• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDUSTRI PANGAN SEHAT Berbasis Sumberdaya Lokal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDUSTRI PANGAN SEHAT Berbasis Sumberdaya Lokal"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

INDUSTRI PANGAN SEHAT

Berbasis Sumberdaya Lokal

PT Bermitra Abdi SelaraS

Healthy Food Industry Local based Resources

(2)

Investment Plan dari Industri Pangan Sehat (IPS) yang

menghasilkan produk Beras Non Padi (BNP) disusun untuk kepentingan terbatas bagi para investor yang berminat berbisnis yang produktif dan menguntungkan seraya mendukung program peningkatan ketahan pangan di Indonesia.

Analisa investasi difokuskan pada tatanan moduler yang

mengacu pada referensi kelayakan bisnis IPS Skala UKM. Perencanaan investasi ini bersifat moduler sehingga

terdapat fleksibilitas pada waktu menetapkan kapasitas industri pada lokasi dari daerah kerja tertentu. Informasi riset dan teknologi telah mendasari kategori produk BNP sebagai healthy foods.

(3)

Kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia akan

bertambah dari tahun ke tahun sejalan dengan

pertambahan jumlah penduduk yang semakin tinggi. Pangan (terutama beras) yang merupakan komoditas strategis, ketersediaanya secara langsung atau tidak

langsung juga berperan dalam menjaga stabilitas nasional.

Ketersediaan pangan (beras) saat ini tidak semuanya dapat

diakses oleh semua warga masyarakat karena masalah daya beli, jalur distribusi yang mahal, pasokan yang belum memadai dan produksi belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini terlihat dengan masih tingginya kasus gizi buruk dan rawan pangan.

(4)

Faktor kemiskinan sering berkaitan dengan rendahnya

akses terhadap pangan dan berpotensi terjadinya kelaparan dan kekurangan gizi.

 Pada akhir September 2011 jumlah penduduk miskin di Indonesia sebesar 29,89 juta orang (12,36 persen). Jika dilihat kecenderungannya sudah terjadi penurunan, namun masalah kesenjangan sosial makin meruncing di daerah perkotaan dan pedesaan.

 Di sektor pangan, ketergantungan terhadap beras meluas, konsumsi beras di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia.

 Rata-rata konsumsi beras nasional tahun 2010 adalah 139,15 kg per

kapita/tahun dan diperkirakan menjadi 113,48 kg per kapita/tahun tahun 2011. (Malaysia: 80 kg/orang/tahun, Thailand: 90 kg/orang/tahun dan Jepang: 60 kg/orang/tahun atau rata-rata dunia 60 kg per kapita/tahun.

(5)

Dengan demikian, pasokan beras harus dicukupi dengan

segera melalui peningkatan produksi padi dan penganeka-ragaman sumber pangan beras non padi dan non gandum.

 Industri skala besar yang dioperasionalkan beriringan dengan industri-industri skala kecil dan menengah,

diperlukan untuk membuat bahan pangan berupa beras artificial dari bahan baku non padi dan non gandum di seluruh pelosok tanah air.

Industri Pangan Sehat (IPS) dibangun sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan produksi padi sawah, ketergantungan impor dan pemerataan pangan di seluruh

wilayah Indonesia.

(6)

Beras Non Padi (BNP):

produk pangan yang berkarakteristik dan berfungsi sebagai “Beras”, yang dibuat dari sumber pati atau

karbohidrat lokal non padi dan non gandum, dengan harga yang terjangkau serta kualitas gizi yang mencukupi.

(7)

Jenis Produk:

1. BNP Regular;

beras non padi yang berkecukupan gizinya, namun harganya terjangkau masyarakat luas sejalan dengan pengadaan program pangan untuk rakyat miskin (Pangkin)

2. BNP Medium;

beras non-padi untuk bahan pangan sehat bagi anak sekolah, rumah sakit serta pencegahan gizi buruk bagi balita dan ibu menyusui.

3. BNP Premium;

beras non padi yang memiliki fungsional tertentu dengan

ingridient spesifik termasuk flavour dan fragrance untuk segmen konsumen menengah ke atas.

(8)

Teknologi penggolahan menggunakan tween screw

extruder dengan dye sesuai dengan bentuk beras yang diinginkan. Proses pengolahan diarahkan ke non puffing ekstrusion. Proses ini dapat dilakukan dengan

menggunakan non puffing tween screw extruder atau dengan mengatur kondisi proses dan formulanya.

