Sistem lnformasi Sumber Daya Air
AIR
William
Karma
Puslitbang Sumber Daya Air, Balitbang PU; JI. Ir. H. Juanda No. Fax 2500163; e-mail:
Sistem lnformasi Sumber Daya Air (SIC-SDA) memberikan informasi berkaitan dengan yang berbasis pulau, wilayah sungai DAS. basis seperti pulau, wilayah sungai otau daerah aliran sungai mengorganisasikan obyek-obyek yang berada d i dolomnyo berdasarkan lokasi dari obyek dengan menggunakan Sistem ini menyimpan semua informasi deskriptif objek sebagai atribut-atribut dalam basisdata. Kemudian SIC membentuk menyimpannya dalam yang relasional, sehingga, atribut-atribut ini dapat diakses melalui obyek di peta sebaliknya, obyek d i peta dapat diakses rnelalui atribut-atributnya.
sekumpulan obyeksejenis berikut atribut-atributnya dalam satu kesatuan yangdisebut layer. Kelompok
sungai, yang diklasifikasikan dalam tataguna
lahan, daerah irigasi lain-lain merupakan contoh-contoh layer. Kumpulan dari layer akan membentuk basisdata. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan yang dalam
I.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai pulau yang mulai dari Sabang hingga Merauke. Penyebaran pulau menyebabkan perbedaan kondisi hidrologis dan potensi SDA yang berbeda-beda pula. Keanekaragaman karakteristik SDA perlu diinventarisasi agar dapat dilakukan perencanaan sistem pengelolaan SDA yang baik d i masa mendatang. lnventarisasi dapat
melalui Sistem lnformasi Pengelolaan DAS yang berbasis SIC.
SIC-SDA terdiri komponen karakteristik dan infrastruktur SDA. Karakteristik SDA adalah komponen yang terdiri kondisi SDA baik hasil maupun hasil survey di lapangan. Contoh dari karakteristik SDA diantaranya: p e t a sungai wadukdan danau berikut karakteristikdan potensi alirannya, p e t a cekungan airtanah, peta kekeringan, peta banjir, Sedangkan Infrastruktur SDA adalah komponen yang terdiri SDA atau infrastruktur y a n g digunakan u n t u k rnengelola SDA, seperti: bendung, bendungan, pos pos p o s debit, dan lainnya.
Bagian dari komponen-komponen disatukan dalam satu peta yangdisebut layer. k o m p o n e n perlu diberikan identitas yang spesifik agar dapat rnemudahkan pencarian data pada saat informasi suatu objek dibutuhkan. disini dirnaksudkan sebagai setiap bentuk yang mewakili infrastruktur atau karakteristik dalam satu layer.
Pemberian identitas dapat berupa pemberian kodefikasi pada setiap Kodefikasi harus rnemuat aturan t e r t e n t u sehingga dapat secara u m u m
Prosiding "Sistem Informasi DAS: Inisiatif pengembangan Data" 5 September 2007
dan memudahkan pencarian yang diinginkan. Pada makalah ini akan Sistem Kodefikasi SDA berdasarkan hidrologis, didesain agar dapat seluruh data yang diperlukan dalam pencarian, misalnya: lokasi (gugus pulau, wilayah sungai, DAS dan sungai infrastruktur dipasang), urutan penempatannya pada sungai yangdirnaksud, pengelola dan infrastrukturnya.
pemakaian Sistem Kodefikasi SDA ini disosialisasikan kepada yang berkepentingan maka akan mempermudah identifikasi data dan informasi SDA bahkan yang terletak pada sungai tak bernama sekalipun (belurn teridentifikasi namanya). Pencarian dapat dilakukan pada sungai utama dan anak-anak sungainya beserta infrastruktur yang ada pada sungai-sungai tersebut. Sistem pencarian dapat menggunakan query yangada pada software SIC.
lnformasi yang disusun portal SDA rnerupakan gabungan berbagai
ekstraksi data atau informasi yang dalam bentuk layer-layer data yang
disinkronkan konfigurasinya guna menunjang kinerja portal SIG-SDA. Layer-layer
disimpan dalam server basisdata yang oleh sistem manajemen basisdata. Untuk mengelola basisdata in diperlukan suatu sistem yang mampu mengorganisasikan
dan mengelola data dalam besar. Sistem ini untuk akses data secara
simultan atau bersamaan dalam fungsi multi-tasking dan multi-user. Untuk
tuntutan maka digunakan perangkat dan SIG-SDA
rnerupakan sistern basisdata yang dapat mengolah dan menggunakan sistem kodefikasi.
lnformasi dalam SIC-SDA ditampilkan berbasis pulau, WS (Wilayah Sungai) atau DAS. Pulau dan DAS merupakan batas-batas karakteristik alam sedangkan yang
digunakan dalam SIC-SDA mengikuti Peraturan Menteri Umum Nomor:
yang menetapkan Wilayah Sungai dan pengaturan kewenangan pengelolaan.
Penelitian ini untuk meiakukan pengembangan basisdata dan sistem informasi yang memudahkan pencarian informasi SDA beserta infrastrukturnya.
yang digunakan adalah analisa kebutuhan informasi yang
pengkodean (kodefikasi). lnformasi didapat dari mempelajari
kepustakaan pengkodean dan diskusi-diskusi dengan pihak yang berkompetensi dalam pengelolaan SDA.
Dalam kegiatan pembentukan basisdata berbasis SIC untuk SDA,
dibutuhkan adanya sistem kodefikasi dimana akan dilakukan penomoran kode gugus pulau, wilayah sungai (WS), DAS, sungai (sungai orde 2, 3 dst
mata air dan obyek-obyek atau infrastruktur iainnya seperti bendungan, bendung, daerah irigasi, pos duga air, dsb.
eped uep uep
eped uep
epe
uep to (enp enp)
uep
:(E
uep
uep uep
Prosiding "Sistern DAS: Inisiatif Data" 5 September 2007
c. Kodefikasi Kewenangan (Digit
Kode Kewenangan ini berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.: yang dikonversi menjadi nurnerik agar rnernudahkan dalam kodefikasi. Konversi kode d a p a t dilihat pada 2.
2. Konversi kode kewenangan rnenurut kodefikasi numerik
Kodefikasi BAS Digit dan
DAS maksudnya secara fisik alamiah DAS ditandai d e n g a n adanya rnuara dari sungai-sungai yang langsung ke Kodefikasi DAS ini merupakan Kodefikasi lnduk Sungai a t a u sungai
DAS yang mempunyai No. adalah DAS yang terdapat pada No. d a n terletak paling kiri pada WS tersebut. penornoran Kode DAS ini dilakukan
berurutan berputar seperti jam tertentu sehingga bertemu
lagi dengan Nomor Kode DAS yang pertarna dirnulai.
e. Kodefikasi d a n g)
Angka o o (nol-nol) artinya secara fisik alamiah DAS s a t u induk sungai atau muara berasal dari satu induk sungai. Angka sampai d e n g a n o g artinya secarafisikalamiah DAS merupakan kumpulan dari beberapa muara sungai-sungai kecil. Angka dengan 9 9 merupakan nomor kodefikasi muara sungai, segmen pantai, drainase masuk, drainase keluar, rawa dan lainnya sesuai dengan klasifikasi kode
3. Daftar kode
pemasangan infrastruktur SDAf. Sungai Ordo-2 (Digit k e dan 12)
Penomoran Sungai mulai dari Nomor Sungai artinya anakanak sungai yang bermuara di lnduk Sungai (sungai Ordo-I), tidak termasuk anak sungai yang
Daya Air
Penomoran Sungai dilakukan berurutan dari daerah hulu. Anaksungai
yang pertama (dari hulu) ke lnduk Sungai disebut Sungai Ordo-I dengan
nomor kodefikasi Anak sungai berikutnya yang ke lnduk Sungai,
mernperhatikan posisi di sebelah kanan atau kiri dari aliran sungai, disebut Sungai
dengan kodefikasi Dernikian seterusnya, sampai Sungai yang
bermuara paling hilirdi Sungai yang bersangkutan.
g.
