• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DASAR TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III DASAR TEORI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

19

BAB III DASAR TEORI

3.1 EWSD

[image:1.612.186.495.418.589.2]

EWSD (Electronic Wahler System Digital) atau Digital Electronic Switching System merupakan produksi dari Siemens AG Jerman, Sentral EWSD didesain secara modular baik hardware maupun software yang memungkinkan Sentral EWSD dapat disesuaikan dengan perangkat telekomunikasi yang telah ada sebelumnya. Sentral EWSD menggunakan Processor Control yang tersebar atau tidak terpusat akan tetapi proses pekerjaan didistribusikan ke beberapa processor di bawah koordinasi Central Processor. Perangkat sentral EWSD secara garis besar dapat dibagi dalam empat subsistem, yaitu Digital Line Unit (DLU) dan Line Trunk Group (LTG), Switching Network (SN), Coordination Processor (CP), serta Common Channel Signalling Network Control (CCNC).

(2)

Keterangan:

a. Access Unit (DLU/LTG) berfungsi sebagai interface antara pelanggan atau trunk dengan sentral (Switching Network).

b. CCNC berfungsi sebagai signaling point, khusus untuk memproses signaling CCIT no. 7 atau disebut dengan Common Channel

Signalling no. 7 (CCS#7).

c. SN berfungsi menghubungkan jalur bicara sebagai jalur komunikasi antar peripheral processor dengan CP.

d. CP berfungsi sebagai pusat pengendali untuk mengkoordinasi semua peripheral processor, menganalisis route, memproses database.

3.2 Maintenance

Perawatan adalah kegiatan pendukung utama yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan peranan (fungsional) suatu sistemproduksi (peralatan, mesin) sehingga pada saat dibutuhkan dapat dipakai sesuai kondisi yang diharapkan. Hal ini dapat dicapai antara lain dengan melakukan perencanaan dan penjadwalan tindakan perawatan dengan tetap memperhatikan fungsi pendukungnya serta dengan memperhatikan kriteria minimasi ongkos. Peranan perawatan baru akan sangat terasa apabila sistem mulai mengalami gangguan atau tidak dapat dioperasikan lagi. Masalah perawatan ini sering diabaikan karena suatu alasan mahal atau banyaknya ongkos yang dikeluarkan dalam pelaksanaannya, padahal apabila dibandingkan dengan kerugian waktu menganggur akibat adanya suatu kerusakan mesin jauh lebih besar dari pada ongkos perawatan dan baru akan dirasakan apabila sistem mulai mengalami gangguan dalam pengoperasiannya, sehingga kelancaran dan kesinambungan produksi akan terganggu.

(3)

1. Lindley R. Higgis & R. Keith Mobley, maintenance atau pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan keadaan awalnya. Maintenance juga dilakukan untuk menjaga peralatan tetap berada dalam kondisi yang dapat diterima oleh penggunanya. (Maintenance Enginering Handbook, Sixth Edition McGraw-Hill, 2002) 2. Sisjono dan Iwan Koswara, Perawatan (maintenance) ialah suatu kegiatan

yang dilakukan secara sengaja (sadar) terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu sistematika tertentu untuk mencapai hasil telah ditetapkan (Sisjono dan Iwan Koswara, 2004).

3. Corder (1988), perawatan merupakan suatu kombinasi dari tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa diterima.

4. Assauri (1993), perawatan diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan fasilitas pabrik serta mengadakan perbaikan, penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang sesuai dengan yang direncanakan.

5. Dhillon (1997), perawatan adalah semua tindakan yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang baik atau untuk mengembalikan kedalam keadaan yang memuaskan.

6. IEEE [1993], modifikasi dari produk perangkat lunak setelah pengiriman untuk kesalahan yang benar, untuk meningkatkan kinerja atau atribut lainnya, atau untuk beradaptasi produk untuk lingkungan dimodifikasi.

(4)

mempunyai kaitan yang sangat erat dengan tindakan pencegahan kerusakan (preventive) dan perbaikan kerusakan (corrective). Tindakan tersebut dapat berupa:

1. Inspection (Pemeriksaan)

Yaitu tindakan yang ditujukan terhadap sistem atau mesin untuk mengetahui apakah sistem berada pada kondisi yang diinginkan.

2. Service (Servis)

Yaitu tindakan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu sistem yang biasanya telah diatur dalam buku petunjuk pemakaian sistem.

3. Replacement (Pergantian Komponen)

Yaitu tindakan pergantian komponen yang dianggap rusak atau tidak memenuhi kondisi yang diinginkan. Tindakan penggantian ini mungkin dilakukan secara mendadak atau dengan perencanaan pencegahan terlebih dahulu.

4. Repair (Perbaikan)

Yaitu tindakan perbaikan minor yang dilakukan pada saat terjadi kerusakan kecil.

5. Overhaul

(5)

3.2.1 Tujuan Maintenance

Pentingnya perawatan baru disadari setelah mesin produksi yang digunakan mengalami kerusakan atau terjadi kerusakan yang sifatnya parah yaitu mesin yang terjadwal atau teratur dapat menjamin kelangsungan atau kelancaran proses produksi pada saat aktivitas produksi sedang berjalan dapat dihindari. Pada umumnya, perawatan yang dilakukan memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Memungkinkan tercapainya mutu produk dan kepuasan pelanggan melalui penyesuaian, pelayan dan pengoperasian peralatan secara tepat.

2. Mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan pada saat mesin sedang beroperasi.

3. Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem.

4. Memelihara peralatan-peralatan dengan benar sehingga mesin atau peralatan selalu berada pada kondisi tetap siap untuk operasi.

5. Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan dengan service dan perbaikan.

6. Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan-gangguan terhadap proses operasi.

7. Memaksimalkan produksi dan sumber-sumber sistem yang ada.

(6)

3.3 DLU (Digital Line Unit)

Digital Line Unit (DLU) adalah bagian dari sentral telepon digital EWSD yang dimiliki PT. TELKOM. Fungsi utamanya adalah sebagai interface atau antarmuka antara pelanggan dengan sentral telepon digital, yaitu dengan mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Satu unit DLU terdiri dari beberapa komponen yang saling terintegrasi dan mendukung satu sama lain sehingga bisa terbentunya sebuah sistem yang berguna untuk terbentunya sistem pelayanan telekomunikasi dengan baik. Adapun komponen – komponen pada DLU tersebut adalah sebagai berikut:

a. Subscriber Line Module Analog (SLMA) yang berisi 8 sirkit pelanggan biasa atau 4 sampai 6 sirkit pelanggan dengan fasilitas home metering tergantung dari tipe modul yang digunakan. Modul SLMA (Subscriber Line Modul Analog) yang dikontrol oleh SLMCP (Subscriber Line Modul Control Processor). Dalam satu modul SLMA berisi satu SLMCP dan 8 sirkuit SLCA (subscriber line circuit analog). Fungsi dari modul SLMA ini adalah sebagai berikut:

1. Menjadi interface dengan pelanggan maksimal 8 pelanggan. 2. Menyalurkan ring current (nada dering) dan pulsa biaya. 3. Mengisolasi subscriber loop dengan tujuan pengetesan. 4. Mengontrol port-port dengan bantuan SLMCP.

5. Mengubah sinyal-sinyal control dari pelanggan.

b. Subscriber Line Module Digital (SLMD) yang digunakan untuk melayani pelanggan ISDN basic access dengan dua kanal B (2 X 64 kbps) dan 1 kanal D (16 kbps).

(7)
[image:7.612.249.427.175.376.2]

d. Modul Ring generator and metering generator (RGMG) berfungsi untuk membangkitkan ring current (nada dering) dan metering voltage (pulsa biaya).

Gambar 3.2. Blok diagram DLU

Dari blok diagram di atas terdapat unit-unit yang terkonfigurasi antara satu unit dengan unit yang lainnya dan memiliki fungsi yang berbedabeda. Adapun fungsi dari masing-masing unit tersebut adalah:

a. Modul SLMA yang dikontrol oleh SLMCP, dalam salah satu modul SLMA berisi satu modul SLMCP dan 8 sirkit SLCA. Untuk modul SLMA berfungsi sebagai interface antara saluran pelanggan (analog) dengan bagian digital.

(8)

oleh DLUC untuk mengontrol operasi DIUD, SLMC, TU, dan EMSP. Tugas DIUD antara lain:

1. Menyalurkan sinyal-sinyal suara, melalui 2 saluran PCM-30 atau 2 Mbit/s.

2. Menyuntikkan sinyal kontrol ke dalam saluran PCM- 30 kanal ke-16. 3. Membangkitkan nada-nada dan melaksanakan sambungan internal

(antara pelanggan-pelanggan satu DLU) pada waktu DLU dalam keadaan emergency.

c. Modul DLUC 0 berfungsi memindai secara terus-menerus status dari semua SLCA dari nomor terkecil (port 0) sampai dengan port terbesar (port 951), sedang DLUC 1 melakukan hal sebaliknya yaitu menscaning dari port terbesar ke kecil. Prioritas tertinggi ada pada DLUC 0.

d. Modul Test Unit (TU) terdiri dari 3 modul yaitu FTEM, LVMM, dan LMEM, dengan masing-masing fungsinya adalah:

1. Function Test Module (FTEM) berfungsi untuk mengetes semua modul SLMA.

2. Line Measuring Module (LVMM) berfungsi mengukur level modul SLMA.

3. Level Measuring Module (LMEM) berfungsi untuk memproses pengukuran saluran pelanggan dari sentral induknya.

e. Modul Emergency service equipment for pushbutton subscriber (EMSP) terdiri dari 2 modul yang berfungsi untuk pelayanan emergency service yaitu jika komunikasi antara DLU dengan sentral iniduknya terputus, akan tetapi kondisi DLU itu sendiri tidak rusak. Fungsi EMSP adalah mengolah signal frekuwensi pustbutton dari pelanggan dengan pesawat tombol tekan, sedangkan pelanggan dengan pesawat rotary dial, informasi digit yang dikirim oleh pesawat pelanggan langsung diolah SLMCP.

(9)

3.3.1 Susunan Rack dan Frame DLU

[image:9.612.297.384.204.360.2]

Satu unit DLU terdiri dari 8 shelf (rak) yaitu shelf 0, shelf 1, shelf 2, shelf 3, shelf 4, shelf 5, shelf 6 dan shelf 7. Shelf merupakan rak untuk menempatkan modul pelanggan telepon. Setiap satu shelf tersebut dapat memuat 16 modul pelanggan telepon.

Gambar 3.3 Susunan shelf pada DLU

Modul dalam DLU terbagi dua yaitu modul pelanggan dan modul kontrol. Modul pelanggan adalah SLMA sedangkan modul kontrol merupakan modul selain dari SLMA. Modul SLMA terbagi dua jenis yaitu SLMA COS dan SLMA CMRL. Modul SLMA COS mempunyai 8 port pelanggan sedangkan modul SLMA CMRL mempunyai 6 port pelanggan.

[image:9.612.249.431.523.684.2]
(10)
[image:10.612.223.460.108.307.2]

Gambar 3.5 Susunan Frame DLU (B) modul pada shelf 2-7

3.4 MDF (Main Distribution Frame)

MDF adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi kabel dari sentral dan kabel primer dari tempat tambat awal kabel primer yang menuju ke jaringan. MDF sebagai salah satu unit yang ada di PT. Telkom mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu :

1. Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari sentral 2. Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan

3. Untuk Flexsibelitas saluran

4. Tempat pengetesan saluran telpon bila terjadi gangguan, untuk diadakan pengukuran

(11)

Peralatan-peralatan yang berada di ruangan MDF sangat sensitif terhadap gangguan dari luar, oleh kerana itu ruangann MDF harus memenuhi syarat-syarat berikut :

1. Ruangan harus bersih dari segala kotoran 2. Dilengkapi dengan Alarm Protector 3. Mempunyai ventilasi udara yang baik 4. Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran

5. Dilengkapi dengan tangga sorong yang tingginya disesuaikan dengan kondisi ruangan MDF/RPU

3.4.1 Bagian-bagian MDF

1. Siska (Sistem Informasi Customer)

SISKA sebagai Sistim Informasi Customer sebagai pengganti SISKAMAYA. SISKA adalah sebuah program yang digunakan oleh PT. TELKOM Indonesia dalam melakukan pencarian, perbaikan, troubleshooting, PSB (Pasang sambungan Baru).

2. Terminal

Pada MDF/RPU terdapat terminal yang disusun secara vertikal dan horisontal yaitu :

a. Terminal blok vertikal

[image:11.612.276.438.520.641.2]

Adalah tempat terminasi kabel primer dan tempat penjumperan ke blok horizontal telepon).

(12)

b. Terminal blok horizontal

[image:12.612.261.456.146.293.2]

Adalah tempat terminasi kabel dari sentral dan tempat penjumperan ke blok vertical.

Gambar 3.7 Terminal Blok Horizontal pada MDF

c. Kabel chamber

Adalah ruang tempat penyimpanan baik kabel tanah tanam langsung maupun kabel duct dengan kapasitas besar yang telah diinstal di ruang MDF untuk memperhandal jika ada penambahan jaringan.

3.4.2 Peralatan MDF

Peralatan-peralatan yang digunakan di dalam MDF adalah 1. Computer

2. Papan tulis dan spidol 3. Tangga sorong

4. Test phone

5. Knip tang dan tang buaya

Gambar

Gambar 3.1 Diagram blok sentral EWSD
Gambar 3.2. Blok diagram DLU
Gambar 3.3 Susunan shelf pada DLU
Gambar 3.5 Susunan Frame DLU (B) modul pada shelf 2-7
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Suhu permukaan mengindikasikan besarnya tutupan lahan pada wilayah tersebut, yang berpengaruh juga terhadap radiasi netto yang diserap dan dipantulkan oleh tutupan lahan. Selain

Mengingat akan pentingnya parameter awal tersebut yang juga berperan sebagai data input dalam program ini, maka sebelum menjalankan program ini ada baiknya mengetahui

Untuk memahami teks yang didengar seseorang tentu saja harus memahami : 1) unsur-unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks tersebut yang meliputi kosakata,

Asosiasi ini merupakan hubungan antara bulan ke 7 dengan program pendidikan, kategori bulan ke 7 sebagai pemicu muncul dengan 70 transaksi dari 1466 transaksi,

 Penyakit berjangkit yang akut disebabkan oleh mikroorganisma  10 – 40% kematian jika tidak dirawat..  “It is prevalent in cool areas where heavy clothing is worn and

29 Th 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Angkutan Orang [3] dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik

Adapun tujuan dan man- faat dari kegiatan ini adalah (1) me- lakukan semacam rekayasa sosial ke- pada masyarakat agar peduli dengan lingkungan dalam wujud

Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode Viola Jones dan Eigenface untuk dapat mendeteksi dan mengenali seberapa banyak