• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS - Prosedur Penanganan Kebersihan Kamar oleh Room Attendant di Grand Swiss-Belhotel Internasional Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITIS - Prosedur Penanganan Kebersihan Kamar oleh Room Attendant di Grand Swiss-Belhotel Internasional Medan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Housekeeping

Menurut Rumekso (2001), menyatakan : “Housekeeping ( tata graha ) merupakan perpaduan dari dua buah kata, yaitu house dan keeping (to keep).

House artinya rumah dan keeping (to keep) yang artinya memelihara, merawat,

menjaga,. Housekeeping dapat diartikan secara lengkap sebagai salah satu departemen yang terdapat pada hotel yang bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan keindahan, kebersihan, kerapian, dan seluruh kamar beserta area-area lainnya yang di dalam maupun berada di dalam hotel.”

Darsono (1994), menyatakan : “housekeeping atau tata graha berarti rumah tangga. Housekeeping department adalah bagian dari hotel yang bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian dan kenyamanan kamar ( guest room), ruangan umum, restorant, bar dan outlet lainnya yang terdapat di hotel.”

Berdasarkan kedua pendapat di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa housekeeping merupakan salah satu department yang ada di hotel yang mempunyai peranan yang penting dalam melakukan pengaturan dan rumah tangga hotel, sehingga dapat memberikan suasana yang nyaman dan aman bagi penghuni hotel.

(2)

1. Comfortable (menyenangkan)

Hotel harus senantiasa dalam suasana yang menyenangkan, meliputi semua area publik, dan juga kamar tamu. Suasana yang menyenangkan itu ialah keadaan yang tenang, santai, sejuk, asri dan bersih. Bagian housekeeping harus mampu memelihara kondisi ini selama 24 jam.

2. Attractif (daya tarik)

Keseluruhan area ditata sedemikian rupa sehingga teratur dan indah, memiliki warna serasi, pengaturan dekorasi dan ornamen diberbagai lokasi strategis sehingga secara keseluruhan hotel memiliki daya tarik yang kuat.

3. Safe (rasa aman)

Housekeeping juga bertanggung jawab atas terciptanya rasa aman di

dalam perasaan tamu selama menginap. Adanya petunjuk-petunjuk mengenai keamanan seperti petunjuk penyelamatan diri dari kebakaran, pemadam kebakaran, tangga darurat, dan lain-lain dapat menimbulkan rasa aman dan tentram di dalam perasaan tamu. Di dalam kamar tidak terlihat kabel listrik oleh tamu yang dapat menimbulkan rasa takut.

4. Make a good and friendly atmosphare

(3)

home away from home” sehingga para tamu tidak merasa asing selama

berada di hotel.

5. Hospitality (ramah tamah, aman dan nyaman)

Personil housekeeping mulai dari bawah sampai ke jenjang atas memiliki sikap hospitality yang tinggi. Senantiasa bersikap ramah dan sopan bila berpapasan dengan tamu dan terlalu siap untuk memberikan bantuan pelayanan.

6. Responsibility ( bertanggung jawab)

Karyawan housekeeping adalah orang-orang yang dengan rasa tanggung jawab yang tinggi serta tidak pernah mengelak dari tanggung jawab. Setiap personil terdiri dari individu yang berkemauan keras dan tidak cepat merasa puas menyerah terhadap kesulitan yang dihadapi. 7. Cooperation (kerja sama)

Semua personil housekeeping sangat menyadari bahwa tanpa adanya team work koordinasi kerja yang baik, maka apapun kerja yang

dilakukan akan sulit mencapai hasil yang diharapkan.

2.2 Peranan Housekeeping

Tujuan utama pengelolaan housekeeping department di suatu hotel adalah untuk mencapai pengelolaan yang efektif dan efesien, yaitu pemberdayaan semua sumber dan unsur yang tersedia untuk mendukung visi dan misi hotel dalam menyajikan produk dan pelayanan kepada tamu.

