• Tidak ada hasil yang ditemukan

H U K U M K O N T R A K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "H U K U M K O N T R A K"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

H U K U M

K O N T R A K

U N I V E R S I T A S W I R A R A J A

P R O G R A M H U K U M B I S N I S

(2)

DASAR HUKUM SYARAT SAHNYA KONTRAK/

PERJANJIAN

Aturan pokok

Aturan pokok

Ps. 1320 BW

Ps. 1320 BW

Aturan dalam BW selain Ps. 1320 BW

Aturan dalam BW selain Ps. 1320 BW

Putusan Mahkamah Agung

Putusan Mahkamah Agung

Dwingen Rechts

Dwingen Rechts

Prinsip-Prinsip Hukum dalam Hukum

Prinsip-Prinsip Hukum dalam Hukum

Kontrak/Perjanjian

(3)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

3

ATURAN DALAM BW SELAIN PS. 1320 BW

ATURAN DALAM BW SELAIN PS. 1320 BW

Ps. 1335 BW, Ps. 1337 BW, Ps. 1339 BW,

Ps. 1347 BW

Syarat obyek tertentu, tidak mempunyai

(4)

Ps. 1339 BW

Ps. 1339 BW

kontrak tidak hanya

mengikat untuk hal-hal yang secara tegas

dinyatakan di dalamnya, tetapi juga untuk

segala sesuatu yang menurut sifat kontrak

diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan, dan

undang-undang;

Keterikatan kontraktual selain bersumber

pada apa yang telah disepakati oleh para

pihak (faktor otonom), juga harus

(5)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

5

Ps. 1347 BW

Ps. 1347 BW

Mengenai syarat-syarat yang biasa diperjanjikan

bestandig gebruikelijk beding;

Pemahaman sederhananya

automatically

included;

Contoh: sekarang jika membeli AC atau TV, sudah

pasti termasuk remote controlnya meskipun di

dalam klausula spesifikasi barangnya tidak

disebutkan “remote control”;

Membeli perangkat mobile-phone pasti termasuk

chargernya;

(6)

 Itikad Baik/Good Faith  Ps. 1338 (3) BW  kontrak harus dilaksanakan dengan itikad baik;

 Ignorania juris neminem execusat  tidak

mengetahui hukum tidak dapat digunakan sebagai alasan pembenar untuk melanggar hukum;

 Pacta Sunt Servanda  Ps. 1338 BW  semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya;

 Azas Konsensual;

 Privity of Contract  hanya para pihak dalam perjanjian/kontrak itu saja yan dapat saling menagih prestatie.

(7)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

7

Aturan hukum  Ps. 1338 BW jo. Ps. 1339 BW

Kebebasan Berkontrak bersifat tidak mutlak, ia dibatasi oleh:

 Syarat yang biasa diperjanjikan / bestandig gebruikelijk

beding;

 Kepatutan / billijkheid;

 Kebiasaan;

 Undang-Undang.

(8)

AZAS KESEIMBANGAN

 Keseimbangan-seimbang; Evenwicht-evenwichtig;

Equality-equal-equilibrium; secara matematis  sama

atau sebanding;

 Beberapa pendapat yang menjelaskan lebih lanjut

tentang Azas Keseimbangan, a.l.:

Pendapat Dr. Herlien Budiono

Pendapat Dr. Herlien Budiono 

 Azas Keseimbangan yang dipergunakan sebagai azas:Azas Keseimbangan yang dipergunakan sebagai azas:

 Etikal Etikal  pembagian beban secara seimbang berdasarkan pembagian beban secara seimbang berdasarkan

keberadaan keadaan yang menguntungkan dan

keberadaan keadaan yang menguntungkan dan

kemampuan;

kemampuan;

(9)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

9

Prof. Dr. Sutan Remy Syahdeini, Prof. Dr. Mariam Darus Badrulzaman, Dr. Sri Gambir Melati Hatta, Dr. Ahmadi Miru:

 keseimbangan hanya akan terwujud apabila para pihak

berada pada posisi yang sama kuat;

 jika kebebasan berkontrak dikedepankan pada pembuatan

kontrak dimana para pihak tidak dalam posisi sama kuat, maka yang timbul justru ketidakadilan;

 untuk itu diperlukan intervensi Pemerintah untuk

melindungi pihak dalam posisi yang lemah dengan cara meregulasi klausula mana yang harus ada dan harus dilarang dalam suatu kontrak;

 AZAS KESEIMBANGAN  keseimbangan kedudukan dan

(10)

AZAS PROPORSIONALITAS

 Proportional / proportioneel / sebanding, seimbang, Proportional / proportioneel / sebanding, seimbang,

berimbang;

berimbang;

Pendapat Dr. Yohanes Sogar Simamora, Dr. Agus Yudha

Pendapat Dr. Yohanes Sogar Simamora, Dr. Agus Yudha

Hernoko:

Hernoko:

 Hal yang menjadi perhatian utama dalam penerapan Azas Hal yang menjadi perhatian utama dalam penerapan Azas

Proposionalitas adalah keseimbangan dalam pembagian

Proposionalitas adalah keseimbangan dalam pembagian

kewajiban;

kewajiban;

 Azas Proporsionalitas dipergunakan sebagai landasan Azas Proporsionalitas dipergunakan sebagai landasan

pertukaran hak dan kewajiban yang meliputi seluruh

pertukaran hak dan kewajiban yang meliputi seluruh

proses kontrak (pra kontrak, pembuatan kontrak,

proses kontrak (pra kontrak, pembuatan kontrak,

pelaksanaan kontrak baik yang telah dilaksanakan sesuai

pelaksanaan kontrak baik yang telah dilaksanakan sesuai

kontrak atau pun yang tidak terlaksana)

(11)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

11 AZAS KEADILAN BERKONTRAK

 John Locke, Rosseau, Immanuel Kant, John Rawls;John Locke, Rosseau, Immanuel Kant, John Rawls;

 Keadilan berbasis kontrak Keadilan berbasis kontrak  tanpa adanya kontrak, orang tanpa adanya kontrak, orang

tidak akan ada yang bersedia terikat dan tergantung pada

tidak akan ada yang bersedia terikat dan tergantung pada

pernyataan pihak lain;

pernyataan pihak lain;

 Kontrak merupakan jaminan bahwa masing-masing Kontrak merupakan jaminan bahwa masing-masing

subyek hukum akan memenuhi prestatienya;

subyek hukum akan memenuhi prestatienya;

 Teori Keadilan yang memadai harus dibentuk dengan Teori Keadilan yang memadai harus dibentuk dengan

pendekatan kontrak dimana azas-azas keadilan yang

pendekatan kontrak dimana azas-azas keadilan yang

dipilih benar-benar merupakan kehendak yang disepakati

dipilih benar-benar merupakan kehendak yang disepakati

oleh para pihak secara bebas, rasional, dam sederajat.

(12)

JOHN RAWLS  JUSTICE AS FAIRNESS

 Menambahkan Azas Keadilan Berkontrak dengan prinsip

rasionalitas, kebebasan, dan kesamaan;

 Konsep Kebebasan artinya kebebasan yang disandarkan

pada berbagai kondisi, keadaan, dan kualitas kasus per kasus;

 Konsep Kesamaan artinya kesetaraan kedudukan dan hak,

BUKAN kesamaan hasil yang harus diterima oleh semua orang;

 Keadilan tidak selalu berarti semua orang harus selalu

mendapatkan dalam jumlah yang sama tanpa

(13)
(14)

Prestatie

hal-hal yang wajib dilakukan

oleh para pihak sebagaimana telah

disepakati dan dituangkan dalam kontrak;

Ps. 1381 BW

pelaksanaan prestatie

(pembayaran) menghapus eksistensi

perikatan

;

Pembayaran dalam Hukum Kontrak:

pemenuhan prestatie yang diwajibkan

dalam hubungan kontraktual;

tidak sama dengan pengertian umum

(15)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

15 Wujud prestatie  Ps. 1234 BW Ps. 1234 BW

 Memberikan sesuatuMemberikan sesuatu  Berbuat sesuatuBerbuat sesuatu

 Tidak berbuat sesuatuTidak berbuat sesuatu

 Pemenuhan prestatie sebagai perwujudan Pemenuhan prestatie sebagai perwujudan

pelaksanaan kewajiban kontraktual ditentukan

pelaksanaan kewajiban kontraktual ditentukan

oleh faktor:

oleh faktor:

 otonom (otonomi para pihak) kecuali terdapat otonom (otonomi para pihak) kecuali terdapat

dwingen recht; dan

dwingen recht; dan

 Heteronom, yaitu: (i) sHeteronom, yaitu: (i) syarat yang biasa

diperjanjikan / bestandig gebruikelijk beding; (ii)

