• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Teori Manajemen dalam Empat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbandingan Teori Manajemen dalam Empat"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Perbandingan Teori Manajemen dalam Empat Era Dari Berbagai Ahli atau Tokoh

Manajemen

Nama Penulis : Muhammad Farras Archi NIM : 14/367306/TK/42460

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari hari kita sering dihadapkan kepada permasalahan sosial yang memerlukan kemampuan yang dapat mengatur manusia, mengelola manusia, ataupun menentukan sebuah keputusan

untuk kepentingan manusia. Namun tidak jarang dari kita yang tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut, meski mampu menyelesaikannya namun belum sempurna. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya ilmu pengetahuan yang mendukung dalam penyelesaian permasalahan tersebut. Ilmu pengetahuan itu adalah Manajemen. Dengan dibekali ilmu pengetahuan manajemen yang baik maka kita

dapat menyelesaikan permasalahan sosial yang telah dicontohkan diatas dengan efektif dan efisien.

Ilmu pengetahuan manajemen ini sudah ada sejak dahulu, bagaimana tidak, karena telah banyak bangunan bangunan megah yang dibangun ketika zaman dahulu, seperti Piramida Mesir, Istana Raja yang

megah, dll. Bangunan tersebut tidak mungkin dibangun hanya seorang diri, melainkan dikerjakan secara bersama sama. Oleh karena dikerjakan secara bersama sama maka diperlukan seseorang yang dapat

memimpin atapun mengomandokan jalannya proyek pembangunan. Maka seseorang tersebut membutuhkan ilmu penegetahuan manajemen untuk dapat melakukan pekerjaannya, meskipun pada zaman dahulu ilmu pengetahuan manajemen ini tidak disebutkan secara eksplisit namun secara inplisit.

Namun seiring berkembangnya zaman ilmu pengetahuan manajemen ini pun terus berekembang. Ilmu pengetahuan manajemen ini berkembang dengan didukung oleh teori teori yang terus dikembangkan oleh para pakar ilmu manajemen. Perkembangan ilmu pengetahuan manajemen ini memiliki sebuah tujuan

yang terus dijadikan sebuah pedoman dalam perkembangannya yaitu mengharapkan efisiensi dan efektivitas yang lebih baik dari sebelumnya.

Pembahasan

Sebelum membahas mengenai pengertian manajemen menurut para ahli di masa-nya, kita akan membahas mengenai arti dari manajemen secara general terlebih dahulu. Manajemen menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah

1. Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; 2. Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi .

Dari pengertian dasar dan umum diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa manajemen adalah istilah yang digunakan untuk sebuah kegiatan/aktivitas yang memiliki tujuan/sasaran dengan memanfaatkan sumber daya(alam, manusia, dll) agar tercapainya tujuan/sasaran secara efektif. Oleh karena itu, istilah manajemen inilah yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari hari.

Namun, dari penegertian manajemen diatas hanya merepresentasikan sedikit dari pengertian manajemen secara utuh(keseluruhan) yang dikemukakan oleh para ahli dari abad 18an sampai sekarang ini. Hal ini disebabkan karena banyaknya teori teori yang diciptakan para ahli kemudian telah aplikasikan dalam dunia praktik

dan menghasilkan sebuah penjelasan tersendiri mengenai ilmu manajemen yang dimaksud.Akan tetapi, tidak tercakup dari pengertian di atas.

Sehingga dibutuhkan dalam pengetahuan mengenai pengertian teori manajemen yakni, sejarah manajemen dan teori teori yang disampaikan oleh para ahli di zamannya. Adapun teori teori yang diciptakan di zaman(era)nya memiliki perkembangan dan perbedaan diantara para ahli. Maka diperlukan adanya komparasi antara teori teori tersebut, agar didapatkan pengetahuan tentang pengetian manajemen yang utuh dari zaman(era) perkembangan manajemen tersebut.

