• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen Komponen dan Model Model serta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Komponen Komponen dan Model Model serta"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

“Komponen-Komponen dan Model-Model serta Langkah-Langkah

Pembelajaran”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah: Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab

Disusun oleh : Kelompok 10

Siti Rosyidah (11140120000023) Mun’Imatun Rahma Dina (11140120000029) Aris Abdul Aziz (1112012000045)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia dan anugerah-Nya, sehingga kita masih bisa dan mampu untuk menimba ilmu dunia maupun akhirat.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda kita, nabi akhir zaman, suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga serta sahabatnya. Yang telah membawa cahaya kebenaran Islam dari kegelapan. Dan semoga sampai kepada kita yang senantiasa mengikuti ajaran beliau hingga akhir zaman.

Tak terlupakan ucapan terima kasih kami yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat dosen pembimbing mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab yang tak henti-hentinya memberikan ilmu kepada kami dan semoga di masa yang akan datang bisa menjadi bekal bagi kita. Aamiin.

Alhamdulillah, dengan ini kami telah menyelesaikan makalah dengan sebaik-baiknya. Makalah ini bertujuan untuk membuka cakrawala dan menambah wawasan tentang mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab. Sehingga mahasiswa mampu untuk mempelajari dan memahami serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan laporan ini. Dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita dan dapat menjadi amal ibadah bagi kita. Aamiin.

Ciputat, 28 Desember 2016

(3)

DAFTAR ISI

Kata pengantar ………... i

Pendahuluan ………. 1

Pembahasan ……….. 2

Penutup ……….. 11

Daftar Pustaka

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandangan mengenai konsep pembelajaran terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan perkembangan IPTEK. Pembelajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: kurikulum, guru, siswa, materi, metode, media dan evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran/pembelajaran yang sudah dibuat.

Dengan perkembangan zaman yang semakin modern, terutama didunia pendidikan, segala kebutuhan masyarakat pendidik yang semakin kompleks maka pendidikan dengan segala cara membentuk suatu sistem, strategi, serta proses pendidikan yang begitu beragam.

Segala sesuatu yang menyangkut tentang pendidikan baik itu sistem, strategi, serta proses didalamnya tiada lain hanya untuk mencapai salah satu tujuan belajar yang sesuai dengan kaidah-kaidah pembelajarannya, serta demi tercapainya pendidikan yang bermutu dan berkualitas bagi calon guru sebagai fasilitator dan peserta didik sebagai objek dimana proses belajar mengajar berlangsung.

Dalam melakukan aktivitas belajar-mengajar perlu adanya langkah-langkah pembelajaran yang tepat agar pembelajaran tersebut dapat berjalan efektif dan sesuai dengan apa yang guru ingin capai dan ingin pelajari.

B. Rumusan masalah

1. Apa saja komponen-komponen dalam pembelajaran? 2. Apa saja model-model dalam pembelajaran?

3. Apa saja langkah-langkah dalam pembelajaran?

(5)

PEMBAHASAN

A. Komponen-Komponen Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku suatu sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain guru, peserta didik, bahan pelajaran, tujuan, kegiatan pembelajaran, metode, alat, sumber pelajaran, evaluasi dan lingkungan atau situasi. Agar tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antarsesama komponen terjadi kerja sama. Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu saja misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja, tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan. Adapun komponen-komponen sistem pembelajaran yang digambarkan oleh Brown (1983), adalah:

1. Guru

Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru merupakan faktor yang terpenting. Di tangan gurulah sebenarnya letak keberhasilan pembelajaran. Komponen guru tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa oleh komponen lain, dan sebaliknya guru mampu memanipulasi atau merekayasa komponen lain menjadi bervariasi. Sedangkan komponen lain tidak dapat mengubah guru menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa pembelajaran oleh guru adalah membentuk lingkungan peserta didik supaya sesuai dengan lingkungan yang diharapkan dari proses belajar peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik memperoleh suatu hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, dalam merekayasa pembelajaran, guru harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.1

2.Peserta didik

Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata untuk mencapai tujuan belajar. Komponen peserta ini dapat dimodifikasi oleh guru. Dengan demikian, peserta didik harus dijadikan pusat dari segala kegiatan dalam proses perencanaan pembelajaran dan keputusan-1 Abdul Majid,Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. (Bandung: PT.

