• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN BAHASA ARAB DALAM ILMU PENGATAHU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANAN BAHASA ARAB DALAM ILMU PENGATAHU"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN BAHASA ARAB DALAM

ILMU PENGATAHUAN

Mata kuliah

Bahasa Arab

Dosen pembimbing

FATWIAH NOR, Lc, M.Pd

oleh

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )

DARUL ULUM KANDANGAN

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Peranan Bahasa Arab dalam Ilmu Pengatahuan”

Serta salawat dan salam kami panjatkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam kejahilan ke alam yang penuh pengatahuan dan dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang. Sehingga kita bisa membedakan antara yang baik dan buruk.

(2)

makalah ini.Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Penyusun,

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

Peranan Bahasa Arab dalam Ilmu Pengatahuan ... 2

A. Pengertian Bahasa Arab ... 3

B. Peran Bahasa Arab dalam Ilmu Pengatahuan ... 4

C. Bahasa Arab dan Ilmu Pengatahuan...6

BAB III PENUTUP ... 10

A. Simpulan ... 10

(3)

ii

BAB I PENDAHULUAN

Memegang kunci utama bahasa berarti memegang kunci dunia. Sebab, sejuta

pengetahuan dan peradaban yang tercipta semuanya ada dan terbahasakan. Bahkan sejarah tidak akan berwujud sejarah jika tidak ada bahasa. Bahasa adalah satu-satunya kunci membuka jalan pencerahan bagi masa depan manusia. Tidak diragukan, mempelajari bahasa arab berarti mempelajari ilmu untuk sesuatu yang besar. Karena sumber pengetahuan banyak yang menggunakan bahasa arab. Banyak buku-buku ilmu pengetahuan karya cendikiawan muslim yang dibuat menggunakan bahasa arab yang tanpa mempelajari bahasa arab, kita tidak akan bisa untuk mempelajarinya.

Akan tetapi, dewasa ini bahasa inggris lah yang lebih banyak diminati oleh semua orang. Nelajar nahasa inggris seakan-akan menjadi keharusan. Kontras sekali dengan bahasa Arab, bahasa arab masih dipandang sebagai bahasa untuk umat islam saja. Anggapan bahwa bahasa arab sebagai bahasa akhirat pada gilirannya menciptakan pandangan yang dikotomis terhadap ilmu, yaitu ilmu agama dan ilmu umum, dan bahasa arab sendiri masuk kedalam ilmu agama yang hanya dipelajari untuk keperluan agama islam semata. Bahkan pada tingkatan yang krusial, bahasa arab oleh sebagian orang dianggap sebagai bahasa yang tidak bisa menyentuh dunia global dan gagap dalam menjawab tantangan zaman.

BAB II PEMBAHASAN

(4)

A. Pengertian Bahasa Arab

Definisi bahasa Arab dapat ditinjau dari sisi bahasa dan istilah. Pengertian 'Arab' secara bahasa adalah gurun sahara, atau tanah tandus yang di dalamnya tidak ada air dan pohon yang tumbuh di atasnya. Adapun 'bahasa' adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk saling berinteraksi dan berhubungan dengan berbagai motivasi dan keperluan yang mereka miliki. Secara istilah bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh sekelompok manusia yang berdomisili di atas Negeri Gurun Sahara, Jazirah Arabiyah. Bahasa Arab merupakan bahasa Semitik dalam rumpun bahasa Afro-Asiatik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan

bahasa-bahasa Neo Arami yang telah dipergunakan di jazirah Arabia sejak berabad-abad.1[1]

Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semitik. Sekarang bahasa Arab ini di gunakan secara luas di bumi ini. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa Arab juga merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an. Seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

َنوُلِقْعَت ْمُكّلَعّل اًّيِبَرَع اًنَأرُق ُهاَنْلَعَج اّنِإ

“sesungguhnya kami telah menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa arab, supaya kalian bisa memahaminya (QS. Az Zukhruf:3).

Istilah 'Arab' muncul pertama kali dalam dokumen Assiria pada 853 S.M. Tulisan Arab yang kita kenal sekarang merupakan turunan dari tulisan Aramaik Nabatean yang telah digunakan sejak abad ke-4 S.M, namun dokumen tertua baru ditemukan pada 328 S.M di Nemara Syria.

Bahasa Arab terbagi dua yaitu “Al-’Arabiyyah Fush-hah” dan “Al-’Arabiyyah

Al-’Ammiyah”.2[2]

1. Al-’Arabiyyah Fush-hah atau bahasa arab fush-hah adalah bahasa arab standar yang merupakan

bahasa resmi pada negara-negara arab.Bahasa ini merupakan bahasa Arab “tinggi” yang dipakai oleh para ulama dan sarjana; dengan kata lain bahasa kaum literati atau dianggap bahasa orang

(5)

alim. Jadi bahasa arab standar biasanya hanya dipakai dalam konteks yang resmi, seperti dalam diskursus ilmiah, naskah-naskah perjanjian dan lain-lain.

2. Al-’Arabiyyah Al-’Ammiyah atau bahasa arab umum dan sering disebut sebagai bahasa arab

pasaran adalah bahasa arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di dunia arab, bahasa ini lebih luas dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena bangsa arab suka bergaul dan

berhubungan dengan bangsa lainnya, maka bahasa arab bercampur dengan bahasa daerah setempat, pengaruh bahasa lokal terhadap bahasa arab menyebabkan terdapat banyak sekali dialek, diantaranya bahasa arab dialek Mesir, Maghribi, Iraq, Sudan, Hijazi, Najd, Yaman, Sisilia, Andalus dan bahkan setiap suku bangsa arab memiliki dialek dan intonasi penuturan tersendiri.

B. Peran Bahasa Arab dalam Ilmu Pengatahuan

Secara harfiah kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ilmi yang berarti pengetahuan. Kata ini sering disejajarkan dengan kata saince yang berarti pengetahuan dan aktivitas mengetahui. Pengetahuan semakna dengan kata knowledge yang berarti sejumlah informasi yang diperoleh manusia melalui pengamatan, pengalaman dan penalaran.

Para sarjana baik di negara-negara Barat maupun di Timur yang mendalami tentang pertumbuhan dan perkembangan dunia Islam mengetahui bahwa selama beberapa abad Islam zaman pertengahan bahasa Arab selain merupakan bahasa Agama, juga merupakan bahasa yang dipergunakan dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan diseluruh bagian dunia yang

berperadaban.

Terdorong oleh ajaran agama Islam yang menyatakan bahwa menurut hukum Islam mencari ilmu pengetahuan itu adalah wajib, maka orang-orang Islam mempelajari ilmu dan filsafat Yunani dengan kesungguhan dan ketekunan terutama peluang itu diperoleh pada masa khilafah Abbasiyah. Akibat sikap gereja yang tidak terbuka serta tindakannya yang keras terhadap peradapan Yunani, maka dunia barat menjadi sunyi dari ilmu dan filsafat Yunani, kecuali ilmu tentang agama Masehi. Untunglah bahwa ketika dunia Barat dalam keadaan kegelapan semacam itu, ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani dapat dipelihara dan

(6)

Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di dunia, bahasa Arab telah memberikan sumbangan besar dan memegang peranan penting. Dikala dunia Barat pada zaman abad

pertengahan masih diliputi suasana kegelapan, disaat itu ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani telah disimpan dalam bahasa Arab dalam bentuk terjemahan, sehingga karena hampir semua buku-buku ilmu pengetahuan yang kenamaan diwaktu itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, maka bahasa Arab dalam dunia keilmuan dikenal sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Pada masa kebangkitan (Renaissance) di Barat, bahasa Arab ini berperan sebagai penghubung antara Yunani Kuno dengan Eropa modern dengan jalan menterjemahkan kembali buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa Arab kedalam bahasa bangsa-bangsa Barat.

Mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu kunci pokok untuk membuka pintu ilmu pengetahuan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Dalam bukunya yang fenomenal, History of The Arabs (1973), Philip K. Hitti mengatakan bahwa pada Abad

Pertengahan, selama ratusan tahun bahasa Arab merupakan bahasa ilmu pengetahuan, budaya, dan pemikiran progresif di seluruh wilayah dunia yang beradab. Antara abad ke-9 dan ke-12, semakin banyak karya filsafat, kedokteran, sejarah, agama, astronomi, dan geografi ditulis dalam bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya.

Dari sinilah eropa yang gelap pada zaman pertengahan itu mulai terang, dan lahirkan zaman pembaruan eropa setelah mengambil dan memindahkan ilmu pengetahuan dan

kebudayaan dari kaum muslimin kedunia barat ( Iman subakir,1980:2). Seorang orenralid barat belumlah lengkap rasanya , apabila ia belum mampu dan mengerti bahasa Arab. Bagi mereka bahsa Arab sangatlah penting. Karena untuk membaca dan mengetahui karya cendikiawan muslim tidaklah cukup bila hanya melalui terjemahan. Tidak semuanya akan diterjemahkan begitu saja, tentu hanya akan dipilih mana yang baik dan bagus. Inilah yang mengakibatkan mereka mempelajari bahasa Arab secara sungguh-sungguh, sehingga bahasa Arab cepat sekali berkembang dikalangan barat sejak abad pertengahan sampai sekarang.

(7)

matematika, orang Arablah dan dengan bahasa Arablah angka 0 (nol) pertama kali ditemukan dan dikenalkan oleh Al Khwarizmi.

Kedokteran modern, diakui oleh Barat, berasal dari dunia Arab (Islam). Ibnu Sina (atau Aviciena) adalah penulis kitab Al Shifa yang terkenal. Salah satu magnum opusnya, yakni Al Qanun Al Tibb, menjadi fenomenal di dunia sains. Buku ini adalah satu-satunya karya

kedokteran terbesar dalam sejarah umat manusia. Buku ini merupakan mahakarya yang sangat kompleks, sangat luas, dan begitu efektif. Isinya mencakup sistem kesehatan manusia,

kebersihan, anatomi, ratusan penyakit, penyebab dan penyembuhannya, termasuk tuberkolosis, radang otak, demam, diabetes, dan masih banyak lagi. Kitab Qanun Al Tibb tentu saja buku berbahasa Arab. Kitab ini diterjemahkan oleh Gerard of Cremona dengan judul The Canon of Medicine. Buku ini, selama 700 tahun di Eropa tidak pernah tergantikan. Untuk menghormati Ibnu Sina, di aula kehormatan Fakultas Kedokteran Universitas Paris, terpampang gambar wajah Ibnu Sina.

Setelah itu, kita pun mengenal Ibn Khaldun dengan karya apiknya, Muqaddimah. Buku tentang sejarah dan sosiologi ini tak pelak menjadi rujukan bagi para sejarawan dan sosiolog Eropa. Ibn Khaldun pun disebut sebagai bapak sosiologi. Masih banyak karya-karya berbahasa Arab yang memiliki pengaruh di dunia hingga kini.

Dengan berperanya bahasa Arab sejak empat belas abad yang lalu, tentu sudah banyak sekali ilmu pengetahuaan yang terkena pengaruh oleh bahasa Arab, baik itu istilah atau ungkapan maupun gaya bahasanya dan sebagaianya yang sampai pada saat ini belum terungkap menjadi tantangan atau tanggung jawab parasarjana sastra Arab untuk meneliti dan menyingkapkannya. Dengan demikian kesempatan yang luas dan jalan yang lebar ini akan mengubur sedikit demi sedikit pemikiran-pemikiran yang sempit dan serta perasaan yang pesimis bagi mereka yang mempelajari bahasa Arab.

C. Bahasa Arab dan Ilmu Pengatahuan

(8)

dipelajari oleh setiap orang yang berhasrat kepada ilmu pengetahuan dari berbagai sekte dan agama.

Untuk menangkap pesan-pesan Al-Quran sebagai kitab teks paradigmanya, maka kemampuan ummat Islam akan bahasa Arab sangat berpengaruh juga terhadap keberhasilan memahami ajaran-ajarannya. Oleh sebab itu, sebenarnya umat Islam baik bangsa Arab atau bukan (ajam), tidak dapat dipisahkan dengan bahasa Arab, sekalipun Arab tidak selamanya Islami.

Tidak disangsikan, bahwa ummat Islam untuk mencapai pemikiran ilmiah dan filosofis, memperoleh inspirasi dari ayat-ayat Al-Quran. Banyak ayat Al-Quran yang mengisyaratkan kepada penggunaan akal pikiran dalam rangka pengembangan Ilmu Pengetahuan ini. Sebagai contoh, (QS. Al-Baqarah : 164) yang artinya :

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Dalam sejarah, abad ke 6 -13 M merupakan babak kebangkitan ilmu pengetahuan, sekaligus bangkitnya suatu peradaban baru. Pada waktu itu Eropa sedang tenggelam dalam kegelap-gulitaan yang sangat pekat(The Dark Middleage). Mulai abad itu pula bermunculan para cendekiawan muslim dalam berbagai disiplin ilmu. Mereka mengadakan penafsiran dan justifikasi atas karya-karya besar sarjana Yunani, seperti: Plato, Socrates, Aristoteles, Democritos dan lainnya, sehingga bisa terungkap dan terpelihara dari kemungkinan dilupakan orang atau kepunahan. Kerja keras inilah yang pada akhirnya dapat membentuk satu bangunan khazanah intelektual muslim sendiri.

(9)

Kejayaan ilmu pengetahuan mulai redup sinarnya dengan runtuhnya kota Baghdad(pusat ilmu pengetahuan di Timur) oleh Jengis Khan(1152-1227M). Kemudian semakin hancur di tangan cucunya Hulagu Khan (1217-1265M), yang dalam waktu singkat mendatangkan bencana ke seluruh dunia Islam. Kota-kota yang merupakan pusat ilmu pengetahuan dengan perpustakaan yang memuat literatur-literatur berbahasa Arab, dibumi-hanguskan.

Dampak dari jatuhnya kota Baghdad, berabad-abad dunia Islam merosot sampai akhirnya dibangunkan kembali oleh ekspedis napoleon Bonaparte. Rifa'ah Al-Tahtawi adalah orang yang cukup berjasa di awal kebangkitan kembali dunia Islam (Islamic Revivalisme).

Lalu Abad ke-18 lahir pembaharu dalam pemikiran Islam atas komando gerakan Wahabiyah yang disponsori oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahab. Abad ke-19, muncul Jammaludin Al Afghani, berusaha dengan mengadakan purifikasi terhadap ajaran Islam yang waktu itu terjadi singkretis dengan ajaran lain. Temanya mengajak umat kembali kepada Alquran dan Hadis secara murni. Rosyid Ridho, juga demikian . Baru Muhammad Abduh, kembali mencuatkan penggunaan akal pikiran untuk mengembalikan ilmu pengetahuan dengan terobosan-terobosan baru melalui Al-Azhar.

Bahasa Arab kembali diperhatikan oleh dunia internasional, ketika seorang sastrawan berkebangsaan mesir, Naquib Mahfouz menerima hadiah nobel atas karya sastera Arabnya. Peristiwa ini merupakan pertama kalinya di dunia Arab dan dunia Islam lainnya, sesudah bahasa Arab tenggelam dari perhatian dunia Internasional.

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di dunia, bahasa Arab telah memberikan sumbangan besar dan memegang peranan penting. Dikala dunia Barat pada zaman abad

(10)

buku-buku ilmu pengetahuan yang kenamaan diwaktu itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, maka bahasa Arab dalam dunia keilmuan dikenal sebagai bahasa ilmu pengetahuan.

Bahasa Arab adalah alat pembedah yang terbesar dalam sejarah pengembangan ilmu pengetahuan di dalam Islam. Puncak kejayaan Islam di bidang Ilmu Pengetahuan, terjadi pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid dari dinasti Abasyiyah.

B. Pesan

Jadikan lah bahasa arab sebagai bahasa keperluan kita supaya kita selalu ingin mempelajarinya dan menguasai ilmu-ilmu yang berbahasa arab tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Pisang Coklat Praktis... Pisang

Warna biru adalah satu-satunya warna primer dalam spektrum warna sejuk, artinya warna lainnya tercipta dari kombinasi biru dengan warna

fungsi tiap proses pembuatan Prinsip pembuatan gula semut?. faktor

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.. Bahan tambahan yang digunakan PT

Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Peringatan Hari Disabilitas maka bentuk kegiatan yang akan ditempuh yaitu Pengapresiasian Terhadap Talenta Para Penyandang Tuna Netra.. Tema

Terhadap lingkungan dan perdagangan, pangan hasil rekayasa genetika (PRG) dikhawatirkan merusak keanekaragaman hayati, menimbulkan monopoli perdagangan karena yang memproduksi

Dari hasil analisis data, diperoleh empat simpulan yaitu: (1) hasil sit and reach test diperoleh dengan rata-rata 59% (13 orang) termasuk kategori sangat baik, (2) hasil bridge

SNI ISO/ IEC 27001 yang diterbitkan pada tahun 2009 dan merupakan versi Indonesia dari ISO/ IEC 27001:2005, berisi spesifikasi atau persyaratan yang harus dipenuhi dalam