dengan headline beberapa kalimat dan body copy yang terbatas.

3. Copy Heavy

Pola ini memberikan penekanan kepada headline dan body copy yang panjang serta illustrasi yang kecil atau tanpa illustrasi dan subheadline dipakai untuk menghilangkan kebosanan karena banyaknya copy iklan.

4. Frame

Pengaturan copy iklan ini dengan illustrasi yang mengelilingi atau mendekap headline dan body copy yang berada di tengah-tengah.

(12)

20

5. Circus

Bentuk layout ini tak tersusun dengan rapi sehingga bentuknya menarik dan menghibur, elemen-elemen yang terdapat di dalamnya.

Contoh Layout :

1. Layout Tanpa Sidebar

Dibawah ini adalah jenis layout tanpa menu sidebar yang biasanya digunakan oleh search engine seperti Google ( halaman awal saja ).

2. Layout Sidebar Kanan

Dibawah ini adalah jenis layout dengan menu sidebar di sebelah kanan.

3. Layout Sidebar kiri

Dibawah ini adalah jenis layout dengan menu sidebar di sebelah kiri.

(13)

21

4. Layout Sidebar Kanan Kiri

Dibawah ini adalah jenis layout dengan menu sidebar disebelah kanan dan kiri. Layout ini sangat cocok apabila Anda mempunyai banyak menu yang akan ditampilkan dan juga banner/iklan yang ditampilkan pada sidebar kiri atau kanan.

5. Model Layout Double Sidebar Kanan

Selain dengan model sidebar kanan kiri, Anda juga dapat menyusun layout dengan double sidebar kanan.

(14)

22

6. Layout Costum

Selain layout-layout di atas, Anda juga dapat menyesuaikan Layout Anda sendiri, seperti missal layout website e-commerce yanh menampilkan barang dan deskripsi barang1.

3.7 SEJARAH T-SHIRT

Dulu benda ini yang tidak jelas siapa penemunya ini hanya dipakai

sebagai pakaian dalam oleh kaum pria. Ketika itu warna dan bentuknya (model) itu-itu melulu. Maksudnya, benda itu berwarna putih, dan belum ada variasi ukuran, kerah dan lingkar lengan.

T-shirt alias kaos oblong ini mulai dipopulerkan sewaktu dipakai oleh Marlon Brando pada tahun 1947, yaitu ketika ia memerankan tokoh Stanley Kowalsky dalam pentas teater dengan lakon “A Street Named Desire” karya Tenesse William di Broadway, AS. T-shirt berwarna abu-abu yang dikenakannya begitu pas dan lekat di tubuh Brando, serta sesuai dengan karakter tokoh yang diperankannya. Pada waktu itu penontong langsung berdecak kagum dan terpaku. Meski demikian, ada juga penonton yang protes, yang beranggapan bahwa pemakaian kaos oblong tersebut termasuk kurang ajar dan pemberontakan. Tak pelak, muncullah polemik seputar kaos oblong.

Polemik yang terjadi yakni, sebagian kalangan menilai pemakaian kaos oblong – undershirt – sebagai busana luar adalah tidak sopan dan tidak beretika. Namun di kalangan lainnya, terutama anak muda pasca pentas teater tahun 1947 itu, justru dilanda demam kaos oblong, bahkan menganggap benda ini sebagai lambang kebebasan anak muda. Dan,

(15)

23

bagi anak muda itu, kaos oblong bukan semata-mada suatu mode atau tren, melainkan merupakan bagian dari keseharian mereka.

Polemik tersebut selanjutnya justru menaikkan publisitas dan popularitas kaos oblong dalam percaturan mode. Akibatnya pula, beberapa perusahaan konveksi mulai bersemangat memproduksi benda itu, walaupun semula mereka meragukan prospek bisnis kaos oblong. Mereka mengembangkan kaos oblong dengan pelbagai bentuk dan warna serta memproduksinya secara besar-besaran. Citra kaos oblong semakin menanjak lagi manakala Marlon Brando sendiri – dengan berkaos oblong yang dipadu dengan celana jins dan jaket kulit – menjadi bintang iklan produk tersebut.

Mungkin, dikarenakan oleh maraknya polemik dan mewabahnya demam kaos oblong di kalangan masyarakat, pada tahun 1961 sebuah organisasi yang menamakan dirinya “Underwear Institute” (Lembaga Baju Dalam) menuntut agar kaos oblong diakui sebagai baju sopan seperti halnya baju-baju lainnya. Mereka mengatakan, kaos oblong juga merupakan karya busana yang telah menjadi bagian budaya mode.

Demam kaos oblong yang melumat seluruh benua Amerika dan Eropa pun terjadi sekita tahun 1961 itu. Apalagi ketika aktor James Dean mengenakan kaos oblong dalam film “Rebel Without A Cause”, sehingga eksistensi kaos oblong semakin kukuh dalam kehidupan di sana.

Di Indonesia, konon, masuknya benda ini karena dibawa oleh orang-orang Belnda. Namun ketika itu perkembangannya tidak pesat, sebab benda ini mempunyai nilai gengsi tingkat tinggi, dan di Indonesia teknologi pemintalannya belum maju. Akibatnya benda ini termasuk barang mahal.

Namun demikian, kaos oblong baru menampakkan perkembangan yang signifikan hingga merambah ke segenap pelosok pedesaan sekitar awal tahun 1970. Ketika itu wujudnya masih konvensional. Berwana putih,

(16)

24

bahan katun-halus-tipis, melekat ketat di badan dan hanya untuk kaum pria. Beberapa merek yang terkenal waktu itu adalah Swan dan 77. Ada juga merek Cabe Rawit, Kembang Manggis, dan lain-lain.

Selanjutnya, tidak hanya di Amerika dan Eropa, di Indonesia pun kaos oblong sudah menjadi media berekspresi. Kaos oblong yang berwarna putih itu diberi gambar vinyet, dan waktu itu sempat menjadi tren/mode di kalangan anak muda Indonesia. Tapi tidak lama. Berikutnya vinyet digeser oleh tulisan-tulisan yang berwarna-warni. Tekniknya sepeprti sablon. Selain itu, ada juga gambar-gambar koboi, orang-orang berambut gondrong, dan lain-lain. Warna bahan kaos oblong pun sudah semarak, yaitu merah, hitam, biru kuning. Dan, tren kaos oblong rupa-rupanya direkam pula oleh Kartunis GM Sudarta melalui tokoh Om Pasikom dan kemenakannya dengan tajuk “Generasi Kaos Oblong” (Harian Kompas, 14 Januari 1978).

Dalam sejarahnya, T-shirt bukan bagian dari dunia fashion (atau mari katakanlah, dunia berpakaian secara baik). Pada awalnya, T-shirt hadir sebagai baju “daleman” para anggota U.S. Navy untuk melindungi bulu dada mereka (hahaha). Ada beberapa pabrikan yang kemudian mulai membuatnya sebagai produk yang lebih massal, tapi itu pun belum menjadi sebuah pakaian pantas pakai sehari-hari (Scott Fresner, 1995).

Adalah seorang Clark Gable yang kemudian dianggap sebagai penyebar virus T-shirt ini. Juga ada nama-nama seperti Marlon Brando, James Dean, dan sang “Raja” Elvis Presley diawal-awal karirnya.

Perlahan namun pasti, T-shirt mulai menjadi bagian dari busana keseharian yang tidak hanya dipakai untuk daleman, tetapi juga menjadi pakaian luaran. Pada pertengahan tahun 50an, T-shirt sudah mulai menjadi bagian bagian dari dunia fashion. Namun baru pada tahun 60an ketika kaum hippies mulai merajai dunia, T-shirt benar-benar menjadi state

of fashion itu sendiri. Sebagai sebuah simbol (lagi-lagi) anti kemapanan,

(17)

25

Semenjak saat itulah revolusi T-shirt terjadi secara total. Para penggiat bisnis menyadari bahwa T-shirt dapat menjadi medium promosi yang amat efektif serta efesien. Segala persyaratan sebagai medium promosi yang baik ada di T-shirt. Murah, mobile, fungsional, dapat dijadikan suvenir, dan seterusnya.

Disaat yang bersamaan, kelompok-kelompok tertentu macam hippies, komunitas punk, atau organisasi politik, juga menyadari bahwa T-shirt dapat menjadi medium propaganda yang sempurna selain medium yang telah ada. Statement apapun dapat tercetak diatasnya, tahan lama, dan penyebarannya mampu melewati batas-batas yang tidak dapat dicapai oleh medium lain, seperti poster misalnya.

