10/10/2016
1
PENGEMBANGAN POTENSI SUMBER DAYA AIR
PERMUKAAN DANAU, WADUK DAN BENDUNG
DANAU
Danau merupakan bentuk alamiah dari genangan air
yang
mempunyai
volume
yang
besar.
Karena
perbedaan ketinggian yang berbeda dengan alam
sekelilingnya,
sehingga
tempat
tersebut
akan
mengumpulkan
sejumlah
air
yang
merupakan
DANAU DAN WADUK
Perbedaan yang mencolok antara waduk tempat
menyimpan air yang dilengkapi dengan berbagai
bangunannya sedangkan danau merupakan tempat
berkumpulnya air secara alamiah
WADUK
Waduk adalah bangunan yang digunakan untuk manampung
kelebihan air dalam periode pengairan air tinggi (kelebihan air)
yang akan digunakan selama musim kering berikutnya, bila
pengambilan air secara langsung dari sungai kemungkinan besar
tidak akan dapat memenuhi kebutuhan penyediaan air bagi
pemakainya pada saat air rendah atau di musim kering/kemarau
Tempat menampung air banjir yang
sewaktu‐waktu
air tersebut
10/10/2016
3
Waduk
•
Definisi: Adalah bangunan untuk menampung air pada waktu
terjadi surplus air di sumber air agar dapat dipakai sewaktu
terjadi kekurangan air.
•
Fungsi: pemanfaatan air, pengendalian banjir.
–
Waduk buatan/bendungan
–
Waduk lapangan (pengempangan mata air)
–
Embung (sejenis waduk kecil di NTB)
Waduk
•
Fungsi umum dari suatu waduk adalah untuk
menyimpan kelebihan air.
•
Jenis simpanan:
–
Dead storage: volume dibawah elevasi muka air minimum
–
Life storage: volume diantara elevasi muka air minimum
dan elevasi mercu pelimpah / spillway.
10/10/2016
5
•
Muka air normal /
Normal pool level
: elevasi muka air maksimum di
reservoir dalam kondisi operasi.
•
Muka air minimum /
Minimum pool level
: elevasi muka air terendah
akibat pengambilan dalam waktu operasi.
•
Useful storage
/
live storage
: tampungan air yang berada diantara
muka air normal (
normal pool level
) dan muka air minimum
(
minimum pool level
).
•
Dead storage
: volume tampungan air di bawah muka air minimum.
•
Surcharge storage / Flood storage
: volume air di atas muka air
normal akibat banjir.
•
Bank storage
: tampungan yang terjadi pada tebing waduk yang
lolos air /
permeable.
PENGEMBANGAN WADUK
Fungsi waduk secara prinsip adalah menampung air
saat-saat debit tinggi untuk digunakan saat-saat-saat-saat debit sangat
rendah. Persoalan waduk juga menyangkut aspek
perencanaan, operasi dan pemeliharaan.
PEMILIHAN LOKASI WADUK
1) Tergantung pada faktor-faktor ekonomi,
sosial dan politik
10/10/2016
7
PERENCANAAN WADUK
Keperluan akan data :
Data Primer percobaan di Lapangan,
pengukuran, sampling, dan analisis
laboratorium
Data Sekunder data yang diperoleh dari
instansi-instansi terkait
KELAYAKAN (
FEASIBILITY)
Pembuatan waduk selalu ditinjau dari
beberapa aspek:
KELAYAKAN TEKNIK
WADUK
Lokasi bendungan,
bendungan pendek dan volume tampungan
besar
Kelayakan kekuatan konstruksi
Bahan konstruksi bendungan
Kondisi geologi dan mekanika tanah lokasi
bendungan
Kelayakan hidrologis
Kelayakan Sedimentasi
MANFAAT WADUK
Ditinjau dari segi penggunaan waduk
Waduk eka guna
single purpose)
waduk khusus untuk
irigasi, pembangkit tenaga listrik atau waduk khusus
untuk pengendalian banjir
Waduk serba guna (
multi purpose)
waduk yang
10/10/2016
9
KARAKTERISTIK FISIK WADUK
Volume Hidup
Volume Mati
Tinggi Muka Air Minimum
Tinggi Mercu Bangunan Pelimpah
Tinggi Muka air Maksimum
MENENTUKAN VOLUME WADUK
Teknik Rippl (1883) dengan anggapan waduk
berada pada kondisi penuh saat permulaan musim
Kering
Untuk menentukan kapasitas waduk dapat dilakukan
dengan menggunakan :
Kurva massa dan garis kebutuhan debit, sebagai
perancangan awal
Metode simulasi
Sungai mengalir membawa sejumlah sedimen. Sedimen
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Sedimen melayang ("
suspended load sediment")
Sedimen yang berupa bahan padat ("
bed load
10/10/2016
11
Bagaimanakah rumusan optimasi untuk: 1. Kapasitas waduk optimal?
2. Kapasitas PLTA optimal? 3. Luas areal irigasi optimal? 4. Kapasitas IPAL optimal?
5. Kapasitas instalasi air minum optimal? 6. Dimensi tanggul banjir optimal?
Bagaimana deskripsi dan jumlah variabel?
Metode optimasi apa yang dapat diaplikasikan?
Apakah memungkinkan rumusan yang simultan untuk menemukan seluruh variabel optimal?
BENDUNG (WEIR)
Bendung (wear)/pelimpah dibagi menjadi 2
macam:
1. Bendung dengan ambang lebar (
broad
crested weir)
10/10/2016
10/10/2016
BENDUNG (WEIR)
Perencanaan Bendung secara garis besar dalam (SIDCOM)
1. Studi kelayakan/amdal (Survey)
2. Penelitian dan penyelidikan (investigation)
3. Perencanaan (
design)
4. Pelaksanaan konstruksi (Construction)
10/10/2016
17
Bendung di Amandit
Perencanaan Bendung di Amandit
Peningkatan produksi pertanian
Pelestarian bamboo rafting (getek)
Bendung di Amandit
1. Tergantung
pada
faktor-faktor
ekonomi,
10/10/2016
10/10/2016
Air merupakan sendi utama kehidupan manusia. Air
bukan
hanya
sekadar
memenuhi
kebutuhan
mendasar manusia sebagai air minum, namun juga
berfungsi
untuk
sumber
penghidupan
seperti
mengairi
lahan
pertanian,
perikanan,
hingga
pembangkit
listrik.
Terdapat
berbagai
kegiatan
perekonomian lain juga sangat tergantung kepada
ketersediaan air, bahkan air bisa menjadi salah satu
limiting factors dalam pertumbuhan ekonomi jika
ketersediaannya sangat terbatas
Kebutuhan air hampir dapat dipastikan mempunyai
kecenderungan
tidak
sejalan
dengan
tingkat
10/10/2016
23
Bendungan juga bermanfaat untuk melakukan
konservasi air. Dengan menahan air lebih lama di
darat sebelum mengalir kembali ke laut akan
memberikan
waktu
untuk
meresap
dan
memberikan
kontribusi
terhadap
pengisian
kembali air tanah.
PP No 37 Tahun2010 Tentang Bendungan
10/10/2016
25
PP No 37 Tahun2010 Tentang Bendungan
10/10/2016
27
VOLUME TAMPUNGAN WADUK
Kapasitas tampung yang diperlukan untuk sebuah waduk
adalah :
Vn = Vu + Ve + Vi + Vs
Vn = volume tampungan waduk total (m3).
Vu = volume hidup untuk melayani berbagai kebutuhan (m3).
Ve = volume penguapan dari kolam waduk (m3).
Vi = jumlah resapan melalui dasar, dinding, dan tubuh waduk (m3).
Vs = ruangan yang disediakan untuk sedimen (m3).
(Kasiro dkk., 1997).
Volume Tampungan Untuk
Melayani Kebutuhan
Voleme tampungan aktif(active storage) adalah volume waduk yang dapat digunakan untuk memenuhi salah satu atau lebih tujuan pembangunannya (pengairan, PLTA, pengendalian banjir dan lain–lain)
Volume tampungan tidak aktif (in active storage) adalah volume waduk antarabagian terbawah dari bangunan pengeluaran dengan permukaan air terendah untuk operasi .
Volume tampungan mati (death storage) adalah volume waduk yang terletak dibagian terbawah dari bangunan pengeluaran.
Volume tampungan banjir (flood storage) adalah sebagian dari volume waduk aktifyang digunakan untuk mengontrol (meredam) banjir yang terjadi.
10/10/2016
29
PERENCANAAN WADUK
Pemilihan Lokasi Waduk
Untuk menentukan lokasi waduk harus memperhatikan beberapa faktor yaitu :
Tempat waduk merupakan cekungan yang cukup untuk menampung air, terutama pada lokasi yang keadaan geotekniknya tidak lolos air, sehingga kehilangan airnya hanya sedikit.
Lokasinya terletak di daerah manfaat yang memerlukan air sehingga jaringan distribusinya tidak begitu panjang dan tidak banyak kehilangan energi.
Lokasi waduk terletak di dekat jalan, sehingga jalan masuk (access road) tidak begitu
panjang dan lebih mudah ditempuh. (Soedibyo, 1993).
Aspek–Aspek dalam Pembangunan Waduk.
Beberapa aspek terpenting yang perlu dipelajari untuk dapat merealisasikan gagasan pembangunan suatu waduk adalah :
1. Topografi.
Jika ditinjauan dari aspek topografi saja, maka pada alur sungai yang dalam tetapi sempit waduk beton akan lebih menguntungkan, sebaliknya pada alur sungai yang dangkal
tetapi lebar, waduk urugan akan lebih menguntungkan. 2. Geologi teknik.
Pada hakekatnya penelitian geologi teknik perlu dilakukan, tidak hanya di daerah sekitar tempat kedudukan calon waduk yang akan dibangun, tetapi harus pula diadakan penelitian di daerah calon waduk dan sekitarnya untuk mengidentifikasi adanya celah yang mengakibatkan kebocoran ataupun kemungkinan adanya daerah yang mudah longsor (sliding zones).
3. Pondasi.
4. Bahan waduk.
Didasarkan atas pemikiran, bahwa tipe waduk yang paling ekonomis yang harus dipilih, maka dipandang perlu memperhatikan hal–hal sebagai berikut :
a) Kualitas dan kuantitas bahan yang mungkin terdapat di sekitar tempat kedudukan calon waduk.
b) Jarak pengangkutannya dari daerah penggalian (borrow–pits and quarry–areas) ke
tempat penimbunan calon tubuh waduk.
Akan sangat menguntungkan apabila tempat pengambilan bahan baku dan bahan tanah terlatak pada suatu daerah yang berdekatan dengan calon tubuh waduk (Soedibyo, 1993).
5. Bangunan pelimpah.
Apabila debit banjir suatu waduk diperkirakan akan berkapasitas besar dibandingkan dengan volume waduk dan jika ditinjau dari kondisi topografinya penempatan suatu bangunan pelimpah akan mengalami kesukaran, maka alternatif waduk urugan mungkin secara teknis akan sukar untuk dipertanggungjawabkan dan waduk beton mungkin akan lebih memadai dan penelitian serta analisa selanjutnya akan lebih mendalam terhadap kemungkinan pembangunan waduk beton perlu dilaksanakan (Soedibyo, 1993).
6. Bangunan penyadap.
Umumnya air yang disadap dari waduk digunakan untuk irigasi, pembangkit tenaga listrik, air minum, pengendali banjir, penggelontoran dan lain–lainnya. Seharusnya diperhatikan kemungkinan tipe bangunan penyadap yang berfungsi ganda, sesuai dengan tujuan pembangunan waduk yang bersangkutan, misalnya air penggelontoran dikeluarkan lewat terowongan pembuangan, penggelontor lumpur atau terowongan pelimpah banjir dan
kesemuanya didasarkan pada pertimbangan ekonomis (Soedibyo, 1993).
7. Lain–lain.
10/10/2016
31
Pemilihan Tipe Waduk.
Waduk urugan tanah(earthfill dams)
Waduk urugan tanah adalah waduk yang lebih dari setengah volumenya terdiri atas urugan tanah atau tanah liat. Waduk ini masih dapat dibagi menjadi empat tipe yaitu :
• Waduk urugan tanah dengan saluran drainase kaki.
• Waduk urugan tanah dengan saluran drainase horisontal.
• Waduk urugan tanah dengan saluran drainase tegak.
Longsoran yang terjadi baik pada lereng hulu, maupun
lereng hilir tubuh waduk.
Terjadinya sufosi (erosi dalam atau piping) oleh gaya
–
gaya
yang timbul dalam aliran filtrasi yang terjadi di dalam tubuh
waduk.
Suatu konstruksi yang kaku tidak diinginkan di dalam tubuh
waduk, karena konstruksi tersebut tak dapat mengikuti
gerakan konsolidasi dari tubuh waduk tersebut.