Dalam pembahasan ini sejarah dri teori manajemen terbagi pada 4 era/zaman :

1. Teori Manajemen Ilmiah (1870 – 1930)

- Frederick Taylor,Frank dan Lilian Gillbreth, Henry Grant, Harrington Emerson

2. Teori Manajemen Klasik (1900 – 1940)

- Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follet, Herber Simon, Chester I. Banard

(2)

- Hawthorn studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, dan Hugo Munsterberg.

4. Manajemen Modern (1940 – Sekarang)

- Abraham Maslow, Chris Argyris, Douglas Mc Gregor, Edar Schien, David Mc Cleland, Robert Blake and Jane Mouton, Ernest dale, Peter Drucker.

Teori Manajemen Ilmiah (1870 – 1930) 1. Frederick W. Taylor (1856 – 1915)

Frederick W Taylor dalam menetapkan teori manajemennya, berfilosofi dengan berdasarkan pada 4 prinsip dasar :

a. Pengembangan dari kebenaran ilmu manajemen,

metode terbaik untuk setiap performa tugas dapat ditentukan.

b. Seleksi pekerja secara ilmiah,

setiap pekerja akan diberikan stanggung jawab untuk sebuah tugas yang sesuai.

c. Pengembangan dan pendidikan ilmiah pada pekerja.

d. Intimasi, kerjasama yang baik antara manajemen dengan pekerja.

Taylor beranggapan bahwa 4 hal diatas dapat berjalan dengan baik jika ada “revolusi mental yang utuh” antara manajemen dan labor(pekerja). Revolusi mental yang dimaksud oleh Taylor adalah memberikan tekanan terhadap pekerja dengan menggunakan metode kerjasama antara manajemen dengan pekerja agar tercapainya tujuan/sasaran yang diinginkan. Hal ini dapat membuat sebuah revolusi mental pada pekerja yang akan merubah mental para pekerja agar dapat lebih prooduktif.

Taylor percaya bahwa dengan meningkatnya produktivitas antara manajemen dengan pekerja berlandaskan keinginan bersama akan meningkatkan profit bersama. Kemudian, berdasarkan ilmu sistem manjemen pada time line-production yang ia miliki. Ia mencoba untuk menganalisis pergerakan para pekerja dalam menyelesaikan atau menghadapi serangkaian pekerjaan. Dengan memaparkan secara detail setiap pembagian komponen pekerjaan, lalu ia mengamati setiap kinerja berdasarkan

apa yang bisa ia kerjakan dengan peralatan dan bahan bahan yang ada pada “tangan”nya(kemampuan teknis lapangan). Dengan begitu dapat diseleksi pekerja yang terbaik diantara yang Dengan demikian para pekerja ini didesak untuk bisa meningkatkan kinerja mereka hingga melampaui kinerja sebelumnya agar mendaptkan bayaran lebih, ini lah yang disebut oleh Taylor adalah strategi/rencana differential rate system

.

2. Henry L. Grantt (1861 – 1919)

Henry L. Grantt berpendapat bahwa strategi/ rencana dari differential rate system ini hanya memberikan sedikit pengaruh terhadap motivasi pada pekerja. Kemudian Grantt ini datang dengan ide yang baru. Ide baru yang digagas oleh Grantt adalah

Setiap pekerja yang menyelesikan pekerjaan hariannya akan mendapatkan bonus sebesar 50 cent dan (motivasi tambahan) supervisor akan mendapatkan sebuah bonus untuk setiap satu orang pekerjanya yang menyelesaikan pekerjaannya sesuai target rutinnya , ditambah sebuah bonus tambahan apabila semua pekerjanya menyelesaikan pekerjaannya sesuai target rutinnya. “ .

(3)

produktivitas pekerja pada perusahaan itu.

Gantt juga membentuk sebuah sistem grafik untuk jadwal produksi yang dikenal sampai sekarang , “Gantt Chart”. Gantt Chart (Grafik Gantt) berfungsi untuk mengilustrasikan kinerja sebuah elemen proyek yang telah dirincikan dari mulai sampai berakhirnya elemen proyek tersebut. Contoh dari Gantt Chart,

Gambar diatas menunjukkan penggunaan

grafik gantt pada sebuah perencanaan proyek.

Adanya Grafik Gantt, dapat membantu menentukan juga waktu estimasi dari elemen proyek yang dikerjakan, sudah optimal, normal atau masih terlambat. Dengan begitu akan lebih mudah untuk fokus dalam memperbaiki kekurangan dari segi waktu estimasi pada elemen proyek yang masih kurang(terlambat) maupun normal agar menjadi optimal.

3. Frank B. dan Lilian M. Gillbret (1868 – 1924 and 1878 – 1972)

Pasangan suami istri ini memberikan kontribusi kepada pergerakan/perkembangan manajemen ilmiah, sama seperti teori sebelumnya yang memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan produktivitas kinerja pekerja agar tercapainya efisiensi yang tinggi. Namun Frank dan Lilian memiliki gagasan yang berbeda dalam meningkatkan produktivitas kinerja pekerja dengan mengamati dan memahami gerakan kebiasaan pekerja. Setelah mengamati dan memahaminya kemudian Gillberth mencoba untuk mencari gerakan pekerja yang paling efisien dalam menyelesaikan suatu pekerjaan (most economical motion) .

Manajemen yang dikembangkan oleh Frank dan Lilian adalah

Management’s concern for the worker

atau manajemen yang berfokus pada pekerjanya.

Teori Manajemen Klasik (1900 – 1940) 1. Henri Fayol (1841 – 1925)

Teori manajemen klasik tumbuh karena adanya sebuah kebutuhan dalam menemukan pedoman untuk mengelola organisasi yang kompleks. Henry Fayol dikenal sebagai penemu dari manajemen klasik, bukan karena ia yang pertama kali mencari tahu tentang perilaku manajemen, akan tetapi ia yang pertama kali menyusun(systematize) hal tersebut.

Henri berpendapat berbeda terhadap pengertian manajemen yang dipahami oleh ahli ahli sebelumnya, “Managers are born, not made” , seorang manajer itu dilahirkan bukan dibuat/dibentuk. Henry berpendapat bahwa manajemen adalah sebuah skill seperti hal lainnya, yang dapat dipelajari. Sehingga menjadi seorang manajer itu dapat dibentuk dengan mempelajari ilmu manajemen tersebut.

Pendapat diatas membuktikan bahwa adanya perbedaan pemahaman yang dipahami oleh para ahli dalam era teori manajemen klasik dengan manajemen ilmiah. Karena henri adalah orang yang pertama kali menyusun(sytematize) mengenai teori manajemen klasik, ia pun membuat sebuah dasar/prinsip manajemen, yang dikenal dengan Fayol’s Principles of management.

14 prinsip/dasar manajemen Fayol yakni,

a. Devision of labor (Pembagian Kerja)

b. Authority (Wewenang)

c. Discipline (Disiplin)

d. Unity of Command (Kesatuan Perintah)

e. Unity of Direction (Kesatuan Pengarahan)

f. Subordination of Individual Interest to the Common Good (Subordinasi Kepentingan seseorang terhadap Kepentingan Umum)

g. Remuneration (Penggajian Pegawai) h. Centralization (Pemusatan)

i. The Hirarcy (Rangkaian Perintah) j. Order (Ketertiban)

(4)

l. Stability of Staff (Kestabilan Pekerja)

birokrasi manajemen. Max Weber beranggapan bahwa organisasi yang ideal untuk menjadi birokrasi adalah sendiri dan perusahaan perusahaan lainnya. Kemampuan sosial yang dianggap baik adalah yang dapat memprediksi sebuah operasi pekerjaan dan meningkatkan produktivitas.

3. Chester I. Banard (1886 – 1961)

Chester I Banard memformulasikan teori mengenai organisasi dengan berdasarkan ilmu sosiologi dan filosofi yang dipelajarinya. Banard membuat sebuah gagasan, bahwa sebuah perusahaan akan beroperasi secara efisien dan dapat bersaing hanya ketika target organisasi tetap dijaga seimbang dengan tujuan dan kebutuhan setiap individu dalam mengerjakan hal itu. Karena dibutuhkan keseimbangan antara organisasi dengan setiap individu yang berada didalamnya, maka pertimbangan/ otoritas dari manajer. Dengan begitu akan didapatkan keadaan ketika pekerja sudah dapat memahami secara detail apa yang dikerjakan. Hal ini akan dapat meningkatkan produktifitas pekerjaan disamping didukung dengan motivasi dan tujuan yang jelas.

