PENELITIAN PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA KANAK-KANAK AWAL
Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Perkembangan Peserta Didik Dosen Pengampu:
Muh. Zulfa Al-Faruqy , S.H.I, M.H.I. Disusun oleh :
1. U.ung Zuniatun Fathonah (163121044) 2. Meuthia Dewi Kurnia Sari (163121050)
3. Dita Kurnia Sari (163121059)
4. Richa Maulina Septiani (163121062) 5. Khori Ila Maisaroh (163121065) 6. Nailiyaturrohmah Indaludhiyah (163121075) 7. Riska Septiyani Susanti (163121078)
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMUTARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ilmu-Nya Yang Mahaluas, sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada uswah hasanah Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat, tabi’in serta orang-orang yang senantiasa memegang teguh sunnahnya sampai hari akhir nanti.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan peserta didik. Di dalam makalah ini kami membahas tentang perkembangan masa kanak-kanak awal yang mana didalam pembahasannya sangat menarik karena masa kanak-kanak adalah masa emas. Mata kuliah Pengembangan Peseta Didik keberadaannya menunjang kami sebagai mahasiswa fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, karena memberikan pengalaman terhadap kami tentang perkembanan peserta didik. Sebagai calon pendidik tentunya harus bisa mengetahui perkembangan anak didiknya, supaya apa yang akan diajarkan dapat diterima secara maksimal.
Kami sebagai peneliti mengucapkan syukron jazakumullah kepada PAUD Dharma Wanita dan TK Aisyiyah Cabang Surakarta yang telah bersedia menjadi objek yang kami teliti, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini. Kemudia kepada Bapak Muh. Zulfa Al-Faruqy S.H.I, M.H.I yang telah membimbing kami, sehingga laporan ini dapat tersusun sesuai dengan prsedur.
Apabila dalam penulisan laporan ini ada kekurangan maupun kesalahan, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga kedepannya dapat menjadi lebih lagi dalam melakukan penelitian beserta penulisan laporannya.
Surakarta, 1 April 2017
iii DAFTAR ISI
JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 2
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Pertanyaan Penelitian ... 2
D. Tujuan Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3
A. Pengertian Perkembangan ... 4
B. Perkembangan Fisik ... 5
C. Perkembangan Kognitif ... 8
D. Perkembangan Sosio-emosional ... 9
E. Perkembangan Moral ... 9
F. Perkembangan Bahasa ... 10
BAB III METODE PENELITIAN... 12
A. Karakteristik Subjek ... 12
B. Penggalian Data ... 12
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 14
A. Data Penelitian ... 14
B. Analisis data ... 27
BAB V PENUTUP ... 31
A. Kesimpulan ... 31
B. Saran ... 32
DAFTAR PUSTAKA ... 33
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak-anak adalah aset berharga, sehingga masa kanak-kanak disebut juga sebagai “masa emas” atau “golden age” karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang berkembang dengan cepat. Pada masa itu perkembagan kemampuan anak akan sangat terlihat pada kemampua fisik dan kognitifnya. Proses perkembagan kemampuan fisik anak berubhungan dengan proses tumbuh kembang motorik anak. Sedangkan proses perkembangan kognitif berhubungan dengan proses kematangan cara berpikir anak. Oleh karena itu, setiap gerakan yang dilakukan oleh anak sesederhana apapun merupakan hasil interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem tubuh yang dikontrol otak. Otaklah yag berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik.
Menurut Maxim, George W. (1993) dalam buku Diane E.P. (2008) Secara umum ada tiga tahap perkembagan keterampilan motorik anak pada usia dini yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomous. Pada tahap kognitif anak berusaha memahami ketrampilan motorik serta apa yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan tertentu. Pada tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan cara coba meralat gerakan agar tidak melakukan kesalahan kembali pada gerakan berikutnya. Sedangkan pada masa autonomous gerakan yang ditampilkan merupakan respon yang lebih efisien untuk mengurangi sedikit mungkin kesalahan
2 masa ini dibutuhkan kondisi dan rangsangan yang sesuai dengan kebutuhan anak agar perkembangan anak tercapai secara optimal. Pada masa pra-sekolah anak akan mengalami masa peka, yang diartikan sebagai suatu masa dimana suatu fungsi berkembang demikian baik dan karenanya arus dilayani serta diberi kesempatan sebaik-baiknya. Masa peka untuk suatu fungsi hanya datang sekali saja pada tiap individu, jadi masa peka merupakan masa dimana kemungkinan berkembaganya suatu fungsi adalah maksimal besarnya, misalnya masa peka untuk berjalan pada tahun kedua, masa peka berbicara pada tahun ketiga, dan keterampilan fisik pada tahun keenam, dan peka untuk perkembangan logis pada taun kedua belas dan seterusnya (Pratini,1990) dalam jurnal Rohman (2010).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas. Penelitian ini mengambil pembahasan tentang perkembangan pada masa kanak-kanak awal (2-6 tahun). Kanak-kanak awal merupakan masa usia keemasan dimana perkembangan fisik, motorik, kognitif, soiso-emosional, moral, bahasa maupun segala kemampuananak sedang berkembang dengan cepat. Menilik pada konsep perbedaan individu, maka perkembangan anak-anak tidaklah sama antara yang satu dengan yang lain. Banyak factor yang mempengaruhi perbedaan perkembangan individu tersebut. Hal ini menarik untuk dijelaskan dalam studi ilmiah dari perspektif psikologi.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana perkembangan fisik pada masa kanak-kanak awal ? 2. Bagaimana perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak awal ? 3. Bagaimana perkembangan sosio-emosional pada masa kanak-kanak
awal ?
3 D. Tujuan Penelitian
Berdasarakan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, peneliti mengambil judul “Penelitian Perkembangan Anak pada Masa Kanak-kanak Awal”. Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetaui perkembagan fisik pada masa kanak-kanak awal 2. Mengetaui perkembagan kognitif pada masa kanak-kanak awal 3. Menganalisis perkembagan sosio-emosional pada masa kanak-kanak
awal
4 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perkembangan
Menurut Santrock (2012) perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan terus berlanjut di sepanjang rentang
kehidupan individu. Sebagian besar perkembangan melibatkakan
pertumbuhan, namun juga melibatkan kemunduran/penuaan. Senada
dengan Santrock, Hurlock (1978) mengemukakan bahwa perkembangan
merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadisebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman/belajar. Dalam proses perubahan
yang dialami oleh individu di sepanjang hidupnya ini mencakup dua
proses, yaitu: (1) evolusi (pertumbuhan)-dominan pada masa bayi dan kanak-kanak; dan (2) involusi (kemunduran)-dominan pada masa dewasa akhir. Jadi seiring dengan terjadinya pertumbuhan/perkembangan, maka
individu juuga mengalami kemunduran. Memang kondisi kemunduran
yang dialami individu ini sering tidak tampak terutama diusia-usia awal,
baru kemudian kelihatan setelah individu memasuki usia pertengahan.
Perkembangan menurut Hurlock (1978) melibatkan perubahan,
banyak orang menggunakan istilah pertumbuhan dan perkembangan secara bergantian. Dalam kenyataan kedua istilah itu beerbeda, walaupun
dapat dipisahkan, namun keduanya tidak berdiri sendiri. Pertumbuhan
berkaitan demgan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan
struktur. Tidak saja anak itu menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran
dan struktur organ dalam dan otak meningkat. Akibat adanya pertumbuhan
oak, anak itu mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk belajar,
mengingat, dan pikiran. Anak tumbuh, baik secara mentalmaupun fisik.
Sebaliknya perkembangan, berkaitan dengan perubahan kualitatif dan
5 pertumbuhan yang teratur dan koheren. Progresif menandai bahwa perubahannya teraarah, membimbing merreka maju dan bukan mundur
dan koheren menunjukan adanya hubungan nyata antara perubahan yang
terjadi dan yang telah mendahului atau yang akan mengikutinya.
Psikologi perkembangan itu sendiri adalah cabang psikologi yang
mempelajari pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak konsepsi
(pembuahan) sampai dengan akhir hayat menurut Cristiana (2012). Semula
dalam mengkaji perkembangan individu para ahli menggunakan
pendekatan tradisional (traditional approach) yang menyatakan bahwa dalam perkembangan individu terjadi perubahan yang drastis sejak lahir
hingga masa remaja, terjadi sedikit atau bahkan tanpa perubahan pada
masa dewasa, dan menurun pada usia lanjut. Pendekatan ini
mengakibatkan perhatian yang besar hanya pada masa bayi dan
kanak-kanak awal. Namun kini yang digunakan adalah pendekatan sepanjang masa hidup (the life-span-approach) (Santrock, 2012).
B. Perkembangan Fisik
Pada masa kanak-kanak awal, pertumbuhan fisiknya tidak secepat
masa bayi atau sebelumnya, tetapi ada banyak kemampuan fisik yang
makin berkembang baik pada masa ini terutama dari segi kualitasnya. Ada
kemajuan dalam perkembangan otot, sistem saraf, dan koordinasi
motoriknya sehingga anak dapat melakukan berbagai kegiatan yang lebih
tinggi tingkatannya, yang selanjutnya akan meningkatkan kemampuan
kognitif, sosial, da emosinya. Pola pertumbuhan bevariasi pada setiap anak
karena ada berbagai factor ysng mempengaruhi, antara lain faktor bawaan,
kurangnya hormon pertumbuhan, gizi buruk, infeksi kronis, dann
gangguan emosional. Perkembangan fisik ini berkaitan dengan
perkembangan tubuh anak yang berhubungan dengan badan, otot, tulang,
sistem saraf, koordinasi motorik dan sensorik.
Berikut ini penjelasan perkembangan fisik anak secara rinci pada
6 1. Tinggi dan Berat Badan
Bila pertumbuhan bayi pada tahun pertama sangat cepat, maka
pada tahun kedua mulai agak melambat. Pertambahan tinggipada masa
ini rata-ata 2,5 inci setiap tahun dan berat badan bertambah 5-7 pon per
tahun; dan anak perempuan sedikit lebih pendek dan lebih ringan
daripada anak laki-laki. Tinggi badan seseorang sangat tergantung pada
aasal usul etnis/ras, factor gizi dan kesehatan, jenis kelamin, dan
perbedaan individual. Belum ada statistic pertumbuhan tinggi dan berat
badan anak-anak Indonesia (Christiana, 2012).
2. Proporsi Tubuh
Menurut Hurlock (1978) proporsi tubuh atau perbandingan besa
kecilnya anggota badan secara keseluruhan pada anak-anak jelas
berbeda dari proporsi orang dewasa. Beberapa anggota tubuh tertetu
mempunyai irama pertumbuhan sendiri, ada yang tumbuh lambat dan
ada yang tumbuh cepat, dan semuanyaakan mencapai taraf kematangan
ukuran tepat pada saatnya. Akan tetapi, pertumbuhan dan
perkembangan tubuh sertaanggotanya adalah proses berkesinambungan.
Grafik pertumbuhan tinggi dan berat badan menunjukkan bahwa
pertumbuhan tinggi badan anak lebih cepat daripada pertmbuhan berat
badannya. Pada tahap akhir kehidupan mas kanak-kanaknya kaki dan
tangan tumbuh lebih cepat daripada badannya sehingga anak terlihat
seolah-olah berupa kaki dan tangan belaka.
3. Perkembangan Motorik
Anak-anak usia 2-6 tahun mengalami kemajuan pesat dlam
keterampilan motorik, baik keterampilan motorik kasa yang melibatkan
otot-otot besar, seperti berlari, melompat, memanjat, (walking, hopping,
jumping), dan keterampilan-keterampilan motorik halus sebagai hasil
koordinasi otot-otot kecil dengan mata dan tangan seperti menggambar,
menggunting dan menempelkan kertas. Menurut Santrock (2012)
perkembangan keterampilan motorik kasar dan motorik halus pada
7 a. Keterampilan Motorik Kasar (GrossMotoric Skills)
Pada usia kira-kira 2,5-3 tahun, anak mulai dapat melompat dengan
kedua kakinya, yang sebelumnya tidak bisa dilakukan karena
berkaitan dengan kematangan otot-ototnya. Juga anak sudah dapat
berlari kesana kemari, tetapi belum mampu berhenti dengan
tiba-tiba atau membalik. Aktivitas-aktivitas ini merupakan sumber
kebanggaan bagi anak. Sekitar usia empa tahun sudah menguasai
cara berjalan orang dewasa dan sudah dapat lari, berhenti dan
berputar membalik. Kemampuan berlari anak seperti orang dewasa
dan berlari dalam aktvitas permainan, dapat dilakukan pada usia
sekitar 5-6 tahun. Pada usia empat tahun ini anak mampu berdiri
diatas satu kaki dan menangkap bola yang dilemparkan kepadanya.
b. Keterampilan Motorik Halus (Fine Motoric Skills)
Dibandingkan dengan pada masa bayi, keterampilan motorik halus
pada masa anak awal ini sudah meningkat. Pada usia tiga tahun
telah mamp memegang benda berukuran kecil diantara ibu jari dan
telunjuk, walaupun masih agak kaku. Juga sudah dapat membangun
menara dari balok-balok meski belum dalam posisi tegak lururs.
Bila memasang potongan-potongan gambar darri permainan puzzle,
gerakannya masih kasar dan sering kali memaksakan potongan
gambar walau kurang pas/cocok dengan tempatnya. Pada usia
empat tahun, koordinasi motorik halusnya sudah mengalami
kemajuan dan gerakannya sudah lebih tepat, bahkan cenderung
ingin sempurna dalam melakukan sesuatu, misalnya dalam
menyusun balok-balok, sehingga mereka suka membongkar lagi
balok-balok yang sudah disusun sebelumnya. Saat usia lima tahun
koordinasi motorik anak makin sempurna. Tangan, lengan, dan
jarinya semuanya bergerak bersama dibawah perintah mata. Pada
usia enamm tahun, anak sudah dapat mengikat tali sepatunya,
menggunakan martil/pukul besi, mengelem kertas dan merapikan
8 saraf pusat. Myelinisasi merupakan proses menutupi akson dengan
selapu myelin, yang berefek pada meningkanya kecepatan
berjalannya informasi darisatu neuron ke neuron lainnya.
C. Perkembangan Kognitif
Pada usia ini, cara berpikir anak ditandai dengan kreativitas, bebas,
dan penuh imaginasi/daya khayal. Hal ini tampak pada gambar-gamabar
yang dibuat, missal: menggamabar langit dengan warna hijau, pohon
warna ungu, dan mobil berjalan di atas awan. Perkembangan kognnitif
dapat ditinjau melalui beberapa teori. Di dalam buku Deteksi Tumbuh
Kembang Anak (Sulistyawati, 2014) berikut ini adalah teori-teori
perkembangan kognitif:
1. Teori Piaget
Berdasarkan tahap perkembangan kognitif Piaget, maka pada masa
kanak-kanak awal ini ada pada tahap pra-operasional.disebut tahap
pra-operaional karena pada masa ini anak belum siap untuk terlibat
dalam operation atau manipulasi mental yang mensyaratkan pemikiran
logis.
Menurut Piaget, pada tahap ini pemikiran anak makin kompleks dan
mampu menggunakan pemikiran simbolis. Pada berpikir simbolis,
anak mengembangkan kemampuan untuk mebayangkan secara mental
suatu objek yang tidak ada. Kemampuan untuk berpikir simbolis
semcam itu disebut fungsi simbolis. Anak-anak prasekolah
menunjukkan fungsi simbolis melalui imitasi tertunda (deffered
imitation), bermain sandiwara (pretend play), dan kemampuan
menggunakan sistem simbol (kata) untuk berkomunikasi
2. Teori Lev Vygotsky
Sama halnya dengan teori Piaget, Vygotsky juga menekankan
bahwa anak-anak secara aktif menyusun pengetahuan mereka sendiri.
Tetapi menurut Vygotsky, fungsi mental memiliki koneksi sosial.
9 rasional sebagai akbat percakapan dengan orang lain yang ahli. Jadi
menurur Vygotsky, orang lain dan bahasa memegang peran penting
dalam perkembangann kognitif anak (Santrock, 2012)
D. Perkembangan Sosio-emosional
Selama tahun kedua dari kehidupan seorang anak akan
memperlihatkan kemajuan yang berarti dalam pengenalan dirinya. Dimasa
kanak-kanak awal, anak-anak akan berkembang sehingga mereka mampu
mengenali dirinya. Menurut Erik Erikson (1968) dalam buku Santrock
(2012) perkembangan emosi kanak-kanak awal terkait dengan tahap
inisisatif versus rasa bersalah. Mulai sekarang anak-anak lebih yakin
bahwa mereka adalah diri mereka sendiri, selama masa kanak-kanak awal
mereka mulai menemukan pribadi yang diinginkan. Secara intensif
kanak-kanak awal, mereka mengidentifikasi kepada orang tuanya yang hampir
selalu terlihat kuat dan cantik, meskipun sering kali tidak masuk akal,
tidak sependapat dan kadang membahayakan. Selama kanak-kanak awal,
mereka menggunakan keterampilan perspektual, motorik, kognitif, dan
bahasa untuk melakukan sesuatu. Mereka memiliki kelebihan energi yang
memungkinkan mereka untuk melupakan kegagalan-kegagalan dengan
cepat mendekati area-area baru yang lebih menarik, meskipun area itu
terlihat bahaya.
Selain itu, pada usia sekitar 4-5 tahun, anak-anak mulai
menjelaskan diri mereka dalam istilah sifat-sifat psikologis, namun mereka
juga mulai mempersepsikan orang lain demikian. Bisa saja berkata “Guruku baik sekali”.
E. Perkembangan Moral
Perkembangan moral (moral development) yaitu mencakup
perkembangan pikiran, perasaan, dan perilaku menurut aturan, dan
kebiasaan mengenai hal-hal yang seharusnya dilakukan seseorangketika
10 Menurut Harlock (1978), dalam tahap perkembangan moral ini,
anak-anak secara otomatis mengikuti peraturan tanpa berfikir atau menilai,
dan ia menganggap orang dewasayang berkuasa sebagai mahakuasa. Ia
juga menilai bahwa semua perbuatan sebagai benar atau salah berdasarkan
akibat-akibatnya dan bukan berdasarkan motivasi yang mendasarinya.
Menurut sudut pandang anak, perbuatan salah akan mengakibatkan
hukuman. Anak mengetahui bahwa suatu perbuatan yang baik apabila
salah satu temannya diberi hadiah yang dijanjikan oleh orang lain, artinya
anak tahu bahwa tindakan itu baik dan benar.
Begitu juga, relasi dengan teman sebayanya ( yaitu yang tingkat
usia dan kematangannya sama ), pada masa kanak-kanak awal, hubungan
dengan teman sebayanya semakin meningkat dan banyak menghabiskan
waktu. Salah satu fungsi terpenting adalah sebagai sumber informasi dan
pembanding di luar lingkungan keluarga. Contoh relasinya yaitu bermain,
mereka mampu menentukan siapa yang salah dansiapa yang menang,
meskipun kadang diakhiri dengan pertengkaran.
F. Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah sistem komunikasi berdasarkan kata-kata dan tata
bahsa. Sekali anak mengenal kata, mereka dapat menggunakannyauntuk
mempresentasikan objek dan tindakan.
Menurut Prof. DR. M. Djawad Dahlan (2012) perkembangan
bahasa anak memiliki dua tipe, yaitu:
1. Egocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri
(moonolog)
2. Socialized Speech, yang terjadi ketika berlangsung kontak antara anak
dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi kedalam lima bentuk:
(a) adapted information, di sini terjadi saling tukar gagasan atau
adanya tujuan bersama yang dicari, (b) critism, yang menyangkut
11 command (perinah), request (permintaan) dan threat (ancaman), (d)
questions (pertanyaan), dan (e) answer (jawaban)
Dari beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa ternyata
walaupun terdapat banyak perbedaan antara bahasa seorang anak yang
berusia dua tahun, tiga tahun, dan empat tahun, yang lebih menonjol
adalah perbedaan yang menyangkut pragmatic. Pada anak usia 3 tahun,
anak meningkatkan kemampuan bicaranya tentang sesuatu yang tidak ada
secara fisik, yaitu mereka mengembangkan penguasaan karakteristik
bahasa yang dikenal sebagai pemindahaan ( displacement ) sebagai contoh: mengetahui kata “meja”, contoh lain yaitu anak sudah dapat mengatakan kata-kata yang menggambarkan waktu yang akan datang, misalnya “ nanti aku akan sekolah”, “ besok kalau sudah besar aku akan jadi pilot pesawat terbang”. Mereka sudah mampu mengerti kataganti misalnya, kamu, saya, dan kita (Santrock, 2012).
Usia anak antara 4-5 tahun, anak sudah mengerti kata depan dan bisa menggunakannya, misal “di atas”, “di bawah”. Atau pembicaraan seperti orang dewasa, contoh: “ Ani mau makan, tapi aku enggak mau”. Pada usia 5-6 tahun, kalimat anak sudah terdiri dari enam sampai delapan
kata. Anak- anak ini biasanya memiliki kosa kata pembicaraan sekitar
12 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Karakteristik Subjek
Karakteristik subjek yang dikehendaki peneliti yaitu, sebagai berikut:
1. Kanak-kanak yang berusia 2-6 tahun
2. Tercatat aktif sebagai siswa PAUD atau TK
3. Bersedia untuk dilibatkan menjadi subjek dalam penelitian ini
Penelitian yang kami lakukan mengambil dua tempat untuk diteliti, yang pertama di PAUD Dharma Wanita persatuan IAIN Surakarta pada
hari jum’at tanggal 17 Maret 2017 dan yang kedua di TK Aisyiyah Cabang
Kartosuro pada hari jum’at tanggal 24 Maret 2017.
B. Penggalian Data
Penggalian data diperlukan dalam sebuah penelitian untuk menambah bukti dan informasi untuk kepentingan penelitian. Penggalian data dapat dilakukakan dengan beberapa cara. Penelitian yang kami lakukan menggunakan dua metode untuk mendapatkan data, yaitu:
1. Wawancara
13 itu, tujuan wawancara ini adalah untuk menguji kemampuan kognitif dari anak-anak serta kemampuan bahasa anak.
2. Observasi
14 BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
Penggalian data penelitian ini dilakukan dengan dua cara yakni
wawancara dan observasi. Dari cara tersebut terkumpul beberapa data
peserta didik dari dua tempat yang kami susun secara table. Berikut ini
adalah data yang kami peroleh dari masing-masing tempat:
1. PAUD Dharma Wanita
PAUD Dharma Wanita pada hari jum’at tidak ada jadwal pembelajaran, namun diberi kegiatan yang disebut“Happy Day”.
Kegiatan ini dilakukan di luar ruangan, anak-anak diajak jalan-jalan
disekitar PAUD. Setelah itu anak-anak kembali ke PAUD dan dibiarkan
bermain dengan fasilitas permainan yang ada. Peserta didik pada
umumnya berusia 3-4 tahun, dan beberapa yang berusia 5 tahun.
Rata-rata anak PAUD masih suka bermain selama waktu belajarnya, suka
berlari kesana kemari, dan susah untuk berdiam. Anak yang berusia 3-4
tahun cenderung lebih aktif bergerak, aktif berbicara suka bertanya, dan
menginginkan sesuatu yang baru. Tahap ini bisa dikatakan sebagai
masa pemberontakkan anak atau masa nakalnya. Namun, kenakalan itu
tidak bisa di cegah begitu saja karena ini adalah tahap anak sedang
mengembangkan kemampuan motorik (fisik) dan mental (kognitif).
Berikut ini beberapa peserta didik yang kami teliti di sekolah ini:
a. Nama : Rehan
Usia : 4 Tahun
No. Jenis Perkembangan Deskripsi
1. Perkembangan Fisik Anak laki-laki berusia 4 tahun
dengan berat badan 15 kg dan
15 berbadan sehat, mampu
melompat, berlari, memanjat
permainan, menaiki tangga.
2. Perkembangan Kognitif Mampu mengikuti menghafal
surat Al-Fatihah dan syahadat
bersama, mampu mengenal abjad,
mampu berimajinasi, mampu
mengenal warna.
3. Perkembangan
Sosio-emosional
Selalu ceria, dapat berbagi dengan
teman yang lainnya. Mampu
mengkritik gurunya
4. Perkembangan Moral Makan menggunakan tangan
kanan, tidak menyusahkan orang
lain, berbicara baik kepada
gurunya.
5. Perkembangan Bahasa Mampu berhasa Indonesia dengan
baik, menysun beberapa kata yang
kemudian diungkapkan kepada
orang lain.
b. Nama : Raja
Usia : 4 Tahun
No. Jenis Perkembangan Deskripsi
1. Perkembangan Fisik Anak laki-laki, berusia 4 tahun,
memiliki berat badan 16 kg dan
tinggi badan 92 cm. Mampu
berjalan cepat, berlari, melompat,
bermain ayunan, menaiki tangga,
16 menyusun puzzle.
2. Perkembangan Kognitif Mampu membedakan warna,
mampu berimajinasi, mengenal
huruf abjad, mengenal angka
1-10, memperkenal dirinya,
mengikuti hafalan surat
Al-Fatihah dan syahadat bersama.
3. Perkembangan
Emosional
Ceria ketika memasuki kelas,
membantu temanya, marah ketika
tidak sesuai keinginannya, berani
memimpin doa.
4. Perkembangan Moral Lebih suka memperhatikan orang
disekitarnya, makan dengan
tangan kanan, berbicara baik
dengan gurunya, berterimakasih,
5. Perkembangan Bahasa Lancar dalam berbicara bahasa
Indonesia, berbicara dengan
kalimat tersusun dari 4-6 kata.
c. Nama : Saini
Usia : 5 Tahun
No. Jenis Perkembangan Deskripsi
1. Perkembangan Fisik Anak perempuan, termasuk anak
didik PAUD, dengan usia 5 tahun
dan berat badan 13 kg dengan
tinggi badan 102 cm. Berbadan
yang sehat, aktif, mampu
17 2. Perkembangan Kognitif Mampu menghafal surat-surat
pendek, hafal huruf abjad,
4. Perkembangan Moral Mengerti saat-saat melakukan sesuatu yang diawali dengan do’a, menggunakan tangan kanan,
berbicara baik kepada siapapun.
5. Perkembangan Bahasa Mampu berbahasa Indonesia
dengan baik serta
No. Jenis perkembangan Deskripsi
1. Peerkembangan Fisik Anak laki-laki yang berusia 4
tahun dengan berat badan 18 kg
dan tinggi badan 105 cm serta
berbadan sehat mampu melompat
berlari,menaiki tangga aktif
bergerak
2. Perkembangan Kognitif Mampu bernyanyi, berhitung,
mengenal abjad, mengenal
macam-macam hewan dan warna.
3. Perkembangan
Sosio-emosional
Ceria, dapat memimpin doa
teman-temannya, senang
18 terhadap aturan atau perintah,
mampu beradaptasi dengan orang
baru
4. Perkembangan Moral Susah di perintah, masih nakal,
berbicara sering teriak-teriak,
makan masih beraturan.
5. Perkembangan Bahasa dapat meniru bicara orang lain
namun bahasa nya snediri masih
kurang lancar
e. Nama : Bintang
Usia : 5 Tahun
No. Jenis Perkembangan Deskripsi
1. Perkembangan Fisik Anak laki-laki berusia 3 tahun,
dengan berat badan 15 kg sehat
gemuk. Bisa berlarian dan
melompat. Namun, belum bisa
memanjat terlalu tinggi.
2. Perkembengan Kognitif Mampu bernyanyi, membaca
surat-surat pendek, dapat
menyabutkan angka,warna, dan
hewan.
3. Perkembangan
Sosio-emosional
Dapat bersosialisasi dengan
baik,suka mencari perhatian,
menangis, aktif.
4. Perkembangan Moral Belum bisa mematuhi perintah,
suka bermain
19 f. Nama : Nanda
Usia : 4 Tahun
No. Jenis Perkembangan Deskripsi
1. Perkembangan Fisik Anak perempuan yang memiliki
berat badan 14 kg dan tinggi
badan 90 cm. Dia anak yang aktif,
melakukan berbagai kegiatan fisik
seperti berlari, melompat,
memanjat tangga dan bermain
ayunan. Selain itu, dia juga bisa
menyusun permainan menjadi
suatu benda yang dia
imajinasikan, seperti handphone,
sepeda, kotak maka.
2. Perkembangan Kognitif Kemampuan kognitifnya yaitu dia
mampu mengidentifikasi
warna-warna benda yang ada di
sekelilingnya. Dia jugabisa
menghafal nama teman-temannya.
aktif bermain dengan
teman-temannya, namun tidak keseluruh
teman. Akan tetapi hanya kepada
beberapa teman yang sudah dekat
dengannya. Dia akan
mengungkapkan perasaaanya
apabila tidak sesuai dengan
20 saat tidak mau pulang kerumah.
Namun, dengan bujukan dari
ibunya, akhirnya dia mau diajak
pulang dengan wajah yang ceria
kembali.
4. Perkembangan Moral Dia mau berbagi makanan dengan
teman-temannya. Namun, tidak
mau merapikan permainan yang
telah digunakannya. Dia juga
tidak mematuhi perintah dari
gurunya apabila disuruh untuk
bernyanyi atau mengaji. Dia akan
asyik bermain sendiri disaat teman
yang lain bernyanyi. Kadang dia juga berani memimpin do’a kepada teman-temannya.
5. Perkembangan Bahasa Dia mampu mengungkapkan apa
yang dia inginkan melalui
komunikasi, susunan kata yang
dia ungkapkan bisa dipahami oleh
teman-temannya maupun gurunya.
Bisa memahami pertanyaan yang
diberikan dengan jawaban yang
sesuai.
2. TK Aisyiyah Cabang karasura
Kegiatan di TK Aisyiyah pada hari jum’at adalah “Imtaq”. Peserta
didik awal pembelajaran dijari menulis hijaiyah, setelah itu peserta
didik dibiarkan bermain di lapangan dengan fasilitas yang ada. Kami
21 didiknya pada umumnya berusia 4-6 tahun. Perbedaan anak Play Group
dengan anak TK itu sangat berbeda, rata-rata anak play group minat
bermainnya sangat tinggi dibandingkan dengan minat belajarnya,
sedangkan rata-rata anak TK ini sudah mulai faham akan suasana di
sekitarnya, faham antara saatnya waktu belajar dan saatnya bermain.
Berikut beberapa data peserta didik dari sekolah ini, yaitu:
a. Nama : Putri Naila
Usia : 6 Tahun
No. Jenis Perkembangan Deskripsi
1. Perkembangan Fisik Anak perempuan, dengan berat
badan 20 kg dengan tinggi badan
103 cm dan berbadan sehat agak
gemuk. Mampu berlari, melompat
dengan baik, bernyanyi,
2. Perkembangan Kognitif Mampu menyebutkan nama-nama
buah, menyebutkan angka 1-25,
menyebutkan warna,
membedakan rasa.
3. Perkembangan
Sosio-emosional
Termasuk anak yang pendiam,
malu dan tidak menampakkan
suasana yang ceria.
4. Perkembangan Moral Mau berbagi pada temannya.
Berhubungan baik dengan
teman-temannya serta patuh kepada
perintah gurunya.
5. Perkembangan Bahasa Sedikit berbicara, cenderung diam
dengan orang-orang disekitarnya.
Berkata apabila dia perlu saja,
22 b. Nama : Nafa Nurihana
Usia :5 tahun
No. Jenis Perkembangan Deskripsi
1. Perkembangan Fisik Umumnya sekitar 4-5 tahun,
dengan berat badan 17 kg dan
berbadan sehat gemuk.
2. Perkembangan Kognitif Mampu menghafal surat-surat
pendek, huruf abjad, angka, dan
macam-macam warna.
3. Perkembangan
Emosional
Ceria, mudah akrab dengan orang
baru.
4. Perkembangan Moral Santun, mengerti orang baru dan
menghormatinya, berbicara
dengan baik.
5. Perkembangan Bahasa Mampu berbahasa Indonesia
dengan lancar.
c. Nama : Queen Syakina Aiszahra
Usia : 5 Tahun
No. Jenis perkembangan Deskripsi
1. Perkembangan Fisik Anak perempuan berumur 5 tahun
dengan berat badan 15 kg, dengan
tubuh yang sehat. Berlari dengan
kuat dan cepat.
2. Perkembangan Kognitif Mampu mengikuti menghafal
bacaan surat-surat pendek, do’a
mau makan, sudah mengenal
23 sudah mengenal warna serta
gambar.
3. Perkembangan
Emosional
Anaknya pendiam, jarang bergaul
dengan teman-temannya masih
takut sama orang baru dikenal.
4. Perkembangan Moral Makan menggunakan tangan
kanan, tapi terkadang masih
tergantung pada orang tuanya
untuk di suapi, nurut dengan
gurunya,
5. Perkembangan Bahasa Mampu menggunakan dan
berbahasa dengan baik.
d. Nama : Navenda Sekar Sakti Pratiwi
Usia : 7 Tahun
No. Jenis Perkembangan Deskripsi
1. Perkembangan Fisik Anak perempuan berumur 7
tahun, dengan berat badan 17 kg
dengan badan yang sehat, mampu
memanjat dan berlari-lari dengan
cepat.
2. Perkembangan Kognitif Mampu bernyanyi dengan riang
gembira, mampu menghafal
surat-surat pendek dalam
al-quran, sudah mengenal huruf
abjad, huruf hijaiyyah, gambar
24 3. Perkembangan
Emosional
Anaknya ceria suka bergaul
dengan temannya, mudah
bersosialisasi dengan orang yang
baru di kenal
4. Perkembangan Moral Patuh sama gurunya, sudah bisa
makan sendiri tanpa merepotkan
orang lain, sudah bisa beli jajan
sendiri
5. Perkembangan Bahasa Mampu berbahasa dengan baik,
bisa berkomunikasi dengan orang
lain disekitarnya. Menyusun
beberapa kata dalam
mengeluarrkan perkataannya.
e. Nama : Raisyauqi Tsaqif Wibowo
Usia : 6 tahun
No. Jenis perkembangan Deskripsi
1. Perkembangan Fisik Berat badannya 17 kg dengan
tinggi badan 105 cm. Aktif dalam
bergerak, berlarian, melompat
dari ketinggian. Memanjat
permainan kemudian
menggantungkan badannya diatas.
2. Perkembangan Kognitif Mengajukan pertanyaan sebagai
respon umpan balik dari
pertanyaan orang lain, sudah bisa
mengenal berbagai profesi,
mampu menyadari kesalahan serta
25 Mampu mengidentifikasi berbagai
macam warna, suhu seperti panas
dan dingin. Rajin belajar berdoa.
3. Perkembangan
Emosional
Sedih , berani berkomunikasi
langsung dengan orang yang baru
dikenal, ingin tau hal baru,
ikut-ikutan dengan temannya.
4. Perkembangan Moral Sopan pada guru, meminta izin
jika ingin keluar kelas,
berperilaku baik dengan
temannya.
5. Perkembangan Bahasa Mampu berbahasa dengan baik
dengan menyusun beberapa kata
yang dikeluarkan dari ucapannya.
f. Nama : Belva Alifia Farzana
Usia : 5 Tahun
No. Jenis Perkembangan Deskripsi
1. Perkembangan Fisik Anak peempuan yang memiliki
berat badan 16 kg dan tinggibadan
80 cm. Dia aktif bergerak dan
bermain. Kegiatan yang
dilakukannya yaitu berlarian
dihalaman sekolah, memanjat
permainan, berjalan di sebatang
besi namun belum bisa
menyeimbangkan dirinya masih
26 2. Perkembangan
Kognitif
Daya ingatnya sangat baik, dia bisa
menghafal beberapa suat-surat
pendek dan mampu menghafal
nama teman-temannya. Dia juga
bisa mengidentifikasi warna-warna
benda disekitarnya. Bermain
imajinasi dengan teman-temannya
seperti menganggap benda
permainan dengan hewan cicak.
Bisa mengitung angka 1-50 dan
bisa menulis namanya sendiri
walaupun belum bisa membaca.
3. Perkembangan
Sosio-emosional
Dia anak yang menyukai
keceriaan, mudah beadaptasi
dengan orang yang baru dia kenal.
Tidak marah ketika mainanan
dipinjam oleh orang lain. Suka
bercanda dengan teman-temannya
yang bisa membuat mereka
tertawa.
4. Perkembangan Moral Mematuhi perintah yang diberikan
gurunya, seperti mengerjakan
tugas untuk menulis huruf
hijaiyah. Mendengarkan gurunya
ketika sedang berbicara. Ketika
mau pulang bersalaman dengan
gurunya.
5. Perkembangan Bahasa Dia anak yang suka bicara,
beberapa kalimat keluar dari
27 orang diajak nya berkomunikasi.
Mampu mengungkapkan apa yang
ada dipikirannya, seperti dia tidak
ingin jajan karena uangnya ingin
dia tabung.
B. Analisis Data
Data yang telah terkumpul tersebut kemudian kami analisis untuk
menghasilkan suatu kesimpulan yang ingin kita capai. Analisis tersebut
kami tulis setiap jenis perkembangannya antara peserta didik yang satu
dengan yang lainnya. Berikut ini adalah hasil analisis :
1. Perkembangan Fisik
Fisik pada masa kanak-kanak awal dari data tersebut dapat
diperoleh bahwa rata-rata berat badannya yaitu antara 14-20 kg dan
tinggi badan antara 75-105 cm. Perbedaan tersebu dapat dipengaruhi
beberapa factor antara lain factor bawaan, kurangnya hormone
pertumbuhan, gizi buruk, infeksi kronis dan gangguan emosional.
Perkembangan motorik pada kanak-kanak awal umunya yaitu
merreka bissa berlarian kesana kemari dengan arah tujuan yang mereka
inginkan. Mereka senang berlompat dari ketinggian dan mampu
menumpu badannya menggunakan dua kaki dengan seimbang. Selain
itu di usia segitu mereka senang melakukan aktifitas memanjat. Dalam
hal ini anak laki lebih berani daripada anak perempuan. Anak
laki-laki mampu memanjat lebih tinggi dengan gerakan menggantung
diatas permainan, sedangkan anak perempuan hanya memanjat
sekedarnya saja.
Permainan yang dimainkan masa kanak-kanak awal antara lain
yaitu, ayunan, komedi putar dan perosotan. Mereka bermain kelompok
28 tersebut belum bisa berjalan diatas sebatang besi mereka masih butuh
pegangan untuk menyeimbangkan badan mereka supaya tidak jatuh.
Sedangkan untk keterampilan motork halus masa kanak-kanak
awal yaitu mereka mampu menyusun permainan menjadi
bendda-benda yang mereka imajinasikan. Pada halini anak laki-laki akan
membentuk benda semacam pedang, sedangkan anak perempuan
cenderung membuat benda seperti handphone, sepeda, kotak makan.
2. Perkembangan Kognitif
Penggalian data menyebutkan bahwa masa kanak-kanak awal
perkembangan kognitif yang dimilikki seorang anak antara lain mereka
bisa menghafal nama teman-temannya, merreka bisa membedakan
warna-warna dan menyebutkannya sesuai dengan warna benda yang
dilihat, mereka bisa melafalkan angka 1-20 walaupun ada yang lebih.
Namun, anak-anak baru mengenal angka tersebut mereka belum bisa
menghitung jumlah benda-benda. Kalaupun bisa menghitungnya itu
hanya bendayang jumlahnya kurang dari 10 biji.
Anak-anak diusia ini sudah mengenal beberapa huruf abjad
maupun huruf hijaiyah waulupun belum bisa membaca. Mereka suka
meanyakan serentetan pertanyaan kepada orang-orang di sekitarnya,
.rasa ingin tahu mereka mulai muncul. Mereka berpikirnya masih satu
arah, tidak dapat dibalik dalam memahami suatu kata yang diucapkan
oleh orang lain.
3. Perkembangan Sosio-emosional
Suasana hati anak-anak lebih banyak megungkapkan kecerian
mereka. Melalui bermain mereka akan terlihat bahagia, bersosialisasi
dengan teman-temannya. Namun, kadang ada anak yang menyendiri
dan suasana yang terlihat akan kehilatan murung. Anak yang seperti itu
merupakan anak yang tidak mudah untuk bersosialisasi dengan
teman-temannya. Sehingga dai terlihat diam tidak melakukan aktifitas berama
29 Anak-anak umumnya cepat berubah suasana hatinya. Apabila dia
tidak menghendaki sesuatu yang diinginkan kemudia ia dipaksa
melakukannya, pasi mereka akan menangis sebagai ungkapan emosi
dari dalam dirinya. Namun, anak-anak itu mudah melupakan suatu
kejadian yang tidak mengenakkan bagi mereka. Mereka akan kembali
ceria, apabila masalah yang dihadapinya telah selesai.
4. Perkembangan Moral
Perkembangan moral masa kanak-kanak awal umumnya mereka
belum bisa mematuhi perintah orang lain secara keseluruhan. Mereka
akan lebih mementingkan kesenangan dirinya sendiri. Apabila
diperintahkan untuk bernyanyi oleh gurunya, mereka akan asyik
bermain dan berlarian. Namun, mereka juga memiliki sopan santun
terhadap gurunya. Apbila ingin keluar kelas, mereka izin kepada
gurunya. Kemudian bersalaman ketika mau pulang kerumah.
Berdasarkan data diatas relasi mereka dengan teman-temannya
yaitu, anak-anak itu akan berbagi apa yang ia miliki. Misalnya
makanan, mereka akan memberikan makanan yang ia miliki kepada
temannya. Selain itu mereka akan meminjami maninannya untuk
digunakan bersama-sama. Namun, ada beberapa anak yang tidak mau
berbagi, itu menandakan bahwa rasa egoisnya masih tinggi. Pada
umumnya anak-anak memiliki hubungan yang baik dengan guru
maupun orangtuanya.
5. Perkembangan Bahasa
Anak-anak sudah mampu dalam mengungkapkan keinginannya
melalui bahasa. Mereka menyusun beberapa kata untuk berkomunikasi
dengan orang lain, walaupun kadang kata-katanya sering
diulang-ulang. Perkataan yang mereka ucapkan bisa ditangkap dan dipahami
oleh orang diajaknya bicara.
Ada beberapa anak yang jarang berbicara, dia lebih suka diam dan
meneyndiri. Fakta dilapangan bahwa anak tersebut tidak memiliki
teman-30 temannya disekitar yang sedang bermain. Perbedaan kemampuan
berbahasa pada diri seorang anak dapat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan disekitarnya. Seperti orangtua yang selalu mengajak
31 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa perkembangan anak-anak pada masa kanak-kanak awal dapat
dilihat dari lima perspektif, yaitu fisik, kognitif, sosio-emosional, moral
dan bahasa.
Perkembangan fisik anak-anak umumnya adalah memiliki berat
badan antara 14-20 kg dan tinggi badan antara 70-90 cm. masa
kanak-kanak awal adalah masa mereka aktif dalam bergerak seperti berlari,
melompat, dan memanjat. Permainan yang mereka lakukakn disekolah
antara lain yaitu bermain ayunan, komedi putar dan perosotan.
Kemampuan motorik halus yang mereka miliki antara lain bisa menyusun
permainan dengan tangan mereka sendiri walaupun masih bentuk yang
sederhana.
Perkembangan kognitif kanak-kanak awal adalah mereka
mampumenghafal berbagai jenis nama hewan, nama temannya, surat-surat
pendek. Mereka juga bisa mengidentifikasi warna-warna benda serta
berhitung lebih dari 10 angka. Namun pemikiran yang dikembangkan anak
masih bersifat serah, jadi tidak bisa dibalik.
Perkembangan sosio-emosional yang dimiliki anak-anak awal
adalah bisa menjalin hubungan yang baik dengan temannya. Emosi
anak-anak umumnya ceria, karena banyak aktivitas bermain dengan
teman-temannya. Jika tidak sesuai dengan keinginannya dia akan menangis .
namun, anak-anak lebih cepat melupakan hal-hal yang memmbuat mereka
sedih. Mereka akan kembali ceria, apabila kesedihannyatelah berlalu.
Perkembangan moral anak-anak awal adalah belum bisa mematuhi
peraturan gurunya secara sepenuhnya. Mereka suddah memahami sopan
32 gurunya. Mereka juga berbagi dengan temannya, baik makanan maupun
mainan yang mereka miliki.
Perkembangan bahasa di usia kanak-kanak awal umumnya adalah
bisa berbicara denyan menyusun beberapa kata untuk mengungkapkan
keinginannya atau yang ada di dalam pikirannya. Bahasa yang ia
keluarkan masih bersifat sederhana, seperlunya dia bicara saja.
Penyusunankatanya sudah bisa dimengerti orang lain. Seorang anak juga
sudah mampu menjawab pertanyaan secara tepat sesuai dengan maksud
pertanyaan yang diberikan.
B. Saran
Apabila ingin melakukan penelitian terhadap anak-anak harus lebih
intensif dan sebisa mungkin membuat suasana yang nyaman disekitar
mereka. Memposisikan diri kita seakan-akan seperti temannya dan
bermain bersama mereka. Dengan begitu, anak-anak akan lebih dekat
33
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Djawad. 2012. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Diane, E.P. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan). Edisi ke-9. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Hurlock, E. 1978. Child Development (Perkembangan Anak Jilid1). Edisi ke-6 New York : McGraw-Hill, Inc (Indonesia: Erlangga).
Rohman, Ujang. 2010. Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Kanak-kanak. Jurnal No 11
Santrock, J.W. 2012. Live-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Edisi ke-13. New York: McGraw-Hill Companies (Indonesia: Erlangga).
Soetjiningsih, Christina H. 2012. Seri Perkembangan Anak: Perkembangan Anak. Jakarta : Prenada Group.
34 LAMPIRAN
A. Lampiran Hasil Wawancara
1. PAUD Dharma Wanita (Ustadzah: A’yun)
a. Bagaimana pembelajaran yang ada di sekolah ini?
Jawab: Kalau hari jum’at itu Happy Day artinya pembelajaran
ditiadakan, anak-anak kami ajak jalan-jalan, sambil
bernyanyi dan bermain.
b. Pembelajaran apa yang diajarkan kepada anak-anak?
Jawab: Biasanya anak-anak ditanamkan moral yang baik, seperti berdo’a sebelum melakukan aktifitas. Kemudian diajari mengenal huruf abjad, berhitung, bernyanyi sambil
menggunakan gerakan.
c. Bagaimana perkembangan yang terjadi pada diri tiap anak-anak?
Jawab: Anak-anak berbeda-beda tiap individunya, ada yang nurut
dan ada juga yang susah diatur. Ada yang suka
teriak-teriak kalau di dalam kelas ada juga yang pendiam.
2. TK Aisyiyah Cabang Kartasura (Kepala Sekolah: Ibu Endah)
a. Bagaimana pembelajaran yang ada di sekolah ini?
Jawab: Pembelajaran di sini ada yang fullday dan ada yang regular
terserah orangtuanya mau fullday atau tidak. Setiap hari jum’at sebelum pembelajaran anak-anak melaksanakan sholat dhuhadi masjid. Karena tiap minggu itu Imtaq maka
pembelajaran hanya dilakukan sebentar, setelah itu
anak-anak dibiarkan bermain di halaman sekolah.
b. Pembelajaran apa yang diajarkan pada anak-anak?
Jawab: Pembelajaran yang diberikan seperti mengenalkan
anak-anak pada huruf abjad dan huruf hijaiyah. Mereka dilatih
35 mewarnai, membuat kreativitas kerjinan tangan yang
kiranya mereka mampu. Dilatih hafalan-hafalan surat pendek maupun do’a.
c. Bagaimana perkembangan yang terjadi pada diri tiap anak-anak?
Jawab: Perkembangan anak-anak di sekolah sangat bervariatif.
Kecerdasan anak-anak dapat dilihat dari keakifan mereka
saat di kelas. Anak yang mudah paham akan mengerjakan
atau menjawab sesuatu dengan tepat. Saat masuk nol kecil
ada yang belum mengerti apa-apa, namun
perkembangannya dapat dilihat saat naik ke nol besar.
Saat awal masuk masih pendiam, namun etelah beberapa
bulan mereka mulai menghafal teman-temannya dan
gurunya serta bisa bersosialisasi denan lingkungan
disekitar.
B. Lampiran Foto Observasi
36 2. TK Aisyiyah Cabang Surakarta