• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERKAS DAN AKSES MATERI KULIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BERKAS DAN AKSES MATERI KULIAH"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BERKAS DAN AKSES

MATERI KULIAH

BAB 1

: SISTEM FILE

 Pengertian Berkas / File

 Klasifikasi file berdasarkan fungsi

 Klasifikasi file berdasarkan model pengaksesan

 Jenis-jenis pengorganisasian file

 Pengoperasian file

BAB 2

: MEDIA PENYIMPANAN FILE

 Jenis-jenis media penyimpanan

 Magnetic tape

 Representasi data

 Parity dan Error Control

 Sistem Block

 Menghitung kapasitas penyimpanan dan waktu akses

 Magnetic Disk

 Karakteristik secara fisik

 Representasi data dan pengalamatan

 Organisasi berkas dan metode akses

 Keuntungan dan keterbatasan penggunaan magnetic disk

BAB 3

: ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL

 Pengertian berkas sequential

 Pembuatan berkas sequential

 Retrieval berkas sequential

 Update terhadap berkas sequential

BAB 4 : ORGANISASI BERKAS RELATIF

 Pengertian berkas relatif

(2)

 Masalah collision

BAB 5

: ORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIAL

 Pengertian berkas indeks sequential

 Struktur indeks

 Struktur pohon biner

 Struktur pohon B+

 Pendekatan pohon B+

 Indeks block dan data block

 Penyajian indeks secara fisik

 Prime & overflow data area

BAB 6

: ORGANISASI BERKAS DENGAN BANYAK KEY

 Pengertian pengaksesan berkas dengan banyak key

 Organisasi inverter file

 Organisasi multi-list file

 Perbandingan

BAB 7

: SORT & MERGE FILE

 Pengertian sort dan merge file

 Natural merge

 Balanced merge

 Polyphase merge

 Cascade merge

BAB 8 : PENGENALAN KONTROL INPUT / OUTPUT

 Definisi dan persyaratan kontrol I/O

 Direktori berkas dan kontrol informasi

 Kontrol peralatan

 Manajemen saluran

(3)

TUJUAN

BERKAS DAN AKSES

 Dapat memahami organisasi berkas serta manipulasinya.

 Dapat menjelaskan organisasi berkas dan manajemen.

 Dapat menjelaskan file storage.

 Dapat menjelaskan macam-macam device.

 Manipulasi file : sorting dan merging.

(4)

REFERENSI

♦ Bunawan & Kalya P., Seri Diktat Kuliah, Berkas dan Akses, Penerbit Gunadarma, 1990.

♦ Loomis M. E. S., Data Management And File Structures, Second Edition, Prentice Hall International, 1989.

♦ Date, C.J., An Introduction To Database Systems, 5th Edition, Addison-Wesley

Reading, MA, 1991.

♦ Szymanski R.A. at all, Introduction To Computers And Information Systems, Second Edition, Macmilan Publishing Company, 1991.

(5)

BAB 1

SISTEM FILE

Berkas Dan Akses

Sistem penyimpanan, pengelolaan dan penyimpanan data pada alat penyimpan

eksternal. Pada berkas dan akses penyimpanan data dilakukan secara fisik.

File

Kumpulan dari record-record yang saling berhubungan.

Klasifikasi Data

1. Kelompok Data Tetap

Kelompok data yang tidak mengalami perubahan, paling tidak dalam kurun waktu yang

lama.

Contoh : Data pribadi mahasiswa.

2. Kelompok Data Tak Tetap

Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan.

Contoh : Data rencana studi mahasiswa.

3. Kelompok Data Yang Bertambah Menurut Waktu

Kelompok data ini biasanya merupakan data akumulasi dari kelompok data tetap dan

(6)

1. MASTER FILE;

Adalah file yang berisi data yang relatif tetap.

Contoh :

Organisasi sebuah pabrik : * Payroll Master File

* Customer Master File

* Personnel Master File

* Inventory Master FIle

Ada 2 jenis Master File :

1. Reference Master File;

File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.

Contoh :

Berkas pelanggan yang berisi field nomor rekening, nama dan alamat.

2. Dynamic Master File;

File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu atau

berdasarkan suatu peristiwa transaksi.

Contoh :

• Berkas stock barang

• Berkas pemesanan tempat duduk

2. TRANSACTION FILE

Adalah file yang berisi recod yang akan memperbaharui / meng-update

record-record yang ada pada master file.

Meng-update dapat berupa :

Penambahan record, penghapusan dan perbaikan record.

3. REPORT FILE

Adalah file yang berisi data yang dibuat untuk laporan / keperluan user.

(7)

4. WORK FILE

Merupakan file sementara dalam sistem.

Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh sebuah

program ke program lain. Biasanya file ini dibuat pada waktu proses sortir.

5. PROGRAM FILE

Adalah file yang berisi instruksi-instruksi untuk memproses data yang akan disimpan

pada file lain / pada memori utama.

Instruksi tersebut dapat ditulis dalam bahasa tingkat tinggi (COBOL, FORTRAN,

BASIC, dan lain-lain), bahasa assembler dan bahasa mesin.

6. TEXT FILE

Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan oleh sebuah

text editor program. Text file hanya dapat diproses dengan text editor.