(6)

keputusan yang diambil harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik, baik sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya belajar peserta didik itu sendiri.2

3.Tujuan

Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan strategi, materi, media dan evaluasi pembelajaran. Untuk itu, dalam strategi pembelajaran, penentuan tujuan merupakan komponen yang pertama kali harus dipilih oleh seorang guru, karena tujuan pembelajran merupakan target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran.

4. Sumber Pembelajaran

Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau rujukan di mana bahan pembelajaran bisa diperoleh. Sumber belajar berkaitan dengan segala sesuatu yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar. Sehingga sumber belajar dapat berasal dari masyarakat, lingkungan, dan kebudayaannya, misalnya, manusia, buku, media masa, lingkungan, museum, dan lain-lain.

5. Metode

Metode adalah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung.

6. Alat

Alat yang dipergunakan dalam pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran alat memiliki fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan. Alat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu alat verbal dan alat bantu nonverbal. Alat verbal dapat berupa suruhan, perintah, larangan dan lain-lain, sedangkan yang nonverbal dapat berupa globe, peta, papan tulisslide dan lain-lain.

7. Evaluasi

(7)

Komponen evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, juga bisa berfungsi sebagai sebagai umpan balik untuk perbaikan strategi yang telah ditetapkan. Kedua fungsi evaluasi tersebut merupakan evaluasi sebagai fungsi sumatif dan formatif.

8. Situasi atau Lingkungan

Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan strategi pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan keadaan fisik (misalnya iklim, madrasah, letak madrasah, dan lain sebagainya), dan hubungan antar insani, misalnya dengan teman, dan peserta didik dengan orang lain. Contoh keadaan ini misalnya menurut isi materinya seharusnya pembelajaran menggunakan media masyarakat untuk pembelajaran, karena kondisi masyarakat sedang rawan, maka diubah dengan menggunakan metode lain, misalnya membuat kliping.

B. Model-Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain. Adapun macam-macam model pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna. 2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik yang diajarkan. 3) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan pertanyaan-pertanyaan. 4) Menciptakan masyarakat belajar, seperti melalui kegiatan kelompok berdiskusi, tanya

jawab, dan lain sebagainya.

5) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, bisa melalui ilustrasi, model, bahkan media yang sebenarnya.

6) Membiasakan siswa untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

(8)

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bakerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen, pada hakikatnya pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berkelompok.

Karakteristik atau ciri- ciri pembelajaran kooperatif adalah adanya pembelajaran secara tim, didasarkan pada managemen kooperatif, kemajuan untuk bekerjasama,dan keterampilan bekerja sama. Adapun tahap-tahap pembelajaran kooperatif adalah: (1) Menyampaikan tujuan dan motivasi belajar siswa, (2) Menyajikan informasi atau materi dengan cara demonstrasi atau melalui bahan bacaan, (3) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar, (4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5)Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari.

Ada beberapa jenis variasi dalam pembelajaran kooperatif, adalah sebagai berikut: 1. Model STAD

Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan tuntutan abad ke-21 dan umumnya kepada para ahli dan praktisi pendidikan yang memusatkan perhatiannya pada pengembangan dan inovasi sistem pembelajaran. Atau menurut pendapat lain Pembelajaran Berbasis Masalah adalah penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.

Karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut: a) Permasalahan menjadi starting point dalam belajar

b) Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada didunia nyata yang tidak tersrtuktur

c) Belajar mengarahkan diri menjadi hal utama

d) Pemanfaatan menjadi sumber pengetahuan yang beragam, penggunaan dan evaluasinya merupakan proses yang esensial dalam pembelajaran.

e) Pengembangan enquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari sebuah permasalahan dan solusinya.

Adapun langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah adalah:

1) Orientasi siswa pada masalah. Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan dan memotivasi siswa.

(9)

3) Membimbing pengalaman individual/kelompok. 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

4. Model Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah salah satu model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik. Dan pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Sebagai suatu model pembelajaran di Sekolah Dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: (1) berpuasat pada siswa, (2) memberikan pengalaman langsung, (3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, (5) bersifat fleksibel, (6) hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, (7) menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

5. Model Pembelajaran Komputer

Sejarah pembelajaran berbasis komputer dimulai dari munculnya ide-ide untuk menciptakan perangkat teknologi terapan yang memungkinkan seseorang melakukan proses belajar secara individual dengan menerapkan prinsip-prinsip diktatik-metodik tersebut. Pembelajaran berbasis komputer sangat dipengaruhi oleh teori belajar kognitif model pemrosesan informasi. Model ini menampilkan konseptualisasi dari sistem memori pada manusia yang mirip dengan sistem memori pada komputer.

Adapun macam-macam model pembelajaran berbasisi komputer, yaitu:

1) Model Drill, adalah suatu model pembelajaran dengan jalan melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan menggunakan komputer.

2) Model Tutorial, adalah model pembelajaran khusus dengan pembimbing yang terkualifikasi, penggunaan mikro komputer untuk tutorial pembelajaran.

(10)

4) Model Instrucsional Games, merupakan salah satu bentuk metode dalam pembelajaran berbasis komputer memberikan fasilitas belajar untuk menambah kemampuan siswa melalui bentuk permainan yang mendidik.

6. Model Pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)

PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan diharapkan berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan untuk pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Terdapat 3 model pembelajaran yang telah biasa digunakan oleh para pengajar yang pada dasarnya mendukung PAKEM, yaitu: 1) Pembelajaran Kuantum.

2) Pembelajaran Berbasis Kompetensi 3) Pembelajaran Kontekstual

7. Model Pembelajaran Berbasisis Web (E-Learning)

E-Learning adalah pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN,WAN, atau internet) untuk menyapaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada juga yang menafsirkan E-Learningsebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui internet. Perbedaan pembelajaran Tradisional dan E-Learningyaitu kelas tradisional, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan didalam pembelajaran E-Learning fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggungjawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran E-Learning akan memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha dan inisiatif sendiri.

Adapun kelebihan dan kekurangan E-Learning, kelebihannya adalah:

a) Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomuniksi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

b) Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

(11)

Dan kekurangannya adalah:

a) Kurangnya interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik. b) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial.

c) Peserta didik yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi akan cenderung gagal d) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.\

e) Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan mengoperasikan internet.

8. Model Pembelajaran Mandiri

Model pembelajaran mandiri yang diterapkan secara penuh memberi kesempatan pada peserta didik untuk ikut berperan dalam menentukan tujuan, memilih isi pelajaran, dan cara mempelajarinya. Bahkan peserta didik juga diberi kesempatan untuk ikut menentukan cara dan kriteria evaluasinya. Dalam belajar mandiri, siswa harus berusaha untuk memahami isi pelajaran sendiri, mencari sumber informasi sendiri, serta memecahkan kesulitan sendiri. Dalam belajar, siswa harus lebih banyak berinisiatif untuk melakukan kegiatan belajar sendiri. Namun, siswa boleh belajar bersama teman, berdiskusi dengan teman, guru, atau sumber belajar yang lain dalam memecahkan kesulitan yang dihadapinya.

9. Snowball Throwing3

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini sebagai berikut: a. Guru menyampaikan materi.

b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan ketua kelompok.

e. Kemudian, kertas tersebut dibuat seperti bole dan dilempar dari satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama ± 15 menit.

f. Setelah peserta didik dapat satu bola/ satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

g. Evaluasi h. Penutup

C. Langkah – Langkah Pengembangan Pembelajaran

(12)

Sebagaimana telah diketahui bersama dalam dunia pendidikan bahwasannya kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.

Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

Adapun, langkah-langkah pembelajaran secara umum adalah: 1. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

2. Menentukan Jenis Penilaian

(13)

lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian, di antaranya : a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

3. Menentukan Alokasi Waktu

(14)

4. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik, yaitu: a. Kegiatan Pendahuluan

1). Mengucapkan salam

2). Apersepsi, yaitu Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh siswa yang berhubungan dengan materi baru yang akan dibelajarkan. Sebagai contoh dalam mapel Bahasa Arab, guru menanyakan tentang kaidah Mubtada’ sebelum menjelaskan tentang Khobar.

b. Kegiatan inti 1) Mengamati

Dalam Bahasa Arab, guru meminta siswa untuk mengamati suatu bacaan yang di dalamnya terdapat jumlah-jumlah ismiyyah.

2) Menanya

Siswa mengajukan pertanyaan tentang bacaan tersebut. Contoh : “Apa kedudukan kata pertama dalam susunan kalimat tersebut?”

3) Menalar untuk mengajukan hipotesis

Siswa mengajukan pendapat bahwa dalam jumlah ismiyah terdapat dua unsure penting yaitu mubtada’ dan khobar.

4) Mengumpulkan data

Siswa mengumpulkan data-data tentang kedudukan-kedudukan kata bahasa arab dalam sebuah susunan kalimat.

5) Menganalisis data

Siswa bersama guru menganalisis data-data tentang tentang kedudukan-kedudukan kata bahasa arab dalam sebuah susunan kalimat.

(15)

Siswa menyimpulkan berdasarkan hasil analisis yang mereka lakukan. Mereka menyimpulkan bahwa kedudukan kata pertama dalam jumlah ismiyyah menjadi mubtada.

7) Mengkomunikasikan

Siswa dapat menyampaikan hasil kerjanya secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab.

c. Kegiatan Penutup

1) Siswa diminta guru untuk menjelaskan kembali pelajaran yang sudah diberikan serta memberikan contoh.

2) Guru meminta siswa untuk meningkatkan pemahamannya tentang pelajaran yang sudah dipelajari. Misalkan guru meminta siswa untuk mengembangkan contoh-contoh mubtada

(16)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses pembelajaran, diantaranya : Guru, pesertadidik, tujuan, sumberpembelajaran, metode, alat, evaluasi, dansituasiataulingkungan.

 Model-model Pembelajaran diantaranya:

1. Model Pembelajaran Kontekstual

2. Model Pembelajaran Kooperatif

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

4. Model Pembelajaran Tematik

5. Model Pembelajaran Komputer

6. Model Pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)

7. Model Pembelajaran Berbasisis Web (E-Learning)

8. Model Pembelajaran Mandiri

9. Snowball Throwing

 Langkah pertama mengembangkan strategi pembelajaran adalah mengidentifikasi urutan pengajaran dan mengelola kelompok konten/materi dengan menggunakan analisis pembelajaran, mulai dari kemampuan tingkat rendah dan berlanjut secara hirarkhis.

(17)

Majid, Abdul. 2011.Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina.2011.Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:Kencana. Siregar, Eveline, dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor :Ghalia

Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Menguasai konsep dan model perancangan dan pengembangan sistem atau program pengajaran yang mengandung komponen tujuan, materi, strategi, dan evaluasi pengajaran

Bali Eco-Stay Æ di hamparan sawah subak dan PPLH Seloliman Æ lereng gunung Penanggungan Ketiga objek penelitian Æ lokasi yang mempunyai potensi alam yang masih alami umumnya tidak

Kebugaran jasmani memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan manusia. Dengan kebugaran jasmani seseorang dapat melakukan semua kegiatan dengan baik. Melalui pendidikan

1- mendahului: yakni, makmum mendahului imam dalam bertakbir, atau ruku, atau sujud, atau salam, dan lainnya. Perbuatan ini tidak boleh, dan barangsiapa yang melakukannya

Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut penulis membuat kerangka penelitian disertai beberapa hipotesa mengenai wallpaper “Ragnarok” Online Games versi Indonesia yaitu

Pada kondisi yang parah dampak yang ditimbulkan lebih serius yaitu orang yang menderita insomnia lebih mudah mengalami depresi dibandingkan mereka yang bisa tidur dengan

Bank Mega Syariah Cabang Semarang berupaya meningkatkan pertumbuhan dana khususnya pada sumber dana pihak ketiga yang diperoleh dari produk-produk tabungan yang

 Konseling KRR adalah suatu proses tatap muka dimana seorang Konselor Sebaya yang membantu remaja sebayanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan