KELOMPOK
1
KELOMPOK 1
“SUMBER DAYA ALAM”
•
Disusun oleh :
•
Gusti Putra P
(3614100002)
M. Fahri Syukri (3614100025)
•
Catra Adi Wijaya (3614100005)
Imroatul Azizah (3614100029)
•
I Gede Made Rama
(3614100007)
Gita Toruli S (3614100044)
bahan atau keadaan yang dapat digunakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Secara umum,
sumber daya terdiri
atas
1. Sumber Daya
Manusia
2. Sumber Daya Budaya
3. Sumber
Daya Alam
Sumber daya manusia merupakan potensi yang dimiliki manusia yang dapat dimanfaatkan demi kesejahteraan hidupnya. Meliputi jumlah, tenaga dan kepemimpinannya
Sumber daya manusia dikelompokkan
menjadi :
a. Sumber daya tenaga kerja (man power resources)
b. Sumber daya mental (mental
resources)
Sumber daya budaya adalah sumber daya yang berasal dari hasil ciptaan atau karya
manusia baik berupa benda maupun tidak berupa benda
Karya seni (tari, puisi, sajak, karya sastra)Jalan
Bangunan
segala potensi alam yang dapat dikembangkan
untuk proses produksi dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan manusia
Sumber Daya Alam
[ Natural
Resources ]
JENIS-JE
NIS
SUMBER
DAYA
ALAM
JENIS-JE
NIS
SUMBER
DAYA
SDA Berdas
arkan
Sumbernya
Sumber Daya
Biotik
(Organik)
Sumber Daya
Abiotik
(Anorganik)
sumber daya alam yang
berasal dari makhluk
hidup
[kayu, ikan, minyak
bumi]
SDA Berda
sarkan
Persebara
nnya
SDA yang dapat
ditemukan dimana-man
a
SDA yang hanya dapat
ditemukan di daerah
tertentu
sinar matahari, air, udara, areal pertanian, dan hutan
SDA Berdasarkan
Tujuannya
SDA Bahan Industri
SDA Bahan Pan
gan
SDA Bahan Sandang
SDA yang digunakan sebagai bahandasar atau bahan baku industri
SDA yang digunakan sebagai bahan pangan
SDA Berdasarkan
Pemanfaatannya
SD Materi
SD Hayati
SD Energi
SDA yang berbentuk materiSumber daya alam yang berbentuk makhluk hidup, yaitu hewan dan
tumbuhan
SDA yang berguna untuk
menghasilkan energi. Co : Bahan
bakar fosil (bensin, solar, dan minyak tanah), gas alam, batu bara
SD Ruang
Ruang atau tempat yang diperlukan manusia untuk melakukan aktivitas hidup. Co : makin besar jumlah
penduduk maka makin sedikit ruang yang diperoleh
SD Waktu
SD waktu ini terkait den
gan
pemanfaatan SD lainny
a. Co : air
sulit didapat pada mus
im kemarau
sehingga mengganggu perkembangan pertania
SDA Berdasarkan Cara
Pengelolaannya atau
pembentukannya
Unrenewable Resorces
Renewable
Resorces
sumber daya alam yang
setelah dimanfaatkan
dapat dipulihkan kembali
secara alamiah ataupun
Sumber Daya Alam
yang Dapat
Diperbaharui
Sumber Daya Alam
yang Dapat
Diperbaharui
Sumber
Daya
Tumbuh
an dan H
ewan
Sumber
Daya
Tumbuh
an dan H
ewan
Sumbe
r
Daya
Perikan
a
n
Sumbe
r
Daya
Perikan
a
n
Sumber Daya Air
Sumber Daya Air
Sumber Daya
Tanah
Sumber Daya
Tanah
Sumber Day
a
Udara
Sumber D
aya Tumb
kegiatan
bercocok
tanam s
ehingga
menghas
ilkan bah
an panga
n
lahan basah yang pada lahankering [huma]Sistem pertanian lahan kering yang sudah menetap [palawija dan padi
gogo]
Perkebun
an:
Bentuk d
ari pertan
ian yang
menanam
jenis tan
aman
perdagan
gan untu
k keperlu
an
industri
Peternak
an:
Usaha pe
mbudida
yaan hew
an ternak
tertentu
dengan t
ujuan pe
menuhan
kebutuha
n hidup m
anusia
Peternakan Hewan Besar
Sapi, kerbau, kuda
Peternakan Hewan Kecil
Kambing, domba, babi
Peternakan Unggas
Sumber Daya
Perikanan
1. Perikana
n Darat
2. Perikana
n Air
Payau
3. Perikana
n Laut
Perikanan Darat/
Air Tawar:
Pembudidayaan jenis ikan air
tawar yang meliputi ikan
mas, gurami, mujahir, tawes,
lele, dan nila
Perikanan Air Payau
Usaha perikanan dengan membuat
tambak di wilayah pantai
[bandeng, udang]
Perikanan Laut
Sumber
Daya
4. Air Tanah
Sungai
Manfaat:
1. Sarana transportasi 2. Sumber energi
3. Sumber ikan air tawar
4. Pemenuhan kebutuhan MCK 5. Irigasi
6. Objek wisata
7. Sumber barang tambang
Berdasarkan Letak Sungai dalam DAS
* Sungai Bagian Hulu* Sungai Bagian Tengah * Sungai Bagian Hilir
Berdasarkan Letak Sungai dalam
DAS
* Sungai Permanen[S.Mahakam, S.Kapuas, S.Barito] * Sungai Periodik [Sungai di
Jawa]* Sungai Episodik [Sungai di NTT]
Danau
Danau Tekonik
Terjadi akibat tenaga endogen
[D.Singkarak, D.Tempe, D.Poso]
Danau Vulkanik
Terjadi akibat aktivitas vulkanisme [D.Telaga Warna, D.Batur,
D.Kawah Ijen]
Danau Karst
Terjadi akibat proses pelarutan
[terdapat di Peg.Sewu
Gunung Kidul, Yogyakarta]
Rawa
lahan genangan air
secara ilmiah yang
terjadi terus-menerus
atau musiman akibat
drainase yang
terhambat serta
mempunyai ciri-ciri
khusus secara fisika,
kimiawi dan biologis
Rawa Mangrove
Gambut
Air Tanah
Air yang tersimpan di dalam
lapisan tanah
Digunakan sebagai
pemenuhan kebutuhan
MCK
Air Tanah Dangkal
Sumur-sumur yang ada
di perumaha
Air Tanah Dalam
Memiliki kualitas yang
lebih baik dibanding air
tanah dangkal
Dimanfaatkan untuk
Sumbe
Terbentuk dari ma
terial
endapan sungai, dimanfaatkan unt
uk lahan
pertanian
Andosol
Terbentuk dari endapan material gunung meletus, dimanfaatkan untuk pertanian
[Sumatra, Jawa. Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi, Maluku
Berasal dari batuan induk batu kapur, batu lempeng atau mergel.
Teksturnya sangat liat, dimanfaatkan untuk pembuatan gerabah dan tanaman ladang
Grumoso
l
Organosol/Gambut
Terbentuk dari sisa-sisa tanaman. Dimanfaatkan untuk perkebunan.
Litosol
Ditemukan di daerah pengunungan yang tererosi berat. Kurang cocok untuk pertanian
Regosol
Dimanfaatkan untuk pertanian semusim
7. Podzolik
Podzolik
Berasal dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa, digunakan untuk
Sumber Daya
Udara
1. Sumber Daya Energi S
urya
2. Sumber Daya Energi A
ngin
3. Sumber Daya Gas
Oksigen : Dimanfaatkan untuk keb
utuhan
rumah sakit, penerbangan, pabrik
atau industri
Nitrogen & Hidrogen : Dimanf
aatkan di bidang industri dan penerbang
an Dimanfaatkan sebagai alat
penggerak (generator listrik)
Dimanfaatkan untuk pemanas ruangan,
Sumber Daya Alam
yang TIDAK DAPAT
Diperbaharui
Sumber Daya Alam
yang TIDAK DAPAT
Diperbaharui
Minera
l.
Minera
l.
Batuba
ra.
Batuba
ra.
Minyak
bumi &
gas alam.
MINERAL
1. Mineral-minera
l dengan kilapan
non-logam dan be
rwarna muda
2.Mineral-mineral deng
an kilapan
logam dan berwarna mu
da.
3. Mineral-mineral deng
an kilapan
non-logam dan berwarn
a tua :
Kurondum,biotit,
khlorit,b
auksit.
Grarafit , galena
, pirit,
hematit, magne
tit.
Gibsum, kalon
it, belerang, k
alsit,
dolomit
Mineral adalah unsur atau s
enyawa yang terjadi secara a
lami
Hasil
Olaha
n
Minera
l
Tanah Lia
t
Tanah Liat adalahtanah
yang mengandun g
lempung (65%), b
utir-butirnya sangat h
alus,
sehingga rapat da
n sulit
menyerap air.
Emas
Batuan Mulia yang memiliki warna yang indah, sangat berharga sehingga dijadikan
patokan dalam keuangan.
batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya
sehingga merupakan batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan.
Marmer
Batu Gamping
( Kapur )
Batu kapur terbentuk daripelapukan sarang binatang karang.
Pasir Kuarsa
Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai, pantai, dan danau.
Pasir Besi
Pasir Besi adalah batuan pasir yang banyak mengandung zat
MINYAK BUMI
DAN GAS ALAM
GAS ALAM
MINYAK BUMI
Minyak bumi adalah
campuran yang
kompleks hidrokarbon
plus senyawaanorganik
dari sulfur, oksigen,
nitrogen dan
senyawa-senyawa yang
mengandungkonstituen
logam terutama nikel,
besi dan tembaga.
Gas alam seringdisebut
sebagai Gas Bumi atau
Gas Rawa, yaitu bahan
bakar berbentuk gas
BATU BARA
Batubara tidak tersusun dari mineral-mineral seperti batuan sedimen lainya, melainkan tersusun dari bahan yang dapat terbakar dan berasal dari
bahan yang dapat tebakar dan berasal dari pembusukan bagian dari tumbuh-tumbuhan.
PROSESNYA ITU LAMAAAAA BANGET
PENGELOLAAN SUMBER
DAYA ALAM
DAN IMPLIKASINYA
SUMBERDAYA ALAM MENURUT
KETERSEDIAANNYA
•
Sumberdaya alam yang
tak dapat diperbaharui
atau tak dapat pulih (
stock resources
), diartikan
sebagai sumberdaya alam yang tersedia dalam jumlah
, dan kualitas yang tetap pada tempat dan waktu
tertentu.
•
Sumberdaya alam yang
dapat diperbaharui
atau
dapat pulih (
flow resources
), merupakan sumberdaya
alam yang selalu berubah jumlahnya.
•
Sumberdaya yang mempunyai
sifat gabungan
Sumberdaya Alam yang Tidak Pulih Sumberdaya Alam yang Tidak Pulih
Sebenarnya kalau ditelaah lebih mendalam seharusnya tidak ada sumberdaya alam yang tidak pulih, namun
permasalahannya proses pemulihan dari masing-masing sumberdaya alam mengalami waktu yang berbeda.
Sumberdaya alam yang tergolong tidak dapat pulih dapat digolongkan lagi menjadi dua golongan yaitu:
Sumberdaya alam yang tergolong tidak dapat pulih dapat digolongkan lagi menjadi dua golongan yaitu:
Golongan yang tidak bisa didaur ulang
Contoh dari jenis sumberdaya alam ini adalah: batu bara, minyak, dan gas alam
Golongan yang bisa didaur ulang
Sumberdaya Alam yang Dapat Pulih. Sumberdaya Alam yang Dapat Pulih.
Sumberdaya alam yang digolongkan pada jenis ini mempunyai sifat bisa habis dalam jangka pendek tetapi bisa diganti secara cepat pula melalui proses alam contohnya seperti pohon-pohon di hutan,
persediaan air tanah, udara segar, dan lain-lain.
Sumberdaya Alam yang Mempunyai Sifat Gabungan
Sumberdaya Alam yang Mempunyai Sifat Gabungan
Dalam pembahasan sumberdaya alam yang ada dalam golongan ini dibedakan menjadi dua macam yaitu: sumberdaya alam biologis dan sumberdaya alam tanah.Sumberdaya alam
biologis
Sumberdaya alam biologis
Sumberdaya alam biologis merupakan sumberdaya alam yang dihasilkan melalui proses biologis atau lebih dikenal dengan proses perkembangbiakan.
Sumberdaya alam tanah
Sumberdaya alam tanah
Sumberdaya alam tanah ini menggambarkan
sumberdaya alam yang mempunyai sifat golongan antara sifat sumberdaya alam yang bisa
Sumberdaya alam ini kalau dilihat dari proses produksinya tergolong pada sumberdaya alam yang bisa diperbaharui
Sumberdaya alam biologis
Sumberdaya alam biologis
Namun sumberdaya alam ini bisa menjadi sumberdaya alam yang tidak bisa diperbaharui karena sebab:
Namun sumberdaya alam ini bisa menjadi sumberdaya alam yang tidak bisa diperbaharui karena sebab:
pertama, daya dukung
lingkungan yang sudah tidak bisa menjaga kelangsungan sumberdaya alam ini.
kedua, yang menyebabkan sumberdaya alam ini tidak bisa diperbaharui adalah
pengeksploitasian yang jauh melebihi ambang batas
Tanah kalau dilihat dari
kesuburannya dapat digolongkan pada sumberdaya alam yang dapat diperbaharui.
Sumberdaya alam tanah
Sumberdaya alam tanah
Sumberdaya alam tanah bisa menjadi sumberdaya yang tidak dapat
diperbaharui jika kita lihat dari sisi fungsi tanah,
misalnya fungsi tanah sebagai lahan pertanian.
Fungsi tanah sebagai lahan pertanian bisa saja tidak bisa diperbaharui ketika sumberdaya alam tanah tersebut beralih fungsi menjadi pusat perbelanjaan, jalan raya, tempat
SUMBERDAYA ALAM MENURUT
KEPEMILIKANNYA
•
Sumberdaya Alam Milik Pribadi (
Private
Property Resources
)
•
Sumberdaya Alam Milik Umum
MILIK UMUM…..
“common property is no one property and no one
property is every one property”
Sumberdaya alam milik umum biasanya cenderung
dieksploitasi secara besar-besaran atau mengalami “deplisi”. Sumberdaya alam milik umum biasanya cenderung
dieksploitasi secara besar-besaran atau mengalami “deplisi”.
Anggapan setiap orang terhadap sumberdaya alam ini adalah apabila seseorang tidak mengambil
sumberdaya alam itu, maka orang lain akan
SUMBERDAYA ALAM MENURUT
KEPEMILIKANNYA
Penggolongan lain
daripada sumberdaya alam adalah menurut
pengelolanya.
Penggolongan sumberdaya alam menurut
pengelolanya ditentukan atas dasar siapa yang mengelola sumberdaya alam tersebut.
Penggolongan lain
daripada sumberdaya alam adalah menurut
pengelolanya.
Penggolongan sumberdaya alam menurut
pengelolanya ditentukan atas dasar siapa yang mengelola sumberdaya alam tersebut.
Berdasarkan pengelolanya sumberdaya alam dapat
digolongkan menjadi dua yaitu sumberdaya alam yang dikelola oleh pemerintah dan
sumberdaya alam yang dikelola oleh pihak swasta.
Berdasarkan pengelolanya sumberdaya alam dapat
digolongkan menjadi dua yaitu sumberdaya alam yang dikelola oleh pemerintah dan
SUMBERDAYA ALAM MENURUT TERBENTUKNYA
Meskipun penggolongan sumberdaya alam menurut terbentuknya masih banyak dijadikan perdebatan
dikalangan para ahli, tapi penggolongan sumberdaya alam menurut terbentuknya ini bisa dijadikan bahan acuan berfikir untuk menentukan perencanaan pengelolaan sumberdaya alam khususnya sumberdaya alam yang dapat diperbaharui.
Meskipun penggolongan sumberdaya alam menurut terbentuknya masih banyak dijadikan perdebatan
dikalangan para ahli, tapi penggolongan sumberdaya alam menurut terbentuknya ini bisa dijadikan bahan acuan berfikir untuk menentukan perencanaan pengelolaan sumberdaya alam khususnya sumberdaya alam yang dapat diperbaharui.
Sumberdaya alam menurut terbentuknya dapat
digolongkan kedalam sumberdaya alam primer
dan sumberdaya alam
sekunder. Pengelompokan ini masih sangat bersifat obyektif atau masih sangat tergantung kepada darimana sudut pandang seseorang
dalam melihat sumberdaya alam ini.
Menurut terbentuknya yang dimaksud sumberdaya alam sekunder merupakan
sumberdaya alam yang terbentuk atau
keberadaannya karena sumberdaya primer.
Sumberdaya alam menurut terbentuknya dapat
digolongkan kedalam sumberdaya alam primer
dan sumberdaya alam
sekunder. Pengelompokan ini masih sangat bersifat obyektif atau masih sangat tergantung kepada darimana sudut pandang seseorang
dalam melihat sumberdaya alam ini.
Menurut terbentuknya yang dimaksud sumberdaya alam sekunder merupakan
sumberdaya alam yang terbentuk atau
keberadaannya karena sumberdaya primer. misalkan tumbuh-tumbuhan dapat dianggap sebagai
sumberdaya alam sekunder apabila dihubungkan denga curah hujan, karena tumbuhan akan terganggu kelangsungan
EKSTERNALITAS DAN
PENGELOLAAN
SUMBERDAYA ALAM
Aktivitas manusia khususnya ekonomi telah menyebabkan terjadinya problema lingkungan. Problema tersebut salah satunya adalah permintaan sumberdaya alam yang melebihi daya
dukung alam dalam menyediakan sumberadaya.
Aktivitas ekonomi baik berupa konsumsi dan produksi yang mempunyai dampak terhadap lingkungan sering juga disebut dengan
eksternalitas
(externalities)
PENDAHULUAN
Aktivitas manusia khususnya ekonomi telah menyebabkan terjadinya problema lingkungan.
Problema tersebut salah satunya adalah permintaan
sumberdaya alam yang
melebihi
daya dukung alam dalam menyediakan sumberadaya.Interaksi yang tidak seimbang antara dua aspek tersebut yang bisa menyebabkan terjadinya problema
lingkungan, karena menyebabkan terjadinya eksploitasi
terhadap lingkungan yang berlebihan yang pada akhirnya bisa mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan.Eksternalitas dari kegiatan ekonomi terhadap lingkungan bisa positif dan bisa negatif, namun kebanyakan
KONSEP EKSTERNALITAS
KONSEP EKSTERNALITAS
Konsep eksternalitas pertama muncul berawal dari prinsip-prinsip ekonomi yang dikemukakan oleh Alfred Marshall
tentang kurva penawaran yang menurun (downward-sloping supply curve) dari industri kompetitif (Mishan,1990)
Lebih lanjut Marshall mengatakan bahwa eksternalitas timbul ketika suatu variabel yang dikontrol oleh suatu agen ekonomi tertentu mengganggu fungsi utilitas (fungsi kegunaan) agen ekonomi lain
Sedangkan menurut Mueller eksternalitas atau efek samping terjadi ketika kegiatan konsumsi atau produksi dari suatu
individu atau perusahaan mempunyai dampak yang tidak
diinginkan terhadap utilitas atau fungsi produksi individu atau perusahaan lain.
Dengan demikian eksternalitas bisa juga diartikan sebagai dampak yang dirasakan oleh pihak ketiga yang disebabkan oleh suatu kegiatan transaksi atau kegiatan ekonomi tertentu.
Menurut Baumol dan Oates (1975) konsep eksternalitas dibagi dalam dua pengertian yang berbeda. Pertama adalah eksternalitas yang bisa habis, sedangkan yang kedua adalah eksternalitas yang tidak habis.
Eksternalitas yang Bisa Habis
(A Depatable Externality)
Eksternalitas yang Bisa Habis
(A Depatable Externality)
Eksternalitas ini merupakan suatu eksternalitas yang mempunyai ciri seperti
barang individu dimana jika barang itu dikonsumsi oleh seorang individu, maka barang tersebut tidak bisa dikonsumsi oleh orang lain, sehingga ekstrenalitas dari barang tersebut akan hilang.
Eksternalitas yang Tidak Habis (An Udeplatable Externality
Eksternalitas yang Tidak Habis (An Udeplatable Externality
Eksternalitas ini merupakan eksternalitas yang
mempunyai ciri seperti
barang publik (public goods)
yaitu barang tersebut bisa dikonsumsi oleh seseorang, dan juga orang lain tanpa mengurangi fungsi utilitas bagi seseorang. Atau dengan kata lain, besarnya konsumsi seseorang akan baraag
tersebut tidak akan
mengurangi konsumsi bagi yang lainnya.
Sebagai contoh, jenis eksternalitas yang berciri seperti barang publik antara lain seperti: polusi udara, polusi air, dan polusi suara. Eksternalitas seperti di atas memerlukan instrumen ekonomi untuk mengitegrasikan dampak tersebut dalam aktivitas dan analisa ekonomi.
FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA EKSTERNALITAS
FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA EKSTERNALITAS
Dalam pandangan ekonomi eksternalitas bisa diidentikkan dengan ketidakefisienan, karena dalam pandangan ekonomi eksternalitas timbul karena salah satu dari prinsip-prinsip alokasi sumberdaya yang efisien tidak terpenuhi.
Penyebab tidak terpenuhinya prinsip-prinsip alokasi sumberdaya yang efisien antara lain:
karakterist ik barang
atau sumberda
ya publik karakterist
ik barang atau sumberda
ya publik
ketidakse mpurnaan
pasar ketidakse mpurnaan
pasar
kegagalan pemerinta
h
kegagalan pemerinta
Barang Publik
Barang Publik
Barang publik merupakan barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut.
Barang publik mempunyai dua ciri pokok yaitu:
pertama, merupakan barang yang dikonsumsi umum karena tidak ada persaingan dalam
mengkonsumsinya (non-rivalry in consumtion).
kedua adalah tidak ada ekslusitas
(non-exclusion) artinya penawaran tidak
diperuntukkan hanya untuk seseorang dan mengabaikan yang lainnya.
Barang publik yang berkaitan dengan lingkungan meliputi udara segar, keindahan alam, air bersih dan lain-lain. Karena barang-barang di atas merupakan barang publik dan
Penanganan sumberdaya alam yang bersifat publik, walaupun wajib dilakukan, namun bersifat “fardu kifayah”. Artinya kalau orang lain sudah menanganinya, maka hilanglah beban dan
tanggung jawabnya dalam menyediakan sarana lingkungan. Oleh karena itu, penanganan masalah lingkungan dibutuhkan
kesadaran oleh seluruh masyarakat.
Sebagai contoh, jika si A mengetahui bahwa masalah pencemaran udara akan dilakukan
oleh si B, maka si A tidak mau membayar untuk mengatasi pencemaran udara tersebut karena masalah pencemaran tersebut sudah diatasi oleh si B. jika si B mengatasi masalah
pencemaran udara tersebut, maka si A bisa ikut menikmatinya karena tidak seorangpun yang bisa menghalanginya untuk bisa menghirup udara segar yang bebas dari polusi, akibat upaya yang dilakukan oleh si B. Keadaan ini akhirnya cenderung mengakibatkan
berkurangnya inisiatif dan rangsangan untuk memberikan kontribusi terhadap masalah-masalah yang terjadi pada sumberdaya alam yang bersifat barang publik.
Sebagai contoh, jika si A mengetahui bahwa masalah pencemaran udara akan dilakukan
oleh si B, maka si A tidak mau membayar untuk mengatasi pencemaran udara tersebut karena masalah pencemaran tersebut sudah diatasi oleh si B. jika si B mengatasi masalah
pencemaran udara tersebut, maka si A bisa ikut menikmatinya karena tidak seorangpun yang bisa menghalanginya untuk bisa menghirup udara segar yang bebas dari polusi, akibat upaya yang dilakukan oleh si B. Keadaan ini akhirnya cenderung mengakibatkan
Barang Bersama
Barang Bersama
Barang bersama (common resources) sebenarnya tidak jauh berbeda dengan barang publik. Tapi dalam kasus barang
bersama di sini menitikberatkan pada alokasi dan penggunaan barang tersebut dan efek yang ditimbulkannya.
Barang bersama (common resources) sebenarnya tidak jauh berbeda dengan barang publik. Tapi dalam kasus barang
bersama di sini menitikberatkan pada alokasi dan penggunaan barang tersebut dan efek yang ditimbulkannya.
Penggunaan barang ini tidak memenuhi prinsip-prinsip kepemilikan barang yang mendorong ke arah alokasi yang efisien. Oleh sebab itu, pihak-pihak yang terlibat dalam pemanfaatan barang tersebut tidak memiliki kendali dan tanggung jawab yang jelas terhadap kualitas dan prospek barang tersebut.
Eksploitasi “barang bersama” cenderung menguntungkan siapa yang lebih dulu
melakukannya dan akan secara terus-menerus
mengeruk keuntungan yang masih bisa diperoleh dengan mengabaikan pihak lain dan dampak yang ditimbulkannya. Eksploitasi “barang bersama” cenderung menguntungkan siapa yang lebih dulu
melakukannya dan akan secara terus-menerus
mengeruk keuntungan yang masih bisa diperoleh dengan mengabaikan pihak lain dan dampak yang ditimbulkannya.
Barang bersama yang berkaitan dengan
sumberdaya alam dan lingkungan yaitu ikan dan hutan.
Barang bersama yang berkaitan dengan
Ketidaksempurnaan Pasar
Ketidaksempurnaan Pasar
Masalah lingkungan bisa juga terjadi karena terjadinya kegagalan pasar. Kegagalan pasar atau pasar yang tidak sempurna (imperfect market) seperti pada kasus pasar
monopoli akan menyebabkan terjadinya eksternalitas negatif sumberdaya alam dari lingkungan.
Pasar monopoli atau bentuk-bentuk ketidaksempurnaan pasar yang lain akan
memberikan keuntungan di atas keuntungan rata-rata bagi produsen yang ada dalam pasar tersebut.
Pasar monopoli atau bentuk-bentuk ketidaksempurnaan pasar yang lain akan
memberikan keuntungan di atas keuntungan rata-rata bagi produsen yang ada dalam pasar tersebut.
Keuntungan di atas rata-rata tersebut akan
cenderung untuk
mendorong eksploitasi sumberdaya alam yang akan berdampak pada rusaknya lingkungan baik melalui proses
pengambilannya dan proses produksinya.
Keuntungan di atas rata-rata tersebut akan
cenderung untuk
mendorong eksploitasi sumberdaya alam yang akan berdampak pada rusaknya lingkungan baik melalui proses
Kegagalan Pemerintah
Kegagalan Pemerintah
Sumber ketidakefisienan dan eksternalitas lingkungan tidak saja
diakibatkan oleh kegagalan pasar atau munculnya pasar persaingan tidak sempurna, akan tetapi juga disebabkan karena kegagalan pemerintah
(government failure).
Sumber ketidakefisienan dan eksternalitas lingkungan tidak saja
diakibatkan oleh kegagalan pasar atau munculnya pasar persaingan tidak sempurna, akan tetapi juga disebabkan karena kegagalan pemerintah
(government failure).
Aksi pencarian keuntungan (rent seeking activity) yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan
memanfaatkan pemerintah bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain (Addinul yakin, 1997):1. Kelompok yang punya kepentingan tertentu (interest groups)
melakukan loby dengan usaha-usaha lain yang memungkinkan diberlakukannya aturan yang melindungi serta menguntungkan mereka.
2. Praktek mencari keuntungan bisa juga berasal dari pemerintah sendiri secara sah misalnya memberlakukan proteksi berlebihan untuk
barang-barang tertentu seperti mengenakan pajak impor yang tinggi dengan alasan meningkatkan efisiensi perusahaan dalam negeri.
3. Praktek mencari keuntungan ini bisa juga dilakukan oleh aparat atau oknum tertentu, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan bisa memberikan uang jasa atau uang pelicin untuk keperluan tertentu, untuk menghindari resiko yang lebih besar kalau ketentuan atau
aturan diberlakukan dengan sebenarnya. Praktek mencari keuntungan ini membuat alokasi sumberdaya menjadi tidak efisien dan
pelaksanaan aturan-aturan yang mendorong efisiensi tidak berjalan dengan semestinya. Praktek jenis ini bisa mendorong terjadinya eksternalitas.
1. Kelompok yang punya kepentingan tertentu (interest groups)
melakukan loby dengan usaha-usaha lain yang memungkinkan diberlakukannya aturan yang melindungi serta menguntungkan mereka.
2. Praktek mencari keuntungan bisa juga berasal dari pemerintah sendiri secara sah misalnya memberlakukan proteksi berlebihan untuk
barang-barang tertentu seperti mengenakan pajak impor yang tinggi dengan alasan meningkatkan efisiensi perusahaan dalam negeri.
3. Praktek mencari keuntungan ini bisa juga dilakukan oleh aparat atau oknum tertentu, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan bisa memberikan uang jasa atau uang pelicin untuk keperluan tertentu, untuk menghindari resiko yang lebih besar kalau ketentuan atau
aturan diberlakukan dengan sebenarnya. Praktek mencari keuntungan ini membuat alokasi sumberdaya menjadi tidak efisien dan
EKSTERNALITAS DAN MASALAH LINGKUNGAN
EKSTERNALITAS DAN MASALAH LINGKUNGAN
empat interaksi dari pelaku ekonomi (Addinul yakin, 1991):
Eksternalitas Produsen terhadap Produsen Lain
(Effects Producers on Other Producers)
Eksternalitas Produsen terhadap Produsen Lain
(Effects Producers on Other Producers) Suatu kegiatan produksi dikatakan
mempunyai dampak eksternal terhadap produsen lain jika kegiatannya itu
mengakibatkan terjadinya perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari produsen lain.
Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah-residu-produksi sisa yang beracun dan masuk ke aliran sungai, danau, atau semacamnya, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan produsen lain yakni para penangkap ikan (nelayan). Dalam hal ini, kegiatan produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain (ikan) atau nelayan, dan inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan produksi terhadap produksi komoditi lain.
Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah-residu-produksi sisa yang beracun dan masuk ke aliran sungai, danau, atau semacamnya, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan produsen lain yakni para penangkap ikan (nelayan). Dalam hal ini, kegiatan produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain (ikan) atau nelayan, dan inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan produksi terhadap produksi komoditi lain.
Lanjutan
Dampak Produsen terhadap Konsumen (Effects of Producers on Consumers)
Dampak Produsen terhadap Konsumen (Effects of Producers on Consumers)
Suatu proses dikatakan mempunyai
eksternal effek terhadap konsumen, jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumah tangga (konsumen).
Dalam hal ini, suatu pelaku ekonomi (perusahaan-produsen) yang menghasilkan limbah (wasteproducts) ke udara atau ke aliran sungai mempengaruhi pihak lain yang memanfaatkan sumberdaya alam tersebut dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi udara.
Dalam hal ini, suatu pelaku ekonomi (perusahaan-produsen) yang menghasilkan limbah (wasteproducts) ke udara atau ke aliran sungai mempengaruhi pihak lain yang memanfaatkan sumberdaya alam tersebut dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi udara.
Lanjutan
Dampak Konsumen terhadap Konsumen Lain (Effects of Consumers on
Consumers)
Dampak Konsumen terhadap Konsumen Lain (Effects of Consumers on
Consumers)
Dampak konsumen terhadap konsumen yang lainnya terjadi jika aktivitas
seorang atau kelompok konsumen tertentu mempengaruhi atau
mengganggu fungsi utilitas konsumen yang lain.
Misalnya, bisingnya suara alat pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga, asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan sebagainya.
Misalnya, bisingnya suara alat pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga, asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan sebagainya.
Lanjutan
Dampak Konsumen terhadap Produsen
(Effects of Consumers on Producers)
Dampak Konsumen terhadap Produsen
(Effects of Consumers on Producers)
Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen
mengganggu fungsi suatu produk si produsen atau kelompok produsen tertentu.
Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumah tangga terbuang ke aliran sungai dan mencemarinya sehingga mengganggu perusahaan tertentu yang memanfaatkan air, baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang memanfaatkan air bersih.
Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumah tangga terbuang ke aliran sungai dan mencemarinya sehingga mengganggu perusahaan tertentu yang memanfaatkan air, baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang memanfaatkan air bersih.
JENIS SUMBERDAYA ALAM KAITANNYA DENGAN PENERIMAAN DAN BIAYA
kalau dilihat dari cara pandang ekonomi konsep habis akan berbeda, karena bisa saja sumberdaya secara fisik masih ada, namun secara ekonomis sumberdaya tersebut sudah habis. Atau dengan kata lain cara pandang secara fisik
berbeda dengan cara pandang ekonomis.
Tolak ukur dari pandangan ekonomi terhadap sumberdaya alam adalah penerimaan dan biaya yang dikeluarkan untuk peroses pengambilan sumberdaya alam.
Tolak ukur dari pandangan ekonomi terhadap sumberdaya alam adalah penerimaan dan biaya yang dikeluarkan untuk peroses pengambilan sumberdaya alam.
mungkin saja jauh sebelum sumberdaya alam itu habis
secara fisik, sumberdaya alam tersebut
sudah habis dalam arti ekonomis. mungkin saja jauh sebelum sumberdaya alam itu habis
secara fisik, sumberdaya alam tersebut
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan biaya dari pegelolaan sumberdaya alam yang utama adalah
keinginan manusia dan perubahan teknologi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan biaya dari pegelolaan sumberdaya alam yang utama adalah
keinginan manusia dan perubahan teknologi.
Keinginan atau selera manusia terhadap penggunaan
sumberdaya alam akan
mempengaruhi nilai ekonomis sumberdaya alam. Karena
sumberdaya alam akan berguna secara ekonomis jika sumberdaya tersebut bisa digunakan oleh
manusia. Artinya semakin tinggi minat atau selera manusia
terhadap suatu sumberdaya alam berarti semakin tinggi permintaan terhadap sumberdaya tersebut, sehingga pada gilirannya akan menyebabkan tingginya harga sumberdaya alam. Jika harga sumberdaya alam tersebut tinggi maka penerimaan dari
pengelolaan sumberdaya alam tersebut lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan.