35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Subyek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Kelas I SDN Tegalrejo
Semester I tahun pelajaran 2017/2018. Letak SD ini ialah di jalan Jl.
Pahlawan, Tegalrejo. Lokasi sekolah ini berada di satu komplek dengan
Kodim Tegalrejo tepatnya berada di belakang Kodim Tegalrejo di jalan
Magelang-Kopeng. Sekolah ini berdampingan dengan pemukiman
penduduk Dusun Krajan, Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo,
Kabupaten Magelang. Di sekolah ini terdapat 9 ruang kelas, 1
perpustakaan, 1 lapangan multifungsi, 1 ruang aula, 1 ruang gudang, 1
ruang UKS, dll. Alasan peneliti mengambil lokasi ini dengan
mempertimbangkan relasi yang sudah cukup baik dengan pihak sekolah
khususnya guru yang mengajar dikelas I, kemudian jarak tempat tinggal
peneliti dengan SD tidak terlalu jauh sehingga mudah untuk memperoleh
data yang dibutuhkan dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan
target peneliti.
Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Tegalrejo. Jumlah
siswa di kelas tersebut sebanyak 27 orang siswa yang terdri atas 14 orang
siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Wali kelas IB pada saat ini
adalah Ibu Triana Handayani, S.Pd. dan Kepala Sekolah adalah Bapak
Fazan Istarta, S.Pd., M.M Siswa kelas I SDN Tegalrejo ini berasal dari
latar belakang keluarga dan ekonomi yang berbeda, mata pencaharian
orang tua mereka pun juga berbeda. Asal daerah mereka pun berbeda
antara siswa satu dengan yang lainnya. Dari berbagai karakteristik yang
berbeda ini, menimbulkan dampak untuk siswa saat dalam pembelajaran
bacaan. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan pemahaman bacaan bagi
siswa untuk menunjang kemampuannya di berbagai subjek pembelajaran.
3.2 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti melakukan jenis penelitian tindakan
kelas (classroom action research), dengan model pembelajaran kolaboratif
yaitu hadirnya suatu kerja sama dangan pihak guru dengan peneliti.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini dibantu dengan bantuan
kolabolator yaitu guru kelas I SDN Tegalrejo. Harapan peneliti melalui
penelitian kolaboratif ini dapat membantu pelaksanaan hipotesis tindakan
yang telah direncanakan pada bab sebelumnya dengan baik. Penelitian
tindakan kelas ini dikumpulkan dengan dua jenis data, yaitu kuantitatif dan
kualitatif. Data yang diperoleh digunakan untuk menggambarkan
perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja guru, kinerja siswa, dan
perubahan yang terjadi di kelas. Data kuantitatif berupa hasil evaluasi
pemahaman siswa terhadap suatu bacaan. Kemudian, data kualitatif berupa
lembar observasi guru dan siswa.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan
dengan menggunakan desain pembelajaran menurut Suharsimi Arikunto
(2006), yang mana satu siklusnya terdiri dari tiga tahapan yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan dan pengamatan, serta (3) refleksi.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus yang
berupa tahapan-tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi
Gambar 3.1 Langkah – langkah Penelitian Tindakan
3.4 Perencanaan Penelitian
1) Permintaan Izin
Permintaan izin di SDN Tegalrejo kepada kepala sekolah sebelum
melakukan penelitian.
2) Observasi dan wawancara sebelum diadakannya penelitian
Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan
gambaran awal tentang SDN Tegalrejo secara keseluruhan dan keadaan
proses pemahaman membaca siswa kelas I.
Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS 1
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS 2
Pengamatan
Refleksi
3) Identifikasi masalah
Dalam kemampuan pemahaman membaca siswa kelas I SDN
Tegalrejo, siswa membaca dengan hafalan huruf tanpa mengetahui makna
dari bacaan, sehingga siswa ketika mendapat soal yang tersirat dalam
bacaan sering merasa kebingungan. Dengan mengajak siswa membaca
bacaan dengan alat peraga dan memahami maknanya maka akan
membantu siswa untuk melatih menemukan makna tersirat dalam bacaan
sehingga siswa dapat dengan mudah mencari makna dari suatu bacaan.
4) Perencanaan tindakan
Menelaah pemahaman membaca siswa kelas semester I yang akan
dilakukan untuk penelitian dengan menelaah kemampuan siswa
memahami bacaan. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sesuai indikator yang telah ditetapkan. Kemudian, menyusun skenario
kemampuan pemahaman membaca siswa dengan metode global.
Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran, menyiapkan lembar
observasi yang akan digunakan dalam penelitian. Menyiapkan alat
evaluasi yang berupa lembar kerja siswa dalam bentuk tes tertulis.
5) Pelaksanaan tindakan
Penelitian tindakan ini dilakukan melalui 2 siklus yang mana siklus
1 dimulai dari perencanaan pembelajaran kemudian kegiatan pelaksanaan
sekaligus pengamatan kegiatan terakhir yaitu diadakan suatu refleksi
setelah diadakan pembelajaran. Alur siklus 2 sama dengan siklus 1, siklus
2 dimulai dari perencanaan pembelajaran, kemudian pelaksanaan sekaligus
pengamatan, kemudian diadakan refleksi setelah pembelajaran. Siklus 2
yaitu untuk memperbaiki proses pembelajaran yang sebelumnya. Jika 2
siklus belum tuntas, dapat menggunakan 3 siklus yaitu kembali ke
6) Observasi saat pembelajaran berlangsung
Kegiatan observasi dilaksanakan oleh guru pengamat untuk
mengamati aktivitas siswa selama memahami bacaan yang menggunakan
metode global. Selain siswa, guru pengamat juga mengamati guru yang
menerapkan metode pembelajaran global.
7) Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode global
pada 2 siklus, kemudian diperoleh hasil kemampuan membaca siswa.
Selain itu hasil pengamatan terhadap aktivitas gurupun juga telah
diperoleh. Dari data yang telah diperoleh peneliti, peneliti melihat
indikator ketercapaian indikator kinerja telah dicapai. Apabila belum
tercapai maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus berikutnya agar
pelaksanaannya lebih efektif dan tercapai indikator kinerjanya.
3.5 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008), “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.” Variabel merupakan suatu yang bersikap berubah-ubah dan tidak tetap, sehingga variabel ini dapat berberubah-ubah seiring
perkembangan. Variabel dibagi menjadi dua yang sering dikatahui yaitu
variabel bebas dan variabel tetap. Variabel terikat atau variabel tergantung
adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan
variabel bebas.Variabel tergantung merupakan variabel yang diamati dan
diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel.
Variabel penelitian pada tindakan ini adalah siswa kelas I SDN
Tegalrejo pada kemampuan pemahaman membaca serta penelitian ini
menggunakan tiga variabel yaitu metode global, berbantuan media gambar
dan alat peraga dan kemampuan pemahaman membaca siswa. Adapun
3.5.1 Variabel Bebas (X) Metode Global dengan Berbantuan Media
Gambar dan Alat Peraga
Variabel bebas dari penelitian tindakan yang akan dilakukan adalah
metode global dikolaborasikan dengan media gambar dan alat peraga yang
digunakan.
a. Metode global (X1)
Metode global adalah sebuah metode pembelajaran membaca utuh
satu kalimat kemudian dipecah menjadi kata, kemudian kata dipecah
menjadi suku kata, kemudian suku katadipecah menjadi huruf.
Pertama-tama siswa diarahkan untuk dapat memahami bacaan dengan disuguhkan
kalimat yang utuh. Kemudian setelah siswa memahami secara kalimat
utuh kemudian dibagi memjadi kata. Setelah siswa memahami makna dari
setiap katanya siswa diarahkan untuk dapat memahami setiap subkatanya.
Langkah terakhir adalah siswa memahami huruf pada subkata yang ada.
b. Media gambar dan alat peraga (X2)
Menurut Haryanto (2009), “Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai
curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret,
slide, film, strip, opaque proyektor.” Kemudian Panjiamboro (2013),
menyatakan bahwa, “Alat peraga pendidikan adalah alat-alat yang dapat dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif.”
3.5.2 Variabel Terikat (Y)
Menurut Sugiyono (2008), variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada
penelitian ini yang mejadi variabel terikat adalah kemampuan pemahaman
membaca siswa kelas I SDN Tegalrejo.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan
pemahaman membaca siswa. Kemampuan pemahaman membaca siswa
sehingga siswa mampu untuk memahami maksut penulis dalam kalimat
yang ada. Hal yang berkaitan dengan skor ketepatan siswa memahami
bacaan sesuai maksud penulis merupakan ranah kognitif dalam
pembelajaran.
3.6 Rencana Tindakan
3.6.1 Pra Siklus
Pada tahap ini, peneliti mengambil hasil pemahaman membaca
siswa. Kemudian dari hasil belajar itulah, dilakukan refleksi tentang
temuan baik mengenai kelebihan maupun kekurangan yang dijadikan
bahan perbaikan pada siklus 1.
3.6.2 Siklus 1
Pada siklus 1 terdapat beberapa tahapan rencana pelaksanaan
penelitian, diantaranya yaitu:
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang akan dilakukan ialah berikut ini.
a. Menentukan kelas yang akan digunakan untuk penelitian,
waktu penelitian akan dilakukan, dan guru kolabolator.
b. Menentukan KI dan KD dengan guru kolabolator koordinasi
dengan observer.
c. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
metode global berbantuan media gambar dan alat peraga.
d. Melakukan koordinasi yang baik dan bekerjasama dengan
guru kelas untuk memecahkan permasalahan yang terjadi
berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
e. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran yang berfungsi untuk
membantu dalam kegiatan melakukan pengamatan.
f. Menyusun lembar observer/guru pendamping peneliti sebagai
observer kedua terhadap guru aktivitas guru kelas selama
g. Penyusunan asesmen atau penelitian yaitu menggunakan tes
dan hasil observasi.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan secara umum meliputi tiga kegiatan yaitu:
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
a. Kegiatan Awal
1. Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk menerima
pelajaran dan menyiapkan alat pembelajaran.
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.
3. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa.
4. Guru melakukan apresepsi.
b. Kegiatan Inti
1. Guru mengajak siswa benyanyi untuk awalan pembelajaran.
2. Guru menampilkan gambar sesuai materi pembelajaran.
3. Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan sesuai materi.
4. Guru meminta siswa untuk membuat satu kalimat utuh.
5. Guru memandu siswa untuk memahami kalimat yang telah
dibuat.
6. Guru bersama siswa memahami kalimat dengan membagi
kedalam kata per kata.
7. Guru bersama siswa memahami kata dengan membagi kedalam
subkatanya.
8. Guru bersama siswa memahami subkata dengan membagi
kedalam huruf.
9. Siswa dengan didampingi guru menyusun kata dengan
stereoform sesuai materi.
c. Kegiatan Akhir
1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang
3. Guru memberikan refleksi.
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa.
3) Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan oleh guru kelas I sebagai pengganti kepala
sekolah. Dalam observasi ini, observer disediakan oleh peneliti lembar
observasi untuk aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam mengajar
melalui metode global berbantuan media gambar dan alat peraga.
4) Refleksi
Refleski dilakukan di kegiatan akhir pertemuan pada siklus 1.
Yang mana, pada kegiatan ini lebih condong ke evaluasi, apakah
kekurangan pada pertemuan satu maupun pertemuan ke dua.
Kekurangan dalam proses pembelajaran pada tahap satu dapat
diperbaiki pada tahap pertemuan kedua. Sedangkan untuk kelebihan
pada tahap 2 dapat dipertahankan, sehingga hasil pembelajaran selalu
meningkat.
3.6.3 Siklus 2
Siklus 2 dapat dilakukan karena belum tercapainya indikator
kinerja. Berdasarkan dari uraian refleksi serta kerjasama dengan
kolabolator peneliti menyusun perencanaan pembelajaran untuk siklus 2.
Yang mana, akan diuraikan pada langkah-langkah berikut ini:
1) Perencanaan
a. Permasalahan dapat diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan pada siklus 1, sehingga rumusannya pun harus
disesuaikan dengan permasalahan pada kegiatan pembelajaran
siklus 1.
b. Merancang kembali RPP, lembar observasi serta soal- soal yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan indikator
yang berbeda pada siklus 1.
d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja
siswa.
e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan
aktivitas siswa.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan secara umum dilakukan dengan tiga macam
tindakan yaitu: tindakan awal, tindakan inti dan tindakan akhir.
a. Kegiatan Awal
1. Guru mengkondisikan kelas agar siap untuk menerima
pelajaran dan menyiapkan alat pembelajaran.
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.
3. Guru menyampaiakan tujuan yang akan dicapai siswa.
4. Guru melakukan apresepsi.
b. Kegiatan Inti
1. Guru menampilkan gambar dan mendemonstrasikan gambar.
2. Guru memberikan contoh kalimat pada gambar.
3. Guru memandu siswa untuk memahami kalimat yang telah
dibuat.
4. Guru bersama siswa memahami kalimat dengan membagi
kedalam kata per kata.
5. Guru bersama siswa memahami kata dengan membagi
kedalam subkatanya.
6. Guru bersama siswa memahami subkata dengan membagi
kedalam huruf.
7. Guru meminta siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan.
c. Kegiatan Akhir
1. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang
disampaikan.
2. Guru memberikan refleksi.
3. Guru memberikan soal evaluasi.
3) Pengamatan (Observasi)
Pengamatan dilakukan oleh guru kelas I sebagai pengganti kepala
sekolah. Dalam observasi ini, observer disediakan oleh peneliti lembar
observasi untuk aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam mengajar
melalui metode global berbantuan media gambar dan alat peraga.
4) Refleksi
Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pengajar
atau guru bersama observer akan melakukan suatu evaluasi mengenai
kekurangan dan kelebihan pembelajaran yang telah dilakukan untuk
memperbaiki pertemuan berikutnya. Ketika persentase pemahaman
membaca siswa dalam siklus 2 sudah memenuhi indikator keberhasilan
yang ditentukan, maka penelitian dinyatakan selesai.
3.7 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah
teknik tes, observasi dan dokumentasi.
1. Teknik Tes
Pengertian Menurut Naniek Sulistya Wardani (2012: 144)
menyebutkan bahwa tes tertulis adalah tes yang soalnya harus dijawab
peserta dengan memberikan jawaban tertulis. Jenis tes tertulis secara
umum dikelompokkan menjadi dua yaitu: tes obyektif, ada yang
pilihan ganda, jawaban singkat atau isian, benar atau salah, dan bentuk
menjodohkan. Teknik tes yang digunakan peneliti adalah
menggunakan tes kemampuan membaca siswa berupa tes tertulis.
Dalam setiap akhir siklus akan disajikan soal berupa tes pilihan ganda,
jawaban singkat, dan bentuk menjodohkan.
2. Observasi
Untuk mengamati penerapan metode global yang dilakukan serta
kemampuan pemahaman membaca siswa dalam pembelajaran
pembelajaran siklus 1 dan siklus 2. Observer mengamati aktivitas guru
dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3. Dokumentasi
Pada saat kegiatan pembelajaran dilakukan, peneliti
mendokumentasikan (mengambil gambar) kegiatan pembelajaran baik
aktivitas guru maupun siswa, yang mana dapat digunakan bukti
pelaporan penelitian.
3.7.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi
unjuk kerja.
a. Lembar Soal Tes Evaluasi
Lembar soal tes evaluasi diberikan pada siswa setelah
dilakukannya proses pembelajaran dengan menggunakan metode
global. Hasil dari tes evaluasi yang dikerjakan siswa digunakan untuk
mengetahui seberapa efektif penggunaan metode global dalam
meningkatkan pemahaman membaca siswa. Jumlah soal tes evaluasi
siklus 1 sebanyak 4 soal, dan jumlah soal tes evaluasi siklus 2
sebanyak 4 soal. Penjabaran lembar soal tes evaluasi siklus 1 dan
Tabel 3.1
Kisi – kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus 1
KD Indikator
Item Soal
No. Item Jumlah
Item
Bahasa Indonesia
3.4 Mengenal kosa kata
tentang anggota tubuh
dan panca indera serta
perawatannya melalui
dengan kosa katan yang
tepat tentang anggota
tubuh dan panca indera
Tabel 3.2
Kisi – kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus 2
KD Indikator
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan
siswa pada setiap pertemuan mulai siklus 1 dan 2. Aktivitas guru yang
diamati mulai dari pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti
sampai kegiatan akhir melalui metode pembelajaran global, begitu
pula dengan aktivitas siswa mulai dari pra pembelajaran, kegiatan
awal, kegiatan inti, sampai kegiatan akhir melalui melalui metode
global. Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa
Tabel 3.3
Kisi – kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
No. Langkah-
1 Guru mempersiapkan ruang,alat, dan
media pembelajaran
2 Guru meminta siswa mengeluarkan alat
tulis
Pendahuluan
3 Guru mengawali pembelajaran
pembelajaran dengan mengucap salam dan mengabsen siswa.
4 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
5 Guru menyampaikan apersepsi dengan
bernyanyi lagu “Dua Mata Saya” dan
bertanya tentang bagian tubuh yang disebutkan dalam lagu tersebut.
Inti
6 Menampilkan dan
penggunaan
bagian tubuh sesuai instruksi.
8 Guru menuliskan kalimat sesuai
peragaan yang telah dilakukan siswa saat menunjukkan bagian tubuh.
9 Memisahkan
kalimat-kalimat menjadi kata-kata
Guru memandu siswa memahami kalimat yang dituliskan dengan memisahkan per-kata-nya.
11 Guru memandu siswa untuk memahami kata bagian tubuh manusia dengan menempel stereoform pada samping gambar sesuai instruksi.
14 Guru membagikan soal evaluasi.
15 Guru menyampaikan rencana kedepan.
16 Guru mengucap salam.
Tabel 3.4
Kisi – kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No.
2 Siswa mengeluarkan alat tulis.
Pendahuluan
3 Siswa menjawab salam dari guru.
4 Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru. 5 Siswa bernyanyi lagu “Dua Mata Saya”
dan menjawab tentang bagian tubuh yang disebutkan dalam lagu tersebut.
Inti
6 Menampilkan dan
penggunaan gambar atau alat
peraga dalam permulaan
Siswa mengamati gambar bagian tubuh.
7 Siswa menunjukkan bagian tubuh sesuai
instruksi guru.
8 Siswa mengamati kalimat yang dituliskan
guru dan memahaminya.
9 Memisahkan
kalimat-kalimat menjadi kata-kata
Siswa memahami kalimat yang dituliskan dengan pemisahan per-kata-nya.
kata menjadi suku kata dan Memisahkan suku kata menjadi huruf
menjadi sub kata dan huruf.
11 Siswa menempel stereoform pada
samping gambar sesuai instruksi. Penutup
12 Siswa mengulang materi dan menarik
kesimpulan dari apa yang telah dipelajari dengan menjawab pertanyaan guru.
13 Siswa melakukan refleksi terhadap materi
pelajaran.
14 Siswa mengerjakan soal evaluasi.
15 Siswa mendengarkan rencana kedepan
yang disampaikan guru.
16 Siswa menjawab salam.
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian,
terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap responden. Uji coba tersebut
dimaksudkan untuk mengetahui instrumen tersebut dapat memenuhi syarat
validitas dan reliabilitas atau tidak.
3.8.1 Uji Validitas Instrumen
Uji validitas dalam penelitian ini berfungsi untuk menguji setiap
item soal yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan tes individual
setelah pembelajaran dengan menggunakan metode global berbantuan
media gambar dan alat peraga . Untuk mengetahui validitas dan instrumen
sebelumnya harus diuji cobakan di kelas uji coba terlebih dahulu yaitu
kelas II SDN Tegalrejo Kabupaten Magelang.
Penafsiran harga koefisien korelasi (r) dilakukan dengan
membandingkan antara r hitung dengan perhitungan r tabel product
moment yang dengan jumlah N yang sama dengan taraf signifikan 5 %.
“Kriteria pengujian yakni jika r hitung ≥r tabel maka
kita dapat menyimpulkan bahwa instrumen atau item-item
artian item-item pertanyaan tersebut sudah valid, sebaliknya
jika r hitung < r tabel maka kita dapat menyimpulkan bahwa
instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan
terhadap skor total dalam artian item-item pertanyaan
tersebut tidak valid.” (Yusri dalam Ilmu Pragmatik dalam Perspektif Kesopanan Berbahasa,2016)
Besar r tabel tergantung dari jumlah responden (N) dan taraf
kesalahannya (a). Dari r tabel product moment untuk responden (N) = 47
dengan df = n – 2, maka df = 47 – 2 = 45, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh harga r tabel = 0,294. Berikut nilai-nilai tabel r product moment.
Tabel 3.5
Tabel r Product Moment
Sumber:www.slideshare.net/Bangtri/manajemen-sumber-daya-manusia-20286219
Analisis validitas pada penelitian ini akan dibantu dengan program
indeks korelasi antara skor butir skor total dapat dilihat pada ouput Item
Total Statistics pada kolom Corrected Item Total Correlation. Jika
Corrected Item Total Correlation >0,294 maka dapat disimpulkan bahwa
semua butir instrumen dikatakan valid. Berdasarkan atas tabel r,
didapatkan 15 soal valid pada dari 20 soal yang diujikan dan beberapa soal
yang valid tersebut dijadikan instrumen tes oleh peneliti untuk mengetahui
hasil belajar siswa. Berikut nomor item yang dinyatakan valid dan tidak
valid:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Item
3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan
hasil pengukuran yang konstan atau ajeg (Naniek S. Wardani, 2012 :344).
Pengukuran tingkat reliabilitas instrumen soal dalam penelitian ini
menggunakan Cronbach’s Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan
tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Menurut Naniek Sulistya
Wardhani, dkk (346 : 2012) koefisien reliabilitas selalu berada dalam
rentangan 0 – 1 yang menunjukkan pada presentase varian error dengan sumber variasi yang berbeda. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu
tes (mendekati 1), makin tinggi pula keajegan/ketepatannya. Tes yang
memiliki konsistensi reliabilitas tinggi adalah akurat terhadap kesempatan
testing dan instrumen tes lainnya. Berikut koefisien reliabilitas
berdasarkan nilai alfa, sebagai berikut:
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 20
Jumlah Siswa 47
Nomor Soal Valid 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 20
Nomor Soal Tidak Valid 1, 2, 7, 8, 19
Tabel 3.7
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi
1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
2 < 0,80 – 0,60 Reliabel
3 < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
4 < 0,40 – 0,20 Agak reliabel
5 <0,20 Kurang reliabel
Sumber: Naniek Sulistya Wardhani, dkk 2012:346
Berikut hasil output pada siklus 1 dapat dilihat pada kotak Reability
Statistics, pada kolom Cronbach’s Alpha:
Tabel 3.8
Berdasarkan analisis outputdari program SPSS, kolom N of Items
menunjukkan banyaknya nomor item yang bersangkutan. Sedangkan
indeks reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0,797. Karena nilai rentang
indeks reliabilitas Alpha seperti yang telah dijelaskan diatas mencapai nilai
0,80 – 1,00 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan adalah reliabel.
3.9 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Menurut Nanik S. Wardani, dkk (2012: 338) tingkat kesukaran soal
adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan
tertentu yang biasanya dinyataka dalam bentuk indeks. Indeks tingkat
sekuran soal tersebut digunakan untuk mengatahui soal yang masuk ke
dalam kategori soal mudah, soal sedang atau soal sukar.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal
sebagai berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
P =
Keterangan:
P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N= Jumlah peserta didik
Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat
menggunakan tabel tingkat kesukaran, sebagai berikut.
Tabel 3.9
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah
Sumber: Naniek Sulistya Wardhani, 2012:339
Hasil analisis tingkat kesukaran soal yang diujikan pada siswa kelas II SD N Tegalrejo dengan jumlah 47 siswa sebagai berikut:
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal
No Indeks Interpretasi No. Item Jumlah
1 0,00 – 0,25 Sukar - -
2 0,26 – 0,75 Sedang 15,16,18,20 4
3 0,76 – 1,00 Mudah 3,4,5,6,9,10,11,12,13,14,17 11
Jumlah 15
3.10 Indikator Keberhasilan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini dapat dilihat
dari indikator yaitu adanya peningkatan kemampuan membaca siswa kelas
I setelah menerapkan metode global berbantuan media gambar dan alat
peraga yang mencapai 80% dari 27 siswa mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). KKM yang harus dicapai siswa yaitu 70.
3.11 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif.
Dalam Naniek Sulistya Wardhani, dkk (2012:337) penelahaan soal secara
kuantitif maksudnya adalah penelaahan butir soal berdasarkan pada data
empirik dari butir soal yang bersangkutan. Analisis data kuantitatif diambil
berdasarkan hasil belajar yang berupa tes evaluasi atau tes formatif yang
diolah untuk mencari nilai tertinggi, nilai terendah, rata – rata nilai yang diperoleh seluruh siswa, dan presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada
setiap akhir siklus. Sementara analisis kualitatif diambil berdasarkan