7. DUMP FILE

Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatat tentang

kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang telah diproses atau sebuah

program yang mengalami kekeliruan.

8. LIBRARY FILE

Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas atau

program lainnya.

9. HISTORY FILE

File ini merupakan tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dan transaction

file. File ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga file ini terus berkembang,

(8)

Contoh :

Gambar di bawah ini menunjukkan system flow diagram dari suatu sistem penggajian

sementara untuk menghasilkan paycheck berdasarkan timecard dan payroll information.

(9)

Tabel dibawah ini menunjukkan klasifikasi file dari sistem flow diagram.

Ada 3 model akses yang mungkin oleh sebuah program terhadap file, yaitu :

1. Input

2. Output

3. Input / Output

1. INPUT FILE;

Adalah file yang hanya dapat dibaca dengan program.

Contoh :

• Transaction file merupakan input file untuk meng-update program

• Program file dari source code merupakan input file untuk program compiler

2. OUTPUT FILE;

Adalah file yang hanya dapat ditulis oleh sebuah program / file yang dibuat dengan

program.

Contoh :

• Report file merupakan output dari program yang meng-update master file.

(10)

3. INPUT / OUTPUT FILE;

Adalah file yang dapat dibaca dari dan ditulis ke selama eksekusi program.

Contoh :

• Master File (Berkas Induk)

• Work File dengan sort program (Berkas Kerja)

Tabel di bawah ini menunjukkan model akses dari sistem flow diagram.

Program File Input File Output File I / O File

1. Sort timecard sorted timecards sort workfile

2. Pay record update sorted timecards

reject timecards paycheck deetail reconciliation detail

payroll master

3. Paycheck writer paycheck detail paychecks

4. Reconciliation report writer

reconciliation detail reconciliation report

5. List utility reject timecards reject report

Note :

Sebuah file mempunyai lebih dari satu fungsi jika digunakan oleh lebih dari satu program.

ORGANISASI FILE

Adalah suatu teknik atau cara yang digunakan menyatakan dan menyimpan record-record

dalam sebuah file.

Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :

1. Sequential 2. Relative

3. Indexed Sequential

4. Multi – Key

Secara umum keempat teknik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu :

1. Direct Access

2. Sequential Access

(11)

Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record

yang ada.

Contoh : Magnetic Disk.

2. Sequential Access;

Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di

depannya.

Contoh : Magnetic Tape.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan organisasi file :

• Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan

• Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses

• Respontime yang diperlukan

Cara memilih organisasi file tidak terlepas dari 2 aspek utama, yaitu :

1. Model Penggunaannya

2. Model Operasi File

 Menurut penggunaannya ada 2 cara :

1. Batch;

Suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok.

2. Interactive;

Suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi record.

 Menurut operasi file ada 4 cara :

1. Creation;

 Membuat struktur file lebih dahulu, menentukan banyak record baru, kemudian record-record dimuat ke dalam file tersebut.

 Membuat file dengan cara merekam record demi record.

(12)

Untuk menjaga agar file tetap up to date.

Insert / Add, Modification, Deletion.

3. Retrieval;

Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi.

Inquiry;

Volume data rendah, model proses interactive.

Report Generation;

Volume data tinggi, model proses batch.

File Retrieval terbagi 2, yaitu :

1. Comprehensive Retrieval;

Mendapatkan informasi dari semua record dalam sebuah file.

Contoh : * Display all

* List nama, alamat

2. Selective Retrieval;

Mendapatkan informasi dari record-record tertentu berdasarkan persyaratan tertentu.

Contoh : * List for gaji = 100000

* List nama, npm, for angkatan = 93

4. Maintenance;

Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program

dalam mengakses file tersebut.

Restructuring

Perubahan struktur file.

Misalnya :

Panjang field diubah, penambahan field baru, panjang record dirubah.

Reorganization

Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu, menjadi organisasi file yang

lain.

(13)

* Dari organisasi file sequential menjadi indeks sequential.

* Dari direct menjadi sequential.

Secara umum dapat disimpulkan :

 Untuk master file dan program file kita dapat melakukan created, update, retrieval from dan maintenanced.

 Untuk work file kita dapat melakukan created, update dan retrieved from tapi tidak dapat kita maintenanced.

 Untuk report file umumnya tidak di-update, retrieve from atau maintenanced.

 Untuk transaction file, umumnya hanya dapat di created dan digunakan untuk sekali proses.

Sistem File :

Sebuah sistem file sangat membantu para programmer untuk memungkinkan mereka

mengakses file, tanpa memperhatikan detail dari karakteristik dan waktu penyimpanan.

Sistem file ini juga yang mengatur direktori, device access dan buffer.

Tugas dari sistem file :

 Memelihara direktori dari identifikasi file dan lokasi informasi.

 Menetukan jalan (pathway) bagi aliran data antara main memory dan alat penyimpan sekunder.

 Mengkoordinasi komunikasi antara CPU dan alat penyimpan sekunder dan sebaliknya.

 Menyiapkan file penggunaan input atau output.

(14)

BAB 2

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS

Media Penyimpanan

Adalah peralatan fisik yang menyimpan representasi data.

