• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Hasil Karya Dan Implementasi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Imlplementasi Private Cloud Menggunakan Linux Ubuntu 16.04 LTS dan Mikrotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Hasil Karya Dan Implementasi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Imlplementasi Private Cloud Menggunakan Linux Ubuntu 16.04 LTS dan Mikrotik"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

4.1 Hasil Karya Dan Implementasi

Proses Implementasi Private Cloud dilakukan setelah satu

server dan satu wireless router selesai di konfigurasi. Sistem operasi yang di gunakan pada server tersebut adalah Ubuntu 16.04 LTS yang akan di gunakan sebagai server Private Cloud. Sedangkan untuk wireless router-nya menggunakan Mikrotik. Komputer yang terinstall Ubuntu 16.04 LTS akan di gunakan sebagai server storage dan Mikrotik akan digunakan sebagai

wireless router yang berfungsi memancarkan sinyal wifi yang akan digunakan sebagai perantara transfer data.

4.1.1 Instalasi Ubuntu 16.04.2 LTS

Gambar 4.1 Tampilan desktop Ubuntu 16.04 LTS

Ubuntu 16.04 LTS di install menggunakan metode

boottable USB yang dibuat menggunakan Universal USB Installer ( program yang digunakan untuk membuat boottable linux) sebelum komputer boot ke harddisk setting first boot

(2)

Gambar 4.2 Tampilan awal jendela instalasi Ubuntu 16.04 LTS Setelah melakukan klik dua kali pada icon instalasi Ubuntu jendela instalasi akan terbuka. Maka user akan menentukan bahasa yang akan dipilih sebagai bahasa untuk instalasi Ubuntu 16.04 LTS.

Gambar 4.3 Tampilan jendela instalasi

(3)

instalasi plugin-plugin maupun driver tambahan pada komputer setelah instalasi Ubuntu 16.04 LTS selesai.

Gambar 4.4 Tampilan jendela instalasi plugin ketika instalasi Ubuntu 16.04 LTS

Jika user menghubungkan komputer saat instalasi Ubuntu 16.04 LTS maka user dapat milih opsi untuk mengistall perangka lunak tambahan dari pihak ketiga namun hal tersebut akan menambah lama proses instalasi Ubuntu 16.04 LTS.

(4)

Gambar 4.6 Tampilan Konfigurasi Partisi harddisk dalam Ubuntu 16.04 LTS

(5)

Gambar 4.8 Tampilan Konfigurasi Partisi Swap dalam Ubuntu 16.04 LTS Partisi swap digunakan sebagai virtual memory pada Ubuntu 16.04 LTS ukuran swap biasanya dua kali dari ukuran ram yang terpasang dalam komputer

(6)

Gambar 4.10 Tampilan Konfigurasi Partisi harddisk dalam Ubuntu 16.04 LTS

(7)

Gambar 4.12 Tampilan Konfigurasi zona waktu dalam Ubuntu 16.04 LTS

(8)

Gambar 4.14 Tampilan Konfigurasi user account dalam Ubuntu 16.04 LTS

(9)

Gambar 4.16 Ubuntu 16.04 LTS Selesai di install

4.1.2 Konfigurasi Ethernet Card

(10)

Gambar 4.18 Konfigurasi IP Address

Gambar 4.19 Proses Restarting networking berhasil

Pada gambar 4.17 menunjukan Ethernet Card enp3s0

belum memiliki IP Address maka harus di beri alamat IP Address yang nanti akan di gunakan sebagai alamat IP Address untuk server private cloud. Ubah konfigurasi file yang berada dalam direktori /etc/network/interfaces dengan perintah

(11)

Gambar 4.20 IP Address hasil konfigurasi

Cek ulang Ethernet Card enp3s0 setelah konfigurasi selesai dengan perintah ifconfig pada terminal Ubuntu 16.04 LTS jika berhasil maka tampilannya akan seperti pada gambar 4.20.

4.1.3 Update Paket Ubuntu 16.04 LTS

Gambar 4.21 Masuk Ke akun Super User

Untuk dapat mempermudah dalam update Ubuntu 16.04 LTS kita dapat masuk ke akun super user dulu dengan mengetik perintah sudo su jika diminta password masukan password yang di buat ketika instalasi Ubuntu 16.04 LTS

(12)

Gambar 4.22 Proses update paket Ubuntu 16.04 LTS

Fungsi sudo apt-get update di gunakan untuk memperbaharui paket-paket aplikasi maupun file sistem yang berada dalam Ubuntu 16.04 LTS.

4.1.4 Instalasi Dan Konfigurasi Apache Server

Gambar 4.23 Instalasi Apache

(13)

Gambar 4.24 Instalasi Apache

Tambahkan “ServerName ip_address_server” tanpa tanda petik pada baris terakhir file yang berada pada direktori

/etc/apache2/apache2.conf.

Gambar 4.25 Konfigurasi server name pada Apache

(14)

untuk mengetahui hasil konfigurasi yang telah di lakukan berhasil atau tidaknya.

Gambar 4.27 Output test Apache lewat terminal Test yang di lakukan pada Apache lewat terminal jika berhasil akan menghasilkan Output seperti pada gambar 4.27

Gambar 4.28 Restart Apache lewat terminal

Gambar 4.29 Konfigurasi firewall

Aktifkan firewall ufw. Untuk memastikan lalu lintas pada protokol http dan https berjalan bisa di cek dengan perintah

sudo ufw app list. Maka akan menghasilkan Output seperti pada gambar 4.29.

Gambar 4.30 Konfigurasi port

Untuk memastikan port yang berjalan adalah port 80 dan port 443 dapat dicek dengan perintah sudo ufw app info

"Apache Full" jika kedua port tersebut berjalan maka hasilnya akan seperti pada gambar 4.30

Gambar 4.31 Konfigurasi trafik

(15)

Gambar 4.32 Tampilan Apache pada web browser firefox

4.1.5 Instalasi Dan Konfigurasi My SQL

Gambar 4.33 Instalasi My SQL

(16)

Gambar 4.34 Konfigurasi root password My SQL

Jika saat instalasi My SQL diminta untuk melakukan input password dapat di lewati dengan cukup tekan enter. Jika My SQL ingin diberi password cukup masukan password sesuai permintaan dari aplikasi tersebut.

4.1.6 Instalasi PHP

Gambar 4.35 Perintah instalasi PHP

(17)

Gambar 4.36 Instalasi PHP

(18)

Gambar 4.38 Instalasi PHP selesai

Gambar 4.39 Konfigurasi PHP

Masuk ke dalam direktori /etc/apache2/mods-enabled/dir.conf lewat terminal dengan perintah sudo nano /etc/apache2/mods-enabled/dir.conf.

Gambar 4.40 Konfigurasi PHP

Gambar 4.41 Konfigurasi PHP

Pada Gambar 4.40 index.php berada di samping index.pl

dan index.xhtml pindah index.php ke depan urutan index.html

(19)

Gambar 4.42 Restart Apache

Restart Apache melalui perintah sudo systemctl restart apache2 melalui terminal.

Gambar 4.43 Status Apache

Untuk mengecek kondisi Apache seelah direstart lewat terminal dapat dicek dengan perintah sudo systemctl status apache2. Jika Apache berjalan dengan baik akan menghasilkan Output seperti pada gambar 4.43

Gambar 4.44 Perintah masuk ke dalam direktori /var/www/html/info.php

Gambar 4.45 direktori /var/www/html/info.php

Masuk kedalam direktori /var/www/html/info.php

tambahkan isi ke dalam direktori /var/www/html/info.php

(20)

Gambar 4.46 Uji coba test hasil konfigurasi PHP

Ketik 192.168.10.2/info.php jika hasilnya seperti gambar diatas berarti konfigurasi pada PHP telah berhasil. Jika konfigurasina berhasil file info.php yang berada pada direktori

/var/www/html/ dapat di hapus dengan peritah sudo rm /var/www/html/info.php.

4.1.7 Instalasi Dan Konfigurasi OwnCloud

Gambar 4.47 Instalasi curl

Install curl dengan perintah sudo apt-get install curl jika muncul pilihan Y/n tekan Y lalu enter.

(21)

Gambar 4.49 Hasil Output key dari OwnCloud

Gambar 4.50 Proses import souce list dari OwnCloud

Gambar 4.51 Hasil Output source list dari OwnCloud

Pada gambar 4.48 – 4.51 dilakukan import key dan source list dari OwnCloud karena paket OwnCloud tidak terdapat dalam server Ubuntu.

Gambar 4.52 Update repository

Proses update dilakukan untuk mendapatkan paket dari repository online OwnCloud dan Ubuntu 16.04 LTS.

Gambar 4.53 Mengunduh OwnCloud

(22)

Gambar 4.54 Instalasi OwnCloud

Setelah instalasi OwnCloud selesai reload apache dengan perintah sudo systemctl reload apache2.

Gambar 4.55 Reload Apache

Untuk masuk ke My SQL harus menggunakan user root. Oleh karena itu masukan pertintah sudo su. Jika di minta untuk memasukan password masukan password root lalu enter.

Gambar 4.56 Masuk ke dalam user root

(23)

Untuk bisa membuat user dalam OwnCloud harus membuat database pada MySQL yang nantinya akan di gunakan sebagai database dalam OwnCloud. Untuk membuat database dalam MySQL masukan perintah mysql -u root –p.

Gambar 4.58 Membuat database

Masukan perintah CREATE DATABASE owncloud; Untuk membuat database dalam My SQL

Gambar 4.59 Konfigurasi database

Gambar 4.60 Konfigurasi database

Gambar 4.61 Keluar dari database MySQL

Pada gambar 4.58 – 4.60 dilakukan konfigurasi database untuk OwnCloud.

4.1.8 Konfigurasi SSL

Gambar 4.62 Konfigurasi SSL pada Ubuntu yang akan digunakan pada OwnCloud

(24)

di lingkup OwnCloud Server. Untuk menggunakan SSL user harus memasukan data-data yang dibutuhkan untuk verifikasi SSL.

Gambar 4.63 Konfigurasi SSL

Gambar 4.64 Konfigurasi SSL

(25)

ServerName sepertipada gambar 4.64 setelah edit selesai tekan Ctrl + O (simpan),Enter,Ctrl + X (keluar)

Gambar 4.65 Restart Apache

Restart Apache lalu buka web browser lalu masukan alamat Server OwnCloud 192.168.10.2/owncloud untuk konfigurasi akun OwnCloud.

(26)

Gambar 4.67 Konfigurasi OwnCloud

(27)

4.1.9 Konfigurasi IP Address Pada Mikrotik

Gambar 4.69 Konfigurasi IP Address

IP address 10.10.10.2 – 10.10.10.253 digunakan sebagai IP Address Client sedangkan IP 192.168.10.2 digunakan sebagai IP Address Server.

4.1.10 Konfigurasi AP Bridge Pada Mikrotik

(28)

Mikrotik di setting sebagai Access Point sekaligus DHCP Server.

4.1.11 Konfigurasi Hotspot

Gambar 4.71 Konfigurasi Hotspot

Wifi Hotspot dibuat sebagai media transfer data Client dan Komputer Server.

4.1.12 Konfigurasi DHCP Server

(29)

Gambar 4.73 Interface untuk DHCP Server Interface wlan1 digunakan sebagai DHCP Server dengan Range IP Address 10.10.10.2 – 10.10.10.253.

4.1.13 Konfigurasi User Account Hotspot

Gambar 4.74 Hotspot Account

Konfigurasi User Account Hotpot yang digunakan untuk masuk ke dalam jaringan Private Cloud.

4.2HASIL PENGUJIAN

Hasil ujicoba unggah dan unduh data dari komputer Client ke

Server adalah sebagai berikut :

Komputer Client dan Server akan terhubung melalui jaringan

Wireless. Pengguna akan masuk ke dalam jaringan Hotspot

(30)

IP_Address_server/owncloud selanjutnya pengguna memasukan

User dan Password yang telah di tentukan

Gambar 4.75 SSID OwnCloud

(31)

Kecepatan Download berkisar 1 MB – 2 MB/s pada saat jaringan agak sepi. Sedangkan ketika jaringan agak sibuk kecepatan berkisar antara 200 KB/s – 350 KB/s.

Gambar 4.77 Upload

Kecepatan Upload berkisar 500 kB – 2 MB/s pada saat jaringan agak sepi. Sedangkan ketika jaringan agak sibuk kecepatan berkisar antara 240 KB/s – 320 KB/.

4.3ANALISA

Dari hasil pengujian “Implementasi Private Cloud

Menggunakan Ubuntu 16.04 LTS Dan Mikrotik” di dapat bahwa

sangat berguna di gunakan untuk perusahaan maupun instansi pendidikan. Dengan menggunakan Privat Cloud maka data-data akan tersimpan lebih aman karena data-data akan disimpan pada

server local sehingga meminimalisir kehilangan data dan serangan Hacker. Kompatibilitas OwnCloud yang tinggi mempermudah pengguna untuk melakukan Upload dan

Download melalui perangkat komputer maupun dari ponsel pintar sehingga proses Cloud tidak terngganggu. Dengan di dukungnya platform Windows,MacOS,Android,IOS Client OwnCloud dapat mudah di install pada perangkat pintar yang mendukung

Platform tersebut.

Tabel 4.1 Daftar Client OwnCloud

No Nama Perangkat IP Address

1 Maryam_family 10.10.10.242

2 Raka-PC 10.10.10.244

3 Android-85 10.10.10.246

4 Abdiel59-PC 10.10.10.247

5 DP 10.10.10.249

6 Android-d2 10.10.10.250

(32)

8 JoohDoe-PC 10.10.10.252

9 DESKTOP 10.10.10.253

10 Edan-PC 10.10.10.254

(33)

Gambar 4.79 Ujicoba di Wifi Corner

(34)

Berdasarkan hasil Kuesioner yang telah dibuat dengan komposisi laki-laki sebesar 100% yang terdiri dari pelajar dan karyawan. Dengan rata-rata usia 17-21 tahun sebanyak 60 % dan 21-25 tahun sebanyak 30 % serta 26-30 tahun sebanyak 10 %. Dimana seluruh responden mempunyai komputer pribadi. Data yang sering disimpan adalah foto dengan persentase 40 %,aplikasi 10%,ebook 10%,video 40%. Sedangkan untuk perambahan Web yang sering di gunakan adalah Google Chrome dengan persentase

50%,Opera 10%,Mozilla Firefox 30%,Microsoft Edge 10%

Software Downloader yang sering digunakan Internet Download Manager dengan persentase 60%,Eagle Get 30% dan lain-lain sebanyak 10%.

Dalam Kuesioner ini penulis mengambil 3 Point penting yaitu :

4.3.1 Faktor kecepatan unggah dan unduh pada

Private Cloud.

Kecerendrungan responden terhadap ujicoba

private cloudupload dan download dapat dilihat dari mean item 1,item 2 sebagai berikut :

a. Item 1 mean 2.40 b. Item 2 mean 2.60

4.3.2 Faktor kemudahan dalam menggunakan layanan OwnCloud.

Kecerendrungan responden terhadap kemudahan dalam menggunakan private cloud dapat dilihat dari mean item 1,item 2,dan item 3 sebagai berikut :

a. Item 1 mean 1.60 b. Item 2 mean 2.30 c. Item 3 mean 1.70

4.3.3 Faktor Kenyamanan dalam menggunakan layanan OwnCloud.

Kecerendrungan responden terhadap kemudahan dalam menggunakan private cloud dapat dilihat dari mean item 1,item 2,dan item 3 sebagai berikut :

(35)

Gambar

Gambar 4.2 Tampilan awal jendela instalasi Ubuntu 16.04 LTS
Gambar 4.9 Tampilan Konfigurasi Partisi root dalam Ubuntu 16.04 LTS
Gambar 4.10 Tampilan Konfigurasi Partisi harddisk dalam Ubuntu 16.04
Gambar 4.12 Tampilan Konfigurasi zona waktu dalam Ubuntu 16.04 LTS
+7

Referensi

Dokumen terkait