• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Bahasa Indonesia aplikasi pantun b

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Bahasa Indonesia aplikasi pantun b"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN SISTEM APLIKASI TENTANG PENGENALAN PANTUN BAGI ORANG ASING BERBASIS WEBSITE

Makalah ini dibuat sebagai tugas akhir mata kuliah

Bahasa Indonesia II

DISUSUN OLEH

NAMA : FIRDAUS

NPM : 201443502288

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

(2)

1

A. Latar Belakang

Pribahasa dan pantun merupakan ciri khas yang hanya terdapat di dalam bahasa indonesia, dan hanya di satu negara yaitu indonesia. kadang bagi bagi orang asing yang notabene tidak mengenal apa itu pribahasa dan pantun menjadikan daya tarik sendiri buat mereka untuk lebih lanjut dalam menggali potensi yang ada di negara kita ini.

Dan agar lebih baik dalam memenuhi kebutuhan bangsa asing untuk mempelajari pantun dan pribahasa maka penilitan ini akan memberikan alternatif orang asing dalam mempelajari pantun dan bahasa asing. Dari hal itulah penillitian menjadikan website sebagai media terkini.

Tidak hanya untuk orang asing semoga bisa menjadikan orang indonesia itu sendiri untuk mendalami pribahasa dan pantun. Maka sudah sewajibnya kami akan menciptakan website yang luar biasa agar dapat menarik minat dari seluruh aspek.

Saya berpendapat bahwa potensi yang terdapat di dalam pantun dan pribahasa merupakan suatu hal yang meski di pelajari karena merupakan bagian dalam pelajaran bahasa indonesia. Karena setiap daerah juga memiliki pantun dan pribahasanya sendiri.

Orang asing yang datang ke indonesia juga tidak menutup kemungkian untuk mendalami apa-apa yang terdapat di Indonesia mulai dari alat musik, kesenian, tradisional, bahasa dan tidak menutup kemungkinan pantun dan pribahasa.

(3)

2

sebagaai destinasi mereka untuk mendalami pengetahuan tentang indonesia lebih jauh.

B. Identifikasi Masalah

Berikut ini merupakan beberapa masalah yang akan di identifikasi dalam penelitian kali ini, yaitu:

1. Dasar apakah yang akan menjadikan orang asing minat untuk mepelajari pantun ,

2. Apakah yang akan memotivasi orang asing dalam mempelajari pantun, 3. Hal dasar apakah yang diperlukan untuk mempelajari pantun.

C. Pembatasan Masalah

1. Agar penelitian menjadi lebih terarah, maka pembahasan penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup pembahasan sebagai berikut:

2. Membahas mengenai pembelajaran dalam pantun dan pribahasa 3. Menggunakan media website

D. Perumusan Masalah

Dalam penilitan kali ini penulis akan membrikan beberapa rumusan masalah antara lain:

1. Bagaimana cara menarik minat untuk orang asing dalam mempelajari pantun,

2. Seberapa besar keinginan orang asing dalam mempelajari pantun,

(4)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian kali ini bertujuan untuk:

1. Untuk memberikan pengetahuan umum dalam mempelajari pantun dan pribahasa,

2. Untuk menambah minat orang asing dalam mempelajari pantun dan pribahasa.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian kali ini penulis akan memberikan manfaat:

1. Dapat memberikan manfaat kepada orang asing yang memiliki minat untuk mempelajari pantun,

2. Memberikan alternatif dalam pembelajaran yang dapat dikunjungi oleh setiap orang,

3. Memberikan masukan yang berarti bagi perkembangan proses belajar pantun.

G. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan berupa latar belakang yang berisi asal muasal topic, tujuan penulisa dan metode penilitan.

BAB II : Pembahasan berisi tentang materi makalah dari awal tengah dan akhir.

BAB III : Hasil dari Pembahasan yaitu mencantumkan hasil dari penelitian yang akan di jalaankan oleh si penulis.

(5)

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pantun

Dalam pengertian umum, pantun merupakan salah satu bentuk sastra rakyat yang menyuarakan nilai-nilai dan kritik budaya masyarakat. Pantun adalah puisi asli Indonesia (Waluyo,1987:9). Pantun juga terdapat dalam beberapa sastra daerah di Indonesia seperti“parika”dalam sastra jawa atau“paparikan”dalam sastra sunda. Orang yang pertama kali membentangkan pikiran dari hal pantun Indonesia ini adalah H.C. Klinkert dalam tahun 1868. Karangannya bernama“De pantuns of minnenzangen der Maleier”.Sesudah itu datang Prof. Pijnapple; juga beliau memaparkan pikirannya dari hal ini dalam tahun 1883. Pantun tepat untuk suasana tertentu, seperti halnya juga karya seni lainnya hanya tepat untuk suasana tertentu pula.