Media penyimpanan / storage atau memori dapat dibedakan atas 2 bagian :

1) Primary Memory ⇒ Primary Storage (Internal Storage)

2) Secondary Memory ⇒ Secondary Storage (External Storage)

Primary Memory (Main Memory)

Ada 4 bagian di dalam Primary Storage, yaitu :

3. Input Storage Area;

Untuk menampung data yang dibaca.

4. Program Storage Area;

Penyimpanan instruksi-instruksi untuk pengolahan.

5. Working Storage Area;

Tempat dimana pemrosesan data dilakukan.

6. Output Storage Area;

Penyimpanan informasi yang telah diolah untuk sementara waktu sebelum

disalurkan ke alat-alat output.

Control unit section, Primary storage section, ALU section adalah bagian dari CPU.

(15)

Berdasarkan hilang atau tidaknya berkas data atau berkas program di dalam storage, yaitu :

1) Volatile Storage;

Berkas data atau program akan hilang, bila listrik dipadamkan.

2) Non Volatile Storage;

Berkas data atau program tidak akan hilang, sekalipun listrik dipadamkan.

Primary Memory Komputer terdiri atas 2 bagian :

RAM (Random Access Memory);

Bagian dari main memory yang dapat kita isi dengan data atau program dari disket atau

sumber lain. Dimana data-data dapat ditulis maupun dibaca pada lokasi dimana saja di

dalam memori. RAM bersifat volatile.

ROM (Read Only Memory);

Memori yang hanya dapat dibaca. Pengisian ROM dengan program maupun data,

dikerjakan oleh pabrik. ROM biasanya sudah ditulisi program maupun data dari pabrik

dengan tujuan-tujuan khusus.

Misal : diisi penterjemah (intrepreter) bahasa BASIC.

Jadi ROM tidak termasuk sebagai memori yang dapat kita pergunakan untuk

program-program yang kita buat. ROM bersifat non volatile.

Tipe-tipe lain dari ROM chip :

 PROM (Programmable Read Only Memory);

Jenis dari memori yang hanya dapat diprogram. PROM dapat diprogram oleh user /

pemakai, data yang diprogram akan disimpan secara permanen.

 EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory);

Jenis memori yang dapat diprogram oleh user. EPROM dapat dihapus dan diprogram

ulang.

 EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory);

Memori yang dapat diprogram ileh user. EEPROM dapat dihapus dan diprogram ulangs

(16)

Secondary Memory (Auxiliary Memory)

Memori dari CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk

sementara waktu. Oleh sebab itu alat penyimpan data yang permanen sangat diperlukan.

Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU

pada saat diperlukan. Alat tersebut dinamakan Secondary Memory (Auxiliary Memory)

atau backing storage.

Ada 2 jenis Secondary Storage :

• Serial / Sequential Access Storage Device (SASD);

Contoh : Magnetic tape, punched card, punched paper tape.

• Direct Access Storage Device (DASD);

Contoh : Magnetic disk, floopy disk, mass storage.

Beberapa pertimbangan di dalam memilih alat penyimpan :

(17)

MAGNETIC TAPE

Magnetic tape adalah model pertama dari pada secondary memory. Tape ini juga

dipakai untuk alat input / output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan

informasi diambil dari CPU lalu disimpan pada tape lainnya.

Panjang tape pada umumnya 2400 feet, lebarnya ½ inch dan tebalnya 2 mm. Data

disimpan dalam bintik kecil yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastik yang

dilapisi ferroksida. Flexible plastiknya disebut Mylar. Mekanisme aksesnya adlah tape

drive.

Jumlah data yang ditampung tergantung pada model tape yang digunakan. Untuk

tape yang panjangnya 2400 feet, dapat menampung kira-kira 23.000.000 karakter.

penyimpanan data pada tape adalah dengan cara sequential.

Representasi Data dan Density pada Magnetic Tape

Data direkam secara digit pada media tape sebagai titik-titik magnetisasi pada

lapisan ferroksida. Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan magnetisasi negatif

menyatakan 0 bit atau sebaliknya (tergantung tipe komputer dari pabriknya).

Tape terdiri atas 9 track.

8 track dipakai untuk merekam data dan track yang ke-9 untuk koreksi kesalahan.

Salah satu karakteristik yang penting dari tape adalah Density (kepadatan) dimana

data disimpan. Density adalah fungsi dari media tape dan drive yang digunakan untuk

merekam data ke media tape.

Satuan yang digunakan density adalah bytes per-inch (bpi). Umumnya density dari

tape adalah 1600 bpi dan 6250 bpi. Bpi (bytes inch) ekivalen dengan characters

(18)

Parity dan Error Control pada Magnetic Tape

Salah satu teknik untuk memeriksa kesalahan data pada magnetic tape adalah dengan teknik

parity check.

Ada 2 macam parity check :

(Dilakukan oleh komputer secara otomatis tergantung jenis komputer yang digunakan).

Odd Parity (Parity Ganjil);

Jika data direkam dengan menggunakan Odd Parity, maka jumlah 1 bit (yang

merepresentasikan suatu karakter) adalah Ganjil.

Jika jumlah 1 bitnya sudah ganjil, maka parity bit (yang terletak pada track ke-9) adalah

0 bit;

tetapi

jika jumlah 1 bitnya masih genap, maka parity bitnya adalah 1 bit.

Even Parity (Parity Genap);

Bila kita merekam data dengan menggunakan even parity, maka jumah 1 bit (yang

merepresentasikan suatu karakter) adalah Genap.

Jika jumlah 1 bitnya sudah genap, maka parity bit (yang terletak pada track ke-9) adalah

0 bit;

tetapi

jika jumlah 1 bitnya masih ganjil, maka parity bitnya adalah 1 bit.

Contoh :

Bagaimana isi dari track ke-9, jika untuk merekam data digunakan odd parity dan even

(19)

Jawab :

Odd Parity

Track 9 : 1 1 0 0 0 1

Even Parity

Track 9 : 0 0 1 1 1 0

Sistem Block pada Magnetic Tape

Data yang dibaca dari atau ditulis ke tape dalam suatu group karakter disebut

block. Suatu block adalah jumlah terkecil dari data yang dapat ditransfer antara secondary

memory dan primary memory pada saat akses. Sebuah block dapat terdiri dari satu atau

lebih record. Sebuah block dapat merupakan physical record.

Diantara 2 block terdapat ruang yang kita sebut sebagai Gap (interblock gap).

Bagian dari tape yang menunjukkan data block dan interblock gap.

Panjang masing-masing gap adalah 0.6 inch. Ukuran block dapat mempengaruhi

jumlah data/record yang dapat disimpan dalam tape.

Keuntungan penggunaan magnetic tape :

 Panjang record tidak terbatas

 Density data tinggi

 Volume penyimpanan datanya besar dan harganya murah

 Kecepatan transfer data tinggi

 Sangat efisien bila semua/kebanyakan record dari sebuah tape file memerlukan pemrosesan seluruhnya (bersifat serial / sequential).

Keterbatasan penggunaan magnetic tape :

4. Akses langsung terhadap record lambat

5. Masalah lingkungan

6. Memerlukan penafsiran terhadap mesin

(20)

MAGNETIC DISK

RAMAC (Random Access) adalah DASD pertama yang dibuat oleh industri

komputer. Pada magnetic disk kecepatan rata-rata rotasi piringannya sangat tinggi.

Access arm dengan read / write head yang posisinya diantara piringan-piringan,

dimana pengambilan dan penyimpanan representasi datanya pada permukaan piringan.

Data disimpan dalam track.

Karakteristik Secara Fisik pada Magnetic Disk

Disk Pack adalah jenis alat penyimpanan pada magnetic disk, yang terdiri dari

beberapa tumpukan piringan aluminium. Dalam sebuah pack / tumpukan umumnya terdiri

dari 11 piringan. Setiap piringan diameternya 14 inch (8 inch pada mini disk) dan

menyerupai piringan hitam. Permukaannya dilapisi dengan metal-oxide film yang

mengandung magnetisasi seperti pada magnetic tape.

Banyak track pada piringan menunjukkan karakteristik penyimpanan pada lapisan

permukaan, kapasitas disk drive dan mekanisme akses. Disk mempunyai 200 – 800 track

per-permukaan (banyaknya track pada piringan adalah tetap). Pada disk pack yang terdiri

dari 11 piringan mempunyai 20 permukaan untuk menyimpan data.

Kedua sisi dari setiap piringan digunakan untuk menyimpan data, kecuali pada

permukaan yang paling atas dan paling bawah tidak digunakan untuk menyimpan data,

karena pada bagian tersebut lebih mudah terkena kotoran / debu dari pada permukaan yang

di dalam. Juga arm pada permukaan luar hanya dapat mengakses separuh data.

Untuk mengakses, disk pack disusun pada disk drive yang didalamnya mempunyai

sebuah controller, access arm, read / write head dan mekanisme untuk rotasi pack. Ada disk

drive yang dibuat built-in dengan disk pack, sehingga disk pack ini tidak dapat dipindahkan

yang disebut non-removable. Sedangkan disk pack yang dapat dipindahkan disebut

removable.

Disk controller menangani perubahan kode dari pengalamatan record, termasuk

(21)

pada drive. Controller juga mengatur buffer storage untuk menangani masalah deteksi

kesalahan, koreksi kesalahan dan mengontrol aktivitas read / write head.

Susunan piringan pada disk pack berputar terus-menerus dengan kecepatan

perputarannya 3600 per-menit. Tidak seperti pada tape, perputaran disk tidak berhenti di

antara piringan-piringan pada device.

Kerugiannya bila terjadi situasi dimana read / write head berbenturan dengan

permukaan penyimpanan record pada disk, hal ini disebut sebagai head crash.

Representasi Data dan Pengalamatan

Data pada disk juga di block seperti data pada magnetic tape. Pemanggilan sebuah

block adalah banyaknya data yang diakses pada sebuah storage device. Data dari disk

dipindahkan ke sebuah buffer pada main storage computer untuk diakses oleh sebuah

program. Kemampuan mengakses secara direct pada disk menunjukkan bahwa record tidak

selalu diakses secara sequential.

Ada 2 yeknik dasar untuk pengalamatan data yang disimpan pada disk, yaitu :

Metode Silinder;

Pengalamatan berdasarkan nomor silinder, nomor permukaan dan nomor record.

Semua track dari disk pack membentuk suatu silinder. jadi bila suatu disk pack dengan

200 track per-permukaan, maka mempunyai 200 silinder.

Bagian nomor permukaan dari pengalamatan record menunjukkan permukaan

silinder record yang disimpan. Jika ada 11 piringan, maka nomor permukaannya dari

0 – 19 (1 – 20). Pengalamatan dari nomor record menunjukkan dimana record terletak

pada track yang ditunjukkan dengan nomor silinder dan nomor permukaan.

Metode Sektor;

Setiap track dari pack dibagi ke dalam sektor-sektor. Setiap sektor adalah storage

area untuk banyaknya karakter yang tetap. Pengalamatan recordnya berdasarkan nomor

sektor, nomor track dan nomor permukaan. Nomor sektor yang diberikan oleh disk

controller menunjukkan track mana yang akan diakses dan pengalamatan record terletak

(22)

Setiap track pada setiap piringan mempunyai kapasitas penyimpanan yang sama,

meskipun diameter tracknya berlainan. Keseragaman kapasitas dicapai dengan

penyesuaian density yang tepat dari representasi data untuk setiap ukuran track.

Keuntungan lain pendekatan keseragaman kapasitas adalah file dapat ditempatkan pada

disk tanpa merubah lokasi nomor sektor (track atau cylinder) pada file.

Movable-Head Disk Access

Movable-head disk drive mempunyai sebuah read/write head untuk setiap

permukaan penyimpanan recordnya. Sistem mekanik yang digunakan oleh kumpulan posisi

dari access-arm sedemikian sehingga read / write head dari pengalamatan permukaan

menunjuk ke track. Semua access-arm pada device dipindahkan secara serentak tetapi

hanya head yang aktif yang akan menunjuk ke permukaan.

Cara Pengaksesan Record yang Disimpan pada Disk Pack

Disk controller merubah kode yang ditunjuk oleh pengalamatan record dan

menunjuk track yang mana pada device tempat record tersebut. Access arm dipindahkan,

sehingga posisi read / write head terletak pada silinder yang tepat.

Read / write head ini menunjuk ke track yang aktif. Maka disk akan berputar

hingga menunjuk record pada lokasi read / write head. Kemudian data akan dibaca dan

ditransfer melalui channel yang diminta oleh program dalam komputer.

ACCESS TIME = SEEK TIME (pemindahan arm ke cylinder)

+ HEAD ACTIVATION TIME (pemilihan track)

+ ROTATIONAL DELAY (pemilihan record)

+ TRANSFER TIME

• Seek Time;

Adalah waktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan read / write head pada disk ke

posisi silinder yang tepat.

• Head Activational Time;

Adalah waktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan read / write head pada disk ke

(23)

• Rotational Delay (Lateney);

Adalah waktu yang dibutuhkan untuk perputaran piringan sampai posisi record yang

tepat.

permukaan penyimpanan, yang mekanisme pengaksesannya tidak dapat dipindahkan dari

cylinder ke cylinder.

ACCESS TIME = HEAD-ACTIVATION TIME

+ ROTATIONAL DELAY

+ TRANSFER TIME

Banyaknya read / write head menyebabkan harga dari fixed-head disk drive lebih

mahal dari movable-head disk drive. Disk yang menggunakan fixed-head disk drive

mempunyai kapasitas dansdensity yang lebih kecil dibandingkan dengan disk yang

menggunakan movable-head disk drive.

Organisasi Berkas dan Metoda Akses pada Magnetic Disk

Untuk membentuk suatu berkas di dalam magnetic disk bisa dilakukan secara

sequential, index-sequential ataupun direct. Sedangkan untuk mengambil suatu data dari

berkas yang disimpan dalam disk, bisa dilakukan secara langsung dengan menggunakan

direct access method atau dengan sequential access method (secara sequential).

Keuntungan Penggunaan Magnetic Disk

 Akses terhadap suatu record dapat dilakukan secara sequential atau direct.

 Waktu yang dibutuhkan untuk mengakses suatu record lebih cepat.

 Respon time cepat.

Keterbatasan Penggunaan Magnetic Disk

(24)

Menghitung Kapasitas Penyimpanan pada Tape

Contoh :

Kita ingin membandingkan berapa banyak record yang dapat disimpan dalam tape, bila :

1 block berisi 1 record 1 record = 100 character

dengan

1 block berisi 20 record 1 record = 100 character

panjang tape yang digunakan adalah 2400 feet, density 6250 bpi dan panjang gap 0.6 inch.

Jawab :

1 block 1 record;

2400 ft/tape * 12 in/ft

--- = 46753 block/tape 100 char/rec

1 rec/block * --- + 0.6 in/gap * 1 gap/block 6250 char/in

tape tersebut berisi 46753 record.

1 block 20 record;

2400 ft/tape * 12 in/ft

--- = 31304 block/tape 100 char/rec

20 rec/block * --- + 0.6 in/gap * 1 gap/block 6250 char/in

tape tersebut berisi = 20 * 31304

(25)

Menghitung Waktu Akses pada Tape

Diketahui :

Kecepatan akses tape untuk membaca / menulis adalah 200 inch / sec.

Waktu yang dibutuhkan untuk berhenti dan mulai pada waktu terdapat gap adalah

0.004 second.

Hitung :

Waktu akses yang dibutuhkan tape tersebut, dengan menggunakan data pada contoh

sebelumnya.

