• Tidak ada hasil yang ditemukan

MERKURI ASETAT MERCURIC ACETATE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MERKURI ASETAT MERCURIC ACETATE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

MERKURI ASETAT

MERCURIC ACETATE

1. N a m a Merkuri asetat Golongan

Komponen merkuri organik Sinonim / Nama Dagang (1,2,3,4)

Mercury (II) Acetate; mercuric diacetate, acetic acid; mercury (2+) salt; Acetic acid mercury (II) salt’\; Bis(acetyloxy)mercury, Diacetoxymercury; Mercuryl acetate.

Nomor Identifikasi (1,2,3,4) :

Nomor CAS : 1600-27-7 Nomor RTECS : AI8575000 Nomor UN/NA : UN1629

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan Merkuri Asetat Deskripsi(1,2,3,4)

Kristal berwarna putih, berbau asam asetat ringan. Berat molekul: 318,68 g/mol. Kelarutan: 25 g/100 mL air @ 10oC (50oF). Kerapatan relatif: 3,27 (air=1); % Volatiltas oleh volume @21oC (70oF): Titik leleh:178 – 180oC (352 – 356oF); Kerapatan uap (udara=1): 11,0.

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (1,2,3,4):

Kesehatan 3 = Tingkat keparahan sangat tinggi Kebakaran 1 = Dapat terbakar

Reaktivitas 0 = Tidak reaktif R36/38 = Iritasi pada mata dan kulit

(2)

2 serius akibat paparan jangka panjang pada saluran cerna

3. Penggunaan(5,6)

Merkuri asetat digunakan dalam reaksi untuk pembentukan zat kimia lain dan dalam reaksi farmasetikal. Contohnya sebagai reagen untuk membentuk komponen organomerkuri dari perkursor organik tak jenuh dan untuk titrasi potensiometri pada media nonaqueous.

4. Identifikasi Bahaya(1,2,3,4)

Risiko utama dan sasaran organ

Target organ: ginjal, sistem saraf, mata, kulit, sistem pernafasan, paru-paru, sistem pencernaan,

Rute paparan

Paparan jangka pendek

Terhirup

Menyebabkan iritasi pada saluran nafas. Zat ini bersifat destruktif terhadap membran mukosa dan saluran nafas bagian atas. Gejalanya meliputi radang tenggorokan, batuk, nyeri, rasa sesak di dada, kesulitan bernafas, dispnea, nafas menjadi pendek, dan sakit kepala. Inhalasi yang fatal dapat menyebabkan spasme, inflmasi dan edema dari laring dan bronki, pneumonitis, dan edema paru. Dapat terabsorpsi melalui inhalasi dengan gejala yang paralel dengan gejala jika tertelan, seperti sakit kepala, mual, muntah, oliguria, anuria, dan uremia.

Kontak dengan kulit

Menyebabkan iritasi kulit, dengan gejala kemerahan dan nyeri. Dapat menyebabkan terbakar dan sensitisasi. Dapat terabsorpsi melalui kulit dengan gejala yang paralel dengan gejala jika tertelan.

Kontak dengan mata

Menyebabkan iritasi pada mata, menyebabkan rasa terbakar dan kerusakan mata, kehilangan penglihatan. Dapat menyebabkan kerusakan permanen.

(3)

3 Tertelan

Sangat toksik. Efek toksik dapat tertunda. Dosis letal rata-rata pada garam merkuri adalah sekitar 1 gram. Dapat menyebabkan rasa terbakar pada mulut dan faring, rasa terbakar pada saluran cerna dan edema, nyeri pada perut, muntah, ulserasi korosif, terasa logam, diare berdarah, nekrosis. Dapat diikuti dengan gejala denyut jantung yang cepat dan lemah, nafas pendek, pucat, rasa lelah, salivasi berlebih, perdarahan/hemoragik, masalah pada sistem saraf, tremor, ginjal, hati, dan kolaps. Kematian dapat terjadi disebabkan gagal ginjal.

Paparan jangka panjang

Paparan jangka panjang/kronis dari semua rute dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat. Menyebabkan tremor otot, perubahan tingkah laku dan kehilangan ingatan, terasa logam, gigi menjadi longgar, gangguan pada pencernaan, ruam pada kulit, kerusakan pada otak dan ginjal.

Gejala merkurialisme: Efek pada sistem saraf, sakit kepala, badan terasa lemah, anoreksia, depresi, berat badan turun, salivasi berlebih, mual, muntah, diare, rhinitis, anuria, batuk, demam, fatig, tremor otot, rasa logam, ruam kulit, nyeri pada tangan dan kaki, gingivitis, stomatitis, pewarnaan pada kelopak mata, fotofobia, pyoria, ada garis biru pada gigi, nefritis, ansietas, insomnia, iritabilitas, gangguan mental, neuropati perifer, kerusakan pada saraf, otak, hati, saluran cerna, ginjal.