Pada saat sekarang, alat dan mesin industri masih di impor

dari China dan Eropa. Namun dalam jangka panjang, dapat diproduksi oleh industri alat-mesin dalam negeri dan

membentuk badan usaha tersendiri dengan kerjasama perusahaan sumber teknologi di luar negeri.

(9)

Produk dan Teknologi

Bahan Baku

(pati-karbohidrat)

Dry Mixing Pragelatining Hot Extrusion

Drying Polishing

Packing-Labelling

Vitamin/mineral Air

Mixer Mixer Extruder

Continous dryer Screener

(10)

1.

Open Market

;

 Produk BNP Premium untuk pasar pangan sehat bagi segmen konsumen menengah ke atas, yang di perdagangkan melalui toko pangan sehat atau retail yang didukung promosi terpusat.

Catatan:

Untuk BNP premium jika mengalami permintaan yang tinggi dengan mutu dan harga bersaing tidak menutup kemungkinan dapat diekspor, misalnya ke negara-negara di Afrika.

2.

Captive Market

;

 Produk BNP Reguler seperti untuk pangan miskin (pangkin), pangan darurat dan pangan cadangan untuk daerah tertinggal/terpencil. Untuk fungsi off taken produk BNP dapat ditangani Kepala Daerah

Kabupaten/Kota terkait dengan program ketahanan pangan setempat.

3.

Institutional Market

;

 Produk BNP Medium untuk untuk pencegahan gizi buruk bagi anak sekolah, rumah sakit serta balita dan ibu menyusui.

(11)

 Analisa investasi difokuskan pada tatanan moduler yang mengacu pada referensi kelayakan bisnis IPS Skala UKM.

 Perencanaan investasi ini bersifat moduler sehingga

terdapat fleksibilitas pada waktu menetapkan kapasitas industri pada lokasi dari daerah kerja tertentu. Informasi riset dan teknologi telah mendasari kategori produk BNP sebagai healthy foods.

 Sebagai Narasumber Teknologi IPS adalah Prof. Dr. Slamet Budijanto dari Technopark IPB, dan untuk kegiatan

pengembangan masyarakat didukung oleh Dr.Lala

Kolopaking dari Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB.

(12)

Industri Pangan Sehat (IPS) dibangun dengan model

bisnis jaringan laba-laba (

moduler

), yaitu:

 industri induk pengembang teknologi dan resep pangan sehat menjadi pusat pengembangan bisnis dan jaringan informasi, pemasaran dan distribusi serta pengendali teknologi industri-industri skala kecil dan menengah di seluruh wilayah Indonesia.

 Adapun untuk setiap modul UKM, dapat mempunyai badan hukum bisnis tersendiri atau mengelompok.

(13)

Rencana Investasi

# Deskripsi Kebutuhan Investasi

(x 1000 Rp) A. Biaya Investasi Perijinan, perencanaan 150.000 Lahan 1.250.000 Bangunan-konstruksi 1.494.280 Furnitur Kantor 24.750 Perlengkapan ICT 57.000 Kendaraaan 635.000

Mesin & Peralatan Produksi 5.755.000

Fasilitas QC 220.000

Jasa konstruksi & instalasi 297.540 Biaya tak terduga 96.636

(14)

Rencana Investasi

# Deskripsi Kebutuhan Investasi

(x 1000 Rp) B. Biaya Operasional ( 1,5 bulan)

1. Biaya Tetap Upah-Gaji

• Administrasi 278.250

• Produksi 73.500 Pemasaran & promosi 298.591

R&D 187.404

Perawatan pabrik 24.894 2. Biaya Variabel

Bahan baku & penunjang 2.985.908 Utilitas & BBM 628.745 Lain-lain (umum, tak terduga) 133.435

(15)

Rencana Investasi

# Deskripsi Kebutuhan Investasi

(x 1000 Rp)

C. Aktivitas Penunjang

Uji coba bahan baku 250.000 Uji coba produk 200.000

Sosialisasi 50.000 Training Teknis 50.000 Pemberdayaan Masyarakat 150.000 D. Project Management 500.000 Total Pembiayaan 15.790.933

(16)

 Analisis Kelayakan Usaha berdasarkan:

1. Produk BNP Reguler (Harga jual Rp. 6.000-8.000 per Kg),

2. BNP Premium (Harga jual Rp. 15.000-20.000 per Kg)

3. Kapasitas produksi 14 ton/hari.

 Hasil analisa investasi adalah: LAYAK dengan indikator kelayakan usaha sebagai berikut:

1. Laba bersih per tahun (Rp) Rp. 6,451,634,592

2. Net Profit Margin (%) 13,84%

3. NPV (Rp) Rp. 8,096,167,296

4. IRR (%) 37,3%

5. Net B/C 1,51

6. PBP (tahun) 3,19 tahun

7. BEP (tahun) 2,27 tahun

8. BEP (ton) 9,553 ton

(17)

Kelembagaan dan bentuk kerjasama Industri Pangan Sehat yang melibatkan 4 (empat) stakeholders, yaitu:

1. Investment and Business Development (IBD)

 Investasi industri dan pelaku industri (manajemen IPS)

2. Investment for Farming System (IFS)

 Investasi kebun inti dan usaha tani komoditi untuk bahan baku IPS, bermitra dengan kelompok tani pedesaan.

3. Market and Financial Arranger (MFA)

 Penetapan pembeli khusus (captive) dan pengaturan serta pembiayaan usaha dengan lembaga keuangan.

4. Technology and Network Development (TND)

 Penjaminan teknologi dan jaringan kerjasama dengan lembaga riset pemerintah dan perguruan tinggi.

(18)

Untuk merealisasikan projek IPS Moduler, maka

keterkaitan antar elemen/para pihak dapat dilihat

pada gambar berikut.

(19)

Pada bisnis prosesnya, dapat dilakukan pembentukan

Perseron Terbatas yang mengkombinasikan antara saham pembiayaan dengan input teknologi.

 Sebagai penjaminan teknik industri dan mutu produk, maka pada sumber iptek diposisikan melalui BASS Food Industry Division dan Center for System sebagai pemegang saham 30-40% sesuai kesepakatan dengan investor.

(20)

Dalam operasionalisasinya, IPS Moduler dapat merujuk

pada skema kemitraan seperti terlihat di gambar berikut:

(21)

 Meskipun IPS Moduler pada hakekatnya adalah

berlandaskan kaidah bisnis (enterprise), namun sebenarnya mempunyai misi sosial terutama pada aspek kesehatan

masyarakat, ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan petani.

 Oleh karena itu peran pemerintah daerah sangat

diperlukan, dan pada daerah-daerah yang potensial, dapat dirancang public-private partnership dengan bisnis model seperti pada gambar berikut.

(22)

 Model bisnis sosial ini dapat diprioritaskan di daerah tertinggal, pulau-pulau terpencil maupun daerah

perbatasan.

 Program pemerintah yang terkait bisa dari PNPM-Mandiri, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga dari PKK dan PKBL-BUMN.

 Sedangkan dari swasta bisa terkait dengan CSR ataupun Community Development, termasuk dana hibah sosial dari negara donor.

(23)

Bisnis Model

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kertas indikator dari ekstrak temulawak dapat digunakan sebagai bahan alami untuk pembuatan kertas indikator asam basa karena mengalami

Sampai pada tanggal 20 Januari 2016, nyeri dada yang pasien rasakan semakin sering dan semakin sakit, sehingga keluarga pasien mengantarkan pasien ke RS Kota Mataram untuk

Sehingga KUHAP memberikan wewenang pada praperadilan untuk memeriksa keabsahan upaya paksa yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, karena tindak lanjut dari

1) Sikap Kesunguh-sunguhan salah satu sumber sukses Jepang.. Rakyat Jepang sejak dahulu kala mempunyai satu sikap hidup yang dinamakan Makoto (真) atau dapat diterjemahkan

Peubah ini berpengaruh positif dan sangat nyata terhadap daya dukung lahan. Hal ini rnenunjukkan semakin luas ladang yang ada di desa-desa pada kawasan DAS.. Tiworo

Metode dekomposisi diperkenalkan pertama kali oleh Adomian (1989,1994) yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan- persamaan fungsional linear dan nonlinear, seperti

Dalam rangka pemenuhan tenaga pendamping pelaksanaan Program Pamsimas II untuk pendampingan penyiapan desa-desa sasaran di Kabupaten/Kota Baru, maka dengan ini kami mohon

Berbeda dengan penelitian Musyarrofah (2015) yang menganalisis reaksi pasar modal sebelum dan sesudah peristiwa reshuffle kabinet kerja Jokowi jilid I 12 Agustus 2015