1.1. LATAR BELAKANG
Kawasan Suranadi, terletak di Kabupaten Lombok Barat, dengan letak geografis antara 115,46°i - 11.28°i Bujur Timur dan 8.120°i - 8.550°i Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Lombok Barat 1,672,15 Km2 atau 167,215 Ha, terbagi atas 15 Kecamatan.
Salah satu potensi kabupaten Lombok Barat adalah Taman Suranadi, yang merupakan kawasan hutan wisata dengan letak 13 Km sebelah
timur kota Mataram, dengan suhu udara sejuk. (* website pemda
Prov.Nusa Tenggara Barat th.2007)
Pada hakekatnya suatu kota merupakan pusat kosentrasi penduduk yang cukup besar dengan segala aktifitasnya. Kota selain tempat pemusatan permukiman penduduk, kegiatan sosial ekonomi, kebudayaan dan administrasi, juga sebagai pusat industri, jasa perdagangan dan pemerintahan.
Seiring perjalanan masa, paradigma pembangunan saat ini dan untuk yang akan datang mulai berubah, proses demokratisasi dalam pembangunan diharapkan dapat berjalan dengan baik dengan senantiasa mengikutsertakan partisipasi masyarakat di dalamnya. Hal inilah salah satu yang melatarbelakangi tujuan program Penataan dan Revitalisasi
Kawasan sebagai upaya untuk memulihkan dan menghidupkan kembali fungsi-fungsi kawasan perkotaan yang pernah ada di masa lalu agar dapat berfungsi kembali secara maksimal di masa kini maupun di masa depan. Fungsi di sini diartikan ketika program ini dapat menghadirkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan sosial, budaya hingga ekonomi.
Revitalisasi kawasan adalah upaya untuk menghidupkan kembali kawasan mati, yang pada masa silam pernah hidup, atau mengendalikan dan mengembangkan kawasan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kota sehingga diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan kota dan peningkatan ekonomi lokal kawasan yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup dari penghuninya.Tiap kota memiliki kawasan yang bernilai historis sebagai salah satu cikal bakal dari pusat kegiatan masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu dan gencarnya pembangunan program dan rencana yang telah disusun seolah terabaikan. Hingga kini kesadaran dan persepsi masyarakat dalam mendukung upaya tersebut belum optimal. Kalau dicermati lebih jauh, kawasan Suranadi memiliki banyak potensi yang sangat bermanfaat bagi seluruh warga masyarakat
yang perlu dikembangkan agar dapat meningkatkan ekonomi lokal kawasan.
Hal ini tentunya dapat diintegrasikan dengan prioritas program di sektor transportasi, kebersihan dan pertamanan, kependudukan serta penataan bangunan dan lingkungan guna mendukung sektor perdagangan di Kawasan Suranadi Menanggapi hal ini perlu adanya upaya Penataan
dan Revitalisasi Kawasan yang berupa Perencanaan Teknis
Perencanaan Kawasan Suranadi. Penanggung jawab kegiatan ini adalah Direktorat Jenderal Cipta Karya.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Penyusunan Perencanaan Teknis Penataan dan Revitalisasi Kawasan Suranadi, Kab. Lombok Barat dimaksudkan sebagai upaya untuk menemukan konsep revitalisasi dari potensi-potensi yang dimiliki kawasan perencanaan baik dari segi sosio-kultural, sosio-ekonomi, segi fisik dan lingkungan untuk melindungi dan melestarikan kawasan tersebut.
Upaya tersebut diharapkan dapat menghasilkan konsep perencanaan revitalisasi kawasan yang dapat digunakan sebagai panduan dan acuan bagi aparat, masyarakat dan swasta dalam menyusun program, merencanakan dan mengembangkan, merawat serta membangun suatu kawasan revitalisasi tersebut, sehingga kawasan Suranadi, Kab. Lombok Barat akan lebih terintegrasi dengan sistem kota. Terberdayakan pertumbuhan ruang ekonominya yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan aktifitas dan kenyamanan lingkungan kota yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas hidup penghuni bahkan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi lokalnya.
1.3. SASARAN
a. Kajian dan Masterplan
Tercapainya susunan kajian pengembangan, penataan dan revitalisasi kawasan yang terencana secara kelayakan teknis dengan penciptaan masterplan yang akan dijadikan panduan pembangunan oleh pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dalam usaha merevitalisasikan kawasan selama (lima) 5 tahun kedepan.
b. Fisik
Sasaran pengembangan fisik adalah Penataan dan Revitalisasi Kawasan Suranadi , Kab. Lombok Barat. Perencanaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan, agar menitikberatkan pada peningkatan fungsi dan kualitas kawasan, pemenuhan fasilitas publik dan ruang kota dengan titik berat penanganan yang dapat meningkatkan kualitas visual, kualitas ekologis dan kualitas ekonomi.
c. Institusi/kelembagaan
Dalam proses penataan dan revitalisasi kawasan perlu usaha-usaha
untuk melibatkan semua stakeholder yaitu melakukan penguatan dan
pembinaan kelompok-kelompok masyarakat yang akan terlibat dalam proses penataan dan revitalisasi kawasan.
1.4. RUANG LINGKUP
1. Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah perencanaan di Kawasan Suranadi, Kab. Lombok Barat, yang secara detail akan ditetapkan kemudian.
2. Lingkup Kegiatan
Penyusunan Rencana Penataan dan Revitalisasi Kawasan Suranadi, Kab. Lombok Barat, yang terdiri dari:
1) Persiapan, meliputi:
Membuat program kerja (pola pikir dan jadwal) kegiatan
Menentukan sasaran
Mempersiapkan peta Dasar kawasan
Menetapkan metode survey
Menggali sumber data yang terkait
Melakukan studi literatur
Menyusun format pendataan/desain survey
Menyusun questioner
Menyiapkan peralatan survey
2) Pengumpulan Data
a). Data Primer
Melakukan survey, mengumpulkan data lapangan dan pengukuran lapangan terkait dengan tata guna lahan, struktur jaringan jalan, sarana dan prasarana serta pendataan bangunan bernilai budaya atau sejarah tinggi. Pengamatan berkala dan wawancara langsung juga sebagai re-konfirmasi. Pelibatan masyarakat diperlukan untuk menjaring aspirasi terhadap penanganan kawasan kedepan.
b). Data Sekunder
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota.
c) Studi literatur.
RUTR Nasional (PP No 26 Tahun 2008)
RUTR Provinsi
RUTRK dan Renstra Kota
PBS/Hasil Identifikasi Kawasan yang ada dan NSPM
RTBL
Perda atau Raperda.
A. Kompilasi dan Pemrosesan Data.
Mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data primer dan sekunder secara sistematik sesuai kebutuhan analisis dan perumusan rencana dan penetapan kawasan potensi dan prioritas.
B. Analisis.
Melakukan analisis data kuantitatif dan kualitatif sehingga dapat merumuskan masalah yang akan menjadi dasar penyusunan konsep perencanaan Revitalisasi Kawasan.
C. Perumusan Potensi dan Masalah.
Berdasarkan analisis hasil pengamatan dilapangan perlu dirumuskan potensi dan masalah dari aspek-aspek Penataan dan Revitalisasi kawasan yang pemecahannya dapat didekati dengan penyusunan konsep Perencanaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan antara lain :
a) Rumusan Potensi dan Masalah yang mencakup aspek yang mempengaruhi vitalitas (vitalitas ekonomi & non ekonomi)
b) Rumusan sistem dan integrasi makro perkotaan yang berpengaruh terhadap variabel-variabel potensial dan menjadi prioritas dalam menumbuhkan vitalitas kawasan. c) Merumuskan kebutuhan Perencanaan Penataan Revitalisasi
Kawasan berdasarkan :
• Kebutuhan stake holder (community need)
• Kebutuhan pokok yang harus dipenuhi (basic need)
D. Skenario Penataan dan Revitalisasi Penataan Revitalisasi Kawasan
1. Skenario Rincian Revitalisasi Kawasan (Indikasi Rencana Revitalisasi Kawasan)
2. Skenario Rencana Konservasi Kawasan/Indikasi rencana Konservasi (apabila ada)
3. Skenario Penataan Kawasan/Indikasi Penataan Kawasan 4. Skenario Penanganan/Indikasi Penanganan
E. Penyusunan Masterplan Kawasan
1. Rencana Umum (Desain Plan)
Penataan dan Revitalisasi Kawasan dengan instrumen-instrumen revitalisasi serta mempertimbangkan faktor-faktor perancangan yang mampu menghidupkan kembali Kawasan Wisata Suranadi Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat sebagai suatu kawasan yang menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi lokal.
2. Rencana Detail ( Detail Guidelines )
dilengkapi panduan spesifikasi bahan, ukuran/dimensi setiap tahapan pembangunan/pertahun.
F. Penyusunan Program Pembangunan dan Program Investasi
1. Program Pembangunan ( Facility Program )
• Bangunan dan Ruang Kawasan
• Lingkungan
• Prasarana sarana dan Utilitas Kawasan
2. Program Investasi (Program, Tahapan,
Uraian, kegiatan, volume, harga dan pelaku pembangunan)
G. Penyusunan Arahan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan
Berupa arahan rumusan substansi teknis yang mencerminkan sistem dan metoda penanganan mulai dari sosialisasi desain, pelaksanaan sampai dengan operasionalnya.
H. Penyusunan Skenario Kelembagaan
Berupa arahan bentuk kelembagaan yang memuat :
• Konsep kelembagaan
• Indikasi
• Perumusan Masalah.
• Skenario Manajemen Revitalisasi Kawasan
J. Pemberdayaan dan Pendampingan Masyarakat
Memfasilitasi keterlibatan masyarakat untuk dapat mengambil peran aktif dalam mengantisipasi Rencana Penataan dan Revitalisasi Kawasan Suranadi, Kab. Lombok Barat, sehingga masyarakatnya dapat memperoleh dampak positif dari pembangunannya. Memastikan agar penduduk mendapat informasi yang benar mengenai program revitalisasi Kawasan Suranadi, Kab. Lombok Barat.
1.5. REGULASI DAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PENATAAN DAN REVITALISASI KAWASAN
Untuk menguatkan landasan pekerjaan yang berkategori teknis operasional terhadap pengaturan dan pengelolaan ruang, kegiatan perencanaan perlu didukung oleh aspek regulasi dan kebijakan. Beberapa isu regulasi dan kebijakan yang erat kaitannya dengan Teknis Perencanaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Suranadi, Kab. Lombok Barat Prov. Nusa Tenggara Barat yang perlu diakomodir yaitu :
1. Kebijakan Nasional/Regional yang berkait
dengan masalah Konservasi dan Revitalisasi diantaranya:
Monumental Ordonite Stbl 238/1931, tentang Konsep Pelestarian
atau Pengawetan Monumen Bersejarah.
Undang Undang Nomor 5 Tahun 1992, tentang Benda Cagar
Budaya.
Peraturan Pernerintah Nomor 10 Tahun 1993, tentang
Pelaksanaan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1992.
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kota setempat,
terutama yang berkaitan dengan penanganan konservasi dan
Built-Haritage.
2. Kebijakan Nasional/Regional/Kota yang
Undang Undang Nomor 50 Tahun 1960, tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraia.
Undang Undang Nomor 4 Tahun 1981, tentang Lingkungan
Hidup.
Undang Undang Nomor 9 Tahun 1990, tentang Kepariwisataan.
Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang.
Undang Undang Nomor 4 Tahun 1992, tentang Perumahan dan
Permukiman.
Undang Undang Nomor 23 Tahun 1997, tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985, tentang Jalan.
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1993, tentang Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan.
Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993, tentang Pengadaan
Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 640/KPTS/1986,
tentang Perencanaan Tata Ruang.
Keputusan Menteri Dalarn Negeri Nomor 2 Tahun 1987, tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kota.
Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988, tentang
Penataan Ruang Terbuka Hiaju di Wilayah Perkotaan.
Peraturan Daerah Tentang Rencana Kota dan Tentang Rencana
Tata Ruang Kota yang mencakupi Kawasan Studi
Peraturan Daerah tentang Pola Dasar Pembangunan di daerah
studi
1.6. KELUARAN STUDI
Keluaran yang diharapkan dalam pekerjaan bantuan Teknis Perencanaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Suranadi, Kabupaten Lombok Barat berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang
diberikan oleh pihak proyek melalui pimpinan bagian proyek Pembinaan Teknis Penataan dan Revitalisasi Kawasan.
1. Skenario penataan dan revitalisasi kawasan yang memuat:
a. Identifikasi Kawasan Penataan dan Revitalisasi Suranadi.
b. Tinjauan terhadap kebijakan pengembangan Suranadi.
c. Skenario pengembangan Penataan dan Revitalisasi di Suranadi.
d. Perancangan master plan penataan dan revitalisasi kawasan
pada kawasan revitalisasi yang batas-batasnya akan ditentukan dalam kesepakatan dengan pihak Pemerintah Daerah.
e. Skenario kelembagaan pengelolaan kawasan revitalisasi.
2. Rencana Induk (Master Plan) penataan revitalisasi kawasan
Suranadi akan memuat :
Rencana Induk Kawasan yang menggambarkan lingkup kerja dan
hubungan antar sub kawasan yang memenuhi kaidah teknis urban
design dan disepakati antara pernerintah pusat dan pernerintah kabupaten.
Dalam penyajian rencana induk ini memuat :
a. Rencana Rancangan (Design Plan) terdiri dari
Rencana Tapak (skala 1 -. 1000).
Rencana dan Sistem Pergerakan (skala 1 : 1000).
Rencana Tata Hijau (skala 1 : 1000).
Rencana Prasarana dan Sarana Lingkungan (skala 1 1000)
Rencana Sirkulasi dan Aksesibilitas Kawasan (skala 1
1000).
Rencana Wujud Elemen Kawasan, Tata Bangunan.
Materi dasar yang tergambar merupakan penjelasan mengenai arahan bentuk, dimensi, gubahan massa, perletakan, bentuk bangunan umum dan hunian, komponen perlengkapan kawasan seperti : perlengkapan ruang publik, rambu, pedestrian, pagar dan lain - lain. Atau sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kawasan.
c. Program Prasarana dan Sarana Kawasan
Program Prasarana dan Sarana Penataaan dan Revitalisasi Kawasan yang mempertimbangkan faktor kelayakan baik dari segi ekonomi, sosial dan budaya. Program ini akan mempertimbangkan konsep keragaman kawasan seperti ; keseimbangan pengembangan fungsi wisata dan budaya, perumahan, niaga/usaha serta upaya pelestarian lingkungan fisik alamiah maupun aspek fsik , sehingga dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat khususnya.
d. Program investasi
Program investasi bersifat jangka menengah minimal untuk kurun waktu lima tahun yang mengindikasikan investasi untuk jenis kegiatan dan program prasarana dan sarana kawasan yang meliputi : program kuantitas dan kualitas pekerjaan, dan besaran rencana pembiayaan. Program investasi yang disusun akan dikonsultasikan dengan pernerintah kabupaten setempat terutama menyangkut penyertaan kegiatan dan pembiayaan antara Pernerintah Pusat dan Daerah serta dunia usaha (Swasta) dan masyarakat.
e. Arahan Pengendalian Pelaksanaan
Rumusan substansi teknis yang mencerminkan sistem dan metode penanganan mulai dari kegiatan Sosialisasi, desain, pelaksanaan sampai operasionalnya.
Usulan Paket Kegiatan Fisik percontohan (minimal 2 paket) yang terdiri dari Pra DED dan perkiraan anggarannya.
Lebih jelasnya tentang kerangka pernikiran penanganan pekerjaan Perencanaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Suranadi dapat dilihat pada Diagram 1.2.
Selama melaksanakan tugas Konsultan secara konsisten mengkoordinasikan penyelenggaraan konsultasi dan pembahasan pada setiap tahap kegiatan dengan melibatkan unsur-unsur dari Pemerintah Kota, Kawasan Suranadi, Kab. Lombok Barat, dan instansi terkait lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Pusat, Pemberi Tugas bersama dengan Tim yang dibentuk oleh Pemimpin Kegiatan Penataan dan Revitalisasi Kawasan yang dibuktikan dengan hasil pertemuan dalam bentuk Notulen.
Pada setiap tahapan kegiatan tersebut konsultan akan melakukan pelaporan dan pembahasan bersama dengan Kegiatan Penataan dan Revitalisasi Kawasan dan Tim. Adapun tahapan penyusunan laporan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Laporan Pendahuluan (Inception Report).
b. Laporan Antara (Interim Report).
c. Laporan Draft Final (Draft Final Report).
d. Laporan Akhir (Final Report).
Laporan akhir ini akan dilengkapi dengan Laporan Exekutif dan Foto Dokumentasi
Uraian dari masing - masing laporan tersebut di atas akan disajikan dalam bab berikutnya.
Dalam Draft Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Situ Panjalu, sistematika laporan dibagi menjadi 8 (delapan) bab sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Bantuan Teknik Perencanaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan, ruang lingkup wilayah dan lingkup materi.
BAB II Kebijaksanaan Penataan Ruang Kawasan
Menjelaskan tentang kebijaksanaan penataan ruang nasional, Kabupaten Lombok Barat dan kebijaksanaan penataan ruang pusat kota Kecamatan Narmada yang merupakan kebijakan makro kawasan Suranadi .
BAB III Gambaran Lokasi Penataan dan Revitalisasi
Berisi mengenai identifikasi kondisi eksisting kawasan Suranadi, yang akan menjadi titik tolak perencanaan penataan dan revitalisasi kawasan selanjutnya.
BAB IV Analisis Kawasan Perencanaan
Menguraikan tentang kajian kawasan terpilih, kajian kawasan perencanaan dan kajian peraturan dan konsep pengembangan.
BAB V Strategi dan Skenario Revitalisasi Kawasan Perencanaan
Menguraikan tentang skenario pengembangkan yang berkait dengan aspek-aspek revitalisasi kawasan terpilih berdasarkan urutan lingkup dan tahap pelaksanaannya.
BAB VI Rencana Revitalisasi Kawasan Perencanaan Prioritas
Memuat konsep umum revitalisasi kawasan terpilih berdasarkan urutan lingkup dan tahap pelaksanaannya.
BAB VII Pelaksanaan dan Program Investasi
Berisi indikasi Program Perencanaan Kawasan dilengkapi dengan prioritas jangka waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya dan investasi yang terlibat.
BAB VIII Pengendalian Pelaksanaan
ACUAN KERJA INPUT DATA PROSES ANALISIS ALTERNATIF KONSEP OUT PUT
●
I - 9Latar Belakang
-Kawasan Suranadi yang memiliki nilai historis budaya terletak di Kab. Lombok Barat. NTB
-Fungsi Ruang Pada Kawasan kurang terawat
Maksud
Sebagai Panduan dan acuan bagi pemerintah, masyarakat dan swasta dalam menyusun program.
Merencana dan mengembangkan, merawat serta membangun suatu kawasan budaya atau lingkungan binaan dalam rangka konservasi dan revitalisasi
Tujuan
- Melengkapi dalam pengaturan dan pengendalian pertumbuhan kawasan, senagai tindak lanjut dan pengaturan ruang kota.
- Meningkatkan nilai dan manfaat yang dimiliki oleh kawasan kota
Sasaran
- Pelestarian atau perlindungan bangunan dan lingkungan
- Menemukan kembali potensi yang dimiliki, sehingga mampu meningkatkan nilai jual bagi aspek fisik, sosial kultur & sosial ekonomi dalam identitas
Perencanaan Penataan Revitalisasi Kawasan Wisata
Rencana Umum meliputi :
- Rencana Tapak
- Renc. Aksesbilitas & Sirkulasi
- Rencana Prasarana dan Sarana
- Rencana Sistem Ruang Terbuka
- Rencana Wujud Bangunan
- Rencana Ketinggian Bangunan
- Rencana Tata Hijau
- Tata Informasi & Street Furniture
Rencana Detail Sub Kawasan Perencanaan :
- Rencana Pedestrian
- Renc. Aksesbilitas & Sirkulasi
- Fasade bangunan
- Tata Hijau
- Tata informasi & Street Furniture
- Rencana PSDU-PU
- Review Rencana & Kebijakan yang ada.
- Observasi Lapangan
- Inventarisasi Potensi & Masalah
* Pedoman Teknik Revitalisasi dan Konservasi Kawasan Warisan Budaya ( Urban Haritage )