• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan 1 Latar Belakang Dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendahuluan 1 Latar Belakang Dengan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Bagi umat Islam membayar zakat adalah suatu kewajiban yang harus ditunaikan. Karena zakat merupakan rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap orang yang mengaku dirinya seorang muslim.

Tujuan diaturnya hukum tersebut adalah untuk menjamin keselamatan manusia, baik jiwa, raga, akal, harta, agama dan lain sebagainya. Dan manusia wajib menjaga apa yang di berikan Allah kepada umatnya. Fasilitas tersebut sekaligus menjadi sarana dan prasarana kehidupan untuk manusia, yaitu segala yang ada di langit dan di bumi.

Sehingga Islam mengajarkan manusia untuk membayar zakat yang merupakan sudah kewajiban umat muslim maupun dengan cara infaq atau shodaqah dari sebagian hartanya karena harta manusia adalah mutlak milik Allah dan harta berstatus hanya titipan.

RUMUSAN MASALAH

A. Apa yang Dimaksud dengan Zakat B. Apa hukum zakat dalam hadits C. Apa saja harta yang wajib di zakati D. Apa saja jenis zakat dalam hadits E. Apa hikmah zakat

(2)

PEMBAHASAN

A. Zakat

Zakat adalah hak, kewajiban dalam harta kekayaan dengan beberapa syarat yang halus dan tertentu dan dalam waktu yang telah ditentukan.

Didalam kitab ‘Shahih Bukhari’ dan ‘Shahih Muslim’ diterangkan bahwa Ibnu Umar menegaskan tentang sabda Rasulullah SAW :

“Islam didirikan atas 5 dasar. Rasulullah menuturkan, diantara yang lima adalah menunaikan zakat.”

Didalam kitab ‘Shahih Bukhari’ diketengahkan tentang kisah diutusnya Mu’adz ke Yaman. Di dalam kitab tersebut Rasulullah bersabda:

“manakala mereka mentaati perintah itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka Zakat. Yang zakat itu diambil dari kalangan orang-orang kaya mereka, kemudian selanjutnya diberikan kepada orang-orang fakir dikalangan mereka”.1

Adapun dasar zakat dalam Hadis Nabi secara umum sebagaimana disebutkan dalam riwayat Bukhari (1308) dan Muslim sebagai berikut: يضر اذاعم ثعب ملسو هيلع ل ىلص يب ..ناممميلا ىلا هممنع ّ ذممخؤت ,مهلاوممما ف ةقدممص ميلع ضرتممفا دق ل ع ببا بع ّنأ : امهنع ل يضر ساّ بلا ّ ل درتف ,مهئاينغأ بم ّ .ىراخبلل ظفللاو ,هيلع قفتم .مهئارقف ف نأ :هيفو ,ثيدحلا ركذف

Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra. Bahwasanya Nabi Saw mengutus Muadz ke Yaman, lalu menuturkan is hadisnya, dan di dalamnya disebutkan, “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan zakat kepada mereka pada harta mereka yag diambil dari orang kaya mereka dan diberikan kepada orang-orang miskin mereka.” (HR. BukhariMuslim, dan lafal milik Bukhari) Makna yang dapat diambil dari hadis Nabi di atas adalah perintah agar mengeluarkan zakat (shadaqah) yang dikenakan pada kekayaan orang-orang kaya”. Yang dimaksud dengan shodaqoh disana adalah zakat.2

(3)

B. Hukum Zakat dalam Hadits

Hadits Nabi SAW juga banyak menyinggung tentang zakat ini. Berikut dikemukakan beberapa Hadits yang berkaitan dengan zakat ini, yang di antaranya

a. Hadit yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Hurairah r.a. Rasulullah SAW zakatnya, nelainkan akan dibajar dalam api neraka jahannam, baginya dibuat suatu kepingan dari api neraka, lalu diseterika ke lambung dan dahinya, sehingga Allah SWT menyelesaikan urusan hamba-Nya, pada suatu qurun nyang lama 50 tahun…. (HR. Muslim).

b. Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhary dari Abi Hurairah r.a. bahwasannya seorang bangsa Arab datang kepada Rasulullah SAW lalu bertanya; “Tunjukkan kepada ku suatu pekerjaan yang apabila dikerjakan dapat masuk syurga”. Nabi SAW bersabda yang artinya : “Sembahlah Allah dan jangan mempersekutukaan-Nya dengan sesuatu, mendirikan shalat yang difardhukan, menunaikan zakat yang difardhukan dan berpuasa dibulan Ramadhan….”.(H.R. Bukhary).

c. Ketika Nabi SAW mengutus Mu’az ke negeri Yaman, Nabi SAW berpesan dengan sabdanya yang artinya : “………..bahwasannya Allah mewajibkan terhadap Allah shadaqah (zakat ) dari harta-harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan serahkan kepada orang-orang miskin di antara mereka”. (H.R. Bukhary).

Dari beberapa Hadits di atas, telah memberi gambaran bahwa zakat itu hukunya wajib. Kewajiban mana juga sama dengan mengerjakan shalat. Bahkan secara khusus, Hadits terakhir secara tidak langsung Nabi, ketika mengutus mu’az ke negeri Yaman, bertindak sebagai ‘amil zakat, yang tugasnya memungut dari orang-orang kaya dan menyerahkannya kepada orang-orang miskin.

(4)

hanya diberikan kepada seseorang, tetapi juga merupakan tugas Negara. Negara wajib mengurus dan mengangkat orang-orang yang bekerja dalam urusan zakat yang terdiri dari pengumpul, penyimpan, penulis, penghitung dan sebagainya”.3

C. Harta yang wajib di zakati

Harta yang wajib dikeluarkan zakatnya :

Jenis Harta yang Wajib Zakat Ada dua pendapat tentang jenis harta yang wajib zakat. Yaitu:

1) Ibnu Hazm dan kalangan mazhab Zahiri, serta Syaukani dan Sabiq Hasan Khan, bahwa sumber zakat terbatas pada apa yang telah ditetapkan dan diterapkan oleh nabi. Menurut yang diriwayatkan Ibnu Hazm, jenis harta zakat itu adalah: unta, lembu, kambing, gandum, biji gandum, kurma, emas dan perak.

2) Jumhur ulama, bahwa sumber zakat itu tidak hanya terbatas pada apa yang telah ditetapkan dan dipraktekkan oleh Nabi. Menurut al-Jaziri, para ulama mazhab yang empat secara ittifaq mengatakan bahwa jenis harta yang wajib dizakatkan ada lima macam. Yaitu :

1) Binatang ternak (unta, sapi, kerbau, kambing/domba),

2) Emas dan perak,

3) Perdagangan,

4) Pertambangan dan harta temuan,

5) Pertanian (gandum, korma, anggur).

Ibnu Rusyd, menyebutkan empat jenis harta yang wajib dizakati, yaitu:

1) Barang tambang (emas dan perak yang tidak menjadi perhiasan),

2) Hewan ternak yang tidak dipekerjakan (unta, lembu dan kambing),

3) Biji-bijian (gandum dan jelai/sya’îr),

4) Buah-buahan (korma dan anggur kering).

(5)

pabrik, dan gudang, hasil pencaharian dan profesi, terakhir hasil saham dan obligasi. Tidak bermaksud menolak pendapat Ibnu Hazm dkk, namun prakteknya bahwa dalam hal sumber zakat, sejak awal Islam sampai sekarang senantiasa mengalami pengembangan. Hal ini, sangat bisa diterima akal dan lebih dekat pada tujuan pensyari’atan zakat. Karena semakin lama jenis harta manusia semakin beraneka ragam, bertambah dan berkembang seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu dan teknologi. Tentu saja pengembangan tersebut tetap memperhatikan prinsip-prinsip Syari’ah tentang pengaturan zakat. 4

D. JENIS ZAKAT

Zakat menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat mal.

1. Zakat fitrah kata fitri berasal dari kata dasar (رﻄف) yang berarti membuat, menciptakan, menimbulkan, berbuka, makan pagi. Menurut para ahli fiqh, fitrah adalah tabiat yang suci dan asli yang dibawa manusia sejak lahir.Zakat fitrah juga disebut zakat badan atau zakat kepala atau zakat pribadi menurut para ahli fiqh. Imam Taqiyudin juga menyebutkan zakat fitrah dengan zakat badan: Artinya: “Hal tersebut di atas dikatakan bahwa zakat fi trah atau zakat tubuh adalah zakat badan karena zakat tersebut membersihkan diri atau jiwa atau mensucikannya dan meningkatkan derajat anaknya”.

Jadi, zakat fitrah atau zakat badan adalah zakat yang wajib dibayarkan setiap muslim setelah bulan Ramadhan, baik laki-laki, wanita, dewasa maupun anak kecil, baik orang merdeka maupun hamba sahaya (budak) yang tujuannya untuk membersihkan dan mensucikan jiwa manusia. Pengertian zakat fitrah dalam UU RI No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Pasal 11 ayat 1 adalah sejumlah bahan makanan pokok yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan oleh setiap orang muslim bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya yang memiliki kelebihan makanan pokok untuk sehari pada hari raya Idhul fitri.

2. zakat mal merupakan zakat yang berhubungan dengan harta, yang dikeluarkan karena harta tersebut telah dimiliki penuh selama satu tahun (haul) dan memenuhi standar nisabnya (kadar minimum harta yang terkena zakat). Dalam terjamah Kifayat al-Ahyar harta yang wajib dizakati ada 5 macam, yaitu:Ternak; Perhiasan (Emas dan perak); Tanaman (hasil tanaman); Buah-buahan; dan Perniagaan5

E. Hikmah Zakat 4[ CITATION Asn17 \l 1057 ]

(6)

Didalam persyariatan zakat, terdapat banyak hikmah, tujuan-tujuan agung dan kemaslahatan umum. Zakat merupakan suatu petunjuk murni dari nash-nash Al-Qur’an dan sunah Rasul yang telah memerintahkan untuk menunaikan kewajiban zakat.

Diantaranya hikmah-hikmah disyariatkannya zakat; yaitu:

1. Membersihkan jiwa seseorang mukmin dari kemadharatan noda-noda dosa dan kesalahan didalam hati.

2. Memberi kecukupan kepada orang fakir yang muslim serta membantu meringankan hajat kebutuhannya.

3. Meringankan penderitaan orang muslim yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Mempersatukan hati yang bercerai berai kepada Iman dan Islam, serta membawa hati dari keragu-raguan dan keterpaksaan karena tidak adanya kemurnian Iman didalamnya kepada Iman yang murni dan keyakinan yang sempurna.

5. Memberi bekal persiapan bagi orang yang berperang dijalan Allah, agar mempunyai kemantapan dan dan kesiagaan dalam peperangan menyebarluaskan ajaran Islam.

6. Menolong orang muslim yang dalam perjalanan kehabisan bekal, sehingga dengan harta zakat dia dapat melanjutkan perjalanan maupun pulang kekampung halaman. 7. Membersihkan harta kekayaan dan menambah keberkatan didalamnnya.6

F. Siapa Saja Yang Berhak Menerima Zakat

1. al-fuqarā’ atau orang fakir (orang melarat), yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak memiliki harta dan tidak mempunyai tenaga untuk menutupi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Orang fakir adalah paling utama untuk mendapat zakat karena kondisi kebutuhan amat sangat karena tidak memiliki hal-hal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. al-masākīn atau orang miskin. Orang miskin berbeda dengan orang fakir. Ia tidak melarat, ia mempunyai penghasilan dan pekerjaan tetap tapi dalam keadaan kekurangan, tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Misalnya, seseorang bekerja sebagai tukang sampah, tetapi penghasilannya hanya memenuhi setengah dari kebutuhannya. Orang seperti ini berhak mendapatkan zakat untuk memenuhi kebutuhannya.

(7)

3. al-‘āmilīn atau amil zakat (panitia zakat). Amil adalah orang yang dipilih oleh pihak berwenang untuk mengumpulkan dan membagikan zakat kepada golongan yang berhak menerimanya. Amil zakat adalah mereka ahli dalam mengelola zakat. Mereka harus memiliki syarat tertentu yaitu muslim, akil dan balig, merdeka, adil (bijaksana), medengar, melihat, laki-laki dan mengerti tentang hukum agama. 4. al-muallafah yaitu orang yang baru masuk Islam dan belum mantap imannya.

seorang muallaf berhak mendapatkan zakat agar mereka yang baru masuk Islam dalam keadaan harta sedikit dan keimanan lemah harus didekati dengan bantuan zakat.

5. al-riqāb atau hamba sahaya, yaitu yang ingin memerdekan dirinya dari majikannya dengan tebusan uang. Zakat dalam hal ini berfungsi untuk membebaskan seorang muslim yang ditawan oleh orang orang kafir. Ataupun zakat digunakan juga untuk membebaskan seorang budak muslim dari majikannya agar merdeka.

6. al-ghārim atau orang yang terlilit utang. Mereka yang memiliki utang meskipun mampu dapat dibantu dengan zakat.

7. fī sabīlillāh yaitu orang yang berjuang di jalan Allah (sabīlillāh) tanpa imbalan karena merelakan dirinya bekerja dan berjuang untuk kepentingan Islam. Kedelapan, ibn sabīl, yaitu musafir yang sedang dalam perjalanan (ibn sabīl) yang bukan bertujuan maksiat di negeri rantauan, lalu mengalami kesulitan dan kesengsaraan dalam perjalanannya7

G. Ancaman Bagi yang Tidak berzakat.

Jika kita telah mengetahui betapa besarnya kewajiban berzakat, maka sesungguhnya agama Islam memberikan hukuman tegas terhadap orang yang meninggalkan kewajiban zakat ini. Orang Islam yang telah wajib berzakat, tetapi tidak menunaikannya dan tidak meyakini kewajiban zakat, maka dia murtad dari agama ini dan menjadi orang kafir. Adapun jika masih meyakini kewajibannya, maka dia telah berbuat dosa besar, namun tidak kafir. Dalil tentang hal ini ialah hadits yang telah disampaikan di atas. Bahwa orang yang tidak berzakat akan disiksa sampai diputuskan hukuman pada hari kiamat, kemudian ia akan melihat jalannya menuju surga atau neraka. Jika ia telah kafir, maka pasti tidak akan menuju surga.

Kemudian penguasa kaum muslimin dapat mengambil secara paksa harta zakat orang yang tidak membayarnya dan separuh hartanya sebagai hukuman terhadap perbuatannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(8)

اممَهُر ْجَأ ُهَلَف اَهِب اًرِﺠَتْؤُم ِء َلَعْلا ُبْبا َلاَق اًرِﺠَتْؤُم اَهاَﻄْعَأ ْبَم اَهِباَﺴِح ْبَع ٌﻞِبِﺇ ُقّرَفُي َﻻَو ٍنوُبَل ُﺖْنِب َبيِعَبْرَأ يِف ٍﻞِبِﺇ ِةَمِئاَس ّﻞُك يِف ٌء ْيَش اَهْنِم ٍدّمَحُم ِل ِل َسْيَل ّﻞَجَو ّﺰَع اَنّبَر ِتاَمَﺰَع ْبِم ًةَمْﺰَع ِهِلاَم َرْﻄَشَو اَهوُذِخآ اّنِإَف اَهَعَنَم ْبَمَو

“Pada onta yang digembalakan dari setiap 40 ekor, (zakatnya berupa) ibnatu labun . Tidak boleh onta dipisahkan dari hitungannya. Barangsiapa memberikannya (zakat) untuk mencari pahala, maka dia mendapatkan pahalanya. Dan barangsiapa menahannya, maka sesungguhnya kami akan mengambilnya dan separuh hartanya, sebagai kewajiban dari kewajiban-kewajiban Rabb kami. Tidak halal bagi keluarga Muhammad sesuatu darinya (zakat)”. [HR Abu Dawud; Nasai; Ahmad; dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jami’us Shaghir, no. 4265.8

PENUTUP Kesimpulan

(9)
(10)

(2008, 12 28). Retrieved 10 09, 2017, from Arti Zakat dalam Alquran:

https://amlsk.wordpress.com/2008/12/28/arti-zakat-dalam-alquran-dan-hadis/

al-Atsari, U. A. (2010, 02 11). ancaman meninggalkan zakat. Retrieved 10 09,

2017, from https://almanhaj.or.id/2653-ancaman-meninggalkan-zakat.html

Asnaini. (2017). OPTIMALISASI ZAKAT DALAM EKONOMI ISLAM (Studi terhadap

Sumber Zakat dan Pengembangannya di Indonesia) . Jurnal Al-‘Adl, 4-5.

Fitri, M. (2017). Pengelolaan Zakat Produktif sebagai Instrumen Peningkatan

Kesejahteraan Umat. Economica: Jurnal Ekonomi Islam, 08, 149-173.

Hakim, A. (2015). PENGELOLAAN ZAKAT PERTANIAN DI LAZIS NU KABUPATEN

KENDAL. wahana akademik, 02, 108-120.

M.Nurudin. (2014). TRANSFORMASI HADIS-HADIS ZAKAT DALAM MEWUJUDKAN

KETANGGUHAN EKONOMI PADA ERA MODERN. ZISWAF, 297.

Zaini.M.B. (1993). koreksi pemahaman rukun islam dan iman. solo: pustaka

mantiq.

Zainur.M.B. (1993). koreksi pemahaman rukun islam dan iman. solo: pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian riwayat tanah sebagaimana dimaksud di atas, dilaksanakan oleh Panitia Pemeriksaan Tanah A atau yang lebih dikenal dengan nama Panitia A, yang bertugas melaksanakan

Hasil uji t sampel tunggal (one-sample t test) terhadap kuat tarik menunjukkan bahwa diketahui t tabel : 4,303, berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa t hitung : 6,369

Menampilkan sikap apresiatif sikap apresiatif terhadap keunikan terhadap keunikan gagasan dan gagasan dan teknik dalam teknik dalam karya seni rupa karya seni rupa murni

Pemakaian kata tutur tidak baku adalah kata-kata yang tidak baku, yaitu kata yang hanya dipakai dalam pergaulan sehari-hari, terutama dalam percakapan. Hasil analisis dari

PT Telkom Akses memiliki karyawan yang terbilang banyak, sebagian dari karyawan tersebut masih memiliki status sebagai karyawan kontrak, kontrak kerja karyawan tersebut

Allah & jelaskan secara nash, seperti beberapa perkara wajib, di mana Allah a% telah mewajibkan atas mereka shalat, menunaikan zakat, berhaji, berpuasa, dan

Koi Herpesvirus (KHV) merupakan penyakit viral pada ikan mas dan koi {Cyprinus carpio) yang sangat menular, menginfeksi semua umur atau ukuran ikan. Penyakit tersebut

Berdasarkan hasil analisis regresi yang diperoleh, untuk memperoleh efisiensi dan efektifitas penggunaan alat tangkap terhadap hasil tangkapan ikan di