Menurut Surana (2001:31), pantun ialah bentuk puisi lama yang terdiri atas 4 larik sebait berima silang(a b a b).Larik I dan II disebut sampiran, yaitu bagian objektif. Biasanya berupa lukisan alam atau apa saja yang dapat diambil sebagai kiasan. Larik III dan IV dinamakan isi, bagian subjektif. Sama halnya dengan karmina, setiap larik terdiri atas 4 perkataan. Jumlah suku kata setiap larik antara 8-12. Namun, dalam buku Bahan Ajar Sastra Rakyat (2005:70) mengatakan bahwa:

\Pantun adalah puisi melayu tradisional yang paling popular dan sering dibincangkan. Pantun adalah ciptaan asli orang Melayu; bukan saduran atau penyesuaian dari puisi-puisi jawa, India, cina dan sebagainya. kata pantun mengandung arti sebagai, seperti, ibarat, umpama, atau laksana.

(6)

terdiri atas empat baris yang bersajak(a-b-a-b)tiap larik biasanya berjumlah empat kata; baris pertama dan baris kedua biasanya tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi; setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata; merupakan peribahasa sindiran; jawab (pada tuduhan dan sebagainya).

Menurut penulis, pantun merupakan salah satu jenis puisi lama dalam kesusastraan Melayu Nusantara yang paling popular. Pada umumnya setiap bait terdiri atas empat baris (larik), tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata, beriramaa-b-a-bdengan variasia-a-a-a. Baris pertama dan kedua adalah sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi.

B. Sejarah Pantun

Pada mulanya pantun merupakan senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan (Fang, 1993: 195). Pantun pertama kali muncul dalamSejarah Melayudan hikayat-hikayat popular yang sezaman dan disisipkan dalam syair-syair seperti Syair Ken Tambuhan. Pantun dianggap sebagai bentuk karma dari kata JawaParikyang berartipari, artinya paribahasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu. Arti ini juga berdekatan dengan umpama atau seloka yang berasal dari India. Dr. R. Brandstetter mengatakan bahwa kata pantun berasal dari akar katatun,yang terdapat dalam berbagai bahasa Nusantara, misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntun yang berarti teratur, dalam bahasa Tagalog adatontonyang berarti bercakap menurut aturan tertentu; dalam bahasa Jawa kuno,tuntunyang berarti benang atauatuntunyang berarti teratur danmatuntunyang berarti memimpin; dalam bahasa Toba pula ada kata pantun yang berarti kesopanan, kehormatan.

(7)

6

harapan agar istrinya itu beranak. Sedangkan R. J. Wilkinson dan R. O. Winsted dalam Hamidy (1983:69) menyatakan keberatan mengenai asal

mula pantun seperti dugaan Ophuysen itu. Dalam bukunya “Malay

Literature” pertama terbit tahun 1907, Wilkinson malah balik bertanya,

‘tidakkah hal itu harus dianggap sebaliknya?’.Jadi bukan pantun yang berasal dari bahasa daun-daun, tetapi bahasa daun-daunlah yang berasal dari pantun.

C. Ciri-Ciri Pantun

Abdul Rani (2006:23) mengatakan bahwa ciri-ciri pantun sebagai berikut:

1. Terdiri atas empat baris.

2. Tiap baris terdiri atas 9 sampai 10 suku kata.

3. Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya berisi maksud si pemantun. Bagian ini disebut isi pantun.

4. Pantun mementingkan rima akhir dan rumus rima itu disebut dengan abjad /ab-ab/. Maksudnya, bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris keempat.

Lain halnya menurut Harun Mat Piah (1989: 123-124) dalam Bahan Ajar Sastra Rakyat (Elmustian, tanpa tahun:70-71), membagikan ciri-ciri pantun menjadi dua aspek, yaitu aspek luaran dan dalaman. Aspek luaran adalah dari segi struktur dan ciri-ciri visual yaitu:

1. Terdiri dari rangkap-rangkap yang berasingan. Setiap rangkap terjadi dari baris-baris yang sejajar dan berpasangan seperti 2,4,6,8 dan seterusnya. Rangkap yang paling umum adalah empat baris.

2. Setiap baris mengandung empat kata dasar, dengan jumlah suku kata

antara 8 hingga 10.

3. Adanya klimaks yaitu perpanjangan atau kelebihan jumlah unit suku kata atau perkataan pada kuplet maksud.

(8)

5. Mempunyai skema rima ujung yang tetap:a-ba-b, dengan sedikit variasia-a-a-a.

6. Setiap stanza pantun adalah satu keseluruhan mengandung sifat fikiran yang bulat dan lengkap.

Ciri-ciri dalamannya adalah:

1. Penggunaan lambang-lambang tertentu mengikuti tanggapan dan pandangan dunia masyarakat.

2. Adanya perhubungan makna antara pasangan pembayang dengan pasangan maksud, sama ada secara kongkrit atau abstrak atau melalui lambang-lambang.

Sedangkan menurut Suroto (1989: 43), ciri-ciri pantun sebagai berikut: 1. Pantun tersusun atas empat baris dalam tiap baitnya.

2. Baris pertama dan baris kedua berupa sampiran.

3. Baris ketiga dan keempat merupakan isi/ maksud yang hendak disampaikan.

4. Jumlah suku kata dalam tiap baitnya rata-rata berkisar delapan sampai dua belas.

D. Jenis-Jenis Pantun

Suroto (1989:44-45) membagi pantun menjadi dua bagian yaitu menurut isinya dan menurut bentuk dan susunannya, menurut isinya yaitu:

1. Pantun anak-anak, biasanya berisi permainan. 2. pantun muda mudi, biasanya berisi percintaan.

3. Pantun orang tua, biasanya berisi nasihat atau petuah. Itulah sebabnya, pantun ini disebut juga pantun nasihat.

4. Pantun jenaka, biasanya berisi sindiran sebagai bahan kelakar. 5. Pantun teka-teki.

menurut bentuknya atau susunannya:

(9)

8

Adapun susunan kaitannya adalah baris kedua bait pertama menjadi baris pertama pada bait kedua, baris keempat bait pertama dijadikan baris ketiga pada bait kedua dan seterusnya.

2. Pantun kilat,sering disebut juga karmina, ialah pantun yang terdiri atas dua baris, baris pertama merupakan sampiran sedang baris kedua merupakan isi. Sebenarnya asal mula pantun ini juga terdiri atas empat baris, tetapi karena barisnya pendek-pendek maka seolah-olah kedua baris pertama diucapkan sebagai sebuah kalimat, demikian pula kedua baris yang terakhir.

Sedangkan Nursisto, dalam bukunya ikhtisar Kesusastraan Indonesia (2000:11-14) pantun dibagi menjadi:

Berdasarkan isinya, pantun dibagi atas: 1. Pantun kanak-kanak

a. Pantun bersukacita b. Pantun berdukacita 2. Pantun muda

a. Pantun nasib atau pantun dagang b. Pantun perhubungan

1) Pantun perkenalan 2) Pantun berkasih-kasihan 3) Pantun perceraian 4) Pantun beriba hati c. Pantun jenaka

d. Pantun Teka-teki 3. Pantun tua

a. Pantun adat b. Pantun agama c. Pantun nasihat

Berdasarkan banyaknya baris tiap bait dibagi menjadi: 1. Pantun dua seuntai atau pantun kilat

(10)

3. Pantun enam seuntai atau delapan seuntai, atau pantun enam serangkum, delapan serangkum (talibun).

Menurut Effendi (1983:29), pantun dapat dibagi menurut jenis dan isinya yaitu:

1. Pantun anak-anak, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi: a. Pantun bersukacita

b. Pantun berdukacita

c. Pantun jenaka atau pantun teka-teki

2. Pantun orang muda, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi: a. Pantun dagang atau pantun nasib

b. Pantun perkenalan c. Pantun berkasih-kasihan d. Pantun percerai

e. pantun beribahati

3. Pantun orang tua, berdasarkan isinya data dibedakan menjadi: a. Pantun nasihat

b. Pantun adat c. Pantun agama

Contoh pantun

1. Pantun muda mudi

Contoh:Tanam melati di rama-rama Ubur-ubur sampingan dua Sehidup semati kita bersama Satu kubur kelak berdua

2. Pantun teka-teki

(11)

10

3. Pantun jenaka

Contoh :Anak rusa di rumpun salak Patah tanduknya ditimpa genta Riuh kerbau tergelak-gelak Melihat beruk berkacamata

4. Pantun berdukacita

Contoh:Ke balai membawa labu Labu amanat dari situnggal Orang memakai baju baru

Hamba menjerumat baju bertambal

5. Pantun perkenalan

Contoh: Sekuntum bunga dalam padi Ambil batang cabut uratnya Tuan sepantun langit setinggi Bolehkah berlindung di bawahnya?

6. Pantun perceraian

Contoh : Pucuk pauh selara pauh Pandan di rimba diladungkan Adik jauh kakanda jauh Kalau rindu sama menungkan

7. Pantun nasib atau pantun dagang

Contoh: Unggas undan si raja burung Terbang ke desa suka menanti Wahai badan apalah untung

(12)

E. Source Code Dalam Pembuatan Aplikasi

Pertama kita akan membuat class entity untuk pantun kita.. saya beri

nama Pantun.java, entity ini berisi field yang ada pada database..

?

public void setIstilah(String istilah)

{

public void setArti(String arti)

{

this.arti = arti;

(13)

12

selanjutnya

adalah

class

untuk

helper

untuk

SQLite

Databasenya..

saya

beri

nama

DatabaseHelper.java

yang perlu anda perhatikan disini adalah pada variable

DB_NAME

,

isi variable ini harus nama database yang ada pada folder asset anda..

pada contoh ini saya sebelumnya membuat sebuah database sqlite

dengan nama

db_pantun_helpe/r

, maka pada variable DB_NAME

akan saya isi db_pantun_helper

(14)

9

public class DatabaseHelper extends SQLiteAssetHelper

{

private static final String DB_NAME = "db_pantun_komputer";

private static final int DB_VER = 1;

private static final String TB_DATA = "tb_data";

public static final String COL_ID = "_id";

public static final String COL_ISTILAH = "istilah";

public static final String COL_ARTI = "arti";

private static DatabaseHelper dbInstance;

private static SQLiteDatabase db;

private DatabaseHelper(Context context)

{

super(context, DB_NAME, null, DB_VER);

}

public static DatabaseHelper getInstance(Context context)

{

if (dbInstance == null)

{

dbInstance = new DatabaseHelper(context);

db = dbInstance.getWritableDatabase();

}

return dbInstance;

(15)

14

public synchronized void close()

{

super.close();

if (dbInstance != null)

{

List<pantun> lisPantun = new ArrayList<pantun>();

Cursor cursor = db.query(TB_DATA, new String[] { COL_ID, COL_ID,

COL_ARTI, COL_ISTILAH }, null, null, null, null, COL_ISTILAH);

if (cursor.getCount() >= 1)

{

cursor.moveToFirst();

do

{

Pantun pantun = new Pantun();

(16)

71 72 73 74 75 76 77

}

Referensi

Dokumen terkait

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif ( Non- exclusive Royalty –

Cloud computing merupakan sistem virtualisasi yang mampu menampung beragam platform, bahasa program (coding), aplikasi dan infrastruktur yang berbeda agar dapat bekerja dalam satu

yang optimal dengan cara memproduksi 2 jenis produk yaitu kaos lengan panjang dan celana panjang untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang paling

Penelitian ini dilakukan pada 4 struktur beton dengan variasi bentang panjang balok untuk mengetahui gaya geser desar akibat gempa efektif, mengetahui kinerja akibat perpindahan

Memenuhi Seluruh  penerimaan  produk  kayu  dilengkapi  dengan  dokumen  jual  beli/nota  dan  dokumen  hasil  hutan  yang  sah.    Seluruh  mitra 

Pada pemeriksaan status mental ditemukan hendaya dalam menilai realita berupa waham auditori dimana pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya berbuat baik dan

Nama Jabatan Nominal NPHD TGL NPHD SP2D TGL SP2D Sudah Belum Nominal NPHD TGL NPHD SP2D TGL SP2D Sudah Belum Sisa Anggaran.. Daerah

Adapun saran yang perlu diper- hatikan oleh peneliti selanjutnya diharapkan bisa mengembangkan proksi yang lain dalam melakukan penilaian kualitas informasi laporan keuangan