Manajemen Hubungan Manusiawi (1930 – 1940)

1. Nathaniel Hawthorne (Hawthorne Experiment)

Perkembangan hubungan manusia tumbuh dan berkembang dari serangkaian studi yang dilakukan oleh perusahaan listrik di barat dari tahun 1924 – 1933. Dari inilah didapat istilah “Hawthorne Studies”. Studi Hawthorne ini bermula dari mengamati dan mencari tahu hubungan antara tingkat pencahayaan pada tempat kerja dengan produktivitas pekerja. Hasil yang didapatkan adalah keambiguan hasil, yakni ketika kondisi pencahayaan ditingkatkan, produktivitas pekerja meningkat,namun ketika kondisi penchayaan memburuk, produktivitas pekerjapun masih tetap meningkat. Dapat ditentukan bahwa bukan faktor pencahayaan yang dapat meningkatkan produktivitas pekerja itu, akan tetapu ada faktor lain yang mempengaruhinya.

Beberapa variabel faktor yang memnentukan telah dicoba, namun tetap mendapatkan hasil yang ambigu/janggal. Kemudian para peneliti akhirnya menemukan hal yang membuat para pekerja bekerja dengan giat dan keras, yakni bahwa manajemen adalah tentang memperhatikan kesejahteraan para pekerja dan supervisor yang selalu memberikan perhatian spesial kepada para pekerjanya. Maka ini lah yang

dinamakan efek

Hawthorne(Hawthorne Effect). Hawthorne menginginkan sebuah baik . Ini berdasarkan konsep yang ia bangun yakni “Social man”.

Teori Manajemen Modern (1940 – Sekarang)

1. Abraham Maslow (1908 – 1970)

(5)

piramid, yang terbagi menjadi 5 bagian secara horizontal, setiap bagiannya merepresentasikan kebutuhan dasar manusia yang memotivasi dalam melakukan sesuatu. Kebutuhan tersebut adalah dari yang paling bawah menujuh paling atas(dari piramid), psikologi, keamanan, sosial, ego dan kebutuhan aktualisasi diri.

Beberapa keuntungan yang akan dinikmati ketika pekerja/karyawan anda berawal dari tingkatan paling rendah dan mulai beranjak menuju tingkatan paling atas, adalah

a. Fokus dan kinejra pekerja yang lebih baik.

b. Bertambah besarnya kepemilikan tugas dan hasil dari proyek yang dikerjakan.

c. Peningkatan sikap dan loyalitas, dan

d. Meningkatnya motivasi dan tanggung jawab.

Hal hal diatas juga berangkat dari perkembangan pemikiran mengenai bisnis, yakni timbulnya banyak pertanyaan pertanyaan seperti, “apa yang karyawan/pekerja saya bisa lakukan untuk saya?”, dan “Apa yang dapat saya lakukan terhadapa karyawan saya agar dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan perusahaan?” .

Teori manajemen yang dikemukakan oleh Abraham Maslow adalah berfokus pada sistem manajemen yang berorientasi pada kebutuhan karyawan dan kemudian berkesinambungan dengan kebutuhan perusahaan yang akan meningkatkan produktivitas di dalamnya.

2. Chris Agyris ( 1923 – 2013 )

Chris Agyris mengeeksplorasi konsep dari pembelajaran organisasi dan dampak dari pertumbuhan sebuah perusahaan, yaitu efektivias dan kemampuan dalam beradaptasi. Toeri Chris berfokus pada pembelajaran single and double loop, rangkaian menuju kedewasaan ,komunikasi organisasi dan efeknya pada motivasi pekerja, akuntabilitas dan pemberdayaan.

Pembelajaran single and double loop, adalah kemampuan atau kegiatan pembelajaran secara

berulang yang dilakukan agar mampu menyelesaikan suatu permasalahan berdasarkan kemampuan beradaptasi. Sedangkan komunikasi organisasi, komunikasi yang terjadi antara para pekerja dengan manajer, jika terus dijaga itu adalah hal yang baik. Namun seringkali dapat menghambat kemajuan perusahaan jikalau didasari dengan sikap pembelaan diri, penolakan pada masalah nyata, ketidak mampuan dalam menghadapi masalah sulit dan penolakan dalam memeriksa sikap dan kontribusi sendiri kepada suatu permasalahan.

Rangkaian menuju kedewasaan, pemberdayaan karyawan mengharuskan manajemen untuk memberikan kesempatan pada pertumbuhan pribadi di 7 area yang sama terjadi pada pertumbuhan anak menuju kedewasaan. Selama masa rangkaian pertumbuhan kedewasaan, karyawan harus berpindah dari :

a. Pasif menjadi aktif

b. Ketergantungan menjadi mandiri

c. Beberapa prilaku/kegiatan menjadi banyak prilaku/ kegiatan

d. Berpikir dangkal/pendek menjadi berpikiran dalam

e. Perspektif jangka pendek menjadi perspektif jangka panjang

f. Subordinasi menjadi kesetaraan

g. Tanpa kesadaran diri menjadi penuh dengan pengendalian diri.

Berdasarkan dari teori yang dikemukakan berfokus dari kemampuan individu dalam beradaptasi terhadap lingkungan, sehingga hal tersebut yang dapat mempengaruhi produktivitas masing masing individu.

Kesimpulan

(6)

Daftar Pustaka

http://www.slideshare.net/Asepkelangit7/sejarah-perkembangan-ilmu- manajemen-36331109,

diakses 18 Agustus 2016

http://www.saylor.org/site/wp-content/uploads/2013/02/BUS208-2.1- Historical- and-ContemporaryTheories-of-Management-FINAL.pdf, diakses 18 Agustus 2016

http://www2.ivcc.edu/aleksy/fall14/fall14mgmt/pl unkett10ch02.pdf, diakses 20 agustus 2016.

Gambarchart ,

http://www.vertex42.com/ExcelTemplates/excel-gantt-chart.html, diakses 21 Agustus 2016

http://www.business.com/management/managem ent-theory-of-abraham-maslow/, diakses 21 Agustus 2016.

Gambar

Gambar diatas menunjukkan penggunaan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dengan topik “Pengaruh Produk Domestik Bruto, Kurs, Cadangan Devisa, Tingkat Suku Bunga Riil, Dan Volatilitas Kurs Terhadap Permintaan Impor di Indonesia tahun 1990-2008

Bigarren haritzak espero dena baino hazkuntza handiagoa du (28 urterkin 41.5 cm-tako diametroa) bere ikerketa-karratuko zuhaitz dentsitatea baxua dela- ko (6 zuhaitz) eta

Hal ini didukung dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh mtDNA yang umumnya tidak dijumpai pada DNA inti, seperti ukuran mtDNA sekitar 16,5 kb lebih kecil dibanding DNA

Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau berdiri berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam No :Dj.I/454/2010 tanggal 20 Juli 2010,

Penyusun dokumen Amdal juga menjelaskan batas waktu kajian yang akan digunakan dalam melakukan prakiraan dan evaluasi secara holistik terhadap setiap dampak penting hipotetik yang

Jaringan Perpipaan SPAM IKK Anggoeya Untuk Kawasan Kambu Kota Kendari" 2415.105.001 Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Sampolawa (Desa Wawoangi, Katilombu, Jaya

Hasil penelitian yang diperoleh nilai r hit (0,700) > 0.05 artinya ada hubungan yang signifikan antara hubungan perilaku hidup sehat terhadap kebugaran jasmani siswa kelas

Umumnya inert, paling tidak reaktif HC Halogenated Alcohol Ketone Ether SOLVENT HC Aliphatic HC Cyclic HC Aromatic HEALTH EFFECT.. Efek hampir sama dengan aliphatic, hanya