Lampiran 1. Gambar Galaktomanan Kolang-Kaling Yang Diekstraksi Pada Kondisi Netral.
a. Gambar Kolang-Kaling b. Gambar Supernatan
Gambar B.1H-NMR (400 MHz) Galaktomanan LBG (sumber: Muschin and
Yosida, 2012)
Lampiran 4. Gambar 1H-NMR Galaktomaanan Dari Prosopis juliflora, Fenugrek Gum, Locust Bean Gum (LBG).
Gambar A.1H-NMR (400 MHz) Galaktomanan Funugrek Gum (sumber: Muschin and Yosida, 2012)
Gambar1H-NMR (500 MHz) Galaktomanan
Lampiran 5. Gambar 13C-NMR (125 MHz) Galaktomanan Dari Prosopis juliflora (sumber: Viera, et al., 2007)
Lampiran 7. Perhitungan Kadar Protein, Karbohidrat Total, Serat Kasar dan Lemak Pada Galaktomanan Kolang-Kaling (SNI 01-2891-1992)
1. Penentuan Kadar Protein Diketahui:
Berat sampel (contoh) I = 10,0012 gram Berat sampel (contoh) II = 9,1250 gram Konsentrasi pentiter (HCl) = 0,0992 N Volume pentiter I (HCl) = 0,60 mL Volume pentiter II (HCl) = 0,55 mL Faktor pengenceran (FP) = 250/50 Faktor koreksi protein umum (FK) = 6,25
2. Penentuan Kadar Karbohidrat
Faktor Pengenceran (FP) = 500/50 Konsentrasi pentiter = 0,1035 N Faktor koreksi karbohidrat = 0,90 Perhitungan:
mL pentiter = (V blanko - V contoh) x N pentiter 0,1
= (23,95 - 12,50) x 0,1035
0,1
(V blanko - V contoh) x N pentiter 0,1
500/50 x 29,997025 x 0,90
x 100 % Kadar Karbohidrat I =
2, 9757 x 1000
= 90,73 %
Dengan cara yang sama dilakukan untuk menghitung sampel yang kedua.
Kadar Karbohidrat rata-rata =
= 90,57 %
Kadar karbohidrat I + Kadar Karbohidrat II
2
Kadar Karbohidrat rata-rata =
90,73% + 90,41%
2
3. Penentuan Kadar Serat Kasar Diketahui:
Besar sampel I = 2,3263 gram
Besar sampel II = 2,2766 gram
Berat kertas saring kosong (A) I = 1,0251 gram Berat kertas saring kosong (A) II = 1,0225 gram Berat cawan + endapan (B) I = 30,2348 gram
Kadar Serat Kasar I = 30,2318 - 26,8804 - 1,0251 Berat sampel
x 100 %
2,3263
x 100 % Kadar Serat Kasar =
Dengan cara yang sama dilakukan untuk menghitung kadar serat kasar untuk sampel II
Kadar Serat Kasar rata-rata =
= 8,05 %
Kadar serat kasar I + Kadar serat kasar II
2
Kadar Serat Kasar rata-rata =
8,06 % + 8,04 %
2
4. Penentuan Kadar Lemak Diketahui:
(labu +lemak) - labu kosong Berat Sampel I
x 100 %
% Lemak I =
(131,4287 -131,4179) gram 10,3719 gram
x 100 %
= 0,104 %
Lampiran 8. Perhitungan % Inhibisi dan IC50 Untuk Galaktomanan
Kolang-Kaling
Sampel di gunakan untuk konsentrasi 2 mg/mL. Diketahui:
Absorbansi kontrol = 0,8539 Absorbansi sampel (2 mg/mL) = 0,7138
Perhitungan nilai % inhibisi untuk konsentrasi 2 mg/mL pada menit ke – 30 adalah:
% Inhibisi =
(A. Kontrol - A. Sampel)
A. Kontrol
Dengan cara yang sama dilakukan untuk menghitung % inhibisi pada konsentrasi
4 mg/mL; 6 mg/mL; 8 mg/mL dan 10 mg/mL.
Nilai IC50, diperoleh daripersamaan garis regresi secara umum Y = ax + b,
dengan metode Least Sguare nilai a (slope) dapat dihitung dengan persamaan
dibawah ini:
Ʃ XY – (Ʃ X) (ƩY)/n
Jadi konsentrasi galaktomanan yang dibutuhkan untuk menangkap radikal 50% adalah 22,109 mg/mL
Lampiran 10. Perhitungan % Inhibisi dan IC50Untuk MADK
Sampel (MADK) di gunakan yang konsentrasinya 5 mg/mL. Diketahui:
Absorbansi kontrol = 0,7212 Absorbansi sampel (5 mg/mL) = 0,5850
Perhitungan nilai % inhibisi untuk konsentrasi 5 mg/mL pada menit ke 30 adalah:
% Inhibisi =
(A. Kontrol - A. Sampel)
A. Kontrol
Dengan cara yang sama dilakukan untuk menghitung % inhibisi pada konsentrasi
1 mg/mL; 2 mg/mL; 3 mg/mL; 4 mg/mL; 5 mg/mL; 6 mg/mL; 8 mg/mL dan 16
mg/mL.
Nilai IC50, diperoleh dari persamaan garis regresi secara umum Y = ax + b,
dengan metode Least Sguare nilai a (slope) dapat dihitung dengan persamaan
dibawah ini:
Ʃ XY – (Ʃ X) (ƩY)/n
Dimana : a (slope) =
Ʃ X2 – (Ʃ X)2/n
=
1110,61 - (45 x 146,31)/9 411 - (45 x 45)/9 selama 30 menit atau IC50 adalah:
Y = a X + b
50 = 2,038 X + 6,067 X = (50 –6,067) / 2,038 = 21, 56
Lampiran 17. Perhitungan % Inhibisi Larutan Edible Film Galaktomanan Sampel di gunakan untuk GK1
Diketahui:
Absorbansi kontrol = 0,8539 Absorbansi sampel GK1 = 0,6777
Perhitungan nilai % inhibisi untuk GK1 pada menit ke – 30 adalah:
% Inhibisi =
(A. Kontrol - A. Sampel)
A. Kontrol
Dengan cara yang sama dilakukan untuk menghitung % inhibisi GK2, GK3, GK4
Lampiran 18. Perhitungan WVP Edible Film Galaktomanan a. Penentuan Slope
Hasil pengukuran berat desicant terhadap perubahan waktu secara duplo. Tabel Hasil Pengukuran Perubahan Berat Edible Film GK1
X (Waktu) Y (Berat rata-rata) XY X2
Tabel Hasil Pengukuran Perubahan Berat Edible Film GK2
X (Waktu) Y (Berat rata-rata) XY X2 Tabel Hasil Pengukuran Perubahan Berat Edible Film GK3
Tabel Hasil Pengukuran Perubahan Berat Edible Film GK4
Tabel Hasil Pengukuran Perubahan Berat Edible Film GK5
X (Waktu) Y (Berat rata-rata) XY X2
Persamaan Garis Regresi secara umum Y = ax + b, dengan metode Least Sguare nilai a diperoleh dengan persamaan:
Tabel Hasil Uji Ketebelan Film dan Perhitungan Slope Edible Film
Parameter GK1 GK2 GK3 GK4 GK5
Ketebalan Film (mm) 0,038 0,039 0,060 0,061 0,050 Slope (g s-1) 0,0268 0,0186 0,0268 0,0211 0,0205
Perhitungan permeabilitas uap air/ water vapor permeability (WVP) WVTR = [∆W / (∆t.A)] kg. s-1.m-2
A = luas daerah yang terbuka terhadap transfer air pada film (m2)
∆P = Perbedaan tekanan uap air antara kedua sisi film (Pa) Tekanan uap air pada kelembaban 100% pada suhu 20℃ = 2337 Pa
Maka tekanan uap air pada suhu yang berbeda dapat dicari dengan persamaan P1/T1 = P2/T2 (Hukum Gas Ideal)
WVTR 1 = Slope /A
= 2,68 x 10-5 kg s-1 / 1,327 x 10-4 m2 = 0,20 kg. s-1.m-2
∆P = P2 –P1
= 3447,075 Pa – 2337 Pa = 1110,075 Pa
WVP GK1 = [(2,68 x 10-5 x 3,8 x 10-5) kg s-1 m / (1,327 x 10-4 m2) x 1110,075 Pa = 10,184 x 10-10 / 1473,070 x 10-4kg. s-1.m-1.Pa-1
= 6,91 x10-9 kg. s-1.m-1.Pa-1
Dengan cara yang sama pada GK1 dilakukan untuk menghitung WVP pada GK2, GK3, GK4, dan GK5.
Tabel Hasil Pengujian WVP Edible Film
Parameter GK1 GK2 GK3 GK4 GK5
WVTR 0,20 0,14 0,20 0,16 0,15
Lampiran 19. Perhitungan Uji Kekuatan Tarik (σσσσT) Dan Kemuluran (εεεε)
GK3 dan GK4.
Tabel hasil Pengukuran Kekuatan Tarik dan Kemuluran
Parameter GK3 GK4
Harga kemuluran (%) bahan dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini :
Kemuluran (ε ) = x100%
Dengan cara yang sama dilakukan untuk menghitung kemuluran GK3 b dan GK4
Kekuatan tarik ( kgf/mm2) =
dimana : A = luas permukaan yang mendapat beban .
Dengan cara yang sama dilakukan untuk menghitung kekuatan tarik GK3 b dan GK4 a, b.
Kemudian dihitung rata-ratanya.
Lampiran 20. Gambar Uji Kekuatan Tarik dan Kemuluran GK3 dan GK4
Lampiran 22. Gambar Alat Cosmotektor O2 dan CO2 untuk Pengkuran
Lampiran 23. Gambar Total BakteriPadaIkan Nila
Kontrol (Ikan Nila Tanpa Edible Film) Ikan Nila yang Dilapisi dengan Film GK4
Hari 0
Hari 1
Hari 5
Lampiran 24. Gambar Biodegradasi Edible Film GK4
Hari 0 Hari 3
Hari 6 Hari 9
Hari 12 Hari 15
a. Fragmentasi Senyawa 2-Norbornanon
Puncak-puncak fragmen senyawa 2-Norbornanon adalah: 152, 137, 119, 109, 95, 81, 69, 55, 41 dan puncak dasarnya adalah 81. Bila disesuaikan dengan data library NIST62 dan WILEY229, maka kemungkinan fragmentasinya adalah sebagai berikut:
C H3
O+
CH3
m/e = 137
- CH=CH (26)
CH3
O+
CH3
m/e = 111
- CH3-CH3 (30)
CH3 O+
b. Fragmentasi Senyawa Linalool.
CH3 C
H3 CH3
CH2 OH
Linalool
BM = 154
CH3
c. Fragmentasi Senyawa αααα-Terpineol
d. Fragmentasi Senyawa Z-sitral (Neral)
CH3 C
H3 CH3
CHO
Z-sitral (Neral)
BM = 152
CH3
e. Fragmentasi Senyawa E-Sitral (Geranial)