• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PELAKSANA AN KURIKULUM PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PELAKSANA AN KURIKULUM PENDIDIKAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER UNTUK MENCETAK GENERASI EMAS

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu: Drs. Purnomo, M.Pd

Mirna Chrismawati (1401415086)

Rombel 07

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman yang semakin modern pendidikan semakin dituntut harus memberikan pelayanan yang profesional kepada publik khususnya para pelajar dan masyarakat. Hal ini dikarenakan para pengguna jasa lembaga pendidikan semakin kritis dalam memilih lembaga pendidikan sebagai tempat yang benar-benar layak untuk menimba ilmu pengetahuan.

Disisi lain pada zaman yang semakin modern ini berbagai permasalahan yang harus di hadapi oleh lembaga pendidikan. Pertama adalah mengimbangi kemajuan ilmu informasi tekhnologi yang semakin canggih berdasarkan tingkat kualitasnya. Perubahan yang cepat ini membawa konsekuensi bahwa program pendidikan harus dipacu secepat mungkin mengikutinya. Kedua, lembaga pendidikan dituntut menciptakan atau mengeluarkan output-output yang memiliki kualitas pengetahuan yang tinggi. Tuntutan ini membawa konsekuensi bahwa lembaga pendidikan harus benar-benar mengajarkan hal yang mendasar bagi peserta didik untuk dapat berkembang secara kreatif agar dapat merespon ketidakpastian era global atau perkembangan zaman.

Dengan adanya permasalah di atas diperlukannya lembaga pendidikan memberikan upaya-upaya penyeimbangan dan penyelesaian masalah.

(3)

bangsa-bangsa di dunia. Setelah 71 tahun Indonesia merdeka pencapaian cita-cita ini belum sepenuhnya dipenuhi, meskipun kita sadari telah terjadi kemajuan dan capaian yang telah diraih di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat. Namun kita harus tetap sadar dan lebih meningkatkan kemauan dan kemampuan kita karena ke depan masih banyak persoalan dan tantangan yang lebih kompleks yang harus diselesaikan.

Upaya kuat seluruh anak bangsa dengan semangat nasionalisme dalam mewujudkan cita-cita harus tetap dilakukan secara sistematik, sistemik dan berkelanjutan, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan. Meningkatkan komitmen menjadikan pendidikan sebagai sarana utama untuk menuju terwujudnya bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu pemerintah bertekad memberikan perhatian yang besar pada pembangunan pendidikan. Sampai saat ini, pemerintah telah mengambil berbagai terobosan kebijakan pendidikan berskala besar. Kita semua menyadari, bahwa hanya melalui pendidikanlah bangsa kita menjadi maju dan dapat mengejar ketertinggalan dari bangsa lain,baik dalam bidang sains dan teknologi maupun ekonomi. Peran pendidikan penting juga dalam membangun peradaban bangsa yang berdasarkan atas jati diri dan karakter bangsa.

(4)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan kurikulum pendidikan berbasis karakter di Indonesia?

2. Apa saja kriteria generasi emas Indonesia?

3. Bagaimana upaya membentuk generasi emas di Indonesia yang berkarakter?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum pendidikan berbasis karakter di Indonesia.

2. Untuk menyebutkan apa saja kriteria generasi emas Indonesia.

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pelaksanaan Kurikulum Pendiddikan berbasis Karakter di Indonesia

Sistem kurikulum pendidikan di Indonesia secara umum masih dititikberatkan pada kecerdasan kognitif. Hal ini dapat dilihat dari orientasi sekolah-sekolah dan instalasi lainnya yang masih disibukan dengan ujian, mulai dari ujian mid, ujian akhir hingga ujian nasional. Ditambah latihan-latihan soal harian dan pekerjaan rumah untuk memecahkan pernyataan persoalan di buku pelajaran yang biasanya tidak relevan dengan kehidupan realita yang dijalani pada kehidupan sehari-hari. Sedangkan kurikulum pendidikan yang berkaitan dengan pengetahuan moral dan nilai-nilai yang berkaitan dengan karakter masih sedikit penerapannya. Banyaknya kasus kriminalitas, seperti kasus pembunuhan remaja yang dilakukan oleh temannya sendiri, terbongkarnya berbagai kasus korupsi yang dilakukann oleh pejabat negara. Kasus kriminalitas tersebut dilakukan dari berbagai kalangan, baik muda maupun tua, berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah, kaya maupun miskin. Dengan semakin meningkatnya kasus kriminalitas yang terjadi, menunjukkan semakin merosot pula moralitas bangsa Indonesia yang menjadi akar dari permasalahan ini.

Oleh karena itu, saat ini Indonesia membutuhkan sistem kurikulum pendidikan yang dapat menanamkan nilai-nilai moral/ karakter yang baik pada generasi muda bangsa yang akan membawa Indonesia menuju menjadi negara yang maju, yaitu pendidikan karakter.

(6)

menjadi kurikulum pendidikan karakter, artinya sistem yang dijalankan dalam dunia pendidikan pun juga harus diubah, sehingga dapat sesuai dan sejala dangan kurikulum pendidikan karakter yang diterapkan.

Menurut T. Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda.

(7)
(8)

2.2 Karakteristik Generasi Emas

Dengan kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki dan bonus demografi yang ada, maka bukan tak mungkin Indonesia menjadi salah satu poros utama kekuatan dunia di masa yang akan datang. Pemerintah Indonesia sendiri telah menyusun rencana jangka panjang untuk menyiapkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan utama dunia pada peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Salah satu cara mencapai visi itu adalah dengan menyiapkan sumberdaya manusia berkualitas untuk menjadi generasi emas yang dapat mengeksploitasi segala kekayaan yang dimiliki Indonesia untuk kesejahteraan rakyat Indonesia secara khusus dan bagi dunia secara umum.

Untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045, penting bagi dunia pendidikan melakukan perubahan pada pola pikir. Pendidikan tidak hanya sekadar dimaknai dengan transfer akademik (keilmuan) saja, melainkan dilengkapi dengan karakter. Keseimbangan akademik dan karakter inilah yang perlu disiapkan sejak sekarang. Keseimbangan penguasaan ilmu (akademik, keterampilan, dan karakter) merupakan faktor kunci dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif. Proses pembelajaran tidak cukup sekadar meningkatkan pengetahuan melalui ‘core subjects’, melainkan harus dilengkapi dengan kemampuan kritis-kreatif, karakter kuat, yang didukung pula dengan kemampuan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.Maka menjadi tugas dunia pendidikan di generasi sekarang untuk menyiapkan generasi mendatang yang lebih baik dan berkualitas, yakni generasi yang memiliki visi cemerlang dan kompetensi yang memadai serta memiliki karakter yang kokoh, kecerdasan yang tinggi dan kompetitif.

(9)

bangkitnya generasi emas yang mampu memberikan kebaikan dan kebesaran bangsa Indonesia, serta melahirkan peserta didik yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Agar tujuan tersebut dapat terwujud, maka menurut Andri Yuga dalam membangun generasi emas 2014 pendidikan yang dilaksanakan harus merupakan pendidikan yang berkualitas dari segi kurikulum, pendidik, serta sarana dan prasarana yang menunjang dalam pelaksanaan pendidikan. Untuk membangun generasi emas 2045 kurikulum yang digunakan tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja melainkan lebih menekankan pada pendidikan karakter, kompetensi pendidikan dilaksanakan pendidik dengan proses pembelajaran yang aktif dan kreatif.

Hal pertama yang harus dilakukan dalam membangun generasi emas 2045 adalah melalui pendidikan usia dini yang sangat diperlukan untuk mengisi dan memproses usia emas sehingga terbangun landasan yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Hal ini perlu dilakukan melalui pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar yang berkualitas. Ketepatan cara mendidik waktu usia dini menjadi modal penting bagi kelanjutan hidupnya di masa yang akan datang.Pendidikan yang berkualitas diawali dengan pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas merupakan pembelajaran yang bukan hanya mengembangkan aspek kognitif saja, melainkan harus mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik pula. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencipatakan pembelajaran yang berkualitas adalah dengan menggunakan model-model, media, metode, dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

(10)

berlandaskan moral yang kokoh dan benar. Seperti: iman dan takwa, pengendalian diri, sabar, disiplin, kerja keras, ulet, bertanggung jawab, jujur , membela kebenaran, kepatutan, kesopanan, kesantunan, taat pada peraturan, loyal, demokratis, sikap kebersamaan, musyawarah, gotong royong, toleran, tertib, damai, anti kekerasan, hemat, konsisten.

Insan Indonesia cerdas adalah insan yang cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis.

Insan Indonesia kompetitif, yaitu insan yang berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan, bersemangat juang tinggi, mandiri, pantang menyerah, pembangun dan pembina jejaring, bersahabat dengan perubahan, inovatif dan menjadi agen perubahan, produktif, sadar mutu, berorientasi global, pembelajar sepanjang hayat, dan menjadi rahmat bagi semesta alam.

2.3 Upaya membentuk generasi emas yang berkarakter

Dengan kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki dan bonus demografi yang ada, maka bukan tak mungkin Indonesia menjadi salah satu poros utama kekuatan dunia di masa yang akan datang. Pemerintah Indonesia sendiri telah menyusun rencana jangka panjang untuk menyiapkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan utama dunia pada peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Salah satu cara mencapai visi itu adalah dengan menyiapkan sumberdaya manusia berkualitas untuk menjadi generasi emas yang dapat mengeksploitasi segala kekayaan yang dimiliki Indonesia untuk kesejahteraan rakyat Indonesia secara khusus dan bagi dunia secara umum.

(11)

akan disiapkan menjadi generasi emas ini nantinya bukan hanya mereka yang mempunyai kecakapan hidup (life skill) namun juga kecakapan spiritual.

Didalam membentuk pribadi suatu generasi emas 2045 di perlukan suatu nilai-nilai karakter didalamnya agar tercipta generasi penerus bangsa yang memiliki moral dan kelakuan yang berbudi luhur, adapun upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara memasukan pendidikan karakter pada sistem pendidikan, misalnya dimasukannya pembelajaran karakter ke dalam kurikulum. Sehingga dalam mencapai target pendidikan tidak hanya berfokus pada tercapainya target kemampuan pengetahuan secara akademik namun juga berfokus pula pada pengetahuan secara psikologis dan etitude.

Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh pendidikan dalam rangka mencapai pembangunan generasi emas 2045 yaitu:

Pertama, penguatan peran pendidik dan peserta didik agar terjalin sinergi antara implementasi kegiatan transfer ilmu yang tetap mengedepankan kualitas dengan terwujudnya peserta didik yang bermoral dan memegang teguh semangat nasionalisme. Penguatan semangat nasionalisme harus dimulai dengan mengembalikan jati diri pelajar agar terbentuk pribadi yang mantap dan berakhlak mulia

Kedua, penguatan primer. Orang tua adalah sosok yang sangat penting karena merekalah yang menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak. Oleh karena itu, peran orang tua diharapkan untuk lebih memerhatikan pendidikan yang diberikan kepada anaknya dan mengenali kondisi psikologis agar menjadi sosok yang berkarakter di lingkungan masyarakat.

(12)
(13)

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

Dalam membentuk pribadi suatu generasi emas 2045 di perlukan suatu nilai-nilai karakter didalamnya agar tercipta generasi penerus bangsa yang memiliki moral dan kelakuan yang berbudi luhur, adapun upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara memasukan pendidikan karakter pada sistem pendidikan, misalnya dimasukannya pembelajaran karakter ke dalam kurikulum. Sehingga dalam mencapai target pendidikan tidak hanya berfokus pada tercapainya target kemampuan pengetahuan secara akademik namun juga berfokus pula pada pengetahuan secara psikologis dan etitude.

3.2 Saran

Kepada seluruh lembaga pendidikan yang memiliki peran penting sebagai pencetak generasi penerus yang berkualitas, diharapkan dapat menerapkan kegiatan pembelajaran yang lebih mengarah pada menciptakan kemampuan dan kualitas peserta didik baik dari segi intelektual, emosional maupun spiritualnya khususnya karakternya.

Kepada pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional agar kiranya lebih memperhatikan lagi kelayakan fasilitas sebagai sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran pada lembaga-lembaga pendidikan sekolah maupun perguruan tinggi secara merata, sehingga lembaga-lembaga pendidikan yang ada diseluruh wilayah Indonesia dapat menghasilkan generasi-generasi penerus sesuai yang diharapkan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ramli. 2013. Grand Desain Pendidikan Karakter Generasi Emas. Medan: Balferik Manulang

Kemendiknas. 2010. Generasi Emas Indonesia: Menyambut Hari Pendidikan

Nasional, dalam http://www.ykai.net/index.php?

option=com_content&view=article&id=928:generasi-emas-indonesia-menyambut-hari-pendidikan-nasional&catid=117:terkini&Itemid=136 ,

Referensi

Dokumen terkait

Bersyukur Alhamdulillah Laporan Tugas Akhir Praktik Kerja Lapangan (Magang) yang berjudul “Tes Transaksi Untuk Memastikan Keakuratan Bukti Pengeluaran Bank

[r]

Pengajar di tingkatan apapun sekarang ini dituntut untuk semakin kreatif pada saat melakukan proses belajar mengajar, pada kali ini teknologi yang akan dibuat

[r]

Keputusan ini berlaku sejak tanggal 2 Juni 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 dan merupakan surat keputusan perpanjangan yang kedua, dengan ketentuan bahwa segala sesuatu akan

Prastyani (2011) melakukan penelitian mengenai faktor eksternal yang berhubungan dengan perilaku agresif, berdasarkan penelitiannya didapatkan data bahwa terdapat hubungan

[r]

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 di kelas X6 SMA Batik 1 Surakarta yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi 445 Surakarta. Secara