• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK

AMIKOM YOGYAKARTA

Ike Verawati1, Wing Wahyu Winarno2, Andi Sunyoto3

1,2,3

Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail: 1ike.verawati@gmail.com,2wing@amikom.ac.id,3andi@amikom.ac.id

Abstrak

Analisis kesuksesan sistem bimbingan online di STMIK AMIKOM Yogyakarta merupakan sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan dari penerapan sistem bimbingan online tersebut. Sistem bimbingan online di STMOK AMIKOM Yogyakarta bukan hanya sebatas sistem yang dapat digunakan untuk proses bimbingan saja, namun sistem ini juga mencakup hampir semua proses pelaksanaan skripsi mulai dari pengajuan judul hingga proses bimbingan. Penelitian ini menggunakan model kesuksesan DeLone dan McLean (2003) untuk mengukur tingkat kesuksesan dari penerapan sistem ini. Model kesuksesan DeLone dan McLean (2003) ini memiliki enam variabel sebagai pengukurannya yaitu: Kualitas sistem, Kualitas informasi, Kualitas pelayanan, Penggunaan, Kepuasan pengguna dan Netbenefit. Keenam variabel tersebut semuanya digunakan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini diperoleh 6 hipotesis yang digunakan untuk proses analisis. Hasil penelitian yang dilakukan ke-6 hipotesis dinyatakan diterima. Dari hasil analisis yang dilakukan menyatakan bahwa penerapan sistem ini dapat dikatakan sukses untuk proses pengajuan judul, namun pada proses bimbingan masih belum sukses. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa menu yang error dan belum semua dosen menggunakan sistem tersebut.

Kata Kunci : kesuksesan, sistem, bimbingan online, DeLone dan McLean (2003)

1. PENDAHULUAN

Sistem bimbingan online STMIK AMIKOM Yogyakarta merupakan sebuah media yang dapat digunakan oleh dosen pembimbing dan mahasiswa yang sedang menempuh skripsi untuk melakukan proses bimbingan. Sistem ini tidak hanya dapat digunakan untuk proses bimbingan saja, namun sistem ini juga dapat digunakan mulai dari pengecekan judul skripsi, pengajuan surat pengantar ijin penelitian sampai dengan proses pendadaran. Sistem bimbingan online ini dibuat dengan harapan agar membantu kelancaran proses bimbingan di STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini pengguna sistem bimbingan hanya 381 mahasiswa. Sedangkan mahasiswa yang menempuh skripsi sejak sistem ini diluncurkan telah mencapai 5862 mahasiswa. Perbedaan yang sangan jauh ini tentunya menimbulkan sebuah tanda tanya besar tentang tingkat keberhasilan pemanfaatan sistem bimbingan online tersebut. Untuk itu dirasa perlu untuk melakukan analisis kesuksesan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari penerapan sistem terhadap tujuan pembuatan sistem tersebut.

Analisis kesuksesan sistem bimbingan online ini dilakukan untuk tingkat keberhasilan sistem bimbingan online terhadap tujuan utama dalam pembuatan sistem terebut. Selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengevaluasi sistem

bimbingan online di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode DeLone and McLean (2003). Dari hasil evaluasi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan masukan yang terbaik dan dapat membantu dalam mengambil keputusan untuk kemajuan sistem bimbingan online di STMIK AMIKOM Yogyakarta.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kesuksesan DeLone and McLean (2003). Model kesuksesan sistem DeLone dan McLean 2003 merupakan model yang telah diperbarui dari model kesuksesan DeLone dan McLean sebelumnya. Pembaruan tersebut dilakukan oleh DeLone dan McLean atas dasar beberapa kritikan yang disampaikan oleh peneliti lain. Model kesuksesan DeLone dan McLean (2003) menggunakan enam faktor dalam mengukur tingkat kesuksesan yaitu System quality, Information quality, Service Quality,

User, User satisfaction dan Net Benefit.

(2)

Gambar 1. Model kesuksesan sistem DeLone dan McLean (2003) [2]

Berdasarkan keenam elemen atau variabel tersebut model kesuksesan DeLone dan McLean (2003) beberapa faktor pengukuran pada masing-masing variabel antara lain:[2]

1) Information Quality

Kualitas informasi digunakan untuk mengukur kualitas keluaran dari sebuah sistem informasi. Kualitas informasi menurut DeLone & McLean (1992) diukur menggunakan beberapa hal yaitu; [3]

a) Informasi harus di personalisasi. b) Kelengkapan (complete). c) Relevansi (relevant).

d) Mudah dipahami (easytounderstand). e) Memberi keamanan terhadap pengguna. f) Konsistensi.

2) System Quality

Kualitas sistem digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kualitas sistem pada teknologi informasi itu sendiri. Kualitas sistem menurut DeLone dan McLean (1992) diukur menggunakan beberapa aspek antara lain : [3] a) Usability

b) Ketersediaan (availability). c) Waktu keandalan (time reliability). d) Kemapuan beradaptasi (adaptability). e) Respon (response).

3) Service Quality

Peneliti-peneliti sistem informasi yang memasukkan pengukuran kualitas pelayanan (service qualiti) kedalam model DeLone dan McLean mengambilnya dari penelitian pemasaran. Para peneliti yang berpendapat bahwa kualitas layanan akan ditambahkan ke model keberhasilan telah menerapkan dan menguji 22-item instrumen pengukuran SERVQUAL dari pemasaran untuk IS konteks. Beberapa sampel SERVQUAL item instrumen meliputi: [2]

a) Tangible

b) Reability c) Responsiveness d) Jaminan (assurance

e) Empati (emphaty)

4) Use (penggunaan)

Penggunaan digunakan untuk mengetahui intensitas penggunaan informasi yang mengacu pada seberapa sering pengguna memakai sistem informasi [8]. Dalam kaitannya dengan hal ini penting untuk membedakan apakah pemakaiannya termasuk keharusan yang tidak bisa dihindari atau sukarela. Penggunaan (Use) menurut DeLone dan McLean (1992) diukur menggunakan beberapa aspek antara lain : [3] a. Frekwensi penggunaan.

b. Waktu penggunaan. c. Jumlah akses. d. Pola penggunaan. e. Ketergantungan. 5) User Satisfaction

Kepuasan pemakai (User Satisfaction) adalah respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi. Kepuasan pengguna menurut DeLone dan McLean (1992) diukur menggunakan kepuasan informasi dan kepuasan menyeluruh. Kepuasan informasi yaitu mengukur tingkat kepuasan pengguna terhadap informasi yang diberikan oleh sistem. Sedangkan kepuasan menyeluruh yaitu mencakup kepuasan terhadap kinerja sistem, kepuasan terhadap pelayanan dan informasi[3].

6) Net Benefits

Menurut DeLone dan McLean (2003) manfaat bersih (netbenefit) adalah ukuran keberhasilan yang paling penting karena dapat menangkap keseimbangan antara dampak positif dan negative dari sistem informasi. Manfaat bersih merupakan langkah-langkah paling penting tetapi tidak dapat dianalisis dan dipahami tanpa pengukuran kualitas sistem dan kualitas informasi. [2]

2.2.Pengolahan Data

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model

(3)

2.3.Hipotesis

Berdasarkan model penelitian dan temuan penelitian terdahulu maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 :Kualitas informasi (information quality)

berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction).

H2 :Kualitas sistem (system quality)

berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction).

H3 :Kualitas pelayanan (service quality)

berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna(user satisfaction).

H4 :Kepuasan pengguna (user satisfaction)

berpengaruh positif terhadap penggunaan

(use).

H5 :Penggunaan (use) berpengaruh positif terhadap manfaat bersih (net benefits).

H6 :Kepuasan pengguna (user satisfaction)

berpengaruh positif terhadap manfaat bersih

(net benefits).

Gambar 2. Hipotesis Model Kesuksesan Sistem DeLone and McLean (2003) pada Analisis Kesuksesan Sistem Bimbingan Online STMIK

AMIKOM Yogyakarta.

3. Hasil dan Pembahasan

Sistem bimbingan online di STMIK AMIKOM Yogyakarta mencakup hampir semua proses pelaksanaan skripsi mahasiswa. Pada sistem ini mahasiswa dapat melakukan pengecekan judul skripsi, pendaftaran judul skripsi, pengajuan surat pengantar ijin penelitian, melihat histori bimbingan, upload file skripsi dan pendaftaran ujian pendadaran. Gambaran proses pelaksanaan skripsi mahasiswa dapat dilihat pada

halaman utama

http://bimbingan.amikom.ac.id/index.php.

3.1.Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut [1].

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan pengujian konstruk, dimana pengujian yang digunakan adalah uji validitas konvergen.

Validitas konvergen dievaluasi menggunakan kriteria faktor loading yang seharusnya signifikan dan nilainya lebih dari 0,70 dan Average Variance Extracted (AVE) untuk masing-masing konstruk seharusnya lebih varian yang diakibatkan oleh kesalahan pengukuran konstruk tersebut yaitu nilainya harus meleibihi 0,50, sehingga probabilitas indikator tersebut konvergen dan masuk di konstruk yang di maksud lebih besar yaitu diatas 50% [5]. Nilai loading factor dari semua indikator yang ada pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Uji validitas konvergen

(4)

3.2.Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cronbachs alpha dan

Composite reliability. Suatu variabel dapat dikatakan reliable jika nilai cronbachs alpha > 0,60 dan Composite reliability > 0,7 [5]. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Uji reliabilitas

Cronbachs Alpha

Composite Reliability Kepuasan pengguna 0,643086 0,848548 Kualitas informasi 0,751268 0,852649 Kualitas servis 0,697008 0,833202

Kualitas sistem 0,818397 0,879875 Net benefit 0,773227 0,898132

Use 0,748437 0,858316

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.10 dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan hasil nilai

cronbachs alpha > 0.60 dan Composite reliability

> 0,7, yang berarti masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah reliable.

Dari hasil olah data dan pengujian yang dilakukan maka diperoleh 6 variable dan 17 indikator yang valid yang akan digunakan dalam penelitian ini. Gambaran hasil olah data dan pengujian dijelaskan pada gambar.

Gambar 3. Diagram alur setelah dilakukan pengujian

3.3.Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan terhadap hipotesis statistic menggunakan uji t. Uji t dilakukan pada tingkat signifikan 95% sebesar 1,645. Hipotesis dapat diterima jika t-statistik lebih besar dari t-tabel. Apabila nilai t-statistik lebih besar dari t-tabel maka pengaruh antara konstruk yang satu dengan konstruk yang lain adalah signifikan dan sebaliknya. Hasil uji t pada penelitian ini dijelaskan pada Tabel 3.

Tabel 3. Uji Hipotesis

Hipotesis T-Statistics T-tabel Koefisien Jalur Kepuasan

pengguna -> Net benefit

4,733611 1,658 0,534432 Kepuasan

pengguna -> Use

16,401521 1,658 0,696085 Kualitas 1,818211

informasi -> Kepuasan pengguna

1,658 0,214163

Kualitas servis -> Kepuasan pengguna

3,397625 1,658

0,347901

Kualitas sistem -> Kepuasan pengguna

3,276414 1,658 0,323691

Use -> Net

benefit 1,930526

1,658 0,208018

(5)

dapat diambil kesimpulan bahwa keenam hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima 3.4.Statistik Deskriptif

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan sistem bimbingan tersebut dinilai dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka perlu dibuat kategori untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan sistem bimbingan online tersebut. Rincian frekuensi deskriptif statistic penelitian ini dijelaskan pada Tabel 4.

Tabel 4. Statistik deskriptif

Mean Std. Deviation Kualitas informasi 15,6900 2,56903 Kualitas Sistem 20,4800 2,71353 Kualitas servis 15,6400 2,95597 Penggunaan 10,2400 2,28796 Kepuasan

pengguna

11,0500 1,85524 Net benefit 16,6400 2,36780

Dari data tentang hasil pengukuran mean dan standar deviasi, maka dibuatlah beberapa kategori untuk menentukan tingkat keberhasilan penerapan sistem berdasarkan data dari responden. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 3 kategori penilaian. Rincian kategori tersebut antara lain:[7]

a. Baik, bila nilai responden (X) > mean + 1SD b.Cukup baik, bila nilai mean – 1SD < X < mean

+ SD

c. Kurang baik, bila nilai responden (X) < mean – 1SD

Hasil analisis frekuensi pada masing-masing variabel ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Analisis frekuensi

Kategori Variabel

Baik Cukup Baik

Kurang baik Kualitas Informasi 17% 64% 19% Kualitas Sistem 13% 77% 10% Kualitas Pelayanan 24% 65% 11% Use/Penggunaan 15% 73% 12% Kepuasan Pengguna 21% 62% 17% NetBenefit 11% 77% 12%

Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel 7 dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem bimbingan online sudah cukup berhasil.

3.5.Rekomendasi

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa rekomendasi yang

ditujukan untuk sistem bimbingan online tersebut. Adapun rekomendasi tersebut antara lain : a. Pihak jurusan perlu mengadakan sosialisasi

kepada dosen-dosen pembimbing tentang adanya sistem bimbingan online agar semua dosen bisa menggunakan sistem bimbingan online.

b. Pihak jurusan dirasa perlu untuk menambah staf yang khusus menangani pengajuan judul skripsi.

c. Sistem bimbingan online perlu ditambahkan informasi mengenai pedoman dalam pemilihan topik penelitian, judul penelitian dan kasus-kasus yang sudah sering terjadi.

d. Melakukan perubahan pada sistem dimana sistem memungkinkan satu mahasiswa untuk mengajukan judul lebih dari satu dan pengajuan judul perlu disertai dengan abstrak. e. Staf IC perlu melakukan perbaikan dan

penyempurnaan beberapa menu pada sistem bimbingan online untuk mahasiswa.

f. Menambahkan pencarian judul skripsi yang masih dalam proses pengerjaan.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kesuksesan pada sistem bimbingan online di STMIK AMIKOM Yogyakarta baik dari segi sistem maupun dari segi proses pelaksanaan skripsi. Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem mempengaruhi tingkat keseringan pengguna dalam memanfaatkan sistm bimbingan online, sehingga semakin puas pengguna maka akan semakin sering pengguna dalam memanfaatkan sistem.

b. Penerapan sistem bimbingan online telah berjalan meskipun masih terdapat beberapa permasalahan dalam proses dan sistem bimbingan online itu sendiri.

c. Dengan adanya sistem bimbingan online mahasiswa akan lebih cepat dalam menyelesaikan skripsi karena untuk proses skripsi dan bimbingan mahasiswa tidak perlu mengantri.

d. Secara keseluruhan tingkat kesuksesan sistem untuk proses pengajuan judul dan pengecekan judul sudah cukup berhasil, ini dibuktikan dengan banyaknya responden yang menyatakan bahwa sistem untuk proses pengajuan judul dan pengecekan judul sudah cukup baik. Namun untuk proses bimbingan online masih belum berhasil.

(6)

a. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan sample lebih banyak dari mahasiswa yang telah melakukan bimbingan secara online. b.Untuk penelitian yang selanjutnya sebaiknya

dilakukan pada obyek penelitian yang berbeda. c. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan

menambahkan pengukuran pada segi desain sistem agar dapat diketahui bahwa pengguna merasa nyaman dengan design dan tampilan sistem yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agustina,N.H.2010. Pengaruh Pemanfaatan Ssistem Iinformasi Aakademik Tterpadu (SIKADU) Terhadap Kinerja Individual Dengan Kemudahan Pengguna Sebagai Variabel Moderating. Tesis , Magister Akutansi, Universitas Diponegoro, Semarang.

[2] DeLone, W. & McLean, E. 2003. The DeLone and McLean Model of Information

Systems Success: A Ten-Year Update.

Journal of Management Information Systems (19:4). Spring.

[3] DeLone, W., & McLean, E. (1992).

Information systems success: the quest for the dependent variable. Information System Research , 60-95.

[4] Hasibuan, Z. A. (2007). Metode Penelitian pada Bimbingan Ilmu Komputer dan Teknik

Informasi. Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Indonesia.

[5] Jogiyanto, & Willy, A. (2009). Konsep dan aplikasi PLS(Patrial Least Square) untuk penelitian empiris. Yogyakarta: BPFE. [6] Riwidikdo, H. (2010). Statistik untuk

Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

[7] Sulipan. (2011). Penelitian Deskriptif

Analitis. Lembaga Pelatihan dan

Gambar

Gambar 1. Model kesuksesan sistem DeLone
Tabel 1. Uji validitas konvergen
Tabel 2. Uji reliabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Aset neto terikat permanen adalah nilai residu aset yang penggunaannya dibatasi melalui suatu perjanjian sampai dengan jangka waktu yang tidak ditentukan, namun imbal

Upaya menjaga kelestarian hutan sehingga tidak terjadi kerusakan hutan seperti kebakaran hutan merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai aparatur negara dan masyrakat yang

Hasil penelitian variabel umur perusahaan menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap underpricing, hal ini menunjukkan bahwa berapa lama perusahaan

Gereja-gereja apa saja yang pernah terlibat dalam pendidikan agama Kristen di panti asuhan selama

Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Sertifikat Tanah Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum pemilik tanah yang mempunyai sertipikat hak milik

Subjek penelitian adalah mahasiswa pengambil mata kuliah kewirausahaan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pengumpulan data dilakukan dengan angket, observasi, dan

Penyakit apa saja pada anjing geriatri yang terbanyak di beberapa tempat pelayanan kesehatan hewan kota Surabaya pada periode tahun 2011-2014 berdasarkan breed dan jenis