• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif merupakan penelitian khusus objek yang tidak dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif merupakan penelitian khusus objek yang tidak dapat"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

68

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian kualitatif merupakan penelitian khusus objek yang tidak dapat diteliti secara statistik atau cara kuantifikasi (Suwandi, 2008:1). Penelitian kualitatif biasanya digunakan meneliti peristiwa sosial, gejalan ruhani, dan proses tanda berdasarkan pendekatan nonpositivis. Misalnya, kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial, keagamaan, atau hubungan kekerabatan. (Almanshur, 2012:13)

Penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku orang – orang yang diamati. Melalui penelitian kualitatif, peneliti dapat mengenali subjek dan merasakan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari – hari. (Almanshur, 2012:13)

Penelitian kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, dan pemikiran manusia secara individu maupun kelompok. Penelitian kualitatif bersifat induktif. Artinya peneliti membiarkan permasalahan – permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi.

Data dalam penelitian kualitatif dihimpun dengan cara pengamatan yang saksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan – catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen lain. Penelitian kualitatif merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif. (Almanshur, 2012:14)

(2)

Penelitian kualitatif yang menghasilkan berbagai teori ilmu sosial, ilmu kemanusiaan, ilmu perbandingan agama, dan ilmu bahasa kerap kali tidak atau belum dipahami masyarakat. Dalam penelitian kualitatif, peneliti terlibat dalam situasi fenomena yang diteliti sehingga peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatiaannya pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti.

Jika ditilik setiap kejadian yang ada merupakan sesuatu hal yang unik, berbeda dengan yang lain karena berbeda konteksnya. Penelitian kualitatif hanya menghasilkan penemuan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dengan berorientasi pada data lapangan.

Penelitian kualitatif diperluas dan diperdalam dari fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat, dan waktu. Latar sosial tersebut digambarkan sedemikian rupa sehingga dalam melakukan penelitian kualitatif mengembangkan pertanyaan dasar: apa dan bagaimana kejadian itu terjadi; siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut; kapan terjadinya; di mana tempat kejadiannya. Untuk mendapatkan hasil penelitian kualitatif yang terpercaya, masih dibutuhkan beberapa syarat data, cara/ teknik pencarian data, pengolahan data, sampai dengan analisisnya.

Penelitian kualitatif dipilih peneliti sebagai bahan pengamatan objek penelitian karena peneliti ingin mengeksplor fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti langkah kerja, formula suatu resep, pengertian suatu konsep yang beragam, karakteristik suatu barang dan jasa, gambar – gambar, gaya, budaya, model fisik suatu artefak, dan lainnya.

Penelitian kualitatif merupakan suatu proses penyelidikan pemahaman berdasar pada tradisi metodologis terpisah yang mengeksplorasi suatu masalah sosial atau manusia. Peneliti membangun sesuatu yang kompleks, gambaran yang holistik,

(3)

meneliti kata – kata, laporan yang memerinci suatu pandangan dari penutur asli, dan melakukan studi di suatu pengaturan alam.

Penelitian kualitatif kerap kali digunakan merevisi dan mentransformasi sejarah, mengurangi ketidaktahuan akan sejarah, termasuk juga pengalaman dari kelompok etnik dan ras, tingkatan sosial, dan gender. Penelitian kualitatif mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata – kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alami. Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak hanya sebagai upaya mendeskripsikan data, tetapi deskripsi tersebut hasil dari pengumpulan data yang tepat sesuai dengan kecocokkan dari penelitian kualitatif. Pengumpulan data tersebut seperti wawancara mendalam, observasi partisipasi, studi dokumen, dan triangulasi. Sama halnya dengan deskripsi pengambilan analisis data yang sesuai; mulai dari penampilan data, reduksi data, refleksi data, kajian emik, dan etik terhadap data, serta sampai pada pengambilan kesimpulan yang harus memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi berdasarkan ukuran. Ukuran tersebut yaitu; dependability, credibility, transferability, dan confirmability. (Almanshur, 2012:27)

Penelitian kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok, dan beberapa deskripsi untuk menemukan prinsip – prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan yang sifatnya induktif. Artinya, dalam kaitan dengan penelitian, peneliti membiarkan permasalah – permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk intepretasi. Data yang dikumpulkan dengan cara pengamatan secara saksama, mencakup deskripsi dalam

(4)

konteks yang terperinci disertai beberapa fakta lapangan (catatan hasil wawancara, dokumen tambahan).

Landasan peneliti untuk meneliti menggunakan metode penelitian kualitatif adalah filsafat post-positivisme. Post-positivisme disebut sebagai paradigma intepretatif dan konstruktif. Filsafat post-positivisme memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang utuh (holistik), kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal).

Penelitian kualitatif dilakukan pada objek yang berkembang sesuai dengan aslinya (apa adanya),tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika objek tersebut.

Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, orang, atau biasa disebut sebagai human instrument yang memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.

Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitiatif menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara simultan. Tentu selalu menggunakan data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.

Penelitian kualitatif memiliki dua tujuan, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore); kedua, menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan dari penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan penjelasan. Beberapa penelitian memberikan deskripsi situasi yang kompleks dan arah penelitian selanjutnya. Penelitian lain memberikan penjelasan mengenai hubungan antara peristiwa dengan makna, terutama persepsi partisipan.

Burhan Bungin (2003) dalam Ariesto Hadi dan Adrianus Arief yang dikutip dari buku Almanshur (2012:29) ; melihat penelitian kualitatif sebagai penelitian yang

(5)

bersifat naturalistis. Penelitian ini bertolak dari paradigma naturalistis bahwa kenyataan berdimensi jarak. Peneliti dan yang diteliti bersifat interaktif, tidak bisa dipisahkan, merupakan satu kesatuan yang terbentuk secara simultan dan bertimbal balik, tidak mungkin memisahkan sebab dengan akibat, dan melibatkan nilai – nilai. Peneliti kualitatif mencoba memahami bagaimana individu meresapi makna dari dunia sekitarna melalui pengalaman peneliti mengonstruksi pandangannya tentang dunia sekitarnya. Hal inilah yang menentukan bagaimana seorang peneliti kualitatif berbuat.

Karakteristik penelitian kualitatif adalah berupaya mengungkap keunikan individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi tertentu dalam kehidupan sehari – hari secara komprehensif atau holistik dan rinci. (Almanshur, 2012: 32)

Penelitian kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari individu, kelompok, dan masyarakat/ organisasi tertentu dalam konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistik. (Almanshur, 2012:32)

3.2 Sifat/ Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, seperti yang sudah dibahas oleh penulis pada bagian di atas. Dalam membuat karya ilmiah ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan cara deskriptif.

Jenis deskriptif dalam kualitatif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta – fakta dan sifat – sifat populasi atau objek tertentu. Peneliti sudah mempunyai konsep (biasanya satu konsep) dan kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), periset melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta

(6)

indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel.

Dalam penelitian ini, peneliti melihat dari proses pengumpulan materi – materi berita program, “Metro Siang” yang berasal dari berbagai sumber data (website reuters, website forum afp untuk big screen, kantor berita antara, reporter Metro TV, kontributor daerah Metro TV, NTMC POLRI). Kemudian didistribusikan kepada masing - masing desk (politik, ekonomi, sosial, internasional, budaya, keamanan nasional, megapolitan, teknologi, hukum, kriminal, nusantara). Pada saat materi berita sudah berada di desk, maka proses gatekeeping mulai berjalan; seperti mengedit gambar, mengedit naskah berita, dan lain sebagainya. Setelah itu akan didistribusikan kepada produser Metro Siang. Namun semua berita yang sudah dimasukkan kepada dalam rundown “Metro Siang” akan berubah. Kondisi ini disebabkan oleh durasi yang melebihi waktu tayang “Metro Siang”.

Penulisan karya tulis ini selanjutnya akan membahas apa yang menjadi patokan dalam pemilihan berita program “Metro Siang” di Metro TV Jakarta. Strategi pemilihan berita dijelaskan dengan menggunakan teori gatekeeper dan teori hirarki pengaruh. Peneliti tidak luput dalam penjabaran penyusunan pertanyaan yang berdasarkan pada hirarki pengaruh yang dilontarkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese (Kriyantono, 2010:253).

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Moleong, teknik penelitian sebagai salah satu bagian penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat terpenting. Sedangkan menurut Loftland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen dan lain-lain. (Moleong, 2005:11)

(7)

3.3.1 Data Primer

Pengertian dari data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Sugiyono, 2009:225). Data primer penelitian ini diperoleh dari pemahaman yang lebih mengenai permasalahan bagaimana analisis strategi pemilihan berita di program “Metro Siang”, Metro TV Jakarta. Peneliti menggunakan observasi, wawancara serta jawaban terbuka sesuai dengan argumentasi dari informan, seperti ; Eksekutif Produser “Metro Siang”, Produser “Metro Siang” dan Kepala Produksi Berita Metro TV. Dalam membuat keberhasilan wawancara dengan para informan di atas, peneliti membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat yang sesuai dengan perjanjian yang bertempat di Metro TV Jakarta.

Sebagai tambahan dalam penjelasan mengenai data primer karya ilmiah ini, berikut penjabaran beberapa teknik yang akan dipakai peneliti melakukan dalam melakukan penelitian :

1) Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewancara dengan informan atau yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawancara sekaligus dia bertindak sebagai pemimpin dalam proses wawancara tersebut. Dia pula berhak menentukan materi yang akan diwawancarai serta kapan dimulai dan diakhiri. Namun kadang kala informan pun dapat

(8)

menentukan perannya dalam hal kesepakatan mengenai kapan waktu wawancara mulai dilaksanakan dan diakhiri. Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara informan adalah orng yang diperkirakan menguasai dan memahami data informasi atau pun fakta dari suatu objek penelitian. Materi wawancara adalah tema yang ditanyakan kepada informan, berkisar antara masalah atau tujuan penelitian. Metode wawancara mendalam (in-depth interview) adalah sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara. Tujuan wawancara, peran informasi, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Sesuatu yang amat yang amat berbeda dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian, hal mana kondisi ini tidak pernah terjadi pada wawancara pada umumnya. (Kriyantono, 2006:100-109)

2) Observasi

menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utama. Observasi partisipasi yang dimaksud adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. (Kriyantono, 2006: 110-119)

(9)

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. (Sugiyono, 2009:225). Dalam mencatat percakapan wawancara, peneliti menggunakan alat rekaman suara (tape recorder). Selain wawancara, peneliti menggunakan data sekunder seperti; data tertulis di tempat penelitian atau data yang diperoleh dari Metro TV, serta melakukan observasi untuk membuat tambahan data dan menyempurnakan hasil karya ilmiah ini.

3.4 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan yang dikutip dari buku Sugiyono (2009:244) yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan – bahan lain, sehingga dapat dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data yang dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit – unit, melakukan sintesa (definisi konsep), menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Dalam kutipan dari buku Sugiyono (2009:244); Susan Stainback, mengemukakan bahwa “analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif. Analisis digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi”.

Jadi yang dimaksud analisis data yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit – unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

(10)

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2009:244).

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. (Moleong, 2005:247)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis (methode off narrative analysis). Inti dari metode ini adalah kemampuannya untuk memahami identitas dan pandangan dunia seorang dengan mengacu pada cerita - cerita (narasi) yang ia dengarkan ataupun tuturkan di dalam aktivitasnya sehari - hari (baik dalam bentuk gosip, berita, fakta, analisis dan sebagainya, karena semua itu dapat disebut sebagai ‘cerita’). Fokus penelitian dari metode ini adalah “cerita - cerita yang didengarkan” di dalam pengalaman kehidupan manusia sehari - hari. Di dalam cerita atau narasi, kompleksitas cultural kehidupan masyarakat ditangkap dan dituturkan dalam bahasa. Dalam arti ini cerita bukan hanya menjadi cerita saja, melainkan menjadi bagian dari penelitian untuk memahami manusia dan dunianya secara tetap membandingkan satu dengan data yang lainnya, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori lainnya. (Webster dan Metrova, 2007:13)

Hasil wawancara mendalam terhadap informan, dikategorikan dalam kategori analisis, yaitu:

1) Konsep program “Metro Siang”.

2) Pengaruh individu, rutinitas media, organisasi, ekstra media, ideologi. 3) Strategi pemilihan berita program “Metro Siang”.

(11)

3.5 Keabsahan Penelitian

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi akurasi dari penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:

(Bryman, 2008: hal 376)

A. Kredibilitas (Credibility), yaitu apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari non - kualitatif . Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik observasi secara terus - menerus dan sungguh-sungguh, sehingga peneliti semakin mendalami fenomena sosial yang diteliti seperti apa adanya. Peneliti juga melakukan transkrip dari wawancara, kemudian dari wawancara ke dalam tahapan coding, mulai dari open coding, axial coding dan selective coding, sehingga bisa dianalisis dengan akurat.

B. Transferabilitas (Transferabilty), yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. Konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sample yang secara representatif mewakili yang populasi itu. Dalam penelitian ini kualitas transferability menyajikan data deskriptif lebih

(12)

lengkap, misalnya melalui latar belakang informan, jawaban dari pertanyaan wawancara, peran informan dalam perusahaan dan lain - lain. C. Ketergantungan (Dependability), yaitu apakah hasil penelitian mengacu

pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep - konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Pada penelitian ini dapat dikatakan dependability atau ketergantungan pada penelitian in dilakukan secara cermat dan berhati - hati menggunakan data yang dapat dipercaya. Serta secara konsisten mendapatkan data dari wawancara langsung ataupun observasi langsung dari lapangan. Kemudian penelitian ini ditarik kesimpulannya dengan menggunakan metode penelitian yang tepat.

D. Konfirmabilitas (Confirmability), yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya di mana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan memperlihatkan hasil penelitian pada informan yang kemudian dikonfirmasikan oleh informan agar hasil dapat lebih objektif.

3.6 Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian

Setiap penelitian untuk pemula memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan yang bisa membuat penelitian ini tidak sebagaimana yang diinginkan. Keterbatasan dan kelemahan yakni:

1. Jawaban yang disampaikan informan terkadang ada beberapa yang kurang konkrit dan ada beberapa istilah media yang tidak diketahui peneliti.

2. Keterbatasan waktu informan sehingga perlu waktu lain untuk melakukan

(13)

3. Adanya kesulitan dalam analisa, karena data yang diperoleh cukup berkembang dari teori yang menjadi patokan sehingga peneliti kadang bersifat subjektif dalam menginterpretasikan dan mengintegrasikan materi yang ada.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa Laba per lembar saham (Earning per Share) dapat menunjukan tingkat kesejahteraan perusahaan, jadi apabila laba per lembar saham (Earning

Sebagai suatu pedoman, maka dapat dirumuskan bahwa perubahan-perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat,

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Hal ini dapat terjadi melalui dua mekanisme yaitu diawali dengan terjadinya hipertrofi ventrikel kiri yang menyebabkan kepayahan otot jantung dalam memompa, maupun

Metode yang digunakan untuk steganografi dalam penelitian adalah Low Bit Encoding dengan enkripsi

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler