• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN KONSUMSI D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN KONSUMSI D"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : Mayang Diah Maharani

NIM : 1703517059

MATA KULIAH : Pengantar Ilmu Ekonomi

DOSEN : Darma Rika Swaramarinda S.Pd., M.SE.

ANALISIS

“PENGARUH PENGELUARAN KONSUMSI DAN INVESTASI PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA”

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berbagai kemajuan dan perkembangan pembangunan telah dicapai dan telah berhasil meningkatkan perekonomian Indonesia. Salah satu indikator keberhasilan tersebut terlihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,11% pertahunnya pada metode penelitian. Selain tingkat pertumbuhan yang tinggi, pesatnya pembangunan ekonomi pun membawa dampak pada meningkatnya standar hidup dan kesejahteraan masyarakat, dimana peningkatan standar hidup ini tidak hanya peningkatan pendapatan saja tetapi juga peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa public baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Dalam perekonomian modern bahwa penggunaan sumber daya tidak hanya untuk investasi dan konsumsi juga untuk penggunaan publik. Besarnya penyediaan fasilitas publik ini mempunyai korelasi terhadap besarnya pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah suatu negara menggambarkan suatu pembiayaan terhadap kegiatan pemerintah. Seperti telah diketahui, pengeluaran pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tercermin dalam realisasi anggaran belanja rutin dan realisasi anggaran belanja pembangunan, sedangkan jumlah seluruh penerimaan meliputi penerimaan dalam negeri dan penerimaan luar negeri yang disebut penerimaan pembangunan.

Dalam setiap sistem perekonomian, baik kapitalis atau sistem perekonomian sosialis, pemerintah senantiasa mempunyai peranan yang penting. Peranan pemerintah sangat besar dalam sistem perekonomian sosialis dan sangat terbatas dalam sistem kapitalis. Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi, yaitu pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan, pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan dan pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta.

(2)

berkembang pengeluaran terbesar dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yang merupakan barang publik murni yang tidak dapat dihasilkan oleh pihak swasta seperti energi, pertahanan, dan juga untuk membiayai kegiatan sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Pembiayaannya dilaksanakan dengan prinsip kemampuan membayar (Syamsi:1994). Peranan dan besarnya pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah menjadi sesuatu yang mengundang kontroversi pada ekonomi makro.

B. Tujuan

Tujuan dalam penilitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara pengeluaran konsumsi pemerintah dan pengeluaran investasi terhadap pertumbuhan ekonomi.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengeluaran konsumsi pemerintah. 3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengeluaran investasi pemerintah.

C. Manfaat

Manfaat dalam penelitian ini ialah dapat membantu pembaca mengetahui pengaruh pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, serta dapat mengkaitkan dengan materi konsep makro ekonomi dasar.

PEMBAHASAN 1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi yang dinyatakan dengan peningkatan output dan pendapatan riil perkapita memang bukanlah satu-satunya sasaran kebijaksanaan di negara-negara berkembang, namun kebijaksanaan ekonomi menaikkan tingkat pertumbuhan output perlu dilakukan karena: • Pertumbuhan ekonomi dipandang sebagai suatu syarat yang sangat diperlukan untuk perbaikan kesejahteraan masyarakat.

• Pertumbuhan ekonomi dipandang sebagai suatu prasyarat untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan lainnya.

(3)

utang pemerintah; serta sejumlah pengeluaran lain. Sedangkan pengeluaran pembangunan maksudnya pengeluaran yang bersifat menambah modal masyarakat dalam bentuk prasarana fisik, dibedakan atas pengeluaran pembangunan yang dibiayai dengan dana rupiah dan bantuan proyek. Identitas keseimbangan pendapatan nasional

Y=C+I+G+X-Data yang digunakan untuk menunjukkan perkembangan investasi pemerintah pada penelitian ini adalah data realisasi pengeluaran pembangunan pemerintah.

2. Pengeluaran Pembangunan

Pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan investasi yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk merealisasikan sasaran-sasaran dari program pembangunan. Anggaran pembangunan dialokasikan terutama untuk membiayai proyek-proyek yang tidak dapat dibiayai sendiri oleh masyarakat. Pengeluaran pembangunanlah yang memiliki sumbangan terbesar dalam pembentukan modal tetap bruto nasional yang dilakukan pemerintah pusat.

3. Pengeluaran Konsumsi

Pengeluaran rutin negara dalam hal ini belanja pegawai yang mencakup gaji dan pensiun, tunjangan serta belanja barang-barang dalam negeri, dana rutin daerah dan pengeluaran rutin lainnya yang berdampak konsumsi pegawai atau masyarakat terhadap barang-barang meningkat yang kemudian menaikkan fungsi konsumsi yang menyumbang kontribusi terhadap bruto nasional dan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan perluasan kapasitas suatu perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa, yang diukur melalui peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam kerangka teori Keynesian, berbagai jenis pengeluaran publik ini memberikan kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian dalam jurnal ini berkaitan dengan materi makro ekonomi yaitu pengeluran pemerintah. Dapat dijelaskan bahwa pengertian dari Makro ekonomi adalah suatu studi yang mempelajari perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi tentang prilaku perekonomian secara keseluruhan.

Dalam makro ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen yaitu :

1. Pengeluaran rumah tangga (komsumsi rumah tangga). 2. Pengeluaran pemerintah.

3. Pengeluaran perusahaan (investasi).

4. Ekspor dan impor Konsep Pemerintah dan Penawaran Agregat

(4)

tergantung pada tingkat harga, kapasitas produksi perekonomian yang bersangkutan dan tingkat biaya.

b) Permintaan Agregat adalah jumlah seluruh sektor berbeda yang ada dalam perekonomian yang bersedia berbelanja selama periode tertentu.

c) Kurva Penawaran dan Permintaan Agregat digunakan untuk membantu analisis keseimbangan makroekonomi. Dengan menggunakan penawaran dan permintaan agregat, kita bisa mengetahui bagaimana ekspentasi moneter meningkatnya output dan harga-harga.

d) Keseimbangan Makro ekonomi adalah suatu kombinasi seluruh harga dan kuantitas dimana pihak penjuan dan pembeli sama-sama tidak bersedia mengubah tingkat penjualan, pembelian maupun harganya. Maka dengan demikian penelitian jurnal ini berpacu dengan konsep makro ekonomi dasar yaitu permintaan agregat.

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian Penelitian ini terbatas pada pengujian sampai sejauh mana variabel pengeluaran investasi pemerintah dan pengeluaran konsumsi pemerintah mempengaruhi variabel tidak bebas, pertumbuhan ekonomi. Analisis dilakukan dengan menggunakan data tahunan selama 11 tahun, dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2007. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, International Monetary Fund, Asian Development Bank, dan International Funding Statistik (IFS). Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif-kualitatif terhadap data time series dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif disusun berdasarkan metode penelitian dengan pengujian terhadap data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber data, jurnal, artikel, buku, majalah, internet dan studi literatur ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Sedangkan untuk analisis kuantitatif digunakan alat bantu ekonometrika untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hubungan antara variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(5)

yang menyatakan tidak ada heteroskedastisitas (homoskedastisitas) pada residual diterima pada tingkat signifikansi 5 %. Jadi, dengan tingkat keyakinan 95 % pada data tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas. Nilai Durbin Watson yang dihasilkan sebesar 3.112801 sedangkan nilai adj. R2-nya sebesar 0.959724.

(6)

PENUTUP

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Swaramarinda, Darma Rika & Susi Indriani. 2011. Pengaruh Pengeluaran Konsumsi dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. EconoSains Volume IX, Nomor 2. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta.

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-konsep-dan-model-ekonomi-makrolengkap/. Diakses pada tanggal 23 April 2018.

http://niamania.blogspot.co.id/2014/01/konsep-konsep-dasar-makro-ekonomi.html#!/tcmbck. Diakses pada tanggal 23 April 2018.

https://www.academia.edu/5211030/DASAR-DASAR_EKONOMI_MAKRO.

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian pelayanan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pelayanan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan petugas pelayanan untuk memberikan kemudahan pada

Lebih lanjut Menteri Koperasi dan UMKM menjelaskan bahwa pengaruh itu berasal dari 2 hal utama yaitu (1) sisi kesehatan arus kas (cashflow), di mana pada saat pandemi

4 - حرط ةلئسلا - اهأنأ ةحضاو ةمكحم ةحيحأص ةرابعلا ةزجوم ةغيصلا - اهأنأ ةبسانم كردمل ذيملتلا ةثعابو ىلع مهريكفت - ةعزوم يلع عيمج ذيملتلا وأ مهرثكأ وأ مهزكرم يف

Berdasarkan pembahasan pada Bab IV dan hasil penelitian yang penulis lakukan di SMP Negeri 1 Plumbon Kabupaten Cirebon pada tahun pelajaran 2014/2015, tentang

(3) Dalam hal Pemenang Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menyampaikan Jaminan Komitmen Pembayaran BHP IPSFR Tahunan ( Spectrum Surety Bond ) yang baru,

Ruang lingkup ijtihad „Umar bin Khaṭṭāb tentang hukum Islam yang berlaku dalam syariat pada waktu itu yaitu ijtihad „Umar bin Khaṭṭāb pada nas-nas khusus dan ijtihad

yang dilibatkan, dimana industri besar/ sedang adalah industri dengan jumlah tenaga kerja 20 atau lebih, sedangkan industri kecil/ kerajinan rumahtangga adalah