Sungai (DigitSungai rnulai dari Nomor Sungai artinya anakanak sungai yang
berrnuara di Sungai Ordo-2, tidak termasuk anak sungai yang
Penornoran Sungai dilakukan berurutan dari daerah hulu. Anak sungai yang
pertama (dari hulu) ke Sungai disebut Sungai dengan
nomor kodefikasi Anak sungai berikutnya yang ke Sungai Ordo-2,
memperhatikan posisi di sebelah kanan atau kiri dari aliran sungai, disebut Sungai
dengan kodefikasi Demikian seterusnya, sampai Sungai yang
paling di Sungai yang bersangkutan.
Ketentuan di berlaku untuk kodefikasi anak sungai dengan yang
tinggi dst)
Jenis
Obyek
(Digit ke 23)Jenis Obyek maksudnya dari air yang akan diberi
nomor kodefikasi; untuk memudahkan mengingat-ingat dalam memberikan
kodefikasi, Jenis Obyek ini dibagi 2 (dua) kelornpok, yaitu kelornpok Jenis Obyek yang
berada di dan Obyek yang berada
Jenis Obyek yang berada di kodefikasinya rnulai dari Nomor oo sarnpai 49. Sedangkan Obyek yang berada di OFFSTREAM kodefikasinya rnulai dari
Nomor sarnpai dengan Nomor Pengelornpokan kodefikasi ini dapat
dilihat untuk OFFSTREAM.
DAS: Data" September 2007
i . Kodefikasi Obyek 24
No. dari Nomor Nomor Obyek melekat dengan Jenis Dengan demikian urutan terbatas rnengikuti Jenis Obyeknya. Dengan kata lain, Nomor menyatakan jurnlah dari tiap Jenis Obyeknya. Contoh kodefikasi beberapa objekdi DAS Citarum dapat dilihat pada
Tabei Pengelompokan kode OFFSTREAM
Penerapan pada
Kodefikasi d a p a t digunakan pada setiap aplikasi SIC untuk mencari sungai beserta anak sungai-sungainya d a n infrastruktur yang terpasang pada sungai yang dicari dan anak sungai-sungainya tersebut. Sebagai contoh kita mencari Sungai Ciampel (anak Sungai Citarum dan anak sungai-sungainya maka hanya dengan mengingat kode Sungai Ciampel yaitu:
Sungai Citarum terletakdi Pulau Jawa, kode awal adalah 2 Sungai Citarum a d a di Kode WS
Citarum, digit3
Sungai Citarum itu sendiri mempunyai
Sungai Citarum adalah lnduk Sungai tunggal (DAS Tunggal), berati kode berikutnya 00
Kode keseluruhan Sungai Citarurn adalah 2
Kode Sungai Ciampel (sungai pada DAS Citarum) adalah
Air
Jika dilakukan pada aplikasi geodataset seperti Oracle atau + hanya dengan mernbuat query sebagai berikut:
Select from sungai where kodefikasi like
Keterangan:
Select* artinya keluarkan informasi pada layer-layer yangdiinginkan
From
sungai
artinya layer-layer yang ditampilkan adalah layer sungai, bendungdan bendunganWhere kodefikasi like artinya kondisi pencarian adalah keluarkan informasi pada layer-layer yang diinginkan dalam basisdatanya terdapat atribut
kodefikasi dengan nilai Tanda % pada berarti
apapun karakter yang muncul 20201800 dapat ditampilkan.
yang akan berupa daftar sungai dan anak sungai-sungainya, bendung dan bendungan yang ada di dan anak sungai-sungainya.
Selain query dapat pada aplikasi CIS desktop edition seperti
dan atau yang lainnya. query pada aplikasi dapat
dilihat pada 2 4.
Prosiding
Data" 5 September 2007
ODE
terlihat kodefikasi yang depannya bernilai 20201800332 seluruhnya keluar
Air
uraian diatas rnaka dapat ditarik bahwa:
untuk proses data bentuk maka
sistem dalarn
Dibutuhkan sistem dapat slot
option yang
yang baik secara visual secara sistem,
sistem CIS yang sekarang dan akan
Tutorial