• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Praktikum Teknik sipil .pdf (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Modul Praktikum Teknik sipil .pdf (1)"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Gandjar Pamudji, S.T., M.T.
  • Sekolah: Universitas Jenderal Soedirman
  • Mata Pelajaran: Teknik Sipil
  • Topik: Modul Praktikum Teknologi Bahan
  • Tipe: buku petunjuk
  • Tahun: 2015
  • Kota: Purbalingga

I. PERATURAN PRAKTIKUM

Seksyen ini memberikan panduan penting mengenai peraturan yang perlu dipatuhi oleh mahasiswa semasa melaksanakan praktikum. Mahasiswa diharapkan untuk mempelajari prosedur pengujian dengan baik untuk memastikan pelaksanaan yang lancar. Selain itu, terdapat ketentuan mengenai laporan praktikum yang mesti diserahkan dalam tempoh sebulan setelah praktikum selesai, termasuk elemen-elemen penting seperti nama pengujian, tujuan, teori asas, alat dan bahan, serta hasil dan pembahasan.

II. PEMERIKSAAN SEMEN PORTLAND

Bab ini membahas berbagai pemeriksaan yang berkaitan dengan semen Portland, termasuk pemeriksaan berat jenis, konsistensi normal, dan waktu pengikatan. Setiap subseksi memberikan langkah-langkah terperinci untuk melakukan pengujian, alat yang diperlukan, dan cara pengiraan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semen yang digunakan memenuhi standar yang ditetapkan, yang merupakan aspek kritikal dalam pembinaan struktur.

2.1. PEMERIKSAAN BERAT JENIS SEMEN PORTLAND

Subseksi ini menjelaskan tujuan dan langkah-langkah untuk menentukan berat jenis semen Portland. Berat jenis adalah perbandingan antara berat isi kering semen dengan berat isi air suling pada suhu tertentu. Prosedur ini melibatkan penggunaan botol Le Chatelier dan timbangan yang tepat, serta memberikan informasi penting untuk perancangan campuran beton.

2.2. PEMERIKSAAN KONSISTENSI NORMAL SEMEN HIDROLIS

Di sini, konsistensi normal semen hidrolis ditentukan untuk mengetahui waktu pengikatan semen. Langkah-langkah pengujian termasuk penggunaan mesin aduk dan alat vikat. Hasil dari pengujian ini penting untuk memastikan bahwa semen memiliki sifat yang sesuai untuk aplikasi dalam pembinaan.

2.3. PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN SEMEN HIDROLIS

Subseksi ini membahas prosedur untuk menentukan waktu pengikatan semen hidrolis. Dengan mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan, mahasiswa dapat memahami proses pengikatan semen dan pentingnya waktu dalam aplikasi praktikal.

III. PEMERIKSAAN AGREGAT

Bab ini meliputi berbagai pemeriksaan yang dilakukan terhadap agregat, termasuk kandungan lumpur, analisis saringan, kadar air, berat jenis, dan ketahanan aus. Setiap pemeriksaan memiliki tujuan dan prosedur yang jelas, serta alat yang diperlukan. Ini adalah langkah penting dalam memastikan kualitas agregat yang digunakan dalam campuran beton.

3.1. PEMERIKSAAN KANDUNGAN LUMPUR DALAM AGREGAT

Subseksi ini menjelaskan cara untuk menentukan kandungan lumpur dalam agregat halus. Prosedur ini menggunakan gelas ukur dan melibatkan pengukuran endapan, yang memberikan indikasi tentang kualiti pasir yang digunakan dalam campuran.

3.2. ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR

Analisis saringan agregat adalah untuk menentukan distribusi ukuran butiran agregat. Prosedur ini melibatkan penggunaan ayakan standard dan memberikan informasi penting mengenai modulus kehalusan agregat, yang mempengaruhi sifat campuran beton.

3.3. PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT

Subseksi ini membahas pentingnya mengetahui kadar air agregat dalam campuran beton. Kadar air yang tepat memastikan bahwa perencanaan campuran dapat dilakukan dengan tepat, yang merupakan kunci untuk mencapai kekuatan dan ketahanan beton yang diinginkan.

3.4. PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT HALUS

Berat jenis agregat halus diukur untuk menentukan kualiti agregat dalam campuran beton. Prosedur ini melibatkan penggunaan piknometer dan memberikan informasi yang diperlukan untuk perencanaan campuran.

3.5. PEMERIKSAAN BERAT JENIS KERIKIL DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR

Subseksi ini memberikan panduan untuk menentukan berat jenis dan penyerapan agregat kasar. Ini penting untuk memastikan bahwa agregat yang digunakan dalam campuran beton memenuhi spesifikasi yang diperlukan.

3.6. PEMERIKSAAN BERAT SATUAN AGREGAT

Berat satuan agregat menentukan berapa banyak agregat yang diperlukan dalam campuran beton. Prosedur ini melibatkan pengukuran berat dan volume agregat, yang penting untuk perencanaan campuran.

3.7. PEMERIKSAAN KETAHANAN AUS AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan agregat terhadap keausan, yang berkaitan dengan kekerasan dan kekuatan agregat dalam campuran beton. Hasil dari pengujian ini memberikan gambaran tentang ketahanan agregat dalam aplikasi praktikal.

IV. PERCOBAAN BETON

Bab ini membahas proses perancangan dan pengujian beton. Ini termasuk langkah-langkah untuk merancang campuran beton yang memenuhi spesifikasi kekuatan tertentu. Proses ini penting untuk memastikan bahwa beton yang dihasilkan memenuhi keperluan teknikal dan keselamatan.

4.1. PERANCANGAN BETON (Mix Design)

Proses perancangan beton melibatkan penetapan kekuatan tekan yang diperlukan dan perhitungan deviasi standar. Metode ini memberikan panduan untuk menentukan jumlah bahan yang diperlukan dalam campuran beton.

4.2. PEMERIKSAAN BETON SEGAR

Pemeriksaan beton segar melibatkan pengadukan dan pengujian slump beton. Ini penting untuk menentukan konsistensi dan kekentalan campuran beton sebelum dicetak.

Gambar

Gambar 1. Botol Le Chatelier.
Gambar 2. Mixer Portland Cement/Mortar.
Gambar 3 Alat Vikat
Gambar 5. Grafik Zona Pasir Golongan-2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

campuran adukan mortar 1 semen : 2 pasir. Pada pengujian ini dilakukan pula pengujian berat isi beton tempurung kelapa. Pengujian kuat tekan menggunakan mesin uji

Nilai slump, porositas dan kuat tekan beton menjadi parameter dalam studi ini dalam melihat karakteristik beton yang menggunakan ternary cementitious system berbahan semen,

Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan penambahan semen pada campuran aspal emulsi dengan tipe agregat yang lebih banyak untuk lebih mengetahui pengaruh

Gambar 2 menunjukan perbandingan rata-rata perubahan kadar air sampel dari beberapa sampel yang di campur dengan nanomaterial dan beberapa sampel yang di campur dengan semen

Seperti yang diketahui semakin banyak kadar semen dalam campuran beton maka semakin tinggi tingkat penyusutan yang terjadi sehingga dari hasil penelitian yang

Dari hasil penelitian pada tahap ini, komposisi dengan hasil kuat tekan yang paling tinggi digunakan untuk komposisi campuran mortar geopolimer yang menggunakan variasi

Dari hasil penelitian pada tahap ini, komposisi dengan hasil kuat tekan yang paling tinggi digunakan untuk komposisi campuran mortar geopolimer yang menggunakan variasi

SAI merupakan nilai perbandingan kuat tekan campuran beton yang menggunakan material pozzolan dengan yang tanpa menggunakan material pozzolan Pada worka bility ,