• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Berat material (W) = V. ρ...( Tek.Mek II Hal.85) - Harga material (HM) = W x HS Keterangan :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "- Berat material (W) = V. ρ...( Tek.Mek II Hal.85) - Harga material (HM) = W x HS Keterangan :"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

27 4.1 Perhitungan Biaya Produksi

Dalam pembuatan cetakan benda sangat diperlukan analisa biaya produksinya,karena analisa biaya inilah kita dapat mengetahui biaya-biaya yang di perlukan selama proses produksi. Adapun biaya-biaya produksi dalam pembuatan cetakan karet tutup untuk alas penyangga tongkat.

a. Biaya material

b. Biaya sewa mesin

c. Biaya operator d. Biaya tak terduga e. Biaya produksi

f. Keuntungan

g. Harga jual

h. Break Even Point (BEP)

Untuk bahan baku yang diperlukan dapat dibeli dipasaran sesuai dengan harga pasar yang dihitung berdasarkan berat material baku.

a. Biaya material

Untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pembelian bahan baku dalam rancang bangun cetakan penyangga tongkat ini berdasarkan harga material dipasaran. Material yang digunakan untuk rancang bangun ini adalah plat ST 42 dan mempunyai masa jenis 7,85 g/cm3. Berdasarkan survei harga material ST 42 dipasaran adalah Rp. 14.000,-/Kg dan untuk poros yang digunakan adalah

Round bar ST 37, harga material ini di pasaran adalah Rp.13.000,-/Kg. Untuk menentukan harga material digunakan rumus :

- Volume bentuk balok = p x l x t - Volume bentuk silinder =

- Berat material (W) = V . ρ ……...( Tek.Mek II Hal.85) - Harga material (HM) = W x HS

(2)

W = berat material (kg) V = volume material (m3)

= massa jenis material (kg/m3)

P = panjang (mm), l = lebar (mm), t = tinggi (mm) HM = harga material

HS = harga satuan

1. Ukuran bahan cetakan atas dan bawah : Diketahui :

panjang = 170 mm lebar = 70 mm tinggi = 25 mm massa jenis = 7,85 g/cm3 Maka, volume material adalah

Volume = p x l x t = 170 x 70 x 25 = 297.500 mm

³

= 297,5 cm

³

Jadi, berat material yang dibutuhkan adalah

W = V x ρ

= 297,5 cm

³

x 7,85 g/cm3 = 2335,375 g

= 2,335375 kg

Didapat harga bahan material ST 37 adalah

Harga = berat material x harga material per kg = 2,335375 kg x Rp.13.000,-

= Rp.30.359,- x 2 buah ( cetakan bagian bawah ) = Rp.60.718,-

2. Ukuran bahan cetakan bagian tengah Diketahui :

(3)

Lebar = 70 mm

Tinggi = 34,5 mm

Massa jenis = 7,85 g/cm3 Maka, volume material adalah

Volume = p x l x t = 170 x 70 x 34,5 = 410550 mm

³

= 410,55 cm

³

Jadi, berat material yang dibutuhkan adalah

W = V x ρ

= 410,55 cm

³

x 7,85 g/cm3

= 3222,8175 g

= 3,2228175 kg

Didapat, harga bahan material ST 42 adalah

Harga = berat material x harga material per kg = 3,2228175 kg x Rp.14.000,-

= Rp.45.119,- 3. Ukuran bahan batang tirus

Diketahui :

Diameter = 40 mm Panjang = 25 mm Massa jenis = 7,85 g/cm3 Maka, volume material adalah

Volume =

=

.

(40)². 25

= 31400 mm

³

= 31,4 cm

³

(4)

W = V x

= 31,4cm

³

x 7,85 g/cm3 = 246,49 g

= 0,24649 kg

Didapat harga bahan material ST 37 adalah

Harga = berat material x harga material per kg

= 0,246949 kg x Rp.13.000,-

= Rp.3204,- x 3 (jumlah batang tirus)

= Rp.9.612,-

4. Ukuran bahan pin : Diketahui :

Diameter = 10 mm Panjang = 35 mm Massa jenis = 7,85 g/cm3 Maka volume material adalah

Volume =

=

.

(10)

²

. 35 = 2747,5 mm

³

=

2,7475 cm

³

Jadi, berat material yang dibutuhkan adalah W = V x

= 2,7475 cm

³

x 7,85 g/cm3

= 21,567875 g = 0,021567875 kg Didapat, harga bahan material ST 37 adalah

Harga = berat material x harga material per kg = 0,021567875 kg x Rp.13.000,-

= Rp.280,- x 4 (jumlah pin) = Rp.1.120,-

(5)

5. Ukuran bahan batang poros : Diketahui :

Diameter = 25 mm Panjang = 50 mm Massa jenis = 7,85 g/cm3 Maka, volume material adalah

Volume =

=

.

(25)

²

. 50 = 24531,25 mm

³

=

24,53125 cm

³

Jadi, berat material yang dibutuhkan adalah

W = V x

= 24,53125 cm

³

x 7,85 g/cm3 = 192,5703125 g

= 0,1925703 kg

Didapat, harga bahan material ST 37 adalah

Harga = berat material x harga material per kg = 0,1925703 kg x Rp.13.000,-

= Rp.2503,- x 3 (jumlah batang poros) = Rp.7.509,- 6. Ukuran behel : Diketahui : Diameter = 8 mm Panjang = 150 mm Massa jenis = 7,85 g/cm3 Maka, volume material adalah

Volume =

(6)

= 7536 mm

³

=

7,536 cm

³

Jadi, berat material yang dibutuhkan adalah W = V x

= 7,536 cm

³

x 7,85 g/cm3 = 59,1576 g

= 0,0591576 kg Didapat harga bahan material ST 37 adalah

Harga = berat material x harga material per kg = 0,0591576 kg x Rp.13.000,-

= Rp.770,- x 4 (jumlah pin) = Rp.3.080,-

Dengan metode yang sama seperti diatas untuk perhitungan harga material yang lain dibuat dalam bentuk daftar table untuk memudahkan pembacaan.

Tabel 4.1 Biaya Material

No Nama Bagian Dimensi (mm) Berat (kg) Jumlah Harga (Rp.)

1 Cetakan atas dan bawah ST 37 170 x 70 x 25 2,335375 2 Rp.60.718,- 2 Cetakan tengah ST 42 170 x 70 x 34,5 3,2228175 1 Rp.45.119,- 3 Batang tirus ST 37 0,24649 3 Rp.9.612,- 4 Pin ST 37 0,021567875 4 Rp.1.120,- 5 Batang poros ST 37 0,1925703 3 Rp.7.509,- 6 Behel ST 37 0,0591576 4 Rp.3.080,-

Total Biaya Bahan Rp.127.158,-

Jadi, total biaya keseluruhan untuk membuat cetakan ini membutuhkan biaya untuk material sebesar Rp.127.158,-

(7)

Tabel 4.2 Biaya Komponen Alat

No Nama Barang Harga Satuan Jumlah Harga

1 Karet Compound Rp.35.000,- 3 lembar Rp.105.000,-

2 Amplas Rp.5.000,- 2 lembar Rp.10.000,-

3 Baut Rp.1.250,- 4 buah Rp.5.000,-

4 Elektroda Rp.25.000,- 1 kg Rp.25.000,-

5 Mata bor Rp.25.000,- 1 buah Rp.25.000,-

Total Biaya Komponen Materil Rp. 175.000,-

Jadi, total harga material = Rp.127.158 + Rp.175.000 = Rp. 302.158,- ≈ Rp.302.200,-

b. Biaya sewa mesin

Penulis tidak membuat perhitungan secara detail, karena penulis mencantumkan hasil perhitungan berdasarkan harga sewa mesin yang sudah ada dilapangan.Dalam hal ini sumber yang penullis ambil yaitu CV.CEVY SHINTONG yang ada di Palembang.Rumus yang digunakan antara lain:

BSM = Tm x B Keterangan :

BSM = Biaya Sewa Mesin

Tm = Waktu Permesinan (menit)

B = Sewa Mesin (rupiah/jam)

Adapun perhitungan harga sewa mesin sebagai berikut : 1. Perhitungan mesin bubut (turning)

Waktu total proses pengerjaan bubut yaitu 226,67 menit atau sama halnya dengan 3,78 jam.

Sehingga didapat :

BSM = Tm x B

= 3,78 x Rp.50.000,- = Rp.189.000,-

(8)

2. Perhitungan mesin bor (drilling)

Waktu total proses pengerjaan pengeboran yaitu 131,07 menit atau sama halnya dengan 2,18 jam.

Sehingga didapat :

BSM = Tm x B

= 2,18 x Rp.35.000,- = Rp.76.300,- 3. Perhitungan mesin Sekrap (shaping)

Waktu total proses pengerjaan shaping yaitu 55,42 menit atau sama halnya dengan 0,92 jam.

Sehingga didapat

BSM = Tm x B

= 0,92 x Rp.40.000,- = Rp.36.800,- 4. Perhitungan mesin surface grinding

Waktu total proses pengerjaan surface grinding yaitu 31,018 menit atau sama halnya dengan 0,51 jam.

Sehingga didapat :

BSM = Tm x B

= 0,51 x Rp.35.000,- = Rp.17.850,- 5. Perhitungan mesin las

Waktu total proses pengerjaan pengelasan yaitu 34 menit atau sama halnya dengan 0,57 jam.