10/10/2016
33
Waduk Beton
Waduk beton adalah waduk yang dibuat dengan konstruksi beton dengan tulangan maupun tidak. Ada 4 tipe waduk beton :
waduk beton berdasarkan berat sendiri (concrete gravity dam) Adalah waduk beton yang direncanakan untuk menahan beban dan gaya yang bekerja padanya hanya berdasar atas berat sendiri.
Waduk beton dengan penyangga (concrete buttress dam). Adalah waduk beton yang mempunyai penyangga untuk menyalurkan gaya-gaya yang bekerja padanya, banyak dipakai apabila sungainya sangat lebar dan geologinya baik.
Waduk beton berbentuk lengkung atau busur (concrete arch dam) adalah waduk beton yang direncanakan untuk menyalurkan gaya yang bekerja padanya melalui pangkal tebing (abutment) kiri dan kanan waduk.
Waduk beton kombinasi (combination concrete dam atau mixed type concrete dam)
Beberapa karakteristik waduk tipe beton :
Tahan lama dan hampir tidak memerlukan perawatan
Memerlukan kondisi geologi yang baik di lokasi waduk.
Pelaksanaan memerlukan ketelitian yang tinggi.
Sifat-sifat beton antara lain, mudah dikerjakan, beton tahan lama, memenuhi
Tipe bendungan berdasarkan penggunaannya :
1. Bendungan penampung air (storage dam) adalah bendungan yang digunakan untuk menyimpan air pada masa surplus dan dipergunakan pada masa kekurangan. Termasuk dalam bendungan penampung adalah tujuan rekreasi, perikanan, pengendali banjir dan lain-lain.
2. Bendungan pembelok (diversion dam) adalah bendungan yang digunakan untuk meninggikan muka air, biasanya untuk keperluan mengalirkan air ke dalam system aliran menuju ke tempat yang memerlukan. Untuk itu bendungan pengelak mempumyai ketinggggian yang kecil dan tidak ada waduk. Termasuk dalam bendungan pengelak ini adalah bendung (weir) dan bendung gerak (barrage).
3. Bendungan penahan (detention dam) adalah bendungan yang digunakan unuk memperlambat dan mengusahakan seminimal mungkin efek aliran banjir yang mendadak. Dengan cara menyimpan air selama banjir dan melepaskannya secara berangsur-angsur dengan laju aliran yang aman. Pada umumnya ada dua tipe bendungan penampung
Air ditampung sementara, kemudian dilepas melalui pelepasan (outlet) secara berangsur-angsur sesuai dengan kapasitas sungaihilir.
Air tidak dialirkan dan tidak ada bangunan pelepasan. Air yang tertahan dibiarkan meresap kedalam tanah sebagai air tanah.
Tipe bendungan berdasarkan jalannya air :
1. Bendungan untuk dilewati air (overflow dam) adalah
bendungan
yang dibangun untuk dilimpasi air, misalnya pada
bangunan pelimpah.
10/10/2016
35
Bangunan Pelimpah
Pelimpah pada bangunan utama bangunan penampung berfungsi untuk mengalirkan air banjir dari waduk bila waduk penuh. Ada beberapa tipe pelimpah :
1. Pelimpah Terjunan (overflow outflow) Pelimpah jenis ini bentuknya menyerupai tubuh bendung tetap, yaitu air lewat di atas mercu.
2. Pelimpah Samping Aliran air setelah melewati mercu bendung dialirkan melelui saluran yang sejajar dengan mercu. Pelimpah samping sesuai untuk bendungan urugan tanah atau urugan batu.
3. Pelimpah Peluncur (chute spillway) Pelimpah peluncur merupakan salah satu bangunan yang digunakan untuk mengalirkan kelebihan air waduk melalui saluran terbuka yang mempunyai kemiringan besar (curam), dan disebut peluncur. Pada umumnya jenis pelimpah ini dibangun terpisah dengan bendungannya dan sering digunakan pada bendungan jenis urugan.
Istilah Dan Definisi
1. Daerah pengaliran sungai (DPS) adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah terutama dibatasi oleh punggung-punggung bukit dimana air meresap dan atau mengalir dalam suatu sistem pengaliran melalui lahan, anak sungai dan sungai induknya.
2. Debit aliran adalah volume air yang mengalir melalui penampang melintang sungai atau saluran dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam satuan l/det atau m3/det. 3. Kapasitas tampungan (storage capacity) adalah kemampuan suatu waduk menampung
sejumlah air sampai pada tinggi normal.
4. Tinggi normal adalah elevasi muka air sampai elevasi mercu, dinyatakan dalam satuan meter (m).
5. Tinggi muka air minimum adalah elevasi muka air terendah suatu waduk. Pada elevasiini waduk tidak dapat dioperasikan lagi. Satuan yang dipakai adalah meter (m).
6. Tinggi Muka Air (TMA) waduk adalah tinggi muka air waduk atau danau yang diukurdengan alat ukur yang dipasang di tepinya. TMA waduk berkaitan/dihubungkan dengan volume atau luas permukaan waduk atau danau.
7. Luas genangan adalah luas permukaan genangan air dalam suatu waduk atau danau. Satuan yang dipergunakan biasanya hektar (ha) atau kilometer persegi (km2).
Istilah Dan Definisi
1. Kurva elevasi–luas permukaan waduk–tampungan adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara Tinggi Muka Air (TMA), luas permukaan waduk dan volume waduk.
2. Pola operasi waduk adalah patokan operasional bulanan suatu waduk di mana debit air yang dikeluarkan oleh waduk harus mengikuti ketentuan agar elevasinya terjaga sesuai dengan rancangan. 3. Tahun normal adalah tahun pada saat debit air yang masuk ke waduk merupakandebit rata-rata dari
data pengamatan yang terjadi, yang deviasinya berkisar antara nilai ratarata+ σ y sampai -σ y. Nilaiσ adalah standar deviasinya dan y adalah suatu besaran yang tergantung dari resiko dan tingkat akurasi yang diinginkan.
4. Tahun basah adalah tahun pada saat debit air yang masuk ke waduk merupakan debit yang lebih besar atau sama dengan debit rata-rata ditambah denganσ y
5. Tahun kering adalah tahun pada saat debit air masuk ke waduk merupakan debit yang lebih kecil atau sama besarnya debit rata-rata dikurangi dengan σ y
6. Tampungan efektif adalah suatu wadah yang muka airnya terletak antara tinggi mukaair normal dan tinggi muka air minimum.
10/10/2016
10/10/2016
10/10/2016
10/10/2016
10/10/2016
Permasalahan di Tikungan Sungai
•
Kecepatan maksimum berada dekat dengan tebing
sungai pada sisi luar
•
Terjadi gerusan pada daerah tebing pada sisi luar
tikungan.
10/10/2016
47
Pergerakan aliran yang membentuk alurspiral pada suatu tikungan sungai.
Arah aliran utama
Lokasi deposisi Lokasi erosi
Arus memutar, pada suatu bidang transversal.
10/10/2016
49
Krib tiang pancang
Penanggulangan Gerusan Dengan Groin / Krib
Beberapa tujuan pemasangan groin/krib:
•
Mengatur arah arus sungai
•
Mengurangi kecepatan arus air di dekat tebing sungai
(redistribusi profil kecepatan arus)
•
Mempertahankan lebar dan kedalaman air pada alur
sungai
•
Mengkonsentrasikan arus sungai dan memudahkan
pengambilan/penyadapan air.
Jenis groin/krib:
•
Permeable: Air dapat melalui krib, contohnya krib
tiang pancang dan type rangka
10/10/2016
Pemilihan Jenis Krib
Pertimbangan pemilihan jenis krib dari segi material maupun sifat hidraulik berdasarkan:
• Kondisi fisik: jenis sungai, geometri sungai dan kondisi geoteknis sungai.
• Pertimbangan tujuan pemasangan:
– Untuk perlindungan tebing: krib tiang pancang
– Untuk perlindungan tebing dengan pertimbangan estetika: pasangan batu – Untuk perlindungan tebing bersifat sementara: krib kayu
– Untuk pengarah aliran: krib kedap air • Kondisi tanah:
– Untuk tanah yang mudah longsor: krib tiang pancang – Untuk tanah lunak: krib tiang pancang
• Kondisi lapangan
– Pada tebing yang relatif tinggi: menggunakan krib tiang pancang
– Pada tebing yang relatif rendah: menggunakan krib pasangan batu, krib bronjong – Mempertimbangkan ketersediaan material di lokasi
Contoh:
Diketahui: Jari-jari luar R = 1.913 m, dengan lebar sungai rata-rata 335 m. Rencanakan perlindungan tebing yang sesuai!
Penyelesaian:
• Alternatif untuk mengatasi masalah erosi tebing dipilih sesuai dengan keadaan daya dukung tanah dan metoda perlindungan yang dikehendaki.
• Perlindungan tebing ini dapat dilakukan dengan: