• Tidak ada hasil yang ditemukan

Good Corporate Governance GCG (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Good Corporate Governance GCG (1)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Good Corporate

Governance (GCG)

1. Tessa Novia Yaseli

(023120017)

2. Anggita Desy Irjapurnamasari

(023120032)

3. Desire Belinda Putri

(023120037)

4. Kevin Pradana Makmur

(023120051)

(2)

Munculnya Good Corporate Governance

(GCG)

Joel Balkan

Perusahaan (korporasi)

Relative tidak

jelas

Relative tidak

jelas

institusi ekonomi

dunia yang amat

dominan

institusi ekonomi

dunia yang amat

dominan

(3)

Tata Kelola

Perusahaan

yang buruk

Tata Kelola

Perusahaan

yang buruk

Krisis Ekonomi

Krisis kepercayaan

investor

akibatnya

Runtuhnya

suatu

perusahaan

(4)

Cangkupan GCG

hak-hak para pemegang saham (shareholders) dan

perlindungannya

peran para karyawan dan pihak-pihak yang

berkepentingan (stakeholders) lainnya

pengungkapan (disclosure) yang akurat dan tepat waktu

transparansi terkait dengan struktur dan operasi

perusahaan

tanggungjawab dewan komisaris dan direksi terhadap

(5)
(6)

“Good Corporate Governance yang

dimaksudkan agar tata kelola perusahaan baik

sehingga bisa meminimalisir praktek-prakter

kecurangan. Mekanisme yang mengarahkan

dan mengendalikan suatu perusahaan agar

operasional perusahaan berjalan sesuai

dengan harapan”

GCG

(7)

Istilah “Corporate Governance”

Cadbury Committee

dalam

Cadbury Report

di Inggris (1992)

Good Corporate Governance

sebagai seperangkat

peraturan yang mengatur hubungan antara

pemegang saham, pengurus (pengelola)

perusahaan,pihak kreditur, pemerintah, karyawan

serta para pemegang kepentingan internal dan

(8)

Konsep GCG

1. Wadah

Organisasi (Perusahaan, Sosial, Pemerintah)

2. Model

Suatu, sistem, proses, dan seperangkat peraturan, termasuk

prinsip-prinsip, serta nilai-nnilai yang melandasi praktik binis

yang sehat.

3. Tujuan

a. Meningkatkan kinerja organisasi

b. Menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku

kepentingan

c. Mencegah dan mengurangi manipulasi serta kesalahan

yang signifikan dalam pengelolaan organisasi

d. Meningkatkan upaya agar para pemangku kepentingan

tidak dirugikan

4. Mekanisme

Mengatur dan mempertegas kembali hubungan, peran,

wewenang, dan tanggung jawab :

a. Dalam arti sempit : antar pemilik/pemegang saham,

dewan komisaris, dan dewan direksi

(9)

Prinsip Good Corporate Governance

(GCG)

Menurut Organization for Economic Coorporation and Development –

OECD(dalam Sukrisno Agoes, 2006) mencakup lima bidang utama, yaitu :

1.Hak-hak pemegang saham (stockholders) dan perlindungannya

2.Peran para karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders)

lainnya

3.Pengungkapan (disclosure) yang akurat dan tepat waktu

4.Transparansi terkait dengan struktur dan operasi perusahaan

5.Serta tanggung jawab dewan (Dewan Komiaris dan Dewan Direksi)

terhadap perusahaan, pemegang sahham, dan pihak-pihak yang

berkepentinngan lainnya.

Secara ringkas, prinsip-prinsip tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :

Perlakuan yang setara antar pemangku kepentingan (

Fairness

)

Transparansi (

Transparency

)

(10)

Kerangka tata

kelola

perusahaan

harus

dikembangkan

dengan tujuan

untuk

berdampak

pada kinerja

ekonomi.

Kerangka tata

kelola

perusahaan

harus

dikembangkan

dengan tujuan

untuk

berdampak

pada kinerja

ekonomi.