Sehingga didapat :

BSM = Tm x B

= 0,57 x Rp.25.000,- = Rp.14.250,-

(9)

Tabel 4.3 Harga Sewa Mesin

No Mesin Waktu (jam) Harga/jam Harga Sewa (Rp)

1 Turning 3,78 Rp.50.000,- Rp.189.000,-

2 Drilling 2,18 Rp.35.000,- Rp.76.300,-

3 Shaping 0,92 Rp.35.000,- Rp.36.800,-

4 Surface Grinding 0,51 Rp.35.000,- Rp.17.850,-

5 Las 0,57 Rp.25.000,- Rp.14.250,-

Total Biaya Sewa Mesin Rp. 334.200,-

Jadi, total biaya sewa mesin yang dikeluarkan adalah sebesar Rp.334.200,-

c. Biaya operator

Untuk biaya operator diambil Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumatera Selatan 2016 yaitu Rp.2.206.000,-/bln (berdasarkan website : paltv.co.id), jadi untuk menghitung biaya operator per-hari tersebut digunakan rumus sebagai berikut :

Upah =

Sehingga bisa kita ketahui biaya operatornya yaitu : Upah =

=

= Rp. 11.030/jam Diketahui : 1 hari kerja = 8 jam Maka total biaya operator adalah:

= upah x total waktu pengerjaan per jam = Rp. 11.030 x 8

(10)

d. Biaya Tak Terduga

Biaya tak terduga diambil dari 15% dari biaya material dan sewa mesin, jadi untuk mencari rumus biaya tak terduga adalah

BT = 15 % . (BSM + HM) Keterangan :

BT = Biaya Tak Terduga

BSM = Biaya Sewa Mesin

HM = Harga Material

Maka :

BT = 15 % . (BSM + HM)

= 15 % . (Rp.333.850,- + RP.302.200,-) = Rp.95.407,- ≈ Rp.95.400,-

e. Biaya Produksi Total

Jadi total biaya produksi “cetakan karet penyangga tongkat” ini adalah : BPT = HM + BSM + BO + BT

Keterangan :

BPT = Biaya Produksi Total BT = Biaya Tak Terduga

BSM = Biaya Sewa Mesin

HM = Harga Material BO = Biaya Operator Maka : BPT = HM + BSM + BO + BT = Rp.302.200 + Rp.334.200 + Rp.88.200 + Rp.95.400 = Rp.820.000,-

Jadi, total biaya produksi untuk “karet penyangga tongkat” adalah Rp.820.000,-

(11)

f. Keuntungan

Keuntungan diambil sebesar 25 % dari biaya produksi, maka rumus yang digunakan :

K= 25% x BPT Keterangan :

K = Keuntungan

BPT = Biaya Produksi Total

Maka :

K = 25% x BPT

= 25 % x Rp. 820.000 = Rp. 205.000,-

Jadi, keuntungan yang didapat dari biaya produksi adalah Rp.205.000,-

g. Harga Jual Cetakan

Untuk menghitung harga jual “cetakan karet penyangga tongkat”, maka menggunakan rumus :

HJ = BPT + K Keterangan :

HJ = Harga Jual

BPT = Biaya Produksi Total

K = Keuntungan

Maka :

HJ = BPT + K

= Rp.820.000 + Rp.205.000 = Rp.1.025.000,-

Jadi, harga jual “cetakan karet penyangga tongkat” adalah Rp.1.025.000,-

h. Break Even Point (BEP)

Untuk menghitung Break even point dari penjualan cetakan terhadap jumlah produk dan jumlah uang yang dihasilkan, dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

(12)

- Rumus untuk menghitung jumlah produk yang dihasilkan :

……… (Lit. 6)

- Rumus untuk menghitung jumlah uang yang dihasilkan :

x Harga jual produk ……….. (Lit. 6)

Dimana :

Harga jual cetakan = Rp.1.025.000,- Harga jual produk = Rp. 12.500,-

Modal produk = x Berat Volume Benda

= x 22 gram

= Rp.3.080,- ≈ Rp.3.000 Maka break even point dari penjualan adalah :

=

= 107,89 ≈ 108 produk

x Harga jual produk

= x Rp.12.500

= 107,89 x Rp.12.500

= Rp.1.348.625,- ≈ Rp.1.348.600,-

Jadi, produk yang harus dijual pada penjualan cetakan agar terjadi Break Even Point (BEP) adalah 108 produk, pada penjualan produk yang ke109, maka akan mulai mendapatkan keuntungan, dan uang yang harus diterima dari penjualan cetakan itu adalah Rp.1.348.600,-.

Gambar

Tabel 4.1 Biaya Material
Tabel 4.2 Biaya Komponen Alat
Tabel 4.3 Harga Sewa Mesin

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebagai wujud dari pelaksanaan penelitian model dinamik optimasi pengelolaan sumber daya perikanan di kawasan Selat

Dari keempat pendapat para ahli maka peneliti berkesimpulan bahwa membaca memindai atau membaca scanning merupakan suatu teknik membaca cepat untuk mendapatkan suatu

Trotter (1986) dalam Saifuddin (2004) mendefinisikan bahwa seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan ketrampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah,

(1) (2) (3) (4) Terkendalinya perubahan peruntukan penggunaan tanah % perubahan peruntukan penggunaan tanah 0,7% Program penataan penguasaan pemilikan penggunaan dan

1) Kesehatan merupakan faktor penting dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja, oleh karena itu pemerintah daerah diharapkan untuk memberi perhatian dalam hal

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten. Lampung Timur,

Tutkimustuloksieni mukaan sekä kuudes- että yhdeksäsluokkalaiset tytöt tarkastelevat koulun eet- tisiä ongelmatilanteita ensisijaisesti huolenpitoetii- kan näkökulmasta,