Dengan segala kesempurnaannya, T-shirt tidak lagi menjadi sederhana. Jelas, secara fungsional benda tersebut masih berlaku sebagai sebuah sandang. Namun dibalik itu semua, T-shirt memiliki value yang melebihi dari fungsi dasarnya.

Sebagai media promosi, medium ini benar-benar dimanfaatkan secara maksimal hingga pada titik yang tak terbayangkan sebelumnya. Kini, konsumen dapat dengan bangga membeli T-shirt dengan logo sebuah produk tertera diatasnya kemudian dipakainya. Artinya, dia secara langsung membeli untuk mempromosikan produk yang bersangkutan secara sukarela (tentu saja orang tersebut tidak akan mendapatkan bayaran sepeser pun untuk itu).

Selain menjadi sebuah citraan, T-shirt jelas menjadi pengantar dari citra / image yang ampuh. Ketika diproduksi secara massal, T-shirt mampu melakukan konstruksi atas citra tertentu.

Siapa yang tidak mengenal Che Guevara? Generasi muda sekarang pun banyak yang mengenalnya, bahkan para Slemania alias fans club dari klub sepakbola kota Sleman menggunakan ikon Che

(18)

26

sebagai ikon mereka. Terpampang jelas di T-shirt fans club wajah gagah Che Guevara.

Bisa jadi, bagi generasi muda sekarang lebih mengenal Che Guevara yang ada di T-shirt daripada dari sumber lain seperti film atau buku. Atau setidaknya mereka mengenal sekilas sebagai sebab akibat mereka memiliki atau tertarik untuk memiliki T-shirt Che.

Perang visual melalui medium T-shirt ini menjadi sesuatu yang menarik. Saat ini mungkin kita sudah tak lagi heran ketika menemukan logo MTV tertera pada sebuah T-shirt yang diletakkan diemperan bersama T-shirt berlogo semacam Levis, Coca cola, Slank, atau bahkan “Si Wajah Pribumi” Iwan Fals. Siapa sangka, si Benyamin pun sekarang ikut serta dalam perang ikon T-shirt dikalangan muda saat ini.

Kekuatan T-shirt sebagai medium pengantar pesan visual hampir setara dengan kekuatan televisi. Kemudian, yang menjadikannya menarik untuk terus ditilik adalah; “siapa menguasai siapa”. Ketika T-shirt bisa menjadi sebuah ikon identitas atau bahkan identitas itu sendiri, maka bisa jadi si pemakai sesungguhnya telah terjajah oleh apa yang ia pakai. Layaknya ketika realitas Tv telah merangsek kedalam realitas keseharian.

(19)

27 3.7.1 JENIS – JENIS BAHAN T-SHIRT

1. COTTON

Ada 2 macam berdasarkan spesifikasi benang :

A. COTTON COMBED:

Serat benang lebih halus

Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.

B. COTTON CARDED:

Serat benang kurang halus

Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.

Sifat kedua jenis bahan tersebut bias menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.

2. TC (Teterton Cotton)

Jenis bahan ini adalah campuran dari cotton combed 35% dan Polyester ( Teteron) 65%. Dibading bahan Cotton, bahan TC kurang bias menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan „ shirnkage‟ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.

3. CVC (Cotton Viscose)

Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

(20)

28 4. Polyster dan PE

Jenis bahan ini terbuat dari serat sintesis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastic berupa biji plastic. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenisa bahan ini tidak bias menyerap keringat dan panas dipakainya.

3.7.2 JENIS BENANG

Pentingnya mengetahui tentang benang atas bahan kaos yang kita kehendaki adalah berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri.

1. Benang 20S

Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 180 sampai dengan 220 Gram/Meter persegi untuk jenis rajutan single knit.

2. Benang 24S

Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos anatar 170 samapi dengan 210 Gram/ meter persegi untuk jenis rajutan single knitt.

3. Benang 30S

Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram/ meter persegi untuk jenis rajutan single knit atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

4. Benang 40S

Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 samapai dengan 120 Gram/ meter persegi

(21)

29

unutk jenis rajutan single knit atau gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

3.7.3 JENIS RAJUTAN

1. Single Knitt (Contoh. Combed 20’S, S nya adalah single knitt)

Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single.

Penggunaan hanya satu permukaan atau tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan).

Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (startching). Sebagian besar produk kaos yang ada di pasaran adalah

memakai jenis rajutan single knitt.

2. Double Knitt (Contoh. Combed 20’D, D nya adalah double knit)

Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double.

Sehingga penggunaanya bias dibolak-balik (atas bawah tidak masalah)

Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur. Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah

pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak (Kid‟s). Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.

3. Lacoste

Pengertian teknisnya adalah rajutan texture / corak. Penggunaan tidak bias dobolak-balik.

Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil.

Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah.

(22)

30

Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye)

Penggunaan tidak bias di bolak-balik.

Jenisnya bias single Knitt maupun Double Knitt. Finishing harus openset / belah.

Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur/ warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa (Pria, wanita, T-shirt, maupun Polo Shirt)

5. Drop Needle

Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum.\

Penggunaanya bisa di bolak-balik.

Jenis rajutan texture garis lurus vertical, lembut, dan lentur. Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-shirt),

Ladies T-SHIRT Body Fit, dan kaos singlet.

3.7.4 JENIS-JENIS T-SHIRT

(23)

31

V nack T-SHIRT

Casual t-shirt adalah gaya busana santai tapi rapih yang gaya jalanan atau street style adalah gaya yang ready-to-wear. Pocket t-shirt adalah gaya busana yang sedang ngetrand

sekarang ini, bentuknya sama seperti casual shirt namun t-shirt ini mempunyai keunikan tersediri yanti menggunakan kantong di samping kiri t-shirt tersebut.

V nack t-shirt suadah ada sejak lama,hanya penggunaanya lebih banyak oleh kaum perempuan.namun sekarang sudah banyak diggunakan oleh pria juga. Keunikan dari t-shirt ini adalah bentuk t-shirt yang bagian lehernya berbentuk huruf V.

3.7.5 JENIS – JENIS SABLON

1. Jenis Cat Waterbase:

Cat Rubber :

Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna

(24)

32

kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase sendiri difungsikan sebagau penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk mendapatkan warna-warna tua. Untuk mendapat warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nilai atau ungu. Cat Transparan :

Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang trasparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan telebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahan.

Cat Extender :

Tinta ini bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.

Cat Super White :

Tinta ini hamper sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih medekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.

Cat Puff / Timbul :

Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul. Cat Solvenbase / Plastisol :

Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan perlatan khusus untuk mengeringkannya. Sebab

(25)

33

tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini membutuhkan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan „‟Do not iron on design‟‟, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.

2. Jenis Cat Palstisol :

Cat All Purpose :

Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.

Cat High Opacity :

Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibadingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik hing desity.

Cat Athletic Plastisol :

Tinta ini bersifat lentur atau elastic sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.

Cork Base :

Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high desity yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan spandek dan rib. Tinta

(26)

34

ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.

Shimmer Gold & Base :

Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.

High Desity Clear :

Tinta ini bersifat transparan, tinta ini mengahasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.

Wilflex Luna Clear :

Tinta yang bersifat transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.

Natural Suade :

Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.

3. Jenis cat dan teknik lainnya

YELLOW SPARKLE :

Bubuk yang diformulasikan unutk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glossy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.

FOIL TRANSFER :

Almunium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Unutk media tempelan foil ini membutuhkan lem khusus.

(27)

35

FLOCK :

Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.

SUGAR PRINTING :

Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk traspran miring gula pasir.

GLOW IN THE DARK :

Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.

REFLECTIVE POWDER :

Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.

DISCHARGE AGENT :

Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan perwarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.

DISTRESSED atau VINTAGE :

Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat using/kuno.

SHATTER BASE :

Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mongering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.

ROCK BASE :

Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu. SUBLIMATION TRANFER :

Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer

(28)

36

umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.

HOT PEEL :

Gambar yang diprint diatas kertas transfer. COLD PEEL :

Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos dan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol. RHINESTONES HEAT PRESS :

Aplikasi yang digunakan dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, antara lain nailheats, rhinestones dan Swarovski crystals. Cara pengaplikasikasiannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik. HIGH FREQUENCY WELDING :

Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastic PVC diatas kain.

EMBOSS PRINT :

Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss di kaos.

3.7.6 Fungsi T-Shirt

PELINDUNG BADAN

Berfungsi sebagai pelindung badan dari panas dinginnya cuaca yang bersifat casual dam simple.

SERAGAM

Untuk keseragaman suatu kegiatan atau perusahaan untuk mencapai keidentitasan yang kuat.

(29)

37

KAMPANYE

Untuk berkampanye kaos disablon untuk menyampaikan pesan kampanye yang ingin disampaikan. Misalnya kaos disablon bertuliskan : STOP GLOBAL WARNING, GO GREEN, STOP HIV atau bisa juga untuk logo partai.

FASHION

Kaos juga bisa menjadi fashion dengan diberi motif-motif atau corak pada bagian tertentu dan diberi pernak pernik untuk menambah nuansa glamour pada kaos tersebut.

LIFE STYLE

Seperti yang terjadi pada saat ini, kaos menjadi life style pada kehidupan anak-anak muda dari berbagai kalangan seperti kaos disablon dengan berbagai desain tema yang menarik untuk menambah kepercayaan diri sipemakai kaos tersebut.

3.7.7 Jenis – Jenis Finishing Print Pada T-Shirt

Sablon Blok/Solid , Sablon separasi, manual painting, air brush,

border (gambar)

Sablon Blok/Solid

Untuk pembuatan film ini adalah berbasic vector, jadi film dibuat sebanyak jumlah warna yang diinginkan unutk disablon.

Sablon Separasi

Untuk pembuatan film ini hanya menggunakan 4 warna yaitu CMYK. Menggunakan raster/dot sesuai ketajaman gambar. Biasanya jenis film ini digunakan untuk gambar foto.

(30)

38

Manual Painting

Jenis ini tidak menggunakan film, tetapi langsung digambar ke kaos menggunakan tinta berbeda dengan sablon dan menggunakan kuas ( handmade). Sehingga kalau diproduksi lebih dari satu kaos pasti akan mengalami sedikit perbedaan karena jenis ini adalah handmade.

Air Brush

Jenis ini hampir sama dengan Manual Painting tetapi teknik jenis air brush ini prosesnya seperti menggambar di motor menggunakan teknik semprot. Apabila diproduksi dalam jumlah banyak jenis ini juga sedikit mengalami perbedaan.

Bordir

Jenis ini biasanya digunakan untuk kaos bola pada logo bola tersebut. Kelebihan border adalah sangat awet sampai kapanpun karena menggunakan benang dan mempunyai efek emboss/timbul.

Referensi

Dokumen terkait

Analisa dilakukan untuk mengetahui massa jenis dari komposit. Analisa dilakukan dengan percobaan perhitungan massa jenis pada umumnya, yaitu menghitung hasil bagi dari

Berdasarkan data primer defisiensi pupuk secara visual pada Tabel 9 dan status unsur hara kebun SBHE berdasarkan lembaga Riset BGA yang tercantum pada Gambar

Tässä tutkimuksessa tarkastelun kohteena ovat tunneprosessit, jolloin kyseessä ei ole pelkästään yksittäisiä ilon ja ärsytyksen kaltaisia tunteita, vaan

Pulih sadar kira-kira tercapai dalam 10-15 menit tetapi sulit menentukan saatnya yang tepat seperti halnya sulit menentukan permulaan kerjanya. Kontak penuh

Dengan demikian, reviu dan evaluasi terhadap RPJMN 2004-2009 dan RKP 2005-2009 hanya dilakukan terhadap sektor tertentu (sektor terpilih). Untuk mengukur hal tersebut

Patton dan rekan dalam Brown (2005) menemukan dalam studinya bahwa Relative Risk dari orang yang berdiet untuk mengalami penyimpangan perilaku makan 5-18 kali lebih

Sektor perdagangan, hotel dan restoran diperkirakan masih tumbuh tinggi pada triwulan III-2008 yaitu sebesar 10,01% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama

Proyek EAST yang dilaksanakan selama empat tahun bertujuan untuk mempromosikan pekerjaan yang layak bagi kaum muda dan penghapusan pekerja anak, melalui pemberian paket