(4)

menginap di hotel, bukan sebaliknya membuat tamu jera untuk datang. Tugas-tugas department housekeeping sangat beragam sehingga membutuhkan jalinan kerja sama dan interaksi saling menguntungkan (mutual interaction) dengan department lain yang ada di hotel seperti front office, F&B, engineering, human resources, dan lain sebagainya. Oleh karena itu team work yang solid dapat

membantu mewujudkan kelancaran operasional.

Maju mundurnya suatu hotel dipengaruhi oleh banyak sedikitnya tamu yang menginap dihotel tersebut. Apabila tamu yang menginap tidak menerima pelayanan yang memuaskan atau bahkan kecewa/marah maka tidak menutup kemungkinan bahwa tamu tersebut akan menceritakan kekecewaannya kepada orang lain sehingga akan memperkecil pemasukan hotel tersebut. Padahal untuk menghidupi seluruh karyawan yang ada, serta pemeliharaan, perawatan, baik gedung maupun fasilitas-fasilitas lain memerlukan banyak biaya. Dengan dapat dibayangkan apa yang akan terjadi pada hotel tersebut.

Tujuan dari perusahaan perhotelan adalah meningkatkan tingkat hunian kamar (Room Occupancy) lamanya tamu menginap misalnya dua atau tiga malam, serta meningkatkan tingkat penjualan kamar.

2.3 Ruang Lingkup Housekeeping Department

Housekeeping department merupakan salah satu departemen yang ada di

(5)

operasionalnya harus didukung seksi-seksi yang membantu dalam kelancaran tugas sehari-hari agar dapat menjangkau seluruh tugas yang dikerjakan.

Adapun yang menjadi ruang lingkup operasional di bagian housekeeping dibagi dalam 6 seksi yaitu :

1. Room Section (seksi kamar)

Tugas pokok dari bagian ini ialah menjaga kebersihan, kerapian, keindahan, kenyamanan dan kelengkapan kamar-kamar tamu. Tugas tersebut dikerjakan oleh seorang room attendant. Petugas dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik agar tamu merasa tenang dan nyaman tinggal di kamar. Pimpinan ini adalah room Floor Supervisior. 2. Public Area Section (seksi area umum)

Tugas pokok dari bagian ini ialah menjaga kebersihan, kerapian, keindahan, dan kenyamanan seluruh area hotel, baik yang ada di luar gedung maupun yang di dalam gedung kecuali kamar tamu.

3. Linen Section (seksi linen)

Seksi linen mempunyai tugas tanggung jawab atas semua pergantian linen yang ada di hotel. Seksi ini dipimpin oleh Linen Supervisior. Petugas pada seksi ini disebut dengan Linen Attendant.

4. Laundry and Dry Cleaning Section

Seksi ini bertanggung jawab atas semua cucian yang dikirimkan kepadanya. Pelaksanaan operasional seksi ini dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu House laundry dan Guest laundry.

(6)

Tugas seorang room attendant sangat rumit dan luas. Waktu yang tersedia cukup terbatas. Oleh karena itu, berusahalah menepati waktu dan menggunakannya dengan efektif dan efesien. Dengan memanfaatkan waktu yang efektif dan efesien maka hasil yang dicapai akan maksimal.

2.4.1 Preparation Perlengkapan Kamar

Menurut (Rumekso,2002:8) Sebelum memulai pekerjaan ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang room attendant :

1. 15 menit sebelum bertugas, room attendant harus sudah siap di Housekeeping Office untuk tanda tangan di Present List di kolom In.

2. Mengikuti briefing yang diberikan oleh atasannya (Floor Supervisior/Chief Floor) yang berisi :

a. Pembagian tugas.

b. Kamar Expected Arrival yang harus segera disiapkan.

c. VIP In the house, tamu penting yang menginap di hotel dan harus mendapatkan perhatian dan pelayanan khusus.

d. Teknik kerja untuk mengatasi kendala-kendala yang mungkin terjadi saat bertugas.

e. Extra job dari atasan, misalnya melakukan general cleaning saat tamu sepi.

f. Instruksi dan pengumuman dari manajemen.

(7)

4. Mengambil master key dan kertas kerja sesuai dengan floor yang menjadi tugasnya. Kertas karja itu antara lain Room Attendant Report, Room Attendant Control Sheet, Room Attendant Guest Supplies Control Sheet,

Inventory of Room, Guest Supplies Request, Linen Exchange Report,

Guest in the House List.

5. Mengambil linen supplies dari linen room sesuai dengan floor yang telah ditentukan.

6. Melakukan preparation di room attendant counter, yaitu menata semua perlengkapan kerja di dalam room attendant trolley :

a. Linen supplies terdiri dari

1. Single sheet dan double sheet

2. Pillow case

3. Towels (bath towel, hand towel, face towel, dan bath mat).

4. Glass towel dan dust cloth.

b. Guest supplies terdiri dari :

1. Soap

2. Bath soap

3. Shampoo

4. Shower cap

5. Denta set

6. Tissue

7. Toilet paper

8. Candle

(8)

10.Disposal bag

11.Laundry bag

12.Dan lain-lain

c. Cleaning equipment terdiri dari :

1. Water scoop

2. Scot bright

3. Hand brush

4. Toilet bowl brush

5. Bottle sprayer

6. Damp sweeper

7. Dan lain-lain

d. Cleaning suppliest terdiri dari :

1. Bolt mpc

2. Go getter

3. Glass cleaner

4. Furniture polish

5. Metal polish

6. Fast go

7. Demonpine

8. Air freshner dan lainnya

Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dan memperlancar room attendant di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dalam hal ini kalau linen

(9)

petugas linen room untuk membawakan kekurangannya pada saat ia mengambil linen kotor yang dikeluarkan dari dalam kamar oleh room attendant.

7. Memeriksa kamar-kamar yang menjadi tanggung jawabnya dengan cara yang sopan (behavior during checking)

8. Mulai bekerja membersihkan kamar tamu sesuai standart yang telah ditentukan.

2.4.2 Akses Ke Kamar Untuk Pelayanan (First Checking Acces to the Room)

1. Status Kamar

Kondisi atau keadaan kamar itu ditulis dengan kode atau simbol, yang umumnya hampir sama untuk semua hotel.

Kode-kode kamar tersebut adaalah sebagai berikut :

a. O: Occupied, berarti kamar ditempati oleh tamu, karena sudah

terdaftar resmi di hotel.

b. V: Vacant, yang berarti kamar dalam keadaan kosong, tidak ditempati

oleh tamu, tetapi ready for sold ( siap untuk disewakan).

c. DD: Don’t Distrub, berarti kamar disewa tamu dan tamu memasang

Don’t Distrub Sign di pegangan pintu luar. Tamu tidak mau kamarnya

diganggu.

d. DL: Double Locked, berarti kamar sedang disewa tamu dan pintunya

(10)

e. CI: Check In, berarti kamar baru saja ditempati atau tamu baru saja masuk dan menempati kamar tersebut.

f. CO: Check Out, berarti kamar tersebut baru saja ditinggalkan oleh tamu yang menyewanya.

g. SO: Sleep Out, berarti menandakan kamar sudah disewa tamu, tetapi

tamu tidaj menempati kamar tersebut. Barang-barang milik tamu tetap berada di dalam kamar, dan sewa kamar diperhitungkan.

h. HU: House Used, adalah kamar yang ditempati staf hotel karena sedang

bertugas.

i. OO: Out of Order, kamar tidak dapat digunakan(tidak boleh

dijual).kamar yang mempunyai kode OO biasanya mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dalam waktu singkat, atau sedang dalam proses perbaikan yang memerlukan waktu lama.

j. NB: Occupied No Baggage, adalah kamar yang disewa tamu yang tidak

membawa barang/kopor ke dalam kamar.

k. EA: Expected Arrival, kamar yang sudah dipesan oleh tamu dan tamu

itu akan segera datang. Tamu ini dapat berupa EA, VIP (yang akan ditempati oleh tamu-tamu penting)

l. ED: Expected Departure, kamar yang akan segera ditinggalkan oleh

tamu yang menempatinya, setelah menyelesaikan pembayaran atas semua biaya selama tinggal di hotel.

