RISET KEHIDUPAN SOSIAL PETUGAS
PPSU
(PENANGANANAN PRASARANA & SARANA UMUM)
Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliahCHARACTER BUILDING
DI SUSUN OLEH
Achmad Fauzi (11140431)
Aga Dwi Permadi (11140443)
Alby Riyandana (11140542)
Bella (1140487)
Chesar Ciputra Rahardjo (11140492)
Rihan Suar Setiawan (11140535)
Jurusan Sistem Imformasi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah penelitian ini yang penulis sajikan dalam buku yang sederhana. Adapun judul penulisan makalah penelitian ini yang diambil adalah “Kehidupan Sosial Petugas PPSU”
Tujuan penulisan makalah penelitian ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir matakuliah Character Building pada ProgramSarjana (S.1) STMIK Nusa Mandiri. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian(observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung makalah penelitian. Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah penelitian ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Dosen Character Building, selaku pembimbing untuk tugas ini 2. Para Narasumber yang bersedia di Wawancarai.
3. Rekan-rekan mahasiswa SI.4A yang selaku memberi dorongan dan semangat kepada penulis.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga dapat terwujudanya penulisan makalah penelitian ini. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulis dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah penelitian ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarta, 19 April 2016
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ……….……… i Daftar Isi ……….………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………... 1.2. Rumusan Masalah... 1.3. Tujuan Dan Manfaat ....……….. 1.4. Metode Penulisan ………....
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Landasan Teori ………...……… 2.2. Apa Itu PPSU... 2.3. Lingkungan Sosial Petugas PPSU ……….… 2.4. Interaksi Sosial Petugas PPSU …...…………... 2.5. Laporan Penelitian ...
BAB III PENUTUP ………...
3.1. Kesimpulan ………... 3.2. Saran ………. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan Judul makala ini “Kehidupan Sosial Petugas PPSU”, terkai dengan profesi Petugas PPSU dan mengacu pada observasi Kelompok Dua. Maka latar belakang masalah dapat diidentifikasikan sebagai beikut
1. Apa itu PPSU?
2. lingkungan Sosial Petugas PPSU 3. Interaksi Sosial Petugas PPSU
1.3. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan dari penulian ini guna melengkapi dan memenuhi salah satu syaraat untuk memperoleh nilai tugas mata kuliah Character Building.
Untuk meningkatkan wawasan, Pengetahuan dan Pengalaman
dalam melakukkan observasi.
Memberikan gambaran kehidupan tentang Petugas PPSU
Mengingatkan kita untuk lebih peduli terhadap lingkunagan
sekitar. 2. Manfaat
Dengan Membuat makalah ini diharapkan mampu mebentuk kepribadiaan yang baik
Dapat mengetahui dan menghargai perkejaan orang lain tanpa
1.4. Metodologi Penulisan
Metodologi Penelitaian yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini ada 2, Yaitu:
1. Metodologi observasi secara langsung dengan melihat dan melakukan wawancara kepada Petugas PPSU kelurahan Cempaka Putih
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Landasan teori
yang didasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif. Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi social yang baikbaik, kerjasama, rukun, harmonis, serasi dll). Contoh kerja sama antara depertemen pendidikan nasional dengan PT Telkom dalam program Hardiknas. Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll). Contoh Bapak memukul anaknya karena tidak mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi seorang pengemis dengan cara membentak.
2.1.1 Macam Macam Interaksi Sosial
a. Interaksi antara individu dan individu
Dalam interaksi itu individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan, atau stimulus kepada individu lainnya. Sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi, tanggapan, atau respons. Wujud interaksinya dapat berupa kerlingan mata, jabat tangan, saling menyapa, bercakap-cakap, atau mungkin bertengkar, interaksi social dapat terjadi tanpa berbincang-bincang, misalnya, orang yang sedang marah, tidak menyapa terhadap temannya, saling berdiam diri atau orang yang bertingkah aneh yang mengundang perhatian orang banyak.
b. Interaksi antara individu dan kelompok
berhubungan dengan kepentingan individu-individu dalam kelompok lain Contohnya, kelompok dasawisma dalam suatu RT mengundang dasawisma kelompok lain dalam rangka syukuran atas kemenangannya pada lomba simulasi P-4. Ciri-ciri Interaksi Sosial
2.1.2. Ciri-ciri Interaksi sosial ada empat macam:
a. Pelakunya lebih dari satu orang
b. Ada komunikasi diantara pelaku melalui kontak sosial
c. mempunyai maksud ada tujuan yang jelas terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang di perkirakan oleh pelakunya
d. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlasung.
2.1.3. Bentuk-bentuk interaksi sosial
a. Proses-proses sosial yang asosiatif
Artinya adalah proses-proses sosial yang mengarah pada kesatuan yang terwujud dalam bentuk sebagai berikut.
1. Kerjasama (cooperation)
Ada empat bentuk kerja sama, yaitu sebagai berikut.
Tawar menawar (bargaining) adalah pelaksanaan perjanjian pertkaran barang dan jasa antara dua organisai atau lebih
Kooptasi (cooptation) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur
baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam organisasi
Koalisasi (coaltation) adalah kombinasi antara dua organisasi atau
lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
2. Akomodasi (accomodation)
Akomodasi yaitu cara menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan. Akomodasi sebagai suatu proses mempunyai beberapa bentuk, sebagai berikut:
Koresi (coertion) yaitu bentuk akomondasi yang prosesnya terjadi
karena adanya paksaan dari pihak yang lebih kuat.
Kompromi yaitu bentuk akomondasi dimana pihak-pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutanya agar tercapai suatu penyelesaiannya.
Arbitrase yaitu penyelesaian pertentangan oleh pihak ketiga yang
dipilah oleh kedua belah pihak.
Mediasi yaitu hampir sama dengan abitrase tetapi pihak ketiga
netral, hanya sebagai penasehat.
Konsiliasi yaitu usaha mempertemukan pihak-pihak yang berselisih bagi tercapainya persetujuan bersama
Toleransi yaitu usaha untuk menghadirkan diri dari perselisihan
dengan membiarkan atau menghormati pihak lain yang mempunnyai pandangan yang berbeda.
Stalemate yaitu suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan yang seimbang sehingga berhenti pada titik tertentu tanpa bias maju ataupun mundur.
Adjudikasi yaitu suatu penyelesian perkara melaui pengadilan.
3. Asimilasi (asimilation)
Asimilasi yaitu proses yang ditandai oleh adanya usah-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia.
Proses amilasi dapat terjadi apabila:
Ada kelompok-kelompok yang berbeda budayanya
Kebudayaan dari kelompok-kelompok tersebut masing-masing
berubah dan saling menyesuaikan diri
2.2. Apa itu PPSU
PPSU adalah Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum , Gagagasan pertama kali dicetuskan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang saat itu mulai risih melihat banyaknya sampah, saluran air tersumbat, dan jalanan rusak di DKI Jakarta, padahal sudah ada puluhan ribu pekerja di lapangan.
Pada tanggal 13 Mei 2015 dikeluarkan Peraturan Gubernur No 169 Tahun 2015 tentang penanganan prasarana dan sarana umum tingkat kelurahan, dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Peraturan gubernur ini yang kemudian menjadi landasan dalam perekrutan PPSU di tingkat kelurahandanjuga merupakan gabungan dari PHL di dinas-dinas.
Tugas utama dari PPSU terbagi menjadi tiga garis besar yaitu, pertama, penanganan prasarana dan sarana jalan, yang bertugas untuk perbaikan jalan berlubang, perbaikan trotoar, serta pengecatan kantin.Kedua, penanganan prasarana dan sarana saluran, yang bertugas untuk memperbaiki saluran air yang tersumbat, memperbaiki saluran yang rusak total, serta melaporkan bila ada pembangunan infrastruktur yang mengganggu saluran air.Ketiga, penanganan prasarana dan sarana taman, yang bertugas untuk menangani pohon tumbang, memangkas ranting yang menutupi rambu-rambu lalu lintas, membabat rumput dan semak yang sudah mengganggu, mengambil pot-pot rusak, serta melaporkan penebangan pohon pelindung ke SKPD terkait melalui kelurahan.
Masyarakat dapat melaporkan semua permasalahan tersebut melalui 8 kanal opini publik yaitu twitter (@jakartagoid), facebook (jakarta.go.id), sms center (08111272206), email (dki@jakarta.go.id), sistem lapor! (1408), call center (164), balai warga (www.jakarta.go.id) dan aplikasi Qlue. Laporan yang disampaikan kemudian dipetakan secara digital dan terintegrasi dengan portal Jakarta Smart City (smartcity.jakarta.go.id) dan CROP (Cepat Respon Opini Publik) yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta.
PPSU berseragam oranye dalam melaksanakan tugasnya juga mendapatkan hak layaknya pekerja pada umumnya. Hak-hak yang diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada PPSU di antaranya adalah, seragam dan alat kerja, gaji sesuai dengan UMP DKI yang dibayarkan melalui Bank DKI, asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan, serta tunjangan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.Sampai dengan saat ini, PPSU di tiap kelurahan berjumlah rata-rata 40-70 orang, tergantung kebutuhan di kelurahan tersebut.(jsc-sy/shg)
2.3. Lingukngan Sosial Petugas PPSU
lingkungan masyarakat. Bahkan ada sebagian masyarakat yang mengeluarkan argumen bahwa jika tidak membuang samapah dijalan maka petugas PPSU tidak punya kerjaan. Seringkali mereka dianggap rendah oleh masyarakat karena pekerjaannya yang tidak membutuhkan keahlian khusus. Terkadang mereka juga harus mengerjakan pekerjaan yang bukan pekerjaan mereka. Dalam kasus ini, dapat kita ambil kesimpulan bahwa lingkungan keluarga dan hbungan pertemanan sangat mempengaruhi mereka. Dapat kita bayangkan, jika tekanan tekanan yang mereka alami terjasdi juga dalam lingkungan keluarga dan pertemanan mereka, mungkin mereka tidak kuat dalam menjalani pekerjaan ini.
2.4. Interaksi Sosial Petugas PPSU
Setelah kita membahas tentang lingkungan sosial yang memebentuk kepribadian penyapu jalan, kali ini kita akan membahas tentang interaksi sosial yang terjalin dalam komunikasi sosial, konflik sosial, serta pergaulan dan persahabatan. Hal-hal tersebut adlah sebgai kenyataan hidup sosial untuk membangun sikap yang tepat.
2.5. Laporan Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Kelurahan Cempaka Putih 2. Obyek Penelitian
Bapak Suro Selaku mandor/ketua PPSU kelurahan
Cempaka putih
Bapak Jhoni selaku wakil mandor
3. Tanggal Penelitian
Hasil Penelitian
domisilinya sendiri. Dan juga memilki resiko yang sangat tinggi kata pak suro pernah ada rekanya dari kelurahan lain yang terserempet kendaraan dan juga ada yang tertimpa pohon saat menebang.Untungnya semua biaya rumah sakit sudah ditanggung oleh Bpjs Kesehatan yang diddapat dari pemerintah sebagai fasilitas petugas PPSU. Juga ada fasilitas seperti Bpjs Ketenagakerjaan, mendapatkan KJP bagi yang mempunyai anak dan sedang dalam proses ID Card untuk naik Transjakarta Gratis juga bagi yang belum berkeluarga berkesempatan menempati rusunawa. Gaji yang di peroleh pun tidak tergolong kecil tahun pertama PPSU didirikan pada 2015 2,7 juta sekarang sudah 3,1 juta. Sangat besar dibandingkan uang yang didapat pak Suro dulu selama masih menjadi kuli bangunan dan pak Jhoni ketika menjadi montir dibengkel.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Pembentukan kepribadian seseorang merupakan hasil perpaduan dari berbagai faktor yang saling terkait satu dengan yang lainnya, dengan berbagai proses pendukungnya. Salah satu faktor yang memegang peranan penting di dalam hal ini adalah interaksi sosial. Karena pada dasarnya manusia selama hidupnya mengalami interaksi sosial, yang memungkinkan manusia yang bersangkutan berkembang.
2. Linkungan sosial tempat kita tinggal dan berada bersama yang lain ada bermacam-macam, muali dari lingkungan sosial tempat kita untuk pertama kalinya mengadakan kontak sosial, sampai lingkungan yang lebih luas yang semakin sulit ditentukan batas-batasnya. Lingkungan sosial yang paling dekat dan berpengaruh dalam kehidupa kita adalah keluarga, kemudian pertemanan.
3.2 Saran
1. Semoga pemerintah tidak menggunakan PPSU sebagai alat politik dan jika gubernurnya berganti jangan sampai program PPSU ini berhenti karena program ini sangat bermanfaat bagi masyrakat selain mengurangi pengangguran dan untuk menjaga kebersihan lingkunagan.
Daftar Pustaka
dPrince Of Smart Tipe Kepribadian Manusia, oleh: Zainuddin sri kuntjoro, MPSi., Jakarta, 9 april 2002
http://www.e-psikologi.com/usia/090402.htm.
Golongan Kepribadian, http://www.telaga.org/ringkasan.php? kepribadian.htm. Definition: personality