(16)

KEGAGALAM PEMENUHAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL

WANPRESTATIE

(17)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

17

WANPRESTATIE

 Tidak dilaksanakannya prestatie sehingga menimbulkan Tidak dilaksanakannya prestatie sehingga menimbulkan

kerugian;

kerugian;

 Wanprestatie Wanprestatie  (i) tidak memenuhi prestatie, (ii) (i) tidak memenuhi prestatie, (ii)

terlambat berprestatie, (iii) berprestatie tetapi tidak

terlambat berprestatie, (iii) berprestatie tetapi tidak

sebagaimana yang diperjanjikan;

sebagaimana yang diperjanjikan;

 Dihitung baru terjadi jika telah ada pernyataan lalai (in Dihitung baru terjadi jika telah ada pernyataan lalai (in

mora stelling, ingebreke stelling) dari pihak yang

mora stelling, ingebreke stelling) dari pihak yang

dirugikan kepada pihak yang menimbulkan kerugian;

dirugikan kepada pihak yang menimbulkan kerugian;

 Pernyataan lalai ditujukan untuk memberikan Pernyataan lalai ditujukan untuk memberikan

kesempatan (tenggang waktu) yang wajar untuk

kesempatan (tenggang waktu) yang wajar untuk

memenuhi prestatienya dan menentukan saat

memenuhi prestatienya dan menentukan saat

wanprestatie terjadi guna perhitungan kerugian.

(18)

Pernyataan lalai tidak diperlukan manakala:

Pernyataan lalai tidak diperlukan manakala:

Prestatie harus telah dilaksanakan dalam jangka

Prestatie harus telah dilaksanakan dalam jangka

waktu tertentu yang bersifat rigid dan fatal;

waktu tertentu yang bersifat rigid dan fatal;

Debitur menolak melakukan pemenuhan

Debitur menolak melakukan pemenuhan

prestatie;

prestatie;

Debitur mengakui kelalaiannya;

Debitur mengakui kelalaiannya;

Pemenuhan prestatie tidak dimungkinkan lagi;

Pemenuhan prestatie tidak dimungkinkan lagi;

(19)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

19

Pihak yang dirugikan dalam hal terjadi

Pihak yang dirugikan dalam hal terjadi

wanprestatie dapat menuntut:

wanprestatie dapat menuntut:

Pemenuhan (apabila telah tiba jatuh temponya);

Pemenuhan (apabila telah tiba jatuh temponya);

Ganti Rugi (Ps. 1243 BW

Ganti Rugi (Ps. 1243 BW

Ganti Rugi meliputi (i)

Ganti Rugi meliputi (i)

kerugian yang nyata diderita yaitu biaya dan rugi

kerugian yang nyata diderita yaitu biaya dan rugi

serta (ii) keuntungan yang seharusnya diperoleh

serta (ii) keuntungan yang seharusnya diperoleh

salah satunya yaitu bunga;

salah satunya yaitu bunga;

Pembubaran, pemutusan, atau pembatalan

Pembubaran, pemutusan, atau pembatalan

kontrak;

kontrak;

Pemenuhan + ganti rugi pelengkap;

Pemenuhan + ganti rugi pelengkap;

(20)

FORCE MAJEUR / OVERMACHT / DAYA PAKSA

Hukum memberikan kesempatan dan

Hukum memberikan kesempatan dan

penghargaan kepada pihak yang tidak dapat

penghargaan kepada pihak yang tidak dapat

melaksanakan isi perjanjian sekaligus

melaksanakan isi perjanjian sekaligus

mempertahankan hak-hak kontraktualnya dengan

mempertahankan hak-hak kontraktualnya dengan

mengajukan eksepsi/tangkisan berdasarkan:

mengajukan eksepsi/tangkisan berdasarkan:

Doktrin pelepasan hak [rechsverwerking];

Doktrin pelepasan hak [rechsverwerking];

Doktrin exceptio non adimpleti contractus;

Doktrin exceptio non adimpleti contractus;

(21)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

21

Definisi overmacht (berlaku kumulatif):

Terjadinya peristiwa tidak terduga yang terjadi di

luar kesalahan debitur;

Peristiwa terjadi setelah kontrak ditutup;

Terjadinya peristiwa itu menghalangi debitur

untuk memenuhi prestatienya;

(22)

Syarat Overmacht:

Pemenuhan prestatie terhalang dan

tercegah;

Terhalangnya pemenuhan prestatie di luar

kesalahan debitur;

Peristiwa yang menyebabkan terhalangnya

(23)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

23

Akibat hukum Overmacht:

 Kreditur tidak dapat menuntut prestatie;

 Debitur tidak dapat dinyatakan lalai;

 Debitur tidak wajib membayar ganti rugi;

 Resiko tidak beralih ke debitur;

 Kreditur tidak dapat menuntut pembatalan perjanjian;

(24)

H A R D S H I P

Belum ada pengaturannya dalam BW;

Definisi menurut UPICC:

Peristiwa terjadi atau diketahui oleh pihak yang

dirugikan setelah kontrak ditutup;

Peristiwa tidak dapat diperkirakan secara wajar;

Peristiwa terjadi di luar kendali pihak yang

dirugikan;

(25)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

25

3 elemen yang menentukan ada atau

3 elemen yang menentukan ada atau

tidak adanya hardship:

tidak adanya hardship:

Perubahan keseimbangan kontrak secara

Perubahan keseimbangan kontrak secara

fundamental;

fundamental;

Meningkatnya biaya pelaksanaan kontrak;

Meningkatnya biaya pelaksanaan kontrak;

Menurunnya nilai pelaksanaan kontrak

Menurunnya nilai pelaksanaan kontrak

yang diterima salah satu pihak.

(26)

Alternatif penyelesaiannya:

Renegosiasi kontrak secara jujur dan beritikad

baik, bukan sebagai strategi mengulur-ulur

waktu;

Renegosiasi tidak menghentikan pelaksanaan

kontrak;

Apabila renegosiasi gagal, kasus dapat diajukan

ke Pengadilan;

Apabila terdapat hardship maka Pengadilan dapat

memutuskan untuk mengakhiri kontrak atau

(27)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

27

Persamaan Overmacht dengan Hardship

Terdapat peristiwa yang menghalangi

Terdapat peristiwa yang menghalangi

pelaksanaan pemenuhan prestatie oleh

pelaksanaan pemenuhan prestatie oleh

salah satu pihak;

salah satu pihak;

Peristiwa tidak dapat diduga pada saat

Peristiwa tidak dapat diduga pada saat

penutupan kontrak;

penutupan kontrak;

Bukan disebabkan oleh kesalahan salah

Bukan disebabkan oleh kesalahan salah

satu pihak.

(28)

Perbedaan Overmacht dengan Hardship

Jika Overmacht terbukti, maka:

Jika Overmacht terbukti, maka:

Pada saat itu juga kontrak berakhir (kecuali

Pada saat itu juga kontrak berakhir (kecuali

untuk overmacht sebagian, ada kewajiban

untuk overmacht sebagian, ada kewajiban

untuk melanjutkan sebagian yang tersisa);

untuk melanjutkan sebagian yang tersisa);

Debitur tidak lagi bertanggung gugat atas

Debitur tidak lagi bertanggung gugat atas

resiko yang timbul;

(29)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

29

Hardship adalah peristiwa yang menghalangi

Hardship adalah peristiwa yang menghalangi

terlaksananya prestatie sehingga merubah

terlaksananya prestatie sehingga merubah

keseimbangan kontrak secara fundamental

keseimbangan kontrak secara fundamental

sehingga menimbulkan kerugian tidak wajar bagi

sehingga menimbulkan kerugian tidak wajar bagi

pihak lain;

pihak lain;

Jika terbukti Hardship, maka kontrak tidak

Jika terbukti Hardship, maka kontrak tidak

berakhir, tetapi direnegosiasikan;

berakhir, tetapi direnegosiasikan;

Renegosiasi gagal, kasus diajukan ke pangadilan;

Renegosiasi gagal, kasus diajukan ke pangadilan;

Hakim dapat memutuskan kontrak atau merevisi

Hakim dapat memutuskan kontrak atau merevisi

kontrak untuk mengembalikan keseimbangan

kontrak untuk mengembalikan keseimbangan

secara proporsional.

(30)

AKIBAT HUKUM KEGAGALAN

PEMENUHAN KEWAJIBAN

(31)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

31

PEMBATALAN KONTRAK

Hubungan kontraktual dianggap tidak

pernah ada;

Disebabkan karena tidak dipenuhinya

syarat-syarat sahnya kontrak; peristiwa

terjadi pada fase pembentukan kontrak;

Pembatalan menghapus eksistensi kontrak

(32)

 Akibat hukum pembatalan kontrak  pengembalian pada

posisi semula, sebagaimana halnya sebelum kontrak ditutup;

 Jika pengembalian obyek transaksi tidak dimungkinkan,

dapat diganti dengan obyek yang sejenis atau yang senilai;

 Jika setelah pembatalan, salah satu pihak tidak

melaksanakan kewajiban untuk mengembalikan obyek transaksi yang telah diperolehnya, maka dapat diajukan:

 gugatan revindikasi (Ps. 574 BW) untuk pengembalian

barang miliknya; atau

 gugatan perorangan atas dasar pembayaran yang tidak

(33)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

33

PEMUTUSAN KONTRAK

 Pemutusan kontrak mengakui keabsahan dan eksistensi

kontrak serta mengakui mengikatnya kewajiban-kewajiban para pihak, namun dalam perjalanan

pelaksanaan kontrak timbul masalah sehingga kontrak diputus;

 Pemutusan kontrak merupakan akibat hukum lanjutan

dari peeristiwa-peristiwa yang terjadi dalam pelaksanaan pemenuhan kewajiban kontraktual;

 Gugatan pemutusan kontrak harus didasarkan pada

(34)

JANI PURNAWANTY JASFIN, S.H., S.S.,

LL.M.

 Lecturer for “Sarjana Hukum” Degree and “Magister Hukum”

Degree Program at Faculty of Law Airlangga University, Narotama University, Putra Bangsa University, STIH IBLAM, International European University; Legal, Licensing, and Drafting Expert for UPT Sentra HKI Airlangga University;

 Core Competence: International Business Transaction, International

Contract Drafting , Internet-Commerce Law, and International Treaty Law

 Educational Background:

 Sarjana Hukum [Hukum Internasional], Universitas Airlangga,

Surabaya, 1988-1993.

 Sarjana Sastra [Sastra Inggris], STIBA Satya Widya, Surabaya,

1990-1997.

 Master of Law [LL.M.] [International LL.M. Program], James E.

(35)

Hak Cipta © 2009 Yahoo! abshorilfithry @rocketmail.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

35

OVERSEA TRAININGS

 ASEAN Law Students Conference, Singapore, 1992.

 Summer Short Course “Introduction to USA Law”, UC Davis

& Berkeley, CA, USA, 1994.

 Workshop on “IPR for Asia Region”, Kuala Lumpur, Malaysia,

1995.

 Research on “International Financial System”, Harvard Law

School, Cambridge, MA, USA, 1996.

 International Law Seminar, the UNs Office, Geneva,

Switzerland, 1997.

 Seminar on E-Commerce, American Bar Association,

Washington DC & New York, USA, 1999.

 Seminar on International Law, ASIL, Washington DC, USA,

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Analisa pemberian informasi komunikasi terapeutik terhadap kecemasan Analisa pemberian informasi komunikasi terapeutik dengan menggunakan pendidikan kesehatan terhadap

Piezoelektrik pada penelitian ini memparalelkan 30 buah piezoelektrik diatas sebuah papan alas , setelah itu dilakukan perakitan lapisan sentuhan piezoelektrik yang tebuat

Menurut Harahap dalam (Suteja, 2018), analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya

Materi acara Lentera Hati pada episode bulan agustus 2007 sebanyak 4 kali siaran dianggap menarik menurut penulis karena sebagian besar obyek pembahasannya

Ostreopsis ovata merupakan Dinoflagellata epibentik yang dapat berasosiasi dengan berbagai substrat biotik dan abiotik seperti makroalga, lamun, invertebrata bentik,

56 Pembelajaran praktikum di laboratorium pada kelompok perlakuan dimana mereka melihat demonstrasi dilanjutkan dengan melihat video penanganan distosia bahu tampak lebih

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada KSP Utama Karya di Jepara, sehingga semakin tinggi