Jawab :

1 block 1 record;

46753 block/tape * 0.016 in/block

= --- + 46753 block/tape * 0.004 sec/gap * 1 gap/block 200 in/sec

= 190.75 sec/tape

waktu akses yang dibutuhkan tape tersebut adalah 190.75 sec.

1 block 20 record;

2338 block/tape * 0.32 in/block

= --- + 2338 block/tape * 0.004 sec/gap * 1 gap/block 200 in/sec

= 10.55 sec/tape

waktu akses yang dibutuhkan tape tersebut adalah 10.55 sec.

Organisasi Berkas dan Metode Akses pada Magnetic Tape

Untuk membaca / menulis pada suatu magnetic tape adalah secara sequential.

Artinya untuk mendapatkan tempat suatu data maka data yang di depannya harus dilalui

lebih dahulu.

Maka dapat dikatakan organisasi data pada file di dalam tape dibentuk secara

(26)

Latihan

Pandang suatu bagian dari tape yang berisi :

Track 1 : 1 0 0 0 1 1 2 : 1 1 1 1 1 0 3 : 0 0 0 1 1 1 4 : 0 0 0 1 0 1 5 : 0 1 0 1 1 1 6 : 1 0 0 1 1 1 7 : 1 1 1 0 0 0 8 : 1 0 0 0 0 0

Bagaimana isi dari track ke-9, jika untuk merekam data digunakan :

a. Even Parity

(27)

Latihan

Soal 1;

Densitas suatu tape adalah 1600 bpi dan panjang interblock gap adalah 0.75 inch. Record

yang panjangnya 40 character akan disimpan pada tape yang panjangnya 2400 feet.

Ditanya :

♦ Berapa banyak record yang dapat disimpan jika dalam 1 block berisi 1 record ?

♦ Berapa banyak record yang dapat disimpan jika dalam 1 block berisi 10 record ?

Soal 2;

Jika kecepatan pemindahan data adalah 100 inchi / sec.

Waktu yang diperlukan untuk melewati interblock gap adalah 0.1 second.

Ditanya :

(28)

BAB 3

ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL

Pengertian Berkas Sequential

Adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan

record-record dalam sebuah berkas.

Keuntungan

Kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara tepat.

Keterbatasan

Tidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan.

Pola Akses

Adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu.

Media Penyimpanan

Disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk.

Alasan untuk menyimpan pada DASD :

7. Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga

tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas

sekuensial.

8. Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan

(29)

9. Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat

dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media

penyimpanan.

Pembuatan Berkas Sequential

Meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media

penyimpanan.

Tugas-tugasnya :

10. Pengumpulan data

11. Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin

12. Pengeditan data

13. Pemeriksaan transaksi yang ditolak

14. Penyortiran edit data

Pembuatan Berkas Laporan

3. Header Record;

4. Detail Record;

5. Footer Record;

Retrieval Terhadap Berkas Sequential

Record pada berkas sequential di retrieve secara berurutan. Retrieve dari sebuah berkas

dapat dibagi 2, yaitu : Report Generation dan Inquiry, yang bergantung pada jumlah

data yang dihasilkan.

Hit Ratio

Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan

dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut .

 Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential.

(30)

Update Terhadap Berkas Sequential

Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada faktor-faktor :

 Tingkat perubahan data

 Ukuran dari master file

 Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file

 File activity ratio

File Activity Ratio

Banyaknya record pada master file yang di-update dibagi dengan banyaknya record

pada master file.

 Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-update-an

master file.

 Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin sering file tersebut diakses.

 Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya pemrosesannya.

Generation File

File yang memiliki nama yang sama tapi berbeda generasinya.

JENIS UPDATE

3. Insert a new record

4. Delete an existing record

(31)

B A B 4

ORGANISASI BERKAS RELATIF

PENGERTIAN BERKAS RELATIF

Suatu cara yang efektif dalam mengorganisasi sekumpulan record yang

membutuhkan akses sebuah record dengan cepat.

6. Hubungan ini dinyatakan sebagai R, yang merupakan fungsi pemetaan :

R(NILAI KEY) ADDRESS

dari nilai key ke address dalam penyimpanan sekunder.

PROSES

Pada waktu sebuah record ditulis kedalam berkas relatif, fungsi pemetaan R digunakan

untuk menerjemahkan NILAI KEY DARI RECORD menjadi ADDRESS, dimana

record tersebut disimpan.

Berkas relatif harus disimpan dalam media DASD, seperti magnetic disk atau drum.

Catatan :

(32)

Record dari berkas relatif dapat di update langsung tanpa perlu

merekam kembali semua record.

(33)

Ada 3 teknik dasar yang digunakan untuk menyatakan fungsi pemetaan

R, dimana R(NILAI KEY) ADDRESS, yaitu :

1. Teknik Pemetaan Langsung (Direct Mapping)

Teknik ini merupakan teknik yang sederhana untuk menerjemahkan

nilai record key menjadi address. Ada 2 cara dalam pemetaan langsung, yaitu :

Absolute Addressing (Pengalamatan Mutlak)

SEBENARNYA dari record tersebut pada penyimpanan sekunder.

KEUNTUNGAN

KELEMAHAN

menyebabkan nilai key berubah.

