ABSTRAK
Implementasi Program RASKIN di Kampung Sorendiweri Kabupaten Supiori
Lazarus Ramandey
Universitas Cenderawasih Jayapura [email protected]
Kelancaran penyaluran beras Raskin sangat tergantung dari disiplin seluruh pelaku yang terlibat dalam Raskin. Salah satu yang terpenting adalah kelancaran pembayaran. Keluarga penerima harus lancar membayar uang beras kepada petugas di titik distribusi. Petugas di titikdistribusi harus lancar dan segera menyetor uang hasil penjualan beras Raskin ke Dolog/Sub dolog, yang selanjutnya harus segera disetor ke pusat. Penundaan pembayaran hasil penjualan beras Raskin tidak dibenarkan. Karena apabila ada ketidak lancaran dari salah satu titik tersebut akan menyebabkan kelambatan penyaluran Raskin berikutnya. Adapun tujuan yang penulis gunakan dalam penulsan ini adalah sebagai berikut : a) Untuk mengetahui implementasi kebijakan beras miskin untuk rumah tangga miskin di Kampung Sorendeweri Distrik Supiori Timur Kabupaten Supiori: dan b) Untuk mengetahui pemberian beras miskin terhadap rumah tangga miskin di Kampung Sorendeweri Distrik Supiori Timur Kabupaten Supiori. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Berdasarkan agreggasi rekapitulasi quisioner pada variabel pemberian beras miskin terlihat bahwa sebesar 21,66 (80,05%) responden dibandingkan dengan kategori jawaban tidak (kurang baik) yang hanya memperoleh prosentase rata-rata sebesar 6,34 (19,95%) responden. Hal ini didukung oleh jawaban responden yakni sebanyak 80,05% berpendapat baik. Dari rekapitulasi jawaban mengenai variabel implementasi kebijakan diatas terlihat bahwa rata-rata jawaban responden sebanyak 22,67 (84,51%) responden dibandingkan dengan kategori jawaban tidak (kurang baik) yang hanya memperoleh prosentase rata-rata sebesar 4,33 (15,49%) responden. Dengan demikian, maka dapat dinyatakan bahwa implementasi kebijakan pada Kampung Sorendeweri Distrik Supiori Timur Kabupaten Supiori yang diukur melalui aspek ukuran dan tujuan kebijakan, sumberdaya serta sikap tergolong baik. Hal ini didukung oleh jawaban responden yakni sebanyak 84,51% berpendapat baik. Dari hasil analisis hubungan evaluasi kinerja pegawai dengan sasaran kinerja pegawai (SKP), dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan hubungan yang signifikan antara evaluasi kinerja pegawai terhadap Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) pada Bagian Kepegawaian Kantor Badan Pengelolaan Pedapatan Daerah Provinsi Papua dalam hal ini terlihat dari evaluasi kinerja pegawai dan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang dihasilkan sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu tergolong sangat baik. Artinya bahwa apabila evaluasi kinerja pegawai arir yang dimiliki oleh para pegawai baik maka Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang dihasilkan pun akan baik pula.