KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA
A. Komponen Pasif
No KomponenNama Spesifikasi Alat Ukur TerukurNilai Kondisi
1 Resistor cincin 1
Hijau, Biru, Merah,
Emas (5600±5%) Ω MultimeterDigital 5490 Ω Baik
2 Resistor cincin 2
Orange, Orange, Coklat, Emas
(330±5%) Ω MultimeterDigital 331,6 Ω Baik
3 Resistor cincin 3
6 Resistor Batu 1 5W15 ΩJ
Multimeter
Kapasitor Polar 2 4700 µF
Multimeter
4 Kapasitor Polar 5 10 µF
Multimeter
Digital 3,03 µF Putus 1
5
Kapasitor non
6 Polar Digital 1
7 Transformator 1A
Multimeter
Analog - Baik
1. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi atau menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian.
Sesuai dengan nama dan kegunaanya maka resistor mempunyai sifat resistif (menghambat) yang umunya terbuat dari bahan karbon.Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menggambarkanya dalam suatu rangkaian dilambangkan dengan huruf R, karena huruf ini merupakan standart internasional yang sudah disepakati bersama untuk melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah rangkaian
Fungsi atau kegunaan resistor, antara lain sebagai berikut: Sebagai pembagi arus
Sebagai pembagi tegangan
Sebagai penurun
tegangan
Sebagai
penghambat arus listrik, dan lain-lain
Resistor tetap (Fixed resistor)
Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatanya tidak dapat dirubah-rubah dan besarnya sudah ditentukan oleh pabrik yang membuatnya.
Cara Menguji Kondisi Kapasitor:
Mengukur Resistor dengan Multimeter Analog
Memutar
saklar menunjuk
Ω dengan
jangka ukur
disesuaikan dengan besar kecilnya nilai tahanan
Kedua kutub Ω meter disertakan untuk mengkalibrasi agar jarum pada papan skala menunjuk angka 0.
Mempelkan kedua pnobe multimeter analog pada masing masing kaki tahanan .tahanan itu baik bila jarum bergerak menunjuk nilai tahanan yang sesuai dengan warnanya dan batas toleransinya.
Kesimpulan Hasil Pengukuran
Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya : resistor baik.
Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya : resistor rusak.
Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus.
Jarum menunjuk angka nol : resistor short.
1) Resistor Cincin
Resistor cincin 1 memiliki spesifikasi warna│Hijau│Biru│Merah│Emas │,dari warna tersebut dapat diketahui bahwa nilai hambatan dari resistor tersebut adalah (5600 ± 5%) Ω. Toleransi nilai dari resitor berdasarkan spesifikasinya adalah (5880 Ω -5320 Ω). Setelah diukur hambatannya menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera pada multimeter tersebut adalah 5490 Ω. Jadi, dapat dikatakan bahwa kondisi resistor tersebut masih baik.
Resistor Cincin 2
Resistor cincin 2 memiliki spesifikasi
warna│Orange│Orange│Coklat│Emas│, dari warna tersebut dapat diketahui bahwa nilai hambatan dari resistor tersebut adalah (330 ± 5%) Ω. Toleransi nilai dari resitor berdasarkan spesifikasinya adalah 346,5 Ω -313,5 Ω. Setelah diukur hambatannya menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera pada multimeter tersebut adalah 331,6 Ω. Jadi, dapat dikatakan bahwa kondisi resistor tersebut masih baik.
Resistor Cincin 3
Resistor cincin 3 memiliki spesifikasi warna │Merah│Ungu│Coklat│Emas│, dari warna tersebut dapat diketahui bahwa nilai hambatan dari resistor tersebut adalah (270 ± 5%) Ω. Rentang toleransi nilai dari resitor berdasarkan spesifikasinya adalah (283,5 Ω -256,5 Ω). Setelah diukur menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera pada multimeter tersebut adalah 271,1 Ω. Jadi, dapat dikatakan bahwa kondisi resistor tersebut masih baik.
Resistor cincin 4 memiliki spesifikasi warna│Coklat│Biru│Orange│Emas│dari warna tersebut dapat diketahui bahwa nilai hambatan dari resistor tersebut
adalah (16000 ± 5%) Ω. Rentang toleransi nilai dari resitor berdasarkan spesifikasinya adalah (16800 Ω - 15200
Ω). Setelah diukur hambatannya menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera pada multimeter tersebut adalah 9,80 Ω atau 9800 Ω. Jadi, dapat dikatakan bahwa resistor tersebut sudah rusak, karena nilai yang terukur tidak menjangkau batas toleransi dari resistor tersebut yang dihitung berdasarkan spesifikasi warnanya.
Resistor Cincin 5
Resistor cincin 5 memiliki spesifikasi
warna│Coklat│Merah│Coklat│Emas│, dari warna tersebut dapat diketahui bahwa nilai hambatan dari resistor tersebut adalah ( 120 ± 5%) Ω. Rentang toleransi nilai dari resitor berdasarkan spesifikasinya adalah (126 Ω - 114 Ω). Setelah diukur hambatannya menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera pada multimeter tersebut adalah 119,2 Ω. Jadi, dapat dikatakan bahwa kondisi resistor tersebut masih baik.
2) Resistor Batu
Resistor Batu 1
berbeda dengan nilai resistor tersebut berdasarkan spesifikasinya. Jadi, dapat dikatakan bahwa resistor tersebut masih dalam kondis baik.
Resistor Batu
Resistor batu 2 memiliki spesifikasi 5W100kJ. Setelah diukur hambatannya menggunakan multimeter digital, nilai yang tertera adalah 87,6 Ω. Ketika resistor tersebut diukur dengan menggunakan multimeter analog, jarum penunjuk bergerak dan menunjuk nilai yang tidak jauh berbeda dengan nilai resistor tersebut berdasarkan spesifikasinya. Jadi, dapat dikatakan bahwa resistor tersebut masih dalam kondis baik.
Resistor tidak tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap adalah resistor yang
mempunyai nilai resistansi yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya dapat dilkaukan dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya yang memang sudah disediakan, namun ada pula nilai perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya suhu, cahanya, suara, dll, sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.
Simbol:
Potensiometer
Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang nilai resistansinya dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan cara memutar tungkai pengaturnya. Nilai resistansinya sendiri tertera pada bodi yang
dituliskan dalam bentuk angka, sehingga
akan memudahkan untuk mengetahui berapa
besar nilainya tersebut. Penggunaan potensiometer
Cara Mengukur Potensiometer:
Memutar saklar menunjuk Ω meter.jangka ukur harus lebih tinggi dari tahanan
potensiometer.
Menghubungkan masing-masing pnobe multimeter pada ujung kaki potensiometer.
Bila jarum menunjuk nilai tahanan yang sesuai dengan spesifikasi tahanan potensiometer berarti potensiometer tersebut baik.
Masing-masing pnobe dihubungkan dengan kaki tengah dan kaki pinggir putarlah
poros potensiometer perlahan lahan. Potensiometer baik bila jarum bergerak sesuai
dengan gerakan poros tersebut
.
Potensiometer 1
Potensiometer 1 memiliki spesifikasi B10K. Nilai resistansi yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan
multimeter digital adalah 9,7 kΩ. Setelah diukur menggunakan multimeter analog, jarum penunjuk bergerak dan menunjuk nilai yang tidak jauh berbeda dengan nilai tahanan potensiometer tersebut berdasarkan spesifikasinya.
Potensiometer 2
Potensiometer 2 memiliki spesifikasi B100K. Nilai resistansi yang diperoleh dari hasil pengukuran
bergerak dan menunjuk nilai yang tidak jauh berbeda dengan nilai tahanan potensiometer tersebut berdasarkan spesifikasinya.
2. Kapasitor/Kondensator
Kapasitor atau kondensator adalah alat (komponen) yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik yang besar untuk sementara waktu. Sebuah kapasitor terdiri atas keping-keping logam yang disekat satu sama lain dengan isolator. Isolator penyekat disebut zat dielektrik. Kegunaan Kapasitor
Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah:
mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan
menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik memilih panjang gelombang pada radio penerima
sebagai filter dalam catu daya (power supply)
Cara Menguji Kondisi Kapasitor:
Stel skala multimeter pada posisi Ohm meter
Stel jarum multimeter ke angka nol dengan menghubungkan dua colok merah dan hitam. Putar adjusment untuk menyesuaikan.
Hubungkan colok merah dengan kaki kondensator kutub negatif,colok hitam ke kaki positif kondensator. Apabila jarum bergerak dan kembali ketempat semula berarti kondensator tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti rusak. Jika jarum bergerak tapi tidak kembali berarti bocor.Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali berarti putus.
Kapasitor ini mempunyai kaki positif dan negatif, sehingga cara pemasangan pada rangkaian elektronika tidak boleh terbalik. ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek adalah kaki negatif.
Simbol:
Kapasitor Polar 1
Kapasitor polar 1 memiliki spesifikasi nilai yang tertera sebesar 2200 µF. Nilai kapasitansi kapasitor polar yang diperoleh dari hasil pengukuran
menggunakan multimeter digital adalah 2,88 nF. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, jarum tertera sebesar 4700 µF. Nilai kapasitansi kapasitor polar
yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan multimeter digital adalah 1,01 nF. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, jarum penunjuk multimeter analog
bergerak menunjuk angka nilai kapasitor dan kembali namun tidak sampai ke posisi semula. Hal ini menandakan bahwa kapasitor tersebut dalam kondisi yang sudah rusak.
Kapasitor Polar 3
Kapasitor polar 3 memiliki spesifikasi nilai yang tertera sebesar 220 µF. Nilai kapasitansi kapasitor polar
Kapasitor Polar 4
Kapasitor polar 4 memiliki spesifikasi nilai yang tertera sebesar 10µF. Nilai kapasitansi kapasitor polar yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan multimeter digital adalah 12,12 µF. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, jarum penunnjuk multimeter analog bergerak menunjuk nilai
tertera sebesar 10µF. Nilai kapasitansi kapasitor polar yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan multimeter digital adalah 3,03 µF. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, jarum penunnjuk multimeter analog tidak bergerak sama sekali. Hal ini menandakan bahwa kapasitor tersebut dalam kondisi yang sudah putus. b. Kapasitor non Polar
Kapasitor ini tidak mempunyai kaki positif dan negatif sehingga cara pemasangan pada rangkaian elektronika boleh bolak-balik.
Kapasitor non Polar 1
Spesifikasi yang tertera pada kapasitor non polar adalah 2A103J. Nilai kapasitansi kapasitor polar yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan multimeter digital adalah 12,19 nF. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, jarum penunnjuk multimeter analog tidak bergerak sama sekali. Hal ini menandakan bahwa kapasitor tersebut dalam kondisi yang sudah putus.
Kapasitor non Polar 2
multimeter analog tidak bergerak sama sekali. Hal ini menandakan bahwa kapasitor tersebut dalam
kondisi yang sudah putus. 3. Transformator
Trafo tersusun dari gulungan kawat primer dan sekunder yang dililitkan pada inti besi. Trafo bisa bekerja hanya dengan tegangan AC. Transformator adalah komponen elektronik yang dirancang untuk dapat memindahkan Tegangan Arus Listrik
Bolak Balik/Alternating Current Voltage (ACV) dari gulungan primer (P) ke gulungan skunder (S) tanpa ada hubungan langsung antara kedua gulungan tersebut.
Jenis trafo adaptor ada 2 :
1. Trafo Step Down (untuk menurunkan tean). 2. Trafo Step Up (untuk menaikkan tegangan).
Cara untuk menguji kondisi kondisi transformator: Stel saklar pada posisi Ohm meter
Stel jarum keangka 0
Hubungkan colok merah dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok hitam pada kaki yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka transformator dalam keadaan baik
Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-gerak maka transformator dalam keadaan baik Letakkan colok merah ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian
colok yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik
C. Komponen Aktif
No
Nama
Komponen Spesifikasi Alat Ukur
Nilai
Terukur Kondisi 1 Dioda Penyearah GA05 Multimeter Digital 0,443 V Baik
2 Dioda penyearah N5402 Multimeter Digital 0,472 V Baik
3 Dioda Zener PP4148 Multimeter Analog - Baik
4 Dioda Jembatan RS508 Multimeter Analog - Baik
5 Dioda LED Putih Multimeter Analog - Baik
6 Dioda LED Merah Multimeter Analog - Baik
7 Transistor Topi 1 2N3055 Multimeter Analog - Baik 8 Transistor Topi 2 MJ2955 Multimeter Analog - Baik 9 Transistor Topi 3 2N3053 Multimeter Analog - Baik 10 Transistor Topi 4 BC547 Multimeter Analog - Baik
11 IC SN74H00N -
-1. Dioda
Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction). Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus.
Simbol Umum
Fungsi Dioda
Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener Pengaman / sekering
Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal AC
Sebagai pengganda tegangan.
Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor
Cara menguji dioda:
Memposisikan multimeter analog pada posisi ohm dengan skala rendah Menentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut Menghubungkan terminal positip (+) multimeter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan terminal negatif (–) multimeter dengan Katoda dioda.
Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum multimeter tidak akan bergerak. Namun jika dalam posisi ini jarum bergerak, maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak).
Mengulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya, dimana Anoda dihubungkan dengan negatif multimeter dan Katoda dengan positif multimeter.
Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter akan bergerak. Namun jika dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak, maka dapat dikatakan dioda putus (rusak).
a. Dioda Penyearah ( Rectifier )
Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc.
Dioda Penyearah 1
Dioda penyearah 1 memilliki spesifikasi GA05. Nilai dari dioda penyearah 1 setelah diukur menggunakan multimeter digital adalah 0,443 V. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, dimana pnobe positif multimeter dihubungkan dengan katoda dan pnobe negatif multimeter dihubungkan dengan anoda jarum multimeter analog bergerak, sebaliknya jika pnobe negatif dihubungkan dengan katoda dan pnobe positif dihubungkan dengan katoda jarum penunjuk multimeter tidak bergerak. Hal ini berarti dioda tersebut masih dalam kondisi baik.
Dioda Penyearah 2
Dioda penyearah 1 memilliki spesifikasi N5402. Nilai dari dioda penyearah 1 setelah diukur menggunakan multimeter digital adalah 0,472 V. Pada saat kapasitor tersebut diukur menggunakan multimeter analog, dimana pnobe positif multimeter dihubungkan dengan katoda dan pnobe negatif multimeter dihubungkan dengan anoda jarum multimeter analog bergerak, sebaliknya jika pnobe negatif dihubungkan dengan katoda dan pnobe positif dihubungkan dengan katoda jarum penunjuk multimeter tidak bergerak. Hal ini berarti dioda tersebut masih dalam kondisi baik.
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
Spesifikasi dioda zener yang digunakan pada saat praktikum adalah PP4148. Pengukuran baik tidaknya dioda zener sama saja dengan pengukuran baik tidaknya dioda penyearah, yaitu ketika pnobe positif multimeter dihubungkan dengan katoda dan pnobe negatif multimeter dihubungkan dengan anoda jarum multimeter analog bergerak, sebaliknya jika pnobe negatif dihubungkan dengan katoda dan pnobe
positif dihubungkan dengan katoda jarum penunjuk multimeter tidak bergerak. Hal ini berarti dioda tersebut masih dalam kondisi baik.
c. Dioda Emisi Cahaya ( Light Emiting Diode )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED
merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga
dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-).
Dioda LED A
seperti ini menandakan bahwa LED yang berwarna putih tersebut dalam kondisi yang baik dan masih layak untuk
digunakan.
Dioda LED A
Dioda LED (Light Emitting Diode) B berwarna putih. Ketika probe positif multimeter dihubungkan ke kutub yang panjang (anoda) dan
probe negatif multimeter dihubungkan ke kutub yang pendek (katoda), LED tidak menyala. Sementara itu, ketika probe positif multimeter dihubungkan ke kutub yang pendek (katoda) dan probe negatif multimeter dihubungkan ke kutub yang panjang (anoda), LED menyala. Kondisi seperti ini menandakan bahwa LED yang berwarna merah tersebut dalam kondisi yang baik dan masih layak untuk digunakan.
d. Dioda Jembatan
Dioda jembatan memiliki spesifikasi RS508. Untuk mengetahui dioda tersebut masih berfungsi atau tidak, maka diperiksa dengan mengujinya menggunakan multimeter analog. Ketika kedu pnobe multimeter dihubungkan ke kutub (+) dan kutub (-) dioda jembatan, jarum penunjuk multimeter bergerak. Ketika kedua pnobe multimeter dihubungkan ke kutub (+) dan AC pada
dioda, jarum penunjuk multimeter bergerak. Ketika kedua pnobe multimeter dihubungkan dengan kutub (-) dan AC pada dioda, jarum penunjuk multimeter bergerak. sementara itu ketika kedua pnobe multimeter dihubungkan dengan kedua kutub AC pada dioda, jarum penunjuk pada multimeter analog bergerak. Dalam kondisi seperti di atas, dioda jembatan dalam kondisi yang masih baik dan masih layak untuk digunakan.
Transistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai tiga elektroda (triode) yaitu dasar (basis), pengumpul (kolektor) dan pemancar (emitor). Dengan ketiga elektroda (terminal) tersebut, tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya.
Fungsi atau kegunaan transistor, antara lainsebagai berikut: Sebagai sebuah penguat (amplifier).
Sirkuit pemutus dan penyambung (switching)
Stabilisasi tegangan (stabilisator)
Menahan sebagian arus.
Menguatkan arus
Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi
Modulasi sinyal
Menentukan Kaki Basis
Menyiapkan multimeter analog dalam kondisi berfungsi sebagai Ohmmeter.
Menghubungkan salah satu probe pada salah satu kaki transistor, sedangkan probe yang lain dihubungkan pula ke kaki-kaki transistor yang lain secara bergantian.
Apabila jarum selalu
menyimpang pada
kondisi probe merah yang tetap
terhubung dengan salah satu kaki
dan probe hitam terhubung dengan
kaki-kaki yang lain maka kaki
yang terhubung dengan probe merah adalah kaki Basis. Hal ini juga sekaligus dapat digunakan untuk mengetahui tipe transistor tersebut, yaitu transistor tipe PNP.
Hal yang sama juga berlaku apabila jarum selalu menyimpang pada kondisi probe hitam yang tetap terhubung dengan salah satu kaki dan probe merah terhubung dengan kaki-kaki yang lain maka kaki yang terhubung dengan probe hitam adalah kaki Basis, namun tipe transistor NPN.
Menentukan kaki Colector dan Emitor
Kita harus mengetahui tipe transistor terlebih dahulu, PNP atau NPN melalui cara yang dijelaskan di atas.
Hubungkan probe dengan kaki-kaki selain basis, colek kaki basis menggunakan jari kita dengan tujuan memberikan bias pada kaki tersebut mengingat tubuh kita juga memiliki energi listrik potensial.
Misalnya tipe transistornya adalah tipe PNP, apabila jarum menyimpang sedikit setelah kaki basis kita colek dengan jari, maka:
Sebaliknya pada tipe transistor NPN, apabila jarum menyimpang sedikit setelah kaki basis kita colek dengan jari, maka:
Probe hitam = Colector Probe merah = Emitor
3. IC ( Integrated Circuit )
Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil. Untuk menetukan baik tidaknya IC tidak bisa diukur dengan multitester tapi langsung dicoba ke rangkaian.
IC ditemukan pada tahun 1958 oleh seorang insinyur bernama Jack Kilby yang bekerja pada Texas Intruments mencoba memecahkan masalah dengan memikirkan sebuah konsep menggabungkan seluruh komponen elektronika dalam satu blok
D. Komponen Penunjang
No
Nama
Komponen Spesifikasi Alat Ukur
Nilai
Terukur Kondisi
1 Saklar Multimeter Analog - Baik
2 Sekring 1 Multimeter Analog - TidakBaik
3 Sekring 2 Multimeter Analog - Baik
4 Bohlam 12 V, 3W Multimeter Analog - Baik
5 Bohlam 3V; 0,2 A Multimeter Analog - Baik
6 Relay 400 Ω Multimeter Analog - Baik
7 Baterai 9 V Multimeter Digital 0,90 V Baik
1. Saklar
Saklar merupakan komponen penunjang dalam elektronika yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung aliran listrik. Saklar dalam
kondisi yang masih baik apabila diuji
menggunakan multimeter analog dalam
posisi ON membuat jarum penunjuk
multimeter bergerak.
2. Sekring
mengetahui apakh sekring tersebut masih bagus, dapat diterawang. Jika kawatnya belum putus berarti sekring tersebut masih bagus untuk digunakan.
3. Bohlam
Bohlam adalah sebuah komponen elektronika yang menghasilakn cahaya. Untuk menguji apakah sebuah bohlam masih dalam kondisi yang baik atau tidak, bohlam tersebut dapat diterawang. Jika komponen dalam lampu terputus maka lampu tersebut telah rusak. Atau dapat juga diuji
dengan menggunakan baterai, yaitu dengan melilitkan kawat pada bohlam lalu meletakkan ujung kawat tersebut masing-masing pada kutub positif dan kutub negatif pada baterai. Jika lampunya menyala berarti masih bagus begitupun sebaliknya.
4. Relay
Relay merupakan komponen penunjang elektronika yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya. Relay terdiridari 3 bagian utama, yaitu:
Koil : lilitandari relay
Common : bagian yang tersambungdengan NC (dalmkeadaan normal)
Kontak : terdiridari NC dan NO
Cara mengetahui relay tersebut
masih berfungsi atau tidak dapat
dilakukan dengan cara memberikan
tersebut pada bagian koilnya. Jika kontaknya masih bekerja NC-NO atau NO-NC, maka dapat dikatakan bahwa relay tersebut masih dalam keadaan baik.
5. Baterai