Kontak dengan kulit

Dapat menyebabkan alergi pada kulit dan akumulasi pada tubuh. Kulit dapat berubah menjadi keabu-abuan. Senistisasi pada kulit dan menyebabkan dermatitis

Kontak dengan mata

Dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata

5. Stabilitas dan Reaktivitas(1,2,3,4)

(4)

4

Kondisi yang harus

dihindari

: Cahaya, panas, dan bahan tak tercampurkan

Bahan tak tercampurkan : Agen pengoksidasi, asam kuat, nitrometana,

asetilida, ammonia, butinediol.

Stabilitas : Stabil pada kondisi dan penyimpanan standar.

Sensitif terhadap cahaya. Terdekomposisi dengan adanya cahaya.

Korosivitas : Non-korosif dengan adanya kaca

Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi: Karbon dioksida, karbon

monoksida.

Polimerisasi : Tidak akan berpolimerisasi.

Produk dekomposisi

berbahaya

Melepaskan uap merkuri.

6. Penyimpanan(1,2,3,4)

 Simpan di tempat dengan ventilasi baik.

 Simpan di tempat yang sejuk dan kering.

 Simpan pada wadah yang tertutup rapat.

 Lindungi dari kerusakan fisik dan sinar matahari langsung.

 Jauhkan dari panas dan bahan tak tercampurkan.

 Hindari dari panas, api, dan percikan.

7. Toksikologi(1,2,4)

Data toksisitas

Data pada hewan

Oral LD50 Akut: 41 mg/kg (tikus); 24 mg/kg (mencit); 65 mg/kg (mamalia). Dermal LD50 Akut: 570 mg/kg (tikus). Intraperitoneal LD50 Akut: 6500 ug/kg (tikus). Intravena LD50 Akut 4390 ug/kg (tikus)

(5)

5 Semua bentuk merkuri dapat menembus plasenta ke fetus, namun kebanyakan ditemukan pada hewan percobaan. Ada risiko aborsi yang spontan pada hewan.

Data mutagenik

Diselidiki sebagai tumorigen, mutagen, dan efektor reproduksi. Data karsinogenik

Menurut ACGIH di klasifikasikan dalam A5 (tidak diduga pada manusia), Zat ini toksik bagi darah, sistem saraf, dan membran mukosa.

Sedangkan berdasarkan evaluasi IARC digolongkan pada grup 2B (risiko karsinogenik)

Data teratogenik

Pada uji teratogenik : dapat menyebabkan kerusakan pada perkembagan fetus dan menurunkan fertilitas pada pria dan wanita.

Informasi Ekologi

Pada lingkungan : telah ditentukan secara eksperimental bioconcentration factor (BCF) merkuri lebih dari 100. Zat ini diperkirakan mengalami bioakumulasi secara signifikan.

Toksisitas lingkungan: Merkuri diperkirakan toksik bagi kehidupan laut. Nilai LC50/96-jam untuk ikan lebih kecil dari 1 mg/L.

Produk Biodegradasi : Produk degradasi berbahaya pada jangka pendek kemungkinannya kecil, tetapi produk degradasi jangka panjang dapat meningkat.

Toksisitas dari Produk Biodegradasi: Produk degradasi lebih toksik.

8. Efek Klinis(1,2,3,4)

Keracunan akut

Paparan jangka pendek

(6)

6 Menyebabkan iritasi pada saluran nafas. Zat ini bersifat destruktif terhadap membran mukosa dan saluran nafas bagian atas. Gejalanya meliputi radang tenggorokan, batuk, nyeri, rasa sesak di dada, kesulitan bernafas, dispnea, nafas menjadi pendek, dan sakit kepala. Inhalasi yang fatal dapat menyebabkan spasme, inflmasi dan edema dari laring dan bronki, pneumonitis, dan edema pulmonary. Dapat terabsorpsi melalui inhalasi dengan gejala yang paralel dengan gejala jika tertelan, seperti sakit kepala, mual, muntah, oliguria, anuria, dan uremia.

Kontak dengan kulit

Menyebabkan iritasi kulit, dengan gejala kemerahan dan nyeri. Dapat menyebabkan terbakar dan sensitisasi. Dapat terabsorpsi melalui kulit dengan gejala yang paralel dengan gejala jika tertelan.