2. First Checking

(11)

pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh Floor Supervisior atau room attendant dipagi hari sambil mengecek cucian tamu (guest laundry).

Prosedur first checking :

1. Sebelum mengetuk pintu/bel diperhatikan ada tanda don’t distrub sign atau tidak. Karena kamar-kamar dengan tanda tersebut boleh diganggu/diketuk/dibel.

2. Setiap mau masuk kamar harus mengetuk/mengebel dengan menyebut room attendant, checking minimal tiga kali walaupun kita yakin kamar

tersebut tidak ada penghuninya.

3. Kalau tidak ada jawaban, buka pintu pelan-pelan dengan mengucapkan excuse me periksa keadaan kamar dengan seksama, beberapa tempat tidur yang dipakai oleh tamu apakah ada kerusakan-kerusakan yang ditemukan, kalau ada cepat laporkan kepada Floor Supervisior untuk dibuatkan Work Order dan segera dikirim ke Engineering.

4. Kamar kosong (vacant) periksa apakah segala sesuatunya dalam keadaan baik dan komplit.

5. Kamar Check Out , periksa apakah ada barang-barang hotel yang terbawa oleh tamu atau apakah ada barang-barang tamu yang tertinggal, kalau ada cepat laporkan kepada Floor Supervisior untuk di cepat di follow-up, juga diinformasikan ke housekeeping office.

(12)

7. Kamar yang tamunya Sleep Out, laporkan kepada Floor Supervisior agar di Double Lock oleh Duty Manager

8. Kamar yang ON/Occupied No Luggage, andaikan tidak bertemu tamunya laporkan saja sebagai check out room.

9. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, catat hasilnya pada room attendant sheet, dan segera laporkan kepada Floor Supervisior. Diwaktu menyalin ke dalam room attendant sheet, dicatat juga hal yang perlu dari kamar-kamar tersebut.

2.2.3 Pelaksanaan Pembersihan Kamar

Menurut (Rumekso, 2002: 79) Adapun tata urutan untuk pembersihan kamar adalah sebagai berikut :

1. Yang pertama-tama harus dikerjakan ialah kamar direct order, di mana tamu memintalansung kepada room attendant untuk membersihkan kamarnya.

2. Giliran yang kedua adalah kamar-kamar Check Out tetapi Expected Arrival (CO-EA), yaitu kamar-kamar yang sudah ditinggalkan oleh tamu yang menempati dan akan segera ditempati oleh tamu lain.

3. Prioritas ketiga adalah kamar-kamar yang memasang tanda Please Make Up Room Now. Kamar-kamar ini harus sudah dibersihkan sebelum tamu

yang menguninya datang

4. Kamar VIP, atau kamar yang ditempati oleh tamu-tamu penting (VIP in the House).

(13)

menjadi tugas dan tanggung jawab room attendat untuk membersihkannya.

6. Kamar-kamar yang check out pada siang hari,

7. Yang berikutnya adalah kamar-kamar vacant, meskipun kosong kamar-kamar ini tetap harus dibersihkan, dilap semua perlengkapannya sambil memeriksa barangkali ada kekurangan.

8. Terakhir adalah kamar-kamar Out of Order, kamar yang mengalami kerusakan. Walaupun ada kerusakan peralatan di dalam kamar, atau sedang dalam proses perbaikan oleh bagian Engineering, kondisi kamar harus tetap terpelihara bersih, rapi, dan nyaman.

Jika tamu sudah check out, kamar harus segera dipersiapkan kembali agar dapat dijual. Pada bagian ini akan dibahas hal yang harus dikerjakan oleh Floor

section atau Room section ketika mempersiapkan kamar yang baru saja

ditinggalkan oleh tamu. Hal ini dikenal dengan istilah “Cleaning a check out room”

(14)

2. Mengetuk pintu tiga kali atau menekan door bell tiga kali sambil menyebut jati diri : “Housekeeping” atau “room attendant, please.” Tunggu beberapa saat untuk memastikan apakah tamu sudah betul-betul meninggalkan kamar.

3. Buka pintu kamar pelan-pelan dengan menggunakan master key. Begitu pintu terbuka, ucapkan “permisi”, atau “excuse me”.

4. Menyalakan semua lampu dalam kamar sambil memeriksa kalau-kalau ada yang mati. Jika ada lampu yang mati, segera melapor kepada Floor Supervisior agar dibuatkan work order kepada Engineering, agar

diperbaiki atau diganti.

5. Membuka black out curtain atau night curtain agar suasana dalam kamar menjadi lebih terang.

6. Memeriksa minibar consume. Jika ada minuman dalam almari es yang diminumtamu, segera tanyakan kepada Front Office Cashier (FOC) apakah minuman tersebut sudah dibayar oleh tamu.

7. Memeriksa perlengkapan lain di dalam kamar, seperti asbak, remote control, atau handuk yang terbawa oleh tamu saat check out. Bila ada, segera melapor kepada Front Office Cashier untuk menanyakannya kepada tamu atau memohon kepada tamu untuk membayarnya.

8. Memeriksa almari, laci meja, dan lainnya, barangkali barang-barang milik tamu yang tertinggaldi dalam kamar, segera tanyakan kepada Front Office , apakah tamu kamar tersebut masih berada di area lobby.

(15)

tamu sudah meninggalkan hotel, barang temuan harus dibawa ke kantor Housekeeping, melaporkan kepada Floor Supervisior, serta memberikannya kepada Office Clerk agar ditulis di dalam buku lost and found dan disimpan dalam almari khusus.

9. Mengeluarkan alat-alat bekas makan-minum tamu yang ada di dalam kamar, seperti piring, sendok, garpu, gelas, dan lain-lain (bila ada), serta menyimpanya di dalam room attendant counter atau pantry, atau memberitahukannya kepada waiter/waitress room service untuk mengambilnya.

10.Langkah berikutnya adalah melakukan making bed (menata tempat tidur).

1. Susunan dan Pemasangan Tempat Tidur dengan Dua Sheet Susunan tempat tidur dengan dua sheet adalah sebagai berikut : - Pertama (paling bawah) : striping bed, tempat tidur yang memakai roda,

untuk memudahkan room attendant bekerja, serta berpegas (per) agar tamu nyaman saat tidur.

- Kedua, bed skirt : penutup spring bed, yang warnanya disesuaikan dengan interior kamar.

- Ketiga, matress yang bahannya bisa bermacam-macam, seperti kapuk, busa, dan sebagainya.

(16)

- Kelima, sheet pertama untuk membungkus matress secara keseluruhan dan sebagai alas tidur, di atas bed pad.

- Keenam, sheet kedua, untuk melapisi blanket dari bawah, agar bulu-bulu selimut tidak langsung mengenai kulit tubuh tamu, yang mungkin dapat menimbulkan alergi, gatal-gatal, dan sebagainya. Di samping itu juga supaya blanket tidak cepat kotor.

- Ketujuh, blanket untuk menahan udara dingin.

- Kedelapan, pillow dan pillow case, yaitu bantal dan sarung bantalnya sebagai alas kepala saat tidur.

- Kesembilan, (paling atas) : bed cover atau bed spread sebagai penutup bed agar tetap bersih, rapi dan indah. Oleh sebab itu biasanya warna dan ornamen bed cover disesuaikan dengan interior kamar.

a) Adapun prosedur making bed dengan dua sheet adalah sebagai berikut :

- Tariklah bed terlebih dahulu untuk memudahkan pekerjaannya

- Ambilah kertas-kertas berkas atau hanger yang bekas dipakai tamu dan taruh di tempat masing-masing agar tidak mengganggu.

- Lepaskan lena yang kotor, mulai dari pillow case, top sheet, blanket, sheet kedua dan sheet pertama, satu per satu sambil memeriksa kalau-kalau ada barang milik tamu yang tertinggal di antara sheet tersebut, serta meletakkannya secara terpisah.

(17)

- Mengangkat lena-lena kotor dan memasukkannya ke dalam Linen container pada room attendan car yang ada di luar kamar.

- Masuk ke dalam kamar sambil membawa lena-lena bersih sesuai kebutuhan kamar tersebut, meletakkannya di atas night table atau tempat yang berdekatan dengan Room attendant saat making bed.

- Memeriksa roda bed, apakah ada yang rusak. Balikkan matress untuk melihat kondisi, rapikan posisinya, rapikan bed skirt serta bed pad, sambil melihat kalau ada barang-barang milik tamu yang jatuh dan tertinggal di bawah bed.

- Membuka sheet pertama (bottom sheet) dan mengibaskannya dengan keras, memasang sheet dengan posisi lipatan tengah tepat pada bagian tengah bed, sehingga simetris, sisa sheet di kiri-kanan bed sama atau hampir sama, dan lipatan jahitan menghadap ke bawah. Room attendan berdiri di bagian atas bed, dekat dengan head board.

Sisakan sheet bagian atas lebih kurang 20 cm agar dapat menutup matress bagian atas.

Melipat sheet bagian atas ke bawah matress dengan rapi. Sisa sheet di kiri-kanan bed dilipat ke bawah matress membentuk sudut segitiga 45 derajat. Menghaluskan dan merapikan sheet yang sudah terpasang di atas bed. - Membenarkan sheet kedua di atas sheet pertama dengan lipatan jahitan

(18)

- Memasang blanket di atas second sheet dengan ujung blanket bagian kepala lebih ke bawah dari tepi mattress bagian atas lebih kurang 40 cm selebar pillow.

- Melipat sheet kedua ke atas blanket, dihaluskan dan dirapikan. - Memasang pillow case.

- Sisa sheet maupun blanket di kiri-kanan bed dilipat dimasukkan ke bawah mattress, mulai dari bagian bawahnya. Caranya:

- Haluskan sheet dan blanket yang sudah terpasang di atas bed dari atas sampai ke bawah.

- Tangan kiri dimasukkan ke bawah mattress, sedang tangan kanan merapikan sheet dan blanket, di bagian bawah (kaki), kemudian memasukkannya ke dalam mattress, sejauh tangan bisa menjangkaunya. - Tangan kiri ditarik keluar, sambil merapikan sheet dan blanket yang

berada di sisi kiri bed, kemudian dinaikkan. Sisa sheet dan blanket di samping bed dimasukkan ke bawah mattress, disusul sheet dan blanket yang tadi dinaikkan, sekarang diturunkan dan dilipat masuk ke bawah mattress embentuk sudut segitiga 45 derajat atau 90 derajat.

- Selanjutnya semua sheet dan blanket di samping kiri bed dilipat masuk ke bawah mattress dengan rapi.

(19)

mengangkat sheet dan blanket yang ada di sisi kanan bed. Sisa sheet dan blanket dilipat, masuk ke bawah mattress dengan membentik sudut segitiga 45 atau 95 derajat.

- Tahap berikutnya adalah memasang bed cover. Bed cover dipasang dari bagian bawah (kaki), bukan dari bagian atas dekat head board seperti saat memasang sheet. Biasanya lebar bed cover selebar bed, baik single bed maupun double bed, sedang untuk sisi kiri-kanan maupun bagian bawah menjuntai ke lantai, ditambah sambungan bed cover yang dijahit menjadi satu. Sambunag ini dipakai sebagai patokan saat memasang bed cover sehingga bentuknya serasi dan rapi. Namun ada kalanya bed cover merupakan satu kesatuan tanpa sambungan.

Cara memasang bed cover agar rapi adalah sebagai berikut :

- Buka lipatannya dan pasang bed cover itu dari bagian bawah. Jika pada bed cover ada jahitan sambungan, pancangkan jahitan tersebut tepat di tepi mattress. Perhatikan bahwa sisa bed cover yang menutup samping kiri-kanan bed harus sama.

- Setelah lurus dan rapi, tarik ujung bed cover ke atas dan luruskan serta kencang. Perhatikan, sisa bed cover kiri-kanan harus sama dari bawah ke atas.

(20)

- Setelah making bed selesai, dorong bed kembali ke posisi semula. Atur bed sedemikian rupa agar serasi dengan benda-benda di sekitarnya (Yayuk Sri Pewarni,1993:34; Agustinus Darsono,1995: 55; dan Rumekso,2002:63).

b) Making Bed dengan Tiga Sheet

Making bed menggunakan tiga sheet memiliki prosedur yang sama dengan making bed dua sheet. Yang selebihnya adalah :

- Pada making tiga sheet, setelah blanket ditebarkan di atas sheet kedua, dengan tepi blanket bagian atas (dekat head board) turun 40 cm dari tepi mattress, sheet ketiga atau top sheet dipasang di atasnya.

- Top sheet ditebarkan dengan posisi lipatan jahitan menghadap ke bawah atau bagian yang halus berada di atas.

- Tepi jahitan top sheet bagian atas ditarik lebih kurang 15 cmdi atas tepi blanket sehinggan dapat dilipat masuk ke kebawah blanket.

- Ujung sheet kedua bagian kepala dilipat ke atas dan top sheet dihaluskan dan dirapikan.

- Pillow case dipasang, kemudiaan pillow diletakkan ke atas bed dekat head board.

- Semua sheet dan blanket pada bagian kaki dilipat, dimasukkan ke bawah mattress.

(21)

- Bed yang telah ditata ditutup bed cover dari bagian bawah (kaki), ditarik ke bagian kepala.

- Kedua sisi dirapikan, sementara sisa bed cover bagian atas dilipat dimasukkan ke bwah pillow, serta dibagian depan sehingga seluruh pillow tertutup bed cover dengan rapi.

- Rapikan lipatan-lipatan bed cover kedua sisi kiri-kanan bed.

- Mengembalikan bed pada posisi semua (Agustinus Darsono, 1995: 56; Agusanwar, 2002: 92; Rumekso, 2002: 63).

2. Pembersihan Kamar Mandi

Setelah making bed selesai, Room attendant melanjutkan dengan cleaning bath room. Di kamar mandi ini yang harus dibersihkan adalah sebagai berikut :

a) Wash Basin, wastafel dengan bagian-bagiannya, seperti Bath room mirror, wash basin table, wash basin bowl, wash basin drain, wash basin stoppper, faucet/water tap.

b) Membersihkan wall tile

Dinding kamar mandi biasanya terbuat dari keramik. Walaupun ada juga yang terbuat dari marmer agar tidak menyerap air.

c) Membersihkan shower curtain

(22)

d) Membersihkan buth tub

Bak mandi harus selalu diperhatikan kebersihannya, terutama bila habis dipakai untuk berendam saat mandi.

Bagian yang harus dibersihkan :

- Dinding di sekitar bak mandi, termasuk soap dish (tempat sabun) dan safety handle (pegangan saat tamu mau berdiri dari berendam. - Dinding dalam bak mandi.

- Bagian pinggir bath tub. - Bagian dasar dalam bath tub.

- Dinding luar bath tub bagian atas sampai ke bawah. - Faucet

- Shower, yang terdiri dari shower pipe dan head shower.

e) Membersihkan toilet bowl. Tiolet bowl setiap hari harus dibersihkan oleh Room attendan

Bagian toilet bowl yang dibersihkan : - Bagian dalam jamban.

- Bagian samping dalam.

- Bagian luar dan bagian bawah.

- Toilet bowl seat, bagian yang diduduki

- Toilet bowl ring, alas duduk untuk anak-anak di toilet bowl, agar pantat tidak masuk ke dalam jamban.

- Toilet bowl cover, tutup jamban.

(23)

3. Dusting a Room

Setelah cleaning room selesai Room attendat melanjutkan dengan dusting a room. Dusting dimaksudkan untuk membersihkan debu maupun kotoran lain yang menempel pada perlengkapan yang ada di dalam kamar tamu. Agar pekerjaan daoat berjalan efektif dan tidak ada yang terlewatkan, dusting dimulai dari pintu masuk kamar, berputar searah dengan jarum jam, dan berakhir pada pintu masuk kamar lagi. Alat yang digunakan untuk dusting adalah :

- Dust cloth khusus untuk membersihkan kaca dan cermin.

- Dust cloth untuk membersihkan meja, kursi yang terbuat dari kayu serta yang terbuat dari logam.

4. Vacuumming a Room

Setelah semua selesai Room attendat melanjutkan dengan vacuumming a room. Vacuumming adalah membersihkan lantai kamar berkarpet agar bebas dari debu, benda-benda tajam seperti isi stapler, potongan cutter, jarum pines, dan lain-lain agar kamar menjadi bersih, aman dan nyaman.

Bagian-bagian yang perlu di-vacum meliputi bagian bewah bed, di bawah head board, di bawah black out curtain, di bawah coffee table and chair, di bawah

dressing table, di belakang pintu, di dalam almari, di living room, veranda, lantai

(24)

Sebelum dan sesudah bekerja, vacuum cleaner harus selalu dicek motornya, dibersihkan, kemudian disimpan di tempat yang telah ditentukan agar tidak rusak.

2.2.4 Pemeriksaan Terakhir (Final Check)

Cara memeriksa kamar yang efektif adalah sesuai dengan arah jarum jam dari sebelah kiri ke kanan, mulai dari pintu masuk kamar, berputar sampai pintu masuk lagi. Hal ini dilakukan agar tidak ada yang terlewatkan.

Bagian-bagian dan tempat yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan terakhir adalah :

- Jendela tertutp, night curtain dan glass curtain dalam posisi yang benar.

- Pemanas terpasang kembali. - Sprei kasur terpasang dengan rapi. - Lampu nyala dan gambar telah bersih. - Penerangan berfungsi.

- Tv, radio, dan alat elektronik lain bekerja. - Bar kecil terisi penuh.

- Tidak ada noda di cerminatau permukaan benda. - Pintu tertutup.

- Pintu bebas dari tanda jari.

- Di bawah karpet dan sekitar perabot telah bersih. - Perabotan dalam posisi yang tepat.

(25)

- Tidak terdapat alat pembersih yang tertinggal di kamar. - Tempat sampah dan asbak dalam keadaan kosong dan bersih.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

ir.hxurizh I Apltxast xoi,'LiER /

[r]

dengan membawa dokumen kualifikasi asli dan salinannya sebagaimana tertuang dalam formulir isian kualifikasi, serta dokumen penawaran

Hal ini menyebabkan kadar fluida panasbumi menjadi sama dengan air permukaan, sehingga sering ditafsirkan bahwa fluida panas bumi tersebut merupakan aliran

Cukup kuat menerima beban dari batang-batang yang diteruskan pelat simpul, maka simpul perlu diperiksa kekuatannya, dengan cara mengadakan beberapa potongan untuk

Kemudian Lestari (2016) menyebutkan dalam penelitiannya dalam apabila kemampuan penyesuaian diri di sekolah yang rendah tidak segera diatasi maka akan terjadi berbagai

Data hasil penelitian yang berjudul Proses Pembelajaran Saxophone untuk Pemula Di?. DotoDo Musik Edutainment yang diperoleh melalui wawncara