Pengalamatan Relatif

(34)

KEUNTUNGAN

KELEMAHAN

Fungsi pemetaan R sangat sederhana.

bukan device dependent

Nilai key dari sebuah record dapat

ditentukan lokasi recordnya dalam

sebuah penyimpanan sekunder tanpa

memerlukan waktu proses yang berarti.

Merupakan address space dependent

Terjadinya pemborosan ruangan

2. Teknik Pencarian Tabel (Directory Look Up)

Dasar pemikiran pendekatan pencarian tabel adalah sebuah tabel atau direktori

dari nilai key dan address.

Keuntungan dari Pencarian Tabel :

Sebuah record dapat diakses dengan cepat, setelah nilai key dalam

direktori ditentukan.

Nilai key dapat berupa field yang mudah dimengerti seperti PART

NUMBER, NPM, karena nilai key tersebut akan diterjemahkan

menjadi alamat.

Nilai key adalah address space independent, dimana

reorganisasi berkas tak akan memepengaruhi nilai key, yang

berubah adalah alamat dalam direktori.

3. Teknik Kalkulasi Alamat

R (NILAI KEY) ADDRESS

Adalah dengan melakukan kalkulasi terhadap nilai key, hasilnya adalah alamat relatif.

Salah satu kelemahan dari teknik pengalamatan relatif adalah ruang harus disediakan

(35)

Salah satu masalah dari teknik ini adalah ditemukannya alamat relatif yang sama untuk

nilai key yang berbeda.

Keadaan dimana :

R(K1) = R(K2) disebut benturan

K1

K2 atau collision

Sedangkan nilai key K1 dan K2 disebut synomin.

Synonim adalah dua atau lebih nilai key yang berbeda pada hash ke home

address yang sama.

Teknik-teknik yang terdapat pada kalkulasi alamat :

Scatter storage techniques

Randomizing techniques

Key-to-address transformation methods

Direct addressing techniques

Hash table methods

Hashing

7. Hashing

Kalkulasi terhadap nilai key untuk mendapatkan sebuah alamat disebut fungsi hash.

Keuntungan:

Nilai key yang sebenarnya dapat dipakai karena diterjemahkan

kedalam sebuah alamat.

Nilai key adalah address space independent bila berkas

direorganisasi, fungsi hash berubah tetapi nilai key tetap.

Kelemahan :

(36)

Membutuhkan waktu proses dan akses I/O dalam mengatasi

benturan.

Penampilan fungsi hash bergantung pada :

Distribusi nilai key yang dipakai

Banyaknya nilai key yang dipakai relatif terhadap ukuran dari

ruang alamat.

Banyaknya record yang dapat disimpan pada alamat tertentu

tanpa menyebabkan benturan.

Teknik yang dipakai untuk mengatasi benturan

Beberapa fungsi hash yang umum digunakan :

Division Remainder

Alamat relatif dari suatu nilai key merupakan sisa dari hasil pembagian

nilai key tersebut dengan suatu bilangan yang disebut sebagai

bilangan

pembagi.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan pembagi :

Jangkauan dari nilai key yang dihasilkan dari opersi KEY MOD DIV

adalah 0 sampai DIV-1.

Pembagi harus diseleksi untuk mengurangi benturan.

Menurut riset dari W.Buchholz, sebaiknya pembagi itu merupakan

bilangan prima.

Bukan bilangan prima yang mempunyai faktor prima kurang dari 20

akan dapat memberikan jaminan penampilan yang lebih baik.

Walaupun telah ditentukan pembagi dengan baik untuk mengatasi

benturan, bila ruang alamat dari berkas relatif mendekati penuh, maka

peluang terjadinya benturan akan meningkat.

(37)

Load Factor = banyak record dalam berkas

max. banyak record dalam berkas

Jadi jika kita ingin menyimpan sebanyak n record pada suatu berkas dan

load factor adalah 0.8, maka max. banyak record pada berkas adalah

1.25 n.

n

0.8 = max

max = 1.25 n

Contoh :

Kita ingin membuat berkas yang terdiri dari 4000 record.

Load Factor (Faktor muat) = 0.8

maka max. banyak record pada berkas :

(1.25) n = (1.25) . 4000

Jadi alamat relatif didapat dari sisa pembagian + 1

Mid Square Hashing

Untuk mendapatkan alamat relatif, nilai key dikuadratkan, kemudian beberapa digit

(38)

Jumlah nilai key yang dikuadratkan, dari nilai key 123456789 = 17 digit.

17 1

Untuk alamat relatif = 2 = 8 2

Kita mulai dari digit ke 8 dihitung dari kiri, maka alamat relatif =

8750

(karena ditentukan 4 digit sebagai alamat relatif).

Hashing by folding

Untuk mendapatkan alamat relatif, nilai key dibagi menjadi beberapa bagian,

setiap bagian (kecuali bagian terakhir) mempunyai jumlah digit yang sama dengan

alamat relatif.

Bagian-bagian ini kemudian dilipat (seperti kertas) dan dijumlah.

Hasilnya, digit yang tertinggi dibuang (bila diperlukan).

Contoh :

Nilai key 123456789 dan alamat relatif sebanyak 4 digit.

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 2 3 4 5 6 7 8 9

(39)

1

2 3 4 5

9 8 7 6 +

1 3 2 2 1

alamat relatif

Perbandingan fungsi Hash

Teknik Division Remainder memberikan penampilan yang terbaik

secara keseluruhan.

Teknik Mid Square dapat dipakai untuk file dengan load factor

cukup rendah akan memberikan penampilan baik tetapi

kadang-kadang dapat menghasilkan penampilan yang buruk dengan

beberapa collision.

(40)

Pendekatan terhadap masalah Collision

Ada 2 pendekatan dasar untuk menetapkan dimana K2 harus disimpan, yaitu :

Open Addressing

Menemukan address yang bukan home address untuk K2 dalam berkas

relatif.

Contoh :

K1 = 1 K2 = 1

R1 R2

K1 K2

Separate Overflow

Menemukan address untuk K2 diluar dari primary area dalam berkas relatif,

yaitu di overflow area yang dipakai hanya untuk menyimpan record-record

yang tak dapat disimpan di home addressnya.

Contoh :

K1 = 1 K2 = 1

R1

K1

Overflow area

(41)

Ada 2 teknik untuk mengatasi collision :

Double Hashing, yang dapat dipakai selain open addressing atau

separate overflow.

Linear Probing

Merupakan teknik open addresing

Double hashing

Dapat dipakai selain open addressing atau separate overflow.

Address dari record yang dihash kembali dapat terletak pada primary area

atau di separate overflow area.

Perbandingan Linear Probing dan Double Hashing

Berkas dengan load factor kurang dari 0.5 pada linear probing akan

menghasilkan synonim yang mengelompok, sedangkan double hashing

synonimnya berpencar.

Load Factor < 0.5 : Double Hashing = Linear Probing.

Load Factor > 0.8 : Double Hashing > Linear Probing.

Synonim Chaining

Pendekatan pemecahan collision yang mengakses synonim dengan

fasilitas link list untuk record-recordnya dalam kelas ekivalen. Adapun link

list record-record dengan home address yang sama tak akan mengurangi

jumlah collision, tetapi akan mengurangi waktu akses untuk me-retrieve

record-record yang tak ada di home addressnya.

(42)

KEY HOME ADDRESS ACTUAL ADDRESS

Adams

20

20

Bates

21

21

Coll

20

22

Dean

21

23

Evans

24

24

Flint

20

25

R20 R21 R22 R23 R24 R25

.. Adams .. Bates .. Coll .. Dean .. Evans .. Flint .. ...

gambar hashing dengan synonim chaining

HOME PRIMARY DATA OVERFLOW

ADDRESS AREA

AREA

20 Adams ..

0 Coll ..

21 Bates ..

1 Dean ..

22

2 Flint ..

23

3

(43)

24Evans ..

Bucket Addressing

Pendekatan lain dalam mengatasi collision adalah hash ke dalam block atau

bucket yang dapat memberikan tempat sejumlah record.

Contoh :

Sebuah berkas relatif mempunyai relatif address space dari 0 sampai M

dan sebuah bucket berukuran B record , address space akan terdiri dari

B(M+1) record. Jika file terdiri dari N record, maka :

Factor Muat = N

B(M + 1)

Record-record yang disimpan dalam sebuah bucket dapat dikelola dalam :

Dapat disisipkan dalam urutan berdasarkan penempatannya di

bucket.

Dapat dipertahankan urutan nilai key-nya.

Contoh :

KEY HOME ADDRESS

Green 30

Hall 30

Jenk 32

King 33

Land 33

(44)

BUCKET BUCKET CONTENTS

ADDRESS

30

Green .. Hall ..

31

32 Jenks ..

33

King .. Land .. Marks ..

overflow

Gambar

Gambar di bawah ini menunjukkan system flow diagram dari suatu sistem penggajian
Tabel dibawah ini menunjukkan klasifikasi file dari sistem flow diagram.
Tabel di bawah ini menunjukkan model akses dari sistem flow diagram.

Referensi

Dokumen terkait

User adalah pengguna program aplikasi sistem pakar diagnosa kerusakan televisi yang dibuat oleh programmer, sehingga hanya dapat menggunakan program yang dibuat. Pakar adalah

untuk sebuah berkas dengan rekaman yang telah diurutkan jumlah probe yang diperlukan untuk membaca sebuah rekaman dapat diusahakan untuk diperkecil dengan

Cara simple dan gampang memahaminya, Video adalah sebuah file yang biasanya adalah yang hanya dibuka dan dimainkan oleh aplikasi multimedia yang digunakan seperti

Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh sebuah program ke program lain5. Biasanya file ini dibuat pada waktu

Keunggulan dari program yang akan dibuat oleh produser adalah sebuah program musik yang tidak hanya menyajikan bincang-bincang antara host dengan narasumbernya

Jika tidak menimbulkan keraguan, keseluruhan matriks dapat dinyatakan dengan suatu elemen umum tunggal yang ditulis dalam tanda kurung, atau dengan sebuah huruf tunggal yang

JENIS FILE • Library File File Pustaka Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas atau program lainnya • File Histori Merupakan file yang

Membuat File Koneksi dari PHP ke MYSQL Pada bagian ini akan dibuat bagaimana cara menghubungkan antara program yang dibuat dengan PHP agar dapat terkoneksi dengan database dan tabel