Kontak dengan mata

Menyebabkan iritasi pada mata, menyebabkan rasa terbakar dan kerusakan mata, kehilangan penglihatan. Dapat menyebabkan kerusakan permanen. Tertelan

Sangat toksik. Efek toksik dapat tertunda. Dosis letal rata-rata pada garam merkuri adalah sekitar 1 gram. Dapat menyebabkan rasa terbakar pada mulut dan faring, rasa terbakar pada saluran cerna dan edema, nyeri pada perut, muntah, ulserasi korosif, terasa logam, diare berdarah, nekrosis. Dapat diikuti dengan gejala denyut jantung yang cepat dan lemah, nafas pendek, pucat, rasa lelah, salivasi berlebih, hemoragik, masalah pada sistem saraf, tremor, ginjal, hati, dan kolaps. Kematian dapat terjadi disebabkan gagal ginjal.

Keracunan Kronik

Paparan jangka panjang/kronis dari segala rute dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat. Menyebabkan tremor otot, perubahan tingkah laku dan kehilangan ingatan, terasa logam, gigi menjadi longgar, gangguan pada pencernaan, ruam pada kulit, kerusakan pada otak dan ginjal.

Gejala merkurialisme: Efek pada sistem saraf, sakit kepala, badan terasa lemah, anoreksia, depresi, berat badan turun, salivasi berlebih, mual, muntah, diare, rhinitis, anuria, batuk, demam, fatig, tremor otot, rasa logam, ruam kulit,

(7)

7 nyeri pada tangan dan kaki, gingivitis, stomatitis, pewarnaan pada kelopak mata, fotofobia, pyoria, ada garis biru pada gigi, nefritis, ansietas, insomnia, iritabilitas, gangguan mental, neuropati perifer, kerusakan pada saraf, otak, hati, saluran cerna, ginjal.

Kontak dengan kulit

Dapat menyebabkan alergi pada kulit dan akumulasi pada tubuh. Kulit dapat berubah menjadi keabu-abuan. Senistisasi pada kulit dan menyebabkan dermatitis

Kontak dengan mata

Dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata

9. Pertolongan Pertama(1,2,3,4)

Terhirup

Pindahkan korban ke tempat dengan ventilasi yang baik/udara yang segar. Pada kejadian terhirup yang serius, segera evakuasi korban ke area yang aman. Longgarkan kerah baju, dasi, dan sabuk. Jika korban sulit bernafas, berikan oksigen. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat Kontak dengan kulit

Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air yang banyak selama 15 menit. Cuci kulit yang terkontaminasi dengan air mengalir dan sabun non-abrasif. Hati-hati dalam membersihkan lipatan kulit, lipatan dan pangkal paha. Air dingin dapat digunakan. Oleskan emolien pada kulit yang teriritasi. Jika iritasi berlanjut, segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali. Pada kontak kulit yang serius, cuci dengan sabun desinfektan dan olesi kulit yang terkontaminasi dengan krim antibakteri. Segera bawa ke rumah sakit terdekat. Kontak dengan mata

Lepaskan kontak lensa. Cuci mata dengan air yang mengalir selama 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Sesekali buka kelopak mata atas dan bawah.

(8)

8 Jangan gunakan salep. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan

Jangan induksi muntah. Periksa bibir dan mulut untuk memastikan adanya kerusakan pada jaringan dan indikasi yang mungkin bahwa zat toksik tertelan, Longgarkan kerah baju, dasi, dan sabuk. Jika pasien sadar, berikan air minum yang banyak Jika pasien tidak sadar, jangan berikan apapun melalui mulut. Jika pasien tidak bernafas, lakukan resusitasi dari mulut ke mulut. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

10. Penatalaksanaan Oleh Petugas Kesehatan

Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi pernafasan dengan tabung oksigen untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. - Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. - Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

(9)

9 b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 15 menit.

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

c. Dekontaminasi saluran cerna(7)

- Tidak ada dekontaminasi yang efektif. Luka pada saluran cerna yang parah dapat menyebabkan kehilangan cairan pada saluran cerna dan perdarahan yang dapat menyebabkan hipotensi dan hipkalemia. diperlukan pemberian cairan IV dan darah yang diikuti dengan pemberian titrasi inotropic dan/atau vasopresosor .

- Antidotum: pengkelat. Pengkelat diindikasikan untuk pasien dengan gejala akut akibat menelan merkuri inorganik. Anak-anak yang terpapar namun asimptomatik dengan kandungan merkuri pada urin lebih dari 50 ug/g kreatinin (28 umol/mol kreatinin). Pengkelat tidak direkomendasikan untuk mengobati gejala kronis akibat paparan jangka panjang, terutama jika kadar pada urin tidak tinggi.

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri(1,2,3,4)

Proteksi personal: Kacamata pengaman, jas laboratorium, respirator debu yang sudah disetujui, sarung tangan.

Batas paparan plafon pada OSHA: Untuk merkuri 1 mg/m3

Nilai ambang batas ACGIH (Threshold Limit Value/TLV): Komponen alkil dari merkuri, Hg (Pada kulit) 0,01 mg/m3 (TWA), 0,03 mg/m3 (STEL).

(10)

10 Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat (local exhaust) untuk menjaga pekerja dari paparan di bawah batas paparan udara.

Proteksi mata: Gunakan kacamata pengaman dan pelindung muka untuk melindungi dari percikan dan debu tidak Sediakan kran pencuci mata keadaan darurat dan semprotan air deras dekat area kerja.

Proteksi mata: Gunakan kacamata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat (emergency eye wash fountain) serta semprotan air deras (quick drench shower) dekat dengan area kerja.

Proteksi kulit: gunakan pakaian pelindung, meliputi sepatu boot, sarung tangan, jas lab, apron atau coveralls, untuk mencegah kontak pada kulit. Respirator personel (disetujui NIOSH) : Jika batas paparan melebihi ambang batas dan teknik pemantauan tidak memungkinkan, gunakan suplai udara, dan respirator pelindung muka, airlined hood, alat bantu pernapasan. Kualitas udara yang dihirup harus memenuhi standar proteksi dari OSHA.

Batas pemaparan di tempat kerja: TWA: 0.05 CEIL: 0.15 (mg/m3).

Konsultasikan pada orang yang berwenang mengenai batas paparan yang diperbolehkan.

Teknik Pemantauan :

Gunakan penghisap gas kimia untuk menjaga kadar udara di bawah batas pemaparan yang direkomendasikan. Tidak digunakan dalam ruang yang tidak berventilasi.

Jika dalam pekerjaan menimbulkan debu, asap, atau kabut, gunakan ventilasi untuk menjaga kontaminasi pada udara di bawah batas paparan.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran(1,2,3,4)

Sifat bahaya/ pemaparan : dapat terbakar pada suhu tinggi

Bahaya kebakaran : Dapat melepaskan zat toksik merkuri saat terjadi kebakaran

(11)

11 Pemadaman kebakaran: Kebakaran kecil: Gunakan serbuk kimia kering. Kebakaran besar: gunakan semprotan air, asap, atau busa. Jangan gunakan water jet.

Media Pemadam kebakaran: Gunakan alat dan bahan yang tepat untuk memadamkan api. Seperti semprotan air, karbon dioksida, serbuk kimia kering, dan busa (busa resisten alkohol). Jangan biarkan air limbah masuk ke selokan atau saluran air.

Produk degradasi pada kebakaran: Oksida dari karbon dan merkuri.

Informasi khusus: Pada terjadi kasus kebakaran, gunakan pakaian pelindung lengkap dan alat pernafasan yang direkomendasikan NIOSH, dengan pelindung wajah lengkap pada saat ada tekanan tinggi. Asap dapat mengandung merkuri yang toksik atau merkuri oksida.

13. Manajemen Tumpahan(1,2,3,4)

Pelepasan di tempat kerja : Evakuasi area, bersihkan tumpahan dan simpan di tempat pembuangan. Hindari pembentukan debu. Jaga agar area berventilasi baik. Jangan buang ke saluran air dan jangan sentuh wadah yang tumpah dan bahan yang tumpah. Petugasl yang membersihkan tumpahan membutuhkan pakaian pelindung dan respirator pelindung debu.

Tumpahan kecil: Gunakan alat yang sesuai untuk menyimpan tumpahan pada ke wadah yang tepat.

Tumpahan besar: Gunakan sekop untuk menyimpan bahan yang tumpah ke wadah pembuangan yang tepat. Pastikan produk tidak muncul pada tingkat konsentrasi di atas TLV. Periksa TLV di MSDS dan dengan kewenangan lokal. Buang sesuai dengan ketentuan kewenangan lokal dan regional.

14. Daftar Pustaka

1. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924614http://www.sciencel

ab.com/msds.php?msdsId=9926241 (diunduh November 2012)

2. http://mfc.engr.arizona.edu/safety/MSDS%20FOLDER/Phenylmercuric%20

(12)

12

3. http://www.sciencestuff.com/msds/C2060.html (diunduh November 2012)

4. http://www.anachemia.com/msds/english/5668.pdf (diunduh November

2012)

5. http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/ac60364a040 (diunduh November

2012)

6. http://www.iephb.nw.ru/labs/lab38/spirov/hazard/mercuric_acetate.html

(diunduh November 2012)

7. http://www.toxinz.com/Spec/1871024/201037 (diunduh November 2012)

--- Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait