• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ISI KEBIJAKAN LUAR NEGERI STRAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS ISI KEBIJAKAN LUAR NEGERI STRAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ISI KEBIJAKAN LUAR NEGERI STRATEGI AF-PAK PRESIDEN BARACK OBAMA DI AFGANISTAN DAN PAKISTAN.

Inggi Rahmawati J. Karim inggikarim@gmail.com

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTRACT

The article will evalute constructions of The Af-Pak strategy of Obama Administration on Afghanistan and Pakistan Conflict Management by content analysis. Af-Pak coinage is used for US foreign policy loops to label Afghanistan and Af-Pakistan as one area of operation. The Af-Pak strategy elaborated the necessary structure of the Obama administration’s successive policy enterprises about Afghanistan and Pakistan with re-evaluation of Afghan war plan. It bade for a more dedicated US attitude to fight against worldwide terrorism launched by al-Qaeda tramping “a middle path between a narrow counter terror mission and a much more ambitious nation building agenda. The article found that The Barrack Obama government’s Af-Pak strategy has given the opportunity to US to check the Taliban impetus and to “disrupt and dismantle” the terrorist elements operating across the border areas of the Af-Pak region. An enhancement in troops may also be an amplification of the inconsistency and may promote the militarization of the Af–Pak border region. These considerations led the Obama administration to review the approach.

(2)

Latar Belakang

Strategi Af-Pak dari Pemerintahan Obama menandai tahap yang berbeda dalam evolusi kebijakan AS menuju Afghanistan sejak 11 September 2001. Ini mengacu pada kekurangan kebijakan Afghanistan mengenai Pemerintahan Bush yang tampaknya percaya pada retorika perang melawan terorisme. Namun tidak menerapkan strategi yang efektif dengan prioritas yang terdefinisi dengan baik. 'Tujuan Administrasi Bush ada tiga kali: kekalahan Al Qaeda, penghancuran basis dukungan Taliban dan tekad buta untuk membawa demokrasi ke Afghanistan dan dunia Muslin yang lebih luas. Di luar aspirasi umum ini, pemerintah AS selama masa kepresidenan George Bush, tidak pernah memiliki strategi Afghanistan atau Pakistan apalagi strategi Af-Pak'. Pakistan rahasia Pakistan terhadap Taliban yang menyebabkan kebangkitan dan ketidakmampuan pasukan AS dalam memburu Al Qaeda dan Taliban menyebabkan ketidaknyamanan di benak para pemimpin AS. Namun George Bush tidak mengambil inisiatif substansial untuk mencocokkan Retorika anti-terornya. Ia pun tak siap mengulas secara tradisional Persepsi Amerika Serikat terhadap Pakistan, yang rezim militernya memiliki, sebagai masalah kenyamanan, tiba-tiba berubah menjadi sekutu AS melawan teror.1

Kepentingan strategis Pakistan dalam desain global Amerika Serikat sangat penting dan AS bergantung pada dukungan logistik dan politik Pakistan dalam perjuangannya melawan Al Qaeda dan Taliban. Menurut sumber Kongres, "pasca 9/11 Pakistan telah menerima hampir 18 tahun Miliar dolar AS sebagai bantuan dari Amerika Serikat, termasuk 11,5 miliar dolar AS sebagai bantuan militer. Dari bantuan militer maksimal Jumlah $ 7.345 miliar telah dikirim ke Pakistan sebagai Dana Dukungan Koalisi yang sebenarnya merupakan penggantian atas apa yang Pakistan habiskan untuk mendukungnya Untuk operasi AS di Afghanistan. "Namun, meski masif Bantuan ekonomi dan militer AS, dukungan Pakistan telah dilakukan Sifat doublespeak. Sifat rapuh dari politik dalam negeri Pakistan Pusat kekuasaan ganda, ideologi ekstremisme Islam yang meresap Fiksasi dengan India telah menentukan sifat kerja sama Pakistan dengan Amerika Serikat dalam perang melawan teror. Presiden Obama meratapi, "Tujuh tahun setelah 9/11, Amerika Serikat lebih parah daripada

(3)

sebelumnya, kepentingan Amerika di wilayah ini lebih buruk daripada keadaan mereka, dan Pakistan lebih buruk daripada sebelumnya."2

Studi Pustaka

Konflik antara Pakistan dan Afghanistan sudah dimulai sejak didirikannya negara Pakistan tahun 1947. Pemicunya, Afghanistan menolak mengakui garis perbatasan kedua negara yang ditetapkan penjajah Inggris pada abad ke 19, yang secara paksa ditarik melewati kawasan warga Pashtun, berdasarkan kepentingan kolonial untuk mempermudah pengawasan. Pemerintah Afghanistan ketika itu, menyerukan warga Pashtun di seberang garis demarkasi untuk memberontak menentang pemerintahan di Islamabad. Namun hal itu tidak berhasil.3

Akhir tahun 80-an, pasukan pendudukan Uni Sovyet kalah perang dan harus hengkang dari Afghanistan. Pakistan memanfaatkan situasi, dengan mendukung kelompok Mujahiddin ke tampuk kekuasaan. Namun terjadi perebutan kekuasaan intern di kalangan Mujahiddin. Pertengahan tahun 90-an muncul kekuatan militan baru yang dilatih Amerika Serikat, yakni kelompok Taliban di bawah pimpinan Mullah Omar dan Al Qaida di bawah Osama bin Laden, yang menyingkirkan penguasa Mujahiddin.4

Tapi setelah serangan teror 11 September 2001, AS mengusir bekas anak didiknya itu dari tampuk kekuasaan di Afghanistan. Mereka kembali ke kawasan perbatasan di barat laut Pakistan, dan pelan-pelan menyusun kekuatan baru.5

Bagi tentara Pakistan, kebijakan baru ini cukup dilematis. Mereka harus bekerjasama dengan AS untuk mengejar Taliban di area-area kesukuan untuk menghilangkan ekstrimisme dan ancaman militan di sana. Bantuan militer dan non-militer kepada Pakistan memang dijanjikan lebih terkait dengan kerjasama semacam itu daripada sebelumnya. Tindakan tegas kepada Taliban tentu menyulitkan tentara Pakistan karena mereka pernah menjalin hubungan

2 Umar Shankar, “Obama’s “Af-Pak” Strategy and Implications of South Asia”, Himalayan and Central Asian Studies, Vol. 15 No. 1-2, Jan.-June 2011

3 http://www.dw.com/id/konflik-perbatasan-pakistan-afghanistan-perlu-penyelesaian-secara-politik/a-4109058, diakses 2 Juni 2017.

4 Ibid.

(4)

baik dengan kelompok itu pada tahun 1980-an. Tetapi di pihak lain, jika tentara Pakistan tidak melakukan itu mereka mungkin akan diisolasi oleh masyarakat internasional.

Bantuan ini pasti akan meningkatkan kualitas infrastruktur Pakistan, tetapi yang lebih merupakan tantangan adalah mengembangkan kapasitas kelembagaan dan sosial di negara itu. Human Development Report (Laporan Pembangunan Manusia) PBB tahun 2007-2008 memperkirakan bahwa hampir 33 persen orang Pakistan hidup dalam kemiskinan. Apakah bantuan ini bisa mengubah standar kehidupan di negara tentu masih harus dilihat.

Aspek yang paling disambut baik dari kebijakan baru ini adalah penekanan pada lembaga sipil di Afghanistan dan Pakistan daripada pemimpin perorangan seperti Hamid Karzai dan Pervez Musharraf. Orang menyebutnya “gelombang sipil”. Kedua negara direncanakan akan menerima suntikan uang tunai, proyek dan pakar dalam jumlah besar untuk program ini. Bantuan untuk mengembangkan sekolah-sekolah, jalan dan klinik-klinik baru di daerah kesukuan dua negara tersebut ditargetkan akan mencapai 7,5 milyar dari keseluruhan bantuan non militer selama lebih dari lima tahun, tentu jika Kerry-Lugar Bill berhasil disetujui kongres AS.

Program “rekonstruksi zona peluang”, yang bertujuan memfasilitasi pembangunan dan investasi luar negeri dengan menawarkan bea masuk dan pajak yang lebih murah, juga diusulkan untuk area-area sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan yang paling menderita oleh Talibanisasi. Penciptaan zona perdagangan bebas dan industri ini diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja yang akan membuat anak-anak muda kedua negara itu menjauh dari Taliban.

Kebijakan AfPak akan berhasil jika kemiskinan yang menjadi alat kaum militan juga diatasi. Apapun yang dijanjikan Washington, Brussels atau Islamabad, hal-hal sederhana seperti kemiskinan yang terus menjadi tantangan terbesar bagi rakyat Pakistan biasa perlu diatasi. Ini penting untuk menanamkan kepercayaan masyarakat akan lahirnya masyarakat baru yang lebih baik yang berdasarkan pluralisme, demokrasi dan kesetaraan hak.

Metode Penelitian

(5)

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh tentang konstruksi Strategi “Af-Pak” Barack Obama. Langkah untuk mengetahui kebijakan ini di Afganistan dan Pakistan diukur dengan sejumlah signs atau pesan spesifik dari penggunaan kata, frasa, atau kalimat atau simbol spesifik lainnya dalam dokumen. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk melakukan analisis isi, peneliti telah menyusun hipotesis tentang Strategi “Af-Pak” di Afganistan dan Pakistan, yaitu target strategi ini adalah bantuan militer berupa troops dan aid kepada Afganistan dan Taliban disertai dengan target menghabiskan kelompok-kelompk terorisme di dua negara tersebut dengan objektifitas kepada terorisme dan perbatasan kedua negara.

Diketahui bahwa Pakistan dan Afghanistan memiliki "perbedaan abadi" yang akan mencegah kedua negara tidak mendekati akronim yang nyaman. Selain itu, Pakistan sendiri membantu membangun Taliban dan lebih memilih tidak memiliki pemerintahan Afghanistan yang stabil, demokratis, pro-India di perbatasan baratnya. Selanjutnya akan dibahas dalam sub-bab Pembahasan.

Pembahasan

Analisis isi (content analysis) adalah tekhnik riset untuk membuat replika yang sahih untuk melakukan penarikan kesimpulan dari text atau dokumen. Terdapat sejumlah asumsi yang dikembangkan oleh Klaus Krippedorff terkait text atau dokumen, bahwa semua dokumen yang dibuat selalu dalam posisi dibaut secara serius sebagai bagian dari dari pesan yang akan disampaiakan ke pihak lain. Artinya tidak ada dokumen yang dibuat tanpa pertimbangan spesifik. Kedua, pilihan kata dalam dokumen yang dibuat mencerminkan situasi, posisi, kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan suatu dokumen. Ketiga, obyektivitas dalam analisis isi dapat dicapai dengan menggunakan kategori analisis yang diklasifikasi secara tepat sehingga jika parameter yang digunakan sama dalam memahami suatu dokumen maka hasilnya pun juga akan sama.6

(6)

Framework of Content Analysis

Sementara itu menurut peneliti media lainnya disebutkan bahwa, ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat suatu kategori yaitu : (1) Kategori-kategorinya harus relevan dengan tujuan-tujuan studi; (2) Kategori-kategorinya hendaklah fungsional, dan (3) Sistem kategorikategorinya harus dapat dikendalikan ( Stempel dalam Flournoy, 1989).7

Secara text, Strategi “Af-Pak” Presiden Barack Obama terdiri dari 8 unsur yakni pertama bagian Pendahuluan atau Pengenalan, Strategi “Af-Pak”, Karakterisitik Utama, Objektivitas Utama, Evaluasi McChrystal pada Perang Terhadap Terorisme, Ulasan AFS (1 Desember 2009), Ulasan AFS (16 Desember 2010), dan Kesimpulan.

Dari Dokumen Strategi “Af-Pak” berikut dipaparkan tabel-tabel yang berisi frasa-frasa yang menguatkan hipotesis peneliti.

Frasa Target Negara

Frasa Target Negara Kode Jumlah Persentase

Afganistan A 96 53%

Pakistan P 85 47%

(7)

Frasa Pemberian Bantuan

Frasa Kode Jumlah Presentase

Troops T 27 73%

Aid Ai 10 27%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Amerika Serikat lebih suka memberikan bantuan dalam bentuk penambahan tentara atau troops dengan jumlah hampir dua kali lipat dari bantuan dana atau

Aid.

Target konflik

Frasa Kode Jumlah Presentase

Teroris Te 12 41%

Perbatasan Pe 17 59%

Diketahui bahwa target utama dari Strategi “Af-Pak” ini adalah mengeliminasi semua ancaman terorisme namun dalam dokumen, perbatasan tercantum lebih banyak.

Target Terorisme

Frasa Kode Jumlah Presentase

Al-Qaeda AQ 15 33%

Taliban TB 26 57%

Militan MN 4 10%

Dari tabel diatas terlihat bahwa Taliban menjadi target utama dalam pemberantasan terorisme. Penyelesaian Konflik

Frasa Cara Kode Jumlah Presentase

Rekonstruksi RKT 4 80%

Rekonsiliasi RKS 1 10%

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa salah satu cara penyelasaian konflik di Afganistan dan Pakistan dengan Strategi “Af-Pak” adalah dengan cara rekonstruksi.

(8)

Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa respon Kasi Pendidikan Madrasah/Sekolah Kementerian Agama Kota Cirebon terhadap kurikulum berbasis KKNI jurusan

Proses inisiasi, penyediaan instrumen, sosialisasi dan persiapan telah dilakukan, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa masalahantara lain server yang masih

Observasi kondisi sekolah dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap kondisi fisik sekolah meliputi observasi gedung sekolah, kelengkapan sekolah dan lingkungan

Berdasarkan hasil penelitian dan pem- bahasan yang disajikan dapat diambil simpulan, bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

Mencari C yaitu penambahan minimal sebagai stabilitas pada ASME I, Penambahan C untuk menjaga stabilitas pada drum dengan tebal kurang dari 19 mm adalah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik buruh perempuan yang terdiri dari: Umur, pendidikan, asal daerah, jumlah tanggungan keluarga, lama bekerja, pekerjaan

Isi inti sesaji atau banten sebagai persembahan mengacu kepada sloka dalam Bhagawad Gita yaitu patram (daun), puspam (bunga), phalam (buah), dan toyam (air), kemudian

“Unsur-unsur suatu filsafat yang sungguh- sungguh dan bersesuaian diarahkan pada realitas alam dan realitas kehidupan, konsepsi yang sepenuhnya ilmiah mengenai dunia, ide-ide