Pengawas, pihak berwenang, dan penegak hukum harus memiliki

wewenang, integritas untuk memenuhi tugas

mereka secara profesional Pengawas, pihak berwenang, dan penegak hukum harus memiliki

wewenang, integritas untuk memenuhi tugas

mereka secara profesional Persyaratan

hukum dan peraturan yang mempengaruhi

praktik tata kelola perusahaan harus konsisten

dengan aturan hukum, transparan, dan

dapat dilaksanakan.

Persyaratan hukum dan peraturan yang mempengaruhi

praktik tata kelola perusahaan harus konsisten

dengan aturan hukum, transparan, dan

dapat dilaksanakan.

Pembagian

tanggung

jawab antara

otoritas yang

berbeda

harus jelas.

Pembagian

tanggung

jawab antara

otoritas yang

berbeda

harus jelas.

Dasar GCG yang efektif

(11)
(12)

Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance

(GCG) menurut Tjer dkk (2003)

Para insvestor institusional lebih

menaruh kepercayaan

terhadap perusahaan-perusahaan di Asia yang telah menerapkan GCG

Ada indikasi keterkaitan antara

terjadinya krisis finansial dan

krisis

berkepanjangan di Asia dengan lemahnya tata kelola perusahaan

Internasionalisa si pasar – termasuk liberalisasi pasar para finansial dan

(13)

Tujuan dan Manfaat Good Corporate

Governance (GCG) menurut Tjer dkk (2003)

Menjadi dasar bagi

berkembangnya sistem nilai baru yang lebih sesuai

dengan lanskap bisnis yang kini

telah banyak berubah

Dapat

(14)

Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance (GCG) menurut Siswanto

Sutojo dan E. John Aldridge (2005: 5-6)

Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham dan para anggota non-pemegang saham yang bersangkutan

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja dewan pengurus atau board of directors dan manajemen perusahaan

Meningkatkan mutu hubungan board of directors dengan manajemen senior perusahaan

Mengurangi agency cost

Meningkatkan nilai saham perusahaan

(15)

Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance (GCG)

menurut Indra Surya dan Ivan Yustiavandana (2007)

Memudahkan akses

terhadap investasi

domestik maupun

asing

Mendapatkan biaya

modal (cost of capital)

yang lebih murah

Memberikan

keputusan yang lebih

baik dalam

meningkatkan kinerja

ekonomi perusahaan

Meningkatkan

keyakinan dan

kepercayaan dari para

pemangku kepentingan

terhadap perusahaan

Melindungi direksi dan

komisaris dari tuntutan

(16)

GCG dan hukum perseroan di Indonesia

Menyetujui dan menetapkan Anggaran Dasar Perusahaan (Pasal

19 ayat 1)

Menyetujui dan menetapkan Anggaran Dasar Perusahaan (Pasal

19 ayat 1)

Menyetujui penambahan dan pengurangan modal

Perseroan (Pasal 41 ayat 1 dan Pasal 44

ayat 1) Menyetujui dan

mengesahkan laporan tahunan termasuk laporan

keuangan Direksi serta laporan tugas

pengawasan Komisaris (Pasal 69)

Menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih, penyisihan

cadangan dan dividen, serta dividen interim (Pasal 71 dan Pasal

72)

Menyetujui penggabungan,

peleburan, pengambilalihan atau pemisahan, pengajuan

pailit, perpanjang jangka waktu berdirinya, dan pembubaran perseroan

(Pasal 89)

Menetapakan besarnya gaji dan tunjangan anggota Direksi dan Komisaris (Psala 96 dan

Pasal 113)

Menyetujui pengangkatan

dan

pemberhentian anggota Direksi dan Komisaris

(Pasal 94 dan Pasal 111)

(17)

GCG dan hukum perseroan di Indonesia

Wewenang, tugas dan tanggung jawab dari

Dewan Komisaris

Melakukan tugas dan tanggung jawab pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada

umumnya, dan memberikan nasehat kepada Direksi (Pasal 108

dan Pasal 114).

Bertanggung jawab rentang secara pribadi

atas kerugian perseroan bila yang bersangkutan atau lalai

dalam menjalankan tugasnya (Pasal 114 ayat 3 dan ayat 4).

Bertanggung jawab renteng secara pribadi atas kepailitan perseroan

bila disebabkan oleh kesalahan dan kelalian dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberi

nasehat (Pasal 115)

Diberi wewenang untuk membentuk

komite yang diperlukan untuk mendukung tugas

(18)

GCG dan hukum perseroan di Indonesia

Wewenang, tugas dan tanggung jawab dari

dewan direksi

Menjalankan pengurusan perseroan

untuk kepentingan perseroan sesuai

(Pasal 92)

Bertanggung jawab renteng dan penuh secara pribadi atas kerugian perseroan bila

yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam

menjalankan tugasnya (Pasal 97)

Mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan (Pasal

98)

Wajib membuat daftar pemegang saham, risalah RUPS,

dan risalah rapat direksi (Pasal 100 ayat

1a)

Wajib membuat laporan tahunan (Pasal 100 ayat 1b)

Wajib memelihara seluruh daftar, risalah,

dokumen keuangan dan dokumen perseroan lainnya ditempat kedudukan

Perseroan (Pasal 1c dan Pasal 2)

Wajib meminta peesrtujuan RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan

(19)

Organisasi khusus dalam penerapan GCG

Komisaris

Independ

en

Direktur

Independ

en

Komite

Audit

Sekreta

ris

Perusah

(20)

8 GCG dalam BUMN

Tujuan GCG diatur dalam BUMN

Memaksimalkan nilai BUMN dengan cara meningkatkan prinsip

keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung

jawab, dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional

Mendorong pengelolaan BUMN secara professional,

transparan, dan efesien, serta

memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemendirian organ

Mendorong agar organ dalam membuat keputusan dan

menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang

tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab social

BUMN terhadap para pemangku kepentingan

(21)

8 GCG dalam BUMN

Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian

nasional

(22)

GCG dalam pengawasan pasar modal di Indonesia

Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan

Bursa Efek Lembaga Kliring Investor

(23)

GCG perbankan Indonesia

Prosedur pengelolaan

melalui penerapan prinsip

transparansi, akuntabilitas,

tanggung jawab,independe

nsi dan kesetaraan

Tujuan

implementasi GCG

Jumlah komposisi, kriteria dan independensi Dewan Komisaris

Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi Dewan Direksi

Komite Auditor Eksternal Ketaatan, Fungsi dan Internal

Implementasi Management

(24)

GCG perbankan Indonesia

Ketentuan Dana Strategis BankRencana Transparansi Aspek Kondisi Bank

Konflik Kepentingan dan Pelaporan

Internal Laporan dan

Asesmen Implementasi GCG

Laporan dan Asesmen

Implementasi GCG Sanksi-sanksi

Ketentuan Peralihan

(25)

Referensi

Dokumen terkait

(5) Jumlah pajak yang terutang dalam SKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 3) dikenakan sanksi administratif berupa kenaikan sebesar 25% (dua

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) Bagaimanakah peningkatan keaktifan pada siswa kelas VII A

Ciamis 13021402010300 RAHMMAWATI TK AZ-ZAHRA Guru Kelas PAUD/TK 6 MENGULANG KE-2 URAIAN FIS.12.. PELAKSANAAN UJIAN: MINGGU, 15

Peneliti didampingi guru kelas (Hanny,S.Pd) ikut mengamati dikelas. Adapun tema yang diajarkan adalah alam sekitar dan tubuh. Pada pembelajaran diberikan cerita/dongeng dengan

Analisis ekonomi pada usahatani kentang yaitu jenis biaya yang digunakan, jumlah produksi dan nilai produksi, pendapatan, kelayakan usahatani kentang hingga

Schipani mencatat bahwa ada lima prinsip utama Freire untuk pendidikan orang dewasa: (1) pendidikan tidak pernah netral, (2) isi harus mencerminkan pengalaman dan

kemandirian belajar dalam kategori cukup. Pada siklus I kemandirian belajar siswa dalam kategori rendah sebanyak 1 orang, kemandirian belajar dalam kategori cukup sebanyak 6 orang

Vinasse adalah produk sampingan utama yang dihasilkan selama distilasi bioetanol (etil alkohol) dari fermentasi tetes tebu (molase). Sehingga vinasse dapat digunakan sebagai