Asal Usul Sosiologi
Definisi Sosiologi
Perkembaingain Sosiologi
Ruaing Liingkup Sosiologi
Asal Usul Sosiologi
Berasal dari bahasa latin
Socius = kawan / teman
Logos = ilmu pengetahuan / pikiran
Dari bukti peninggalan bersejarah, manusia prasejarah hidup secara berkelompok. Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon (makhluk sosial). Sejak dilahirkan manusia mengalami ketergantungan kepada manusia lain. Dalam ketergantungannya dia mengalami proses bersosialisasi. Manusia dalam kelompoknya mengembangkan cara hidup tertentu untuk mempertahankan hidupnya.
Asal Usul Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan,
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857).
Sosiologi merupakan salah satu rumpun dalam ilmu sosial. Sosiologi
lahir dari kekuatiran seorang ahli flsafat Perancis yang bernama Auguste Comte terhadap maraknya anarki (tidak dipatuhinya aturan) dalam masyarakat Perancis setelah pecahnya Revolusi Perancis. Walaupun banyak defnisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Auguste Comte membagi Sosiologi menjadi dua bagian besar:
Asal Usul Sosiologi
Masyarakat adalah sekelompok individu yang
mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.
Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan
kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa,
Asal Usul Sosiologi
1842: Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial
dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis,
bernama August Comte tahun 1842 dan
kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi.
Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa
pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya
secara
khusus
mempelajari
kondisi
dan
perubahan sosial.
Para ilmuwan berupaya membangun suatu teori
Perubahan yang terjadi
pada abad pencerahan
Berkembangnya ilmu pengetahuan pada abad pencerahan (sekitar
abad ke-17 M), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak pada abad ini. Para ahli pada zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia.
Perubahan-perubahan besar pada abad pencerahan, terus
Gejolak Abad Revolusi
Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar
mencengangkan. Struktur masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangsawan dan kaum Rohaniwan yang semula bergemilang harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh, kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah.
Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan
Gejolak Abad Revolusi
Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi
menguatkan pandangan betapa perlunya penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :
Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus
diterima begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya.
Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat
bantu untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.
Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali,
Ruang Lingkup Sosiologi
Pergaulan hidup manusia disebut juga masyarakat, maka sosiologi
diartikan juga sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat manusia dan tingkah laku manusia di beberapa kelompok yang membentuk masyarakat (Kornblum, 1988)
Sifat Hakikat Sosiologi
• Tujuannya untuk mendapatkan pengetahuan yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat.
• Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip-prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat manusia.
Obyek Sosiologi
Ruang Lingkup Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam
pada bidangnya dengan cara bervariasi.
Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan
remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah.
Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial
Ruang Lingkup Sosiologi
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar
penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia.
Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan
latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara pada masa yang akan datang.
Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia,
sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut.
Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan
Sosiologi dapat dirumuskain sebagai:
1. Ilmu yang mempelajari struktur sosial.
2. Ilmu yang mempelajari proses sosial (pengaruh timbal balik antara
pelbagai kehidupan bersama)
3. Ilmu yang mempelajari perubahain-perubahain sosial.
• Struktur Sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
• Proses Sosial adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama seperti antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan politik, atau segi politik dengan segi ekonomi.
Defnisi Sosiologi
Meinurut Pitirim Sorokiin
1. Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, contoh hukum dengan ekonomi.
2. Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, contoh geografs (gejala sosial) dengan biologis (gejala non-sosial)
Meinurut Roucek & Warein
Ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok
Meinurut Emile Durkheim
Sosiologi ialah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah cara-cara bertindak & berperasaan, contohnya: kebiasaan, norma-norma, hukum.
Meinurut Selo Soemardjain & Soelaemain Soemardi
Ilmu yang mempelajari struktur sosial & proses-proses sosial
Meinurut Soerjoino Soekainto
Defnisi Sosiologi
Secara etimologi (asal usul kata) “SOSIO” berkaitan
dengan masyarakat. Sosiologi adalah ilmu tentang sifat, perilaku dan perkembangan masyarakat
Bahasan sosiologi ada dua, yaitu secara makro yang
berkaitan dengan sistem sosial secara total yang mencakup semua aspek yang ada di masyarakat
Mikro yaitu aspek-aspek kemasyarakatannya yaitu
Kebijakan Sosial
Setiap keputusan kebijakain sosial adalah suatu
ramalan. Artinya kebijakan diambil dengan suatu harapan menghasilkan pengaruh yang diinginkan. Namun sering terjadi bahwa kebijakan yang diambil tidak memenuhi harapan tersebut. Salah satu faktornya adalah ketidak akuratan kesimpulan dan dugaan terhadap permasalahannya.
Contoh:
Apakah kebijakan pemberian santunan kepada anak-anak
miskin akan memperbaiki taraf kehidupan dan pendidikan mereka?
Apakah publikasi nama-nama pelaku kenakalan remaja
Pengertian Kebijakan Sosial dan
Analisis Kebijakan Sosial
Keberhasilan pembangunan kesejahteraan sosial selain
ditentukan oleh kualitas pelayanan langsung yang bersifat mikro juga dipengaruhi oleh sistem dan arah kebijakan sosial yang bersifat makro.
Kebijakan sosial tersebut sangat menentukan tipe, jenis,
sistem dan pendekatan pemberian pelayanan sosial kepada kelompok sasaran.
Pengetahuan mengenai analisis kebijakan sosial sangat
Kebijakan
sosial
dapat
diartikan
sebagai
kebijakan yang menyangkut aspek sosial dalam
pengertian sempit, yakni yang menyangkut
bidang kesejahteraan sosial.
Setiap negara memiliki mekanisme tersendiri
dalam proses perumusan suatu kebijakan sosial.
Sebagian
besar
negara
menyerahkan
Manfaat Kajian Sosiologi
Sosiologi membantu kita mengidentifkasi apa yang sedang
terjadi di sekitar kita khususnya dengan hubungannya antara masyarakat dan kebudayaan
Sosiologi membantu untuk mengerti bagaimana kita mengenal
dunia dari apa yang manusia telah dan sedang lakukan
Sosiologi membantu kita mengerti perubahan yang terjadi di
masyarakat
Sosiologi mengarahkan melihat dari perspektif teoritis,
sehingga kajian tersebut dapat dirangkum dalam berbagai metode penelitian terutama yang berhubungan dengan studi sosial.
Sosiologi sebagai ilmu telah berkembang lebih dari 2 abad,
Jelaskan mengapa manusia dalam
hidup bermasyarakat
membutuhkan hukum?
Di mana ada masyarakat, di situ ada hukum, di
mana ada hukum di situ ada masyarakat.
Jelaskan untuk apa hukum
dibentuk ?
Hukum dibentuk karena adanya kehidupan social
manusia, sehingga hukum dimutlakkan kehadirannya
sebagai tatanan, sarana perekat dalam hidup
bersama manusia.
Ketiadaan hukum, berarti tidak ada jaminan adanya
kelanggengan kehidupan sosial bagi manusia. Karl
Von
Savigny,
dalam
konstruksi
teorinya
mengungkapkan bahwa hukum itu adalah jiwa rakyat
(Volkgeist), hukum bersemayam di tengah –
tengahrelung
jantung
kehidupan
komunitas
masyarakat manusia dimana hukum itu ditemukan
Jelaskan kapankah hukum itu
dibutuhkan ?
Hukum tidaklah mungkin dipisahkan dengan komunitas
masyarakatnya, dan sebaliknya tidaklah pula suatu
komunitas masyarakat dipisahkan dengan hukum.
Hukum dan masyarakat merupakan dua pranata yang
realistis dalam dinamika kehidupan manusia.
Hukum dalam sistem konseptual
(conceptualy system),
tidak mungkin menutup diri untuk terlepas dari sorotan
ilmu sosial. Ilmu hukum sangat membutuhkan ilmu –
ilmu social sebagai ilmu bantu dalam perkembangan
dan pertumbuhannya, agar ilmu hukum benar – benar
melakukan keberpihakan pada masyarakat manusia