• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS IRIGASI DEFINISI IRIGASI SEJARAH I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS IRIGASI DEFINISI IRIGASI SEJARAH I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS IRIGASI

DEFINISI IRIGASI, SEJARAH IRIGASI,

FUNGSI DAN TUJUAN IRIGASI

DISUSUN OLEH :

-JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(2)

IRIGASI

Pengertian Irigasi

Irigasi adalah suatu sistem untuk mengairi suatu lahan dengan cara membendung sumber air. Atau dalam pengertian lain irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.

Sejak jaman dahulu manusia sudah memulai untuk memakai dan mengembangkan sistem irigasi. Ini bertujuan untuk mempermudah dalam pengairan lahan pertanian ataupun perkebunan. Apalagi didukung dengan dekatnya wilayah yang kaya akan air atau daerah yang beriklim dengan curah hujan yang tinggi.

(3)

Jenis – jenis Irigasi

- Irigasi Permukaan = merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.

- Irigasi lokal = Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.

- Irigasi dengan Penyemprotan = Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.

- Irigasi tradisional dengan menggunakan ember = Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.

(4)

TUJUAN IRIGASI

Selain untuk mengairi sawah atau lahan pertanian, irigasi juga memiliki tujuan lain, yaitu :

1. Memupuk atau merabuk tanah

(5)

2. Membilas air kotor

Biasanya ini didapat di perkotaan. Saluran – saluran di daerah perkotaan banyak sekali terdapat kotoran yang akan mengendap apabila dibiarkan, sehingga perlu dilakukan pembilasan.

3. Kultamase

Kultamase ini hanya dapat dilakukan bila air yang mengalir banyak mengandung mineral, material kasar. Karena material ini akan mengendap bila kecepatan air tidak mencukupi untuk memindahkan material tersebut.

4. Memberantas hama

Gangguan hama pada tanaman seperti sudep, tikus, wereng dan ulat dapat diberantas dengan cara menggenangi permukaan tanah tersebut dengan air sampai batas tertentu.

5. Mengatur suhu tanah

Mengatur suhu tanah, misalnya pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi dan tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan dengan cara mengalirkan air yang bertujuan merendahkan suhu tanah.

6. Membersihkan tanah

Membersihkan tanah, dilakukan pada tanah yang tidak subur akibat adanya unsur-unsur racun dalam tanah. Salah satu usaha misalnya penggenangan air di sawah untuk melarutkan unsur-unsur berbahaya tersebut kemudian air genangan dialirkan ketempat pembuangan

7. Mempertinggi permukaan air tanah

(6)

tanaman untuk mengambil air melalui akar-akar meskipun permukaan tanah tidak dibasahi.

Fungsi Irigasi

 memasok kebutuhan air tanaman

 menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan

 menurunkan suhu tanah

 mengurangi kerusakan akibat frost

 melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah

Manfaat Irigasi

· Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di pedesaan. Dengan irigasi, sawah dapat digarap tiap tahunnya, dapat dipergunakan untuk peternakan, dan keperluan lain yang bermanfaat.

BANGUNAN IRIGASI 1. Bangunan Utama

Yaitu bangunan yang dibuat sebagai sarana pembagian air irigasi. Terdiri atas : - Waduk

- Bendung - Mesin Pompa

- Bangunan pengambilan bebas

2. Bangunan Pembawa

(7)

- Saluran pembawa

o Saluran pembawa primer : membawa air dari bangunan utama sampai bangunan terakhir

o Saluran pembawa sekunder : membawa air untuk saluran primer sampai ke sadap terakhir

o Saluran pembawa tersier : mengaliri petak tersier yang menyadap saluran sekunder o Saluran kuarter : saluran yang airnya langsung digunakan oleh tanah

- Saluran pengendap lumpur - Gorong – gorong

- Talang

3. Bangunan sadap

Bangunan yang terletak diantara saluran primer dan sekunder yang fungsinya mengalirkan air ke saluran tersier.

4. Bangunan terjun

Berfungsi untuk menurunkan muka air yang cukup tinggi

5. Alat ukur debit air 6. Bangunan penangkap

Sejarah Irigasi di Indonesia

(8)

Bangunan irigasi pertama di Indonesia, dibangun di Jawa Timur yang dibuktikan dengan prasasti Harinjing yang saat ini disimpan di Museum Jakarta. Dari data prasasti tertua di Indonesia menyebutkan pula bahwa saluran air tertua telah dibangun di Desa Tugu dekat Cilincing dalam abad ke-V Masehi.

Pembuatan bendung pertama di Indonesia untuk irigasi dilakukan di Jawa Timur yaitu bendung Sampean di Kali Sampean. Ir. Van Thiel yang diutus Pemerintahan Belanda ke Situbondo membangun bendung tersebut pada tahun 1832 dari struktur kayu jati diisi dengan batu kali dengan panjang bentang bendung 45 meter serta tinggi 8 meter. Selanjutnya pada tahun 1852 sampai dengan 1857 dibangun pula bendung Lengkong di Mojokerto untuk mengairi areal seluas 34.000 hektar.

Bendung Glapan dikali Tuntang Jawa Tengah dibangun tahun 1852 dan selelsai tahun 1859. Namun baru bisa berfungsi 20 tahun kemudian yaitu pada tahun 1880-1890. Bendung Glapan adalah bendung pertama yang dibangun di bawah Pemerintahan Kolonial untuk tanaman rakyat.

Selain itu disebutkan juga bahwa setelah Pemerintahan Hindia-Belanda mendirikan Departemen BOW mulailah dibentuk "Irrigatie-Afdeling". Tepatnya tercatat pada tanggal 1 januari 1889 pertama kali dibentuk daerah irigasi yaitu Irrigatie-Afdeling Serayu yang meliputi karesidenan Banyumas dan Bagelan di Jawa Tengah. Kemudian diikuti dengan Irrigatie-Afdeling Brantas yang meliputi daerah Malang-Kediri-Surabaya pada tahun 1982, Irrigatie-Afdeling Serang yang meliputi daerah Semarang-Demak dan Purwodadi. Dengan semua itu Pulau Jawa dalam tahun 1910 telah terbagi habis oleh daerah-daerah irigasi.

(9)

Hubungan irigasi dengan sirklus hidrologi sangat erat hubungannya. irigasi mencakup empat aspek penting yang saling mempengaruhi, yaitu iklim, tanaman, tanah, dan manusia. Iklim, seperti curah hujan, kelembapan, suhu, penguapan, dan sebagainya akan mempengaruhi besar-kecilnya proses evapotranspirasi. Kebutuhan akan air tiap fase pertumbuhan tanaman tidak sama, hal ini dikarenakan oleh perbedaan jumlah dan ukuran daun. Selain itu, tipe tanaman juga menentukan kebutuhan air tanaman, tanaman dengan tipe daun berbeda akan membutuhkan air dengan jumlah yang berbeda pula serta cara distribusi yang tentu saja berbeda. Karakteristik tanah yang berhubungan dengan air akan mempengaruhi jumlah air yang diberikan serta frekuensi pemberiannya.

Irigasi bersumber dari air permukaan (danau/ sungai/ waduk) atau dari groundwater. dalam siklus hidrologi, saat terjadi hujan air mencapai permukaan tanah dan ada yang ke daun tanaman, air yang ke tanah kemudian bergerak secara kontinu dengan tiga cara berbeda, yaitu penguapan, infiltrasi, dan aliiran permukaan (run off). Apabila air langsung mengalami penguapan dan run off, maka air yang dapat digunakan untuk irigasi menjadi sedikit, karena air di waduk, sungai, danau, rawa, serta groundwater akan berkurang. Apabila langsung terjadi aliran permukaan karena tidak ada yang menahan laju air akan mempercepat hilang y air karena tidak dsmpan di dalam tanah, jika lebih lama disimpan dalam tanah ketersedian air tanah stabil dan daerah penampungan juga akan terus stabil ketinggiannya sehingga tidak terjadi banjir dan kekeringan.

Referensi

Dokumen terkait

Sejalan dengan kebijakan mutu di atas, untuk 5 tahun ke depan (2014- 2019) berlandaskan semangat mengabdi dengan melayani, FBS menetapkan 6 program kerja yaitu: (1)

PUSKESMAS Pembantu, perbaikan dan peningkatan PUSKESMAS, penyediaan sepeda, pembangunan sarana air minum pedesaan dan jamban keluarga dan sarana pembuangan air limbah,

Gejala merkurialisme: Efek pada sistem saraf, sakit kepala, badan terasa lemah, anoreksia, depresi, berat badan turun, salivasi berlebih, mual, muntah, diare,

Pada sektor jasa keuangan dana pensiun, lembaga pembiayaan dan pegadaian, indeks literasi keuangan rata-rata meningkat sebesar 3% pada tahun 2016 dapat disimpulkan terdapat

DAIHATSU XENIA Li Deluxe th 10 hitam mulus istimewa Rp.. DAIHATSU XENIA X 2012 ACDb RT CD Poc Lamp Spoiler Hitam Msh

Kedudukan hukum Islam dalam pembangunan hukum nasional melalui perjuangan yang cukup panjang dan baru mendapat titik terang setelah Pidato Menteri Kehakiman RI,

selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri UKWMS dan dosen pembimbing II saya yang selalu memberikan motivasi dan arahan untuk saya tetap semangat dalam mengerjakan skripsi..