• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 eksternalitas dan pengelolaan sumberdaya alam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "7 eksternalitas dan pengelolaan sumberdaya alam"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Aktivitas manusia khususnya ekonomi telah menyebabkan terjadinya problema lingkungan.

Aktivitas manusia khususnya ekonomi telah menyebabkan terjadinya problema lingkungan.

Problema tersebut salah satunya adalah permintaan sumberdaya alam yang melebihi daya

Problema tersebut salah satunya adalah permintaan sumberdaya alam yang melebihi daya

dukung alam dalam menyediakan sumberadaya.

dukung alam dalam menyediakan sumberadaya.

(2)

Aktivitas ekonomi

Aktivitas ekonomi baik berupa konsumsi dan produksi yang mempunyai dampak terhadap lingkungan sering juga disebut dengan

eksternalitas (externalities)

eksternalitas

(externalities)

PENDAHULUAN

Aktivitas manusia khususnya

ekonomi

ekonomi

telah menyebabkan terjadinya

problema lingkungan

problema lingkungan

.

Problema

Problema tersebut salah satunya adalah

permintaan

permintaan

sumberdaya alam yang

melebihi

melebihi

daya dukung alam dalam menyediakan sumberadaya.

Interaksi

Interaksi yang tidak seimbang antara dua aspek tersebut yang bisa menyebabkan terjadinya

problema

problema

lingkungan

lingkungan

, karena menyebabkan terjadinya eksploitasi terhadap lingkungan yang berlebihan yang pada akhirnya bisa mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan.

Eksternalitas

Eksternalitas dari kegiatan ekonomi terhadap lingkungan bisa positifpositif dan bisa negatif, namun kebanyakan negatif,

(3)

Konsep eksternalitas pertama muncul berawal dari prinsip-prinsip ekonomi yang dikemukakan oleh Alfred MarshallAlfred Marshall tentang kurva penawaran yang menurun (downward-sloping supply curve) dari industri kompetitif (Mishan,1990)

Lebih lanjut MarshallMarshall mengatakan bahwa eksternalitas

timbul ketika suatu variabel yang dikontrol oleh suatu agen ekonomi tertentu mengganggu fungsi utilitas (fungsi

kegunaan) agen ekonomi lain

Sedangkan menurut MuellerMueller eksternalitas atau efek samping terjadi ketika kegiatan konsumsi atau produksi dari suatu

individu atau perusahaan mempunyai dampak yang tidak

(4)

Menurut Baumol dan OatesBaumol dan Oates (1975) konsep eksternalitas dibagi dalam dua pengertian yang berbeda. PertamaPertama adalah eksternalitas yang bisa habis, sedangkan yang keduakedua adalah eksternalitas yang tidak habis.

Eksternalitas yang Bisa Habis

(A Depatable Externality)

Eksternalitas ini merupakan suatu eksternalitas yang mempunyai ciri seperti

barang individu dimana jika barang itu dikonsumsi oleh seorang individu, maka

barang tersebut tidak bisa dikonsumsi oleh orang lain, sehingga ekstrenalitas dari barang tersebut akan hilang.

Eksternalitas yang Tidak Habis (An Udeplatable Externality

Eksternalitas ini merupakan eksternalitas yang

mempunyai ciri seperti

barang publik (public goods)

yaitu barang tersebut bisa dikonsumsi oleh seseorang, dan juga orang lain tanpa mengurangi fungsi utilitas bagi seseorang. Atau dengan kata lain, besarnya konsumsi seseorang akan baraag

tersebut tidak akan

mengurangi konsumsi bagi yang lainnya.

Sebagai contoh, jenis eksternalitas yang berciri seperti barang publik antara lain seperti: polusi udara, polusi air, dan polusi suara. Eksternalitas seperti di atas memerlukan instrumen ekonomi untuk mengitegrasikan dampak tersebut dalam aktivitas dan analisa ekonomi.

(5)

Dalam pandangan ekonomi eksternalitas bisa diidentikkan dengan ketidakefsienan, karena dalam pandangan ekonomi eksternalitas timbul karena salah satu dari prinsip-prinsip alokasi sumberdaya yang efsien tidak terpenuhi.

(6)

Barang publik merupakan barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut.

Barang publik mempunyai dua ciri pokok yaitu:

pertama, merupakan barang yang dikonsumsi umum karena tidak ada persaingan dalam

mengkonsumsinya (non-rivalry in consumtion).

kedua adalah tidak ada ekslusitas

(non-exclusion) artinya penawaran tidak

diperuntukkan hanya untuk seseorang dan mengabaikan yang lainnya.

Barang publik yang berkaitan dengan lingkungan meliputi udara segar, keindahan alam, air bersih dan lain-lain. Karena barang-barang di atas merupakan barang publik dan

(7)

Penanganan sumberdaya alam yang bersifat publik, walaupun wajib dilakukan, namun bersifat “fardu kifayah”. Artinya kalau orang lain sudah menanganinya, maka hilanglah beban dan

tanggung jawabnya dalam menyediakan sarana lingkungan. Oleh karena itu, penanganan masalah lingkungan dibutuhkan

kesadaran oleh seluruh masyarakat.

Sebagai contoh, jika si A mengetahui bahwa masalah pencemaran udara akan dilakukan

oleh si B, maka si A tidak mau membayar untuk mengatasi pencemaran udara tersebut karena masalah pencemaran tersebut sudah diatasi oleh si B. jika si B mengatasi masalah

pencemaran udara tersebut, maka si A bisa ikut menikmatinya karena tidak seorangpun yang bisa menghalanginya untuk bisa menghirup udara segar yang bebas dari polusi, akibat upaya yang dilakukan oleh si B. Keadaan ini akhirnya cenderung mengakibatkan

berkurangnya inisiatif dan rangsangan untuk memberikan kontribusi terhadap masalah-masalah yang terjadi pada sumberdaya alam yang bersifat barang publik.

Sebagai contoh, jika si A mengetahui bahwa masalah pencemaran udara akan dilakukan

oleh si B, maka si A tidak mau membayar untuk mengatasi pencemaran udara tersebut karena masalah pencemaran tersebut sudah diatasi oleh si B. jika si B mengatasi masalah

pencemaran udara tersebut, maka si A bisa ikut menikmatinya karena tidak seorangpun yang bisa menghalanginya untuk bisa menghirup udara segar yang bebas dari polusi, akibat upaya yang dilakukan oleh si B. Keadaan ini akhirnya cenderung mengakibatkan

(8)

Barang bersama (common resources) sebenarnya tidak jauh berbeda dengan barang publik. Tapi dalam kasus barang

bersama di sini menitikberatkan pada alokasi dan penggunaan barang tersebut dan efek yang ditimbulkannya.

Barang bersama (common resources) sebenarnya tidak jauh berbeda dengan barang publik. Tapi dalam kasus barang

bersama di sini menitikberatkan pada alokasi dan penggunaan barang tersebut dan efek yang ditimbulkannya.

Penggunaan barang ini tidak memenuhi prinsip-prinsip

kepemilikan barang yang mendorong ke arah alokasi yang efsien. Oleh sebab itu, pihak-pihak yang terlibat dalam pemanfaatan barang tersebut tidak memiliki kendali dan tanggung jawab yang jelas terhadap kualitas dan prospek barang tersebut.

Eksploitasi “barang bersama” cenderung menguntungkan siapa yang lebih dulu

melakukannya dan akan secara terus-menerus

mengeruk keuntungan yang masih bisa diperoleh dengan mengabaikan pihak lain dan dampak yang ditimbulkannya.

Eksploitasi “barang bersama” cenderung menguntungkan siapa yang lebih dulu

melakukannya dan akan secara terus-menerus

mengeruk keuntungan yang masih bisa diperoleh dengan mengabaikan pihak lain dan dampak yang ditimbulkannya.

Barang bersama yang berkaitan dengan

sumberdaya alam dan lingkungan yaitu ikan dan hutan.

Barang bersama yang berkaitan dengan

(9)

Masalah lingkungan bisa juga terjadi karena terjadinya kegagalan pasar. Kegagalan pasar atau pasar yang tidak sempurna (imperfect market) seperti pada kasus pasar

monopoli akan menyebabkan terjadinya eksternalitas negatif sumberdaya alam dari lingkungan.

Pasar monopoli atau bentuk-bentuk ketidaksempurnaan pasar yang lain akan

memberikan keuntungan di atas keuntungan rata-rata bagi produsen yang ada dalam pasar tersebut.

Pasar monopoli atau bentuk-bentuk ketidaksempurnaan pasar yang lain akan

memberikan keuntungan di atas keuntungan rata-rata bagi produsen yang ada dalam pasar tersebut.

Keuntungan di atas rata-rata tersebut akan

cenderung untuk

mendorong eksploitasi sumberdaya alam yang akan berdampak pada rusaknya lingkungan baik melalui proses

pengambilannya dan proses produksinya.

Keuntungan di atas rata-rata tersebut akan

cenderung untuk

mendorong eksploitasi sumberdaya alam yang akan berdampak pada rusaknya lingkungan baik melalui proses

(10)

Sumber ketidakefisienan dan eksternalitas lingkungan tidak saja diakibatkan oleh kegagalan pasar atau munculnya pasar persaingan tidak sempurna, akan tetapi juga disebabkan karena kegagalan pemerintah (government failure).

Sumber ketidakefisienan dan eksternalitas lingkungan tidak saja diakibatkan oleh kegagalan pasar atau munculnya pasar persaingan tidak sempurna, akan tetapi juga disebabkan karena kegagalan pemerintah (government failure).

Aksi pencarian keuntungan (rent seeking activity) yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan

memanfaatkan pemerintah bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain (Addinul yakin, 1997):1.1.Kelompok yang punya kepentingan tertentu Kelompok yang punya kepentingan tertentu (interest groups) (interest groups)

melakukan loby dengan usaha-usaha lain yang memungkinkan

melakukan loby dengan usaha-usaha lain yang memungkinkan

diberlakukannya aturan yang melindungi serta menguntungkan

diberlakukannya aturan yang melindungi serta menguntungkan

mereka.

mereka.

2.

2.Praktek mencari keuntungan bisa juga berasal dari pemerintah sendiri Praktek mencari keuntungan bisa juga berasal dari pemerintah sendiri

secara sah misalnya memberlakukan proteksi berlebihan untuk

secara sah misalnya memberlakukan proteksi berlebihan untuk

barang-barang tertentu seperti mengenakan pajak impor yang tinggi

barang-barang tertentu seperti mengenakan pajak impor yang tinggi

dengan alasan meningkatkan efsiensi perusahaan dalam negeri.

dengan alasan meningkatkan efsiensi perusahaan dalam negeri.

3.

3.Praktek mencari keuntungan ini bisa juga dilakukan oleh aparat atau Praktek mencari keuntungan ini bisa juga dilakukan oleh aparat atau

oknum tertentu, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan bisa

oknum tertentu, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan bisa

memberikan uang jasa atau uang pelicin untuk keperluan tertentu,

memberikan uang jasa atau uang pelicin untuk keperluan tertentu,

untuk menghindari resiko yang lebih besar kalau ketentuan atau

untuk menghindari resiko yang lebih besar kalau ketentuan atau

aturan diberlakukan dengan sebenarnya. Praktek mencari keuntungan

aturan diberlakukan dengan sebenarnya. Praktek mencari keuntungan

ini membuat alokasi sumberdaya menjadi tidak efsien dan

ini membuat alokasi sumberdaya menjadi tidak efsien dan

pelaksanaan aturan-aturan yang mendorong efsiensi tidak berjalan

pelaksanaan aturan-aturan yang mendorong efsiensi tidak berjalan

dengan semestinya. Praktek jenis ini bisa mendorong terjadinya

dengan semestinya. Praktek jenis ini bisa mendorong terjadinya

eksternalitas.

eksternalitas.

1.

1.Kelompok yang punya kepentingan tertentu Kelompok yang punya kepentingan tertentu (interest groups)(interest groups) melakukan loby dengan usaha-usaha lain yang memungkinkan

melakukan loby dengan usaha-usaha lain yang memungkinkan

diberlakukannya aturan yang melindungi serta menguntungkan

diberlakukannya aturan yang melindungi serta menguntungkan

mereka.

mereka.

2.

2.Praktek mencari keuntungan bisa juga berasal dari pemerintah sendiri Praktek mencari keuntungan bisa juga berasal dari pemerintah sendiri

secara sah misalnya memberlakukan proteksi berlebihan untuk

secara sah misalnya memberlakukan proteksi berlebihan untuk

barang-barang tertentu seperti mengenakan pajak impor yang tinggi

barang-barang tertentu seperti mengenakan pajak impor yang tinggi

dengan alasan meningkatkan efsiensi perusahaan dalam negeri.

dengan alasan meningkatkan efsiensi perusahaan dalam negeri.

3.

3.Praktek mencari keuntungan ini bisa juga dilakukan oleh aparat atau Praktek mencari keuntungan ini bisa juga dilakukan oleh aparat atau

oknum tertentu, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan bisa

oknum tertentu, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan bisa

memberikan uang jasa atau uang pelicin untuk keperluan tertentu,

memberikan uang jasa atau uang pelicin untuk keperluan tertentu,

untuk menghindari resiko yang lebih besar kalau ketentuan atau

untuk menghindari resiko yang lebih besar kalau ketentuan atau

aturan diberlakukan dengan sebenarnya. Praktek mencari keuntungan

aturan diberlakukan dengan sebenarnya. Praktek mencari keuntungan

ini membuat alokasi sumberdaya menjadi tidak efsien dan

ini membuat alokasi sumberdaya menjadi tidak efsien dan

pelaksanaan aturan-aturan yang mendorong efsiensi tidak berjalan

pelaksanaan aturan-aturan yang mendorong efsiensi tidak berjalan

dengan semestinya. Praktek jenis ini bisa mendorong terjadinya

dengan semestinya. Praktek jenis ini bisa mendorong terjadinya

eksternalitas.

(11)

empat interaksi dari pelaku ekonomi (Addinul yakin, 1991):

Eksternalitas Produsen terhadap Produsen Lain

(Efects Producers on Other Producers)

Suatu kegiatan produksi dikatakan

mempunyai dampak eksternal terhadap produsen lain jika kegiatannya itu

mengakibatkan terjadinya perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari produsen lain.

Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah-residu-produksi sisa yang beracun dan masuk ke aliran sungai, danau, atau semacamnya, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan produsen lain yakni para penangkap ikan (nelayan). Dalam hal ini, kegiatan produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain (ikan) atau nelayan, dan inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan produksi terhadap produksi komoditi lain.

Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah-residu-produksi sisa yang beracun dan masuk ke aliran sungai, danau, atau semacamnya, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan produsen lain yakni para penangkap ikan (nelayan). Dalam hal ini, kegiatan produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain (ikan) atau nelayan, dan inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan produksi terhadap produksi komoditi lain.

(12)

Lanjutan

Dampak Produsen terhadap Konsumen (Efects of Producers on monsumers)

Suatu proses dikatakan mempunyai

eksternal efek terhadap konsumen, jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumah tangga (konsumen).

Dalam hal ini, suatu pelaku ekonomi (perusahaan-produsen) yang menghasilkan limbah (wasteproducts) ke udara atau ke aliran sungai mempengaruhi pihak lain yang memanfaatkan sumberdaya alam tersebut dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi udara.

Dalam hal ini, suatu pelaku ekonomi (perusahaan-produsen) yang menghasilkan limbah (wasteproducts) ke udara atau ke aliran sungai mempengaruhi pihak lain yang memanfaatkan sumberdaya alam tersebut dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi udara.

(13)

Lanjutan

Dampak Konsumen terhadap

Konsumen Lain (Efects of Consumers on Consumers)

Dampak konsumen terhadap konsumen yang lainnya terjadi jika aktivitas

seorang atau kelompok konsumen tertentu mempengaruhi atau

mengganggu fungsi utilitas konsumen yang lain.

Misalnya, bisingnya suara alat pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga, asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan sebagainya.

Misalnya, bisingnya suara alat pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga, asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan sebagainya.

(14)

Lanjutan

Dampak Konsumen terhadap Produsen

(Efects of Consumers on Producers)

Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen

mengganggu fungsi suatu produk si produsen atau kelompok produsen tertentu.

Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumah tangga terbuang ke aliran sungai dan mencemarinya sehingga mengganggu perusahaan tertentu yang memanfaatkan air, baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang memanfaatkan air bersih.

Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumah tangga terbuang ke aliran sungai dan mencemarinya sehingga mengganggu perusahaan tertentu yang memanfaatkan air, baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang memanfaatkan air bersih.

Referensi

Dokumen terkait

Usia reproduksi, tidak hamil, setelah melahirkan, dan tidak menyusui, gemuk atau kurus, pasca keguguran, nyeri haid hebat, memiliki atau yang belum memiliki anak.. Ibu di bawah

Untuk mengisi setiap butir pernyataan dalam instrument penelitian, responden dapat memilih salah satu jawaban dari 5 alternatif yang telah disediakan. Dalan lima alternatif

Trouble process pada waste waiting dapat diberikan rekomendasi perbaikan yaitu peningkatan kedisiplinan operator dalam menuliskan protokol proses pada saat

a) Pada tahap think , peserta didik diarahkan untuk membaca LKPD secara individu, namun masih ada peserta didik dalam kelompok yang tidak serius dalam membaca LKPD. Hal ini

28 Saya yakin mampu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dosen dengan pengetahuan yang saya miliki.. 29 Saya kurang terdorong untuk mempelajari mata kuliah yang tidak

Alat Analisis yang digunakan adalah metode Economic Value Added (EVA) yang merupakan alat ukur kinerja sebuah perusahaan sekaligus sebagai pengukur nilai tambah

1) Bagi Sekolah dari penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan kontribusi untuk pengembangan sekolah SMP.. Takhasus Al-Qur’an Tarub dalam hal integrasi

Salah satu pengukuran yang bisa dilakukan adalah pengukuran dimensi panjang sapi bali dengan pedetnya, agar diketahui apakah ada hubungan antara dimensi panjang