• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sarana Dan Prasarana Kependidikan Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sarana Dan Prasarana Kependidikan Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Resume

Profesi Pendidikan

Tentang

Sarana Dan Prasarana Kependidikan

Oleh

Kelompok 11

Anggota :

Cindy Nurarafah

Monica Febriana

Yona Yolanda

Rm 10

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Padang

▸ Baca selengkapnya: perawatan preventif dan represif merupakan macam-macam pemeliharaan sarana dan prasarana menurut

(2)

ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN a. Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana pendidikan adalah semua peralatan dan perlengkapan yang sesara langsung dipergunakan untuk menunjang dalam proses pendidikan di sekolah. sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan seperti: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium ,media pendidikan, alat-alat pelajaran, alat peraga, meja, kursi, papan tulis, dan lain-lain.

Prasarana pendidikan adalah semua alat atau perlengkapan yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan di sekolah, seperti gedung, perpustakaan, halaman sekolah, mushalla, jalan menuju menuju sekolah.

Adapun secara etimologis prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. Misalnya: lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Jadi prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.

Sedangkan menurut Soebagio, M. S., manajemen sarana dan prasarana merupakan proses kegiatan perencanaan, pengorganisassian, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian logistik atau perlengkapan.

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan Menurut Sutjipto (1993) adalah perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan.

Maka administrasi sarana dan prasarana sebagai serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan, penginventarisasian, penghapusan dan pengawasan semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk menujang penyelenggaraan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan sekolah dapat dicapai secara efektif dan efesien.

Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.

Sedangkan standar sarana dan prasarana dalam setiap satuan pendidikan telah tercantum dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 42 : 1. Setiap satuan pendidikan wajib memilik sarana yang meliputi perabot, peralatan

(3)

perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :

1) Bangunan dan perabot sekolah.

2) Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan, alat-alat peraga dan laboratorium. 3) Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang

menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil. Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsi sebagai:

1) Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal

2) Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses belajar mengajar

Adapun yang menjadi tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah tidak lain agar semua kegiatan tersebut mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Perinciannya sebagai berikut:

1) Mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar ,yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.

(4)

Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis dan sifatnya yaitu sebagai berikut :

1) Ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar.

 Sarana pendidikan yang berfungsi langsung dalam proses pembelajaran, seperti

alat pelajaran, alat peraga, dan media pembelajaran.

 Prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung , seperti gedung, tanaman, halaman

2) Ditinjau dari jenisnya yaitu:

 Fasilitas fisik, yakni segala sesuatu yang berwujud benda mati yang mempunyai

peran untuk memudahkan dan melancarkan suatu usaha, seperti kendaraan, computer, mesintulis, dan sebagainya.

 Fasilitas non fisik, segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan,

seperti manusia, jasa, uang. 3) Ditinjau dari sifat barangnya

Barang bergerak dikelompokkan menjadi barang habis pakai, seperti kapur tulis, tinta, kertas, penghapus dan sebagainya. Barang tak habis pakai, seperti computer, mesin tulis, kendaraan dan sebagainya.

Barang tidak bergerak yaitu barang yang tidak berpindah-pindah letaknya atau

tidak bisa dipindahkan, seperti gedung, sumur dan sebagainya.

4) dilihat dari komponennya, media terdiri dari dua bagian pokok yaitu hardware dan software.

 Hardware atau perangkat keras adalah penampil software. Misalnya: pesawat

radio, tape recorder, proyektor slide, proyektor film, dan sebagainya.

 Software atau perangkat lunak adalah bahan atau program yang ditampilkan dengan hardware, misalnya: kaset, piringan hitam, slide, film, skrip rekaman, dan sebagainya.

Prinsip-prinsip pengelolaan sarana dan prasarana adalah :

Menurut hunt pierce Ada beberapa prinsip dasar pengelolaan sarana dan prasarana sebagai berikut:

(5)

b. Perencanaan lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan perabot sekolah hendaknya merupakan pancaran keinginan bersama dan dengan pertimbangan suatu tim ahli yang cukup cakap yang ada dimasyarakat itu.

c. Lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan perabot sekolah hendaknya di sesuaikan dan memadai bagi kepentingan anak-anak didik, demi terbentiknya karakter mereka dan dapat melayani serta menjamin mereka di waktu belajar, bekerja, bermain sesuai bakat msaing-masing.

d. Lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan perabot sekolah serta alat-alat hendaknya disesuaikan dengan kepentingan pendidikan yang bersumber dari kepentingan serta kegunaan bagi murid-murud dan guru-guru.

e. Sebagai penanggung jawab harus dapat membentuk program sekolah secara efektif, melatih para petugas serta memilih alatnya dan cara menggunakannya agar mereka dapat menyesuaikan diri serta melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi dan profesinya.

f. Seorang penanggung jawab sekolah harus mempunyai kecakapan untuk mengenal, baik kualitatif dan kuantitatif serta menggunakannnya dengan tepat fungsi bangunan dan perlengkapannya.

g. Sebagai penanggung jawab harus mampu memelihara serta menggunakan bangunan dan tanah sekitarnya sehingga ia dapat membantu terwujudnya kesehatan, keamanan, klebahagiaan dan keindahan serta kemajuan dari sekolah dan masyarakat.

h. Sebagai penanggung jawab sekolah bukan hanya mengetahui kekayaan sekolah yang di percayakan padanya, tetapi harus memperhatikan seluruh keperluan alat-alat pendidikan yang dibutuhkan oleh anak didiknya.

Komponen-Komponen Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan adalah sebagai berikut :

a) Lahan

Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus disertai dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :

 Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan.

(6)

 Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktek.

 Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan bangunan

dan kegiatan praktek.

Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengan cakupan wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencana alam dan lingkungan yang kurang baik.

b) Ruang

Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam :  Ruang pendidikan

Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek antara lain : ruang perpustakaaan, ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang olah raga, dan ruang keterampilan.

 Ruang administrasi

Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang administrasi terdiri dari : ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, dan gudang.

 Ruang penunjang

Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain : ruang ibadah, ruang serbaguna, ruang koperasi sekolah, ruang UKS, ruang OSIS, ruang WC / kamar mandi, dan ruang BP. c) Perabot

Secara umum perabot sekolah mendukung 3 fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi administrasi, dan fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam yaitu :

Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar.

 Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan

kantor.

Perabot penunjang perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang

(7)

d) Alat dan Media Pendidikan

Setiap mata pelajaran sekurang – kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan demikian proses pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal.

e) Buku atau Bahan Ajar

Bahan ajar adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar.

b. Kegiatan adminitrasi sarana dan prasarana

Kegiatan administrasi berupa perencanaan sarana dan prasarana pendidikan adalah penyusunan serangkaian keputusan secara sistematis dan rasional tentang apa-apa sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan, bagaimana mengadakannya termasuk biaya dan kapan diadakan.

Langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan yaitu:

a. Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan sarana dan prasarana merupakan kegiatan untuk mendapatkan informasi tentang jenis, jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan pada suatu sekolah. Menurut Sutjipto (1993) tentang pertimbangan kebutuhan sarana dan prasarana adalah:

1) Berkembangnya kebutuhan sekolah

2) Penggantian barang-barang yang rusak, dihapuskan atau hilang 3) Untuk keperluan persediaan barang

b. Mengumpulkan data dan informasi tentang sarana dan prasarana sekolah

Setelah mengetahui gambaran kebutuhan sarana dan prasarana , selanjutnnya adalah mengumpulakan data dan informasi tentang sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Maka dengan membandingkan akan diperoleh berapa besar peralatan tambahan yang dibutuhkan.

c. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan

Langkah terakhir dalam perencanaan kebutuhan tersebut adalah dengan merumuskan rencana tersebut dalam bentuk dokumen perencanaan.

d. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan

(8)

sarana pendidikan dapat dilaksanakan dengan cara: pembelian, buatan sendiri, penerimaan hibah atau bantuan, penyewaan, peminjaman, dan pendaur ulangan. Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan di suatu lembaga pendidikan atau sekolah dapat dilakukan dengan dana rutin, dana dari masyarakat atau dana bantuan dari pemerintah daerah atau anggota masyarakat lainnya.

e. Penyimpanan Sarana dan prasarana

Penyimpanan aadalah kegiatan pengurusan, penyelenggaraan, dan pengaturan sarandan praa dan prasarana yang ada dalam ruang penyimpanan.

f. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan

Inventarisasi adalah kegiatan mencatat dan menyususn daftar sarana dan prasarana yang ada secara teratur.

g. Pemeliharaan/perawatan sarana dan prasaran

Pemeliharaan adalah kegiatan jagaan dan pencegahan barang dari kerusakan sehingga dapat dapat dgunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

h. Penghapusan sarana dan prasarana

Penghapusan adalah kegiatan mengeluarkan barang-barang milik Negara/daerah/sekolah dari daftar inventaris berdaasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

i. Pengawasan sarana dan prasarana

saran dan prasarana pendidikan menurut Sutjipto (1993) adalah kegiatan pengamatan, pemeriksaan dan penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah untuk menghindari penyimpangan, penggelapan atau penyalahgunaan.

c. Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan

Peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana dimulai dari perencanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan prasarana-sarana.

(9)

pengadaan barang yang menuntut keterlibatan guru di antaranya adalah pengadaan alat pengajaran dan media pengajaran.

2. Pemanfaatan dan Pemeliharaan Guru harus dapat memanfaatkan segala sarana seoptimal mungkin dan bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan pemakaian sarana dan prasarana pengajaran yang ada. Juga bertanggung jawab terhadap penempatan sarana dan prasara.

3. Pengawasan Penggunaan Apabila sarana dan prasarana pendidikan itu digunakan oleh siswa yang ada di kelasanya, maka tugas guru adalah melakukan pengawasanan atau memberikan arahan agar siswa dapat menggunakan atau memakaik sarana dan prasarana pendidikan itu sebagaimana mestinya .

Sebagai pelaksana tugas pendidikan, guru juga mempunyai andil dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan. Dalam hal ini, guru lebih banyak berhubungan dengan sarana pengajaran, yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran lainnya dibandingkan dengan keterlibatannya dengan prasarana pendidikan yang tidak langsung berhubungan.

(10)

Daftar pustaka

Syahril, dkk. 2009. “Profesi Kependidikan”.Padang:UNP Press Soetjipto. 2004. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

kekacauan yang timbul didunia ini, yang paling besar adalah dikarenakan oleh sikap manusia yang tidak lagi menerapkan budi pekerti, artinya rukun membuat kita hidup damai

Diterapkannya Manajemen Kelas Manajemen Kelas Melalui Beberapa Aspek dalam Pembelajaran Fiqh di MA Darul Huda Wonodadi

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu, yang menunjukkan perbe- daan tidak bermakna ekspresi cyclin D1 pada kelompok tumor karsinoma folikuler,

Observasi dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki pengetahuan serta pengalaman pendahuluan sebelum melaksanakan tugas mengajar yaitu

Pembelajaran adalah proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam siswa

Karakteristik kecerdasan verbal yaitu: (1) mampu mendengar dan merespon setiap suara, ritme, warna, dan berbagai ucapan kata; (2) menirukan suara, bahasa, membaca, dan menulis

Sebagian besar wilayah Kabupaten Sukamara sebelah barat dan utara merupakan daerah daratan dengan ketinggian antara 7 - 100 meter dari atas permukaan laut, sedangkan wilayah

Pengaruh antara Agreeableness, Sikap, Norma subjektif dan Kontrol perilaku yang dipersepsikan terhadap intensi OCB. Beberapa literatur penelitian yang mengatakan tentang perilaku