• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MANAJEMEN KEUANGAN PADA SMA NEGERI 1 INDRA JAYA KABUPATEN ACEH JAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EFEKTIVITAS MANAJEMEN KEUANGAN PADA SMA NEGERI 1 INDRA JAYA KABUPATEN ACEH JAYA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

- 1 Volume 6, No. 1, Februari 2018

EFEKTIVITAS MANAJEMEN KEUANGAN PADA SMA NEGERI 1 INDRA JAYA

KABUPATEN ACEH JAYA

Muhammad Nasir1, Yusrizal2, Murniati, AR2

1 Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2 Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Indonesia

Koresponden: mnasier22@yahoo.com

ABSTRACT: Finance in the education sector in schools is essential. Therefore money need to be managed

effectively and efficiently in order to help meet the goals of education. The approach used in this study is a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques used were observation, interview and documentation. Subjects of this study were principal, vice principals, treasurers and teachers. The main purpose of this study was to determine the relevance of financial planning system, the mechanism of financial processes and financial accountability. For the data analysis, this study used descriptive techniques which the implementation was done in three flow of activities, that is, data reduction, data presentation, and conclusion or verification. The results showed that: (1) The relevance of the planning system of school finance plan was agree with the school plan as a whole, both short-term plan and the medium-term. The short-term plans is one-year plan, while the medium-term plan is 4-year plan; (2) Financial planning was focused on the existing budget, that is, School Finance Assistant, and School Budget Planning (RKAS) was compiled based on school strengths in education; (3) The mechanism of financing process was carried out by analyzing the cost per item or per unit of activity, by managing the budget item, that is, the classification of the budget to finance a particular activity. To analyze the cost per item of activity, it needs to create a Budget Plan (RAB) of any activity, so that it finds how much the cost needed by matching the other balanced or no-balanced activities in accordance with the priority scale, and (4) the financial accountability was done by the principal assisted by treasurer, which is reported to government, especially to Regional Education Office.

KEYWORDS: effectiveness, management, finance.

ABSTRAK: Keuangan dalam pendidikan disuatu sekolah merupakan hal yang esensial. Oleh karena itu uang perlu dikelola denga efektif dan efisien agar membantu pencapaian tujuan pendidikan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskritif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan: observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara dan guru. Tujuan utama penelitian ini adalah: untuk mengetahui relevansi sistem perencanaan keuangan, mekanisme proses keuangan dan pertanggungjawaban keuangan. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang penerapannya dilakukan dalam tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Relevansi sistem perencanaan keuangan sekolah disesuaikan dengan rencana sekolah secara keseluruhan, baik rencana jangka pendek maupun jangka menengah. Rencana jangka pendek berupa rencana 1 (satu) tahunan, sedangkan rencana jangka menengah untuk 4 (empat) tahunan pendidikan; (2) Mekanisme proses pembiayan dilakukan dengan cara menganalisis biaya per item atau per unit kegiatan, dengan cara mengatur mata anggaran-mata anggaran, yaitu klasifikasi anggaran untuk membiayai suatu kegiatan tertentu. Menganalisis Kebutuhan biaya per item aktivitas adalah dengan membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap aktivitas sehingga terlihat berapa biaya yang diperlukan dengan mencocokkan dengan aktivitas lain seimbang atau tidak seimbang sesuai skala prioritas dan mendesak dan (3) Pertanggungjawaban keuangan dilakukan oleh kepala sekolah yang dibantu oleh bendahara dalam pembuatan pelaporannya, yang akan dilapor ke pemerintah khususnya Dinas Pendidikan setempat

(2)

- 2 Volume 6, No. 1, Februari 2018 PENDAHULUAN

Pendidikan memegang peranan penting dari tujuan hidup yang hendak dicapai oleh seseorang agar selamat menempuh kehidupan. Setiap manusia dan masyarakat, mendasarkan pada landasan pemikiran tertentu. Masalah keuangan dalam pendidikan disuatu sekolah merupakan hal yang esensial. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai manager pendidikan harus mampu dan pandai serta memahami secara lengkap tentang hal-hal yang berhubungan dengan keuangan. Persoalan pendidikan yang baik akan menjadi komplek apabila dimasukkan kedalam variabel keuangan. Karena itu kepala sekolah harus memiliki ketrampilan kepemimpinan dalam upaya pengelolaan keuangan sekolah yang efektif. Uang itu termasuk sumber daya yang langka dan terbatas. Oleh karena itu uang perlu dikelola dengan efektif dan efisien agar membantu pencapaian tujuan pendidikan.

Dengan demikian, manajemen keuangan perlu dilakukan secara transparan atas dasar konsep value for money untuk menciptakan akuntabilitas publik. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu proses pembelajaran, pemerintah pusat maupun daerah terus meningkatkan biaya pendidikan. Sejalan dengan ini Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1) menyatakan: Bahwa: “dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan da minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Menengah Umum masih sangat terbatas, baik dalam besarnya maupun pengelolaannya.

Dalam perkembangannya konsep administrasi/manajemen telah banyak mengalami perubahan, baik dalam subtansinya maupun dalam bidang kajiannya. Menurut Uhar

(2010), ”istilah pendidikan administrasi pendidikan sering dimaknai dalam kegiatan catat-mencatat berkaitan dengan pendidikan, namun dewasa ini administrasi pendidikan sering dipandang sama dengan manajemen yang berimplikasi pada bidang kajian dan riset yang makin luas berkaitan dengan bagaimana bidang pendidikan dikelola dalam mencapai tujuan

pendidikan”. Menurut Sagala (2012), bahwa:

”Perencanaan berfungsi menentukan tujuan. Pengorganisasian berfungsi untuk menggerakkan orang lain agar dapat melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengawasan bertujuan untuk menentukan standar, dan supervisi untuk mengukur pelaksanaan tugas terhadap standar serta memberikan keyakinan

bahwa tujuan organisasi itu tercapai”. Berkaitan

dengan manajemen dinyatakan Taylor F.W

Sagala (2012), bahwa ” management is knowing

exactly what you want to do and the secing that

they do it in the best and cheapest ”. Manajemen

adalah mengetahui secara tepat apa yang anda ingin kerjakan dan melihat bahwa mereka mengerjakan dengan cara terbaik dan murah.

Pembuatan keputusan merupakan salah satu fungsi manajemen yang perlu dilakukan oleh para manajer yang akan membawa dampak terhadap seluruh organisasi, perilaku dan hasil keputusan. Menurut Heryati dan Muhsin (2014),

bahwa: “langkah-langkah membuat keputusan

yaitu (a) menentukan masalah, (b) menganalisis situasi, (c) mengembangkan alternatif-alternatif kemungkinan, (d) menganalisis alternatif-alternatif kemungkinan, (e) memilih alternative

yang paling mungkin”. Pelaksanaan fungsi

-sungsi manajemen dalam kenyataannya akan merupakan suatu proses yang mencakup tahapan-tahapan tertentu, sehingga pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut belum menjamin suatu keberhasilan bila tahapan-tahapan tidak dijalankan dengan baik. Lebih lanjut G. Terry

(Uhar 2010), mengatakan bahwa: “fungsi-fungsi

(3)

Volume 6, No. 1, Februari 2018 - 3

actuating dan controlling”. Di sisi lain Gullick

(Usman 2013), menjelaskan bahwa fungsi-fungsi

manajemen yaitu: ”planning, organizing,

staffing, directing, coordinating, reporting and

budgeting”. Fungsi perencanaan,

pengorganisasian, penyusunan staf, pelaksanaan kegiatan dan pengawasan merupakan esensial pada setiap organisasi tidak kecuali organisasi pendidikan.

Manajemen pembiayaan sekolah aspek yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu manajemen sekolah. Menurut Fattah (2012),

bahwa: “sekurang-kurangnya terdapat tiga faktor

utama yang dapat meningkatkan mutu jasa pendidikan yaitu, (1) kecukupan sumber-sumber pendidikan dalam arti kualitas tenaga pendidikan, biaya dan sarana belajar; (2) mutu proses belajar dapat mendorong siswa efektif; dan (3) mutu keluaran dalam bentuk pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai-nilai”. Keuangan dan pembiayaan sangat tergantung terlaksananya proses pendidikan di sekolah, yang memerlukan sejumlah investasi dari anggaran pemerintah dan dana masyarakat. Investasi tersebut harus dikelola secara efektif dan efisien dan diarahkan langsung terhadap pencapaian tujuan pendidikan.

Biaya pendidikan merupakan dasar empiris untuk memberikan gambaran karakteristik keuangan sekolah. Analisis efisiensi keuangan sekolah dalam pemanfaatan sumber-sumber keuangan sekolah dan hasil (out put) sekolah dapat dilakukan dengan cara menganalisis biaya satuan( unit cost). Fattah (2012), mengatakan bahwa: “ biaya satuan per siswa adalah biaya rata-rata per siswa yang dihitung dari total pengeluaran sekolah dibagi seluruh siswa yang ada di sekolah dalam kurun waktu tertentu”.

Penyusunan keuangan merupakan langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah disusun. Kegiatan ini melibatkan pimpinan tiap-tiap unti organisasi.

Pada dasarnya, penyusunan keuangan

merupakan negosiasi atau

perundingan/kesepatan antara puncak pimpinan dengan pimpinan dibawahnya. Untuk mencapai sasaran yang sudah ditetapkan dalam penganggaran pendidikan, perlu dilakukan berbagai upaya melalui berbagai kegiatan yang dapat diklarifikasikan menjadi beberapa kegiatan garis besar yaitu Perencanaan Keuangan Sekolah, Strategi Pengelolaan Keuangan Sekolah, pengawasan keuangan, sasaran pemeriksaan, jenis pembiayaan.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang mendeskripsikan kondisi subjek penelitian pada saat penelitian dilaksanakan. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka).

Menurut Lofland Moleong (2012), bahwa: ”sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indra Jaya Aceh Jaya. Subjek penelitian ini adalah: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara dan guru, SMA Negeri 1 Indra Jaya Aceh Jaya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Relevansi Sistem Perencanaan Keuangan Pada SMA Negeri 1 Indra Jaya Aceh Jaya

(4)

- 4 Volume 6, No. 1, Februari 2018 tim penyusun sehingga RKAS yang disusun sesuai dengan menurut aspirasi dan kebutuhan internal sekolah serta masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan.Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) telah disusun mencerminkan kekuatan sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan sekaligus menggambarkan rata-rata status sosial ekonomi keluarga para siswa. Dengan demikian, dalam penyusunan RKAS secara tidak langsung kepala sekolah dan timnya telah melakukan analisa kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal. Perencanaan keuangan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Indra Jaya Aceh Jaya sebenarnya sudah terfokus pada anggaran yang sudah ada yaitu anggaran dari BOS, walaupun sebenarnya sekolah dapat merencanakan pendanaan dari sumber-sumber yang ada seperti, sumber orang tua siswa, stakholder dan alumni, hal tersebut tidak melanggar dari aturan yang telah ditetapkan.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, perencanaan keuangan di SMA Negeri 1 Indra Jaya hanya terfokus pada dana BOS saja, sedangkan sumber dana dari sumber-sumber lain tidak ada, dimana sekolah tersebut membebaskan segala biaya pendidikan kepada anak didik. Kepala sekolah sangat memegang peranan penting dalam penyusunan segala mata anggaran yang telah ditetapkan di sekolah.

Mekanisme Proses Pembiayaan Pada SMA Negeri 1 Indra Jaya Aceh Jaya

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indra Jaya Aceh Jaya menguraikan penyusunan anggaran pendapatan dihitung untuk setiap catur wulan dan selanjutnya dituanngkan dalam RKAS untuk satu tahun ajaran, atas dasar program yang telah disususun, seperti kepentingan PBM. Besar kecilnya anggaran yang disalurkan untuk membiayai penyelanggaraan pendidika akan berbeda satu

sama lainnya, hal ini tergantung pada tingkat, jenjang dan jenis satuan atau unit

Cara menganalisis Kebutuhan biaya per item aktivitas adalah dengan membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap aktivitas sehingga terlihat berapa biaya yang diperlukan dengan mencocokkan dengan aktivitas lain seimbang atau tidak seimbang sesuai skala prioritas dan mendesak.

Pertanggung jawaban Keuangan Pada SMA Negeri 1 Indra Jaya Aceh Jaya

Dalam kategori hasil pemeriksaan BPK, tingkat penyimpangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Bendahara di SMA Negeri 1 Indra Jaya Aceh Jaya memiliki wewenang, untuk membuat pelaporan keuangan yang akan dilaporkan oleh kepala sekolah kepada pemerintah, dalam hal ini kepala sekolah beserta timnya wajib membuat laporan keuangan sesuai dengan draft yang telah disesuaikan beserta bukti-bukti pengelauaran dan pemasukan keuangan. Pembuatan catatan atas laporan keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami oleh banyak pihak tidak terbatas pada pihak-pihak tertentu.

Kepala sekolah memiliki kewenangan untuk melaporkan segala dana pendidikan yang diterima baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Rasa tanggung jawab yang dimiliki instansi dalam mengelola keuangan dengan transparan akan meningkatkan rasa kepercayaan masayarakat kepada sekolah tersebut.

KESIMPULAN

(5)

Volume 6, No. 1, Februari 2018 - 5 temukan ada beberapa hal sebagai berikut.

1. Relevansi sistem perencanaan keuangan pada SMA Negeri 1 Indra Jaya Aceh Jaya yaitu dengan Perencanaan keuangan sekolah disesuaikan dengan rencana sekolah secara keseluruhan, baik rencana jangka pendek maupun jangka menengah. Rencana jangka pendek berupa rencana 1 (satu) tahunan, sedangkan rencana jangka menengah untuk 4 (empat) tahunan.

2. Mekanisme proses pembiayan dilakukan dengan cara menganalisis biaya per item atau per unit kegiatan, dengan cara mengatur mata anggaran-mata anggaran, yaitu klasifikasi anggaran untuk membiayai suatu kegiatan tertentu. Menganalisis Kebutuhan biaya per item aktivitas adalah dengan membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap aktivitas sehingga terlihat berapa biaya yang diperlukan dengan mencocokkan dengan aktivitas lain seimbang atau tidak seimbang sesuai skala prioritas dan mendesak.

3. Pertanggungjawaban keuangan dilakukan oleh kepala sekolah yang dibantu oleh bendahara dalam pembuatan pelaporannya, yang akan dilapor ke pemerintah khususnya Dinas Pendidikan setempat..

4. Perencanaan keuangan yang dilakukan terfokus pada anggaran yang sudah ada yaitu anggaran dari BOS, dan RKAS disusun berdasarkan kekuatan sekolah dalam penyelenggaraan.

DAFTAR PUSTAKA

Fattah, N. 2012. Ekonomi dan Pembiayaan

Pendidikan. Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Heryati, Y. & Muhsin, M. 2014. Manajemen

Sumber Daya Pendidikan. Pustaka Setia,

Bandung.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sagala, S. 2012. Administrasi Pendidikan

Kontremporer. Alfabeta, Bandung.

Uhar, S. 2010. Administrasi Pendidikan. Refika Aditama, Bandung.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman, Husaini. 2013. Manajemen, Teori,

Praktik dan Riset Pendidikan. Bumi

Aksara, Jakarta.

Hilmi, A. Z. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pengertian Polisi, pengertian tentang Polisi Masyarakat, tugas-tugas Kepolisian pada umumnya, dan tugas-tugas Polisi Masyarakat, dasar

Return on invesment menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktivita yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat diketahui apakah

Kegiatan Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai Sebagia n Sesuai Seluru hnya 1.. Menampilkan

Considering the germination rate, the mean germination time, and the germination value, 15 °C appeared to be the most approppriate germination temperature for the prechilled

Berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru, pada tahun anggaran 2005/2006 Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan memberikan dana subsidi school grant ke sekolah yang

adalah pokok-pokok kebijaksanaan dan pengembangan yang merupakan perwujudan, pemanfaatan dan perencanaan pembangunan pariwisata yang didalamnya meliputi masalah Tata Ruang,

Judul : Efektivitas Penerapan Pendekatan Value Clarification Technique (VCT) Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Tikke Raya Kab. Penelitian

Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari biji pepaya burung efektif terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 400 mg/ml dengan daya hambat 15,6